Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran matematika model cooperative learning tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melibatkan pembentukan kelompok heterogen siswa untuk belajar bersama dan saling bergantung. Metode ini memiliki tahapan seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi, ujian, dan penilaian berdasarkan skor kelompok. Model ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan kreativitas siswa.
3. Pembelajaran Matematika
Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan
pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu
mengubah tingkah laku manusia dan tingkah laku ini
menjadi tetap tidak akan berubah lagi dengan
modifikasi yang sama (Hudoyo, 1985).
4. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sugiyanto (Piawati, 2011:3) pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
Slavin (Piawati, 2011:3) menyatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran
dimana siswa bekerjasama dalam suatu kelompok.
5. menurut Nur (2001: 3) ciri-ciri pembelajaran
yang menggunakan model cooperative learning
Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif
untuk menuntaskan materi belajarnya.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari
ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-
beda.
Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok
daripada individu.
6. Konsep Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
Lie (1999; 73) ” pembelajaran kooperatif model
Jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan
cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri
dari empat sampai enam orang secara heterogen dan
siswa belajar bekerjasama saling ketergantungan
positif dan bertanggung jawab secara mandiri”.
7. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajarnya.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Bilamana mungkin, anggota kelompok, berasal dari ras,
budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda.
Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok
ketimbang kepada individu.
8. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
Menurut Slavin, R.E. (2006) :
Membaca
Diskusi kelompok ahli
Laporan kelompok
Kuis
perhitungan skor
9. Tabel 1 : Nilai Penghargaan Kelompok
(Penghitungan skor Perkembangan)
10. Tabel 2 : Perolehan Skor dan Predikat Tim Tipe
Jigsaw
11. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw
Menurut Dedeh (2010), kelebihan dan kelemahan dalam
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
Kelebihan Model Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan berlatih
komunikasi.
2. Adanya interaksi sosial yang baik dalam kelompok.
3. Membuat siswa lebih aktif dan kreatif dengan adanya penghargaan yang
diberikan kepada kelompok mencapai prestasi yang baik.
Kelemahan Model Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw
1. Terdapat kelompok yang siswanya kurang berani untuk mengemukakan
pendapat atau bertanya.
2. Memerlukan waktu yang cukup lama dan persiapan yang matang dalam
pembuatan bahan ajar.
3. Membutuhkan biaya yang cukup besar.
12. Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
membangkitkan motivasi
Pengelompokan
Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Ahli
Diskusi (Pemaparan) kelompok ahli dalam grup
Tes (Penilaian)
13. Guru memulai pelajaran dengan menelaah ulang,
menjelaskan tujuan mereka dengan bahasa yang mudah
dipahami, dengan menunjukkan bagaimana pelajaran itu
terkait dengan pembelajaran sebelumnya.
Misalnya dalam materi Garis dan Sudut, guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang terdapat pada
materi tersebut yakni sebagai berikut:
Siswa dapat menyebutkan hubungan antara dua garis.
Siswa dapat mengukur besar sudut.
Siswa dapat menentukan jenis sudut.