SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KEPEMIMPINAN KRISTEN

I. KONSEP KEPEMIMPINAN KRISTEN
A. Dasar KepemimpinanKristen
1. Dipilih dan ditetapkan Allah, Apakah pemimpin itu dilahirkan atau
dibentuk? Seorang bisa dilahirkan dengan bakat kepemimpinan, namun
akan efektif bila dia dibentuk dengan adanya kesempatan, latihan dan
pengalaman. Dalam kepemimpinan rohani, selain bakat dan pembentukan,
ada faktor panggilan dan penetapan Allah untuk memimpin. Contoh:
Musa.
2. Adanya kerinduan/beban untuk memimpin, Seorang pemimpin rohani
adalah orang yang menyadari adanya beban tugas dan tanggung jawab
terhadap terhadap umat Tuhan, sehingga mereka bersedia berkorban,
bahkan menderita demi menjalankan kehendak Allah dalam pelayanan.
Contoh: Nehemia, Martin Luther.
3. Mengutamakan fungsi, bukan jabatan, Seorang pemimpin rohani harus
berfungsi: menjalankan tugas pelayanannya dengan rajin dan setia, bukan
mengutamakan pangkat atau jabatan. Fokus dan prioritas utamanya adalah
mengutamakan kerja dan bukan imbalan (Luk. 17:10).

B. POLA KEPEMIMPINAN KRISTEN
Pola kepemimpinan Kristen yang Alkitabiah adalah pelayanan yang penuh
kerendahan hati, seperti yang ditunjukkan Yesus ketika Ia membasuh kaki
para muridNya. Yesus memberi teladan tentang pelayanan sejati, kerendahan
hati dan kebesaran sejati (Yoh. 13:12-15, Luk. 22:24-26). Paling tidak ini
mencakup tiga konsekuensi, yakni :
1. Melayani dengan kasih dan bukan memerintah dengan otoriter,
Pelayanan yang tidak didasari peninggian tapi perendahan diri (Fil. 2:511). Yesus adalah teladan kepemimpinan yang melayani, karena Dia
datang untuk melayani dan memberi diri bagi pelayanan (Mrk. 10:42-45).
Karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh pola kepemimpinan dunia

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 1
dengan menolak: kepemimpinan tangan besi yang menjalankan kuasa
dengan keras dan memiliki motivasi ingin menjadi yang paling besar dan
terkemuka.
2. Bergantung total kepada Allah, bukan kepada manusia, Pemimpin
rohani tidak mengandalkan manusia (mis: yang kaya, berpangkat) tapi
mengandalkan Allah.
3. Mempermuliakan Allah dan bukan diri sendiri, Ia berusaha
menyukakan Allah lebih dari pada menyukakan manusia (I Tes. 2:4).
Penghormatan kepada Allah harus melebihi penghormatan kepada
manusia.

C. MENCARI PEMIMPIN ROHANI
Menurut Paulus, orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat
menginginkan pekerjaan yang indah (I Tim. 3:1). Berarti cita-cita untuk
menjadi seorang pemimpin rohani adalah suatu keinginan yang mulia.
Memang ada orang ambisius yang mencari kedudukan demi kepentingan diri
sendiri, tetapi ada ambisi-ambisi yang mulia dan pantas dihargai dan patut
dikejar. Apalagi pada zaman Paulus, kedudukan sebagai pemimpin rohani
adalah suatu kedudukan yang berbahaya dan menuntut tanggung jawab yang
berat. Tidak jarang upahnya adalah kesukaran, hinaan dan penolakan. Pada
masa penganiayaan, maka pemimpinlah yang paling dahulu harus menderita.
Hal itu terjadi juga pada masa kini. Lagipula yang ditekankan bukanlah
jabatannya semata-mata, melainkan fungsi sebagai penilik. Pemimpin rohani
yang sejati senantiasa lebih memperhatikan pelayanan yang dilakukannya
untuk Tuhan dan sesamanya, daripada memikirkan keuntungan dan
kesenangan yang dapat diperolehnya dalam hidup. Ia bertujuan untuk
memberikan lebih banyak ke dalam hidup daripada yang diambilnya dari
hidup ini. Sejarah tidak memperhatikan sama sekali pangkat, gelar atau
jabatan seseorang, melainkan kualitas perbuatan dan sifat pikiran serta
hatinya.” Pemimpin-pemimpin rohani tidak dihasilkan oleh pemilihan atau
pengangkatan, baik oleh manusia atau oleh sekelompok manusia, maupun
oleh konperensi atau sinode. Hanya Tuhanlah yang dapat menghasilkan

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 2
pemimpin (Mazmur 75:7-8). Sekadar memegang kedudukan penting tidak
membuat seseorang menjadi pemimpin. Jabatan keagamaan dapat diberikan
oleh para uskup (penilik jemaat) dan suatu dewan, tetapi tidak demikian
halnya dengan wewenang rohani, yang menjadi bagian yang paling penting
dalam kepemimpinan Kristen.

Wibawa/wewenang rohani sering kali

diberikan, tanpa diminta, kepada orang-orang yang dengan kerohanian,
disiplin, kemampuan dan kerajinan dalam hidup mereka telah membuktikan
bahwa mereka layak menerima wewenang itu. Mereka adalah orang-orang
yang mematuhi Firman Tuhan. Kepemimpinan rohani adalah sesuatu yang
berasal dari Roh dan hanya dapat dianugerahkan oleh Allah. Wewenang dan
kepemimpinan rohani diperoleh bukan dengan usaha memajukan diri,
melainkan dengan banyak berdoa dan air mata serta teguh memegang
kebenaran Injil. A.W Tozer mengatakan: “Seorang pemimpin yang benar dan
dapat dipercaya mungkin sekali adalah orang yang tidak ingin memimpin,
tetapi dipaksa memegang pimpinan oleh dorongan Roh Kudus dari dalam dan
tekanan keadaan dari luar. Orang-orang seperti itu adalah Musa dan Daud
dan para nabi dalam Perjanjian Lama … Saya percaya bahwa umumnya orang
yang ambisius untuk memimpin biasanya tidak memenuhi syarat sebagai
pemimpin. Seorang pemimpin sejati tidak mempunyai keinginan untuk
berkuasa atas milik Allah, melainkan ia akan rendah hati, lembut, penuh
pengorbanan dan bersedia memimpin, dan apabila Roh menyatakan dengan
jelas bahwa ada orang yang lebih bijaksana dan berbakat daripada dirinya
sendiri, ia juga rela untuk menjadi pengikut.”

D. BEDA

KEPEMIMPINAN

ALAMIAH

DAN

KEPEMIMPINAN

ROHANI
Kepemimpinan rohani merupakan satu campuran antara sifat-sifat alamiah
dan rohani. Sifat-sifat alamiah pun bukannya timbul begitu saja, melainkan
diberikan oleh Allah, dan oleh karena itu sifat-sifat ini akan mencapai
efektivitasnya yang tertinggi, jika digunakan di dalam melayani Allah dan
untuk kemuliaanNya. Kepribadian merupakan faktor yang terpenting, dalam
kepemimpinan alamiah. Tetapi seorang pemimpin rohani mempengaruhi

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 3
orang lain bukan dengan kekuatan kepribadiannya sendiri saja, melainkan
dengan kepribadian yang dikuasai Roh Kudus. Kepemimpinan alamiah dan
kepemimpinan rohaniah mempunyai banyak segi persamaan, tetapi dalam
beberapa hal nampak ada pertentangan. Ini dapat dilihat, apabila kita
membandingkan sifat-sifatnya yang menonjol.
ALAMIAH

ROHANI

1. Percaya kepada diri sendiri

1. Percaya kepada Allah

2. Mengenal orang

2. Mengenal orang dan Allah

3. Mengambil keputusan sendiri

3. Berusaha mencari kehendak Alah

4. Ambisius

4. Tidak menonjolkan diri sendiri

5.

Menciptakan

cara-caranya 5. Mencari dan mengikuti cara Allah

sendiri
6. Suka menyuruh orang lain
7.

6. Suka mentaati Allah

Didorong oleh pertimbangan 7. Didorong oleh kasih kepada Allah

pribadi

dan manusia

8. Berdiri sendiri

8. Bergantung pada Allah

II. KEPRIBADIAN DAN KARAKTER PEMIMPIN KRISTEN
A. Dasar Alkitab Atas Karakter pemimpin Kristen
Faktor utama yang harus dimiliki seorang pemimpin Kristen adalah:
Integritas. Paulus pernah menasehati Timotius, “Awasilah dirimu sendiri dan
awasilah ajaranmu.” (I Tim. 4:16). Bila kita memiliki karakter yang indah
maka akan timbul wibawa rohani, yang membuat orang akan rela mengikuti
kita. Alkitab menuntut persyaratan ketat untuk seorang pemimpin rohani.
1. Dalam Keluaran 18:21, disebutkan bahwa orang yang harus dipilih untuk
menjadi pemimpin umat Israel adalah orang yang memiliki :
a. Integritas Diri (hubungan dengan diri, dan bagaimana memandang
diri) – cakap, yaitu menyangkut keberadaan/kemampuan/kematangan
individu.
b. Integritas Rohani (hubungan pribadi dengan Allah) – takut akan
Allah, komitmen kepada Allah.

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 4
c. Integritas Sosial (integritas etika/moral/sosial dalam hubungan dengan
orang lain) – dapat dipercaya
d. Integritas Ekonomi (hubungan dengan benda/uang, kebutuhan vs
tanggung jawab) – benci pengejaran suap.
e. Integritas Kerja (hubungan dengan pekerjaan yang dipercayakan
kepada pemimpin) – memimpin orang 1000, 100, 50, 10 – sikap
terhadap kerja dan orang yang dipimpin.
2. Dalam I Timotius 3:1-13, Paulus memberikan kriteria bagi seorang
pemimpin rohani, meliputi klasifikasi :
a. Sosial: tak bercacat, mempunyai nama baik di luar jemaat, orang
terhormat.
b. Moral:

suami

dari

satu

istri,

dapat

menahan

diri,

bukan

peminum/penggemar anggur.
c. Mental: bijaksana, sopan, cakap mengajar.
d. Kepribadian: Bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, suka
memberi tumpangan, bukan hamba uang/serakah, jangan bercabang
lidah dan suka memfitnah, hati nuraninya murni, dapat dipercaya.
e. Rumah Tangga: kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati
oleh anak-anaknya.
f. Kedewasaan: bukan orang yang baru bertobat, harus diuji dulu.

