SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Télécharger pour lire hors ligne
BAB I

                               PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

      Kalkulus Lanjut (Advanced Calculuc) merupakan mata kuliah lanjutan dari

Kalkulus I yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Proses perkuliahan di

kampus sangatlah minim, karena waktu yang tidak cukup dan banyak mahasiswa yang

malas masuk kuliah. Sehingga mahasiswa sangat di tuntut untuk memiliki

keterampilan di dalam mempelajari sendiri semua materi yang dipelajari. Dengan

demikian mahasiswa sangat dituntut aktif dalam perkuliahan maupun aktif mencari

bahan materi yang akan di pelajari.

      Makalah ini merupakan salah satu syarat di dalam mengikuti atau melakukan

diskusi dalam perkuliahan. Sehingga pemahaman terhadap bahan kuliah bisa lebih

menjadi maksimal. Insya Allah...


B. Rumusan Masalah

        Bagaimanakah cara menyelesaikan turunan parsial fungsi secara implisit ?

C. Tujuan

        Menjelaskan penyelesaian turunan parsial fungsi implisit;

D. Manfaat

        Dapat memahami penyelesaian turunan parsial fungsi implisit dua variabel

        atau lebih;




                                                                                   1
BAB II

                                  PEMBAHASAN

       Turunan Parsial Fungsi Implisit

       Penurunan Secara Implisit
       Penurunan secara         implisit secara tidak langsung telah di bahas dalam
kalkulus. Salah satu manfaat dari aturan rantai adalah untuk menentukan turunan
fungsi yang didefinisikan secara implisit. Misalkan y fungsi dari x yang didefinisikan
secara implisit, dan diberikan oleh persamaan, F(x,y) = 0. Karena y fungsi       dari,
maka dengan aturan rantai dihasilkan,

                                             +             = 0

Karena, dx⁄dx = 1, maka dihasilkan rumus :

                                         = -

Dengan cara yang sama, misalkan x fungsi dari y yang didefinisikan secara implisit,
dan diberikan oleh persamaan F(x,y) = 0, maka dihasilkan rumus :


                                       = -

Contoh 1
       Bila y fungsi dari x yang didefinisikan oleh, 3xy2 + 3y3 = x3, hitunglah
dy⁄(dx.)
Penyelesaian :
       Andaikan, F(x,y) = 3xy2 + 3y3 - x3 , dengan menurunkan F secara parsial
terhadap x dan y dihasilkan :

                                 = 3y2 – 3x2 = 3(y2 – x2) = 3(y + x)(y – x)


                                 = 6xy + 6y2 = 6y(x + y)


           Jadi,    =-           =-               =

                                                                                    2
Contoh 2
         Bila x fungsi dari y yang didefinisikan oleh, arc tan (x⁄y) = ln (x2 + y2),
hitunglah dx⁄dy.
Penyelesaian :

         Andaikan, F(x,y) = arc tan (x⁄y) - ln (x2 + y2), dengan menurunkan F secara
parsial terhadap x dan y dihasilkan :

                       =            –

                       =                –

Jadi,




         Dari rumus penurunan secara implisit di atas, dapat dikembangkan untuk
menentukan turunan-turunan parsial fungsi n variabel. Misalakan z adalah fungsi
dari x dan y yang didefinisikan secara implisit, diberikan oleh persamaan F (x, y, z) =
0. Dengan menurunkan secara parsial F terhadap x dengan asumsi y konstan dengan
aturan rantai dihasilkan :

                                    +         +          =0


Karena y konstan, maka ∂y/∂x = 0, dan mengingat dx/dx = 1, sehingga dihasilkan
rumus,




         Dengan cara yang sama, dan jika di asumsikan y konstan dengan menurunkan
secara parsial F terhadap y dengan asumsi x konstan, dengan aturan rantai
dihasilkan:

                                        +     +          =0




                                                                                     3
Karena x konstan, maka ∂x/∂y = 0, dan mengingat dy/dy = 1, sehingga dihasilkan
rumus,




Contoh 3

Tentukanlah,       dan   dari, x2 y + y3 z = 2xz4

Penyelesaian :

