SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
LAPORAN MINGGUAN
TERMOKIMIA
Oleh:
Nama : Happinessa Brilliant Husni
NRP : 103020037
Kelompok : II (dua)
Meja : 6 (enam)
Tgl. Percobaan : 16 Desember 2010
Asisten : Mega Rustiani
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2010
ARTIKEL
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
TERMOKIMIA
Happinessa Brilliant Husni
103020037
Mega Rustiani
Termokimia ialah cabang kimia yang
berhubungan dengan hubungan timbal balik
panas dengan reaksi kimia atau dengan
perubahan keadaan fisika. Secara umum,
termokimia ialah penerapan termodinamika
untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari
termodinamika kimia.
Perubahan energi biasanya dihasilkan
dari kerja mekanik terhadap sistem atau dari
kestabilan kontak termal antara dua sistem
pada suhu berbeda. Dalam kimia, salah satu
sumber perubahan energi yang penting
adalah kalor yang dihasilkan atau yang
diserap selama reaksi berlangsung.
Perubahan kalor yang menyertai reaksi
kimia dinamakan termokimia.
Energi yang menyertai reaksi kimia
lebih sering dinyatakan dalam bentuk
entalpi, sebab banyak reaksi-reaski kimia
yang dilakukan pada tekanan tetap, bukan
pada volum tetap. Suatu besaran yang sangat
berguna dalam reaksi kimia adalah
perubahan entalpi molar standar,
dilambangkan dengan ∆H0, yang
menyatakan perubahan entalpi jika satu mol
pereaksi diubah menjadi produk pada
keadaan standar.
Tujuan percobaan ini adalah untuk
menentukan setiap reaksi kimia selalu
desertai perubahan energi, perubahan
kalor dapat diukur atau dipelajari dengan
percobaan sederhana, dan reaksi kimia dapat
berlangsung eksotermdan endoterm.
Prinsip percobaan ini adalah
berdasarkan Hukum Hess mengenai jumlah
panas,yaitu “keseluruhan perubahan sebagai
hasil urutan langkah-langkah dan harga ΔH
untuk keseluruhan proses adalah jumlah dari
perubahan entalpi yang terjadi selama
perjalanan”, Hukum Lavoisier, yaitu “pada
setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi
sama dengan massa produk reaksi”, Hukum
Kekekalan Energi, yaitu “ energi tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan, tetapi hanya
dapat berubah wujud”, dan Asas Black,yaitu
“kalor yang diserap akan sama dengan kalor
yang dilepas”.
Termokimia adalah bagian dari ilmu
kimia yang mempelajari perubahan kalor
dalam suatu reaksi kimia. Termokimia ikut
menangani pengukuran dan penafsiran
perubahan kalor yang menyertai proses-
proses kimia. Kebanyakan pengukuran
semacam ini dilakukan dengan sebuah
kalorimeter, yang mana kalor yang
dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi
kimia ditentukan dengan cermat. Perubahan
kalor ini, dalam kuantitas molar pereaksi dan
produk ditunjukkan dalam persamaan untuk
termokimia untuk reaksi itu.
Termodinamika adalah ilmu yang
mengkaji hubungan energi dari segala
bentuk, bersifat mendasar untuk semua
ilmu. Daerah termodinamika adalah
hubungan energi jenis-jenis tertentu dengan
sistemkimia.
Persamaan termokimia adalah
persamaan kimia yang sudah setara berikut
perubahan entalpi reksi untuk sejumlah
molar yang dituliskan secara langsung
setelah persamaan kimia. Untuk reaksi
natrium dan air, persamaan termokimianya
dapat ditulis sebagai berikut :
Persamaan ini menyatakan bahwa
dua mol natrium bereaksi dengan dua mol
air menghasilkan dua mol natrium
hidroksida dan satu mol hidrogen serta kalor
yang dilepaskan sebesar 367,5 kJ.
Perlu dicatat bahwa persamaan
termokimia harus melibatkan fasa zat-zat
yang bereaksi, sebab perubahan entalpi
bergantung pada fasa zat. Sebagai contoh,
reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen
membentuk air. Jika air yang dihasilkan
berwujud cair akan dilepaskan kalor sebesar
483,7 kJ. Tetapi jika air yang diproduksi
berupa uap, kalor yang dilepaskan sebesar
2Na(s) + 2H2O(l)→2NaOH(g) + H2(g)
∆H = -367,5 kJ
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
571,7 kJ. Persamaan termokimianya adalah :
Perbedaan kalor menunjukkan bahwa
ketika uap air mengembun menjadi cair
melepaskan kalor sebesar selisih ∆H kedua
reaksi di atas.
Pengukuran kalor suatu reaksi lebih
sering dilakukan pada keadaan tekanan tetap
daripada volume tetap, sebab banyak reaksi
kimia membutuhkan pengadukan, juga
pengamatan secara langsung terhadap sistem
reaksi untuk melihat perubahannya. Oleh
karena itu, mereaksikan zat dalam wadah
terbuka atau tekanan tetap lebih sering
dilakukan di laboratorium kimia, seperti
tabung reaksi atau gelas kimia.
Besaran termodinamika atau fungsi
keadaan yang terlibat dalam reaksi kimia
pada tekanan tetap adalah entalpi, lebih
tepatnya perubahan entalpi reaksi. Dengan
demikian, untuk mengukur kalor reaksi pada
sistem terbuka (tekanan tetap) dapat
dilakukan melalui pengukuran perubahan
entalpi sistemreaksi (∆Hreaksi).
Untuk mengukur ∆Hreaksi dapat
dilakukan dengan cara mengukur perubahan
panas yang terjadi. Sebagai indikator panas
adalah suhu. Jadi, perubahan kalor yang
terlibat dalam suatu reaksi dapat diukur
melalui perubahan suhu selama reaksi
bergantung. Hubungan suhu dan kalor
diungkapkan melalui kapasitas kalor, lebih
tepatnya menggunakan prinsip Black.
Wadah atau reaktor yang digunakan harus
kedap panas agar tidak banyak kalor yang
hilang atau diserap oleh reaktor, reaktor ini
dinamakan kalorimeter.
Dalam termokimia banyak
menggunakan istilah-istilah yang telah
didefinisikan secara saksama dan telah
dikukuhkan oleh semua masyarakat ilmiah,
seperti sistem, lingkungan, dan fungsi
keadaan, serta beberapa sifat makroskopik
lainnya.
Sistem adalah bagian dari semesta,
baik nyata ataupun konseptual yang dibatasi
oleh batas-batas fisis tertentu atau oleh
konsepsi matematik yang merupakan fokus
perhatian terhadap suatu objek.
Sifat sistem ada dua jenis, yaitu sifat
intensif dan ekstensif. Sifat intensif adalah