B. Kepribadian Pemimpin Kristen
Karena itu seorang pemimpin Kristen, disamping harus sudah lahir baru, ia
haruslah memiliki kepribadian yang matang/dewasa, antara lain :
1. JUJUR, Seorang pemimpin harus memiliki kejujuran baik terhadap orang
lain maupun diri sendiri. Jujur berarti tidak bercabang lidah, bertindak
sportif, terbuka dan berani mengakui kesalahan serta tidak mencari
“kambing hitam”. Hal ini tidak akan menurunkan wibawa kita, malah
membuat orang lain makin respek/menghargai kita.
2. MENJAGA KESUCIAN, Kesucian memberikan wibawa rohani dan
urapan Allah kepada seorang pemimpin. Namun kesucian bukan berarti
kita tidak pernah gagal atau salah, tapi sikap dimana kita senantiasa rela

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 5
diperbaiki dan cepat menyelesaikan kegagalan, dosa dan kesalahan. Makin
tinggi kerohanian seseorang, makin mudah ia mengaku dosa dan
membereskannya. Orang yang mudah mengaku dosa, mudah menerima
pengampunan.
3. MEMILIKI PENDIRIAN ROHANI YANG TEGUH, Pemimpin harus
memiliki landasan rohani yang kokoh, tidak berkompromi dalam
mengambil keputusan karena mendengar pendapat orang atau membaca
buku saja. Pemimpin juga harus tegas, artinya konsekwen dengan apa
yang sudah digariskan. Tegas berarti berani mengoreksi anak buah yang
salah, namun dengan kasih (Ams. 28:23).
4. DISIPLIN, Sifat ini sangat penting karena tanpa disiplin maka karuniakarunia yang lain, betapa pun besarnya, tidak akan berkembang dengan
sepenuhnya. Seorang pemimpin dapat memimpin orang lain, karena ia
telah mengalahkan dirinya sendiri. Seorang pemimpin adalah orang yang
pertama-tama telah menyerahkan dengan sukarela dan belajar untuk
mentaati disiplin yang berasal dari luar dirinya, tetapi yang kemudian
menaklukkan dirinya sendiri pada disiplin yang lebih keras dari dalam.
Mereka yang memberontak terhadap penguasa dan meremehkan disiplin
pribadi, jarang yang cakap menjadi pemimpin pada tingkat atas. Orang
yang berkaliber pemimpin akan bekerja sementara orang lain membuangbuang waktu, belajar pada waktu orang lain tidur, dan berdoa pada waktu
orang lain bermain.
5. KEBERANIAN, Keberanian adalah sifat pikiran yang memungkinkan
orang untuk menghadapi bahaya atau kesukaran dengan keteguhan, tanpa
rasa takut atau kecil hati. Martin Luther memiliki sifat yang penting ini
dalam ukuran yang luar biasa. Dia berkata, “Saya tidak merasa takut
sedikitpun; Allah dapat membuat orang begitu berani. Tingkat keberanian
yang paling tinggi dapat dilihat dalam pribadi yang paling penakut, tetapi
yang tidak mau menyerah kepada ketakutan.” Keberanian seorang
pemimpin dinyatakan dalam hal ia rela menghadapi kenyataan yang tidak
enak dengan ketenangan hati yang teguh.

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 6
6. KERENDAHAN HATI, Di bidang politik, kerendahan hati bukanlah
suatu sifat yang diinginkan atau diperlukan. Tetapi menurut ukuran Allah,
kerendahan hati mendapat tempat yang sangat tinggi. Tidak menonjolkan
diri, tidak mengiklankan diri, adalah definisi yang diberikan Kristus untuk
kepemimpinan. Seorang pemimpin rohani akan memilih pelayanan yang
penuh pengorbanan yang tidak digembar-gemborkan, bukan tugas yang
megah dan pujian yang berlebihan dari orang-orang yang tidak rohani.
Rendah hati beda dengan rendah diri/minder, tapi terbuka untuk menerima
kritik dan memperbaiki kekurangan diri. Contoh: Paulus merendahkan hati
agar tujuan Injil tercapai ( I Kor 9:22-23).
7. RAJIN, MAU BEKERJA KERAS, Tak ada hal besar yang bisa dicapai
bila pemimpin malas dan tidak mau bekerja keras. Kerajinan, kerja keras
disertai keuletan, itulah yang membuat kepemimpinan seseorang menjadi
efektif.

Pemimpin

dituntut

bekerja

lebih

daripada

orang

yang

dipimpinnya. Terutama bekerja dengan pikiran, strategi, pengertian dan
kasih. Keberhasilan tidak diraih dalam sekejap. Mereka bekerja keras di
malam yang gelap ketika orang lain tertidur lelap. Untuk itu dibutuhkan
disiplin diri yang teguh. Seorang pemimpin dapat memimpin orang lain
karena ia telah mengalahkan dirinya sendiri.
8. RELA BERKORBAN/MENDERITA, Pemimpin yang tidak rela
berkorban (termasuk mengorbankan harta milik) tidak akan berhasil.
Perhatikan teladan Yesus yang bahkan rela mengorbankan hidup-Nya bagi
umat manusia. Pemimpin rohani juga harus sungguh-sungguh berjuang
dan bergumul dalam pelayanan. Kemajuan pekerjaan Tuhan seringkali
menuntut kerelaan menderita dari si pengerjanya. Lihat: Mazmur 126:5-6.
9. KESABARAN, Kesabaran adalah keteguhan hati untuk tahan menderita
demi kemenangan, menerima dengan gagah dan berani segala sesuatu yang
dapat menimpa kita di dalam hidup ini, dan mengubah keadaan yang
paling buruk sekalipun menjadi satu langkah ke arah yang lebih tinggi.
Kesabaran adalah kesanggupan yang memungkinkan orang melampaui
keadaan krisis dengan tabah, dan dengan gembira selalu menyambut yang
tidak terlihat.

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 7
10. MEMPERHATIKAN, Pemimpin harus peduli kepada pengikutnya,
seperti ibu yang mengasuh dan merawat anaknya, dan seperti bapa yang
menasehati dan menguatkan hati anaknya (I Tes. 2:7-8, 11). Orang tidak
peduli berapa banyak yang anda tahu, sampai orang tahu berapa banyak
anda peduli. Seorang pemimpin sejati sanggup memperkaya kehidupan
orang yang dipimpinnya. Ia senang melihat mereka maju dan tidak
menganggapnya sebagai saingan. Ini terjadi karena ia memiliki “hati
Bapa”.
11. HIKMAT, Hikmat adalah pengetahuan dengan pengertian sedalamdalamnya terhadap inti persoalan, dan mengenalnya sebagaimana adanya.
Di dalam hikmat termasuk pengetahuan akan Allah dan segala seluk beluk
tentang hati manusia. Hikmat jauh lebih luas daripada pengetahuan;
hikmat merupakan penerapan yang benar daripada pengetahuan di dalam
persoalan-persoalan moral dan rohani, dalam menghadapi keadaan yang
membingungkan dan kerumitan hubungan manusia. Hikmat lebih daripada
kecerdasan manusia, hikmat adalah ketajaman sorgawi. Menurut Theodore
Roosevelt, hikmat sembilan persepuluhnya adalah sikap bijaksana pada
waktunya.Pengetahuan diperoleh melalui belajar, tetapi pada waktu Roh
Kudus masuk, Ia memberikan hikmat untuk memakai dan menerapkan
pengetahuan itu dengan tepat.
12. PENUH DENGAN ROH KUDUS, Kepemimpinan rohani hanya dapat
dilakukan oleh orang yang penuh Roh. Ini adalah syarat mutlak. Tanpa
perlengkapan penting ini, seseorang tidak akan dapat menjadi seorang
pemimpin rohani yang sejati (Kisah 1:8; 6:3,5).

C. KUALITAS KEPEMIMPINAN YANG HARUS DIMILIKI
1. BERPANDANGAN LUAS, Pemimpin yang picik tidak dapat merangkul
orang yang dipimpinnya karena tidak dapat menampung ide dan pendapat
banyak orang. Pemimpin harus mengerti Alkitab dan perkembangan
masyarakat. Karena itu dia harus banyak belajar, membaca dan bergaul
luas dengan banyak orang. Ini membuat kita bersifat obyektif, tidak picik
dan tidak dikuasai oleh perasaan/emosi. Bersifat obyektif artinya: kita

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 8
dapat memandang sesuatu sebagaimana adanya. Pemimpin yang obyektif
dapat melihat keseluruhan dengan mengambil garis yang tepat dari segala
keseluruhan itu. Misalnya dalam rapat, pemimpin dapat menarik satu
kesimpulan yang sedapat-dapatnya membuat semua mereka setuju.
2. PENGLIHATAN KE DEPAN (VISI), Pemimpin harus hidup dalam
kekinian, tapi juga melihat ke depan dalam keakanan. Pemimpin harus
punya visi, itu menyebabkan orang akan mengikutinya. Ia melihat ke
depan dan membuat rencana. Sejauh penglihatan seorang pemimpin,
sejauh itu pulalah ia dapat mengarahkan orang yang dipimpinnya. Visi
meliputi unsur: melihat ke depan (bukan melihat masa lalu saja),
optimisme/pengharapan dan keberanian untuk melakukan langkah iman.
Mereka yang paling kuat dan secara tetap mempengaruhi generasi mereka
biasanya adalah seorang “pelihat”, yaitu orang-orang yang lebih banyak
dan lebih jauh melihat daripada orang lain. Menurut Leroy Eims,
pemimpin adalah seorang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat
orang lain, yang melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan
yang melihatnya sebelum yang lain melihatnya. Kepemimpinan yang
bertanggung jawab selalu memandang ke depan untuk melihat bagaimana
kebijaksanaan yang diusulkan akan mempunyai akibat bukan hanya pada
generasi ini, melainkan juga pada generasi yang akan datang.
3. CAKAP/TERAMPIL, Ia dapat diajar dana selalu ingin mempelajari halhal yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan
tugasnya dengan lebih baik (Ams. 15:14). Bila ada kesempatan selain
belajar secara otodidak, milikilah pendidikan akademis yang baik. Selain
dari pengetahuan, keterampilan adalah kunci keberhasilan (Pk. 10:10).
4. MAMPU BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK, Ini berarti pemimpin
harus memberi informasi yang tepat pada waktunya, yakni informasi yang
membangkitkan motivasi. Ini menumbuhkan rasa memiliki, membuat
orang yang dipimpin merasa dirinya penting dan menciptakan kehangatan
rohani dalam persekutuan dengan sesama saudara seiman. Pemimpin juga
harus

bisa

berdiplomasi,

artinya

memiliki

ketrampilan

dalam

mempersatukan pandangan yang saling bertentangan tanpa melukai

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 9
perasaan dan tanpa kompromi.; kemampuan untuk menyelesaikan
perundingan dan persoalan yang sulit dengan cara mengakui hak masingmasing, namun mengarah pada pemecahan secara harmonis.
5. MAMPU MEMBUAT KEPUTUSAN, Jika semua fakta telah ada, maka
satu keputusan yang cepat dan jelas merupakan ciri seorang pemimpin
yang benar. Orang yang mempunyai penglihatan harus mengambil
tindakan terhadap persoalan itu atau ia akan tetap sebagai seorang
penonton, dan bukan seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin rohani
telah merasa yakin akan kehendak Allah, ia harus segera bertindak tanpa
menghiraukan akibat-akibatnya. Dalam mencapai tujuannya, ia harus
memiliki keberanian untuk pantang mundur. Ia harus rela menerima
tanggung jawab penuh atas akibat kegagalan atau sukses, dan tidak
melemparkan kesalahan kepada bawahannya. Seorang pemimpin sejati
akan melawan pencobaan untuk menunda pengambilan keputusan, dan ia
tidak akan bimbang setelah keputusan diambil. Biasanya, satu keputusan
yang tulus meskipun salah, masih lebih baik daripada tidak mengambil
keputusan sama sekali.
6. MEMILIKI RASA HUMOR, Seorang pemimpin perlu mempunyai
selera humor yang baik.Humor yang bersih dan sehat akan meredakan
ketegangan dan mengobati keadaan yang sulit. Ini juga cerminan dari sikap
hati yang positif. Kita bukan saja harus memupuk pikiran semata-mata,
melainkan juga hal-hal yang menyenangkan. Charles Spurgeon dalam
membela pemakaian humor di atas mimbar, ia menulis, “Ada hal-hal
dalam khotbah-khotbah ini yang dapat menyebabkan orang tersenyum,
tetapi apa salahnya? Si pengkhotbah sendiri tidak yakin bahwa suatu
senyuman merupakan suatu dosa. Lagi pula, ia berpendapat bahwa lebih
baik membiarkan orang tertawa untuk sementara daripada tertidur dengan
pulas selama setengah jam”. Anda tidak dapat memimpin orang lain
sampai jauh tanpa sukacita Tuhan dan yang mengikutinya yaitu rasa
humor. Humor memberikan ketajaman, keaslian dan kefasihan kepada
khotbah. Suatu test yang baik untuk mengetahui apakah humor kita cocok

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 10
atau tidak ialah apakah kita mengendalikan humor itu atau humor itu
mengendalikan kita.
7. BISA MARAH UNTUK ALASAN DAN PADA WAKTU YANG
TEPAT, Kedengarannya agak aneh kalau sifat ini menjadi salah satu
kualitas kepemimpinan. Tetapi bukankah ini juga ada di dalam kehidupan
Yesus? “Yesus melihat mereka dengan marah” (Yoh 2:15-17). Kemarahan
yang benar tidak kurang luhurnya dari pada kasih, oleh karena kedua sifat
itu ada pada Allah. Yang satu memerlukan yang lain. Kasih Yesus kepada
BapaNya dan semangat untuk kemuliaanNya menyebabkan kemarahanNya
kepada para pedagang yang mata duitan, yang telah mengubah tempat
ibadah untuk segala bangsa menjadi gua penyamun (Mat 21:13). Para
pemimpin besar yang telah menyelamatkan bangsanya dari kemunduran
nasional dan kemunduran rohani merupakan orang-orang yang bisa marah
terhadap ketidak-adilan dan penyalahgunaan yang tidak memuliakan Allah
dan yang memperhamba manusia. Paulus membuktikan kemungkinan
marah yang benar dalam nasehatnya, “Apabila kamu menjadi marah,
janganlah kamu berbuat dosa” (Ef. 4:26). Kemarahan yang berpusat pada
diri sendiri selalu berdosa. Agar tidak berdosa, kemarahan itu harus
merupakan kegairahan akan hukum-hukum kebenaran dan kesucian,
dengan kemuliaan Allah sebagai tujuannya. Jika kita marah terhadap dosa
di dalam hidup kita, maka kemungkinan besar kita akan mengalami
kemarahan yang benar terhadap dosa pada orang lain.
8. MENJALIN PERSAHABATAN, Pemimpin rohani mencintai orang dan
mempunyai kemampuan yang besar untuk bersahabat. Salah satu unsur
dalam kepemimpinan adalah kemampuan untuk dapat menimbulkan yang
terbaik dari dalam diri orang lain. Untuk mencapai hal ini, maka keramah
tamahan pribadi jauh lebih berhasil daripada argumentasi yang panjang.
Pemimpin harus mampu membangun hubungan dengan semua relasi. Dale
Carnegie Foundation menyimpulkan: 15% keberhasilan terjadi karena
faktor kemampuan teknis, tapi 85% keberhasilan diperoleh karena
kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Jadi usahakanlah ikut
berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan yang ada. Jangan lupa

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 11
menghadiri undangan tetangga, melayat yang meninggal, mengunjungi
yang sakit, dll.
9. KEMAMPUAN MELAKSANAKAN, Orang yang tidak mempunyai sifat
ini sampai taraf tertentu, meskipun ia dapat melihat hal-hal rohani dengan
jelas, tidak akan dapat mewujudkan penglihatannya menjadi satu tindakan.
Pemimpin harus dapat membuat rencana yang teratur sambil tetap
bergantung pada pimpinan Roh, dan dengan cakap melaksanakan apa yang
telah direncanakan agar mencapai tujuannya.

III. PEMBENTUKAN SEORANG PEMIMPIN
A. PERSIAPAN MENJADI PEMIMPIN
Untuk menjadi pemimpin, kita harus rela diproses oleh Tuhan. Bila tidak
mau dibentuk, muncullah ketidakmatangan dalam pribadi dalam bentuk,
misalnya :
1. Tidak bisa menyesuaikan diri dalam pergaulan dengan orang lain
2. .Suka mencampuri orang lain, tapi tugasnya sendiri terbengkalai.
3. Suka menyalahkan orang, bukannya mencari solusi
4. .Tidak mampu menjalin semangat kebersamaan dalam suatu tim
5. Tidak mampu menangani kritik dan perbedaan.
6. Suka melontarkan kritik tajam.
7. Hanyut dalam masalah dan tidak bisa meraih tujuan utama
Untuk itu kita harus menyiapkan diri dan mental kita mulai dari perkara
kecil, misalnya:
1.

Mengerjakan pekerjaan yang dianggap sederhana/hina -> melatih hati.

2.

Mengerjakan setiap pekerjaan sebaik mungkin dengan tekun. Lukas 16:10.

3.

Merawat tubuh dan mengembangkan kebiasaan yang baik, misalnya:
mandi dan menggosok gigi teratur, berpenampilan rapi dan harum.

4.

Memperhatikan orang lain. Belajarlah peduli terhadap lingkungan sekitar

B. Persiapan Iman menjadi Pemimpin Kristen
Selain itu ada berbagai hal penting dalam kehidupan pemimpin rohani
seperti di bawah ini :

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 12
1. PEMIMPIN DAN DOANYA, Seorang pemimpin tidak boleh mendahului
para pengikutnya di dalam hal apapun lebih daripada di dalam hal berdoa.
Doa adalah nafas rohani bagi orang Kristen, yang mampu menjangkau halhal yang tak terjangkau secara manusia. Percobaan paling berat bagi para
pemimpin adalah malas berdoa walaupun tahu doa itu penting. Untuk itu
perlu tekad dan disiplin diri. Misalnya, tulis di Alkitab “Saya akan berdoa
minimal satu jam dan membaca Alkitab 5 pasal setiap hari”.
Kepemimpinan tanpa doa akan gersang, tidak bergairah dan tidak ada
urapan Roh Kudus. Semakin pemimpin sibuk, seharusnya semakin banyak
pula waktu untuk berdoa. Tidak ada cara untuk belajar berdoa selain
daripada berdoa. Untuk mendapat contoh yang terbaik daripada kehidupan
doa, seorang pemimpin dengan sendirinya akan melihat kehidupan Tuhan
Yesus sendiri. Hudson Taylor berkata, ”Kita dapat menggerakkan orang,
dengan perantaraan Allah, hanya dengan doa.” Manusia merupakan pribadi
yang sulit digerakkan, tetapi justru dalam keadaan seperti itulah maka
pemimpin harus membuktikan kekuatannya untuk menggerakkan hati
manusia ke arah mana ia yakin Allah berkehendak. Dan Allah telah
menaruh kunci ke dalam tangannya untuk menanggulangi masalah yang
rumit ini, yakni melalui DOA! Para pemimpin besar di dalam Alkitab
dikenal karena mereka adalah pahlawan-pahlawan doa yang besar.
2. PEMIMPIN DAN WAKTUNYA, Pemimpin harus bisa mengatur waktu
dengan memprioritaskan hal utama sebagai hal yang harus diutamakan,
yakni menyediakan waktu untuk Tuhan, keluarga dan pekerjaan/pelayanan.
Jika seseorang berambisi untuk menjadi unggul, ia harus mengadakan
pemilihan dan penolakan, kemudian memusatkan perhatian pada hal-hal
yang benar-benar penting. Ahli filsafat Wiliam James menegaskan bahwa
pemanfaatan hidup yang sebaik-baiknya ialah memakainya untuk sesuatu
yang akan tetap ada setelah hidup kita berakhir, karena nilai hidup tidak
dihitung

menurut

lamanya,

melainkan

menurut

apa

yang

telah

disumbangkan olehnya. Bukannya berapa lama kita hidup, melainkan
bagaimana penuhnya dan baiknya kita hidup. Kalimat yang jarang
terdengar dari mulut seorang pemimpin adalah “Saya tidak punya waktu”.

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 13
Orang yang benar-benar sibuk tidak pernah tidak mempunyai waktu sebab
mereka mengaturnya dengan ketat dan sistematis. Dia memiliki kalender
kegiatan dan rencana kegiatan setiap hari. Pemimpin tidak suka menunda
ataupun memboroskan waktu untuk hal yang tidak penting. Penundaan,
yaitu pencuri waktu, merupakan salah satu senjata iblis yang paling ampuh
untuk menipu manusia. Penundaan merupakan suatu kebiasaan yang dapat
berakibat fatal terhadap kepemimpinan rohani yang efektif. Cara yang
paling menolong untuk mengalahkan kebiasaan menunda-nunda waktu
ialah menetapkan batas waktu bagi diri-sendiri, kemudian berketetapan hati
untuk tidak melampaui batas waktu itu. Tuhan memberikan satu contoh
yang sempurna dalam rencana penggunaan waktu. Ia memakai hidupnya
dengan berencana, Ia tidak pernah tergesa-gesa, meskipun selalu
dikerumuni orang banyak. Ia selalu tenang. Rahasia ketenanganNya
terletak di dalam keyakinanNya bahwa ia bekerja sesuai dengan rencana
BapaNya bagi Dia, yaitu satu rencana yang meliputi tiap-tiap jam dan siap
menghadapi setiap kemungkinan. Jika kita secara jujur merencanakan
kegiatan hari itu bersama Tuhan, tanggung jawab kita hanyalah sampai
pada hal-hal yang berada dalam jangkauan, selebihnya dapat diserahkan
kepada Bapa yang di Surga yang penuh kasih dan kemampuan.
3. PEMIMPIN DAN BACAANNYA, Paulus memakai saat-saat terakhir
sebelum mati syahid untuk membaca (II Tim. 4:13). Orang yang ingin
tumbuh secara rohani dan akal budinya akan banyak membaca buku.
Dengan membaca banyak inspirasi akan muncul. Bacalah Alkitab, buku
rohani, biografi dan juga bacaan umum untuk mengerti dunia dan
pergumulannya. Menurut Bacon: “Membaca menjadikan orang dewasa,
berbicara menjadikan orang siap sedia, menulis menjadikan orang tepat”.
Agar yang kita baca kita kuasai, buatlah catatan untuk hal penting dan
menarik dari bacaan itu. John Wesley mempunyai kecintaan untuk
membaca dan pembacaannya sebagian besar dilakukan pada waktu ia naik
kuda! Ia berkata pada para pendeta di kalangan kaum Wesley agar
membaca atau keluar dari pelayanan! Karena itu ambillah keputusan untuk

