Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Pra Analitik Laboratorium
1. PRA ANALITIK
LABORATORIUM
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 4
1. Aistiyana Ikhmaisyara (03)
2. Kurniawati Ida Kusuma (18)
3. Nor Halim Iriyanti (26)
4. Septi Margi Lestari (37)
5. Zahra Praceli Yamasitha (48)
2. KEPUASAN PELANGGAN LABORATORIUM
Ada 3 hal yang dapat mendongkrak profit
laboratorium, yaitu :
a. Pelanggan yang puas akan selalu loyal
b. Pemasaran menjadi efektif
c. Laboratorium dapat memberikan pelayanan
yang berkualitas
ramah senyum Mengerti komunikatif
keluhan pasien
Tidak membuat Menjelaskan
takut pengambilan spesimen
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Skrining
Diagnosis
pemantauan progresifitas penyakit
monitor pengobatan
prognosis penyakit
4. PROSES PENGENDALIAN MUTU
LABORATORIUM
Tahap pra analitik
Tahap analitik
Tahap pasca analitik
5. Proses Pra Analitik
pra-analitik ekstra pra-analitik intra
laboratorium laboratorium
Meliputi....
persiapan penanganan
pasien spesimen
pengiriman spesimen
ke laboratorium
pengambilan
spesimen penyimpanan
spesimen
6. PERSIAPAN PASIEN
dokter
pasien
paramedis
Variabel biokimia &
Variabel fisik hematologi
pasien
gaya hidup individu
dan ritme biologis
pasien !!!
7. Persiapan Pasien
a. Persiapan Pasien Secara Umum Persiapan pasien untuk
pengambilan spesimen pada keadaan basal/dasar.
misal : puasa 8-12jam, puasa 10-12jam, pengambilan
sebaiknya pada pagi hari.
b. Menghindari obat-obatan sebelum spesimen di ambil.
c. Menghindari aktifitas fisik/olahraga sebelum spesimen di
ambil. >> menyebabkan perubahan pada komponen
darah & spesimen lain. mempengaruhi parameter.
d. Memperhatikan efek postur.
8. Faktor yang dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan pasien
a) Diet g) Demam
b) Obat-obatan h) Trauma
c) Merokok i) Umur
d) Alkohol j) Ras
e) Aktifitas fisik k) Jenis kelamin
f) Ketinggian/altitude l) Kehamilan
9. PERSIAPAN PENGUMPULAN
SPESIMEN
Persyaratan :
1. Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan
2. Volume mencukupi
3. Kondisi baik : tidak lisis, segar/tidak
kadaluwarsa, tidak berubah warna, tidak
berubah bentuk, steril (untuk kultur kuman)
4. Pemakaian antikoagulan atau pengawet
tepat
5. Ditampung dalam wadah yang memenuhi
syarat
6. Identitas benar sesuai dengan data pasien
10. Hal-hal yang harus diperhatikan
Sebelum pengambilan spesimen
a. periksa form permintaan laboratorium.
b. Identitas pasien harus ditulis dengan benar disertai
diagnosis atau keterangan klinis.
c. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar
sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen.
d. Tanyakan persiapan yang telah dilakukan oleh pasien,
misalnya: diet, puasa. Tanyakan juga mengenai obat-
obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok, dsb.
e. Catat apabila pasien telah mengkonsumsi obat-obatan
tertentu, merokok, minum alkohol, pasca transfusi, dsb.
Catatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil
laboratorium.
11. PENGAMBILAN SPESIMEN
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan
spesimen adalah :
1. Teknik atau cara pengambilan SOP (standard
operating procedure )
2. Cara menampung spesimen dalam wadah/penampung
◦ Seluruh sampel harus masuk ke dalam wadah (sesuai
kapasitas), jangan ada yang menempel pada bagian
luar tabung untuk menghindari bahaya infeksi.
◦ Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam
posisi berdiri untuk mencegah spesimen tumpah.
12. Spesimen manusia
darah urin muntahan tinja dahak
Spesimen non
manusia
makanan minuman obat
13. SPESIMEN DARAH
+ anti koagulan
Kultur media
dilakukan dengan cara
aseptik
14. SPESIMEN URIN
: Mulut uretra dibersihkan dgn sabun bilas
sampai bersih.
: Labia minora dibersihkan dulu
Merenggangkannya pada waktu kencing.
dikeringkan
15. SAMPEL MUNTAHAN
Muntahan yg keluar
ditampung. Bila muntahan
belum sempat ditampung,
gunakan tempat steril u/
mengumpulkan muntahan
tsb.
atau
Ambil sisa makanan
sbg sampel
16. SPESIMEN TINJA
Sampel berasal dr defekasi
spontan. Jika sangat diperlukan,
sampel dpt diperoleh dari
pemeriksaan colok dubur.
Masukkan sampel ke dalam wadah
yang bersih, kering, tidak
terkontaminasi oleh bahan apapun,
dapat ditutup rapat, dapat dibuka
dengan mudah dan bermulut lebar.