sifat yang tidak bergantung pada kuantitas
sistem, contohnya suhu, massa jenis, dan
kapasitas kalor. Sifat ekstensif adalah sifat
yang bergantung pada kuantitas sistem,
contohnya volume, tekanan, dan energi.
Lingkungan adalah material lain
dalam semesta yang terletak di luar sistem
atau merupakan bagian dari semesta tapi
selain sistem.
Entalpi adalah energi yang menyertai
peristiwa perubahan kimia pada tekanan
tetap.
Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf )
adalah ΔH untuk membentuk 1 mol
senyawa langsung dari unsur-unsurnya yang
diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
Contoh:
Entalpi penguraian adalah ΔH dari
penguraian 1 mol senyawa langsung menjadi
unsur-unsurnya. Contoh:
Entalpi pembakaran standar ( ΔHc )
adalah ΔH untuk membakar 1 mol senyawa
dengan O2 dari udara yang diukur pada 298
K dan tekanan 1 atm. Contoh:
Entalpi reaksi adalah ΔH dari suatu
persamaan reaksi di mana zat-zat yang
terdapat dalam persamaan reaksi dinyatakan
dalam satuan mol dan koefisien-koefisien
persamaan reaksi bulat sederhana. Contoh :
Entalpi netralisasi adalah ΔH yang
dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi
penetralan asam atau basa. Contoh:
Kalor adalah proses perpindahan
energi panas dari satu sistem ke sistem lain
atau lingkungan. Jika tidak ada aliran energi
panas, maka tidak dapat dikatakan adanya
kalor. Oleh karena itu tidak dapat
mengatakan bahwa sistem memiliki kalor
jika sistem tidak melakukan perubahan
energi panas yang dikandungnya. Contoh,
2H2(g) + O2(g)  2H2O (l)∆H = -571,1 kJ
2H2(g) + O2(g)  2H2O (g)∆H = -483,7 kJ
H2(g) + ½ O2(g) → H20(l) ; ΔHf = -5.85 kJ
H2O(l) → H2(g) + ½O2(g) ; ΔH = +285.85 J
CH4(g)+ 2O2(g)→ CO2(g)+ 2H2O(l)
ΔHc = -802J
2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2
ΔH = -1468 kJ
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
ΔH = -890.4 kJ/mol
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
air dalam termostat (diandaikan adiabatik)
tidak dapat dikatakan mengandung kalor
karena energi panas yang dikandung air
dalam termostat tidak berpindah.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
gram zat sebesar 1oC pada tekanan tetap.
Kalor jenis dilambangkan dengan huruf c.
Untuk menentukan kalor yang diperlukan
dalam meningkatkan suhu zat perlu
mengalikan kalor jenis dengan massa zat (m)
dalam satu gram dan perubahan suhu yang
terjadi (ΔT). Secara matematis dirumuskan
sebagai berikut :
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
mol zat sebesar 1oC. Karena kalor bukan
fungsi keadaan, maka jumlah kalor yang
diperlukan untuk menghasilkan perubahan
suhu bergantung pada jalannya proses.
Dikenal ada dua jenis kapasitas kalor,
yaitu kapasitas kalor yang
berlangsung pada tekanan tetap (Cp) dan
kapasitas kalor pada volume tetap (Cv).
Kalorimeter adalah alat untuk
mengukur jumlah kalor reaksi yang diserap
atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia.
Kalorimeter terdiri dari bejana yang
diselimuti penyekat panas untuk mengurangi
perpindahan panas dari sistemke lingkungan
atau sebaliknya. Ada dua macam
kalorimeter, yaitu kalorimter biasa
(kalorimeter tekanan tetap) dan kalorimeter
bomb ( kalolimeter volume tetap).
Kalorimetri adalah ilmu dalam
pengukuran panas dari reaksi kimia atau
perubahan fisik. Kalorimetri termasuk
penggunaan calorimeter. Kata kalorimetri
berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang
berarti panas. Kalorimetri adalah
pengukuran panas secara kuantitatif yang
masuk selama proses kimia.
Kalorimetri tidak langsung (indirect
calorimetry) menghitung panas pada
makhluk hidup yang memproduksi
karbondioksida dan melepas nitrogen
(ammonia, untuk organisme perairan, urea,
untuk organisme darat) atau konsumsi
oksigen. Lavosier (1780) mengatakan bahwa
produksi panas dapat diperkirakan dari
konsumsi oksigen dengan menggunakan
regresi acak. Hal itu membenarkan teori
energi dinamik. Pengeluaran panas oleh
makhluk hidup juga dapat dihitung oleh
perhitungan kalorimetri langsung (direct
calorymetry), dimana makhluk hidup
ditempatkan didalam kalorimeter untuk
dilakukan pengukuran.
Pada reaksi endoterm terjadi
perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan
panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH =
positif ( + ).
Contoh :
Pada reaksi eksoterm terjadi
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan
atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas.
Pada reaksi eksoterm harga ΔH =negatif (–).
Contoh :
Alat yang digunakan dalam
percobaan ini adalah thermostat, gelas
kimia, thermometer, bunsen, kawat kasa,
kaki tiga, kertas, botol semprot, neraca
sartorius, pipet gondok, dan pipet tetes.
Bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah aquadest, Zn, HCl,
NaOH, etanol, dan CuSO4.
Berikut metode percobaan percobaan
yang digunakan :
Untuk penentuan tetapan kalorimeter.
Aquadest sebanyak 20 ml dimasukkan ke
dalam thermostat, catat suhu (Td). Aquadest
sebanyak 20 ml dipanaskan dalam gelas
kimia hingga suhu mencapai ± 90 oC (Tp).
Aquadest yang telah mendidih dimasukkan
ke dalam thermostat berisi aquadest dingin,
lalu diaduk. Amati temperatur selama 10
menit dengan selang waktu 1 menit setelah
pencampuran (Tc).
Untuk penentuan kalor Zn dan
CuSO4. Larutan CuSO4 20 ml dimasukkan ke
dalam thermostat. Ukur suhu CuSO4 selama
4 menit dengan selang waktu ½ menit.
Serbuk Zn sebanyak 2 gram ditambahkan ke
dalam thermostat berisi CuSO4, diaduk. Ukur
suhu campuran selama 4 menit dengan
selang waktu ½ menit.
Q = m. c. ΔT CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
ΔH = +178.5 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -393.5 kJ
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
Untuk penentuan kalor etanol dan air.
Aquadest sebanyak 18 ml dimasukkan ke
dalam thermostat, catat suhu (Taq). Etanol
