SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Elektroplating merupakan salah satu proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam
menggunakan bantuan arus listrik melalui suatu larutan elektrolit. Proses pelapisan bahan padat
dengan lapisan logam dapat juga dilakukan tanpa arus listrik yaitu proses electrolessplating atau
electrolessdeposition yaitu suatu metode pengendapan melalui reaksi kimia berdasarkan beda
potensial. Pelapisan benda padat dengan cara dicelupkan pada logam cair atau disebut juga hot
dipping. Sedangkan pengendapan logam dari fase uap ke fase padat disebut Chemical Vapour
deposition (CVD). Selain itu, terdapat juga metode electroforming yaitu pelapisan pada suatu
benda model untuk menghasilkan barang dengan bentuk tertentu.
        Pada proses electroplating, terdapat dua kutub yaitu anoda dan katoda dimana anoda
dapat berupa elektroda aktif maupun elektroda inaktif sedangkan katoda adalah benda kerja.
Pada proses ini digunakan larutan elektrolit yaitu larutan yang mengandung ion-ion sehingga
dapat menghantarkan arus listrik. Arus yang digunakan dalam proses electroplating adalah arus
searah. Arus listrik searah ini akan mengalirkan listrik dari anoda menuju katoda.
        Proses electroplating terjadi ketika arus listrik searah mengalir dari anoda menuju katoda
melalui larutan elektrolit. Untuk meningkatkan daya hantar listrik dapat ditambahkan basa atau
asam. Pengendapan logam pada katoda akan terjadi akibat adanya reaksi reduksi dari larutan
elektrolit seperti berikut :
                        Mn+ + ne  M0
Keberadaan ion Mn+ dalam larutan akan berkurang karena telah mengendap di sekitar katoda.
Keberadaan Mn+ akan diperoleh dari reaksi oksidasi anoda (elektroda aktif) seperti berikut :
                        M  Mn+ + ne
Overall reaction :
        Anoda           :       M    Mn+ + ne
        Katoda          : Mn+ + ne  M
                            Mn+ + M  Mn+ + M
Bila menggunakan anoda inaktif maka sumber ion M n+ hanya berasal dari larutan elektrolit
sehingga perlu control terhadap konsentrasi larutan elektrolit. Berdasarkan hukum faraday maka
berat endapan pada katoda dapat ditentukan dengan rumus :
                                W=ZxIxt
W = berat endapan (gr)
I = Kuat arus (Ampere)
t = waktu (detik)
Z = Berat ekuivalen (BE) / 96500
BE = Berat atom / valensi
       Pada proses electroplating perlu diperhatikan efisiensinya. Efisiensi (η) plating pada
umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun katoda. Efisiensi katoda adalah arus
yang digunakan untuk pengendapan logam pada katoda dibandingkan dengan total arus masuk.
Efisiensi anoda adalah perbandingan antara jumlah logam terlarut dalam elektrolit dibanding
dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday. Proses plating yang baik
terjadi apabila efisiensi katoda sama dengan efisiensi anoda. Efisiensi katoda dapat ditentukan
melalui rumus :
                             (η) katoda = (W’ / W)
              W’ = Berat nyata endapan
              W = Berat teoritis endapan pada katoda menurut Hukum Faraday
Faktor-Faktor yang mempengaruhi proses electroplating antara lain :
   1. Konsentrasi elektrolit  Apabila kadar logam meningkat akibatnya kekilapan dan
       kerataan lapisan menurun. Bila kadar logam menurun akibatnya konduktivitas menurun
       sehingga proses plating menjadi lambat. Untuk meningkatkan daya hantar listrik biasanya
       ditambahkan asam atau basa.
   2. Sirkulasi elektrolit  Distribusi ion positif dan ion negatif harus merata sehingga tidak
       terjadi polarisasi yaitu suatu kondisi dimana salah satu elektroda menjadi sangat positif
       dan elektroda yang lain menjadi sangat negatif sehingga diperlukan tegangan yang lebih
       tinggi agar arus dapat mengalir dari anoda ke katoda. Sirkulasi elektrolit dapat diatasi
       dengan menggunakan blower atau pipa udara di dasar atau tepi tangki.
   3. Rapat arus  Dinyatakan dalam Ampere/dm2 (A/dm2) atau Ampere/ft2 (A/ft2). Rapat arus
       anoda tidak sama dengan rapat arus katoda. Dalam plating, rapat arus katoda perlu
       diperhatikan agar kualitas endapan baik dan tidak terbakar. Bila rapat arus tinggi, laju
       plating cepat, waktu plating cepat. Rapat arus terlalu tinggi menyebabkan terjadinya
