Panduan rawat gabung RSIA Galeri Candra memberikan definisi dan tata laksana rawat gabung untuk ibu dan bayi baru lahir di rumah sakit. Rawat gabung bertujuan untuk memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu bersama dan memastikan bayi mendapat ASI sesuai kebutuhan. Panduan ini menjelaskan persyaratan, manfaat, dan pelaksanaan rawat gabung secara lengkap mulai dari kamar bersalin hingga ruang perawatan
2. DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ..................................................................................................... iii
BAB I. DEFINISI ........................................................................................................ 4
1.1. Tujuan Rawat Gabung .......................................................................................... 4
1.2. Persyaratan Rawat Gabung ................................................................................... 4
1.3. Jenis Rawat Gabung di Rumah Sakit.................................................................... 5
1.4. Manfaat Rawat Gabung ........................................................................................ 5
1.5. Peran Dalam menciptakan Rawat Gabung ........................................................... 7
1.6. Hambatan Dalam Melaksanakan Rawat Gabung ................................................. 8
BAB II. RUANG LINGKUP........................................................................................ 9
BAB III. TATA LAKSANA ....................................................................................... 10
3.1. Pelaksanaan Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir .............................................. 10
BAB IV. DOKUMENTASI ........................................................................................ 13
2
3. LEMBAR PENGESAHAN
3
PENGESAHAN DOKUMEN RSIA GALERI CANDRA
NAMA KETERANGAN
TANDA
TANGAN
TANGGAL
Pembuat Dokumen
Authorized Person
Direktur RSIA Galeri Candra
4. BAB I
DEFINISI
Rawat Gabung adalah pelayanan yang diberikan kepada bayi baru lahir,
ditempatkan bersama ibunya dalam satu ruangan.Rawat gabung dimaksudkan agar bayi
sudah diamati dan dijangkau oleh ibunya setiap saat sehingga memungkinkan pemberian
ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya.
1.1. Tujuan Rawat Gabung
Tujuan Umum:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
Tujuan Khusus:
1. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu setiap saat.
2. Bayi segera memperoleh colostrom dan Air Susu Ibu.
3. Bayi memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak.
4. Bayi bisa memperoleh ASI setiap saat.
5. Ibu memperoleh pengalaman dalam merawat payudara dan menyusui yang benar.
6. Ibu dan keluarga memperoleh pengalaman cara merawat bayi baru lahir.
1.2. Persyaratan Rawat Gabung
1. Kondisi Bayi:
semua bayi, kecuali bayi berisiko dan mempunyai kelainan yang tidak
memungkinkan untuk menyusu pada ibu.
2. Ibu:
ibu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
3. Ruangan Rawat Gabung:
a. Untuk bayi
- Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dekat dengan tempat tidur ibu.
- Bila tidak terdapat tempat tidur bayi, diletakkan di tempat tidur disamping ibu
(bedding inn) agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi penghalang
(side guard)
- Tersedianya pakaian bayi.
b. Untuk ibu
4
5. - Tempat tidur ibu, diusahakan rendah agar memudahkan ibu naik turun.Bila perlu
ada tangga injakan untuk naik ke tempat tidur.
- Tersedianya perlengkapan perawatan nifas.
c. Ruangan :
- Ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu minimal 28C.
- Ruangan unit ibu/bayi yang masih memerlukan pengamatan khusus harus dekat
dengan ruang petugas (di RS/RB)
1.3. Jenis Rawat Gabung di Rumah Sakit
1. Rawat Gabung Penuh: cara perawatan ibu dan bayi bersama-sama dalam satu ruang
secara terus-menerus selama 24 jam.
2. Rawat Gabung Parsial: cara perawatan ibu dan bayi terpisah pada waktu-
waktu tertentu ( misalnya pada malam hari dan waktu kunjungan bayi
dipisahkan dari ibunya, untuk bayi yang mengalami aspixia maka rawat
gabung dilaksanakan setelah tindakan resusitasi selesai, untuk ibu pasca
operasi Caesar rawat gabung dilaksanakan setelah ibu bisa mobilisasi).