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 14
membaca buku-buku yang bermanfaat bagi perkembangan jiwa, pikiran
dan rohani paling sedikit setengah jam sehari.
a. Mengapa membaca? Membaca membuat kita mengisi kembali diri
dengan sumber-sumber inspirasi. Seorang pemimpin rohani harus
membaca untuk membangun rohaninya, merangsang akalnya, dan
mengembangkan gaya dalam khotbah, pengajaran dan tulisannya.
Seorang pemimpin juga harus membaca untuk memperoleh keterangan,
dan agar mempunyai persekutuan dengan orang-orang yang besar
sepanjang zaman.Apa yang harus dibaca? Jika memang benar, bahwa
b. seorang dikenal melalui siapa teman-temannya, tidak kurang benarnya,
bahwa sifatnya tercermin dari buku-buku yang dibacanya, oleh karena
buku-buku itu merupakan pernyataan kelaparan dan keinginan yang ada
di dalam. Seorang pemimpin hendaknya menyelami buku-buku yang
akan

melengkapi

dia

untuk

meningkatkan

pelayanan

dan

kepemimpinannya dalam Kerajaan Allah.
c. Bagaimana cara membaca? Membaca itu mudah. Yang jauh lebih
sukar ialah menyimpan hasil bacaan di dalam pikiran. Dalam hal
membaca Anda hendaknya lebih mementingkan kualitas, daripada
kuantitas. Karena itu: 1) Janganlah membaca terlalu banyak hal yang
akan segera dilupakan. 2) Membaca sambil memegang pensil dan buku
catatan, catat apa yang Anda baca. 3) Hendaknya kita membaca
beberapa macam buku, karena pikiran kita mudah sekali menjadi
bosan. Variasi berkhasiat memberi ketenangan pada pikiran maupun
tubuh kita.
4. PEMIMPIN DAN UANGNYA, Pemimpin rohani harus memberi contoh
kepada pengikutnya mengenai tanggung jawabnya di bidang keuangan. Ini
didasari kesadaran bahwa kita bukanlah pemilik namun hanya pengelola
dari

harta

milik

Allah,

yang

kepadaNya

kita

akan

memberi

pertanggungjawaban (I Pet. 4:10, Luk. 12:42-46). Keteladanan seorang
pemimpin dalam hal keuangan nyata antara lain dalam hal :
a. Jujur dalam hal keuangan, bahkan untuk urusan yang kecil (Luk. 161012)

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 15
b. Setia mengembalikan milik Allah, yaitu persepuluhan (Maleakhi 3:810).
c. Tidak serakah/mencari keuntungan bagi diri sendiri dan menjadi hamba
uang, sebaliknya hidup berpada dengan yang ada, artinya: tidak boros
waktu kelimpahan dan tidak berhutang ketika kekurangan (Luk. 3:14,
Fil. 4:11).
d. Mampu mengatur keuangan dengan baik, dicatat dengan seksama, baik
dalam hidup pribadi maupun dalam organisasi. Semestinya, istri
seorang pemimpin jangan memegang keuangan lembaga yang dipimpin
suaminya, karena hal itu bisa menimbulkan kecurigaan.
e. Memiliki hati yang berkelimpahan dan suka memberi/berkorban (II
Kor. 9:6-15).

C. TUGAS KEPEMIMPINAN
1. Menetapkan visi dan misi dengan jelas, Pemimpin harus tahu apa misi dari
pelayanan yang dia tangani. Misi mengingatkan “mengapa kita/organisasi ini
ada”. Gereja ada bukan sekedar untuk membuat serangkaian kegiatan yang
menyenangkan, tapi misi utamanya adalah memenangkan jiwa yang terhilang
dengan Injil Kristus. Pemimpin juga harus memiliki visi, yaitu pandangan ke
depan, supaya dia dapat menentukan sasaran, arah, tujuan (goal) yang jelas,
sehingga ia dapat mengajak semua orang untuk mencapai visi itu.
a. Keuntungan karena menentukan sasaran antara lain:
1) Hidup terarah dan berarti.
2) Potensi dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
3) Menumbuhkan rasa percaya diri, karena tahu arah hidup dan yakin hal
itu dapat dicapai.
4) Terhindar dari melakukan hal yang tidak perlu karena ada prioritas
yang jelas.
5) Tumbuh semangat dan motivasi untuk mencapainya.
6) Lebih siap menghadapi tantangan.
7) Mendorong untuk lebih bergantung pada kuasa Roh Kudus.
8) Memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil.

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 16
b. Sebab-sebab orang tidak menentukan sasaran:
1) Belum pernah melakukan sebelumnya.
2) Merasa tanpa menentukan sasaranpun bisa hidup.
3) Mau lebih praktis.
4) Takut gagal, dicela dan dikritik karena diketahui orang lain apakah
sasaran tercapai atau tidak
5) Visi tidak jelas, pikiran bercabang.
c. Cara menentukan sasaran:
1) Tulislah sasaran itu. Sifatnya harus SMART, yaitu: Spesifik (jelas dan
rinci), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat dicapai), Realistic
(sesuai kemampuan), Tangible (nyata).
2) Baca berulang-ulang sehingga pikiran terkondisi (membentuk mindset). Amsal 23:7.
3) Visualisasikan/bayangkan hasil yang dicapai.
4) Sungguh-sungguh mengharapkan tercapainya sasaran itu.
5) Buat langkah-langkah kegiatan, target waktu dan anggarannya.
6) Perlu ada perpaduan antara usaha manusia dan berkat Allah. Ora et
Labora.
2. Berhubungan dengan orang lain secara positif, Pemimpin harus bisa
menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain, dan berorientasi pada
manusia (people oriented). Mereka mengilhami orang lain.
3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, Pemimpin harus bisa menyatakan
tujuan organisasi dengan jelas, baik secara lisan maupun tulisan.

Ini

bermanfaat memberikan informasi bagi orang yang ingin turut serta dalam
kelompok, memelihara urutan prioritas, menyortir semua ide/usulan apakah
sesuai dengan tujuan, mengevaluasi hasil yang dicapai kelompok.
4. Merencanakan dan menunjang program, Pemimpin yang gagal membuat
rencana berarti merencanakan kegagalan. Dia harus membuat sasaran jangka
panjang dan sasaran jangka pendek. Sasaran ini kemudian dijabarkan dalam
program

dan

kalender

kerja.

Program

yang

sudah

dibuat

harus

disosialisasikan/ disebarluaskan bahkan dipromosikan, sehingga menimbulkan

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 17
kesan tentang pentingnya rencana tersebut dan orang akhirnya mendukung dan
terlibat di dalamnya.
5. Mengembangkan prosedur pelaksanaan dan penilaian, Pemimpin harus
membuat penjabaran tugas dan tanggung jawab, agar orang tahu dengan jelas
apa yang harus dilakukannya, hasil apa yang diharapkan, kepada siapa dia
melapor dan bertanggung jawab, kapan hal itu harus diselesaikan, dan
sebagainya. Memiliki prosedur sedemikian yang dimengerti oleh seluruh
organisasi menyebabkan penghematan waktu dan tenaga serta mengurangi
ketidakpastian tentang tugas-tugas rutin.
6. Merekrut dan mengembangkan personil, Pemimpin yang berhasil adalah
orang yang sanggup mengembangkan sebuah team pemenang dan bekerja
dengan team itu untuk mencapai sasaran. Untuk itulah dia perlu menemukan
staff yang tepat dan merekrutnya dalam pelayanan. Pemimpin harus melihat
bahwa aset organisasi yang paling berharga adalah: Manusia! Untuk itu
pemimpin harus bisa menuangkan visi, memberikan dorongan/ motivasi,
memperluas

cakrawala

pemikiran,

menghargai,

mempercayai

dan

mengembangkan pengikutnya agar bisa menjadi pemimpin yang handal.

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Page 18

More Related Content

What's hot

Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)SABDA
 
Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Yeremia Kaawoan
 
PKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptx
PKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptxPKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptx
PKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptxNovrizardThomasJambo
 
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)Kornelis Ruben
 
Evangelism Explosion: Till Everyone Hears
Evangelism Explosion: Till Everyone HearsEvangelism Explosion: Till Everyone Hears
Evangelism Explosion: Till Everyone HearsSABDA
 
Kepemimpinan Nehemiah
Kepemimpinan NehemiahKepemimpinan Nehemiah
Kepemimpinan NehemiahChris Hukubun
 
Iman kristen dan nilai nilai kristiani
Iman kristen dan nilai nilai kristianiIman kristen dan nilai nilai kristiani
Iman kristen dan nilai nilai kristianiSabam Sitinjak
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
PPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxPPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxHanselValent1
 
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan RuangguruKristen
 
Memelihara alam ciptaan tuhan
Memelihara alam ciptaan tuhanMemelihara alam ciptaan tuhan
Memelihara alam ciptaan tuhanNaomi Fortuna
 
Pendalaman Alkitab Era Digital
Pendalaman Alkitab Era DigitalPendalaman Alkitab Era Digital
Pendalaman Alkitab Era DigitalAyo PA
 

What's hot (20)

Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
 
Etika kristen
Etika kristen Etika kristen
Etika kristen
 
Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13
 
Remaja kristen pp
Remaja kristen ppRemaja kristen pp
Remaja kristen pp
 
PKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptx
PKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptxPKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptx
PKJD DIPO - JATI KEPEMIMPINAN KRISTEN 1.pptx
 
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
Aku Pribadi yang Unik (SMA X)
 
Evangelism Explosion: Till Everyone Hears
Evangelism Explosion: Till Everyone HearsEvangelism Explosion: Till Everyone Hears
Evangelism Explosion: Till Everyone Hears
 
Kepemimpinan Nehemiah
Kepemimpinan NehemiahKepemimpinan Nehemiah
Kepemimpinan Nehemiah
 
KRISTOLOGI
KRISTOLOGIKRISTOLOGI
KRISTOLOGI
 
PTT Dosa dan Pertobatan
PTT Dosa dan PertobatanPTT Dosa dan Pertobatan
PTT Dosa dan Pertobatan
 
PEMBENTUKAN KARAKTER
PEMBENTUKAN KARAKTERPEMBENTUKAN KARAKTER
PEMBENTUKAN KARAKTER
 
Ibadah yang kreatif
Ibadah yang kreatifIbadah yang kreatif
Ibadah yang kreatif
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Iman kristen dan nilai nilai kristiani
Iman kristen dan nilai nilai kristianiIman kristen dan nilai nilai kristiani
Iman kristen dan nilai nilai kristiani
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
PPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxPPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptx
 
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
 
Memelihara alam ciptaan tuhan
Memelihara alam ciptaan tuhanMemelihara alam ciptaan tuhan
Memelihara alam ciptaan tuhan
 
Pendalaman Alkitab Era Digital
Pendalaman Alkitab Era DigitalPendalaman Alkitab Era Digital
Pendalaman Alkitab Era Digital
 

Similar to Kepemimpinan kristen

3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritual3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritualrobby chandra
 
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritualrobby chandra
 
Artikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan SpiritualArtikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan Spiritualrobby chandra
 
