SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
ASSALAAMU ALAIKUM
      WR WB
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
   BERBASIS MASALAH

             Oleh:
       Gina Nur Hidayani
            0903655
Masalah?

Masalah adalah suatu situasi dimana
seseorang atau sekelompok orang tidak
dapat secara langsung menyelesaikan
masalah     tersebut   akan    tetapi
membutuhkan pemikiran lebih mendalam
untuk memperoleh solusi terhadap
masalah yang dihadapi.
Pengertian Pembelajaran Berbasis
            Masalah
   Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu
  pembelajaran yang dimulai dengan disajikannya
suatu masalah yang relevan dan penting bagi siswa,
 dimana masalah tersebut merupakan pengalaman
sehari-hari siswa. Selanjutnya siswa menyelesaikan
  dengan keterampilan berpikir dan memecahkan
 masalah sehingga memperoleh pengetahuan baru
     dan pengalaman belajar yang lebih nyata.
Landasan Teori PBL/PBM

   Menurut Wardhani (Supinah dan
   Susanti, 2010:19) ada 3 landassan
   teori PBL :
1. Pemikiran John Dewey
2. Pemikiran Jean Piaget
3. Pemikiran Lev Vygotsky serta Jerome
   Bruner
Mengapa Harus Menggunakan PBL?

 Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.
 Dalam situasi PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan
  dan keterampilan serta mengaplikasikannya dalam
  konteks yang relevan.
 PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
  menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi
  internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan
  hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Ciri-ciri PBL
Arends ( Jauhar, 2011:87) mengemukakan ciri-ciri PBL, sebagai
   berikut:

1.   Pengajuan pertanyaan atau masalah.
2.   Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
3.   Penyelidikan autentik.
4.   Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.
5.   Kerjasama.
Keunggulan PBL
Menurut Sudrajat (2011), keunggulan PBL sebagai
  berikut:
 Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan
 Melibatkan secara aktif keterampilan memecahkan
  masalah dan menuntut keterampilan berpikir siswa
  yang lebih tinggi.
 Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang
  dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna.
 Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran
 Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu
  memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain,
  menanamkan sikap sosial yang positif diantara siswa.
 Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang
  saling berinteraksi sehingga pencapaian ketuntasan
  belajar siswa dapat diharapkan.
Kelemahan PBL
 Waktu yang dibutuhkan relatif lama.
 Untuk siswa yang malas tujuan dari metode ini
  tidak dapat tercapai.
 PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi
  pelajaran
 Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak
  mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
  dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
  akan merasa enggan untuk mencoba.
 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha
  untuk memecahkan masalah yang sedang
  dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
  yang mereka ingin pelajari.
Tahap-Tahap PBL
     Jauhar (2011:89) mengemukakan tahapan
     pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut:
1.   Orientasi siswa kepada masalah.
2.   Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
3.   Membimbing penyelidikan individual maupun
     kelompok.
4.   Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5.   Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
     masalah
Tugas Manajemen dalam PBL
1. Menangani situasi multi tugas
2. Penyesuaian terhadap kecepatan penyelesaian
   masalah yang berbeda
3. Memantau dan mengelola kerja siswa.
4. Mengelola bahan dan peralatan
5. Mengendalikan perpindahan dan tingkah laku di luar
   kelas
Teknik Penilaian
Bertolak dari pandangan konstruktivistik dan
mencermati tahapan yang harus dilalui siswa dalam
belajar dengan model PBL, maka penilaian PBL
dilaksanakan secara terintegrasi dengan proses
pembelajaran.
Bentuk penilaian PBL terdiri dari penilaian kinerja dan
portofolio.
Pelaksanaan PBL
     Menurut Wardhani (Supinah dan Susanti, 2010:24-29), pelaksanaan
     PBL adalah sebagai berikut:

    Tugas-tugas perencanaan:
a.   Menetapkan tujuan pembelajaran
b.   Merancang situasi masalah yang sesuai
c.   Mengorganisasi sumberdaya dan rencana logistik.

    Tugas Interaktif:
a.   Mengorientasikan siswa pada situasi masalah
b.   Mengorganisasi siswa untuk belajar
c.   Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok serta
     mengembangkan dan menyajikan hasil karya

    Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Contoh Pembelajaran Matematika
Berbasis Masalah
Materi : Penjumlahan Pecahan Berbeda Penyebut
  Langkah-langkah Pembelajaran
  Pendahuluan:
  Tahap 1: Orientasi siswa pada situasi masalah.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
  materi yang akan dipelajari.
 Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali
  tentang: pecahan dan lambangnya, istilah pembilang dan
  penyebut, pecahan senilai, dan penjumlahan dua pecahan sama
  penyebut.
 Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan
  pada siswa contoh: “ Ibu punya 2 potong kue yang telah
  dipotong menjadi 3 dan 4 bagian. Kue-kue ini akan ibu bagikan
  kepada 3 orang anak dan masing-masing anak akan
  mendapatkan 2 potongan kue yang berbeda. Berapa bagian kue
  yang diterima masing-masing anak?.” Anak diberi kesempatan
  berpikir sejenak, kemudian guru menyampaikan pada siswa:
  “ikutilah pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat
  menjawab permasalahan tersebut.”
Kegiatan Inti:
  Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar.
 Siswa bekerja dalam kelompok kecil beranggotakan 4
  sampai 5 siswa.
 Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan
  permasalahan yang diajukan guru. Ada 3 permasalahan
  setara yang akan dibahas siswa dalam kelas. Masing-
  masing kelompok membahas satu permasalahan dan
  dimungkinkan satu permasalahan dibahas oleh dua
  kelompok.

  Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun
  kelompok.
 Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk
  berpikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan
  guru berperan sebagai fasilitator.
 Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
  memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil
  karya.
 Siswa mempresentasikan hasil
  pekerjaan/penyelesaian masalah dan alasan atas
  jawaban permasalahan di depan kelas. Kelompok
  yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan
  hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.
 Guru memberi penguatan terhadap jawaban
  siswa, yaitu dengan mengacu pada jawaban
  siswa dan melalui tanya jawab membahas
  penyelesaian masalah yang seharusnya.
 Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa,
  guru dan siswa membuat penegasan atau
  kesimpulan cara menjumlahkan dua pecahan
Penutup:
  Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
  pemecahan masalah.
 Guru dan siswa membuat penegasan atau
  kesimpulan cara menentukan hasil penjumlahan
  dua bilangan berbeda penyebut.
 Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan
  kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan
  siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,
  kesan dan pesan selama mengikuti
  pembelajaran.
 Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
  guru.
Penilaian Hasil Belajar:
 Penilaian proses dilakukan pada saat siswa
  melakukan diskusi dan presentasi, yaitu
  keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok,
  partisipasi siswa selama proses pembelajaran.
  Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian
  unjuk kerja, afektif, atau sikap.
 Penilaian hasil didasarkan pada hasil kerja siswa
  seperti penyelesaian permasalahan lembar kerja
  dan lembar tugas atau latihan.
Kesimpulan

         Salah satu pembelajaran yang dapat membelajarkan
siswa sehingga memiliki keterampilan untuk menyelesaikan
suatu masalah adalah melalui pembelajaran berbasis masalah
atau problem based learning. Dimana pembelajaran ini dimulai
dengan menghadikan suatu masalah yang relevan dengan
kehidupan siswa, selanjutnya melalui peran guru sebagai
fasilitator siswa dibimbing untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut. Suatu masalah dapat digunakan untuk mengenalkan
suatu konsep atau melatih keterampilan, untuk itu penting bagi
guru untuk dapat menggunakan model PBL dalam
mengenalkan konsep ataupun melatih keterampilan suatu
konsep.

Contenu connexe

Tendances

Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixAZLAN ANDARU
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)nurwa ningsih
 
14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)melisamardi
 
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIILKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIIYoshiie Srinita
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)Interest_Matematika_2011
 
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013Yoshiie Srinita
 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013AYU Hardiyanti
 
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aningRpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aningfahmyfachruddin
 
Slide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaSlide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaNnoffie Khaa
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
 
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan RelasiLembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasikikiismayanti
 
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretAmyarimbi
 
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...Muhammad Iqbal
 

Tendances (20)

INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)
 
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIILKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
 
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
 
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
 
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aningRpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
 
RPP - Volume Tabung
RPP - Volume TabungRPP - Volume Tabung
RPP - Volume Tabung
 
RPP - Median Modus
RPP - Median ModusRPP - Median Modus
RPP - Median Modus
 
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKAPENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
 
Slide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaSlide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal Matematika
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
 
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan RelasiLembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
 
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
 
TRANSFORMASI (RPP & LKPD )
TRANSFORMASI (RPP & LKPD )TRANSFORMASI (RPP & LKPD )
TRANSFORMASI (RPP & LKPD )
 
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
Modul Ajar Matematika Fase E Kelas X Materi Fungsi Trigonometri Tahun Ajaran ...
 

Similaire à Cara Mengajarkan Matematika Melalui Masalah

PPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptx
PPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptxPPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptx
PPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptxdinariawansutopo1
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranNasika Kaban
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Andi Rafiah S
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfnaelis2
 
Model Pembelajaran Problem Based Leraning
Model Pembelajaran Problem Based LeraningModel Pembelajaran Problem Based Leraning
Model Pembelajaran Problem Based LeraningIka Rose
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceErmaniatuNyihanaerma
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfsuciapriyanti641
 
1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdf1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdfssuserf1b2bd
 
PPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptx
PPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptxPPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptx
PPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptxWindySitanggang1
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfandriansuhaimi
 
Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"Harrys Samosir
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarWahyuniMappa
 

Similaire à Cara Mengajarkan Matematika Melalui Masalah (20)

PPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptx
PPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptxPPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptx
PPT_MODEL_BERBASIS_MASALAH_pptx.pptx
 
berbagi praktik baik.docx
berbagi praktik baik.docxberbagi praktik baik.docx
berbagi praktik baik.docx
 
model pembelajaran berbasis masalah
model pembelajaran berbasis masalahmodel pembelajaran berbasis masalah
model pembelajaran berbasis masalah
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Model Pembelajaran Problem Based Leraning
Model Pembelajaran Problem Based LeraningModel Pembelajaran Problem Based Leraning
Model Pembelajaran Problem Based Leraning
 
Pbl
PblPbl
Pbl
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi_Refisia Caturasa.pdf
 
1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdf1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdf
 
PPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptx
PPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptxPPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptx
PPT KELOMPOK 1_KONTEMPORER_PSPM A 2018.pptx
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
 
Ptk1
Ptk1Ptk1
Ptk1
 
Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"
 
PTK 1 jadi revisi.pdf
PTK 1 jadi revisi.pdfPTK 1 jadi revisi.pdf
PTK 1 jadi revisi.pdf
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 

Plus de Interest_Matematika_2011

alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaalat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaInterest_Matematika_2011
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Interest_Matematika_2011
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Interest_Matematika_2011
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHInterest_Matematika_2011
 

Plus de Interest_Matematika_2011 (20)

alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaalat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
 
Pp model pem. mtk
Pp model pem. mtkPp model pem. mtk
Pp model pem. mtk
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
 
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina LisdiantiPp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
 
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
 
Penalaran matematis
Penalaran matematisPenalaran matematis
Penalaran matematis
 
Self Efficacy Matematis
Self Efficacy MatematisSelf Efficacy Matematis
Self Efficacy Matematis
 
Problem posing
Problem posingProblem posing
Problem posing
 
Metode Pembelajaran Matematika SQ3R
Metode Pembelajaran Matematika SQ3RMetode Pembelajaran Matematika SQ3R
Metode Pembelajaran Matematika SQ3R
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
 
Metafora Dalam Pembelajaran Matematika
Metafora Dalam Pembelajaran MatematikaMetafora Dalam Pembelajaran Matematika
Metafora Dalam Pembelajaran Matematika
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
 
Cooperative Learning Tipe STAD
Cooperative Learning Tipe STADCooperative Learning Tipe STAD
Cooperative Learning Tipe STAD
 
Pp pemb.mtk model learning cycle
Pp pemb.mtk model learning cyclePp pemb.mtk model learning cycle
Pp pemb.mtk model learning cycle
 
Pp jigsaw
Pp jigsawPp jigsaw
Pp jigsaw
 
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistikPp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
 
Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
 

Cara Mengajarkan Matematika Melalui Masalah

  • 2. PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH Oleh: Gina Nur Hidayani 0903655
  • 3. Masalah? Masalah adalah suatu situasi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak dapat secara langsung menyelesaikan masalah tersebut akan tetapi membutuhkan pemikiran lebih mendalam untuk memperoleh solusi terhadap masalah yang dihadapi.
  • 4. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang dimulai dengan disajikannya suatu masalah yang relevan dan penting bagi siswa, dimana masalah tersebut merupakan pengalaman sehari-hari siswa. Selanjutnya siswa menyelesaikan dengan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah sehingga memperoleh pengetahuan baru dan pengalaman belajar yang lebih nyata.
  • 5. Landasan Teori PBL/PBM Menurut Wardhani (Supinah dan Susanti, 2010:19) ada 3 landassan teori PBL : 1. Pemikiran John Dewey 2. Pemikiran Jean Piaget 3. Pemikiran Lev Vygotsky serta Jerome Bruner
  • 6. Mengapa Harus Menggunakan PBL?  Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.  Dalam situasi PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.  PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
  • 7. Ciri-ciri PBL Arends ( Jauhar, 2011:87) mengemukakan ciri-ciri PBL, sebagai berikut: 1. Pengajuan pertanyaan atau masalah. 2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. 3. Penyelidikan autentik. 4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya. 5. Kerjasama.
  • 8. Keunggulan PBL Menurut Sudrajat (2011), keunggulan PBL sebagai berikut:  Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan  Melibatkan secara aktif keterampilan memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.  Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna.  Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran  Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif diantara siswa.  Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi sehingga pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat diharapkan.
  • 9. Kelemahan PBL  Waktu yang dibutuhkan relatif lama.  Untuk siswa yang malas tujuan dari metode ini tidak dapat tercapai.  PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran  Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.  Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
  • 10. Tahap-Tahap PBL Jauhar (2011:89) mengemukakan tahapan pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut: 1. Orientasi siswa kepada masalah. 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • 11. Tugas Manajemen dalam PBL 1. Menangani situasi multi tugas 2. Penyesuaian terhadap kecepatan penyelesaian masalah yang berbeda 3. Memantau dan mengelola kerja siswa. 4. Mengelola bahan dan peralatan 5. Mengendalikan perpindahan dan tingkah laku di luar kelas
  • 12. Teknik Penilaian Bertolak dari pandangan konstruktivistik dan mencermati tahapan yang harus dilalui siswa dalam belajar dengan model PBL, maka penilaian PBL dilaksanakan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Bentuk penilaian PBL terdiri dari penilaian kinerja dan portofolio.
  • 13. Pelaksanaan PBL Menurut Wardhani (Supinah dan Susanti, 2010:24-29), pelaksanaan PBL adalah sebagai berikut:  Tugas-tugas perencanaan: a. Menetapkan tujuan pembelajaran b. Merancang situasi masalah yang sesuai c. Mengorganisasi sumberdaya dan rencana logistik.  Tugas Interaktif: a. Mengorientasikan siswa pada situasi masalah b. Mengorganisasi siswa untuk belajar c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok serta mengembangkan dan menyajikan hasil karya  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • 14. Contoh Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Materi : Penjumlahan Pecahan Berbeda Penyebut Langkah-langkah Pembelajaran Pendahuluan: Tahap 1: Orientasi siswa pada situasi masalah.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari.  Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali tentang: pecahan dan lambangnya, istilah pembilang dan penyebut, pecahan senilai, dan penjumlahan dua pecahan sama penyebut.  Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan pada siswa contoh: “ Ibu punya 2 potong kue yang telah dipotong menjadi 3 dan 4 bagian. Kue-kue ini akan ibu bagikan kepada 3 orang anak dan masing-masing anak akan mendapatkan 2 potongan kue yang berbeda. Berapa bagian kue yang diterima masing-masing anak?.” Anak diberi kesempatan berpikir sejenak, kemudian guru menyampaikan pada siswa: “ikutilah pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab permasalahan tersebut.”
  • 15. Kegiatan Inti: Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar.  Siswa bekerja dalam kelompok kecil beranggotakan 4 sampai 5 siswa.  Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru. Ada 3 permasalahan setara yang akan dibahas siswa dalam kelas. Masing- masing kelompok membahas satu permasalahan dan dimungkinkan satu permasalahan dibahas oleh dua kelompok. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.  Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berpikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator.  Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
  • 16. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.  Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas. Kelompok yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.  Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.  Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara menjumlahkan dua pecahan
  • 17. Penutup: Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.  Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara menentukan hasil penjumlahan dua bilangan berbeda penyebut.  Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.  Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
  • 18. Penilaian Hasil Belajar:  Penilaian proses dilakukan pada saat siswa melakukan diskusi dan presentasi, yaitu keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok, partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian unjuk kerja, afektif, atau sikap.  Penilaian hasil didasarkan pada hasil kerja siswa seperti penyelesaian permasalahan lembar kerja dan lembar tugas atau latihan.
  • 19. Kesimpulan Salah satu pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa sehingga memiliki keterampilan untuk menyelesaikan suatu masalah adalah melalui pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning. Dimana pembelajaran ini dimulai dengan menghadikan suatu masalah yang relevan dengan kehidupan siswa, selanjutnya melalui peran guru sebagai fasilitator siswa dibimbing untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Suatu masalah dapat digunakan untuk mengenalkan suatu konsep atau melatih keterampilan, untuk itu penting bagi guru untuk dapat menggunakan model PBL dalam mengenalkan konsep ataupun melatih keterampilan suatu konsep.