Andaikan, F (x, y, z) = x2 y + y3 z - 2xz4 . dengan menurunkan secara parsial F terhadap x,
y dan z

dihasilkan:


                           = 2xy – 2z4         = x2 + 3y2z       = y3 – 8xz3



Jadi,
                                                        –         –
                                             =-              =
                                                    –            –

                                                    –
                                             =-              =         .
                                                    –




Adapun turunan fungsi untuk dua variabel atau lebih, yaitu :

1.       Turunan fungsi implisit dua variabel

         Hasil ini digunakan untuk mencari turunan fungsi implisit. Andaikan F(x,y)=0,

         dimana y fungsi implisit dari x, sehingga bisa dicari                    atau
                                  F
                                x
                           dy
                           dx     F
                                  y

         asalkan




                                                                                         4
Contoh:

     Diketahui x3 + y2 x- 3= 0 tentukan            ..!

     Jawab:
                                       x3 + y2 x- 3)=

                                 3x2 + 2xy        + y2 = 0

                                 2xy     = - 3x2 - y2

                                   (- 3x2 - y2) / 2xy

                                        - (3x2+ y2)/2xy

2.   Turunan fungsi implisit tiga variabel

     Jika F(x,y,z)=0 fungsi implisit, fungsi dua variabel x dan y            differensiabel

     sedemikian hingga z=f(x,y), untuk setiap x,y dalam domain fungsi, maka

                           z   F ( x, y , z )      z    Fy ( x, y, z )
                               x                     
                           x   Fz ( x, y, z )      y    Fz ( x, y, z )


     Contoh:

     Tentukan            dari fungsi implisit xy – z2 + 2xyz = 0


     Jawab:

     a.     (xy – z2 + 2xyz) =               c.      (xy – z2 + 2xyz) =    = 2xy – 2z


          y+ 2yz


     b.     (xy – z2 + 2xyz) =      = x + 2xz



     Jadi



                                                                                         5
Contoh:

     Misalkan f(x,y,z) = x3 ey+z – ysin (x-z)=0 maka tentukan

     Jawab:

       (x3 ey+z – ysin (x-z))=

     = 3x2 ey+z – ycos (x-z)

       (x3 ey+z – ysin (x-z))=

     = x3 ey+z + ycos (x-z)

     Jadi        (3x2 ey+z – ycos (x-z))/ x3 ey+z + ycos (x-z)



3.   Turunan fungsi implisit empat variabel

     Jika F(x,y,z,w)=0 fungsi implisit, fungsi tiga variabel x, y dan z diferensiabel

     sedemikian hingga w=f(x,y,z), untuk setiap x,y dan z dalam domain fungsi,

     maka
                                   w   F ( x, y, z, w)
                                       x
                                   x   Fw ( x, y, z, w)

                                   w    Fy ( x, y, z, w)
                                      
                                   y    Fw ( x, y, z, w)


                                   w   F ( x, y, z, w)
                                       z
                                   z   Fw ( x, y, z, w)

     Contoh:

     Tentukan                    dari fungsi implisit 2x2w + 3y2z + zwyx + w2 = 0

     Jawab:

       (2x2w + 3y2z + zwyx + w2)=           =

       (2x2w + 3y2z + zwyx + w2) =


                                                                                    6
(2x2w + 3y2z + zwyx + w2)=         = 3y2 + wyx

  (2x2w + 3y2z + zwyx + w2)=         = 2x2 + zyx +2w


Jadi:

  =                  / 2x2 + zyx +2w

  =                / 2x2 + zyx +2w

  = - ( 3y2 + wyx)/2x2 + zyx +2w


Pendiferensialan Implisit

Jika kita dihadapkan dengan fungsi

y3 + 5y = x3.

Tentu kita akan sulit untuk menggambarkan grafiknya. Tetapi ketika kita ingin

mencari gradien/kemiringan garis singgungdi suatu titik pada kurva, kita akan

kebingungan. Masalahnya, kita harus mencari turunan dari fungsi tersebut.

