3. Doa hanya dipanjatkan:
• Sebelum makan dan tidur
• Ketika membuka dan menutup pertemuan
• Dalam keadaan berduka dan darurat
• Jika tidak terlalu sibuk dan punya waktu
luang
• Jika sudah tidak ada hal lain yang bisa
dikerjakan dan sudah lanjut usia
Meremehkan Doa
4. Studi Kasus: J.O. FRASER
• Utusan Injil China Inland
Mission (sekarang OMF)
yang melayani Suku Lisu di
Tiongkok Barat Daya.
• Memberitakan Kristus
selama beberapa tahun
tanpa hasil.
• Dia sendiri diserang depresi
berat dan keputusasaan
yang hampir menghentikan
tugasnya.
5. Studi Kasus: J.O. FRASER
Terobosan berlangsung ketika
dua hal terjadi:
1.Roh Tuhan memampukannya
memanjatkan ‘doa iman’ untuk
beberapa ratus keluarga dari
suku Lisu untuk datang pada
Kristus.
2.Ia berhasil membentuk
sekelompok pendukung doa,
10 orang di negara asalnya,
untuk menopang pelayanan
melalui doa yang terus-
menerus.
6. Studi Kasus: J.O. FRASER
Istrinya menulis tentang perbedaan yang dihasilkan doa:
“Pada tahun-tahun awal masa pelayanannya Ia
dikalahkan oleh kuasa-kuasa kegelapan yang
dikerahkan melawannya … Ia sampai pada titik di mana
Ia memohon agar Tuhan mencabut nyawanya daripada
mengizinkannya berjerih payah tanpa hasil.
Kemudian Ia memberi tahu saya tentang kuasa doa
yang mengangkat beban dan menyingkirkan awan gelap
yang meliputi jiwanya, tentang karunia iman dari Tuhan,
dan tentang bagaimana Tuhan tiba-tiba melangkah
masuk, mengusir kekuatan kegelapan lalu merebut
ladang penginjilan.”
7. Studi Kasus: J.O. FRASER
• Pada tahun-tahun berikutnya ratusan keluarga
menerima Kristus dan pada akhirnya menjadi
gerakan yang menjangkau ribuan orang Suku
Lisu.
• Kini di Tiongkok Barat Daya dan Myanmar
Utara, Suku Lisu menjadi suku yang membawa
Injil ke suku-suku lain.
8. studi kasus: J.O. FRASER
J.O. Fraser: “Saya dahulu berpendapat bahwa doa
seharusnya menempati urutan pertama lalu pengajaran pada
urutan kedua. Saya sekarang merasakan bahwa akan leih
tepat memberikan urutan pertama, kedua, dan ketiga pada
doa sedangkan pengajaran pada urutan keempat … Tidak
akan lebih berfaedah untuk mengajar atau berkhotbah kepada
Suku Lisu selagi mereka dicekal oleh kekuatan-kekuatan yang
tidak kelihatan … Tetapi nafas Tuhan dapat melenyapkan
pengaruh beracun dari atmosfir sebuah desa sebagai jawaban
atas doa-doa Anda. Anda berhadapan dengan permasalahan
mendasar dari pelayanan terhadap Suku Lisu ini sewaktu
Anda berdoa melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang
gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Ef 6:12).”
9.
10.
11.
12.
13. Pikiran orang-orang yang tidak
percaya dibutakan oleh ilah
zaman ini sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus.
2 KORINTUS 4:4
21. Pelayanan Doa
Betapa banyak terobosan yang mungkin terjadi
di antara suku-suku yang belum terjangkau tetapi
belum terjadi karena:
1. Doa tidak digunakan sebagai senjata strategis
2. Para pendukung doa tidak dihubungkan
terus-menerus dengan kelompok yang belum
terjang-kau dan mendapat informasi situasi
terbaru
Doa: mata rantai yang hilang
dalam misi dunia?
22. Pelayanan Doa
Doa adalah pelayanan yang menghubungkan.
• Menghubungkan kita dengan Allah, untuk
menerima kuasa dan tuntunan-Nya dalam
kita berdoa bagi dunia dan mengemban
pelayanan kita.
• Menghubungkan kita dengan orang-orang
yang belum terjangkau dan para pekerja
Kerajaan Allah, yang sedang berjuang di
sana.
23. Pelayanan Doa
A.T. Piersen: “Setiap kali gereja menempatkan
dirinya berdoa, terjadi kegerakan-kegerakan yang
mengagumkan di dunia misi. Jika kita
memindahkan kebergantungan dan pengutamaan
kita dari memohon kepada manusia menjadi
memohon kepada Allah, dari keyakinan pada
metode-metode menjadi pada doa yang tidak
putus-putusanya untuk kuasa Roh Kudus, kita
akan melihat hasil yang lebih menakjubkan
daripada yang pernah dirasakan sampai saat ini.”
24. Pelayanan Doa
Kita tidak melakukan
pelayanan dan berdoa
meminta berkat Tuhan bagi
pelayanan tersebut;
Berdoa ADALAH pelayanan
yang dari padanya semua
pelayanan lain mengikutinya.
PATRICK
JOHNSTONE,
Operation World
25. Pelayanan Doa
Arthur Matthews: “Gagasan yang
memperlakukan doa seolah-olah
merupakan pendorong tambahan untuk
membuat suatu projek dapat lepas landas,
menjadikan projek itu primer dan doa
sekunder. Doa tidak pernah dimaksudkan
menjadi hal sampingan bagi pekerjaan-
pekerjaan Tuhan. Berdoa merupakan
pekerjaan itu sendiri.”
26. Pelayanan Doa
Apakah kita sedang
memperlakukan doa sebagai hal
tambahan bagi hal-hal yang
‘lebih strategis’ lainnya?
Apakah kita sedang
mengabaikan kegiatan paling
strategis dalam melaksanakan
misi dunia?
27. Doa sebagai Senjata Strategis
• Yehezkiel diberi tahu Tuhan: “Aku mencari di
tengah-tengah mereka seorang yang hendak
mendirikan tembok atau yang mempertahankan
negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan
Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.”
(Yeh 22:30)
• Tuhan Yesus mengajar kita berdoa: “Jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” (Mat 6:10)
• Doa Musa, Daniel, Nahemia, Paulus, dsb.
1. Tuhan menginginkan dan memerlukan doa
syafaat bagi pelaksanaan maksud penyelamatan-
Nya
28. Doa sebagai Senjata Strategis
Dalam doa, sebagai anak-anak tebusan Allah, kita
meminta agar kehendak-Nya terlaksana, kerajaan-
Nya datang di bumi. Berdoa dalam kuasa Roh
Kudus menerobos wewenang untuk memerintah
yang palsu dari musuh, meratakan jalan bagi tibanya
pembebasan dari Dia untuk semua orang.
Dihubungkan melalui doa dengan Kristus yang
bangkit, dengan duduk di sisi-Nya (Efesus 2) jauh di
atas segala otoritas dan penguasa, kita ambil bagian
dalam pelaksanaan maksud penebusan-Nya.
1. Tuhan menginginkan dan memerlukan doa
syafaat bagi pelaksanaan maksud penyelamatan-
Nya
29. Doa sebagai Senjata Strategis
• Doa syafaat Musa sewaktu tangannya ditopang di
hadapan Tuhan sementara Yosua dan tentara Israel
berperang melawan Amalek di lembah di bawahnya.
Lihat Kel 17:9-12.
• Raja Yosafat mengandalkan senjata-senjata
gabungan dari doa dan puasa, pujaan dan pujian
rakyat kepada Tuhan. Lihat 2Taw 20.
• Derek Price: “Kemenangan dalam alam rohani
merupakan hal yang penting sekali. Kemenangan
tersebut diperoleh dengan menggunakan senjata-
senjata rohani. Hasilnya akan diwujudkan secara
nyata/materi.”
2. Kemenangan dalam alam rohani merupakan
hal yang penting sekali, dan dapat diraih melalui
doa.
30. Doa sebagai Senjata Strategis
Robert Glover merangkum peranan doa dalam
sejarah misi: “Dari Pentakosta dan Rasul Paulus,
menelusuri abad-abad hingga masa kini, riwayat
misi merupakan riwayat dari doa yang dijawab.
