1. MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN
PLASTIK DALAM MAKANAN GORENGAN
PADA SAMPEL SIMULASI
ARTIKEL SEMINAR KIMIA
JUARNIDA
1006103040019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
JANUARI 2014
1
2. LEMBAR PENGESAHAN
MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN
PLASTIK DALAM MAKANAN GORENGAN
PADA SAMPEL SIMULASI
JUARNIDA
1006103040019
Artikel ini telah Diseminarkan Pada Tanggal 7 Januari 2014 di
FKIP Unsyiah
Sebagai prasyarat dalam matakulah Seminar Kimia
2
Banda Aceh 7 Januari 2014
Penguji :
Dra. Latifah Hanum, M.Si
NIP. 196801011994032002
Pembimbing :
Prof. Dr. Adlim, M.Sc
NIP. 1965120419901004
Koordinator mata kuliah
seminar :
Prof. Dr. Adlim, M.Sc
NIP. 1965120419901004
3. Mengidentifikasi Kandungan Plastik dalam
Makanan Gorengan pada Sampel Simulasi
3
Juarnida*1, Adlim2
1Mahasiswa Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111
2Dosen Prodi Kiimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111
*Email Penulis: juarnida@gmail.com
Abstrak.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan minyak dan keripik yang
mengandung plastik dengan keripik yang tidak mengandung plastik. analisis
perbedaan minyak diamati dari warna dan mengukur absorbansi pada panjang
gelombang 450 nm, analisis perbedaan keripik dilakukan dengan analisis tingkat
kerapuhan, rasa, bau dan warna, uji bakar, uji apung, uji masa simpan dan analisis
menggunakan microskop. Simulasi sampel dibuat dengan penggorengan dalam variasi
minyak goreng yaitu minyak tidak ada plastik, 1 plastik, 3 plastik dan 5 plastik. Plastik
yang digunakan yaitu plastik pengemas minyak goreng ukuran 6cmx18cm. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa minyak tidak mengandung plastik memiliki warna lebih
jernih dari pada minyak mengandung plastik. semakin banyak kandungan plastik
semakin keruh warna minyak. Nilai absorbansi minyak tanpa plastik, 1 plastik, 3
plastik dan 5 plastik berturut-turut 0.271, 0.287, 0.380, 0.530. Keripik mengandung
plastik dan keripik tidak mengandung plastik dapat dibedakan dengan uji apung uji
masa simpan dan análisis menggunakan mikroskop. Ciri ciri makanan mengandung
plastik yaitu lebih tahan lama, terapung dalam air, serta menggumpal saat dipanaskan.
Kata kunci: plastik, keripik, minyak
Pendahuluan
Plastik merupakan senyawa polimer atau makromolekul sintetik yang
dibangun dari monomernya. Polimer atau kadang-kadang disebut
makromolekul ialah molekul besar yang dibangun dari perangkaian berulang
sejumlah besar satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer
tergolong alami dan sintetik. Polimer alami meliputi karbohidrat (pati,
selulosa), protein, dan asam nukleat (DNA, RNA). Polimer sintetik meliputi
polietilena, Teflon, Styrofoam, nilon, dakron, saran, polieuretan dan masih
banyak lagi polimer sintetik lainnya (Hart, Leslie dan David, 2003).
Penggunaan plastik pada saat ini sudah sangat meluas dengan berbagai
fungsi. Salah satu fungsi dari plastik yaitu sebagai pengemas. Plastik yang
sering digunakan untuk pengemasan adalah plastik yang berbahan dasar
polietilen jenis LDPE (Law Density Polyethylene). Saat ini polietilen cenderung
dipasarkan dalam tiga jenis yaitu High Density Polyethylene (HDPE), Linier
low-density polyethylene (LLDPE) dan low-density Polyethylene (LDPE).
