SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH FALSAFAH DAN PARADIGMA
KEPERAWATAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah

Oleh :

HartonoDwi Santoso

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system
pengaturanserta pengendaliannya melalui perundang-undangan keperawatan (Nursing
Act),dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat
banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah
kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan
unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan
keterampilan

yang

kompleks

sebagai

objektif pasien/klien.

Keunikan

hubungan

upaya
perawat

untuk
dan

memenuhi
klien

harus

kebutuhan
dipelihara

interaksidinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai
pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya
perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia
menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan
upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan
berkepentingan.

1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian Falsafah keperwatan ?
2. Bagaimana pengertian Paradigma keperawatan ?
3. Bagaimana Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan ?

1.3 Tujuan Umum

Untuk mengetahui peran falsafah keperawatan

1.4 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengertian Falsafah keperawatan.
2. Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan.
3. Untuk mengetahui komponen dan perkembangan paradigma keperawatan.

1.5 Manfaat

1. Sebagai masukan, literature dan pengembangan bagi mahasiswa Stikes Hutama Abdi Husada
Tulungagung.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Program Promosi Kesehatan untuk masyakat.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatan merupakan cara pandang manusia dan keperawatan sebagai
kerangka dasar pelaksanaan perawatan baik kepada orang sehat maupun sakit. Falsafah ini
memiliki empat komponen dasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Beberapa ahli memiliki pendekatan spesifik sesuai dengan hasil kesimpulan

masing-

masing terhadap keperawatan, berikut ini beberapa contohnya:
1.

Jean Watson

Jean Watson memandang manusia sebagai fokus sentral dan keperawatan merupakan sains
yang menggunakan pengetahuan, estetika, kemanusiaan dan
seni sebagai dasar dalam pengembangan ilmu keperawatan melalui human care.
Dalam hal ini, perawat dituntut untuk mampu memahami perilaku dan respon manusia
dalam menghadapi setiap masalah kesehatan baik yang bersifat aktual maupun potensial.
2.

Ida Jean Orlando

Orlando mengemukakan konsep disiplin proses keperawatan yang meliputi komunikasi
perawat klien, identifikasi permasalahan yang ditemui pada klien, dan validasi maupun
perbaikan. Orlando lebih menekankan pada perilaku klien yang kemudian akan menimbulkan
reaksi perawatan yang dimunculkan dalam bentuk tindakan keperawatan. Tindakan
keperawatan

yang

dilakukan

oleh

perawat

tersebut akan

mempengaruhi

tingkat kesehatan klien baik saat itu juga maupun yang jangka panjang dimana setelah
mendapatkan tindakan keperawatan klien akan berusaha memenuhi kebutuhan untuk
mengatasi stres yang timbul akibat adanya ketimpangan kebutuhan dan lingkungan.
3.

Callista Roy

Roy membuat simpulan bahwa setiap manusia
untuk

dapat

beradaptasi

pasti memiliki

terhadap

stimulus

baik

suatu

potensi

internal

maupun

eksternal yang berbeda pada berbagai tingkatan usia.
Dalam konsep Roy ini
klien dalam hal

perawat dituntut untuk

kebutuhan fisiologis,

mampu
konsep

membuat analisa mengenai
diri,

peran

sosial

maupun keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan sehingga dapat melihat
kemungkinan – kemungkinan yang ada pada klien dan melakukan pengkajian yang lebih
spesifik mengenai akibat yang ditimbulkan dan mekanisme adaptasi yang dilakukan klien.
4.

Betty Neumann

Neumann memandang manusia merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan
sistem terbuka dan fokus keperawatan adalah penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri. Neumann melihat bahwa klien harus dilihat secara menyeluruh termasuk
dengan lingkungannya baik yang internal maupun eksternal. Pencegahan sebagai respon
terhadap tingkatan reaksi yang diberikan oleh klien terhadap stresor menjadi perhatian utama
dalam teori yang dikemukakan oleh Neumann.
5.

Florence Nightingale

Manipulasi dari lingkungan
dan

kesehatan

eskternal

klien

membantu proses perbaikan

merupakan

pokok

pikiran

Florence

yang memandang interkasi klien dangan lingkungan sebagai hal
dalam proses keperawatan.

Nightingale

menempatkan

atau

perawat

pergantian
Nightingale

yang
sebagai

pokok
agen
penting

dalam

memodifikasi lingkungan klien di luar medikasi

tindakan

medis lain. Dengan melakukan intervensi terhadap lingkungan sebagai hasil dari observasi
dan pengumpulan data perawat akan mampu membuat peningkatan ststus kesehatan klien.
6.

