3. A. Konsep-Konsep Dasar Pendekatan Matematika Realistik
1. Pengertian
Pendekatan Matematika Realistik adalah suatu teori dalam pendidikan
matematika yang berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas
manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks
kehidupan sehari-hari siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai
area aplikasi dalam kehidupan nyata.
2. Karakteristik
Beberapa karakteristik pendekatan matematika realistik menurut Suryanto (2007)
adalah sebagai berikut:
a. Masalah kontekstual yang realistik
b. Siswa menemukan kembali ide, konsep, dan prinsip, atau model matematika
melalui pemecahan masalah kontekstual yang realistik
c. Siswa diarahkan untuk mendiskusikan penyelesaian terhadap masalah yang
mereka temukan
d. Siswa merefleksikan (memikirkan kembali) apa yang telah dikerjakan dan apa yang
telah dihasilkan
4. e. Siswa dibantu untuk mengaitkan beberapa isi pelajaran matematika yang memang
ada hubungannya
f. Siswa diajak mengembangkan, memperluas, atau meningkatkan hasil-hasil dari
pekerjaannya agar menemukan konsep atau prinsip matematika yang lebih rumit.
g. Matematika dianggap sebagai kegiatan bukan sebagai produk jadi atau hasil yang
siap pakai.
3. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Realistik
Terdapat lima prinsip utama dalam ‘kurikulum’ matematika realistik :
• Didominasi oleh masalah – masalah dalam konteks, melayani dua hal yaitu sebagai
sumber dan terapan konsep matematika.
• Perhatian diberikan pada pengembangan model – model, situasi, skema, dan
simbol – simbol.
• Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi
konstruktif dan produktif.
• Interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran matematika.
• ‘intertwinning’ (membuat jalinan) antar pokok bahasan/topik.
5. 4. Konsepsi tentang Siswa
Dalam pendekatan ini diyakini pula bahwa siswa memiliki potensi untuk
mengembangkan sendiri pengetahuannya, dan bila diberi kesempatan mereka
dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang
matematika.
5. Peran Guru
• Guru harus berperan sebagai fasilitator belajar;
• Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif;
• Guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif memberi sumbangan
pada proses belajarnya;
• Guru harus secara aktif membantu siswa dalam menafsirkan masalah-masalah dari
dunia nyata; dan
• Guru harus secara aktif mengaitkan kurikulum matematika dengan dunia nyata,
baik fisik maupun sosial.
6. B. Pendekatan Realistik diantara Pendekatan lainnya dalam
Pendidikan Matematika
Secara umum terdapat empat pendekatan pembelajaran matematika yang
dikenal, Treffers (1991) :
• Menurut filosofi mechanistic bahwa manusia ibarat komputer
• Dalam filosofi structuralistic, yang secara historis berakar pada pengajaran
geometri tradisional,
• Menurut filosofi empiristik, bahwa dunia adalah kenyataan.
• Dalam filosofi realistik, kepada siswa diberikan tugas-tugas yang mendekati
kenyataan
>Pertimbangan Menggunakan Pendekatan Realistik
Pada dasarnya pendekatan realistik membimbing siswa untuk “menemukan
kembali konsep-konsep matematika yang pernah ditemkan oleh para ahli
matematika atau bila memungkinkan, siswa dapat menemukan hal yang sama
sekali belum pernah ditemukan.
7. C. Implementasi Pendekatan Matematika Realistik
1. Pendekatan pembelajaran matematika
Menurut Syaiful Bahri (2002), ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar
yakni:
• Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
• Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan
hidup masyarakat.
• Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif
• Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
stand ar keberhasilan
8. 2. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik
Secara umum langkah-langkah pembelajaran matematika realistik dapat dijelaskan
sebagai berikut ( Zulkardi, 2002):
• Persiapan
• Pembukaan
• Proses pembelajaran
• Penutup.
3. Peranan Alat Peraga
Alat peraga dapat menjembatani konsep abstrak matematika dengan dunia nyata.
Di samping itu, alat peraga juga dapat membantu siswa menemukan strategi
pemecahan masalah. Dari penggunaan alat peraga ini siswa dapat membangun
sendiri pengetahuannya, memahami masalah, dan menemukan strategi
pemecahan masalah.
9. D. Contoh desain pembelajaran menggunakan pendekatan
realistik matematika
> Menggunakan Pola Dasar
a. Berapa banyak kotak kecil yang diperlukan untuk membuat timbangan ketiga
menjadi seimbang? Jelaskan!
(1)
(2)
10. (3)
Penyelesaian :
- Empat kotak kecil sama dengan satu kotak besar
- satu kotak besar sama dengan dua kotak kecil dan satu kaleng
- berarti berat empat kotak kecil sama dengan berat dua kotak kecil dan satu kaleng
=
11. - Dan berat satu kaleng sama dengan berat dua kotak kecil
=
Jadi berat tiga kaleng sama dengan berat enam kotak kecil
=
12. Kesimpulan
Menurut pendekatan realistik, kelas matematika bukan tempat
memindahkan matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat
siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi
masalah-masalah nyata. Dengan memahami konsep-konsep dan
implementasi pendekatan realistik dalam pembelajaran matematika,
maka guru akan dapat menerapkannya di sekolah dengan baik, dan dapat
mengurangi kesulitan yang dialami siswa dalam belajar matematika.