Makalah landasan pacu bagi pemimpin
Makalah landasan pacu bagi pemimpinMakalah landasan pacu bagi pemimpin
Makalah landasan pacu bagi pemimpinWarnet Raha
 
6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hamba6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hambarobby chandra
 
Artikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan HambaArtikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan Hambarobby chandra
 
Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan KristenMengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan KristenSABDA
 
KEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptx
KEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptxKEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptx
KEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptxsarmilah11
 
Mengenal potensi diri
Mengenal potensi diriMengenal potensi diri
Mengenal potensi diriKhairil Anwar
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiTransformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiJohan Setiawan
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusJohan Setiawan
 
03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)eli priyatna laidan
 
Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3
Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3
Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3robby chandra
 
Transformasi Hidup 3 - Proses Transformasi
Transformasi Hidup 3 - Proses TransformasiTransformasi Hidup 3 - Proses Transformasi
Transformasi Hidup 3 - Proses TransformasiJohan Setiawan
 
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptxPergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptxHansTobing
 

Similar to Kepemimpinan kristen (20)

3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritual3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
 
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
 
Artikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan SpiritualArtikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan Spiritual
 
Makalah landasan pacu bagi pemimpin
Makalah landasan pacu bagi pemimpinMakalah landasan pacu bagi pemimpin
Makalah landasan pacu bagi pemimpin
 
Makalah landasan pacu bagi pemimpin
Makalah landasan pacu bagi pemimpinMakalah landasan pacu bagi pemimpin
Makalah landasan pacu bagi pemimpin
 
6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hamba6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hamba
 
Artikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan HambaArtikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan Hamba
 
Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah landasan pacu bagi pemimpin SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan KristenMengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
 
KEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptx
KEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptxKEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptx
KEPEMIMPINAN materi pelatihan CPNS .pptx
 
Alkitab dasar bagi guru sekolah minggu
Alkitab dasar bagi guru sekolah mingguAlkitab dasar bagi guru sekolah minggu
Alkitab dasar bagi guru sekolah minggu
 
Mengenal potensi diri
Mengenal potensi diriMengenal potensi diri
Mengenal potensi diri
 
Pel 5 pelayan sel
Pel 5 pelayan selPel 5 pelayan sel
Pel 5 pelayan sel
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiTransformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang Mahakudus
 
03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)03. pendidikan agama katolik (c)
03. pendidikan agama katolik (c)
 
Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3
Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3
Kepemimpinan Solomakasar Manado 2008 1 2 3
 
Transformasi Hidup 3 - Proses Transformasi
Transformasi Hidup 3 - Proses TransformasiTransformasi Hidup 3 - Proses Transformasi
Transformasi Hidup 3 - Proses Transformasi
 
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptxPergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
 

More from Jerry Makawimbang

Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsJerry Makawimbang
 
Teori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanTeori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanJerry Makawimbang
 
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniTeori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniJerry Makawimbang
 
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanPelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanJerry Makawimbang
 
Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja
Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gerejaPenerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja
Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gerejaJerry Makawimbang
 
Perencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolahPerencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolahJerry Makawimbang
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...Jerry Makawimbang
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalJerry Makawimbang
 
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialManajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialJerry Makawimbang
 
Pemanfaatan tik dalam pembelajaran
Pemanfaatan tik dalam pembelajaranPemanfaatan tik dalam pembelajaran
Pemanfaatan tik dalam pembelajaranJerry Makawimbang
 

More from Jerry Makawimbang (20)

Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Materi.pengukuran
Materi.pengukuranMateri.pengukuran
Materi.pengukuran
 
Bahan ajar momentum
Bahan ajar momentumBahan ajar momentum
Bahan ajar momentum
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pns
 
Teori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanTeori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinan
 
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia diniTeori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
Teori belajar kuantum pada pendidikan anak usia dini
 
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanPelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
 
Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja
Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gerejaPenerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja
Penerapan teori belajar skiner pada anak sekolah minggu gereja
 
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Kurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikanKurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikan
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Perencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolahPerencanaan pendidikan berbasis sekolah
Perencanaan pendidikan berbasis sekolah
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...
 
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosionalKepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
Kepemimpinan berbasis kecerdasan emosional
 
Model model pembelajaran
Model   model pembelajaranModel   model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Penjumlahan vektor
Penjumlahan vektorPenjumlahan vektor
Penjumlahan vektor
 
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensialManajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
Manajemen sekolah bermutu dalam kajian sekolah potensial
 
Pemanfaatan tik dalam pembelajaran
Pemanfaatan tik dalam pembelajaranPemanfaatan tik dalam pembelajaran
Pemanfaatan tik dalam pembelajaran
 

Kepemimpinan kristen

  • 1. KEPEMIMPINAN KRISTEN I. KONSEP KEPEMIMPINAN KRISTEN A. Dasar KepemimpinanKristen 1. Dipilih dan ditetapkan Allah, Apakah pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk? Seorang bisa dilahirkan dengan bakat kepemimpinan, namun akan efektif bila dia dibentuk dengan adanya kesempatan, latihan dan pengalaman. Dalam kepemimpinan rohani, selain bakat dan pembentukan, ada faktor panggilan dan penetapan Allah untuk memimpin. Contoh: Musa. 2. Adanya kerinduan/beban untuk memimpin, Seorang pemimpin rohani adalah orang yang menyadari adanya beban tugas dan tanggung jawab terhadap terhadap umat Tuhan, sehingga mereka bersedia berkorban, bahkan menderita demi menjalankan kehendak Allah dalam pelayanan. Contoh: Nehemia, Martin Luther. 3. Mengutamakan fungsi, bukan jabatan, Seorang pemimpin rohani harus berfungsi: menjalankan tugas pelayanannya dengan rajin dan setia, bukan mengutamakan pangkat atau jabatan. Fokus dan prioritas utamanya adalah mengutamakan kerja dan bukan imbalan (Luk. 17:10). B. POLA KEPEMIMPINAN KRISTEN Pola kepemimpinan Kristen yang Alkitabiah adalah pelayanan yang penuh kerendahan hati, seperti yang ditunjukkan Yesus ketika Ia membasuh kaki para muridNya. Yesus memberi teladan tentang pelayanan sejati, kerendahan hati dan kebesaran sejati (Yoh. 13:12-15, Luk. 22:24-26). Paling tidak ini mencakup tiga konsekuensi, yakni : 1. Melayani dengan kasih dan bukan memerintah dengan otoriter, Pelayanan yang tidak didasari peninggian tapi perendahan diri (Fil. 2:511). Yesus adalah teladan kepemimpinan yang melayani, karena Dia datang untuk melayani dan memberi diri bagi pelayanan (Mrk. 10:42-45). Karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh pola kepemimpinan dunia KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 1
  • 2. dengan menolak: kepemimpinan tangan besi yang menjalankan kuasa dengan keras dan memiliki motivasi ingin menjadi yang paling besar dan terkemuka. 2. Bergantung total kepada Allah, bukan kepada manusia, Pemimpin rohani tidak mengandalkan manusia (mis: yang kaya, berpangkat) tapi mengandalkan Allah. 3. Mempermuliakan Allah dan bukan diri sendiri, Ia berusaha menyukakan Allah lebih dari pada menyukakan manusia (I Tes. 2:4). Penghormatan kepada Allah harus melebihi penghormatan kepada manusia. C. MENCARI PEMIMPIN ROHANI Menurut Paulus, orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah (I Tim. 3:1). Berarti cita-cita untuk menjadi seorang pemimpin rohani adalah suatu keinginan yang mulia. Memang ada orang ambisius yang mencari kedudukan demi kepentingan diri sendiri, tetapi ada ambisi-ambisi yang mulia dan pantas dihargai dan patut dikejar. Apalagi pada zaman Paulus, kedudukan sebagai pemimpin rohani adalah suatu kedudukan yang berbahaya dan menuntut tanggung jawab yang berat. Tidak jarang upahnya adalah kesukaran, hinaan dan penolakan. Pada masa penganiayaan, maka pemimpinlah yang paling dahulu harus menderita. Hal itu terjadi juga pada masa kini. Lagipula yang ditekankan bukanlah jabatannya semata-mata, melainkan fungsi sebagai penilik. Pemimpin rohani yang sejati senantiasa lebih memperhatikan pelayanan yang dilakukannya untuk Tuhan dan sesamanya, daripada memikirkan keuntungan dan kesenangan yang dapat diperolehnya dalam hidup. Ia bertujuan untuk memberikan lebih banyak ke dalam hidup daripada yang diambilnya dari hidup ini. Sejarah tidak memperhatikan sama sekali pangkat, gelar atau jabatan seseorang, melainkan kualitas perbuatan dan sifat pikiran serta hatinya.” Pemimpin-pemimpin rohani tidak dihasilkan oleh pemilihan atau pengangkatan, baik oleh manusia atau oleh sekelompok manusia, maupun oleh konperensi atau sinode. Hanya Tuhanlah yang dapat menghasilkan KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 2
  • 3. pemimpin (Mazmur 75:7-8). Sekadar memegang kedudukan penting tidak membuat seseorang menjadi pemimpin. Jabatan keagamaan dapat diberikan oleh para uskup (penilik jemaat) dan suatu dewan, tetapi tidak demikian halnya dengan wewenang rohani, yang menjadi bagian yang paling penting dalam kepemimpinan Kristen. Wibawa/wewenang rohani sering kali diberikan, tanpa diminta, kepada orang-orang yang dengan kerohanian, disiplin, kemampuan dan kerajinan dalam hidup mereka telah membuktikan bahwa mereka layak menerima wewenang itu. Mereka adalah orang-orang yang mematuhi Firman Tuhan. Kepemimpinan rohani adalah sesuatu yang berasal dari Roh dan hanya dapat dianugerahkan oleh Allah. Wewenang dan kepemimpinan rohani diperoleh bukan dengan usaha memajukan diri, melainkan dengan banyak berdoa dan air mata serta teguh memegang kebenaran Injil. A.W Tozer mengatakan: “Seorang pemimpin yang benar dan dapat dipercaya mungkin sekali adalah orang yang tidak ingin memimpin, tetapi dipaksa memegang pimpinan oleh dorongan Roh Kudus dari dalam dan tekanan keadaan dari luar. Orang-orang seperti itu adalah Musa dan Daud dan para nabi dalam Perjanjian Lama … Saya percaya bahwa umumnya orang yang ambisius untuk memimpin biasanya tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin. Seorang pemimpin sejati tidak mempunyai keinginan untuk berkuasa atas milik Allah, melainkan ia akan rendah hati, lembut, penuh pengorbanan dan bersedia memimpin, dan apabila Roh menyatakan dengan jelas bahwa ada orang yang lebih bijaksana dan berbakat daripada dirinya sendiri, ia juga rela untuk menjadi pengikut.” D. BEDA KEPEMIMPINAN ALAMIAH DAN KEPEMIMPINAN ROHANI Kepemimpinan rohani merupakan satu campuran antara sifat-sifat alamiah dan rohani. Sifat-sifat alamiah pun bukannya timbul begitu saja, melainkan diberikan oleh Allah, dan oleh karena itu sifat-sifat ini akan mencapai efektivitasnya yang tertinggi, jika digunakan di dalam melayani Allah dan untuk kemuliaanNya. Kepribadian merupakan faktor yang terpenting, dalam kepemimpinan alamiah. Tetapi seorang pemimpin rohani mempengaruhi KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 3
  • 4. orang lain bukan dengan kekuatan kepribadiannya sendiri saja, melainkan dengan kepribadian yang dikuasai Roh Kudus. Kepemimpinan alamiah dan kepemimpinan rohaniah mempunyai banyak segi persamaan, tetapi dalam beberapa hal nampak ada pertentangan. Ini dapat dilihat, apabila kita membandingkan sifat-sifatnya yang menonjol. ALAMIAH ROHANI 1. Percaya kepada diri sendiri 1. Percaya kepada Allah 2. Mengenal orang 2. Mengenal orang dan Allah 3. Mengambil keputusan sendiri 3. Berusaha mencari kehendak Alah 4. Ambisius 4. Tidak menonjolkan diri sendiri 5. Menciptakan cara-caranya 5. Mencari dan mengikuti cara Allah sendiri 6. Suka menyuruh orang lain 7. 6. Suka mentaati Allah Didorong oleh pertimbangan 7. Didorong oleh kasih kepada Allah pribadi dan manusia 8. Berdiri sendiri 8. Bergantung pada Allah II. KEPRIBADIAN DAN KARAKTER PEMIMPIN KRISTEN A. Dasar Alkitab Atas Karakter pemimpin Kristen Faktor utama yang harus dimiliki seorang pemimpin Kristen adalah: Integritas. Paulus pernah menasehati Timotius, “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.” (I Tim. 4:16). Bila kita memiliki karakter yang indah maka akan timbul wibawa rohani, yang membuat orang akan rela mengikuti kita. Alkitab menuntut persyaratan ketat untuk seorang pemimpin rohani. 1. Dalam Keluaran 18:21, disebutkan bahwa orang yang harus dipilih untuk menjadi pemimpin umat Israel adalah orang yang memiliki : a. Integritas Diri (hubungan dengan diri, dan bagaimana memandang diri) – cakap, yaitu menyangkut keberadaan/kemampuan/kematangan individu. b. Integritas Rohani (hubungan pribadi dengan Allah) – takut akan Allah, komitmen kepada Allah. KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 4
  • 5. c. Integritas Sosial (integritas etika/moral/sosial dalam hubungan dengan orang lain) – dapat dipercaya d. Integritas Ekonomi (hubungan dengan benda/uang, kebutuhan vs tanggung jawab) – benci pengejaran suap. e. Integritas Kerja (hubungan dengan pekerjaan yang dipercayakan kepada pemimpin) – memimpin orang 1000, 100, 50, 10 – sikap terhadap kerja dan orang yang dipimpin. 2. Dalam I Timotius 3:1-13, Paulus memberikan kriteria bagi seorang pemimpin rohani, meliputi klasifikasi : a. Sosial: tak bercacat, mempunyai nama baik di luar jemaat, orang terhormat. b. Moral: suami dari satu istri, dapat menahan diri, bukan peminum/penggemar anggur. c. Mental: bijaksana, sopan, cakap mengajar. d. Kepribadian: Bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, suka memberi tumpangan, bukan hamba uang/serakah, jangan bercabang lidah dan suka memfitnah, hati nuraninya murni, dapat dipercaya. e. Rumah Tangga: kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. f. Kedewasaan: bukan orang yang baru bertobat, harus diuji dulu. B. Kepribadian Pemimpin Kristen Karena itu seorang pemimpin Kristen, disamping harus sudah lahir baru, ia haruslah memiliki kepribadian yang matang/dewasa, antara lain : 1. JUJUR, Seorang pemimpin harus memiliki kejujuran baik terhadap orang lain maupun diri sendiri. Jujur berarti tidak bercabang lidah, bertindak sportif, terbuka dan berani mengakui kesalahan serta tidak mencari “kambing hitam”. Hal ini tidak akan menurunkan wibawa kita, malah membuat orang lain makin respek/menghargai kita. 2. MENJAGA KESUCIAN, Kesucian memberikan wibawa rohani dan urapan Allah kepada seorang pemimpin. Namun kesucian bukan berarti kita tidak pernah gagal atau salah, tapi sikap dimana kita senantiasa rela KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 5
  • 6. diperbaiki dan cepat menyelesaikan kegagalan, dosa dan kesalahan. Makin tinggi kerohanian seseorang, makin mudah ia mengaku dosa dan membereskannya. Orang yang mudah mengaku dosa, mudah menerima pengampunan. 3. MEMILIKI PENDIRIAN ROHANI YANG TEGUH, Pemimpin harus memiliki landasan rohani yang kokoh, tidak berkompromi dalam mengambil keputusan karena mendengar pendapat orang atau membaca buku saja. Pemimpin juga harus tegas, artinya konsekwen dengan apa yang sudah digariskan. Tegas berarti berani mengoreksi anak buah yang salah, namun dengan kasih (Ams. 28:23). 4. DISIPLIN, Sifat ini sangat penting karena tanpa disiplin maka karuniakarunia yang lain, betapa pun besarnya, tidak akan berkembang dengan sepenuhnya. Seorang pemimpin dapat memimpin orang lain, karena ia telah mengalahkan dirinya sendiri. Seorang pemimpin adalah orang yang pertama-tama telah menyerahkan dengan sukarela dan belajar untuk mentaati disiplin yang berasal dari luar dirinya, tetapi yang kemudian menaklukkan dirinya sendiri pada disiplin yang lebih keras dari dalam. Mereka yang memberontak terhadap penguasa dan meremehkan disiplin pribadi, jarang yang cakap menjadi pemimpin pada tingkat atas. Orang yang berkaliber pemimpin akan bekerja sementara orang lain membuangbuang waktu, belajar pada waktu orang lain tidur, dan berdoa pada waktu orang lain bermain. 5. KEBERANIAN, Keberanian adalah sifat pikiran yang memungkinkan orang untuk menghadapi bahaya atau kesukaran dengan keteguhan, tanpa rasa takut atau kecil hati. Martin Luther memiliki sifat yang penting ini dalam ukuran yang luar biasa. Dia berkata, “Saya tidak merasa takut sedikitpun; Allah dapat membuat orang begitu berani. Tingkat keberanian yang paling tinggi dapat dilihat dalam pribadi yang paling penakut, tetapi yang tidak mau menyerah kepada ketakutan.” Keberanian seorang pemimpin dinyatakan dalam hal ia rela menghadapi kenyataan yang tidak enak dengan ketenangan hati yang teguh. KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 6
  • 7. 6. KERENDAHAN HATI, Di bidang politik, kerendahan hati bukanlah suatu sifat yang diinginkan atau diperlukan. Tetapi menurut ukuran Allah, kerendahan hati mendapat tempat yang sangat tinggi. Tidak menonjolkan diri, tidak mengiklankan diri, adalah definisi yang diberikan Kristus untuk kepemimpinan. Seorang pemimpin rohani akan memilih pelayanan yang penuh pengorbanan yang tidak digembar-gemborkan, bukan tugas yang megah dan pujian yang berlebihan dari orang-orang yang tidak rohani. Rendah hati beda dengan rendah diri/minder, tapi terbuka untuk menerima kritik dan memperbaiki kekurangan diri. Contoh: Paulus merendahkan hati agar tujuan Injil tercapai ( I Kor 9:22-23). 7. RAJIN, MAU BEKERJA KERAS, Tak ada hal besar yang bisa dicapai bila pemimpin malas dan tidak mau bekerja keras. Kerajinan, kerja keras disertai keuletan, itulah yang membuat kepemimpinan seseorang menjadi efektif. Pemimpin dituntut bekerja lebih daripada orang yang dipimpinnya. Terutama bekerja dengan pikiran, strategi, pengertian dan kasih. Keberhasilan tidak diraih dalam sekejap. Mereka bekerja keras di malam yang gelap ketika orang lain tertidur lelap. Untuk itu dibutuhkan disiplin diri yang teguh. Seorang pemimpin dapat memimpin orang lain karena ia telah mengalahkan dirinya sendiri. 8. RELA BERKORBAN/MENDERITA, Pemimpin yang tidak rela berkorban (termasuk mengorbankan harta milik) tidak akan berhasil. Perhatikan teladan Yesus yang bahkan rela mengorbankan hidup-Nya bagi umat manusia. Pemimpin rohani juga harus sungguh-sungguh berjuang dan bergumul dalam pelayanan. Kemajuan pekerjaan Tuhan seringkali menuntut kerelaan menderita dari si pengerjanya. Lihat: Mazmur 126:5-6. 9. KESABARAN, Kesabaran adalah keteguhan hati untuk tahan menderita demi kemenangan, menerima dengan gagah dan berani segala sesuatu yang dapat menimpa kita di dalam hidup ini, dan mengubah keadaan yang paling buruk sekalipun menjadi satu langkah ke arah yang lebih tinggi. Kesabaran adalah kesanggupan yang memungkinkan orang melampaui keadaan krisis dengan tabah, dan dengan gembira selalu menyambut yang tidak terlihat. KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 7
  • 8. 10. MEMPERHATIKAN, Pemimpin harus peduli kepada pengikutnya, seperti ibu yang mengasuh dan merawat anaknya, dan seperti bapa yang menasehati dan menguatkan hati anaknya (I Tes. 2:7-8, 11). Orang tidak peduli berapa banyak yang anda tahu, sampai orang tahu berapa banyak anda peduli. Seorang pemimpin sejati sanggup memperkaya kehidupan orang yang dipimpinnya. Ia senang melihat mereka maju dan tidak menganggapnya sebagai saingan. Ini terjadi karena ia memiliki “hati Bapa”. 11. HIKMAT, Hikmat adalah pengetahuan dengan pengertian sedalamdalamnya terhadap inti persoalan, dan mengenalnya sebagaimana adanya. Di dalam hikmat termasuk pengetahuan akan Allah dan segala seluk beluk tentang hati manusia. Hikmat jauh lebih luas daripada pengetahuan; hikmat merupakan penerapan yang benar daripada pengetahuan di dalam persoalan-persoalan moral dan rohani, dalam menghadapi keadaan yang membingungkan dan kerumitan hubungan manusia. Hikmat lebih daripada kecerdasan manusia, hikmat adalah ketajaman sorgawi. Menurut Theodore Roosevelt, hikmat sembilan persepuluhnya adalah sikap bijaksana pada waktunya.Pengetahuan diperoleh melalui belajar, tetapi pada waktu Roh Kudus masuk, Ia memberikan hikmat untuk memakai dan menerapkan pengetahuan itu dengan tepat. 12. PENUH DENGAN ROH KUDUS, Kepemimpinan rohani hanya dapat dilakukan oleh orang yang penuh Roh. Ini adalah syarat mutlak. Tanpa perlengkapan penting ini, seseorang tidak akan dapat menjadi seorang pemimpin rohani yang sejati (Kisah 1:8; 6:3,5). C. KUALITAS KEPEMIMPINAN YANG HARUS DIMILIKI 1. BERPANDANGAN LUAS, Pemimpin yang picik tidak dapat merangkul orang yang dipimpinnya karena tidak dapat menampung ide dan pendapat banyak orang. Pemimpin harus mengerti Alkitab dan perkembangan masyarakat. Karena itu dia harus banyak belajar, membaca dan bergaul luas dengan banyak orang. Ini membuat kita bersifat obyektif, tidak picik dan tidak dikuasai oleh perasaan/emosi. Bersifat obyektif artinya: kita KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 8
  • 9. dapat memandang sesuatu sebagaimana adanya. Pemimpin yang obyektif dapat melihat keseluruhan dengan mengambil garis yang tepat dari segala keseluruhan itu. Misalnya dalam rapat, pemimpin dapat menarik satu kesimpulan yang sedapat-dapatnya membuat semua mereka setuju. 2. PENGLIHATAN KE DEPAN (VISI), Pemimpin harus hidup dalam kekinian, tapi juga melihat ke depan dalam keakanan. Pemimpin harus punya visi, itu menyebabkan orang akan mengikutinya. Ia melihat ke depan dan membuat rencana. Sejauh penglihatan seorang pemimpin, sejauh itu pulalah ia dapat mengarahkan orang yang dipimpinnya. Visi meliputi unsur: melihat ke depan (bukan melihat masa lalu saja), optimisme/pengharapan dan keberanian untuk melakukan langkah iman. Mereka yang paling kuat dan secara tetap mempengaruhi generasi mereka biasanya adalah seorang “pelihat”, yaitu orang-orang yang lebih banyak dan lebih jauh melihat daripada orang lain. Menurut Leroy Eims, pemimpin adalah seorang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, yang melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan yang melihatnya sebelum yang lain melihatnya. Kepemimpinan yang bertanggung jawab selalu memandang ke depan untuk melihat bagaimana kebijaksanaan yang diusulkan akan mempunyai akibat bukan hanya pada generasi ini, melainkan juga pada generasi yang akan datang. 3. CAKAP/TERAMPIL, Ia dapat diajar dana selalu ingin mempelajari halhal yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih baik (Ams. 15:14). Bila ada kesempatan selain belajar secara otodidak, milikilah pendidikan akademis yang baik. Selain dari pengetahuan, keterampilan adalah kunci keberhasilan (Pk. 10:10). 4. MAMPU BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK, Ini berarti pemimpin harus memberi informasi yang tepat pada waktunya, yakni informasi yang membangkitkan motivasi. Ini menumbuhkan rasa memiliki, membuat orang yang dipimpin merasa dirinya penting dan menciptakan kehangatan rohani dalam persekutuan dengan sesama saudara seiman. Pemimpin juga harus bisa berdiplomasi, artinya memiliki ketrampilan dalam mempersatukan pandangan yang saling bertentangan tanpa melukai KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 9
  • 10. perasaan dan tanpa kompromi.; kemampuan untuk menyelesaikan perundingan dan persoalan yang sulit dengan cara mengakui hak masingmasing, namun mengarah pada pemecahan secara harmonis. 5. MAMPU MEMBUAT KEPUTUSAN, Jika semua fakta telah ada, maka satu keputusan yang cepat dan jelas merupakan ciri seorang pemimpin yang benar. Orang yang mempunyai penglihatan harus mengambil tindakan terhadap persoalan itu atau ia akan tetap sebagai seorang penonton, dan bukan seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin rohani telah merasa yakin akan kehendak Allah, ia harus segera bertindak tanpa menghiraukan akibat-akibatnya. Dalam mencapai tujuannya, ia harus memiliki keberanian untuk pantang mundur. Ia harus rela menerima tanggung jawab penuh atas akibat kegagalan atau sukses, dan tidak melemparkan kesalahan kepada bawahannya. Seorang pemimpin sejati akan melawan pencobaan untuk menunda pengambilan keputusan, dan ia tidak akan bimbang setelah keputusan diambil. Biasanya, satu keputusan yang tulus meskipun salah, masih lebih baik daripada tidak mengambil keputusan sama sekali. 6. MEMILIKI RASA HUMOR, Seorang pemimpin perlu mempunyai selera humor yang baik.Humor yang bersih dan sehat akan meredakan ketegangan dan mengobati keadaan yang sulit. Ini juga cerminan dari sikap hati yang positif. Kita bukan saja harus memupuk pikiran semata-mata, melainkan juga hal-hal yang menyenangkan. Charles Spurgeon dalam membela pemakaian humor di atas mimbar, ia menulis, “Ada hal-hal dalam khotbah-khotbah ini yang dapat menyebabkan orang tersenyum, tetapi apa salahnya? Si pengkhotbah sendiri tidak yakin bahwa suatu senyuman merupakan suatu dosa. Lagi pula, ia berpendapat bahwa lebih baik membiarkan orang tertawa untuk sementara daripada tertidur dengan pulas selama setengah jam”. Anda tidak dapat memimpin orang lain sampai jauh tanpa sukacita Tuhan dan yang mengikutinya yaitu rasa humor. Humor memberikan ketajaman, keaslian dan kefasihan kepada khotbah. Suatu test yang baik untuk mengetahui apakah humor kita cocok KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 10
  • 11. atau tidak ialah apakah kita mengendalikan humor itu atau humor itu mengendalikan kita. 7. BISA MARAH UNTUK ALASAN DAN PADA WAKTU YANG TEPAT, Kedengarannya agak aneh kalau sifat ini menjadi salah satu kualitas kepemimpinan. Tetapi bukankah ini juga ada di dalam kehidupan Yesus? “Yesus melihat mereka dengan marah” (Yoh 2:15-17). Kemarahan yang benar tidak kurang luhurnya dari pada kasih, oleh karena kedua sifat itu ada pada Allah. Yang satu memerlukan yang lain. Kasih Yesus kepada BapaNya dan semangat untuk kemuliaanNya menyebabkan kemarahanNya kepada para pedagang yang mata duitan, yang telah mengubah tempat ibadah untuk segala bangsa menjadi gua penyamun (Mat 21:13). Para pemimpin besar yang telah menyelamatkan bangsanya dari kemunduran nasional dan kemunduran rohani merupakan orang-orang yang bisa marah terhadap ketidak-adilan dan penyalahgunaan yang tidak memuliakan Allah dan yang memperhamba manusia. Paulus membuktikan kemungkinan marah yang benar dalam nasehatnya, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa” (Ef. 4:26). Kemarahan yang berpusat pada diri sendiri selalu berdosa. Agar tidak berdosa, kemarahan itu harus merupakan kegairahan akan hukum-hukum kebenaran dan kesucian, dengan kemuliaan Allah sebagai tujuannya. Jika kita marah terhadap dosa di dalam hidup kita, maka kemungkinan besar kita akan mengalami kemarahan yang benar terhadap dosa pada orang lain. 8. MENJALIN PERSAHABATAN, Pemimpin rohani mencintai orang dan mempunyai kemampuan yang besar untuk bersahabat. Salah satu unsur dalam kepemimpinan adalah kemampuan untuk dapat menimbulkan yang terbaik dari dalam diri orang lain. Untuk mencapai hal ini, maka keramah tamahan pribadi jauh lebih berhasil daripada argumentasi yang panjang. Pemimpin harus mampu membangun hubungan dengan semua relasi. Dale Carnegie Foundation menyimpulkan: 15% keberhasilan terjadi karena faktor kemampuan teknis, tapi 85% keberhasilan diperoleh karena kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Jadi usahakanlah ikut berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan yang ada. Jangan lupa KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 11
  • 12. menghadiri undangan tetangga, melayat yang meninggal, mengunjungi yang sakit, dll. 9. KEMAMPUAN MELAKSANAKAN, Orang yang tidak mempunyai sifat ini sampai taraf tertentu, meskipun ia dapat melihat hal-hal rohani dengan jelas, tidak akan dapat mewujudkan penglihatannya menjadi satu tindakan. Pemimpin harus dapat membuat rencana yang teratur sambil tetap bergantung pada pimpinan Roh, dan dengan cakap melaksanakan apa yang telah direncanakan agar mencapai tujuannya. III. PEMBENTUKAN SEORANG PEMIMPIN A. PERSIAPAN MENJADI PEMIMPIN Untuk menjadi pemimpin, kita harus rela diproses oleh Tuhan. Bila tidak mau dibentuk, muncullah ketidakmatangan dalam pribadi dalam bentuk, misalnya : 1. Tidak bisa menyesuaikan diri dalam pergaulan dengan orang lain 2. .Suka mencampuri orang lain, tapi tugasnya sendiri terbengkalai. 3. Suka menyalahkan orang, bukannya mencari solusi 4. .Tidak mampu menjalin semangat kebersamaan dalam suatu tim 5. Tidak mampu menangani kritik dan perbedaan. 6. Suka melontarkan kritik tajam. 7. Hanyut dalam masalah dan tidak bisa meraih tujuan utama Untuk itu kita harus menyiapkan diri dan mental kita mulai dari perkara kecil, misalnya: 1. Mengerjakan pekerjaan yang dianggap sederhana/hina -> melatih hati. 2. Mengerjakan setiap pekerjaan sebaik mungkin dengan tekun. Lukas 16:10. 3. Merawat tubuh dan mengembangkan kebiasaan yang baik, misalnya: mandi dan menggosok gigi teratur, berpenampilan rapi dan harum. 4. Memperhatikan orang lain. Belajarlah peduli terhadap lingkungan sekitar B. Persiapan Iman menjadi Pemimpin Kristen Selain itu ada berbagai hal penting dalam kehidupan pemimpin rohani seperti di bawah ini : KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 12
  • 13. 1. PEMIMPIN DAN DOANYA, Seorang pemimpin tidak boleh mendahului para pengikutnya di dalam hal apapun lebih daripada di dalam hal berdoa. Doa adalah nafas rohani bagi orang Kristen, yang mampu menjangkau halhal yang tak terjangkau secara manusia. Percobaan paling berat bagi para pemimpin adalah malas berdoa walaupun tahu doa itu penting. Untuk itu perlu tekad dan disiplin diri. Misalnya, tulis di Alkitab “Saya akan berdoa minimal satu jam dan membaca Alkitab 5 pasal setiap hari”. Kepemimpinan tanpa doa akan gersang, tidak bergairah dan tidak ada urapan Roh Kudus. Semakin pemimpin sibuk, seharusnya semakin banyak pula waktu untuk berdoa. Tidak ada cara untuk belajar berdoa selain daripada berdoa. Untuk mendapat contoh yang terbaik daripada kehidupan doa, seorang pemimpin dengan sendirinya akan melihat kehidupan Tuhan Yesus sendiri. Hudson Taylor berkata, ”Kita dapat menggerakkan orang, dengan perantaraan Allah, hanya dengan doa.” Manusia merupakan pribadi yang sulit digerakkan, tetapi justru dalam keadaan seperti itulah maka pemimpin harus membuktikan kekuatannya untuk menggerakkan hati manusia ke arah mana ia yakin Allah berkehendak. Dan Allah telah menaruh kunci ke dalam tangannya untuk menanggulangi masalah yang rumit ini, yakni melalui DOA! Para pemimpin besar di dalam Alkitab dikenal karena mereka adalah pahlawan-pahlawan doa yang besar. 2. PEMIMPIN DAN WAKTUNYA, Pemimpin harus bisa mengatur waktu dengan memprioritaskan hal utama sebagai hal yang harus diutamakan, yakni menyediakan waktu untuk Tuhan, keluarga dan pekerjaan/pelayanan. Jika seseorang berambisi untuk menjadi unggul, ia harus mengadakan pemilihan dan penolakan, kemudian memusatkan perhatian pada hal-hal yang benar-benar penting. Ahli filsafat Wiliam James menegaskan bahwa pemanfaatan hidup yang sebaik-baiknya ialah memakainya untuk sesuatu yang akan tetap ada setelah hidup kita berakhir, karena nilai hidup tidak dihitung menurut lamanya, melainkan menurut apa yang telah disumbangkan olehnya. Bukannya berapa lama kita hidup, melainkan bagaimana penuhnya dan baiknya kita hidup. Kalimat yang jarang terdengar dari mulut seorang pemimpin adalah “Saya tidak punya waktu”. KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 13
  • 14. Orang yang benar-benar sibuk tidak pernah tidak mempunyai waktu sebab mereka mengaturnya dengan ketat dan sistematis. Dia memiliki kalender kegiatan dan rencana kegiatan setiap hari. Pemimpin tidak suka menunda ataupun memboroskan waktu untuk hal yang tidak penting. Penundaan, yaitu pencuri waktu, merupakan salah satu senjata iblis yang paling ampuh untuk menipu manusia. Penundaan merupakan suatu kebiasaan yang dapat berakibat fatal terhadap kepemimpinan rohani yang efektif. Cara yang paling menolong untuk mengalahkan kebiasaan menunda-nunda waktu ialah menetapkan batas waktu bagi diri-sendiri, kemudian berketetapan hati untuk tidak melampaui batas waktu itu. Tuhan memberikan satu contoh yang sempurna dalam rencana penggunaan waktu. Ia memakai hidupnya dengan berencana, Ia tidak pernah tergesa-gesa, meskipun selalu dikerumuni orang banyak. Ia selalu tenang. Rahasia ketenanganNya terletak di dalam keyakinanNya bahwa ia bekerja sesuai dengan rencana BapaNya bagi Dia, yaitu satu rencana yang meliputi tiap-tiap jam dan siap menghadapi setiap kemungkinan. Jika kita secara jujur merencanakan kegiatan hari itu bersama Tuhan, tanggung jawab kita hanyalah sampai pada hal-hal yang berada dalam jangkauan, selebihnya dapat diserahkan kepada Bapa yang di Surga yang penuh kasih dan kemampuan. 3. PEMIMPIN DAN BACAANNYA, Paulus memakai saat-saat terakhir sebelum mati syahid untuk membaca (II Tim. 4:13). Orang yang ingin tumbuh secara rohani dan akal budinya akan banyak membaca buku. Dengan membaca banyak inspirasi akan muncul. Bacalah Alkitab, buku rohani, biografi dan juga bacaan umum untuk mengerti dunia dan pergumulannya. Menurut Bacon: “Membaca menjadikan orang dewasa, berbicara menjadikan orang siap sedia, menulis menjadikan orang tepat”. Agar yang kita baca kita kuasai, buatlah catatan untuk hal penting dan menarik dari bacaan itu. John Wesley mempunyai kecintaan untuk membaca dan pembacaannya sebagian besar dilakukan pada waktu ia naik kuda! Ia berkata pada para pendeta di kalangan kaum Wesley agar membaca atau keluar dari pelayanan! Karena itu ambillah keputusan untuk KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 14
  • 15. membaca buku-buku yang bermanfaat bagi perkembangan jiwa, pikiran dan rohani paling sedikit setengah jam sehari. a. Mengapa membaca? Membaca membuat kita mengisi kembali diri dengan sumber-sumber inspirasi. Seorang pemimpin rohani harus membaca untuk membangun rohaninya, merangsang akalnya, dan mengembangkan gaya dalam khotbah, pengajaran dan tulisannya. Seorang pemimpin juga harus membaca untuk memperoleh keterangan, dan agar mempunyai persekutuan dengan orang-orang yang besar sepanjang zaman.Apa yang harus dibaca? Jika memang benar, bahwa b. seorang dikenal melalui siapa teman-temannya, tidak kurang benarnya, bahwa sifatnya tercermin dari buku-buku yang dibacanya, oleh karena buku-buku itu merupakan pernyataan kelaparan dan keinginan yang ada di dalam. Seorang pemimpin hendaknya menyelami buku-buku yang akan melengkapi dia untuk meningkatkan pelayanan dan kepemimpinannya dalam Kerajaan Allah. c. Bagaimana cara membaca? Membaca itu mudah. Yang jauh lebih sukar ialah menyimpan hasil bacaan di dalam pikiran. Dalam hal membaca Anda hendaknya lebih mementingkan kualitas, daripada kuantitas. Karena itu: 1) Janganlah membaca terlalu banyak hal yang akan segera dilupakan. 2) Membaca sambil memegang pensil dan buku catatan, catat apa yang Anda baca. 3) Hendaknya kita membaca beberapa macam buku, karena pikiran kita mudah sekali menjadi bosan. Variasi berkhasiat memberi ketenangan pada pikiran maupun tubuh kita. 4. PEMIMPIN DAN UANGNYA, Pemimpin rohani harus memberi contoh kepada pengikutnya mengenai tanggung jawabnya di bidang keuangan. Ini didasari kesadaran bahwa kita bukanlah pemilik namun hanya pengelola dari harta milik Allah, yang kepadaNya kita akan memberi pertanggungjawaban (I Pet. 4:10, Luk. 12:42-46). Keteladanan seorang pemimpin dalam hal keuangan nyata antara lain dalam hal : a. Jujur dalam hal keuangan, bahkan untuk urusan yang kecil (Luk. 161012) KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 15
  • 16. b. Setia mengembalikan milik Allah, yaitu persepuluhan (Maleakhi 3:810). c. Tidak serakah/mencari keuntungan bagi diri sendiri dan menjadi hamba uang, sebaliknya hidup berpada dengan yang ada, artinya: tidak boros waktu kelimpahan dan tidak berhutang ketika kekurangan (Luk. 3:14, Fil. 4:11). d. Mampu mengatur keuangan dengan baik, dicatat dengan seksama, baik dalam hidup pribadi maupun dalam organisasi. Semestinya, istri seorang pemimpin jangan memegang keuangan lembaga yang dipimpin suaminya, karena hal itu bisa menimbulkan kecurigaan. e. Memiliki hati yang berkelimpahan dan suka memberi/berkorban (II Kor. 9:6-15). C. TUGAS KEPEMIMPINAN 1. Menetapkan visi dan misi dengan jelas, Pemimpin harus tahu apa misi dari pelayanan yang dia tangani. Misi mengingatkan “mengapa kita/organisasi ini ada”. Gereja ada bukan sekedar untuk membuat serangkaian kegiatan yang menyenangkan, tapi misi utamanya adalah memenangkan jiwa yang terhilang dengan Injil Kristus. Pemimpin juga harus memiliki visi, yaitu pandangan ke depan, supaya dia dapat menentukan sasaran, arah, tujuan (goal) yang jelas, sehingga ia dapat mengajak semua orang untuk mencapai visi itu. a. Keuntungan karena menentukan sasaran antara lain: 1) Hidup terarah dan berarti. 2) Potensi dapat dimanfaatkan dengan maksimal. 3) Menumbuhkan rasa percaya diri, karena tahu arah hidup dan yakin hal itu dapat dicapai. 4) Terhindar dari melakukan hal yang tidak perlu karena ada prioritas yang jelas. 5) Tumbuh semangat dan motivasi untuk mencapainya. 6) Lebih siap menghadapi tantangan. 7) Mendorong untuk lebih bergantung pada kuasa Roh Kudus. 8) Memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil. KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 16
  • 17. b. Sebab-sebab orang tidak menentukan sasaran: 1) Belum pernah melakukan sebelumnya. 2) Merasa tanpa menentukan sasaranpun bisa hidup. 3) Mau lebih praktis. 4) Takut gagal, dicela dan dikritik karena diketahui orang lain apakah sasaran tercapai atau tidak 5) Visi tidak jelas, pikiran bercabang. c. Cara menentukan sasaran: 1) Tulislah sasaran itu. Sifatnya harus SMART, yaitu: Spesifik (jelas dan rinci), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat dicapai), Realistic (sesuai kemampuan), Tangible (nyata). 2) Baca berulang-ulang sehingga pikiran terkondisi (membentuk mindset). Amsal 23:7. 3) Visualisasikan/bayangkan hasil yang dicapai. 4) Sungguh-sungguh mengharapkan tercapainya sasaran itu. 5) Buat langkah-langkah kegiatan, target waktu dan anggarannya. 6) Perlu ada perpaduan antara usaha manusia dan berkat Allah. Ora et Labora. 2. Berhubungan dengan orang lain secara positif, Pemimpin harus bisa menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain, dan berorientasi pada manusia (people oriented). Mereka mengilhami orang lain. 3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, Pemimpin harus bisa menyatakan tujuan organisasi dengan jelas, baik secara lisan maupun tulisan. Ini bermanfaat memberikan informasi bagi orang yang ingin turut serta dalam kelompok, memelihara urutan prioritas, menyortir semua ide/usulan apakah sesuai dengan tujuan, mengevaluasi hasil yang dicapai kelompok. 4. Merencanakan dan menunjang program, Pemimpin yang gagal membuat rencana berarti merencanakan kegagalan. Dia harus membuat sasaran jangka panjang dan sasaran jangka pendek. Sasaran ini kemudian dijabarkan dalam program dan kalender kerja. Program yang sudah dibuat harus disosialisasikan/ disebarluaskan bahkan dipromosikan, sehingga menimbulkan KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 17
  • 18. kesan tentang pentingnya rencana tersebut dan orang akhirnya mendukung dan terlibat di dalamnya. 5. Mengembangkan prosedur pelaksanaan dan penilaian, Pemimpin harus membuat penjabaran tugas dan tanggung jawab, agar orang tahu dengan jelas apa yang harus dilakukannya, hasil apa yang diharapkan, kepada siapa dia melapor dan bertanggung jawab, kapan hal itu harus diselesaikan, dan sebagainya. Memiliki prosedur sedemikian yang dimengerti oleh seluruh organisasi menyebabkan penghematan waktu dan tenaga serta mengurangi ketidakpastian tentang tugas-tugas rutin. 6. Merekrut dan mengembangkan personil, Pemimpin yang berhasil adalah orang yang sanggup mengembangkan sebuah team pemenang dan bekerja dengan team itu untuk mencapai sasaran. Untuk itulah dia perlu menemukan staff yang tepat dan merekrutnya dalam pelayanan. Pemimpin harus melihat bahwa aset organisasi yang paling berharga adalah: Manusia! Untuk itu pemimpin harus bisa menuangkan visi, memberikan dorongan/ motivasi, memperluas cakrawala pemikiran, menghargai, mempercayai dan mengembangkan pengikutnya agar bisa menjadi pemimpin yang handal. KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 18