17. SPESIMEN DAHAK
penderita diminta berkumur dengan
air/gosok gigi terlebih dulu. Bila memakai
gigi palsu, sebaiknya dilepas dulu.
penderita berdiri tegak atau duduk tegak
Penderita tarik nafas dalam 2 – 3 x.
keluarkan nafas bersamaan dengan batuk
yang kuat dan berulang kali sampai dahak
keluar.
tampung dalam wadah dengan cara
mendekatkan wadah ke mulut.
Tutup wadah dengan dan secepatnya
dikirim ke laboratorium.
sekret bronkial
bukan ludah atau
sekret hidung
18. SAMPEL NON MANUSIA
Biarkan sampel dalam wadah aslinya.
Jika sampel sangat besar atau kontainer tidak aman, sampel
atau sebagian dari itu perlu dipindahkan ke wadah baru.
Gunakan wadah steril & tidak menyentuh bagian dlm wadah.
Jika beberapa sampel yang diduga pd bungkus secara terpisah.
Jangan mencampur sampel individu.
Whirlpack tas dapat digunakan untuk makanan padat.
Mengumpulkan jumlah memadai: 100-150 gram atau mililiter
(4-6 oz.) Jika tersedia.
Sampel cair, mengisi wadah tidak lebih dari ¾ penuh.
19. PENGIRIMAN SPESIMEN KE
LABORATORIUM
Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium, sebaiknya
dikirim dalam bentuk yang relatif stabil. Untuk itu perlu
diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara
lain:
◦ Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas
spesimen.
◦ Tidak terkena sinar matahari langsung
◦ Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja
laboratorium termasuk pemberian label yang
bertuliskan “Bahan Pemeriksaan Infeksius” atau “Bahan
Pemeriksaan Berbahaya”.
◦ Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
22. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PENANGANAN SPESIMEN
1. Spesimen harus diberi Identitas yang sesuai.
2. Antara permintaan pemeriksaan dan sampel
tidak sesuai, harus diteliti kembali.
3. Antikoagulan yang dipakai tidak sesuai, atau
jumlahnya sedikit/terlalu banyak.
4. Adanya hemolisis pada saat
pengambilan/pemisahan serum.
5. Spesimen keruh/lipemik, perlu ambil/pemisahan
ulang.
6. Pemisahan serum yang tidak sempurna, perlu
memperhatikan sentrifugasi.
23. Lanjutan....
7. Volume darah/sampel yang sedikit/tidak memadai,
sebaiknya jumlahnya cukup.
8. Seringkali spesimen bukan merupakan daerah yang
“dicurigai”, misalnya pada pemeriksaan faeces.
9. Tempat pengiriman sampel tidak memenuhi syarat.
10. Waktu pengiriman sampel.
11. Penyimpanan bahan pemeriksaan menyangkut suhu
simpan.
12. Usahakan menggunakan bahan/spesimen yang
segar.
24. LANGKAH-LANGKAH
PENANGANAN SPESIMEN
1. Pemberian Identitas Pasien 10. Lokasi pengambilan spesimen
2. Tanggal permintaan 11. Volume spesimen
3. Tanggal dan jam pengambilan 12. Pengawet yang digunakan
spesimen 13. Nama pengambil spesimen
4. Identitas pengirim 14. Label wadah spesimen yang
5. Nomor laboratorium akan dikirim atau diambil ke
6. Diagnosis (keterangan klinik) laboratorium harus memuat :
7. Obat yang diberikan & lama Tanggal pengambilan
pemberian spesimen, Nama dan nomor
8. Pemeriksaan laboratorium pasien, Jenis spesimen.
yang diminta
9. Jenis spesimen
25. PENGOLAHAN & PENYIMPANAN
SPESIMEN
Spesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke
laboratorium untuk diperiksa, karena stabilitas spesimen
dapat berubah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimen
antara lain :
Terjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia.
Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen.
Terjadi penguapan.
Pengaruh suhu.
Terkena paparan sinar matahari.
26. Beberapa cara penyimpanan
spesimen
Disimpan pada suhu kamar
Disimpan dalam lemari es suhu 2-8˚C
Dibekukan suhu -20˚C, -70˚C atau -120˚C
Dapat diberikan bahan pengawet
Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam
bentuk serum atau lisat.
27. Siapa yang Terlibat Dalam Proses
Pra-Analitik?
Pasien, dokter, paramedis/perawat,
petugas layanan transportasi, analis dan
dokter laboratorium
28. KESIMPULAN
Jadi proses Pra Analitik yang harus dilakukan ,
antara lain :
1. Persiapan pasien
2. pengambilan spesimen
3. pengiriman spesimen ke laboratorium
4. penanganan spesimen
5. penyimpanan spesimen
Dan sebagai salah satu petugas paramedis kita
(analis) dituntut untuk dapat melakukan hal
tersebut(pra analitik, analitik dan pasca analitik)
dengan baik dan benar agar hasil yang
didapatkan dapat diakui kevalidannya.