Polietilen jenis low-density Polyethylene (LDPE) dihasilkan dengan tekanan
tinggi dan proses polimerisasi yang dimulai dengan radikal. LDPE merupakan
polimer bercabang dengan sekitar 60 titik cabang per 1000 atom karbon. ia
memiliki konten kepadatan Kristal yang jauh lebih rendah, dan memiliki sifat
pembentukan film yang baik, sehingga banyak digunakan sebagai kemasan
sebuah lapisan kabel. Memiliki titik lebur 382 K, Kerapatannya 0,92 g/cm3
dan kekuatan tarikan filmnya 24 Mpa (Cowie dan Valeria, 2008).
4. Saat ini plastik sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena
murah, praktis, ringan, mudah didapatkan dan ekonomis. Namun tidak semua
masyarakat menggunakannya untuk penggunaan yang tepat, salah satunya
yaitu sebagai bahan yang diduga dapat membuat keripik lebih rapuh. Di
Indonesia aneka ragam makanan ringan yang digoreng atau biasa disebut
gorengan dengan mudah dapat ditemui salah satunya adalah keripik. Keripik
banyak diminati oleh masyarakat karena rasanya renyah dan gurih.
Banyaknya pedagang yang menjual makanan gorengan tersebut membuat
para pedagang saling bersaing untuk membuat dagangan mereka laku
terjual. Salah satu usahanya adalah membuat makanan gorengan tersebut
terasa renyah dan gurih serta tahan lama yaitu dengan memasukkan plastik
dalam minyak goreng yang mendidih. Plastik dicampur bersamaan saat
menuang minyak goreng ke dalam wajan kemudian meleleh dalam minyak
panas. Lelehan plastik tersebut membuat minyak terkontaminasi oleh zat -zat
yang berbahaya yang ada pada plastik dan akan menempel pada makanan
yang digoreng serta memungkinkan terjadi migrasi zat berbahaya tersebut ke
dalam makanan yang sedang digoreng. Makanan gorengan yang mengandung
plastik jika dikonsumsi oleh manusia dapat menimbulkan penyakit kanker.
Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat
memicu munculnya kanker. Sebuah penelit ian di Jepang mengindikasikan,
polysterene dapat menjadi penyebab kanker dan berpengaruh pada sistem
saraf pusat. Sedangkan Poly Vinyl Chlorida dan Vinylidene Chloride Resin
merupakan dioksin, yaitu senyawa kimia yang digolongkan sebagai penyebab
utama kanker karena sifatnya yang sangat beracun.Masing-masing jenis
plastik mempunyai tingkat bahaya yangberbeda tergantung dari material
plastik dan bahan kimia penyusunnya. Perpindahan monomer-monomer
plastik ke dalam makanan dipicu oleh beberapa hal, yaitu panas, asam dan
lemak (D’Buletin, 2008)
Bahan pengemas plastik berbahaya karena penyusun dan zat aditifnya yang
tidak sesuai untuk dikonsumsi oleh tubuh manusia. Bahan pengemas plastik
dibuat dan disusun melalui proses yang disebut polimerisasi dengan
menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun sambung
menyambung menjadi satu dalam polimer. Dalam plastik juga berisi beberapa
aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat -sifat fisika kimia plastik itu
sendiri. Bahan aditif yang ditambahkan itu disebut komponen nonplastik,
berupa senyawa anorganik atau organik yang memiliki berat molekul rendah.
Bahan aditif tersebut berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap
ultraviolet, anti lekat, fungsida dan masih banyak lagi (Winarno, 2008).
Plastik mengandung komponen molekul rendah seperti monomer dan
oligomer, untuk penyempurnaannya maka ditambahkan zat aditif seperti
plastisizer, stabilizer, antioksidan, dan pelumas yang mempermudah untuk
pembuatan dan stabilitas dari hasil produk plastik. zat aditif dan residu
monomer atau oligomer pada plastik tidak berikatan secara kimia dengan
molekul polimer oleh karena itu dapat berpindah dengan mudah ke dalam
kandungan polimer. Selama ini migrasi/perpindahan zat yang memiliki masa
molekul rendah menjadi salah satu permasalahan penting pada penggunaan
plastik untuk pengemasan bahan makanan (Piotrowska, 2005).
