ini adalah tugas saya
cuma kurang kerjaan aja uploud tugas di mari
lagian biar nambah nambah file dislideshare.net
kalo mau lihat silahkan mau download silahkan.
5. 3.KONVERSI SATUAN SUDUT
SEMUA CARA PENGUKURUN SUDUT
BERDASARKAN PADA PEMBAGIAN
LINGKARAN ATAU PUTARAN PENUH.
ADA DUA MACAM UKURAN SUDUT,
YAITU DERAJAT DAN RADIAN
A. SATUAN DERAJAT
1 PUTARAN PENUH = 360 derogate , di
tulis 1 PUTARAN = 360º
6. Pada sebuah lingkaran, panjang sebuah busur antara dua
jari-jari sebanding dengan besar sudut di antaranya dan
panjang jari-jarinya. Satuan sudut yang dikaitkandengan
panjang busur dalam sebuah lingkaran adlah radian (rad).
Satu radian (1 rad). Satu radian adalah besar sudut pusat
lingkaran yang panjang busur di depan sudut sama dengan
panjang jari- jari lingkaran tersebut.
Perhatikan Pada Gambar 4.1
1 rad
Gambar 4.1
7. A. Sudut lancip (0 -90 )
B. Sudut siku-siku (90 )
C. Sudut tumpul (90 -180 )
D. Sudut lurus (180 )
E. Sudut refleks (180 - 360 )
F. Sudut penuh (360 )
g. Sudut 180 terletak pada garis lurus
H. Sudut penyiku (dua sudut membentuk
sudut 90 )
I. Sudut pelurus (2 sudut membentuk
sudut 180 )
J. Garais-garis sejajar adalah garis pada
satu bidang dan titiknya tidak pernah
berpotongan
K. Garis transversal (sebuah garis lurus yang
memotong dua garis sejajar)
9. SEGITIGA ADALAH SUATU BIDANG YANG
DIBENTUK OLEH TIGA RUAS GARIS LURUS
YANG SETIAP UJUNG NYA SALING
BERSEKUTU.
JUMLAH SEMUA SUDUT 180̊.
Segitiga Lancip
Segitiga Sama Kaki
Segitiga Siku-siku
Segitiga Sama Sisi
Segitiga Tumpul
Segitiga Sembarang
12. Perhatikan Gambar 4.4! Dua Segitiga
Dikatakan Sebangun (Semilar)
Jika Memenuhi Dua Sayarat Berikut :
13. A.POLIGON
POLIGON ADALAH SUATU BIDANG
TERTUTUP YANG DIBATASI DENGAN
GARIS-GARIS LURUS
Poligon 3 sisi
=segitiga
Poligon 4 sisi =segi
empat
Poligon 5 sisi
=pentagon
MACAM MACAM POLIGON:
Poligon 6 sisi
=beksagon
Poligon 7 sisi
=heptagon
Poligon 8 sisi
=oktagon
17. Garis tinggi adalah ruas garis yang melalui sebuah
titik sudut dan tegak lurus
Pada sisi di hadapan titik sudut tersebut.
Ketika garis tinggi suatu segitiga bertemu disatu
titik. Titik itu disebut titik tinggi segitiga. Panjang
garis-garis tinggi suatu segitiga berbanding terbalik
Dengan sisi-sisi yang yang berhadapan dengan
perbandingan:
C
a
b
A
c
B
24. C. TRANSFORMASI BANGUN
DATAR
UNTUK MEMINDAH KAN SUTU TITIK ATAU BANGUN
PADA BIDANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN
MENGGUNAKAN transformasi
.Ada empat
jenis transformasi, yaitu translasi
(pergeseran), refleksi (pencerminan),
rotasi (perputaran ), dan dilatasi
(perkalian).
25. Translasi adalah perpindahan titik pada bidang dengan jarak dan arah
tertentu. Jarak dan
arah dapat di wakili oleh ruas garis berarah AB atau oleh suatu bilangan
berurutan b .
a
b
Translasi oleh b artinya suatu titik digeser a di geser ke kanan b langkah ke
atas, tranlasi oleh
-a
-b artinaya: suatu titik digeser a langkah kekiri dan b ke bawah.
26. Pencerminan dapat di lakukan oleh sebuah gari yang disebut sumbu
simetri, yaitu jarak antara titik pada benda terhadap sumbu simetri.
Secara umun dirumuskan sebagai berikut.
a)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu x, maka A(a,-b).
b)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu y, maka A(-a,b).
c)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu x = h, maka A’(2h- a,b)
d)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu y = h, maka A’ (2x a,b)
e)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu O(0,0), maka A’(-a,-b)
f)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu (x ,y) maka A’(2x-a, 2y-b)
g)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu y = x, maka A’(b, a).
h)
Jika A(a,b) dicerminkan terhadap sumbu y = -x maka A’(-b, -a).
27. Suatu rotasi ditetunkan oleh pusat, besar sudut dan arah sudut. Arah positif adalah
rotasi yang berlawananan dengan arah jarum jam, sedangkan arah negatif adalah
rotasi yang seaarah jarum jam.
Secara umum rotasi dirumuskan sebagai berikut.
a)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(0,0) sejauh 90° atau -270°, maka A’(-b, a)
b)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(0,0) sejauh 180° atau 180°, maka A’(-a, -b)
c)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(0,0) sejauh 270° atau -90°, maka A’(-b, a)
d)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(0,0) sejauh 360° atau 0°, maka A’(a, b)
e)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(c, d) sejauh 90°, maka A’(-b+c+d, a- c + d)
f)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(c, d) sejauh 180°, maka A’(2c – a, 2d -b)
g)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(c, d) sejauh 270°, maka A’(b+ c –d, a+c+d)
h)
Jika A(a,b) diputar pada pusat O(c, d) sejauh 360°, maka A’(a, b)
28. Suatu dilatasi ditentukan oleh pusat dan faktor sekalanya.
Untuk perkalian yang berpusar di O(0, 0) dengan sekala k
dilambangkan [O,k] sedangkan untuk perkalian yang
berpusat di P(c, d) dengan faktor skala k dilambakan
dengan [p, k]