Hal baru dalam masalah ini adalah bahwa kita menghadapi sebuah persamaan

yang secara gamblang (eksplisit) tidak terselesaikan untuk y. Apakah mungkin

untuk mencari dy/dx dalam keadaan seperti ini?

Ya, diferensialkan kedua ruas persamaan

y3 + 5y = 3


terhadap x, dan samakan hasil-hasilnya. Dalam melakukan ini, kita anggap

bahwa persamaan yang diberikan memang menentukan y sebagai suatu fungsi

x (hanya saja kita tidak tahu bagaimana mencarinya secara eksplisit). Jadi,

setelah memakai aturan rantai pada suku pertama, kita peroleh :




                                                                            7
Yang terakhir dapat diselesaikan untuk dy/dx sebagai berikut :




Perhatikan bahwa ungkapan kita untuk                             suatu kenyataan

yang sering menyusahkan. Tetapi, jika kita hanya ingin mencari kemiringan

pada sebuah titik di mana koordinatnya diketahui tidaklah sulit. Di (1,2)

                 =      .

Jadi, kemiringannya adalah 3/17.

Metode yang baru saja digambarkan untuk mencari                    tanpa terlebih

dahulu menyelesaikan persamaan yang diberikan untuk           secara gamblang

dalam bentuk         disebut Pendiferensialan Implisit. Tetapi apakah metode

tersebut dapat memberikan jawaban yang benar?

Contoh.

Carilah          jika                –3!

Penyelesaian :

Cara 1 : Kita dapat menyelesaikan persamaan yang diberikan secara gamblang

untuk     sebagai berikut.




Jadi,

Cara 2 : (Pendiferensialan Implisit).

Kita samakan turunan-turunan kedua ruas dari :

                 –3



                                                                               8
Setelah memakai Aturan Hasilkali pada suku pertama, kita dapatkan




Walaupun jawaban ini kelihatan berlainan dari jawab yang diperoleh

terdahulu, tetapi keduanya sama. Untuk melihat ini, gantikan               dalam

ungkapan untuk dy/dx yang baru saja diperoleh.




Jika sebuah persamaan dalam x dan y menentukan sebuah fungsi y = f(x) dan

fungsi ini terdiferensialkan, maka metode pendiferensialan implisit akan

menghasilkan sebuah ungkapan yang benar untuk dy/dx. Terdapat dua hal

besar dalam pernyataan ini.

Pertama perhatikan persamaan



Ia tidak mempunyai penyelesaian, karena itu tidak menentukan suatu fungsi.

Sebaliknya,



menentukan fungsi-fungsi y = f(x) =              , dan fungsi y = g(x) =

-   . Grafik-grafik tersebut diperlihatkan dalam gambar berikut:




                                                                              9
Untungnya, kedua fungsi ini terdiferensialkan pada (-5,5). Pertama perhatikan

f, ia memenuhi :

x2 + [f (x)]2 = 25

Bilamana kita diferensialkan secara implisit dan menyelesaikan un f `(x), kita
peroleh:

2x + 2f(x) f’(x) = 0

f’(x) =

perlakuan serupa secara lengkap terhadap g(x) menghasilkan :

g’(x) =

Untuk keperluan praktis, kita dapat memperoleh kedua hasil ini secara serempak
dengan pendiferensialan secara implisit dari              Ini memberikan

                   2x + 2y = 0




 Secara wajar, hasilnya identik dengan yang diperoleh di atas.

 Pehatikan bahwa adalah cukup untuk mengetahui dy/dx = -x/y agar dapat
 menerapkan hasil-hasil kita. Andaikan kita ingin mengetahui kemiringan garis
 singgung pada lingkaran                   bilamana x = 3. Nilai-nilai y yang

 berpadanan adalah 4 dan -4. Kemiringan di (3,4) dan (3,-4). Masing-
 masing diperoleh dari pergantian –x/y adalah -3/4 dan 3/4.