4
5. Penggunaan PVC sebagai bahan pengemas makanan meurupakan sumber
migrasi vinil klorida. Terbukti dari sari buah jeruk dan minyak makan
mengandung monomer vinil klorida sebanyak 10-40 ppb. Data yang terbaru
menyatakan bahwa minyak makan mengandung monomer vinil klorida
sebanyak 50 ppb atau kurang dalam 6 % sampel, 50-1.000 ppb dalam 27%,
dan 1.000-2.000 ppb dalam 7% sampel (Winarno, 2008).
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kandungnan plastik dalam
makanan gorengan. Ciri-ciri makanan gorengan khususnya keripik yang
mengandung plastik sangat sulit diidentifikasi pada sampel yang diambil
langsung dari penjualannya, karena sangat kecil kemungkinan ada atau
tidaknya kandungan plastik sehingga dapat menimbulkan keraguan. Untuk
menghilangkan keraguan tersebut maka sampel yang akan diidentifikasi
sengaja dibuat atau ditiru yang disebut dengan sampel simulasi.
Metode Penelitian
Alat dan Bahan penelitian
Alat yang digunakan yaitu gelas kimia, gelas ukur, spatula, batang pengaduk,
alu dan lumpang, cawan petri, gunting, pisau, hotplate, dan timbangan
analitik, spektronik 20D+ dan mocroskop. Bahan yang digunakan yaitu Pisang
Wak, Plastik pengemas ukuran 6cmx18 cm dan minyak goreng.
Prosedur Penelitian
Penggorengan Keripik dalam minyak plastik dan dalam minyak tanpa plastik
Ke dalam 4 wajan dimasukkan 500 mL, kemudian dipanaskan hingga minyak
mendidih. Wajan pertama tidak dimasukkan plastik dan kedalam wajan 2, 3,
dan 4 dimasukkan 1, 3, dan 5 lembar plastik. Secara bersamaan, Pisang
yang telah diiris masing-masing digoreng dalam 4 wajan tersebut selama ±
15 menit, kemudian didinginkan serta diamati perbedaan keempat sampel.
Pengukuran Absorbansi dan analis perbedaan minyak mengandung plastik
dan minyak tidak mengandung plastik
Minyak hasil gorengan keripik pisang dianalisis perbedaan bau dan warnanya,
serta diukur absorbannya dengan menggunakan spektrofotometer 20D+.
Analisis Perbedaan keripik mengandung plastik dengan keripik tidak
mengandung plastik
Keripik yang telah digoreng kemudian dianalisis perbedaannya dari segi bau,
warna, kerapuhan dan rasanya dengan memberikan sampel kepada 10 orang
responden.
Uji Masa simpan
Keripik yang telah digoreng dimasukkan dan dikemas dalam plastik kemudian
disimpan pada suhu ruangan dan diuji daya tahan setiap hari.
Uji Bakar
Masing masing 1 helai dari 4 sampel keripik dibakar dan diamati
perbedaannya.
5
6. Uji apung
Masing masing sampel keripik dihaluskan kemudian ditimbang dengan massa
yang sama (1 gram) dan dimasukkan dalam gelas kimia yang berisi 50 mL air
kemudian didiamkan selama 3 hari.
Analisis menggunakan microskop
Keempat sampel keripik yang telah dihaluskan kemudian dipanaskan dalam
tabung reaksi, kemudian diamati dengan menggunakan microskop.
Hasil dan Pembahasan
Minyak merupakan bahan penting dalam pembuatan keripik pisang karena
minyak dapat berfungsi sebagai penambah rasa gurih. Ketika minyak goreng
dipanaskan bersama dengan kantong plastik pengemasnya maka plastik akan
ikut meleleh dan zat-zat plastik dapat larut dalam minyak. Migrasi zat -zat
plastik, monomer maupun zat pembantu polimerisasi dalam kadar tertentu
dapat larut ke dalam makanan padat atau cair berminyak (nonpolar) maupun
cair tak berminyak (polar), tergantung dari jenis plastik yang digunakan
(Winarno, 2008).
Dari hasil penelitian, minyak yang mengandung plastik dan yang tidak
mengandung plastik dapat dibedakan dari bentuk fisiknya seperti warna dan
bau. Minyak yang tidak mengandung plastik berwarna kuning bening,
sedangkan minyak yang mengandung plastik berwarna kuning keruh.
Semakin banyak kandungan plastik maka semakin keruh warna minyaknya.
Hal ini disebabkan oleh terlarutnya zat yang terkandung dalam plastik saat
dipanaskan. Plastik yang dimasukkan ke dalam minyak panas perlahan lahan
meleleh dalam minyak dan kemudian menggumpal, gumpalan plastik dalam
minyak panas tidak berwarna dan kembali mengeras membentuk gumpalan
putih saat suhu mulai turun.
Gambar 1. Perbedaan warna minyak mengandung plastik dan
minyak tidak mengandung plastik.
Bila cahaya UV-tampak (UV-Vis) dilewatkan pada senyawa kimia maka
sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh molekul. Banyaknya sinar
yang diserap oleh suatu molekul merupakan dasar dari analisis kuantitatif.
Lambert (1760) dan Beer (1852) menyatakan bahwa banyaknya sinar yang
diserap oleh suatu molekul berbanding lurus dengan panjang lintasan sinar
dan konsentrasi zat yang disinari (Khaldun, 2012). Kandungan plastik dalam
6
Tdk ada
plastik
1 lbr
plastik
3 lbr
plastik
5 lbr
plastik
7. minyak goreng juga mempengaruhi cahaya yang diserap dan cahaya yang
diteruskan oleh minyak. Hal ini terbukti saat diukur absorbansi minyak
tersebut dengan menggunakan alat spektronik 20D+. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa nilai absorbansi minyak tanpa plastik, minyak mengandung
1, 3, dan 5 plastik pada panjang gelombang 450 nm berturut turut 0.271,
0.287, 0.380, 0.530, ini menunjukkan bahwa semakin banyak kandungan
plastik dalam minyak maka semakin banyak cahaya yang diserap oleh zat-zat
yang terkandung dalam minyak dan semakin sedikit cahaya yang diteruskan.
Tabel 1. Perbedaan minyak plastik dengan minyak tanpa plastik
7
Sampel minyak Volume
minyak
Warna A %T
Tdk Mengandung plastik 500 mL Kuning bening 0,271 53,59
Mengandung
Plastik
1 lembar
plastik
500 mL Kuning sedikit
keruh
0,287 51,65
3 lembar
plastik
500 mL Kuning keruh 0,380 41,68
5 lembar
plastik
500 mL Kuning sangat
keruh
0,530 29,51
Simulasi keripik plastik dibuat dengan cara menggoreng irisan pisang dalam
500 mL minyak goreng. Penggorengan keripik dibuat dengan variasi 1, 3, dan
5 lembar plastik serta minyak tidak mengandung plastik. Plastik menempel
pada keripik dan zat aditif yang terdapat pada plastik juga berpindah kedalam
keripik. Migrasi biasanya dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: luas
permukaan yang kontak dengan makanan, kecepatan migrasi, jenis bahan
plastik, suhu serta lama waktu kontak (Winarno, 2008). Analisis perbedaan
Keripik tidak mengandung plastik dan keripik mengandung plastik dari segi
rasa, kerapuhan, warna dan bau dillakukan dengan memberikan keempat
sampel kepada 10 orang responden. Sampel diberikan kepada responden
pada hari kedelapan setelah penggorengan karena tujuh hari pertama
setelah penggorengan belum ada perbedaan pada sampel keripik tersebut.
Respon dari 10 responden menunjukkan bahwa keripik tidak mengandung
plastik berbeda dengan keripik mengandung plastik dari segi kerapuhan,
warna dan rasa. Keripik mengandung plastik memiliki warna, kerapuhan dan
rasa lebih baik dari pada keripik tidak mengandung plastik.
Tabel 2. Hasil analisis perbedaan keripik pisang mengandung plastik dan
keripik pisang tidak mengandung plastik menurut responden pada
uji organoleptik.
Paramater
Respon
Keripik Tidak
mengandung
plastik
Keripik mengandung Plastik
1 lbr plastik 3 lbr plastik 5 lbr plastik
Bau Baik (40%) Baik (60%) Baik (70%) Baik (70%)
Warna Jelek (40%) Baik (50%) Baik (40%) Baik (40%)
Kerapuhan Jelek (40%) Sedang (40%) Baik (50%) Baik (60%)
Rasa Jelek (70%) Sedang (60%) Baik (50%) Sedang (40%)
8. Keterangan:
Keripik tanpa plastik = Bau: baik (4 responden), warna: jelek (4 responden),
kerapuhan: jelek (4 responden), dan rasa: jelek
(7 responden).
Keripik 1 plastik = Bau: baik (6 responden), warna: baik (5 responden),
kerapuhan: sedang (4 responden), dan rasa: sedang
(6 responden).
Keripik 3 plastik = Bau: baik (7 responden), warna: baik (4 responden),
kerapuhan: baik (5 responden), dan rasa: baik
(5 responden)
Keripik 5 plastik = Bau: baik (7 responden), warna: baik (4 responden),
kerapuhan: baik (6 responden), dan rasa: sedang
(4 responden)
Plastik yang digunakan pada percobaan ini bersifat termoplastik, sehingga
dapat meleleh ketika dipanaskan. Atas dasar ini dilakukan uji bakar untuk
melihat perbedaan kiripik yang mengandung plastik dan yang tidak
mengandung plastik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada
perbedaan antara keripik mengandung plastik dengan keripik tidak
mengandung plastik, karena semua sampel yang diuji bakar dapat terbakar
dan menghasilkan abu berwana hitam serta lelehan minyak. Hal ini terjadi
karena pada keripik tersebut terdapat kandungan minyak goreng yang dapat
menyala pada suhu tinggi. Jika lemak dipanaskan hingga suhu cukup tinggi,
dia akan menyala. Suhu yang dikenal sebagai titik nyala. Untuk minyak
jagung , titik nyala adalah 360°C (Gaman dan Sherrington, 1992).
Tabel 3. Uji bakar
No Sampel Uji Bakar
1 Keripik tidak mengandung plastik Terbakar
2 Keripik mengandung
8
plastik
1 lbr plastik Terbakar
3 lbr plastik Terbakar
5 lbr plastik Terbakar
Selain Uji bakar juga dilakukan uji apung untuk melihat adanya perbedaan
antara keripik mengandung plastik dan keripik tanpa plastik. Pada mulanya
keripik dihaluskan kemudian ditimbang sebanyak 1 gram dan dimasukkan
dalam 50 mL air. Halusan dari keempat sampel tenggelam dalam air dan
minyak terpisah mengapung diatas permukaan air, selama 3 hari terlihat
perbadaan, sampel yang mengandung 3 dan 5 lembar plastik, terdapat
halusan sampel berwarna putih mengapung diatas permukaan air. Hal ini
terjadi karena minyak dan plastik mempunyai massa jenis lebih kecil daripada
massa jenis air.