1.4. Manfaat Rawat Gabung
1. Manfaat bagi ibu
Manfaat ditinjau dari segi psikologis ibu:
a. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi melalui sentuhan fisik, yang
terjadi segera setelah kelahiran dan pada watu menyusui.
b. Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayi baru lahir
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab kepada ibu untuk
merawat bayinya
d. Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar mengenal tangisan yang
disebabkan oleh rasa sakit, lapar, dan ingin dimanja, sehingga mengurangi
kegelisahan ibu
e. Ibu dapat segera merespon bayi, hal ini memebantu bonding attachment.
f. Memberikan kesempatan bagi ibu untuk lebih sering menyusui dan tidak
dijadwal/dibatasi
Manfaat dari segi fisik ibu:
a. Mempercepat uterus menjadi normal sehingga perdarahan post partum
5
6. dapat dikurangi.
b. Menstimulasi mobilisasi ibu, karena aktifitas ibu merawat sendiri bayinya
c. Mempercepat produksi ASI
d. Ibu menyusui lebih lama, sehingga menghindari pembengkakan payudara
2. Manfaat bagi Bayi
Manfaat ditinjau dari segi psikologi bayi:
a. Menstimulasi mental dini yang diperlukan bagi tumbuh kembang bayi
khususnya dalam memberikan rasa aman dan kasih sayang
b. Ritme tidur bayi lebih terpelihara
Manfaat ditinjau dari segi fisik bayi:
a. Melindungi bayi dari bahaya infeksi karena ASI terutama kolostom (susu
jolong) mengandung zat-zat antibody (kekebalan)
b. Bayi mendapatkan makanan sesuai dengan kebutuhan
c. Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi nosokomoial
d. Mengurangi bahaya aspirasi yang disebabkan oleh pemberian susu
formula
e. Mencegah kemungkinan terjadinya maloklusi gigi (pertumbuhan/penutupan
gigi yang kurang baik)
f. Melatih bayi untuk menghisap putting dan areola dengan benar
g. Memperlancar pengeluaran mekoneum
h. Pertambahan berat badan bayi lebih cepat karena bayi disusui lebih lama
3. Manfaat bagi keluarga
Manfaat dari segi psikologis keluarga :
a. Rawat gabung memberikan peluang bagi keluarga untuk memeberikan
dorongan pada ibu dalam menyusui bayinya
b. Member kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan
pengalaman cara merawat bayinya segera setelah lahir
Manfaat dari segi ekonomi keluarga:
a. Mengurangi beban anggaran belanja untuk pembelian susu formula dan
perlengkapannya
b. Kesehatan ibu cepat pulih, sehingga biaya perawatan lebih sedikit
c. Bayi jarang sakit sehingga biaya pengobatan berkurang
2. Manfaat bagi petugas kesehatan
6
7. a. Petugas mempunyai lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi
dengan ibu dan keluarga
b. Petugas akan merasa tenang dan dapat melakukan pekerjaan lain yang
bermanfaat, karena ibu/bayi merasa nyaman
5. Manfaat bagi Institusi Pelayanan Kesehatan:
a. Kebutuhan tenaga perawatan ibu dan bayi berkurang
b. Morbiditas ibu dan bayi berkurang, sehingga mengurangi hari perawatan
c. Ruangan khusus untuk bayi dapat dikurangi
1.5. Peran Dalam Menciptakan Rawat Gabung
1. Peran Institusi
a. Pimpinan mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan rawat
gabung
b. Mensosialisasikan kebijakan pada unit terkait
c. Menyiapkan sarana prasarana yang mendukung
d. Menyiapkan SDM yang terampil
e. Melakukan monev (monitoring dan evaluasi)