       panas sehingga benda kerja dapat terbakar ditandai dengan warna yang menghitam.
   4. Tegangan  Perlu diperhatikan tegangan batas, dimana pada kondisi tersebut tidak
       terjadi aliran arus melalui elektrolit dan bila tegangan dinaikkan maka akan terjadi
elektrolisis air. Tegangan batas dapat dinaikkan dengan cara sirkulasi elektrolit,
   mempertinggi temperature larutan dan memperbaiki konsentrasi elektrolit.
5. Jarak anoda – katoda  jarak anoda-katoda sempit maka hambatan menurun dan
   konduktivitas meningkat sehingga untuk mendapatkan arus yang lebih besar diperlukan
   tegangan yang lebih rendah.
6. Rasio anoda – katoda  jumlah anoda harus lebih dari jumlah katoda agar tidak terjadi
   kekurangan ion di dalam larutan sehingga memperlambat pembentukan lapisan.
7. Distribusi arus  Bagian ujung dari benda kerja biasanya terkena arus tinggi sehingga
   pada bagian ini lapisan logam akan lebih tebal dibanding bagian lain. Untuk
   mendapatkan hasil yang lebih merata, pada daerah arus rendah biasa dipasang anoda
   sekunder sedangkan pada daerah arus tinggi dipasang pemecah arus.
8. Temperatur  Bila temperatur tinggi maka konduktivitas larutan meningkat sehingga
   arus listrik meningkat. Perlu diperhatikan temperature optimum dari setiap proses plating.
   Temperatur terlalu tinggi dapat menyebabkan endapan terbakar dan terjadi kerusakan
   aditif.
9. Daya tembus  diartikan sebagai kemampuan proses elektrolitik untuk menutup katoda
   dengan lapisan seseragam mungkin ditentukan oleh pengaturan geometri tanki dan
   berbagai parameter proses termasuk jenis elektrolit. Sangat perlu diperhatikan untuk
   plating benda rumit.
10. Epitaxy  lapisan mengikuti bentuk dan struktur dari benda kerja, bila benda kerja kasar
   maka lapisan yang dihasilkan juga kasar. Leveling  lapisan meratakan bagian-bagian
   benda kerja yang cekung, sehingga plating mempunyai kecenderungan menutupi
   permukaan benda yang cekung menjadi rata.
11. Aditif  zat tambahan untuk membantu membentuk kristal sehingga diperoleh hasil
   plating dengan kualitas baik meliputi kecerahan/kekilapan dan kekerasan. Perlu control
   saat penambahan aditif karena selama proses berlangsung zat aditif dapat rusak.
12. Kontaminan  dapat juga mengendap di katoda sehingga dapat menyebabkan terjadiya
   noda-noda pada permukaan plating. Kontaminasi berupa partikel yang melayang maupun
   tersuspensi dapat dihilangkan dengan cara filtrasi. Bila kontaminan berupa ion – ion
   terlarut dalam air dapat dilakukan pengolahan air sehingga ion-ion logam menjadi sangat
rendah. Kontaminan organik dihilangkan dengan cara oksidasi dengan hydrogen
       peroksida maupun secara filtrasi dan penukar ion. Sedangkan kontaminan anorganik
       dihilangkan dengan melakukan dummy, yaitu electroplating menggunakan arus yang
       sangat rendah sehingga ion logam pengotor akan menempel pada katoda yang berbentuk
       plat bergelombang.
Peralatan yang digunakan untuk proses plating :
   1. Tanki plating  terbuat dari bahan-bahan yang tahan korosi
   2. Elektroda  Anoda: perlu dilapisi kain agar kontaminan tidak tercampur dalam larutan
       elektrolit. Katoda : merupakan benda kerja.
   3. Rectifier
   4. Penghantar arus (kabel tembaga)
   5. Barrel  biasa digunakan untuk benda kerja dengan ukuran kecil
   6. Pemanas atau pendingin
   7. Filter  penyaringan kontaminan
   8. Pompa  untuk sirkulasi larutan elektrolit agar komposisi dan temperature di dalam
       tanki tetap seragam.
   9. Blower  untuk sirkulasi/pengadukan larutan dengan udara bertekanan rendah
   10. Kompresor  untuk mengeringkan cairan sisa dari benda kerja
Tahapan proses electroplating meliputi :
   1. Rangkaian peralatan (disesuaikan dengan keperluan dan kapasitas)
   2. Persiapan larutan
   3. Persiapan benda kerja
   4. Pengerjaan akhir
Persiapan benda kerja meliputi :
   1. Penghilangan minyak atau lemak  dibersihkan dengan menggunakan pelarut organic
   2. Penghilangan kerak dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
           a. Pengasahan (polishing)
           b. Sand blasting
           c. Penyikatan (Brushing)
   3. Pembersihan benda kerja dengan cara :
a. Pembersihan dengan pelarut organic
b. Pembersihan dengan alkali
c. Pencelupan asam
d. Pencelupan sianida  dilakukan untuk bahan bukan besi, dapat dilakukan dengan
   atau tanpa pencelupan asam. Bila dilakukan setelah pencelupan asam maka benda
   kerja perlu dicuci hingga benar-benar bersih agar tidak terbentuk gas hydrogen
   sianida
e. Penetralan asam  dilakukan apabila tidak melalui proses pencelupan sianida.
   Larutan yang digunakan yaitu larutan NaOH 20 gr/L.
PELAPISAN SENG
Pelapisan seng dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu :
   1. Pencelupan panas (Galvanizing)
       Benda kerja dicelupkan ke dalam lelehan logam seng (hot dipping)
   2. Pencelupan dingin (Elektrogalvanizing / Zinc plating)
       Melalui proses electroplating dengan mencelupkan benda kerja ke dalam larutan
       elektrolit yang mengandung ion seng dan anoda berupa logam seng.
Larutan elektrolit yang biasa digunakan untuk pelapisan seng ada tiga macam, yaitu:
   a. Larutan sianida merupakan larutan yang sering digunakan di industry dengan komposisi
       utama seng oksida, soda api (NaOH), dan sodium sianida.
   b. Larutan Basa
   c. Larutan asam
Pada plating seng, anoda seng akan terlarut ke dalam larutan elektrolit menggantikan ion Zn 2+
yang telah mengendap di katoda. Mekanisme yang terjadi yaitu:
Anoda seng    : Zn  Zn2+ + 2e
Katoda        : Zn2+ + 2e  Zn
Seng Oksida dalam larutan elektrolit berfungsi sebagai sumber utama ion seng. Sodium sianida
berfungsi untuk membantu laju pelarutan anoda seng sehingga konsentrasi larutan seng akan
selalu terjaga konstan. Soda api atau sodium hidroksida (NaOH) berfungsi untuk meningkatkan
daya hantar listrik dan membantu pelarutan anoda seng.
Untuk mendapatkan hasil plating yang baik maka perlu dilakukan control terhadap larutan
elektrolit. Kontrol larutan dilakukan dengan cara analisa kadar seng, analisa kadar sodium
sianida, dan analisa kadar sodium hidroksida.
   Prosedur analisa kadar seng :
   1. Pipet 2 ml sampel ke dalam Erlenmeyer
   2. Ditambah 100ml aquades dan 10ml buffer pH 10
   3. Ditambah indicator EBT dan 15 ml formaldehyde 10%
   4. Dititrasi dengan larutan standar EDTA 0,1 M hingga berubah warna menjadi biru
   Prosedur analisa kadar Sodium Sianida :
1. Sampel dipipet 2ml dimasukkan dalam Erlenmeyer
   2. Ditambah 50ml aquades, 25 ml NaOH 25%, dan 10ml KI 10%
   3. Dititrasi dengan larutan standar AgNO3 0,1 N hingga berubah menjadi keruh
   Prosedur analisa kadar sodium hidroksida (NaOH) :
   1. Sampel dipipet 5mL dimasukkan dalam Erlenmeyer
   2. Ditambah 25ml aquades dan 5mL indicator sulfoorange.
   3. Dititrasi dengan larutan standar HCl 1 N hingga berubah warna menjadi kuning
Permasalahan yang sering terjadi pada proses plating seng antara lain:
   1. Pelapisan tidak merata  biasanya terjadi pada bagian benda kerja yang berlekuk-lekuk
       dikarenakan daya tembus yang kurang baik akibat perbandingan antara seng oksida dan
       sodium sianida tidak sesuai. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan komposisi dan koreksi
       komposisi larutan sesuai formula dengan menambahkan komponen penyusun elektrolit
       atau pengenceran elektrolit.
   2. Waktu pelapisan lama  konsentrasi seng dalam larutan rendah sehingga pelapisan
       berjalan lambat. Daya hantar listrik rendah akibat konsentrasi sodium sianida maupun
       soda api yang rendah. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan control kadar seng dalam
       larutan sehingga rendahnya konsentrasi seng dapat dicegah. Dan dapat pula menambah
       konsentrasi sodium sianida maupun soda api sesuai takaran untuk meningkatkan daya
       hantar listrik.
   3. Deposit kasar  disebabkan oleh larutan yang kotor dan ikut mengendap di katoda. Hal
       ini dapat diatasi dengan cara menyaring larutan.
   4. Ujung benda kerja terbakar  hal ini terjadi akibat kerapatan arus yang terlalu besar
       mengakibatkan suplai arus yang berlebihan. Dapat diatasi dengan mengganti anoda
       dengan menggunakan anoda inaktif. Selain itu, hal ini dapat diakibatkan oleh konsentrasi
       seng yang terlalu tinggi. Untuk itu perlu dilakukan koreksi komposisi larutan.
   5. Deposit kurang mengkilap  hal ini disebabkan kurangnya aditif yang bersifat
       brightener.
   6. Noda hitam pada deposit  hal ini disebabkan adanya kontaminan berupa besi yang
       terdapat dalam larutan elektrolit. Dapat diatasi dengan cara menggunakan air distilasi.

Contenu connexe

Tendances

Perhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimiaPerhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimianurii aini
 
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromidaElektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromidaZuhailah Hashim
 
laporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisislaporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisis15455
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingAbrianto Akuan
 
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISISPERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISISNada Nasiroh M
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisisSel elektrolisis
Sel elektrolisisIrmi Mimiqi
 
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3Jeny Safitri
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan ElektrolisisVirdha Rahma
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan ElektrolisisPraktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis21 Memento
 
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiaBab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiawafiqasfari
 
reaksi redoks dan elektrokimia
reaksi redoks dan elektrokimiareaksi redoks dan elektrokimia
reaksi redoks dan elektrokimiamfebri26
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 

Tendances (19)

Elektrolisis dan electroplating 2
Elektrolisis dan electroplating 2Elektrolisis dan electroplating 2
Elektrolisis dan electroplating 2
 
Laporan Elektrolisis
Laporan ElektrolisisLaporan Elektrolisis
Laporan Elektrolisis
 
Perhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimiaPerhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimia
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromidaElektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
 
laporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisislaporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisis
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan Elektroplating
 
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISISPERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisisSel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisis
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan ElektrolisisPraktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Praktikum Elektrolisis
Praktikum ElektrolisisPraktikum Elektrolisis
Praktikum Elektrolisis
 
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiaBab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
 
reaksi redoks dan elektrokimia
reaksi redoks dan elektrokimiareaksi redoks dan elektrokimia
reaksi redoks dan elektrokimia
 
Elektroplating
ElektroplatingElektroplating
Elektroplating
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 

Similaire à Resume

Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankHudi Leksono
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAelitriana88
 
Makalah tugas sejarah
Makalah tugas sejarahMakalah tugas sejarah
Makalah tugas sejarahnovitaenny
 
Penyepuhan dan sel volta
Penyepuhan dan sel voltaPenyepuhan dan sel volta
Penyepuhan dan sel voltaWinda Luthfia
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01sanoptri
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBayu Ariantika Irsan
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiSinta Sry
 
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikMateri 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikAwalFajarramadhan
 
Kimia bab 2
Kimia bab 2Kimia bab 2
Kimia bab 2windyhr
 
teori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptxteori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptxKurniaKumalaDewi
 
1576183 634869047861012500
1576183 6348690478610125001576183 634869047861012500
1576183 634869047861012500Ittong Mcdc
 

Similaire à Resume (20)

Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tank
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
ELEKTROKIMIA
ELEKTROKIMIAELEKTROKIMIA
ELEKTROKIMIA
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
 
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah tugas sejarah
Makalah tugas sejarahMakalah tugas sejarah
Makalah tugas sejarah
 
Penyepuhan dan sel volta
Penyepuhan dan sel voltaPenyepuhan dan sel volta
Penyepuhan dan sel volta
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
 
Bab2 reak
Bab2 reakBab2 reak
Bab2 reak
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
 
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikMateri 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
 
Kimia bab 2
Kimia bab 2Kimia bab 2
Kimia bab 2
 
teori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptxteori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptx
 
S E L V O L T A
S E L  V O L T AS E L  V O L T A
S E L V O L T A
 
1576183 634869047861012500
1576183 6348690478610125001576183 634869047861012500
1576183 634869047861012500
 
11841594.ppt
11841594.ppt11841594.ppt
11841594.ppt
 
Elektrolisis
ElektrolisisElektrolisis
Elektrolisis
 
Redoks sebab akibat
Redoks sebab akibatRedoks sebab akibat
Redoks sebab akibat
 

Resume

  • 1. Elektroplating merupakan salah satu proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan arus listrik melalui suatu larutan elektrolit. Proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam dapat juga dilakukan tanpa arus listrik yaitu proses electrolessplating atau electrolessdeposition yaitu suatu metode pengendapan melalui reaksi kimia berdasarkan beda potensial. Pelapisan benda padat dengan cara dicelupkan pada logam cair atau disebut juga hot dipping. Sedangkan pengendapan logam dari fase uap ke fase padat disebut Chemical Vapour deposition (CVD). Selain itu, terdapat juga metode electroforming yaitu pelapisan pada suatu benda model untuk menghasilkan barang dengan bentuk tertentu. Pada proses electroplating, terdapat dua kutub yaitu anoda dan katoda dimana anoda dapat berupa elektroda aktif maupun elektroda inaktif sedangkan katoda adalah benda kerja. Pada proses ini digunakan larutan elektrolit yaitu larutan yang mengandung ion-ion sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Arus yang digunakan dalam proses electroplating adalah arus searah. Arus listrik searah ini akan mengalirkan listrik dari anoda menuju katoda. Proses electroplating terjadi ketika arus listrik searah mengalir dari anoda menuju katoda melalui larutan elektrolit. Untuk meningkatkan daya hantar listrik dapat ditambahkan basa atau asam. Pengendapan logam pada katoda akan terjadi akibat adanya reaksi reduksi dari larutan elektrolit seperti berikut : Mn+ + ne  M0 Keberadaan ion Mn+ dalam larutan akan berkurang karena telah mengendap di sekitar katoda. Keberadaan Mn+ akan diperoleh dari reaksi oksidasi anoda (elektroda aktif) seperti berikut : M  Mn+ + ne Overall reaction : Anoda : M  Mn+ + ne Katoda : Mn+ + ne  M Mn+ + M  Mn+ + M Bila menggunakan anoda inaktif maka sumber ion M n+ hanya berasal dari larutan elektrolit sehingga perlu control terhadap konsentrasi larutan elektrolit. Berdasarkan hukum faraday maka berat endapan pada katoda dapat ditentukan dengan rumus : W=ZxIxt W = berat endapan (gr) I = Kuat arus (Ampere)
  • 2. t = waktu (detik) Z = Berat ekuivalen (BE) / 96500 BE = Berat atom / valensi Pada proses electroplating perlu diperhatikan efisiensinya. Efisiensi (η) plating pada umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun katoda. Efisiensi katoda adalah arus yang digunakan untuk pengendapan logam pada katoda dibandingkan dengan total arus masuk. Efisiensi anoda adalah perbandingan antara jumlah logam terlarut dalam elektrolit dibanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday. Proses plating yang baik terjadi apabila efisiensi katoda sama dengan efisiensi anoda. Efisiensi katoda dapat ditentukan melalui rumus : (η) katoda = (W’ / W) W’ = Berat nyata endapan W = Berat teoritis endapan pada katoda menurut Hukum Faraday Faktor-Faktor yang mempengaruhi proses electroplating antara lain : 1. Konsentrasi elektrolit  Apabila kadar logam meningkat akibatnya kekilapan dan kerataan lapisan menurun. Bila kadar logam menurun akibatnya konduktivitas menurun sehingga proses plating menjadi lambat. Untuk meningkatkan daya hantar listrik biasanya ditambahkan asam atau basa. 2. Sirkulasi elektrolit  Distribusi ion positif dan ion negatif harus merata sehingga tidak terjadi polarisasi yaitu suatu kondisi dimana salah satu elektroda menjadi sangat positif dan elektroda yang lain menjadi sangat negatif sehingga diperlukan tegangan yang lebih tinggi agar arus dapat mengalir dari anoda ke katoda. Sirkulasi elektrolit dapat diatasi dengan menggunakan blower atau pipa udara di dasar atau tepi tangki. 3. Rapat arus  Dinyatakan dalam Ampere/dm2 (A/dm2) atau Ampere/ft2 (A/ft2). Rapat arus anoda tidak sama dengan rapat arus katoda. Dalam plating, rapat arus katoda perlu diperhatikan agar kualitas endapan baik dan tidak terbakar. Bila rapat arus tinggi, laju plating cepat, waktu plating cepat. Rapat arus terlalu tinggi menyebabkan terjadinya panas sehingga benda kerja dapat terbakar ditandai dengan warna yang menghitam. 4. Tegangan  Perlu diperhatikan tegangan batas, dimana pada kondisi tersebut tidak terjadi aliran arus melalui elektrolit dan bila tegangan dinaikkan maka akan terjadi
  • 3. elektrolisis air. Tegangan batas dapat dinaikkan dengan cara sirkulasi elektrolit, mempertinggi temperature larutan dan memperbaiki konsentrasi elektrolit. 5. Jarak anoda – katoda  jarak anoda-katoda sempit maka hambatan menurun dan konduktivitas meningkat sehingga untuk mendapatkan arus yang lebih besar diperlukan tegangan yang lebih rendah. 6. Rasio anoda – katoda  jumlah anoda harus lebih dari jumlah katoda agar tidak terjadi kekurangan ion di dalam larutan sehingga memperlambat pembentukan lapisan. 7. Distribusi arus  Bagian ujung dari benda kerja biasanya terkena arus tinggi sehingga pada bagian ini lapisan logam akan lebih tebal dibanding bagian lain. Untuk mendapatkan hasil yang lebih merata, pada daerah arus rendah biasa dipasang anoda sekunder sedangkan pada daerah arus tinggi dipasang pemecah arus. 8. Temperatur  Bila temperatur tinggi maka konduktivitas larutan meningkat sehingga arus listrik meningkat. Perlu diperhatikan temperature optimum dari setiap proses plating. Temperatur terlalu tinggi dapat menyebabkan endapan terbakar dan terjadi kerusakan aditif. 9. Daya tembus  diartikan sebagai kemampuan proses elektrolitik untuk menutup katoda dengan lapisan seseragam mungkin ditentukan oleh pengaturan geometri tanki dan berbagai parameter proses termasuk jenis elektrolit. Sangat perlu diperhatikan untuk plating benda rumit. 10. Epitaxy  lapisan mengikuti bentuk dan struktur dari benda kerja, bila benda kerja kasar maka lapisan yang dihasilkan juga kasar. Leveling  lapisan meratakan bagian-bagian benda kerja yang cekung, sehingga plating mempunyai kecenderungan menutupi permukaan benda yang cekung menjadi rata. 11. Aditif  zat tambahan untuk membantu membentuk kristal sehingga diperoleh hasil plating dengan kualitas baik meliputi kecerahan/kekilapan dan kekerasan. Perlu control saat penambahan aditif karena selama proses berlangsung zat aditif dapat rusak. 12. Kontaminan  dapat juga mengendap di katoda sehingga dapat menyebabkan terjadiya noda-noda pada permukaan plating. Kontaminasi berupa partikel yang melayang maupun tersuspensi dapat dihilangkan dengan cara filtrasi. Bila kontaminan berupa ion – ion terlarut dalam air dapat dilakukan pengolahan air sehingga ion-ion logam menjadi sangat
  • 4. rendah. Kontaminan organik dihilangkan dengan cara oksidasi dengan hydrogen peroksida maupun secara filtrasi dan penukar ion. Sedangkan kontaminan anorganik dihilangkan dengan melakukan dummy, yaitu electroplating menggunakan arus yang sangat rendah sehingga ion logam pengotor akan menempel pada katoda yang berbentuk plat bergelombang. Peralatan yang digunakan untuk proses plating : 1. Tanki plating  terbuat dari bahan-bahan yang tahan korosi 2. Elektroda  Anoda: perlu dilapisi kain agar kontaminan tidak tercampur dalam larutan elektrolit. Katoda : merupakan benda kerja. 3. Rectifier 4. Penghantar arus (kabel tembaga) 5. Barrel  biasa digunakan untuk benda kerja dengan ukuran kecil 6. Pemanas atau pendingin 7. Filter  penyaringan kontaminan 8. Pompa  untuk sirkulasi larutan elektrolit agar komposisi dan temperature di dalam tanki tetap seragam. 9. Blower  untuk sirkulasi/pengadukan larutan dengan udara bertekanan rendah 10. Kompresor  untuk mengeringkan cairan sisa dari benda kerja Tahapan proses electroplating meliputi : 1. Rangkaian peralatan (disesuaikan dengan keperluan dan kapasitas) 2. Persiapan larutan 3. Persiapan benda kerja 4. Pengerjaan akhir Persiapan benda kerja meliputi : 1. Penghilangan minyak atau lemak  dibersihkan dengan menggunakan pelarut organic 2. Penghilangan kerak dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: a. Pengasahan (polishing) b. Sand blasting c. Penyikatan (Brushing) 3. Pembersihan benda kerja dengan cara :
  • 5. a. Pembersihan dengan pelarut organic b. Pembersihan dengan alkali c. Pencelupan asam d. Pencelupan sianida  dilakukan untuk bahan bukan besi, dapat dilakukan dengan atau tanpa pencelupan asam. Bila dilakukan setelah pencelupan asam maka benda kerja perlu dicuci hingga benar-benar bersih agar tidak terbentuk gas hydrogen sianida e. Penetralan asam  dilakukan apabila tidak melalui proses pencelupan sianida. Larutan yang digunakan yaitu larutan NaOH 20 gr/L.
  • 6. PELAPISAN SENG Pelapisan seng dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : 1. Pencelupan panas (Galvanizing) Benda kerja dicelupkan ke dalam lelehan logam seng (hot dipping) 2. Pencelupan dingin (Elektrogalvanizing / Zinc plating) Melalui proses electroplating dengan mencelupkan benda kerja ke dalam larutan elektrolit yang mengandung ion seng dan anoda berupa logam seng. Larutan elektrolit yang biasa digunakan untuk pelapisan seng ada tiga macam, yaitu: a. Larutan sianida merupakan larutan yang sering digunakan di industry dengan komposisi utama seng oksida, soda api (NaOH), dan sodium sianida. b. Larutan Basa c. Larutan asam Pada plating seng, anoda seng akan terlarut ke dalam larutan elektrolit menggantikan ion Zn 2+ yang telah mengendap di katoda. Mekanisme yang terjadi yaitu: Anoda seng : Zn  Zn2+ + 2e Katoda : Zn2+ + 2e  Zn Seng Oksida dalam larutan elektrolit berfungsi sebagai sumber utama ion seng. Sodium sianida berfungsi untuk membantu laju pelarutan anoda seng sehingga konsentrasi larutan seng akan selalu terjaga konstan. Soda api atau sodium hidroksida (NaOH) berfungsi untuk meningkatkan daya hantar listrik dan membantu pelarutan anoda seng. Untuk mendapatkan hasil plating yang baik maka perlu dilakukan control terhadap larutan elektrolit. Kontrol larutan dilakukan dengan cara analisa kadar seng, analisa kadar sodium sianida, dan analisa kadar sodium hidroksida. Prosedur analisa kadar seng : 1. Pipet 2 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 2. Ditambah 100ml aquades dan 10ml buffer pH 10 3. Ditambah indicator EBT dan 15 ml formaldehyde 10% 4. Dititrasi dengan larutan standar EDTA 0,1 M hingga berubah warna menjadi biru Prosedur analisa kadar Sodium Sianida :
  • 7. 1. Sampel dipipet 2ml dimasukkan dalam Erlenmeyer 2. Ditambah 50ml aquades, 25 ml NaOH 25%, dan 10ml KI 10% 3. Dititrasi dengan larutan standar AgNO3 0,1 N hingga berubah menjadi keruh Prosedur analisa kadar sodium hidroksida (NaOH) : 1. Sampel dipipet 5mL dimasukkan dalam Erlenmeyer 2. Ditambah 25ml aquades dan 5mL indicator sulfoorange. 3. Dititrasi dengan larutan standar HCl 1 N hingga berubah warna menjadi kuning Permasalahan yang sering terjadi pada proses plating seng antara lain: 1. Pelapisan tidak merata  biasanya terjadi pada bagian benda kerja yang berlekuk-lekuk dikarenakan daya tembus yang kurang baik akibat perbandingan antara seng oksida dan sodium sianida tidak sesuai. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan komposisi dan koreksi komposisi larutan sesuai formula dengan menambahkan komponen penyusun elektrolit atau pengenceran elektrolit. 2. Waktu pelapisan lama  konsentrasi seng dalam larutan rendah sehingga pelapisan berjalan lambat. Daya hantar listrik rendah akibat konsentrasi sodium sianida maupun soda api yang rendah. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan control kadar seng dalam larutan sehingga rendahnya konsentrasi seng dapat dicegah. Dan dapat pula menambah konsentrasi sodium sianida maupun soda api sesuai takaran untuk meningkatkan daya hantar listrik. 3. Deposit kasar  disebabkan oleh larutan yang kotor dan ikut mengendap di katoda. Hal ini dapat diatasi dengan cara menyaring larutan. 4. Ujung benda kerja terbakar  hal ini terjadi akibat kerapatan arus yang terlalu besar mengakibatkan suplai arus yang berlebihan. Dapat diatasi dengan mengganti anoda dengan menggunakan anoda inaktif. Selain itu, hal ini dapat diakibatkan oleh konsentrasi seng yang terlalu tinggi. Untuk itu perlu dilakukan koreksi komposisi larutan. 5. Deposit kurang mengkilap  hal ini disebabkan kurangnya aditif yang bersifat brightener. 6. Noda hitam pada deposit  hal ini disebabkan adanya kontaminan berupa besi yang terdapat dalam larutan elektrolit. Dapat diatasi dengan cara menggunakan air distilasi.