 Kemudian kita tunjukkan bahwa:



 Menentukan banyak fungsi lainnya. Pandang fungsi h yang didefenisikan oleh:


                                                                           10
h(x) =




                                             




          -5




                                         




Ia juga memenuhi                  , karena                 .Tetapi ia bahkan
tidak kontinu di      , sehingga tidak saja mempunyai turunan di sana (lihat
gambar disamping).

Sementara subyek fungsi implisit menuju ke masalah teknis yang sukar
(ditangani dalam kalkulus lanjut), masalah-masalah yang kita pelajari
mempunyai penyelesaian lansung.

Dalam contoh-contoh berikut,kita anggap bahwa persamaan yang diberikan
menentukan satu atau lebih fungsi-fungsi terdiferengsialkan yang turunan-
turunannya dapat dicari dengan menerapkan pendiferensialan implisit.

Contoh

Carilah        jika                  !




                                                                         11
Penyelesaian :




Contoh

Carilah       jika

Penyelesaian :




                                    =

Contoh

Cari persamaan garis singgung pada kurva

                        dititik (0,1).

Penyelesaian :

Untuk     menyederhanakan,   kita   gunakan   cara   penulisan   ’   untuk

   .Bilamana kita mendiferensialkan kedua ruas dan menyamakan hasilnya,kita

peroleh :




                                                                             12
Di (0,1),         .Sehingga, persamaan garis singgung di (0,1) adalah:




Kita telah mempelajari bahwa                   di mana    adalah sembarang

bilangan bulat.Sekarang ini kita perluas pada kasus di mana n adalah

bilangan rasional sembarang.


TEOREMA M :

Aturan Pangkat

Andaikan    adalah bilangan rasional sembarang,maka:




                                                                         13
BAB III

                                   PENUTUP

A. Kesimpulan

    Turunan Parsial Fungsi Implisit
                                                           F
                                                         x
                                                    dy
         Turunan fungsi implisit dua variable
                                                    dx     F
                                                           y

         Turunan fungsi implisit tiga variable

                              z   F ( x, y , z )   z    Fy ( x, y, z )
                                  x                  
                              x   Fz ( x, y, z )   y    Fz ( x, y, z )


         Turunan fungsi implisit empat variable
         w    F ( x, y, z, w)    w     Fy ( x, y, z, w)        w   F ( x, y, z, w)
             x                                                   z
         x    Fw ( x, y, z, w)   y     Fw ( x, y, z, w)        z   Fw ( x, y, z, w)


B. Saran

         Saran dari kelompok kami buat Dosen, agar kiranya mengajarkan atau

   menjelaskan kembali dasar – dasar materi yang ada dalam makalah ini, karena

   masih banyak mahasiswa yang belum memahami dasar – dasar yang mestinya

   diketahui sebelum mempelajari makalah ini, termasuk kami juga. Sehingga sulit

   buat mahasiswa yang lain menguasai materi yang ada dalam makalah ini.

         Saran buat teman – teman mahasiswa, supaya kiranya lebih banyak

   belajar sendiri mengenai isi makalah ini karena waktu yang kita gunakan tidak

   akan cukup untuk kita menguasai seluruh isi makalah ini. Dan juga di saat proses

   perkuliahan berlangsung kiranya teman – teman memperhatikan dengan sungguh

   –sungguh agar apa yang kita pelajari saat itu bisa kita pahami secara maksimal.




                                                                                         14
DAFTAR PUSTAKA


Prayudi.Kalkulus Lanjut, Edisi Pertama.Penerbit Graha Ilmu.Yogyakarta.2009

Purwanto, Heri.Kalkulus 1. Ercontara Rajawali.Jakarta.2005

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_diferensial.html

http://www.mascipul.com/2009/11/free-download-materi-kalkulus-materi-

         matematika.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus.html

http://www.mediafire.com/?2y5izytydnq

http://www.mediafire.com/?zzk1qmdwx1y




                                                                             15

Contenu connexe

Tendances

Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
rahmawarni
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
agus_budiarto
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Fatma Qolbi
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
Kiki Ni
 

Tendances (20)

Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 

En vedette

Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleks
pramithasari27
 
Pengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan Komunikasi
Pengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan KomunikasiPengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan Komunikasi
Pengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan Komunikasi
prabowoaji
 
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
rudatulaini
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
yuni dwinovika
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Rozaq Fadlli
 

En vedette (20)

Contoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iiiContoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iii
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Uji kekonvergenan deret dengan suku suku positif
Uji kekonvergenan deret dengan suku suku positifUji kekonvergenan deret dengan suku suku positif
Uji kekonvergenan deret dengan suku suku positif
 
Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleks
 
1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus
 
Makalah teigonometri
Makalah   teigonometriMakalah   teigonometri
Makalah teigonometri
 
Pertemuan 4 turunan fungsi implisit
Pertemuan 4   turunan fungsi implisitPertemuan 4   turunan fungsi implisit
Pertemuan 4 turunan fungsi implisit
 
Pengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan Komunikasi
Pengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan KomunikasiPengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan Komunikasi
Pengertian, Komponen, dan Karakter Teknologi Informasi, dan Komunikasi
 
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
kalkulus dasar
kalkulus dasarkalkulus dasar
kalkulus dasar
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurin
 

Similaire à Makalah kalkulus lanjut (20)

FUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdfFUNGSI-2-VAR.pdf
FUNGSI-2-VAR.pdf
 
Ringkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiRingkasanturunanfungsi
Ringkasanturunanfungsi
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Integral 2
Integral 2Integral 2
Integral 2
 
Kalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 dKalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 d
 
Turunan Parsial
Turunan Parsial Turunan Parsial
Turunan Parsial
 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Kul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsiKul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsi
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
 
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
 
Fungsifix
FungsifixFungsifix
Fungsifix
 
Bab 3-turunan
Bab 3-turunanBab 3-turunan
Bab 3-turunan
 
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsiModul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Makalah kalkulus lanjut

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalkulus Lanjut (Advanced Calculuc) merupakan mata kuliah lanjutan dari Kalkulus I yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Proses perkuliahan di kampus sangatlah minim, karena waktu yang tidak cukup dan banyak mahasiswa yang malas masuk kuliah. Sehingga mahasiswa sangat di tuntut untuk memiliki keterampilan di dalam mempelajari sendiri semua materi yang dipelajari. Dengan demikian mahasiswa sangat dituntut aktif dalam perkuliahan maupun aktif mencari bahan materi yang akan di pelajari. Makalah ini merupakan salah satu syarat di dalam mengikuti atau melakukan diskusi dalam perkuliahan. Sehingga pemahaman terhadap bahan kuliah bisa lebih menjadi maksimal. Insya Allah... B. Rumusan Masalah Bagaimanakah cara menyelesaikan turunan parsial fungsi secara implisit ? C. Tujuan Menjelaskan penyelesaian turunan parsial fungsi implisit; D. Manfaat Dapat memahami penyelesaian turunan parsial fungsi implisit dua variabel atau lebih; 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN Turunan Parsial Fungsi Implisit Penurunan Secara Implisit Penurunan secara implisit secara tidak langsung telah di bahas dalam kalkulus. Salah satu manfaat dari aturan rantai adalah untuk menentukan turunan fungsi yang didefinisikan secara implisit. Misalkan y fungsi dari x yang didefinisikan secara implisit, dan diberikan oleh persamaan, F(x,y) = 0. Karena y fungsi dari, maka dengan aturan rantai dihasilkan, + = 0 Karena, dx⁄dx = 1, maka dihasilkan rumus : = - Dengan cara yang sama, misalkan x fungsi dari y yang didefinisikan secara implisit, dan diberikan oleh persamaan F(x,y) = 0, maka dihasilkan rumus : = - Contoh 1 Bila y fungsi dari x yang didefinisikan oleh, 3xy2 + 3y3 = x3, hitunglah dy⁄(dx.) Penyelesaian : Andaikan, F(x,y) = 3xy2 + 3y3 - x3 , dengan menurunkan F secara parsial terhadap x dan y dihasilkan : = 3y2 – 3x2 = 3(y2 – x2) = 3(y + x)(y – x) = 6xy + 6y2 = 6y(x + y) Jadi, =- =- = 2
  • 3. Contoh 2 Bila x fungsi dari y yang didefinisikan oleh, arc tan (x⁄y) = ln (x2 + y2), hitunglah dx⁄dy. Penyelesaian : Andaikan, F(x,y) = arc tan (x⁄y) - ln (x2 + y2), dengan menurunkan F secara parsial terhadap x dan y dihasilkan : = – = – Jadi, Dari rumus penurunan secara implisit di atas, dapat dikembangkan untuk menentukan turunan-turunan parsial fungsi n variabel. Misalakan z adalah fungsi dari x dan y yang didefinisikan secara implisit, diberikan oleh persamaan F (x, y, z) = 0. Dengan menurunkan secara parsial F terhadap x dengan asumsi y konstan dengan aturan rantai dihasilkan : + + =0 Karena y konstan, maka ∂y/∂x = 0, dan mengingat dx/dx = 1, sehingga dihasilkan rumus, Dengan cara yang sama, dan jika di asumsikan y konstan dengan menurunkan secara parsial F terhadap y dengan asumsi x konstan, dengan aturan rantai dihasilkan: + + =0 3
  • 4. Karena x konstan, maka ∂x/∂y = 0, dan mengingat dy/dy = 1, sehingga dihasilkan rumus, Contoh 3 Tentukanlah, dan dari, x2 y + y3 z = 2xz4 Penyelesaian : Andaikan, F (x, y, z) = x2 y + y3 z - 2xz4 . dengan menurunkan secara parsial F terhadap x, y dan z dihasilkan: = 2xy – 2z4 = x2 + 3y2z = y3 – 8xz3 Jadi, – – =- = – – – =- = . – Adapun turunan fungsi untuk dua variabel atau lebih, yaitu : 1. Turunan fungsi implisit dua variabel Hasil ini digunakan untuk mencari turunan fungsi implisit. Andaikan F(x,y)=0, dimana y fungsi implisit dari x, sehingga bisa dicari atau F   x dy dx F y asalkan 4
  • 5. Contoh: Diketahui x3 + y2 x- 3= 0 tentukan ..! Jawab: x3 + y2 x- 3)= 3x2 + 2xy + y2 = 0 2xy = - 3x2 - y2 (- 3x2 - y2) / 2xy - (3x2+ y2)/2xy 2. Turunan fungsi implisit tiga variabel Jika F(x,y,z)=0 fungsi implisit, fungsi dua variabel x dan y differensiabel sedemikian hingga z=f(x,y), untuk setiap x,y dalam domain fungsi, maka z F ( x, y , z ) z Fy ( x, y, z )  x  x Fz ( x, y, z ) y Fz ( x, y, z ) Contoh: Tentukan dari fungsi implisit xy – z2 + 2xyz = 0 Jawab: a. (xy – z2 + 2xyz) = c. (xy – z2 + 2xyz) = = 2xy – 2z y+ 2yz b. (xy – z2 + 2xyz) = = x + 2xz Jadi 5
  • 6. Contoh: Misalkan f(x,y,z) = x3 ey+z – ysin (x-z)=0 maka tentukan Jawab: (x3 ey+z – ysin (x-z))= = 3x2 ey+z – ycos (x-z) (x3 ey+z – ysin (x-z))= = x3 ey+z + ycos (x-z) Jadi (3x2 ey+z – ycos (x-z))/ x3 ey+z + ycos (x-z) 3. Turunan fungsi implisit empat variabel Jika F(x,y,z,w)=0 fungsi implisit, fungsi tiga variabel x, y dan z diferensiabel sedemikian hingga w=f(x,y,z), untuk setiap x,y dan z dalam domain fungsi, maka w F ( x, y, z, w)  x x Fw ( x, y, z, w) w Fy ( x, y, z, w)  y Fw ( x, y, z, w) w F ( x, y, z, w)  z z Fw ( x, y, z, w) Contoh: Tentukan dari fungsi implisit 2x2w + 3y2z + zwyx + w2 = 0 Jawab: (2x2w + 3y2z + zwyx + w2)= = (2x2w + 3y2z + zwyx + w2) = 6
  • 7. (2x2w + 3y2z + zwyx + w2)= = 3y2 + wyx (2x2w + 3y2z + zwyx + w2)= = 2x2 + zyx +2w Jadi: = / 2x2 + zyx +2w = / 2x2 + zyx +2w = - ( 3y2 + wyx)/2x2 + zyx +2w Pendiferensialan Implisit Jika kita dihadapkan dengan fungsi y3 + 5y = x3. Tentu kita akan sulit untuk menggambarkan grafiknya. Tetapi ketika kita ingin mencari gradien/kemiringan garis singgungdi suatu titik pada kurva, kita akan kebingungan. Masalahnya, kita harus mencari turunan dari fungsi tersebut. Hal baru dalam masalah ini adalah bahwa kita menghadapi sebuah persamaan yang secara gamblang (eksplisit) tidak terselesaikan untuk y. Apakah mungkin untuk mencari dy/dx dalam keadaan seperti ini? Ya, diferensialkan kedua ruas persamaan y3 + 5y = 3 terhadap x, dan samakan hasil-hasilnya. Dalam melakukan ini, kita anggap bahwa persamaan yang diberikan memang menentukan y sebagai suatu fungsi x (hanya saja kita tidak tahu bagaimana mencarinya secara eksplisit). Jadi, setelah memakai aturan rantai pada suku pertama, kita peroleh : 7
  • 8. Yang terakhir dapat diselesaikan untuk dy/dx sebagai berikut : Perhatikan bahwa ungkapan kita untuk suatu kenyataan yang sering menyusahkan. Tetapi, jika kita hanya ingin mencari kemiringan pada sebuah titik di mana koordinatnya diketahui tidaklah sulit. Di (1,2) = . Jadi, kemiringannya adalah 3/17. Metode yang baru saja digambarkan untuk mencari tanpa terlebih dahulu menyelesaikan persamaan yang diberikan untuk secara gamblang dalam bentuk disebut Pendiferensialan Implisit. Tetapi apakah metode tersebut dapat memberikan jawaban yang benar? Contoh. Carilah jika –3! Penyelesaian : Cara 1 : Kita dapat menyelesaikan persamaan yang diberikan secara gamblang untuk sebagai berikut. Jadi, Cara 2 : (Pendiferensialan Implisit). Kita samakan turunan-turunan kedua ruas dari : –3 8
  • 9. Setelah memakai Aturan Hasilkali pada suku pertama, kita dapatkan Walaupun jawaban ini kelihatan berlainan dari jawab yang diperoleh terdahulu, tetapi keduanya sama. Untuk melihat ini, gantikan dalam ungkapan untuk dy/dx yang baru saja diperoleh. Jika sebuah persamaan dalam x dan y menentukan sebuah fungsi y = f(x) dan fungsi ini terdiferensialkan, maka metode pendiferensialan implisit akan menghasilkan sebuah ungkapan yang benar untuk dy/dx. Terdapat dua hal besar dalam pernyataan ini. Pertama perhatikan persamaan Ia tidak mempunyai penyelesaian, karena itu tidak menentukan suatu fungsi. Sebaliknya, menentukan fungsi-fungsi y = f(x) = , dan fungsi y = g(x) = - . Grafik-grafik tersebut diperlihatkan dalam gambar berikut: 9
  • 10. Untungnya, kedua fungsi ini terdiferensialkan pada (-5,5). Pertama perhatikan f, ia memenuhi : x2 + [f (x)]2 = 25 Bilamana kita diferensialkan secara implisit dan menyelesaikan un f `(x), kita peroleh: 2x + 2f(x) f’(x) = 0 f’(x) = perlakuan serupa secara lengkap terhadap g(x) menghasilkan : g’(x) = Untuk keperluan praktis, kita dapat memperoleh kedua hasil ini secara serempak dengan pendiferensialan secara implisit dari Ini memberikan 2x + 2y = 0 Secara wajar, hasilnya identik dengan yang diperoleh di atas. Pehatikan bahwa adalah cukup untuk mengetahui dy/dx = -x/y agar dapat menerapkan hasil-hasil kita. Andaikan kita ingin mengetahui kemiringan garis singgung pada lingkaran bilamana x = 3. Nilai-nilai y yang berpadanan adalah 4 dan -4. Kemiringan di (3,4) dan (3,-4). Masing- masing diperoleh dari pergantian –x/y adalah -3/4 dan 3/4. Kemudian kita tunjukkan bahwa: Menentukan banyak fungsi lainnya. Pandang fungsi h yang didefenisikan oleh: 10
  • 11. h(x) =  -5  Ia juga memenuhi , karena .Tetapi ia bahkan tidak kontinu di , sehingga tidak saja mempunyai turunan di sana (lihat gambar disamping). Sementara subyek fungsi implisit menuju ke masalah teknis yang sukar (ditangani dalam kalkulus lanjut), masalah-masalah yang kita pelajari mempunyai penyelesaian lansung. Dalam contoh-contoh berikut,kita anggap bahwa persamaan yang diberikan menentukan satu atau lebih fungsi-fungsi terdiferengsialkan yang turunan- turunannya dapat dicari dengan menerapkan pendiferensialan implisit. Contoh Carilah jika ! 11
  • 12. Penyelesaian : Contoh Carilah jika Penyelesaian : = Contoh Cari persamaan garis singgung pada kurva dititik (0,1). Penyelesaian : Untuk menyederhanakan, kita gunakan cara penulisan ’ untuk .Bilamana kita mendiferensialkan kedua ruas dan menyamakan hasilnya,kita peroleh : 12
  • 13. Di (0,1), .Sehingga, persamaan garis singgung di (0,1) adalah: Kita telah mempelajari bahwa di mana adalah sembarang bilangan bulat.Sekarang ini kita perluas pada kasus di mana n adalah bilangan rasional sembarang. TEOREMA M : Aturan Pangkat Andaikan adalah bilangan rasional sembarang,maka: 13
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Turunan Parsial Fungsi Implisit F   x dy Turunan fungsi implisit dua variable dx F y Turunan fungsi implisit tiga variable z F ( x, y , z ) z Fy ( x, y, z )  x  x Fz ( x, y, z ) y Fz ( x, y, z ) Turunan fungsi implisit empat variable w F ( x, y, z, w) w Fy ( x, y, z, w) w F ( x, y, z, w)  x   z x Fw ( x, y, z, w) y Fw ( x, y, z, w) z Fw ( x, y, z, w) B. Saran Saran dari kelompok kami buat Dosen, agar kiranya mengajarkan atau menjelaskan kembali dasar – dasar materi yang ada dalam makalah ini, karena masih banyak mahasiswa yang belum memahami dasar – dasar yang mestinya diketahui sebelum mempelajari makalah ini, termasuk kami juga. Sehingga sulit buat mahasiswa yang lain menguasai materi yang ada dalam makalah ini. Saran buat teman – teman mahasiswa, supaya kiranya lebih banyak belajar sendiri mengenai isi makalah ini karena waktu yang kita gunakan tidak akan cukup untuk kita menguasai seluruh isi makalah ini. Dan juga di saat proses perkuliahan berlangsung kiranya teman – teman memperhatikan dengan sungguh –sungguh agar apa yang kita pelajari saat itu bisa kita pahami secara maksimal. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Prayudi.Kalkulus Lanjut, Edisi Pertama.Penerbit Graha Ilmu.Yogyakarta.2009 Purwanto, Heri.Kalkulus 1. Ercontara Rajawali.Jakarta.2005 http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_diferensial.html http://www.mascipul.com/2009/11/free-download-materi-kalkulus-materi- matematika.html http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus.html http://www.mediafire.com/?2y5izytydnq http://www.mediafire.com/?zzk1qmdwx1y 15