sebanyak 29 ml dalam gelas kimia diukur
suhu (Tetanol). Kemudian etanol dicampurkan
ke dalam thermostat berisi aquadest,
diaduk. Ukur suhu campuran selama 4 menit
dengan selang waktu ½ menit.
Untuk penentuan kalor HCl dan
NaOH. HCl 1 M sebanyak 20 ml
dimasukkan ke dalam thermostat. Ukur suhu
HCl (T HCl) selama 5 menit dengan selang
waktu ½ menit. Larutan NaOH 1 M 20 ml
dimasukkan ke dalam gelas kimia. Ukur
suhu NaOH (T NaOH) selama 5 menit
dengan selang waktu ½ menit. Larutan
NaOH dicampurkan ke dalam thermostat
berisi HCl. Ukur suhu campuran selama 5
menit dengan selang waktu ½ menit.
Berikut hasil pengamatan sifat
koligatif larutan:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan
Termokimia
Percobaan Hasil
Penentuan Tetapan
Kalorimeter
Td = 25 oC = 298 K
Tp = 90 oC = 363 K
Tc = 46 oC = 319 K
ΔT = 21 K
Q1 = 3528 Joule
Q2 = 7392 Joule
Q3 = 3864 Joule
K = 184 J/K
Penentuan Kalor
CuSO4 dan Zn
Td = 25 oC = 298 K
Tc = 46 oC = 319 K
ΔT1J = 21 K
Q4 = 3864 Joule
Q5 = 1685,4 Joule
Q6 = 5549,4 Joule
Hr = 184980 J/mol
Penentuan Kalor
Etanol dan Air
Tair = 27 oC = 300 K
Tetanol= 28oC= 301 K
TM = 300,5 K
TA = 304,7 K
ΔT2J = 4,2 K
Q7 = 317,52 Joule
Q8 = 233,86 Joule
Q9 = 772,8 Joule
Q10 = 1324,18 Joule
ΔH = 2648,36 J/mol
Penentuan Kalor
HCl dan NaOH
THCl = 26 oC =299 K
TNaOH=25oC= 298 K
TM = 298,5 K
TA = 303 K
ΔT3J = 4,5 K
Q11 = 712,8 Joule
Q12 = 828 Joule
Q13 = 1540,8 Joule
ΔH = 38520 J/mol
(Sumber : Happinessa B. H, Meja 6, 2010)
Suatu reaksi dapat berlangsung secara
eksoterm atau endoterm. Reaksi eksoterm
adalah reaksi perpindahan kalor atau
pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan,
memiliki ΔH positif. Reaksi endoterm
adalah reaksi perpindahan kalor atau
penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem,
memiliki ΔH negatif.
Berdasarkan percobaan , reaksi-reaksi
yang termasuk reaksi endoterm, yaitu pada
percobaan penentuan kalor CuSO4 dengan
Zn karena suhu campuran mengalami
kenaikan. Pada penentuan kalor etanol
dengan air terjadi reaksi eksoterm karena
suhu campuran mengalami penurunan.
Kalorimetri ilmu dalam pengukuran
panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik.
Kalorimetri termasuk penggunaan
calorimeter. Kata kalorimetri berasal dari
bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas.
Kalorimetri adalah ilmu pengukuran panas
secara kuantitatif yang masuk selama proses
kimia.
Kalorimeter adalah alat untuk
mengukur jumlah kalor reaksi yang diserap
atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia.
Kalorimeter terdiri dari bejana yang
diselimuti penyekat panas untuk mengurangi
perpindahan panas dari sistemke lingkungan
atau sebaliknya. Ada dua macam
kalorimeter, yaitu kalorimter biasa dan
kalorimeter bomb.
Kalorimeter bomb adalah alat yang
digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang dibebaskan pada pembakaran
sempurna suatu senyawa,bahan pangan, dan
bahan bakar.
Panas reaksi atau kalor adalah proses
perpindahan energi panas dari satu sistemke
sistem lain atau lingkungan. Jika tidak ada
aliran energi panas, maka tidak dapat
dikatakan adanya kalor.
Adiabatik adalah suatu keadaan
terisolasi dimana tidak terjadi penyerapan
atau pelepasan kalor antara sistem dengan
lingkungan, sehingga suhu dan tekanan
tetap. Isotermik adalah keadaan dimana suhu
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
tidak berubah atau tetap, tetapi terjadi
pertukaran kalor antara sistem dengan
lingkungan.
Berdasarkan percobaan termokimia
dapat disimpulkan bahwa pada penentuan
tetapan kalorimeter, Td = 25 oC = 298 K, Tp
= 90 oC = 363 K, Tc = 46 oC = 319 K, ΔT =
21 K, Q1 = 3528 Joule, Q2 = 7392 Joule,Q3 =
3864 Joule, dan K = 184 J/K. Pada
penentuan kalor CuSO4 dan Zn, Td = 25 oC
= 298 K, Tc = 46 oC = 319 K, ΔT1J = 21 K,
Q4 = 3864 Joule, Q5 = 1685,4 Joule, dan
Q6 = 5549,4 Joule. Pada penentuan kalor
etanol dan air, Tair = 27 oC = 300 K, Tetanol=
28oC= 301 K, TM = 300,5 K, TA = 304,7 K,
ΔT2J = 4,2 K, Q7 = 317,52 Joule,
Q8 = 233,86 Joule, Q9 = 772,8 Joule,
Q10 = 1324,18 Joule, ΔH = 2648,36 J/mol,
dan Hr = 184980 J/mol. Pada penentuan
kalor HCl dan NaOH, THCl = 26 oC =299 K,
TNaOH= 25oC= 298 K, TM = 298,5 K,
TA = 303 K, ΔT3J = 4,5 K, Q11 = 712,8
Joule, Q12 = 828 Joule, Q13 = 1540,8 Joule,
dan ΔH = 38520 J/mol.
Saran yang ingin disampaikan
penulis yaitu sebaiknya dalam praktikum
termokimia ini, praktikan harus sabar dan
teliti saat percobaan. Sebaiknya saat sebelum
dan sesudah digunakan alat dibersihkan
terlebih dahulu agar bisa digunakan dalam
jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., (2010), Termokimia,
http://id.wikipedia.org, diakses :
14/12/10.
Anonim., (2010), Perubahan Entalpi,
http://www.chem-is-try.org, diakses:
: 15/12/10.
Brady, James E., (1987), Kimia
Universitas, Bina Aksara Rupa :
Jakarta.
Keenan dkk., (1984). Kimia Untuk
Universitas Jilid 1, Erlangga :
Jakarta
Santoso, Lukman., (2010), Kalorimeter,
http://mahasiswasibuk.co.cc,
diakses: 14/12/10.
Sutrisno, Ella Turmala dan Ina Siti
Nurminabari., (2010) . Penuntun
Praktikum Kimia Dasar,
Universitas Pasundan: Bandung.
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
LAMPIRAN METODE
Gambar 1. Metode Penentuan Tetapan Kalorimeter
Gambar 2. Metode Penentuan Kalor Zn dan CuSO4
Gambar 3. Metode Penentuan Kalor Etanol dan Air
ke thermostat
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
Gambar 4. Metode Penentuan Kalor HCl dan NaOH
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
LAMPIRAN PERHITUNGAN
I. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Td = 25 oC = 298 K
Tp = 90 oC = 363 K
Tc = 46 oC = 319 K
q1 = m x c x (Tc-Td)
= 40 x 4,2 x (319 – 298)
= 3528 Joule
q2 = m x c x (Tp – Tc)
= 40 x 4,2 x (363-319)
= 7392 Joule
q3 = q2 – q1
= 7392 - 3528
= 3864 Joule
a =
22
2
)()(
).().(
xxn
xyxxy