Tabel 3. Uji apung
No Sampel Massa
Sampel
(g)
Keterangan
1 Keripik tidak mengandung plastik 1 gram Sedikit terapung
2 Keripik
mengandung
plastik
1 lbr plastik 1 gram Sedikit terapung
3 lbr plastik 1 gram Banyak terapung
5 lbr plastik 1 gram Banyak terapung
9. (a)
(b)
(C)
(d)
Gambar 2. Uji apung (a) Keripik tidak mengandung plastik, (b) Keripik
mengandung 1 plastik, (c) Keripik mengandung 3 plastik
(d) Keripik mengandung 5 plastik
Penambahan plastik dalam minyak goreng dapat menambah masa simpan
terhadap keripik pisang namun perbedaan masa simpan tersebut tidak jauh
berbeda. Hal ini diketahui dari hasil pengamatan masa simpan yang dilakukan
selama 15 hari terhadap keripik yang mengandung plastik dan keripik tidak
mengandung plastik. keripik tidak ada perbedaan yang jelas pada minggu
pertama setelah penggorengan, namun perbedaannya mulai terjadi pada
minggu kedua dan seterusnya. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.
keripik mengandung plastik lebih bertahan lama dari pada keripik tanpa
plastik karena telah terjadinya migrasi zat -zat aditif yang ditambahkan pada
pembuatan plastik seperti antioksidan. Perpindahan bahan-bahan dari
kemasan dalam makanan merupakan hasil dari kontak atau interaksi antara
makanan dengan material kemasan. Bahan yang berpindah tersebut dapat
berupa residu polimer (monomer), penstabil, penghalang panas (flame
retardant), pewarna, dan lain-lain. Bahan aditif tersebut terikat secara kimia
atau fisika pada poimer, dalam bentuk asli atau sudah berubah (Winarno,
2008).
Perbedaan keripik mengandung plastik dengan tidak mengandung plastik juga
diamati dengan menggunakan microskop. Sampel terlebih dahulu dihaluskan
kemudian dipanaskan untuk melihat perbedaan kerutan atau gumpalan. Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa terdapat perbedaan pada warna dan
gumpalan. Sampel yang mengandung 3 plastik terlihat bahwa banyak yang
menggumpal, selain itu diketahui juga semakin banyak kandungan plastik
warnanya semakin gelap.
9
10. (a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 3. (a) Keripik tidak mengandung plastik, (b) Keripik
mengandung 1 plastik, (c) Keripik mengandung 3 plastik
(d) Keripik mengandung 5 plastik
10
11. 11
Tabel 4. Uji masa simpan
No Hari/tgl
Sampel Parameter
Bau Warna Kerapuhan Rasa
1 Selasa/
5 nov
2013
Tdk ada plastik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Ada
plastik
1 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
3 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
5 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
2 Rabu/ 6
nov
2013
Tdk ada plastik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Ada
plastik
1 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
3 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
5 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
3 Kamis/
7 nov
2013
Tdk ada plastik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Ada
plastik
1 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
3 Lbr Sangat Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
5 Lbr Sangat Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
4 Jum’at/
8 nov
2013
Tdk ada plastik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik
Ada
plastik
1 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
3 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
5 Lbr Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
5 Sabtu/
9 Nov
2013
Tdk ada plastik Baik Sangat baik Baik Snagat baik
Ada
plastik
1 Lbr Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
3 Lbr Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
5 Lbr Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
