1. Oleh:
DENA NURLIANA
0903669
Interest Matematika
UPI Kampus Tasikmalaya
2. Tokoh utama di balik pembelajaran adalah Bobbi
DePorter, seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun
di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua
bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang
pembelajaran. Dialah perintis, pencetus, dan pengembang
utama pembelajaran
Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam
program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian
tentang bagaimana otak mengatur informasi, Sedangkan
Quantum teaching adalah ilmu pengetahuan dan
metodologi yang digunakan dalam
rancangan, penyajian, dan fasilitasi super camp. Quantum
teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik
menjadi sebuah paket multisensory, multikecerdasan, dan
kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kemampuan guru untuk mengilhami dan
kemampuan murid untuk berprestasi.
3. Prinsip-prinsip dasar ini ada lima
macam, yaitu:
Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa
tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan
pesan tentang belajar.
Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan
mereka mempelajari materi yang kita ajarkan.
Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru
dan siswa diperoleh banyak konsep.
Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa
pun.
Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus
memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada
pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk
tangan, berkata: bagus!, baik, dll.
4. Menurut metode ini, memahami fungsi dan
kerja kedua belahan otak sangat penting
artinya. Orang yang mampu memanfaatkan
kedua belahan otak ini juga cenderung
seimbang dalam setiap aspek kehidupannya.
5. Quantum Teaching diarahkan untuk proses
pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan
dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan
mengevaluasinya. Pola Quantum Teaching terangkum
dalam konsep TANDUR, yakni
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, d
an Rayakan. Sementara itu, Quantum Learning
merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat
menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip
sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan
berkesan. Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan
guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa atau
masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai
guru, Ibu tentunya perlu mendalami keduanya agar
bisa menyerap konsep secara utuh dan terintegrasi.
6. Pembelajaran Quantum berupaya memadukan
(mengintegrasikan), menyinergikan, dan
mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia
selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan
mental) sebagai konteks pembelajaran.
Pembelajaran Quantum memusatkan perhatian
pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
Pembelajaran Quantum sangat menekankan pada
pemercepatan pembelajaran dengan taraf
keberhasilan tinggi.
Pembelajaran Quantum sangat menekankan
kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran.
Pembelajaran Quantum menempatkan nilai dan
keyakinan sebagai bagian penting proses
pembelajaran
7. Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran melalui konsep Quantum
learning ( Sanjaya, 2011) dengan cara:
Kekuatan Ambak
Penataan lingkungan belajar
Memupuk sikap juara
Bebaskan gaya belajarnya
Membiasakan mencatat
Membiasakan membaca
Jadikan anak lebih kreatif
Melatih kekuatan memori anak
8. Kelebihan :
Pembelajaran Quantum berpangkal pada psikologi kognitif.
Pembelajaran Quantum lebih bersifat humanistis.
Pembelajaran Quantum lebih konstruktivis(tis).
Pembelajaran Quantum memusatkan perhatian pada
interaksi yang bermutu dan bermakna.
Pembelajaran Quantum sangat menekankan pada
pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan
tinggi.
Pembelajaran Quantum sangat menentukan kealamiahan
dan kewajaran proses pembelajaran.
Kelemahan
Membutuhkan pengalaman yang nyata
Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi
dalam belajar.
Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa.
9. Menggunakan berbagai macam metode
ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi
Metode demonstrasi membantu siswa dalam
memahami proses kerja suatu alat atau
pembuatan sesuatu, membuat pelajaran
menjadi lebih jelas dan lebih konkret serta
menghindari verbalisme, merangsang siswa
untuk lebih aktif mengamati dan dapat
mencobanya sendiri. Metode kerja kelompok
akan membuat siswa aktif mencari bahan
untuk menyelesaikantugas dan menggalang
kerjasama dan kekompakan dalam kelompok
10. Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh
proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya
ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang
dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri
yang sudah populer dan umum digunakan. Namun, DePorter
(2007) mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya
ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan
bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas
(yang terkait dengan sifat jurnalisme). Teaching diarahkan untuk
proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan
dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan
mengevaluasinya. Pola Teaching terangkum dalam konsep
TANDUR, yakni
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
Sedangkan Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar
dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu
dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan.Pola Teaching
terangkum dalam konsep AMBAK yakni Apa Manfaatnya Bagiku