Setiap terobosan baru dalam dunia misi merupakan
hasil dari doa dengan iman. Setiap upaya utusan
Injil baru yang telah dimiliki dan diberkati Allah
merupakan berkecambahnya benih yang
ditanamkan Roh ilahi dalam hati dari orang-orang
saleh.”
3. Doa senantiasa menopang dan memperluas
jangkauan pengutusan Gereja.
31. Doa sebagai Senjata Strategis
Arthur Wallis menuliskan pengamatannya
tentang Kebangunan Rohani Hebrida:
“Kiranya terpateri dalam hati kita oleh Roh
Kudus, bahwa gerakan dahsyat yang telah
menjungkirbalikkan dunia ini bukan hanya
dilahirkan dari doa, tetapi juga membangkitkan
doa dan dipertahankan oleh doa.”
3. Doa senantiasa menopang dan memperluas
jangkauan pengutusan Gereja.
32. Doa sebagai Senjata Strategis
David Bryant menemukan suatu pola dalam gerakan-
gerakan bagi perluasan Injil selama >300 tahun:
1. Mulainya persekutuan-persekutuan doa.
2. Pembaruan visi tentang Kristus dan gereja-Nya.
3. Pemulihan jemaat dalam kesatuan dan dalam
tekadnya untuk menaati ketuhanan Kristus.
4. Pembaharuan-pembaharuan dalam pelayanan
sehingga terjadi penjangkauan terhadap orang-orang
yang belum terabaikan
5. Perluasan Injil di antara mereka yang terabaikan.
4. Kebangunan rohani yang dimulai dari doa memberi
dampak yang besar bagi pencapaian suku-suku yang belum
terjangkau.
33. Doa sebagai Senjata Strategis
J. Edwin Orr: ”Semua kebangunan rohani luar
biasa yang menonjol dalam catatan sejarah
misi berakar dalam doa …Kapan saja Tuhan
siap melakukan hal baru dengan umat-Nya, Ia
selalu mengundang mereka berdoa.”
4. Kebangunan rohani yang dimulai dari doa memberi
dampak yang besar bagi pencapaian suku-suku yang
belum terjangkau.
34. Doa sebagai Senjata Strategis
“Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.
Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan
kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi
kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan
gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang
periuk.” (MAZMUR 2:7-9)
Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku
sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa
atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka
dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti
tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari
Bapa-Ku – (WAHYU 2:26-27)
5. Doa syafaat memungkinkan anak-anak Allah
memiliki pusaka mereka, suku-suku bangsa di
bumi.
35. Doa sebagai Senjata Strategis
Penggabungan hasil-hasil penelitian pada
kelompok yang sedang kita jangkau dengan doa
yang gigih secara terus-menerus merupakan
suatu gabungan yang akan membawa
kemenangan dalam proses pengembangan dari
suatu strategi misi yang berhasil guna.
Lihat Yosua; Lihat John Dawson: “Taking
Our Cities for God
6. Strategi-strategi misi yang berhasil guna berasal
dari penelitian yang direndam dalam doa.
36. Doa sebagai Senjata Strategis
Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya:
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan
yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian
itu.” (MATIUS 9:37-38)
7. Doa merupakan cara yang di luar kekuatan manusia
dalam melipatgandakan dan mengutus para pekerja
Kristen ke pelayanan suku-suku yang belum
terjangkau.
37. Doa sebagai Senjata Strategis
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu
berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah
membuka pintu untuk pemberitaan kami,
sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia
Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
Dengan demikian aku dapat menyatakannya,
sebagaimana seharusnya. (KOLOSE 4:2-4)
8. Doa membuka pintu-pintu tertutup bagi
kehadiran orang Kristen.
38. Doa sebagai Senjata Strategis
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya
kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan
kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-
pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-
penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab
itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri,
sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap,
berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam
segala keadaan pergunakanlah
9. Peperangan rohani menghancurkan kendali
dari kuasa-kuasa kegelapan atas kelompok-
kelompok bangsa, kota dan negara.
39. Doa sebagai Senjata Strategis
perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan
semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan
dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan
permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-
jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-
putusnya untuk segala orang Kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku,
jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar
dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani
sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan
keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku
berbicara. (EFESUS 6:10-20)
9. Peperangan rohani menghancurkan kendali
dari kuasa-kuasa kegelapan atas kelompok-
kelompok bangsa, kota dan negara.
40. Doa sebagai Senjata Strategis
Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang
kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya
dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok
rumah itu. (MARKUS 3:27)
Senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi,
melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang
sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan
setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan
Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada
Kristus (2 KORINTUS 10:4-5)
9. Peperangan rohani menghancurkan kendali
dari kuasa-kuasa kegelapan atas kelompok-
kelompok bangsa, kota dan negara.
41. Doa sebagai Senjata Strategis
John Piper: “Hidup adalah
peperangan. Lemahnya
doa-doa kita sebagian
besar karena kita
mengabaikan kebenaran
ini. Doa adalah alat
komunikasi walkie-talkie
masa perang bagi misi
gereja ketika berhadapan
dengan kuasa kegelapan
dan ketidakpercayaan.”
42. Urgensi Doa
Robert Speer: “Penginjilan dunia
bergantung pertama-tama pada
kebangunan doa. Lebih dalam dari
kebutuhan akan pekerja; jauh lebih
dalam dari kebutuhan dana; di
kedalaman kehidupan rohani kita
terdapat kebutuhan akan suatu rahasia
yang dilupakan, yaitu doa yang
meliputi dan melingkupi seluruh dunia.”
43. Urgensi Doa
John Robb: Saya percaya bahwa kemungkingan
hal yang paling berfaedah yang dapat kita lakukan
bagi pencapaian suku-suku yang belum terjangkau
adalah merangsang pembentukan jaringan-
jaringan peperangan rohani dan doa yang terus-
menerus yang dipusatkan pada suku-suku, kota-
kota dan negara-negara tertentu yang belum
terjangkau Injil. Mereka akan menjadi para
pengawal di tembok yang tidak akan pernah diam
siang atau malam seperti yang dikatakan Yesaya,
Allah menjadikan segmen kemanusiaan tersebut
disebut “bangsa kudus, orang-orang tebusan
Tuhan” (Yes 62:1-12).
44. Urgensi Doa
David Bryant: ”Tantangan terbesar akan
sesungguhnya dihadapi kita masing-masing
dalam tujuan global Kristus dan sumbangan
terbesar dari kita masing-masing bagi tugas
mulia dalam memajukan Kerajaan Kristus di
antara mereka yang belum terjangkau adalah ...
bertumbuh sebagai orang-orang yang berdoa
dan menggerakkan orang-orang lain bersama
kita ke dalam suatu gerakan doa bagi dunia.
Banyak hal lain yang menanti namun inilah hal
yang paling besar untuk dikerjakan.”
45. Saran-saran Doa untuk STA
• Dalam ibadah pribadi (waktu teduh, baca Alkitab,
doa syafaat, puasa), setiap hari atau seminggu
sekali.
• Dalam setiap pertemuan kelompok kecil (sahabat
doa, kelompok sel, mezbah keluarga, dll.).
• Dalam setiap pertemuan kelompok besar (Kebaktian
Minggu, persekutuan umum, persekutuan doa, dll.)
• Dalam persekutuan doa misi.
• Melakukan adopsi suatu suku tertentu (sebagai
pribadi, keluarga, persekutuan, kelompok).
• Melakukan doa keliling ke suku terabaikan.
• Melakukan doa spontan (panah doa) ketika
membaca/ melihat/mendengar berita ttg suatu suku
terabaikan.
46. Sumber-sumber Doa
Ethne Harvest-Linked Prayer Strategy (HeLPS):
www.ethne.org
Globar Prayer Digest, Frontier Scan:
www.global-prayer-digest.org
Global Day of Prayer (GDOP):
www.globaldayofprayer.com
Joshua Project: www.joshuaproject.org
Operation World, Operation World CD, Window
on the World: www.operationworld.org
24-7 Prayer: www.24-7prayer.com
SVM2 Global Prayer Teams: www.svm2.net
PrayerGuard: www.prayerguard.net