6 Ahad/
10 nov
2013
Tdk ada plastik Baik Sangat baik Baik Sangat baik
Ada
plastik
1 Lbr Baik Sangat baik Baik Sangat baik
3 Lbr Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
5 Lbr Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
7 Senin/
11 nov
2013
Tdk ada plastik Baik Sangat baik Sedang Baik
Ada
plastik
1 Lbr Baik Sangat baik Sedang Baik
3 Lbr Baik Sangat baik Baik Sangat baik
5 Lbr Baik Sangat baik Baik Sangat baik
8 Selasa/
12 nov
2013
Tdk ada plastik Baik Sangat baik Jelek Baik
Ada
plastik
1 Lbr Baik Sangat baik Jelek Baik
3 Lbr Baik Sangat baik Sedang Baik
5 Lbr Baik Sangat baik Sedang Baik
9 Rabu/
13 nov
2013
Tdk ada plastik Baik Baik Jelek Sedang
Ada
plastik
1 Lbr Baik Baik Jelek Sedang
3 Lbr Baik Baik Sedang Baik
5 Lbr Baik Baik Sedang Baik
10 Kamis/
14 nov
2013
Tdk ada plastik Baik Baik Jelek Sedang
Ada
plastik
1 Lbr Baik Baik Jelek Sedang
3 Lbr Baik Baik Sedang Baik
5 Lbr Baik Baik Sedang Baik
11 Jum’at/
15 nov
2013
Tdk ada plastik Baik Baik Jelek Sedang
Ada
plastik
1 Lbr Baik Baik Jelek Sedang
3 Lbr Baik Baik Sedang Sedang
5 Lbr Baik Baik Sedang Sedang
12 Sabtu/
16 nov
2013
Tdk ad plastik Sedang Baik Jelek Jelek
Ada
plastik
1 lbr Sedang Baik Jelek Jelek
3 Sedang Baik Jelek Jelek
5 Sedang Baik Jelek Jelek
13 Ahad/
17 nov
2013
Tdk ada plastik Sedang Baik Jelek Jelek
Ada
plastik
1 Sedang Baik Jelek Jelek
3 Sedang Baik Jelek Jelek
5 Sedang Baik Jelek Jelek
14
Senin/
18 nov
2013
Tdk ada plastik Jelek Baik Sangat jelek Jelek
Ada
plastik
1 Jelek Baik Sangat jelek Jelek
3 Jelek Baik Sangat jelek Jelek
5 Jelek Baik Sangat jelek Jelek
15 Selasa/
19 nov
2013
Tdk ada plastik Jelek Baik Sangat jelek Jelek
Ada
plastik
1 Jelek Baik Sangat jelek Jelek
3 Jelek Baik Sangat jelek Jelek
5 Jelek Baik Sangat jelek Jelek
12. 12
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak tidak
mengandung plastik memiliki warna lebih jernih dari pada minyak
mengandung plastik. semakin banyak kandungan plastik semakin keruh
warna minyak. Minyak yang mengandung plastik memiliki nilai absorbansi
lebih tinggi daripada minyak tidak mengandung plastik. keripik mengandung
plastik dan keripik tidak mengandung plastik dapat dibedakan dengan uji
apung uji masa simpan dan análisis menggunakan mikroskop. Ciri ciri
makanan mengandung plastik yaitu memiliki warna, kerapuhan dan rasa lebih
baik daripada keripik tidak mengandung plastik, tahan lama, terapung, serta
menggumpal saat dipanaskan.
Ucapan terima kasih
Rasa syukur kepada ALLAH yang telah memudahkan segala urusan,
terimakasih peneliti ucapkan kepada ibunda tercinta yang telah memberi
motivasi dan dukungan baik secara moril maupun materi serta kepada
anggota keluarga yang selalu mendukung, Ucapan terimakasih juga peneliti
ucapkan kepada Isma, Risa, Fini, Intan dan teman-teman sekalian yang telah
membantu saat melakukan penelitian.
Referensi
Cowie, J.M.G & Valeria A. 2008. Polymers: Chemistry an Phisics Of Modern
Materials 3th ed. USA: CRC Press.
D’Buletin. 2008. Bahaya Dibalik Kemasan Makanan-Plastik
http://elits38.wordpress.com/2008/07/31/bahaya-dibalik-kemasan-makanan-
plastik/ diakses 29 Desember 2013.
Gaman, P.M & Sherrington K.B. 1992. Ilmu pangan, pengantar ilmu pangan,
nutrisi dan mikrobiologi ed 2. Jakarta: Gajah Mada University Press.
Hart, H., Leslie E.C., David J.H. 2003. Kimia Organik: suatu Kuliah Singkat
edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Khaldun, I. 2012. Analisis Instrumental Bagian 1. Banda Aceh: Prodi Kimia
FKIP Unsyiah.
Piotrowska, B. 2005. Toxic Components of Food Packaging Materials. USA:
CRC Press LLC.
Winarno. 2008. Kimia Pangan Dan Gizi. Bogor: M-Brio Press.