f. Memberikan reward dan punishment secara internal
2. Peran tenaga kesehatan.
a. Melaksanakan kebijakan dan tata tertib rawat gabung
b. Melaksanakan perawatan ibu dan anak
c. Merencanakan, melaksanakan , dan menilai kegiatan-kegiatan KIE kepada ibu
dan keluarganya
d. Memotivasi ibu melakukan perawatan payudara, cara menyusui,
perawatan bayi, perawatan nifas
e. Mengatasi masalah laktasi
f. Memantau keadaan ibu dan bayi terutama dapat mengidentifikasi kelainan
yang timbul
g. Melakukan pencatatan pelayanan yang diberikan
3. Peran Ibu
a. Mempraktekkan hal-hal yang diajarkan petugas kesehatan misalnya
tentang merawat payudara, kebersihan diri, menyusui dan merawat bayi
b. Mengamati kelainan yang terjadi pada bayi atau dirinya dan melaporkan
kepada petugas
7
8. 4. Peran Suami dan Keluarga
a. Memberikan dukungan pada ibu
b. Membantu merawat ibu dan bayi
c. Membantu mempersiapkan alat kebutuhan ibu dan bayi
d. Mengambil keputusan yang mendukung
1.6. Hambatan Dalam Melaksanakan Rawat Gabung
1. Dari segi Ibu
a. Ibu lelah setelah melahirkan.
b. Ibu ingin bayinya dirawat di kamar bayi.
2. Dari segi Bayi
Tindakan pada bayi: seperti memandikan, menimbang, mengukur panjang badan,
dan lain-lain.
3. Dari segi Petugas
a. Petugas menganggap bahwa bayi perlu di observasi.
b. Tenaga kesehatan kurang terampil dalam membantu ibu merawat bayinya.
4. Dari segi Institusi
Ruangan sempit tidak cukup tempat untuk bayi.
8
9. BAB II
RUANG LINGKUP
Pelayanan rawat gabung merupakan pelayanan yang diberikan kepada ibu dan bayi yang
baru dilahirkan, dimana ibu dan bayi berada dalam satu tempat atau ruangan. Dengan
rawat gabung diharapkan bayi bisa mendapat ASI setiap saat sesuai dengan kebutuhannya (on
cue).
Rawat gabung dapat dilaksanakan di RS, RB, Puskesmas, Polindes/Poskesdes dan
di rumah.Pelaksanaan rawat gabung sangat membantu ibu dalam memulai dan
menetapkan menyusui secara eksklusif.
9
10. BAB III
TATA LAKSANA
3.1. Pelaksanaan Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir
a. Di Kamar Bersalin
1. Bayi yang memenuhi syarat rawat gabung dilakukan perawatan bayi
seperti biasa. Adapun kriteria yang diambil sebagai syarat untuk dapat
dirawat bersama ibunya yaitu: nilai APGAR lebih dari 7, berat badan bayi
lebih dari 2500 gram dan kurang 4000 gram, masa kehamilan lebih dari 36
minggu dan dan kurang dari 42 minggu, lahir spontan presentasi kepala
tanpa infeksi intrapartum dan ibu sehat.
2. Dalam jam pertama setelah lahir, bayi segera disusukan kepada ibunya
untuk pengeluaran ASI.
3. Memberikan penyuluhan mengenai ASI dan rawat gabung terutama bagi yang
belum mendapatkan penyuluhan di poliklinik, selanjutnya ibu harus mengisi
formulir edukasi pasien secara lengkap dan benar.
4. Catat pada lembar intake output jam berapa bayi baru lahir dan jam berapa
bayi disusukan kepada ibunya, persiapan agar ibu dan bayinya dapat
bersama-sama ke ruangan.
b. Di Ruang Perawatan
1. Bayi diletakkan didalam tempat tidur yang ditempatkan disamping ibunya.
2. Pada waktu berkunjung bayi dan tempat tidurnya dipindahkan ke ruangan lain.
3. Perawatan harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat mengenali
keadaan-keadaan yang tidak normal serta kemudian melaporkan kepada
dokter jaga.