=
2
)55()385(10
)1737755()3853166(

 xx
=
263175
825
= 319
n x(t) y(T) x2 xy
1 1 319 K 1 319
2 2 319 K 4 638
3 3 318 K 9 954
4 4 317 K 16 1268
5 5 317 K 25 1585
6 6 316 K 36 1896
7 7 316 K 49 2212
8 8 315 K 64 2520
9 9 315 K 81 2835
10 10 314 K 100 3140
Σ x = 55 Σ y = 3166 Σ x2 = 385 Σ xy = 17377
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
313
314
315
316
317
318
319
320
0 2 4 6 8 10 12
T(K)
t (menit)
Penentuan Tetapan Kalorimeter
T camp nilai y
b =
22
)()(
).()(
xxn
yxxyn


=
2
)55()385(10
)316655()17377(10

 x
= =
−360
825
= -0,44
yn = a + bxn
y1 = 319 + (-0,44)x1 y6 = 319 + (-0,44)x6
= 319 – 0,44 = 319 – 2,64
= 318,56 = 316,36
y2 = 319 + (-0,44)x2 y7 = 319 + (-0,44)x7
= 319 – 0,88 = 319 – 3,08
= 318,12 = 315,92
y3 = 319 + (-0,44)x3 y8 = 319 + (-0,44)x8
= 319 – 1,32 = 319 – 3,52
= 317,68 = 315,48
y4 = 319 + (-0,44)x4 y9 = 319 + (-0,44)x9
= 319 – 1,76 = 319 – 3,96
= 317, 24 = 315,04
y5 = 319 + (-0,44)x5 y10 = 319 + (-0,44)x10
= 319 – 2,2 = 319 – 4,4
= 316,80 = 314,6
K =
Td)-Tc(
Q3
=
21
3864
= 184 J/K
Grafik 1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
II. Penentuan Kalor CuSO4 dan Zn
Td = 25oC = 298 K
Tc = 46 oC = 319 K
∆T1j = Tc –T d = 319-298 = 21 K
Q4 = K x ∆T1j
= 184 x 21
= 3864 Joule
Q5 = Vcamp. ρ camp. C camp. ∆T1j
= 20.1,14. 3,52.21
= 1685,4 Joule
Q6 = Q4 + Q5
=3864 + 1685,4
= 5549,4 Joule
H =
molZn
Q6
=
5549,4
2/65
= 184980 J/mol
a =
22
2
)()(
).().(
xxn
xyxxy


=
2
)18()51(8
)579318()512567(

 xx
=
26643
84
= 317,2
b =
22
)()(
).()(
xxn
yxxyn


=
2
)18()51(8
)256718()5793(8

 x
=
138
84
= 1,64
n x(t) y(T) x2 xy
1 0,5 319 K 0,25 159,5
2 1 320 K 1 320
3 1,5 318 K 2,25 477
4 2 319 K 4 638
5 2,5 321 K 6,25 802,5
6 3 322 K 9 966
7 3,5 324 K 12,25 1134
8 4 324 K 16 1296
Σ x = 18 Σ y = 2567 Σ x2 = 51 Σ xy = 5793
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
317
318
319
320
321
322
323
324
325
0 1 2 3 4 5
T(K)
t (menit)
Penentuan Kalor Zn dan CuSO4
nilai y T camp
yn = a + bxn
y1 = 317,2 + (1,64)x0,5 y5 = 317,2 + (1,64)x2,5
= 317,2 + 0,82 = 317,2 + 4,1
= 318,02 = 321,3
y2 = 317,2 + (1,64)x1 y6 = 317,2 + (1,64)x3
= 317,2 + 0,88 = 317,2 + 4,92
= 318,84 = 322,12
y3 = 317,2 + (1,64)x1,5 y8 = 317,2 + (1,64)x3,5
= 317,2 + 2,46 = 317,2 + 5,74
= 319,66 = 322,94
y4 = 317,2 + (1,64)x2 y8 = 317,2 + (1,64)x4
= 317,2 + 3,28 = 317,2 + 6,56
= 320,48 = 323,76
Grafik 2. Perubahan Suhu CuSO4
Grafik 3. Penentuan Kalor Zn dan CuSO4
0
50
100
150
200
250
300
350
0 1 2 3 4 5
T(K)
t (menit)
Perubahan Suhu CuSO4
T CuSO4
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
III. Penentuan Kalor Etanol dan Air
Taquadest = 27 oC = 300 K
Tetanol = 28 oC = 301 K
a =
22
2
)()(
).().(
xxn
xyxxy


=
2
)18()51(8
)5,548218()515,2437(

 xx
=
25627 ,5
84
= 305,09
b =
22
)()(
).()(
xxn
yxxyn


=
2
)18()51(8
)5,243718()5,5482(8

 x
=
−15
84
= -0,18
yn = a + bxn
y1 = 305,09 + (-0,18)x0,5 y5 = 305,09 + (-0,18)x2,5
= 305,09 -0,09 = 305,09 -0,45
= 305 = 304,64
y2 = 305,09 + (-0,18)x1 y6 = 305,09 + (-0,18)x3
= 305,09 – 0,18 = 305,09 – 0,54
= 304,91 = 304,55
y3 = 305,09 + (-0,18)x1,5 y8 = 305,09 + (-0,18)x3,5
= 305,09 – 0,27 = 305,09 – 0,63
= 304,82 = 304,46
y4 = 305,09 + (-0,18)x2 y8 = 305,09 + (-0,18)x4
= 305,09 – 0,36 = 305,09 – 0,72
= 304,73 = 304,37
n x(t) y(T) x2 xy
1 0,5 305 K 0,25 152,5
2 1 305 K 1 305
3 1,5 305 K 2,25 457,5
4 2 304,5 K 4 609
5 2,5 304,5 K 6,25 761,25
6 3 304,5 K 9 913,5
7 3,5 304,5 K 12,25 1065,75
8 4 304,5 K 16 1218
Σ x = 18 Σ y = 2437,5 Σ x2 = 51 Σ xy = 5482,5
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
TM =
T aquadest+T etanol
2
=
𝟑𝟎𝟎 +𝟑𝟎𝟏
𝟐
= 300,5 K
TA =
y1+y8
2
=
305+304,37
2
=
609,37
2
= 304,7 K
∆T2j = TA – TM
= 304,7 – 300,5
= 4,2 K
Q7 = maquadest x4,2 x ∆T2j
= 18 x 4,2 x 4,2
= 317,52 Joule
Q8 = metanol x 1,92 x ∆T2j
= 29 x 1,92 x 4,2
= 233,86 Joule
Q9 = K x ∆T2j
= 184 x 4,2 = 772,8 Joule
Q10 = Q7+ Q8 + Q9
= 317,52 + 233,86 + 772,8 = 1324,18 Joule
∆H =
𝑄 10
𝑛 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
=
1324,18
0,5
= 2648,36 J/mol
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
Grafik 4. Penetapan Kalor Etanol dan Air
IV. Penentuan Kalor HCl dan NaOH
THCl = 26 oC = 299 K
T NaOH = 27 oC = 300 K
Temperatur HCl Temperatur NaOH
t (m) oC K
0,5 26 299
1 26 299
1,5 26 299
2 26 299
2,5 26 299
3 26 299
3.5 26 299
4 26 299
304.3
304.4
304.5
304.6
304.7
304.8
304.9
305
305.1
0 1 2 3 4 5
T(K)
t(menit)
Penetapan Kalor Etanol dan Air
T camp nilai y
t (m) oC K
0,5 26 299
1 26 299
1,5 26 299
2 26 299
2,5 26 299
3 26 299
3.5 26 299
4 26 299
n x(t) y(T) x2 xy
1 0,5 303 K 0,25 151,5
2 1 303 K 1 303
3 1,5 303 K 2,25 454,5
4 2 303 K 4 606
5 2,5 303 K 6,25 757,5
6 3 303 K 9 909
7 3,5 303 K 12,25 1060,5
8 4 303 K 16 1212
9 4,5 303 K 20,25 1363,5
10 5 303 K 25 1515
Σ x = 27,5 Σ y = 3030 Σ x2 = 96,25 Σ xy = 8332,5
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
a =
22
2
)()(
).().(
xxn
xyxxy


=
2
)5,27()25,96(10
)5,8332.5,27()25,96.3030(


=
62493,75
206,25
= 303
b =
22
)()(
).()(
xxn
yxxyn


=
2
)25,27()25,96(10
)3030.5,27()5,8332(10


=
0
206,25
= 0
yn = a + bxn
y1 = 303 + 0 y5 = 303 + 0
= 303 = 303
y2 = 303 + 0 y6 = 303 + 0
= 303 = 303
y3 = 303 + 0 y8 = 303 + 0
= 303 = 303
y4 = 303 + 0 y8 = 303 + 0
= 303 = 303
TM =
T HCl + T NaOH
2
=
299 +298
2
= 298,5 K
TA =
y1+y10
2
=
303+303
2
= 303 K
∆T3j = TA – TM
= 303 – 298,5
= 4,5 K
Q11 = mcamp x 3,96 x ∆T3j
= 40 x 3,96 x 4,5
= 712,8 Joule
Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
Q12 = K x ∆T3j
= 184 x 4,5
= 828 Joule
Q13 = Q11 + Q12
= 712,8 + 828 = 1540,8 Joule
∆H =
Q 13
0,04
=
1540,8
0,04
= 38520 J/mol
Grafik 5. Perubahan Suhu HCl dan NaOH
Grafik 6. Penetapan Kalor HCl dan NaOH
297.5
298
298.5
299
299.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T(K)
t (menit)
Perubahan Suhu HCl dan NaOH
T HCl T NaOH

Contenu connexe

Tendances

Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTNida Faradisa
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiMina Audina
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaFirda Shabrina
 
Faktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi
Faktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksiFaktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi
Faktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksiEKO SUPRIYADI
 

Tendances (20)

Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPT
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi
Faktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksiFaktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi
Faktor faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 

Similaire à thermokimia (20)

Laporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaLaporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Makalah thermokimia
Makalah thermokimiaMakalah thermokimia
Makalah thermokimia
 
2
22
2
 
2
22
2
 
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
 
Termo Kimia.ppt
Termo Kimia.pptTermo Kimia.ppt
Termo Kimia.ppt
 
lap
laplap
lap
 
Bahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklearBahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklear
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
M3(termokimia)
M3(termokimia)M3(termokimia)
M3(termokimia)
 
M3 (termokimia)
M3 (termokimia)M3 (termokimia)
M3 (termokimia)
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XIBab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
 

Plus de Happinessa Brilliant (9)

Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayurPengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
 
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan TelurPengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Enzim 1
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
 
permanganometri
permanganometripermanganometri
permanganometri
 
gravimetri
gravimetrigravimetri
gravimetri
 

thermokimia

  • 1. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” LAPORAN MINGGUAN TERMOKIMIA Oleh: Nama : Happinessa Brilliant Husni NRP : 103020037 Kelompok : II (dua) Meja : 6 (enam) Tgl. Percobaan : 16 Desember 2010 Asisten : Mega Rustiani LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2010 ARTIKEL
  • 2. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” TERMOKIMIA Happinessa Brilliant Husni 103020037 Mega Rustiani Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia. Perubahan energi biasanya dihasilkan dari kerja mekanik terhadap sistem atau dari kestabilan kontak termal antara dua sistem pada suhu berbeda. Dalam kimia, salah satu sumber perubahan energi yang penting adalah kalor yang dihasilkan atau yang diserap selama reaksi berlangsung. Perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia dinamakan termokimia. Energi yang menyertai reaksi kimia lebih sering dinyatakan dalam bentuk entalpi, sebab banyak reaksi-reaski kimia yang dilakukan pada tekanan tetap, bukan pada volum tetap. Suatu besaran yang sangat berguna dalam reaksi kimia adalah perubahan entalpi molar standar, dilambangkan dengan ∆H0, yang menyatakan perubahan entalpi jika satu mol pereaksi diubah menjadi produk pada keadaan standar. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan setiap reaksi kimia selalu desertai perubahan energi, perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan sederhana, dan reaksi kimia dapat berlangsung eksotermdan endoterm. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan Hukum Hess mengenai jumlah panas,yaitu “keseluruhan perubahan sebagai hasil urutan langkah-langkah dan harga ΔH untuk keseluruhan proses adalah jumlah dari perubahan entalpi yang terjadi selama perjalanan”, Hukum Lavoisier, yaitu “pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi sama dengan massa produk reaksi”, Hukum Kekekalan Energi, yaitu “ energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, tetapi hanya dapat berubah wujud”, dan Asas Black,yaitu “kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang dilepas”. Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia. Termokimia ikut menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai proses- proses kimia. Kebanyakan pengukuran semacam ini dilakukan dengan sebuah kalorimeter, yang mana kalor yang dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia ditentukan dengan cermat. Perubahan kalor ini, dalam kuantitas molar pereaksi dan produk ditunjukkan dalam persamaan untuk termokimia untuk reaksi itu. Termodinamika adalah ilmu yang mengkaji hubungan energi dari segala bentuk, bersifat mendasar untuk semua ilmu. Daerah termodinamika adalah hubungan energi jenis-jenis tertentu dengan sistemkimia. Persamaan termokimia adalah persamaan kimia yang sudah setara berikut perubahan entalpi reksi untuk sejumlah molar yang dituliskan secara langsung setelah persamaan kimia. Untuk reaksi natrium dan air, persamaan termokimianya dapat ditulis sebagai berikut : Persamaan ini menyatakan bahwa dua mol natrium bereaksi dengan dua mol air menghasilkan dua mol natrium hidroksida dan satu mol hidrogen serta kalor yang dilepaskan sebesar 367,5 kJ. Perlu dicatat bahwa persamaan termokimia harus melibatkan fasa zat-zat yang bereaksi, sebab perubahan entalpi bergantung pada fasa zat. Sebagai contoh, reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen membentuk air. Jika air yang dihasilkan berwujud cair akan dilepaskan kalor sebesar 483,7 kJ. Tetapi jika air yang diproduksi berupa uap, kalor yang dilepaskan sebesar 2Na(s) + 2H2O(l)→2NaOH(g) + H2(g) ∆H = -367,5 kJ
  • 3. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” 571,7 kJ. Persamaan termokimianya adalah : Perbedaan kalor menunjukkan bahwa ketika uap air mengembun menjadi cair melepaskan kalor sebesar selisih ∆H kedua reaksi di atas. Pengukuran kalor suatu reaksi lebih sering dilakukan pada keadaan tekanan tetap daripada volume tetap, sebab banyak reaksi kimia membutuhkan pengadukan, juga pengamatan secara langsung terhadap sistem reaksi untuk melihat perubahannya. Oleh karena itu, mereaksikan zat dalam wadah terbuka atau tekanan tetap lebih sering dilakukan di laboratorium kimia, seperti tabung reaksi atau gelas kimia. Besaran termodinamika atau fungsi keadaan yang terlibat dalam reaksi kimia pada tekanan tetap adalah entalpi, lebih tepatnya perubahan entalpi reaksi. Dengan demikian, untuk mengukur kalor reaksi pada sistem terbuka (tekanan tetap) dapat dilakukan melalui pengukuran perubahan entalpi sistemreaksi (∆Hreaksi). Untuk mengukur ∆Hreaksi dapat dilakukan dengan cara mengukur perubahan panas yang terjadi. Sebagai indikator panas adalah suhu. Jadi, perubahan kalor yang terlibat dalam suatu reaksi dapat diukur melalui perubahan suhu selama reaksi bergantung. Hubungan suhu dan kalor diungkapkan melalui kapasitas kalor, lebih tepatnya menggunakan prinsip Black. Wadah atau reaktor yang digunakan harus kedap panas agar tidak banyak kalor yang hilang atau diserap oleh reaktor, reaktor ini dinamakan kalorimeter. Dalam termokimia banyak menggunakan istilah-istilah yang telah didefinisikan secara saksama dan telah dikukuhkan oleh semua masyarakat ilmiah, seperti sistem, lingkungan, dan fungsi keadaan, serta beberapa sifat makroskopik lainnya. Sistem adalah bagian dari semesta, baik nyata ataupun konseptual yang dibatasi oleh batas-batas fisis tertentu atau oleh konsepsi matematik yang merupakan fokus perhatian terhadap suatu objek. Sifat sistem ada dua jenis, yaitu sifat intensif dan ekstensif. Sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada kuantitas sistem, contohnya suhu, massa jenis, dan kapasitas kalor. Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada kuantitas sistem, contohnya volume, tekanan, dan energi. Lingkungan adalah material lain dalam semesta yang terletak di luar sistem atau merupakan bagian dari semesta tapi selain sistem. Entalpi adalah energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia pada tekanan tetap. Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf ) adalah ΔH untuk membentuk 1 mol senyawa langsung dari unsur-unsurnya yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Contoh: Entalpi penguraian adalah ΔH dari penguraian 1 mol senyawa langsung menjadi unsur-unsurnya. Contoh: Entalpi pembakaran standar ( ΔHc ) adalah ΔH untuk membakar 1 mol senyawa dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Contoh: Entalpi reaksi adalah ΔH dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam persamaan reaksi dinyatakan dalam satuan mol dan koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat sederhana. Contoh : Entalpi netralisasi adalah ΔH yang dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi penetralan asam atau basa. Contoh: Kalor adalah proses perpindahan energi panas dari satu sistem ke sistem lain atau lingkungan. Jika tidak ada aliran energi panas, maka tidak dapat dikatakan adanya kalor. Oleh karena itu tidak dapat mengatakan bahwa sistem memiliki kalor jika sistem tidak melakukan perubahan energi panas yang dikandungnya. Contoh, 2H2(g) + O2(g)  2H2O (l)∆H = -571,1 kJ 2H2(g) + O2(g)  2H2O (g)∆H = -483,7 kJ H2(g) + ½ O2(g) → H20(l) ; ΔHf = -5.85 kJ H2O(l) → H2(g) + ½O2(g) ; ΔH = +285.85 J CH4(g)+ 2O2(g)→ CO2(g)+ 2H2O(l) ΔHc = -802J 2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2 ΔH = -1468 kJ NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = -890.4 kJ/mol
  • 4. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” air dalam termostat (diandaikan adiabatik) tidak dapat dikatakan mengandung kalor karena energi panas yang dikandung air dalam termostat tidak berpindah. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar 1oC pada tekanan tetap. Kalor jenis dilambangkan dengan huruf c. Untuk menentukan kalor yang diperlukan dalam meningkatkan suhu zat perlu mengalikan kalor jenis dengan massa zat (m) dalam satu gram dan perubahan suhu yang terjadi (ΔT). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu mol zat sebesar 1oC. Karena kalor bukan fungsi keadaan, maka jumlah kalor yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan suhu bergantung pada jalannya proses. Dikenal ada dua jenis kapasitas kalor, yaitu kapasitas kalor yang berlangsung pada tekanan tetap (Cp) dan kapasitas kalor pada volume tetap (Cv). Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia. Kalorimeter terdiri dari bejana yang diselimuti penyekat panas untuk mengurangi perpindahan panas dari sistemke lingkungan atau sebaliknya. Ada dua macam kalorimeter, yaitu kalorimter biasa (kalorimeter tekanan tetap) dan kalorimeter bomb ( kalolimeter volume tetap). Kalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan calorimeter. Kata kalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas. Kalorimetri adalah pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia. Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada makhluk hidup yang memproduksi karbondioksida dan melepas nitrogen (ammonia, untuk organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen. Lavosier (1780) mengatakan bahwa produksi panas dapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi acak. Hal itu membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas oleh makhluk hidup juga dapat dihitung oleh perhitungan kalorimetri langsung (direct calorymetry), dimana makhluk hidup ditempatkan didalam kalorimeter untuk dilakukan pengukuran. Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + ). Contoh : Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH =negatif (–). Contoh : Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah thermostat, gelas kimia, thermometer, bunsen, kawat kasa, kaki tiga, kertas, botol semprot, neraca sartorius, pipet gondok, dan pipet tetes. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest, Zn, HCl, NaOH, etanol, dan CuSO4. Berikut metode percobaan percobaan yang digunakan : Untuk penentuan tetapan kalorimeter. Aquadest sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam thermostat, catat suhu (Td). Aquadest sebanyak 20 ml dipanaskan dalam gelas kimia hingga suhu mencapai ± 90 oC (Tp). Aquadest yang telah mendidih dimasukkan ke dalam thermostat berisi aquadest dingin, lalu diaduk. Amati temperatur selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah pencampuran (Tc). Untuk penentuan kalor Zn dan CuSO4. Larutan CuSO4 20 ml dimasukkan ke dalam thermostat. Ukur suhu CuSO4 selama 4 menit dengan selang waktu ½ menit. Serbuk Zn sebanyak 2 gram ditambahkan ke dalam thermostat berisi CuSO4, diaduk. Ukur suhu campuran selama 4 menit dengan selang waktu ½ menit. Q = m. c. ΔT CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ΔH = +178.5 kJ C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -393.5 kJ
  • 5. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” Untuk penentuan kalor etanol dan air. Aquadest sebanyak 18 ml dimasukkan ke dalam thermostat, catat suhu (Taq). Etanol sebanyak 29 ml dalam gelas kimia diukur suhu (Tetanol). Kemudian etanol dicampurkan ke dalam thermostat berisi aquadest, diaduk. Ukur suhu campuran selama 4 menit dengan selang waktu ½ menit. Untuk penentuan kalor HCl dan NaOH. HCl 1 M sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam thermostat. Ukur suhu HCl (T HCl) selama 5 menit dengan selang waktu ½ menit. Larutan NaOH 1 M 20 ml dimasukkan ke dalam gelas kimia. Ukur suhu NaOH (T NaOH) selama 5 menit dengan selang waktu ½ menit. Larutan NaOH dicampurkan ke dalam thermostat berisi HCl. Ukur suhu campuran selama 5 menit dengan selang waktu ½ menit. Berikut hasil pengamatan sifat koligatif larutan: Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Termokimia Percobaan Hasil Penentuan Tetapan Kalorimeter Td = 25 oC = 298 K Tp = 90 oC = 363 K Tc = 46 oC = 319 K ΔT = 21 K Q1 = 3528 Joule Q2 = 7392 Joule Q3 = 3864 Joule K = 184 J/K Penentuan Kalor CuSO4 dan Zn Td = 25 oC = 298 K Tc = 46 oC = 319 K ΔT1J = 21 K Q4 = 3864 Joule Q5 = 1685,4 Joule Q6 = 5549,4 Joule Hr = 184980 J/mol Penentuan Kalor Etanol dan Air Tair = 27 oC = 300 K Tetanol= 28oC= 301 K TM = 300,5 K TA = 304,7 K ΔT2J = 4,2 K Q7 = 317,52 Joule Q8 = 233,86 Joule Q9 = 772,8 Joule Q10 = 1324,18 Joule ΔH = 2648,36 J/mol Penentuan Kalor HCl dan NaOH THCl = 26 oC =299 K TNaOH=25oC= 298 K TM = 298,5 K TA = 303 K ΔT3J = 4,5 K Q11 = 712,8 Joule Q12 = 828 Joule Q13 = 1540,8 Joule ΔH = 38520 J/mol (Sumber : Happinessa B. H, Meja 6, 2010) Suatu reaksi dapat berlangsung secara eksoterm atau endoterm. Reaksi eksoterm adalah reaksi perpindahan kalor atau pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan, memiliki ΔH positif. Reaksi endoterm adalah reaksi perpindahan kalor atau penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem, memiliki ΔH negatif. Berdasarkan percobaan , reaksi-reaksi yang termasuk reaksi endoterm, yaitu pada percobaan penentuan kalor CuSO4 dengan Zn karena suhu campuran mengalami kenaikan. Pada penentuan kalor etanol dengan air terjadi reaksi eksoterm karena suhu campuran mengalami penurunan. Kalorimetri ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan calorimeter. Kata kalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas. Kalorimetri adalah ilmu pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia. Kalorimeter terdiri dari bejana yang diselimuti penyekat panas untuk mengurangi perpindahan panas dari sistemke lingkungan atau sebaliknya. Ada dua macam kalorimeter, yaitu kalorimter biasa dan kalorimeter bomb. Kalorimeter bomb adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran sempurna suatu senyawa,bahan pangan, dan bahan bakar. Panas reaksi atau kalor adalah proses perpindahan energi panas dari satu sistemke sistem lain atau lingkungan. Jika tidak ada aliran energi panas, maka tidak dapat dikatakan adanya kalor. Adiabatik adalah suatu keadaan terisolasi dimana tidak terjadi penyerapan atau pelepasan kalor antara sistem dengan lingkungan, sehingga suhu dan tekanan tetap. Isotermik adalah keadaan dimana suhu
  • 6. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” tidak berubah atau tetap, tetapi terjadi pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan. Berdasarkan percobaan termokimia dapat disimpulkan bahwa pada penentuan tetapan kalorimeter, Td = 25 oC = 298 K, Tp = 90 oC = 363 K, Tc = 46 oC = 319 K, ΔT = 21 K, Q1 = 3528 Joule, Q2 = 7392 Joule,Q3 = 3864 Joule, dan K = 184 J/K. Pada penentuan kalor CuSO4 dan Zn, Td = 25 oC = 298 K, Tc = 46 oC = 319 K, ΔT1J = 21 K, Q4 = 3864 Joule, Q5 = 1685,4 Joule, dan Q6 = 5549,4 Joule. Pada penentuan kalor etanol dan air, Tair = 27 oC = 300 K, Tetanol= 28oC= 301 K, TM = 300,5 K, TA = 304,7 K, ΔT2J = 4,2 K, Q7 = 317,52 Joule, Q8 = 233,86 Joule, Q9 = 772,8 Joule, Q10 = 1324,18 Joule, ΔH = 2648,36 J/mol, dan Hr = 184980 J/mol. Pada penentuan kalor HCl dan NaOH, THCl = 26 oC =299 K, TNaOH= 25oC= 298 K, TM = 298,5 K, TA = 303 K, ΔT3J = 4,5 K, Q11 = 712,8 Joule, Q12 = 828 Joule, Q13 = 1540,8 Joule, dan ΔH = 38520 J/mol. Saran yang ingin disampaikan penulis yaitu sebaiknya dalam praktikum termokimia ini, praktikan harus sabar dan teliti saat percobaan. Sebaiknya saat sebelum dan sesudah digunakan alat dibersihkan terlebih dahulu agar bisa digunakan dalam jangka panjang. DAFTAR PUSTAKA Anonim., (2010), Termokimia, http://id.wikipedia.org, diakses : 14/12/10. Anonim., (2010), Perubahan Entalpi, http://www.chem-is-try.org, diakses: : 15/12/10. Brady, James E., (1987), Kimia Universitas, Bina Aksara Rupa : Jakarta. Keenan dkk., (1984). Kimia Untuk Universitas Jilid 1, Erlangga : Jakarta Santoso, Lukman., (2010), Kalorimeter, http://mahasiswasibuk.co.cc, diakses: 14/12/10. Sutrisno, Ella Turmala dan Ina Siti Nurminabari., (2010) . Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan: Bandung.
  • 7. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia”
  • 8. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” LAMPIRAN METODE Gambar 1. Metode Penentuan Tetapan Kalorimeter Gambar 2. Metode Penentuan Kalor Zn dan CuSO4 Gambar 3. Metode Penentuan Kalor Etanol dan Air ke thermostat
  • 9. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” Gambar 4. Metode Penentuan Kalor HCl dan NaOH
  • 10. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” LAMPIRAN PERHITUNGAN I. Penentuan Tetapan Kalorimeter Td = 25 oC = 298 K Tp = 90 oC = 363 K Tc = 46 oC = 319 K q1 = m x c x (Tc-Td) = 40 x 4,2 x (319 – 298) = 3528 Joule q2 = m x c x (Tp – Tc) = 40 x 4,2 x (363-319) = 7392 Joule q3 = q2 – q1 = 7392 - 3528 = 3864 Joule a = 22 2 )()( ).().( xxn xyxxy   = 2 )55()385(10 )1737755()3853166(   xx = 263175 825 = 319 n x(t) y(T) x2 xy 1 1 319 K 1 319 2 2 319 K 4 638 3 3 318 K 9 954 4 4 317 K 16 1268 5 5 317 K 25 1585 6 6 316 K 36 1896 7 7 316 K 49 2212 8 8 315 K 64 2520 9 9 315 K 81 2835 10 10 314 K 100 3140 Σ x = 55 Σ y = 3166 Σ x2 = 385 Σ xy = 17377
  • 11. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” 313 314 315 316 317 318 319 320 0 2 4 6 8 10 12 T(K) t (menit) Penentuan Tetapan Kalorimeter T camp nilai y b = 22 )()( ).()( xxn yxxyn   = 2 )55()385(10 )316655()17377(10   x = = −360 825 = -0,44 yn = a + bxn y1 = 319 + (-0,44)x1 y6 = 319 + (-0,44)x6 = 319 – 0,44 = 319 – 2,64 = 318,56 = 316,36 y2 = 319 + (-0,44)x2 y7 = 319 + (-0,44)x7 = 319 – 0,88 = 319 – 3,08 = 318,12 = 315,92 y3 = 319 + (-0,44)x3 y8 = 319 + (-0,44)x8 = 319 – 1,32 = 319 – 3,52 = 317,68 = 315,48 y4 = 319 + (-0,44)x4 y9 = 319 + (-0,44)x9 = 319 – 1,76 = 319 – 3,96 = 317, 24 = 315,04 y5 = 319 + (-0,44)x5 y10 = 319 + (-0,44)x10 = 319 – 2,2 = 319 – 4,4 = 316,80 = 314,6 K = Td)-Tc( Q3 = 21 3864 = 184 J/K Grafik 1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
  • 12. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” II. Penentuan Kalor CuSO4 dan Zn Td = 25oC = 298 K Tc = 46 oC = 319 K ∆T1j = Tc –T d = 319-298 = 21 K Q4 = K x ∆T1j = 184 x 21 = 3864 Joule Q5 = Vcamp. ρ camp. C camp. ∆T1j = 20.1,14. 3,52.21 = 1685,4 Joule Q6 = Q4 + Q5 =3864 + 1685,4 = 5549,4 Joule H = molZn Q6 = 5549,4 2/65 = 184980 J/mol a = 22 2 )()( ).().( xxn xyxxy   = 2 )18()51(8 )579318()512567(   xx = 26643 84 = 317,2 b = 22 )()( ).()( xxn yxxyn   = 2 )18()51(8 )256718()5793(8   x = 138 84 = 1,64 n x(t) y(T) x2 xy 1 0,5 319 K 0,25 159,5 2 1 320 K 1 320 3 1,5 318 K 2,25 477 4 2 319 K 4 638 5 2,5 321 K 6,25 802,5 6 3 322 K 9 966 7 3,5 324 K 12,25 1134 8 4 324 K 16 1296 Σ x = 18 Σ y = 2567 Σ x2 = 51 Σ xy = 5793
  • 13. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” 317 318 319 320 321 322 323 324 325 0 1 2 3 4 5 T(K) t (menit) Penentuan Kalor Zn dan CuSO4 nilai y T camp yn = a + bxn y1 = 317,2 + (1,64)x0,5 y5 = 317,2 + (1,64)x2,5 = 317,2 + 0,82 = 317,2 + 4,1 = 318,02 = 321,3 y2 = 317,2 + (1,64)x1 y6 = 317,2 + (1,64)x3 = 317,2 + 0,88 = 317,2 + 4,92 = 318,84 = 322,12 y3 = 317,2 + (1,64)x1,5 y8 = 317,2 + (1,64)x3,5 = 317,2 + 2,46 = 317,2 + 5,74 = 319,66 = 322,94 y4 = 317,2 + (1,64)x2 y8 = 317,2 + (1,64)x4 = 317,2 + 3,28 = 317,2 + 6,56 = 320,48 = 323,76 Grafik 2. Perubahan Suhu CuSO4 Grafik 3. Penentuan Kalor Zn dan CuSO4 0 50 100 150 200 250 300 350 0 1 2 3 4 5 T(K) t (menit) Perubahan Suhu CuSO4 T CuSO4
  • 14. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” III. Penentuan Kalor Etanol dan Air Taquadest = 27 oC = 300 K Tetanol = 28 oC = 301 K a = 22 2 )()( ).().( xxn xyxxy   = 2 )18()51(8 )5,548218()515,2437(   xx = 25627 ,5 84 = 305,09 b = 22 )()( ).()( xxn yxxyn   = 2 )18()51(8 )5,243718()5,5482(8   x = −15 84 = -0,18 yn = a + bxn y1 = 305,09 + (-0,18)x0,5 y5 = 305,09 + (-0,18)x2,5 = 305,09 -0,09 = 305,09 -0,45 = 305 = 304,64 y2 = 305,09 + (-0,18)x1 y6 = 305,09 + (-0,18)x3 = 305,09 – 0,18 = 305,09 – 0,54 = 304,91 = 304,55 y3 = 305,09 + (-0,18)x1,5 y8 = 305,09 + (-0,18)x3,5 = 305,09 – 0,27 = 305,09 – 0,63 = 304,82 = 304,46 y4 = 305,09 + (-0,18)x2 y8 = 305,09 + (-0,18)x4 = 305,09 – 0,36 = 305,09 – 0,72 = 304,73 = 304,37 n x(t) y(T) x2 xy 1 0,5 305 K 0,25 152,5 2 1 305 K 1 305 3 1,5 305 K 2,25 457,5 4 2 304,5 K 4 609 5 2,5 304,5 K 6,25 761,25 6 3 304,5 K 9 913,5 7 3,5 304,5 K 12,25 1065,75 8 4 304,5 K 16 1218 Σ x = 18 Σ y = 2437,5 Σ x2 = 51 Σ xy = 5482,5
  • 15. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” TM = T aquadest+T etanol 2 = 𝟑𝟎𝟎 +𝟑𝟎𝟏 𝟐 = 300,5 K TA = y1+y8 2 = 305+304,37 2 = 609,37 2 = 304,7 K ∆T2j = TA – TM = 304,7 – 300,5 = 4,2 K Q7 = maquadest x4,2 x ∆T2j = 18 x 4,2 x 4,2 = 317,52 Joule Q8 = metanol x 1,92 x ∆T2j = 29 x 1,92 x 4,2 = 233,86 Joule Q9 = K x ∆T2j = 184 x 4,2 = 772,8 Joule Q10 = Q7+ Q8 + Q9 = 317,52 + 233,86 + 772,8 = 1324,18 Joule ∆H = 𝑄 10 𝑛 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = 1324,18 0,5 = 2648,36 J/mol
  • 16. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” Grafik 4. Penetapan Kalor Etanol dan Air IV. Penentuan Kalor HCl dan NaOH THCl = 26 oC = 299 K T NaOH = 27 oC = 300 K Temperatur HCl Temperatur NaOH t (m) oC K 0,5 26 299 1 26 299 1,5 26 299 2 26 299 2,5 26 299 3 26 299 3.5 26 299 4 26 299 304.3 304.4 304.5 304.6 304.7 304.8 304.9 305 305.1 0 1 2 3 4 5 T(K) t(menit) Penetapan Kalor Etanol dan Air T camp nilai y t (m) oC K 0,5 26 299 1 26 299 1,5 26 299 2 26 299 2,5 26 299 3 26 299 3.5 26 299 4 26 299 n x(t) y(T) x2 xy 1 0,5 303 K 0,25 151,5 2 1 303 K 1 303 3 1,5 303 K 2,25 454,5 4 2 303 K 4 606 5 2,5 303 K 6,25 757,5 6 3 303 K 9 909 7 3,5 303 K 12,25 1060,5 8 4 303 K 16 1212 9 4,5 303 K 20,25 1363,5 10 5 303 K 25 1515 Σ x = 27,5 Σ y = 3030 Σ x2 = 96,25 Σ xy = 8332,5
  • 17. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” a = 22 2 )()( ).().( xxn xyxxy   = 2 )5,27()25,96(10 )5,8332.5,27()25,96.3030(   = 62493,75 206,25 = 303 b = 22 )()( ).()( xxn yxxyn   = 2 )25,27()25,96(10 )3030.5,27()5,8332(10   = 0 206,25 = 0 yn = a + bxn y1 = 303 + 0 y5 = 303 + 0 = 303 = 303 y2 = 303 + 0 y6 = 303 + 0 = 303 = 303 y3 = 303 + 0 y8 = 303 + 0 = 303 = 303 y4 = 303 + 0 y8 = 303 + 0 = 303 = 303 TM = T HCl + T NaOH 2 = 299 +298 2 = 298,5 K TA = y1+y10 2 = 303+303 2 = 303 K ∆T3j = TA – TM = 303 – 298,5 = 4,5 K Q11 = mcamp x 3,96 x ∆T3j = 40 x 3,96 x 4,5 = 712,8 Joule
  • 18. Artikel Praktikum Kimia Dasar “ Termokimia” Q12 = K x ∆T3j = 184 x 4,5 = 828 Joule Q13 = Q11 + Q12 = 712,8 + 828 = 1540,8 Joule ∆H = Q 13 0,04 = 1540,8 0,04 = 38520 J/mol Grafik 5. Perubahan Suhu HCl dan NaOH Grafik 6. Penetapan Kalor HCl dan NaOH 297.5 298 298.5 299 299.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T(K) t (menit) Perubahan Suhu HCl dan NaOH T HCl T NaOH