1. JENRY BIN SAIPARUDIN CT11210669
TD20103 : SISTEM SARAF MANUSIA
PENGENALAN
Keupayaan dan prestasi individu dalam sesuatu sukan bergantung kepada sejauh mana
tubuhnya dapat mengadaptasi kepada latihan yang lasak. Beberapa sistem tubuh badan bergabung
untuk menerima latihan dan seterusnya mengadaptasi kepada latihan yang diterima sesuai dengan
jenis dan keperluan sukan yang diceburi. Antara sistem-sistem ini, lima sistem utama berperanan
secara langsung dalam sukan iaitu sistem rangka, system otot, sistem kardiorespiratori, sistem saraf
dan sistem tenaga dan seterusnya mengaplikasikan pengetahuan ini dalam latihannya
Terdiri daripada :
Secara umum, sIstem saraf dalam tubuh manusia dibadi menjadi dua bahagian besar,iaitu:
Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System)
Sistem Saraf Periferi/tepi (Peripheral Nervous System)
Sedangkan untuk sistem saraf pusat sendiri dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu:
Otak (Brain)
Saraf tunjang/saraf spinalis (Spinal Cord)
Sedangkan untuk sistem sarat tepi/perifer sendiri dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu:
Saraf Kranial (Cranial Nerves)
Saraf Spinal (Spinal Nerves)
2. Sistem saraf memegang peranan penting bahkan terpenting dari seluruh sistem/jaringan
pada tubuh manusia. Sistem saraf pada manusia tersusun dari jaringan-jaringan saraf yang
membentuk sistem koordinasi tertentu, yang bertanggung jawab terhadap penerimaan stimulus,
pemberian respon, penyimpanan memori, koordinasi gerak-gerak refleks, dengan sistem kerjanya
ada yang sadar dan ada yang tidak sadar (otonom).
Dalam sistem kerja saraf pada manusia, ada istilah-istilah yang sering berhubungan dengan
spesialisasi kerja sel-sel saraf (neuron):
Sel reseptor --- >>> yaitu sel saraf yang menerima rangsang melalui alat indera
Sel Efektor --- >>> yaitu sel saraf yang
memberikan respon terhadap stimulus, sel ini berupa
otot dan kelenjar
Sel Saraf Sensoris --- >>> Yaitu serabut saraf
yang membawa rangsang ke otak
Sel saraf Motorik --- >>> yaitu sel saaf yang
membawa stimulus dari otak
Sel Saraf Konektor --- >>> yaitu sel saraf yang
menghubungkan antara sel saraf yang satu dengan sel
saraf yang lain
Organ penyusun sistem saraf pada manusia
Sistem saraf dibangun oleh kumpulan sel-sel saraf yang mempunyai kerja tersendiri. Secara
jelas, bagian-bagian sel-sel saraf dapat dilhat pada gambar dibawah ini:
Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti
sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan sel.
3. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari
badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
Akson
Neurit (akson) disebut juga serabut panjang neuron. Neurit berfungsi meneruskan impuls yang
berasal dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Bahagian badan sel saraf yang berhubungan
dengan akson berbentuk segitiga dinamakan akson hillcok. Neurit terbungkus oleh selubung mielin.
Selubung ini tersusun oleh sel-sel Schwann. Mielin berfungsi sebagai isolator.
Kumpulan dari sel-sel saraf yang mempunyai fungsi kerja tersendiri disebut dengan sistem
saraf. Sistem saraf itu seperti, sistem saraf sadar (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja secara sadar),
sistem saraf tidak sadar/otonom (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja diluar kesadaran), sistem saraf
pusat (kumpulan sel-saraf yang bekerja di pusat saraf seperti otak), dan banyak lagi sistem saraf yang
lain.
SISTEM SARAF PUSAT (OTAK)
Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh.
Sistem saraf pusat adalah bahagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi,
bahagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat, dibagi
menjadi dua bahagian iaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang belakang (medulla
spinalis).
Oleh sebab bahagian-
bahagian dari sistem saraf pusat ini
adalah bahagian yang sangat, maka
selain dilindungi oleh tengkorak dan
ruas-ruas tulang belakang, juga
dilapis tiga lapisan membran, yang
disebut dengan membrane
meninges. Jika membaran ini
mengalami infeksi, maka akan
mengalami radang yang disebut
dengan radang meningitis (radang
otak).
Membran meninges itu antara lain:
Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan
permukaan otak.
Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
4. mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di
antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
SEREBRUM/OTAK
Secara anatomi, otak dibahagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeza:
Lobus Frontal
Dapat diperhatikan dalam mental, emosi dan fungsi fizik, bahagian anterior (depan atas) mempunyai
peran dalam tingkah laku tidak sedar. Misalnya: keperibadian, tingkah laku social, memberi
pendapat dan aktifitas intelektual, bahagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi
motorik.
Lobus Pariental
Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bahagian tubuh yang
diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri,
temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input
sensorik stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri.
Lobus Occipital
Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya penglihatan, menerima
informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada
sebuah objek yang diam dan bergerak.
Lobus Temporal
Menerima input dari tiga indera perasa, iaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman dan
mempunyai peran dalam proses memori.
Selain itu, otak juga memiliki bahagian-bahagian tertentu yang mempunyai fungsi yang
sangat vital. Bahagian-bahagian itu antara lain:
Thalamus
Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar
disekitar ventrikel otak. Daerah spesifik dalam thalamus
menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum,
basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum.
Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi
motorik dan mempunyai peran dalam respons
5. emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Hypothalamus
Hipothalamus adalah bahagian
kecil tetapi daerah yang sangat
penting dijaringan otak yang
letaknya dibawah thalamus
yang bertugas mempetahankan
beberapa fungsi keseimbangan,
pengaturan sejumlah aktifitas
yang juga dipengaruhi kelenjar
pytuitari dan system saraf
atonomi (bekerja sendiri).
Hipothalamus menerima input
dari seluruh bagian tubuh.
Pengaruh hypothalamus di
dalam aktiviti system saraf
atonomi termasuk pengaturan
denyut jantung, tekanan darah,
dan suhu tubuh, juga mengatur
nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktiviti seksual.
Hipotalamus adalah bahagian organ dari otak yang mempunyai fungsi yang sangat vital.
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di diencephalon. Hipotalamus mengatur kerja sistem
endokrin, mengatur sintesis dan sekresi hormon-hormon hipofise (hormon pertumbuhan).
Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur terpenting dari seluruh hormon-hormon endokrin.
Hipotalamus juga merupakan bahagian yang tidak berpisah dari sistem limfatik, dan merupakan
penghubung sinyal dari berbagai bahagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson dari berbagai
sistem indera berakhir pada hipotalamus (kecuali sistem olfaction) sebelum informasi tersebut
diteruskan ke korteks otak besar Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan mengawal berbagai
aktiviti dari tubuh badan.
Hipotalamus bertanggungjawab terhadap:
Cahaya: day length dan photoperiod untuk mengatur sirkadian ritme dan musiman
Rangsangan penciuman, termasuk feromon
Steroid, termasuk steroid gonad (hormon kelamin) dan kortikosteroid
Neurally mengirimkan informasi yang timbul terutama dari jantung, perut, dan saluran
reproduksi
Saraf atonomi
Melalui darah rangsangan, termasuk leptin, ghrelin, angiotensin, insulin, hormon pituitari,
sitokin, konsentrasi plasma glukosa dan osmolaritas dll
Stres
Menyerang mikroorganisme dengan suhu tubuh meningkat, ulang termostat tubuh ke atas.
6. Hipotalamus mengawal hormon yang sangat penting bagi tubuh. Fungsi pengaturan hormon
inilah yang menentukan, betapa sangat vitalnya satu organ ini.
Hormon-hormon yang dikontrol oleh hipotalamus antara lain:
1. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon
2. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon
3. TRH : Tyroid Releasing Hormon
4. TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
5. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
6. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
7. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
8. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
9. PRH : Prolaktin Releasing Hormon
10. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
11. GRH : Growth Releasing Hormon
12. GIH : Growth Inhibiting Hormon
13. MRH : Melanosit Releasing Hormon
14. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengawal sintesa dan sekresi hormon-
hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bahagian posterior dikawal
melalui kerja saraf.