4. Bayi boleh menyusu sewaktu ia menginginkan, bayi tidak boleh diberi susu
dari botol, bila ASI masih kurang boleh menambahkan air putih atau susu
formula dengan menggunakan sendok, ibu harus selalu dibantu untuk
menyusukan bayinya dengan baik dan benar serta untuk merawat
payudaranya.
5. Keadaan bayi sehari-hari dicatat, bila bayi sakit atau perlu observasi
diobservasi lebih teliti, bayi dipindahkan ke ruang perawatan bayi baru
lahir.
10
11. 6. Bila ibu dan bayi boleh pulang sekali lagi beri penjelasan tentang cara-cara
merawat bayi dan pemberian ASI serta perawatan payudara dan makanan
untuk ibu menyusui. Kepada ibu diberikan leaflet mengenai hal tersebut dan
dipesan untuk memeriksa bayinya 1 minggu kemudian.
c. Pelaksanaan Rawat Gabung Ibu dan Bayi dan kegiatan penunjangnya.
1. Pelaksanaan rawat gabung hendaknya disiapkan semenjak perawatan
kehamilan (ANC).
2. Diawali dengan inisiasi dini pada masa persalinan di kamr bersalin.
3. Dilanjutkan rawat gabung di ruang nifas, sebagai berikut:
• menyusui on cue (melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui)
• menyusui eksklusif
• Asuhan Bayi Baru Lahir antara lain:
- Mencegah hypothermi
- Pemeriksaan klinis bayi
- Perawatan umum ( merawat tali pusat, mengganti popok,
memandikan bayi, menjaga hygiene bayi)
- Deteksi dini bayi baru lahir
• Asuhan Ibu Nifas antara lain:
- Puerpurium
- Breast care, termasuk memerah dan menyimpan ASI
- Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi
menyusui yang benar, mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan
tanda bayi telah puas dalam menyusu.
- Mengenali hambatan pada nifas
- Asuhan ibu nifas pasca tindakan
- Membantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui
( kelainan puting, pembengkakan mamae, engorgement, dll)
- Senam nifas
• Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Untuk mendukung keberhasilan menyusui, calon ibu perlu mendapatkan
informasi tentang berbagai hal sebagai berikut:
- Nutrisi ibu menyusui
- Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif
11
12. - Kerugian bila bayi tidak mendapat ASI
- Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala dalam
menyusui bayi
- Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi
- Perawatan payudara
- Cara memerah, menyimpan, dan memberikan ASI dengan sendok
- KB terutama Metode Amenorhoe Laktasi
12
13. BAB IV
DOKUMENTASI
Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan atau asuhan yang diberikan
kepada ibu dan bayi, hal-hal yang perlu ditulis /direkam pada pencatatan dan pelaporan
rawat gabung adalah:
1. Catatan perkembangan klien rawat gabung sebagai bukti asuhan yang diberikan oleh bidan
dengan menggunakan metode SOAP.
2. Cakupan rawat gabung:
- Jumlah rawat gabung :penuh/partial.
- Inisiasi dini.
- Menyusui on cue (melihat tanda-tanda bayi ingin menyusu).
3. Jumlah persalinan :
- Persalinan normal.
- Persalinan tindakan.
4. Jumlah ibu dan bayi yang bermasalah dalam menyusui.
5. Jumlah rujukan (dirujuk dan menerima rujukan).
6. Monitoring dan Evaluasi.
7. Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan bagian paenting dalam melaksanakan suatu
program atau kegiatan.
8. Indikator keberhasilan yang dilihat antara lain;
a. Semua ibu dan bayi mendapat perawatan gabung.
b. Tidak ada susu formula di ruang rawat gabung.
c. Menyusui secara eksklusif 100%.
Malang,
Direktur RSIA Galeri Candra
dr.
13