Hildegard Peplau

Menurut Peplau individu/klien adalah manusia yang memiliki kebutuhan

Perasaan

dan perawata hadir sebagai fasilitator baik bagi klien maupun keluarga.
kapasitas profesionalnya perawat harus mampu membangun proses

Dengan
yang

interpersonal dan terapeutik sebagai gagasan utama teori

sifatnya
Peplau,

mendampingi asumsi bahwa setiap individu memiliki kebutuhan perasaan.
2.2 Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatan menurut Gaffar (1997) adalah cara pandang yang
mendasar atau cara kita melihat,

memikirkan, memberi

makna,

menyikapi

dan

memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan Dengan
demikian paradigma

keperawatan

melaksanakan praktek

berfungsi

keperawatan

sebagai

acuan atau

dasar

yang bersifat professional.

dalam
Dengan

dasar tersebut, sesuatu yang mungkin terjadi di mana dua orang dengan paradigma
yang berbeda

akan memandang

suatu fenomena

dengan cara

Berbeda

berbeda pula.

Hal ini

sehingga menimbulkan penarikan

kesimpulan yang

juga berlaku dalam keperawatan,

dengan objek observasi yang

dengan latar belakang atau
yang timbul berbeda

bidang yang berbeda mungkin

dan menuntun pada perbedaan

akan

diagnosa

sama perawat
melihat masalah
serta perencanaan

keperawatan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Falsafah Keperawatan
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebabsebab, azas-azas, hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan
manusia bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan
humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian
kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia. Keperawatan bersifat
universal dalam arti tidak membedakan ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama,
aliran politik dan status sosial ekonomi. Keperawatan falsafah adalah keperawatan yang
mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang
gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metoda empiris.
Falsafah Keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) adalah Roy memiliki
delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan
prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi
subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”.
Sehingga ia berpendapat bahwa :
1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi, mencari solusi.
2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksireaksi.
3. Memiliki holism intrinsik
4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki
hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran yang bermaksud mengungkap
keyakinan Roy bahwa ada hal benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip
alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah
yang berdasarkan prinsip veritivity adalahsebagai berikut :
Tujuan eksistensi manusia.
Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia.
Aktifitas dan kratifitas untuk kebaikan-kebaikan umum.
Nilai dan arti kehidupan.
Bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai
partner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan
keperawatan.
2.2 Paradigma Keperawatan
Banyak ahli yang membahas pengertian paradigma seperti Masterman (1970) yang
mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat
bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat
memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikir, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia.
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan
yang bersifat professional.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini
paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia,
keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu,
keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus
berkembang.

Keperawatan

Kesehatan

Manusia

Lingkungan
Gambar 1.1 Komponen Paradigma Keperawatan
1.

Konsep Manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini
bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi :
Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan baik fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu
terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang
akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola kepribadian
dan tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep Keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu, keluarga atau
masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini memamng bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan
keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tahu dalam proses
pemenuhan kebutuhan dasar.
3. Konsep Sehat Sakit

Rentang Sehat
.

.

rentang Sakit
.

.

.

.

.

Sejahtera … Sehat … sehat … setengah … sakit … sakit … mati
Sekali

normal

sakit

kronis

Gambar 1.2 Rentan Sehat Sakit

Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat
sakit memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan
sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit
tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga
akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin
diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur
dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu.
Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan
dengan jelas.
4. Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan
fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang
ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
2.3 Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera.
Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek
fisik,emosi,sosial dan spiritual. Maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah:
pertama,

memiliki

kemampuan

merefleksikan

perhatian

pada

individu

sebagai

manusia;kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga,
memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat,
keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan
didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan
atau harapan yang salah. Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi
perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap
tingkat kesehatan klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain
persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal
jenis dan tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat
diperoleh dari perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
1)

Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti
bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.

2)

Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.

3)

Pengalama Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk
sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.

4)

Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan
status kesehatan kearah yang optimal.
5)

Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat
potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.

6)

Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.

7)

Pelayanan
Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan.

2.4 Rentang Sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit
1.

Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.

2.

Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya
dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.

3.

Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan
meminta nasehat dari profesi kesehatan.

4.

Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.

2.5 Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan
Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap berpedoman
pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan cara pandang dari sebuah
ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori yang ada. Dalam
perkembangannya, teori keperawatan dapat bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi. Di bawah ini adalh pandangan dari berbagai ahli tentang perkembangan
paradigma keperawatan diantaranya :
1.

Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua sistem mayor
yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan dengan tujuan
primernya adalah membantu keseimbangan individu khususnya pada sistem perilaku ketika ia
sakit, sehingga akan dicapai status kesehatan yang berarti adanya respon adaptasi baik fisisk,
mental,

emosi

maupun

sosial

terhadap

stimulasi

internal

dan

eksternal

untuk

mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan.
2.

King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa, pengontrol,
bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu.

3.

Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam mempengaruhi
minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain, kesehatan dan mempertahankan hidup.

4.

Levine memandang kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan.

5.

Newman memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang terdiri dari
biopsikososial, kultur dan selalu berkembang.

6.

Orem memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik, psikologis, interpesonal
dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri melalui belajar dari perilaku.

7. Roger memandang manusia secara keseluruhan dan terus-menerus terjadi pertukaran energi
dengan lingkunganny.
8. Roy memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi
kehidupan yang baik.
9. Watson manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan atau
meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan mental spiritual
untuk kesembuhan diri sendiri.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

1.1 Simpulan
Dari uraian – uraian yang telah disampaikan pada makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1.

Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang peling mendasar mengenai keperawatan sebagai
suatu proses, cara, perbuatan merawat membela orang sakit yang sesuai dengan sifat sains dan akan
dikembangkan dengan dasar hasil dari perawatan itu sendiri.
2.

Ilmu keperawatan dapat dikatakan sains karena melalui suatu proses observasi, eksperimen dan
dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan itu sendiri.

3.

Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memkirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Pelayanan perawatan yang profesional harus dilandasi oleh sains keperawatan yang mengacu pada
empat komponen dasar yaitu menusia, perawat, kesehatan dan lingkungan.
1.2 Saran

1.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan tentang
falsafah dan paradikma keperawatan.

2.

Semoga makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya.

3.

Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan
kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta.
Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperaw
DeLaune, Sue C., Ladner, K. Patrcia. 2002. Fundamental of Nursing: Standard an
d Practice 2nd Edition. Delmar. New York
Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta

More Related Content

What's hot

Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usiappghybrid4
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaAmalia Senja
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonRara Niken FA
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipFitria Anwarawati
 

What's hot (20)

Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 

Similar to Makalah falsafah dan paradigma keperawatan

TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf lTUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf ljuwitajambi114
 
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sanalays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sjuwitajambi114
 
teory peplau.docx
teory peplau.docxteory peplau.docx
teory peplau.docxDanCxk
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahYabniel Lit Jingga
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonYabniel Lit Jingga
 
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptxAidilRamadhan7
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2Amhar Rizki
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesiAgusDwiPranata
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanmiftahul ulum
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Issue legal dalam praktek keperawatan
Issue legal dalam praktek keperawatanIssue legal dalam praktek keperawatan
Issue legal dalam praktek keperawatanYabniel Lit Jingga
 
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docx
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docxAPLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docx
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docxTeisyAngaraKasih
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatanAde Rahman
 

Similar to Makalah falsafah dan paradigma keperawatan (20)

TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf lTUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
 
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sanalays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
 
teory peplau.docx
teory peplau.docxteory peplau.docx
teory peplau.docx
 
Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna
 
Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia henderson
 
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
 
Makalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatanMakalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatan
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Issue legal dalam praktek keperawatan
Issue legal dalam praktek keperawatanIssue legal dalam praktek keperawatan
Issue legal dalam praktek keperawatan
 
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docx
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docxAPLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docx
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN DALAM MEMBERIKAN.docx
 
Kdk final AKPER PEMKAB MUNA
Kdk final  AKPER PEMKAB MUNA Kdk final  AKPER PEMKAB MUNA
Kdk final AKPER PEMKAB MUNA
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Virginia henderson
Virginia hendersonVirginia henderson
Virginia henderson
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatan
 
Ida jean orlando
Ida jean orlandoIda jean orlando
Ida jean orlando
 

Makalah falsafah dan paradigma keperawatan

  • 1. MAKALAH FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah Oleh : HartonoDwi Santoso BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturanserta pengendaliannya melalui perundang-undangan keperawatan (Nursing Act),dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai objektif pasien/klien. Keunikan hubungan upaya perawat untuk dan memenuhi klien harus kebutuhan dipelihara interaksidinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan. 1.2 Rumusan masalah
  • 2. 1. Bagaimana pengertian Falsafah keperwatan ? 2. Bagaimana pengertian Paradigma keperawatan ? 3. Bagaimana Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan ? 1.3 Tujuan Umum Untuk mengetahui peran falsafah keperawatan 1.4 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengertian Falsafah keperawatan. 2. Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan. 3. Untuk mengetahui komponen dan perkembangan paradigma keperawatan. 1.5 Manfaat 1. Sebagai masukan, literature dan pengembangan bagi mahasiswa Stikes Hutama Abdi Husada Tulungagung. 2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Program Promosi Kesehatan untuk masyakat. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Falsafah keperawatan Falsafah keperawatan merupakan cara pandang manusia dan keperawatan sebagai kerangka dasar pelaksanaan perawatan baik kepada orang sehat maupun sakit. Falsafah ini memiliki empat komponen dasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Beberapa ahli memiliki pendekatan spesifik sesuai dengan hasil kesimpulan masing- masing terhadap keperawatan, berikut ini beberapa contohnya: 1. Jean Watson Jean Watson memandang manusia sebagai fokus sentral dan keperawatan merupakan sains yang menggunakan pengetahuan, estetika, kemanusiaan dan
  • 3. seni sebagai dasar dalam pengembangan ilmu keperawatan melalui human care. Dalam hal ini, perawat dituntut untuk mampu memahami perilaku dan respon manusia dalam menghadapi setiap masalah kesehatan baik yang bersifat aktual maupun potensial. 2. Ida Jean Orlando Orlando mengemukakan konsep disiplin proses keperawatan yang meliputi komunikasi perawat klien, identifikasi permasalahan yang ditemui pada klien, dan validasi maupun perbaikan. Orlando lebih menekankan pada perilaku klien yang kemudian akan menimbulkan reaksi perawatan yang dimunculkan dalam bentuk tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat tersebut akan mempengaruhi tingkat kesehatan klien baik saat itu juga maupun yang jangka panjang dimana setelah mendapatkan tindakan keperawatan klien akan berusaha memenuhi kebutuhan untuk mengatasi stres yang timbul akibat adanya ketimpangan kebutuhan dan lingkungan. 3. Callista Roy Roy membuat simpulan bahwa setiap manusia untuk dapat beradaptasi pasti memiliki terhadap stimulus baik suatu potensi internal maupun eksternal yang berbeda pada berbagai tingkatan usia. Dalam konsep Roy ini klien dalam hal perawat dituntut untuk kebutuhan fisiologis, mampu konsep membuat analisa mengenai diri, peran sosial maupun keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan sehingga dapat melihat kemungkinan – kemungkinan yang ada pada klien dan melakukan pengkajian yang lebih spesifik mengenai akibat yang ditimbulkan dan mekanisme adaptasi yang dilakukan klien. 4. Betty Neumann Neumann memandang manusia merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka dan fokus keperawatan adalah penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri. Neumann melihat bahwa klien harus dilihat secara menyeluruh termasuk dengan lingkungannya baik yang internal maupun eksternal. Pencegahan sebagai respon terhadap tingkatan reaksi yang diberikan oleh klien terhadap stresor menjadi perhatian utama dalam teori yang dikemukakan oleh Neumann. 5. Florence Nightingale Manipulasi dari lingkungan dan kesehatan eskternal klien membantu proses perbaikan merupakan pokok pikiran Florence yang memandang interkasi klien dangan lingkungan sebagai hal dalam proses keperawatan. Nightingale menempatkan atau perawat pergantian Nightingale yang sebagai pokok agen
  • 4. penting dalam memodifikasi lingkungan klien di luar medikasi tindakan medis lain. Dengan melakukan intervensi terhadap lingkungan sebagai hasil dari observasi dan pengumpulan data perawat akan mampu membuat peningkatan ststus kesehatan klien. 6. Hildegard Peplau Menurut Peplau individu/klien adalah manusia yang memiliki kebutuhan Perasaan dan perawata hadir sebagai fasilitator baik bagi klien maupun keluarga. kapasitas profesionalnya perawat harus mampu membangun proses Dengan yang interpersonal dan terapeutik sebagai gagasan utama teori sifatnya Peplau, mendampingi asumsi bahwa setiap individu memiliki kebutuhan perasaan. 2.2 Paradigma keperawatan Paradigma keperawatan menurut Gaffar (1997) adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan Dengan demikian paradigma keperawatan melaksanakan praktek berfungsi keperawatan sebagai acuan atau dasar yang bersifat professional. dalam Dengan dasar tersebut, sesuatu yang mungkin terjadi di mana dua orang dengan paradigma yang berbeda akan memandang suatu fenomena dengan cara Berbeda berbeda pula. Hal ini sehingga menimbulkan penarikan kesimpulan yang juga berlaku dalam keperawatan, dengan objek observasi yang dengan latar belakang atau yang timbul berbeda bidang yang berbeda mungkin dan menuntun pada perbedaan akan diagnosa sama perawat melihat masalah serta perencanaan keperawatan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Falsafah Keperawatan Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebabsebab, azas-azas, hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta). Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
  • 5. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik dan status sosial ekonomi. Keperawatan falsafah adalah keperawatan yang mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metoda empiris. Falsafah Keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) adalah Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa : 1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi. 2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksireaksi. 3. Memiliki holism intrinsik 4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran yang bermaksud mengungkap keyakinan Roy bahwa ada hal benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalahsebagai berikut : Tujuan eksistensi manusia. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia. Aktifitas dan kratifitas untuk kebaikan-kebaikan umum. Nilai dan arti kehidupan. Bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan. 2.2 Paradigma Keperawatan
  • 6. Banyak ahli yang membahas pengertian paradigma seperti Masterman (1970) yang mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikir, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional. Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang. Keperawatan Kesehatan Manusia Lingkungan Gambar 1.1 Komponen Paradigma Keperawatan 1. Konsep Manusia Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi :
  • 7. Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif. Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda. 2. Konsep Keperawatan Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini memamng bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar. 3. Konsep Sehat Sakit Rentang Sehat . . rentang Sakit . . . . . Sejahtera … Sehat … sehat … setengah … sakit … sakit … mati Sekali normal sakit kronis Gambar 1.2 Rentan Sehat Sakit Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
  • 8. 4. Konsep lingkungan Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai. 2.3 Rentang sehat Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual. Maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga, memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah. Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien. Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain: 1) Perkembagan Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia. 2) Sosial dan Kultural Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan. 3) Pengalama Masa Lalu Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya. 4) Harapan seseorang tentang dirinya
  • 9. Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal. 5) Keturunan Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik. 6) Lingkungan Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik. 7) Pelayanan Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan. 2.4 Rentang Sakit Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian. Tahapan proses sakit 1. Tahap gejala Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala. 2. Tahap asumsi terhadap sakit Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya. 3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan. 4. Tahap penyembuhan Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi,di mana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit. 2.5 Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap berpedoman pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan cara pandang dari sebuah ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori yang ada. Dalam perkembangannya, teori keperawatan dapat bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Di bawah ini adalh pandangan dari berbagai ahli tentang perkembangan paradigma keperawatan diantaranya :
  • 10. 1. Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua sistem mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan dengan tujuan primernya adalah membantu keseimbangan individu khususnya pada sistem perilaku ketika ia sakit, sehingga akan dicapai status kesehatan yang berarti adanya respon adaptasi baik fisisk, mental, emosi maupun sosial terhadap stimulasi internal dan eksternal untuk mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan. 2. King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa, pengontrol, bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu. 3. Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain, kesehatan dan mempertahankan hidup. 4. Levine memandang kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap perubahan. 5. Newman memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang terdiri dari biopsikososial, kultur dan selalu berkembang. 6. Orem memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik, psikologis, interpesonal dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri melalui belajar dari perilaku. 7. Roger memandang manusia secara keseluruhan dan terus-menerus terjadi pertukaran energi dengan lingkunganny. 8. Roy memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi kehidupan yang baik. 9. Watson manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan mental spiritual untuk kesembuhan diri sendiri. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan Dari uraian – uraian yang telah disampaikan pada makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang peling mendasar mengenai keperawatan sebagai suatu proses, cara, perbuatan merawat membela orang sakit yang sesuai dengan sifat sains dan akan dikembangkan dengan dasar hasil dari perawatan itu sendiri.
  • 11. 2. Ilmu keperawatan dapat dikatakan sains karena melalui suatu proses observasi, eksperimen dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan itu sendiri. 3. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memkirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Pelayanan perawatan yang profesional harus dilandasi oleh sains keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu menusia, perawat, kesehatan dan lingkungan. 1.2 Saran 1. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan tentang falsafah dan paradikma keperawatan. 2. Semoga makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya. 3. Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta. Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperaw DeLaune, Sue C., Ladner, K. Patrcia. 2002. Fundamental of Nursing: Standard an d Practice 2nd Edition. Delmar. New York Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta