3. Henry P. Davison
(Palang Merah Amerika)
• Berdiri tahun 1919, Pasca PD I dengan nama Liga Perhimpunan Palang
Merah.
• Anggota pertama: Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Italia dan Inggris.
• Tahun 1983, berubah nama menjadi Liga Perhimpunan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah.
• Tahun 1991, Nama Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah mulai digunakan.
• Berfungsi Sebagai Badan Koordinasi Antar Perhimpunan Nasional.
• Beranggotakan seluruh Perhimpunan Nasional.
4. KEANGGOTAAN FEDERASI INTERNASIONALKEANGGOTAAN FEDERASI INTERNASIONAL
181
148
126
111
84
68
61
53
31
5
0 50 100 150 200
1919
1920
1930
1940
1950
1960
1970
1980
1990
2003
1832005
1862007
Anggota Perhimpunan
Nasional, per tahun 2007
8. SITUASI YANG MEMBUTUHKAN KOORDINASISITUASI YANG MEMBUTUHKAN KOORDINASI
Daerah rawan bencana alam
Penggunaan yang lebih baik terhadap ketrampilan
dan sumber daya Gerakan di Indonesia
Meningkatnya mitra internasional menjadikan hal
ini sangat penting bagi PMI untuk berkoordinasi
9. PERAN FEDERASIPERAN FEDERASI
• Peran koordinasi dan fasilitasi
• Menyediakan fasilitas dan dukungan praktis
• Berkonsentrasi pada perencanaan strategis dan
pengembangan program dalam ‘Strategi 2010’
• Memastikan efektivitas penggunaan sumber daya
Federasi di tiap negara
• Bekerja berdasarkan Rencana Strategis dan
kebutuhan PMI
10. • Promosi Prinsip-prinsip Dasar
dan Nilai-nilai Kemanusiaan
• Tanggap Bencana
• Kesiapsiagaan Bencana
• Kesehatan dan perhatian
kepada masyarakat
• Pengembangan Kapasitas
Organisasi
KEGIATANKEGIATAN
11. ARAH STRATEGISARAH STRATEGIS
FEDERASIFEDERASI
• Program-program Perhimpunan
Nasional yang efektif
• Memastikan Perhimpunan
Nasional dapat berkerja
dengan baik
• Sebuah jaringan global dari
Perhimpunan Nasional
12. FEDERASI DI INDONESIAFEDERASI DI INDONESIA
• Delegasi Indonesia sejak 1998
– Sekitar 2-4 delegasi bekerja langsung dengan Kantor Pusat
PMI
– Berkonsentrasi pada pendekatan berbasis masyarakat
• Setelah tsunami: hampir 60 delegasi + 300 staf lokal
memberikan bantuan dan saran atas bidang prioritas bagi PMI
– Manajemen Bencana
– Kesehatan dan Sosial
– Pengembangan Organisasi
– Komunikasi
– Layanan Relawan
• Berkantor di Medan, Banda Aceh, Lhokseumawe, Simeulue,
Nias, Calang, Meulaboh, Yogyakarta dan Jakarta (kantor
utama + Service Centre bagi mitra/PNSs)
13. KEHADIRAN FEDERASI DI INDONESIAKEHADIRAN FEDERASI DI INDONESIA
• Membantu PMI menjadi Perhimpunan Nasional
yang berfungsi baik
• Bekerja bersama KP, PD dan PC
• Bantuan rehabilitasi struktur dan sistem PMI di
wilayah tsunami dan gempa bumi
• Hadir untuk membantu rakyat yang paling
menderita di Indonesia untuk membantu dirinya
sendiri agar hidup bermartabat
14. Praktisnya kehadiran Federasi ini berarti…
• Bantuan teknis dan keuangan bagi tanggap bencana, layanan
kesehatan, pengembangan organisasi PMI
• Bantuan untuk pelatihan, perencanaan, dan implementasi
• Pendanaan pelatihan, peralatan, struktur
• Mewakili Federasi Internasional berhubungan dengan
pemerintah dan institusi internasional di Indonesia
• Mengkoordinasikan bantuan palang merah/bulan sabit merah
di wilayah tsunami
A network of International Federation regional and country delegations augments the organization's global reach and helps address the imbalance of capacity between some National Societies.
The International Federation has 11 regional delegations, country delegations in 63 countries, six sub-delegations and three regional logistic units. Delegates, who are supplied by various National Societies, work alongside local staff to improve the effectiveness of programming and operation. As well as the head of delegation, delegates specialize in relief, finance, logistics, administration, information, health, disaster preparedness and development. Country delegations are established, when needed, to support an individual National Society.
The regional delegations are in:
• Budapest, Hungary
• Dakar, Senegal
• Panama City, Panama
• Lima, Peru
• Almaty, Kazakhstan
• New Delhi, India
• Beijing, China
• Bangkok, Thailand
• Suva, Fiji Islands
• Nairobi, Kenya
• Harare, Zimbabwe