1. 16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data-Data Perusahaan Mayan Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk menentukan harga pokok produksinya, Perusahaan Mayan harus
mengumpulkan data-data produksi yang dikeluarkan. Dalam melakukan perhitungan
harga pokok produksi, perusahaan menggunakan metode pendekatan full costing. Hasil
dari perhitungan harga pokok produksi tersebut digunakan oleh perusahaan selain untuk
menentukan besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama
periode tertentujuga digunakan untuk menentukan harga jual produk yang diproduksi
oleh perusahaan.
Data yang dipakai adalah data bulan Januari 2002. Perusahaan Mayan
memproduksi roti tawar setiap bulannya sebanyak 7.500 potong. Selain roti tawar,
perusahaan juga memproduksi jenis roti yang lain seperti ……………………. Kapasitas
produksi untuk roti tawar diperkirakan adalah 50 % dari kapasitas produksi secara
keseluruhan. Adapun perincian biaya-biaya yang digunakan untuk memproduksi roti
tawar tersebut untuk bulan Januari 2002 adalah :
2. 17
1. Perhitungan Biaya Bahan Baku
Tabel 4.1
Data Pemakaian Bahan Baku – Bulan Januari 2002
NO. BAHAN BAKU KUANTITAS HARGA TOTAL
01. Terigu 2.340 kg Rp. 3.200 / kg Rp.7.488.000
02. Gula Pasir 185 kg Rp. 3.600 /kg Rp. 666.000
03. Mentega 93 kg Rp.10.000 /kg Rp. 930.000
04. Biang Roti 16 kg Rp.20.000 /kg Rp. 320.000
05. Bahan Pengawet 1.5 kg Rp.15.000 /kg Rp. 22.500
06. Garam 7 Bungkus Rp. 2.500 /bgks Rp. 17.500
07. Anti Buluk 1 kg Rp.20.000 /kg Rp. 20.000,-
JUMLAH Rp.9.464.000
Sumber : Perusahaan Mayan
Dari tabel 4.1 terlihat bahwa untuk membuat 7.500 potong roti tawar membutuhkan
biaya bahan baku sebesar Rp. 9.464.000
2. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja
Tabel 4.2
Data Biaya Tenaga Kerja – Bulan Januari 2002
NO. KARYAWAN BAGIAN JUMLAH UPAH/BLN
01. Pengadukan 1 Rp. 450.000
02. Penimbangan 1 Rp. 450.000
03. Pembakaran 1 Rp. 450.000
04. Pemotongan 1 Rp. 450.000
05. Pembungkusan 1 Rp. 450.000
JUMLAH 5 Rp.2.250.000
Sumber : Perusahaan Mayan
3. 18
3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Perhitungan biaya overhead pabrik berikut ini adalah sudah dihitung berdasarkan
pemakaian biaya overhead pabrik untuk proses pembuatan roti tawar saja.
Tabel 4.3
Data Biaya Overhead Pabrik Untuk Bulan Januari 2002
NO. NAMA BIAYA JUMLAH
01. Biaya Listrik Rp. 450.000
02. Biaya Telpon Rp. 150.000
03. Biaya Solar Rp. 150.000
04. Biaya Plastik Rp. 798.000
05. Biaya Sewa Gedung Rp. 250.000
06. Biaya Depresiasi Oven Rp. 87.500
07. Biaya Depresiasi Mixer Rp. 50.000
08. Biaya TK Tidak Langsung Rp.1.000.000
TOTAL BOP Rp.2.935.500
Sumber : Perusahaan Mayan
Keterangan :
Depresiasi Oven
Harga Perolehan = Rp.4.200.000
Umur Ekonomis = 4 tahun
Nilai Residu = 0
Depresiasi per tahun = (Rp.4.200.000 - 0 ) : 4 = Rp1.050.000
Depresiasi per bulan = Rp.1050.000 : 12 = Rp.87.500
Depresiasi Mixer
Harga Perolehan = Rp.1.200.000
4. 19
Umur Ekonomis = 2 tahun
Nilai Residu = 0
Depresiasi per tahun = (Rp.1.200.000 - 0 ) : 2 = Rp.600.000
Depresiasi per bulan = Rp.600.000 : 12 = Rp.50.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung di Perusahaan Mayan ada 2 orang dan masing-
masing memperoleh gaji sebesar Rp.500.000 per bulan.
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa besarnya biaya overhead pabrik adalahRp.2.935.500.
4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan Mayan
Dalam perhitungan harga pokok , Perusahaan Mayan menghitungnya dengan
cara menambah total biaya selama satu bulan dibagi dengan jumlah produk yang
dihasilkan. Untuk perhitungan harga pokok produksi, perusahaan tidak memasukkan
biaya depresiasi oven dan mixer. Dengan demikian perincian dari harga pokok
produksinya adalah :
Biaya Bahan Baku Rp. 9.464.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 2.250.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.798.000 +
Total Biaya Produksi Rp.14.512.000
Jumlah roti tawar yang dihasilkan pada bulan Januari sebanyak 7.500 potong, maka
besarnya harga pokok produksi per unit dan harga jual per unit dapat dihitung sebagai
berikut :
Harga Pokok Produksi = Rp.14.512.000 : 7.500 potong
= Rp.1.934,93333
= Rp.1.934,93 (dibulatkan)
5. 20
Harga jual roti tawar pada perusahaan ditentukan dengan cara :
Harga Jual = Rp.1.934,93333 + 50 % (Rp.1.934,93333)
= Rp.2.902,39995
= Rp.2.902,4 (dibulatkan)
4.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Harga
Pokok Proses Pendekatan Full Costing
Perusahaan Mayan mengolah produknya melalui satu departemen. Dalam tahap
pengolahan tersebut sebagian kecil produk mengalami kerusakan dan tidak laku dijual.
Data produksi dan biaya dalam bulan Januari 2002 adalah sebagai berikut :
Produk masuk proses sebanyak 7.500 potong roti tawar, dari jumlah tersebut 7.410
potong roti tawar telah selesai dan produk rusak sebanyak 10 potong roti tawar dan 80
potong roti tawar masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian (BBB 100%, BTK 80
%, BOP 60 %). Produk rusak yang bersifat normal sebanyak 10 potong roti tawar dalam
satu bulan, akan tetapi jumlah trsebut tidak mempengaruhi dalam memperhitungkan
harga pokok produk dan harga jual.
Berikut ini data produksi dari pemrosesan roti tawar
Dimasukkan dalam proses 7.500 potong
Produk jadi ditrasfer ke gudang 7.410 potong
Produk dalam proses akhir 80 potong
(BB 100 %, BTKL 80 %, BOP 60 %)
Produk Rusak 10 potong
7.500 potong
0
Data biaya produksi bulan Januari 2002
Biaya Bahan Baku Rp. 9.464.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.250.000
6. 21
Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.935.500
Total Biaya Produksi Rp.14.649.500
Perhitungan Unit Ekuivalen
7.410 + 10 + (100 % X 80) = 7.500
7.410 + 10 + ( 80 % X 80) = 7.484
7.410 + 10 + ( 60 % X 80) = 7.468
Tabel 4.4
Perhitungan Biaya Per satuan Produk per unit
Unsur Biaya
Produksi
Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya Produk Per satuan
BBB Rp. 9.464.000 7.500 Rp.1.261,86667 *
BTK Rp. 2.250.000 7.484 Rp. 300,64136 **
BOP Rp. 2.935.500 7.468 Rp. 393,077129 ***
Rp.14.649.500 Rp.1.955,585164
* Rp. 9.464.000 : 7.500 = |Rp.1.261,86667
** Rp. 2.250.000 : 7.484 = Rp. 300,64136
*** Rp. 2.935.500 : 7.468 = Rp. 393,077129
Berikut ini adalah perhitungan Biaya Produksi bulan Januari 2002
HP Produk Jadi = 7.410 X Rp.1.955,58516 = Rp.14.490.886,04
= 10 X Rp.1.955,58516 = Rp. 19.555,85164
Jumlah HP Produk Jadi (pembulatan) = Rp.14.510.441,92
Harga Pokok Produk Dalam Proses 80 unit :
BBB = 100 % X 80 X Rp.1.261,86667 = Rp.100.949,3336
BTK = 80 % X 80 X Rp. 300,64136 = Rp. 19.241,04704
7. 22
BOP = 60 % X 80 X Rp. 393,077129 = Rp. 18.867,70219
Rp.139.058,0828
Jumlah Biaya Produksi untuk bulan Januari 2002 Rp.14.649.500
Selanjutnya harga jual dari roti tawar di atas dapat dihitung sbb :
Harga Jual /potong = Rp. 1.955,585164 + (50 % X Rp. 1.955,585164)
= Rp. 2.933,3777
= Rp. 2.933,38
Dari hasil perhitungan menurut perusahaan jumlah biaya produksi sebesar
Rp.14.512.000, dengan harga pokok produk per potong Rp.1.934,93 dan harga jual
Rp.2.902,4. Sedangkan menurut teori jumlah biaya produksi Rp.14.649.500, dengan
harga pokok produk Rp.1.955,59 dan harga jual yang dibebankan sebesar Rp.2.933,38.
Perbedaan antara perhitungan menurut Perusahaan Mayan dengan teori disebabkan oleh
karena perusahaan tidak memasukkan unsur biaya depresiasi oven dan mixer ke dalam
biaya overhead pabrik. Hal ini mengakibatkan biaya overhead pabrik secara keseluruhan
disajikan terlalu kecil.
8. 23
4.4 Perbandingan Menurut Perusahaan Dan Teori
Tabel 4.5
Tabel Perbandingan Menurut Perusahaan Dan Teori
PERUSAHAAN TEORI
Perhitungan HPP Perhitungan HPP
Biaya Total Biaya Biaya. Total Biaya UE HPP/potong
BBB Rp. 9.464.000 BBB Rp. 9.464.000 7.500 Rp.1.261,87
BTK Rp. 2.250.000 BTK Rp. 2.250.000 7.484 Rp. 300,64
BOP Rp. 2.798.000 BOP Rp. 2.935.500 7.468 Rp. 393,08
Jumlah Rp.14.512.000 Rp.14.649.500 Rp.1.955,59
HPP = (Rp.14.512.000 : 7.500 )
= Rp1.934,93
Harga Jual Harga Jual
= HPP + (% Laba X HPP) = HPP + (% Laba X HPP)
= Rp1.934,93 + (50 % X Rp1.934,93) = Rp.1.955,59 + (50 % X Rp.1.955,59)
= Rp.2902,4 = Rp.2.933,38