Medulla Oblongata
Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla
obolongata, masing-masing struktur m
mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya
sebagi unit untuk menghantarkan saluran inpuls
yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan
lajur dibagian otak tengah. Bahagian atas dari
batang otak mengandung system pons
afferent dan efferent yang membawa infuls ke
dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara
otak tengah dan medulla oblongata pada
serebellum bagian anterior. Bahagian ini
mengandungi serabut saraf yang memberikan
komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari
susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga
bahagian bawah pons mengandung pusat-pusat
refleks pernafasan.
7. Cerebellum (Otak Kecil)
Mengatur dan mengkoordinir
aktiviti otot skeletal dan
mempertahankan postur dan
kekuatan otot, serebellum juga
berfungsi dalam petunjuk –
petunjuk penglihatan, koordinasi
gerak tubuh, dan keseimbangan.
SISTEM SARAF TUNJANG
MEDULLA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG
Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer
(ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung
serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi asenden dan desenden. Badan
kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke
stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi
secara/ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis
dan akson perifer.
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras,
sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang
memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan.
Bila sumsum tulang belakang ini mengalami kecederaan di tempat tertentu, maka akan
mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di kawasan
bahagian bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki).
Anatomi Sumsum Tulang Belakang
Secara anatomi, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi
oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebutmedulla spinalis ini,
merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak.
Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang ini adalah
sebagai berikut:
8. Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari
segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmenlumbalis, 5 pasang dari
segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus.
Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang
berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.
Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang
berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang
torax atau dada.
Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang
berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau
pinggang.
Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang
berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang
kelangkang).
Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang
berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus
(tulang tungging)
Fungsi Sumsum Tulang Belakang
Secara fungsi, sumsum tulang belakang bekerja secara sedar dan tak sedar (saraf atonomi).
Sumsum tulang belakang yang bekerja secara sedar di atur oleh otak sedangkan sistem saraf tidak
sedar (saraf atonomi) mengawal aktiviti yang tidak diatur oleh kerja otak seperti denyut jantung,
sistem pencernaan, sekresi keringat, gerak peristaltic usus, dan lain-lain.
Fungsi sumsum tulang belakang
adalah sebagai berikut.
Menghubungkan sistem
saraf tepi ke otak.
Informasi melalui neuron
sensori ditransmisikan
dengan bantuan
interneuron (impuls
saraf dari dan ke otak).
Memungkinan jalan
terpendek dari gerak
refleks. Sehingga sumsum
tulang belakang juga biasa
disebut saraf refleks.
Mengurusi persarafan
tubuh, anggota badan dan
kepala
9. Perbezaan Otak dan Sumsum Tulang Belakang
Walaupun sumsum tulang belakang
merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat (otak), tetapi kedua organ saraf ini
memiliki perbezaan dalam susunan sarafnya.
Otak dan sumsum tulang belakang
mempunyai 3 materi esensial yaitu:
Badan sel yang membentuk bahagian
materi kelabu (substansi grissea)
Serabut saraf yang membentuk
bahagian materi putih (substansi
alba)
Sel-sel neuroglia, iaitu jaringan ikat
yang terletak di antara sel-sel saraf di
dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeza. Pada otak, materi kelabu terletak di bahagian luar atau kulitnya (korteks) dan bahagian
putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bahagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
SISTEM SARAF PERIFERI
Sistem sarat tepi adalah sistem saraf yang berada pada paling hujung sistem saraf. Sistem
saraf tepi berhubungan terus reseptor saraf. Sistem saraf tepi biasa juga disebut dengan sistem saraf
perifer. Kerja sistem saraf tepi ada dua jenis, ada yang bekerja dalam sistem sedar, dan ada pula
diluar kesedaran (atonomi).
Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka khusus,
sehingga mudah mengalami kerosakan, seperti terpapar racun, luka akibat benturan dan lani-lain.
Tetapi kerosakan sistem saraf tepi biasanya mudah mengalami regenerasi dan tidak terlalu berefek
negatif dalam skala besar, mengingat jumlah sel dalam sistem saraf tepi sangat banyak.
Sistem saraf tepi, berdasarkan jenis yang dibezakan menjadi dua, iaitu:
Saraf Sensorik/Aferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari reseptor sensorik menuju
sistem saraf pusat (penerimaan stimulus).
Saraf Motorik/Eferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat menuju
otot/kelenjar (dari sinilah terjadi gerak respon)
10. Dilihat dari letaknya, sistem saraf tepi dibezakan menjadi dua bahagian, iaitu:
Saraf kranial (sistem saraf yang berada di kepala, terdiri dari 12 pasang saraf)
Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala). Saraf kranial
terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibahagian
kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendengar dan lain-lain.
Dari pembahagian sistem saraf di atas, kita dapat melihat bahawa, sistem saraf kranial merupakan
bahagian dari sistem saraf tepi, tetapi berada di daerah sentral, iaitu kepala.
Sistem saraf kranial, terdiri dari 12 sistem saraf, yang mempunyai fungsi-fungsi yang
berbeza. Nama-nama sistem saraf kranial dan fungsinya itu, adalah sebagai berikut:
Nervus olfaktoris/Olfactory Nerve (Nervus I)
Fungsinya: Bertanggung jawab terhadap
persepsi penciuman, inpuls saraf menjalar ke
lobus temporalis untuk di interpretasikan. Juga
berfungsi untuk menggerakkan otot agar bisa
tersenyum (smell).
Nervus optikus/Optic Nerve (Nervus II)
Berfungsi untuk penglihatan (vision).
Nervus okulomotoris/Oculomotor Nerve (Nervus III)
Fungsinya: Bertanggung jawab untuk pergerakan otot bola mata dan sebagai pembuka kelopak mata
serta konstraksi pupil.
11. Nervus troklear/Trochlear Nerve (Nervus IV)
Fungsinya: Bertanggung jawab untuk gerakan sedar bola mata.
Nervus trigeminus/Trigeminal Nerve (Nervus V)
Fungsinya: Bertanggung jawab untuk mengunyah. Somatosensory information (touch, pain) dari
muka dan kepala; muscles for chewing.
Nervus abducens/Abducens Nerve (Nervus VI)
Untuk memutar mata kearah luar.
Nervus fasialis/Facial Nerve (Nervus VII)
Berperan memproduksi kelenjar lakrimalis, sub mandibularis.
12. Memberi informasi untuk rasa manis, asam dan asin pada 2/3 anterior lidah.
Mempersarafi otot-otot wajah.
Nervus vestibukokhlearis/Vestibulocochlear Nerve (Nervus VIII)
Berperan dalam penerjemahan suara (Hearing; balance).
Nervus glossofaringeal/Glossopharyngeal Nerve (Nervus IX)
Berperan dalam menelan.
Respon sensoris terhadap rasa pahit pada 1/3 bagian lidah posterior.
Nervus vagus/Vagus Nerve (Nervus X)
Inpuls motor sensorik dibawah faring dan laring.
Serat saraf parasimpatis luas mempersarafi, faring, laring dan trakea meluas ke torax dan
abdomen.
Cabang toraks dan abdomen mempengaruhi fungsi esofagus, paru-paru, aorta, lambung,
kandung empedu, limfa, usus halus, ginjal, dan 2/3 bagian atas usus besar.
Nervus Asesoris/Spinal Accessory Nerve (Nervus XI)
13. Bekerja sama dengan saraf vagus untuk memberi informasi kepada otot faring dan laring.
Mempersarafi muskulus travesius (otot dilengan tempat menyuntik) dan otot
sternokleidomastoid.
Nervus hipoglossus/Hypoglossal Nerve (Nervus XII)
Bertanggung jawab untuk pergerakan lidah and Controls muscles of tongue
Fungsi dasar jaringan saraf
(neuron) adalah melakukan komunikasi.
Fungsi tersebut tergantung pada sifat-
sifat khas dari badan saraf dan
julurannya yang panjang. Sifat khas
tersebut tergantung pada dua sifat
dasar protoplasmanya:
1. Kemampuan untuk bereaksi
terhadap rangsangan fisik dan
kimiawi (iritabilitas)
2. Kemampuan untuk
menyebarkan rangsangan
tersebut dari satu tempat
ketempat lain (konduktivitas)
Fungsi motorik, sensorik dan integratif suatu sel saraf terutama tergantung pada sifat
iritabilitas dan konduktivitasnya. Selain itu beberapa sel saraf dapat melakukan sekresi mirip sistim
endokrin yang menghasilkan hormon (sekret neural) yang disalurkan melalui akson dari tempat
pembentukannya ke tempat lain. Hasil sekret sel saraf tersebut tersebut dilepaskan dari hujung
akson ke dalam ruang perivaskular masuk ke dalam pembuluh darah dan kemudian diangkut dari
darah ke organ sasaran.
14. SISTEM SARAF AUTONOMI
Sistem saraf atonomi berfungsi untuk
mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi
terkontrol tanpa pengendalian secara sedar.
Sistem saraf atonomi bekerja secara automatik
tanpa perintah dari sistem saraf sedar. Sistem
saraf atonomi juga disebut sistem saraf tak
sedar, karena bekerja diluar kesedaran.
Struktur jaringan yang dikawal oleh
sistem saraf atonomi iaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis,
dan kelenjar tubuh. Secara umum, sistem saraf
atonomi dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu sistem
saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Secara anatomi susunan saraf atonomi
digolongkan ke dalam Sistem Saraf Tepi, tetapi
secara fungsional merupakan sistem yang terpisah
yang sangat dipengaruhi oleh Sistem Saraf
Pusat. Sistem saraf atonomi berperan untuk
mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh
yang disebut sebagai homeostasis.
Sistem saraf atonomi mengatur:
1. Sekresi kelenjar
2. Kontraksi dan kecepatan denyut otot jantung
3. Kontraksi dan kecepatan kontraksi otot polos
4. Sistim sirkulasi darah.
Sejak sistem atonomi ditemui oleh Langley pada tahun 1921, sistem saraf atonomi hanya meliputi
serat eferen viseral saja. Pendapat ini sesungguhnya sudah tidak tepat lagi kerana disamping serat
eferen juga ada serat aferen (serat saraf sensoris viseral) yang memberi informasi pada badan kita
akan adanya rasa sakit atau tidak enak yang terjadi di dalam tubuh yang tidak terpisahkan dari
sistem ini seperti rasa berdebar-debar kerana detik jantung yang cepat, rasa melilit pada perut dan
sebagainya. Walaupun sistem saraf otonom berfungsi secara automatik, tetapi tetap dikendalikan
oleh Sistem Saraf Pusat, misalnya emosi terhadap lingkungan sekitar.
Pusat koordinasi antara sistem saraf atonomi dengan bahagian saraf lainnya terletak di hipotalamus.
15. Sistim saraf atonomi mempunyai 2 buah neuron motorik yaitu sebuah di dalam substansia grisea
medula spinalis atau batang otak (brain stem) yang disebut neuron preganglionar dan sebuah diluar
Sistem Saraf Pusat (di dalam ganglia) yang disebut sebagai neuron postganglionar. Sistem saraf
atonomi ini terdiri atas sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
Sistem Saraf Simpatis
Sistem saraf simpatis terbahagi juga menjadi dua bahagian, iaitu saraf atonomi cranial dan
atonomi sacral. Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-
serabut sarafnya, letaknya didepan column vertebrae.
Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk:
saraf otot jantung
saraf pembuluh darah dan otot tak sedar
saraf semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
Mempertahankan tonus semua otot sadar
Neuron preganglion sistem saraf simpatis mulai dari vertebra torakal pertama sampai
vertebra lumbal ke tiga, karenanya disebut juga sebagai divisi torakolumbar sistim saraf atonomi.
Serat preganglionik bermielin dan meninggalkan medula spinalis via akar atau radiks ventral
(motorik) nervus spinalis. Serat saraf ini kemudian bersinaps dengan neuron postganglionik di dalam
ganglia. Selanjutnya serat saraf postganglionik ini akan menuju ke organ sasaran.
Berdasarkan lokasinya neuron postganglion ini terbagi atas 3 iaitu :
1. Ganglion paravertebra
2. Ganglion prevertebra
3. Ganglion terminal
Ganglion Paravertebralis
Letaknya antero-lateral medula spinalis, terbentang mulai dari vertebra servikal pertama sampai
vertebra sakral terakhir, membentuk trunkus simpatis (trunkus=rantai). Terdapat hubungan antara
trunkus kiri dengan kanan. Ganglion ini memberikan cabang postganglionar yang mengurus
persarafan simpatis sistim sirkulasi darah dan kelenjar yang terdapat di seluruh tubuh.
Ganglion Prevertebra
Letaknya di daerah anterior kolumna vertebralis, membentuk pleksus abdominalis. Ada 3 buah
ganglion prevertebral yaitu:
Ganglion Seliaka (Celiac)
Ganglion Mesenterika Superior
Ganglion Mesenterika Inferior.
16. Serat saraf preganglionar keluar dari medula spinalis via akar atau radix ventral dan selanjutnya
menuju ganglion prevertebral melintasi trunkus simpatis yang dibentuk oleh ganglion
paravertebralis.
Ganglion Terminalis
Letaknya paling perifer, dekat sekali dengan organ yang akan dipersarafinya.
Kedua serat saraf postganglionar dari ganglion prevertebral dan terminalis akan
mensarafi otot polos yang terdapat diseluruh tubuh. Semua serat saraf postganglionik adalah serat
saraf tak bermielin.
Sistem Saraf Parasimpatis
Sistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem kerjanya
saja yang berbeza. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf parasimpatis
memperlambat denyut jantung.
Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai berikut:
Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar-
kelenjar dalam mukosa rongga hidung
Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
Menpersarafi kelenjar ludah
Mempersarafi kelenjar parotis
Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien,
hepar dan kelenjar suprarenalis
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin
Miksi dan defekasi
Pada dasarnya, sistem kerja saraf simpatis dan parasimpatis bekerja secara berlawanan
(antagonis). Misalnyanya: Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses
pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil,
memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat
memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi,
memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan
mengerutkan kantung kemih.
17. Sistem kerja sistem saraf Atonomi dapat dilihat pada rajah dibawah ini:
Sistem saraf parasimpatis berbeda dengan sistem saraf simpatis dalam beberapa aspek diantaranya:
1. Serat saraf preganglionnya berjalan keluar dari SSP bersama nervus kranial III, VII, IX dan
Xyang keluar dari otak tengah (midbrain) dan batang otak (brainstem) dan bersama nervus
sakralis 2, 3 dan 4, karena itu sistim parasimpatis dikenal juga sebagai divisi Kraniosakral
Sistim Saraf Autonom.
2. Mempunyai serat preganglioner yang panjangterbentang dari otak atau saraf spinal sakral
sampai ke ganglion terminal yang letaknya dekat dengan organ sasaran.
3. Ganglion parasimpatis tidak tersusun dalam suatu rantai melainkan hanya berupa kumpulan
sel saraf yang difus yang tersebar bersama kapsul/simpainya atau antara jaringan suatu
organ (contohnya ganglion Auerbach dan Meissner di dinding usus).
Secara histologik, perikarion dari sel-sel ganglion ini membentuk kelompokan yang tersebar
yang dikelilingi oleh jaringan ikat. Di sekitar sel-sel ganglion terdapat sel-sel satelit. Contoh ganglia
parasimpatis adalah ganglia siliaris, genikulata, submandibula, otik, pterigopalatina, ganglia Meissner
dan Aurbach di kolon dan ganglia vesikalis di vesika urinaria.
Serat saraf preganglioner yang berjalan bersama saraf kranial berkaitan denganfungsi
sekresi kelenjar, contohnya kelenjar lakrimal, kelenjar liur, dan sebagainya. Serat saraf preganglioner
yang berjalan bersama saraf kranial X akan bersinaps dengan neuron postganglionik yang akan
mempersarafi organ-organ yang terdapat di rongga abdomen dan toraks. Serat saraf preganglionik
yang keluar dari segmen sakral akan bersinaps dengan neuron postganglionik yang akan
mempersarafi organ-organ yang terdapat di dalam rongga pelvis, seperti kolon, rektum, vesika
urinaria, dan sebagainya.
Gerak refleks merupakan gerakan yang tiba-tiba yang diberikan oleh tubuh untuk menjawab
stimulus/rangsang tertentu. Secara umum, gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia dalam bentuk
respon dapat dibedakan menjadi gerak biasa (gerak sadar) dan gerak refleks. Gerak sedar adalah
gerakan yang diberikan setelah sebuah stimulus di interpretasi/diolah dalam otak. Sedangkan gerak
refleks adalah gerak yang sifatnya sangat cepat, tanpa ada interpretasi dari otak terlebih dahulu.
18. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara automatik terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip,
bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui
jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang, kemudian
diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,
diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi)
tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim
tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan
ke efektor, iaitu otot atau kelenjar. Jalan
pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak
refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila
saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam
sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
Jenis-jenis Gerak Refleks
Refleks adalah mekanisme reaksi terhadap rangsangan di bawah sedar. Perilaku naluri dari
haiwan yang lebih rendah dikuasai sebagai besar oleh refleks pada manusia perilaku lebih banyak
merupakan suatu masalah dari persyaratan dan refleks bekerja sebagai mekanisme pertahanan
dasar, namun refleks-refleks.
Refleks-refleks yang penting bagi neurologi
klinis dapat di bagi menjadi 4 kelompok, iaitu:
refleks superfisial (kulit dan lendir)
refleks tendon dalam (miotatik)
refleks viseral (organik)
refleks patologik (abnormal)
Gerak refleks ini sangat penting sebagai bentuk pertahanan pada makhluk hidup. Pada
haiwan tingkat rendah, gerak refleks merupakan gerakan yang mendominasi, Pada manusia gerakan
refleks hanya pada gerak-gerak tertentu saja. Biasanya, manusia melakukan gerak refleks, jika terjadi
situasi yang dianggap berbahaya atau dianggap bisa membuat tubuh dalam keadaan seimbang.
19. PENUTUP
Organisasi Struktur Manusia
Tubuh manusia mempunyai banyak aras struktural yang berbeza kompleksitinya. Aras
struktur yang paling rendah ialah aras kimia. Pada aras ini, atom-atom bergabung untuk membentuk
molekul-molekul. Molekul-molekul ini seterusnya bercantum secara khusus untuk membentuk
pelbagai jenis sel yang menjalankan tugas yang berbeza. Sel-sel ini merupakan unit paling ringkas
bagi semua kehidupan. Berbeza dengan organisma ringkas yang terdiri daripada satu sel sahaja,
manusia ialah organisma multisel. Sel-sel yang serupa mengelompok membentuk tisu yang
melaksanakan fungsi umum.
Organ yang terdiri daripada gabungan dua atau lebih tisu yang berbeza untuk menjalankan tugas
khusus untuk tubuh. Organ-organ tertentu dikelompokkan untuk membentuk suatu sistem organ
tubuh yang berkerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Semua system organ ini membentuk
organisma yang mewakili aras tertinggi organisasi struktural iaitu, aras organisme
20. RUJUKAN;
1. SAINS SUKAN TAHAP I ; EDISI 2012 ; MAJLIS SUKAN NEGARA
2. SAINS SUKAN TAHAP II ; EDISI 20122 ; MAJLIS SUKAN NEGARA
3. AZIZI BIN HAJI YAHYA ; UKM
4. ANATOMI MUSKULOSKETEL ; PPG UMS
5. http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm