SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  138
Télécharger pour lire hors ligne
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.P UMUR 33 TAHUN
G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN
PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III
DI BPS NENY SUZANNAWATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
N a m a : Indah Setia Ningrum
NIM : 201207090
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.P UMUR 33 TAHUN
G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN
PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III
DI BPS NENY SUZANNAWATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan
Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan
Akbid Adila Bandar Lampung
Disusun Oleh :
N a m a : Indah Setia Ningrum
NIM : 201207090
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
ii
3
PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Juli 2015
Penguji I Penguji II
Ninik Masturiyah, S.ST.,M.Kes Nopa Utari, S.ST
NIK.201501143 NIK. 11210043
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK 2011041008
iii
4
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny. P UMUR 33 TAHUN
G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN
PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III DI BPS
NENY SUZANNAWATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015
Indah Setia Ningrum, Risa Aryantri, M.Si, Ervina .I. Harianja, S.ST
INTI SARI
Ketidaknyamanan pada kehamilan khususnya pada trimester III adalah keadaan tidak nyaman
yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu mulai dari umur kehamilan 28 minggu sampai
umur kehamilan 40 minggu. Tujuan penelitian, memberikan gambaran dan analisa tentang Asuhan
Kebidanan pada ibu hamil dengan ketidaknyamanan trimester III.
Metode studi kasus yang digunakan adalah metode deskriptif, subyek penelitian Ny. P umur 33
tahun dengan ketidaknyamanan pada TM III. Obyek yang diambil dalam studi kasus ini adalah 1
orang yaitu Ny. P umur 33 tahun G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 2 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati Bandar Lampung tahun 2015.
Kesimpulan dari studi kasus ini, penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
terhadap Ny. P dengan menggunakan 7 langkah verney dengan hasil evaluasi ibu sudah mampu
mengatasi keluhan yang dirasakannya terutama pada kehamilan TM III. Saran dari kasus lahan
praktek sebaiknya lebih meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang
sudah diprogramkan dikota Bandar Lampung pada umumnya dan di BPS Neny Suzannawati
khususnya.
Kata Kunci : Kehamilan, ketidaknyamanan TM III
Kepustakaan : 13 referensi (2005-2015)
Jumlah halaman : 113 halaman
iv
5
CURRICULUM VITAE
Nama : INDAH SETIA NINGRUM
NIM : 201207090
Tempat/tanggal lahir : Bogatama/24 Juli 1995
Alamat : Jl. Lintas Rawajitu, Kamp. Bogatama F2
Kec. Penawartama, Kab. Tulang Bawang
No. HP : 082182906977
Angkatan : VII (2014/2015)
Riwayat pendidikan :
1. 1998-2000 TK DharmawanitaBogatama
2. 2001-2006 SDN 1Bogatama
3. 2007-2009 SMPN 2 Penawartama
4. 2010-2012 SMAN 1 Penawartama
5. D III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Lulus Tahun 2015
v
6
MOTTO
 Selalu ada tujuan dalam setiap langkah yang
mungkin tidak terdengar oleh telinga dan tidak
tercium oleh hidung namun terlihat oleh mata
 Menunggu kesuksesan adalah suatu pekerjaan
yang bodoh karna kesuksesan hanya milik
seseorang yang berusaha
By.Indah Setia Ningrum
vi
7
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Studi kasus ini, dan dibalik penyelesaian
tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat
terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah
2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta yang selalu memberikan
semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi
penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis
lakukan.
3. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA khususnya tingkat III yang selalu
mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini.
4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung
sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih
atas partisipasi dan dukungannya selama penulis menyelesaikan tugas
akhir Diploma Kebidanan ini.
vii
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur Atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus ini yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. P umur 33 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Normal Dengan
Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati,
Bandar Lampung 2015” Studi Kasus ini dapat terselesaikan berkat bantuan
berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu yaitu:
1. Dr. Wazni Adila, MPH selaku Direktur Kebidanan Adila Bandar Lampung
2. Risa Aryantri, M.Si selaku pembimbing I Studi Kasus Akademi Kebidanan
Adila Bandar Lampung
3. Ervina .I. Harianja selaku pembimbing II Studi Kasus Akademi Kebidanan
Adila Bandar Lampung
4. Neny Suzannawati, Amd.Keb selaku pemilik BPS
5. Seluruh Staf dan Dosen Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Studi Kasus ini baik
secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat ditulis satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan Studi Kasus ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang besifat membangun
guna perbaikan berikutnya. Semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca umumnya
Bandar Lampung, Juli 2015
Penulis
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................iii
INTISARI...........................................................................................iv
CURICULUM VITAE.......................................................................v
MOTTO .............................................................................................vi
PERSEMBAHAN ..............................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................viii
DAFTAR ISI......................................................................................ix
DAFTAR TABEL ..............................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................3
1.4 Ruang Lingkup...................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian..............................................................5
1.6 Metodelogi dan Teknik Memperoleh Data..........................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan teori medis...........................................................8
2.2 Tinjauan Manajemen Kebidanan Menurut Varney..............34
2.3 Teori Landasan Hukum ......................................................55
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian .........................................................................57
3.1 Matriks...............................................................................65
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian..........................................................................83
4.2 Interpretasi Data Dasar .......................................................93
4.3 Diagnosa Potensial .............................................................96
4.4 Tindakan Segera.................................................................97
4.5 Perencanaan .......................................................................98
4.6 Pelaksanaan........................................................................101
4.7 Evaluasi..............................................................................107
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................111
5.2 Saran..................................................................................112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
10
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan pertiga jari........................................12
Tabel 2.2 Pengukuran TFU……………….................................................. 18
Tabel 2.3 Pemberian Imunisasi TT.............................................................19
Tabel 2.4 Pemeriksaan Laboratorium.................... .................................................52
Tabel 3.1 Matriks …………………………………………..…………………. 66
x
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat izin penelitian
Lampiran 2 : Lembar konsul
Lampiran 3 : SAP dan leaflet
Lampiran 4 : Dokumentasi
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan
bayinya. Kadang-kadang ibu merasakan khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu. Hal ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya
akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Sering kali
ibu merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya
tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Selain itu, ibu juga merasa
sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil. Pada trimester ini, ibu memerlukan ketenangan
dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Hanni et all, 2011, h;69).
Ketidaknyamanan kehamilan trimester III (TM III) adalah keadaan
tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai
umur kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu. Ketidaknyamanan kehamilan
trimester III meliputi: Peningkatan frekuensi berkemih/nokturia, Konstipasi/
sembelit, Edema, Insomnia, Nyeri pinggang , Keringat berlebihan, dan
sebagainya2. Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang
umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam
tingkat ringan hingga berat. Bebasnya seorang wanita dari ketidaknyamanan
2
tersebut dapat membuat perbedaan signifikan terhadap cara wanita
memandang pengalaman kehamilannya. Aspek fisiologis, anatomis dan
psikologis yang mendasari setiap ketidaknyamanan (jika diketahui) dijelaskan
untuk merangsang pikiran ibu hamil mencari upaya lebih lanjut untuk
mengatasinya. Cara mengatasi ketidanyamanan ini didasarkan pada gejala
yang muncul (https://inakartikaputri.wordpress.com/ketidaknyamanan-pada-
ibu-hamil-tm-iii/)
Tujuan utama Antenatal Care (ANC) adalah memantau kemajuan
persalinan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta sosial ibu
dan bayi. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan.
Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun
bayi, dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas
dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal. Mempersiapkan ibu dan
keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat
tumbuh dan berkembang secara normal ( Sulistyawati Ari, 2012, h;4).
Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan di BPS Neny
Suzannawati, Amd.Keb pada tanggal 09 April 2015, terdapat ibu hamil
G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 2 hari, sehingga penulis tertarik untuk
melakukan asuhan dengan judul “Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil
Trimester III”.
3
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil normal Terhadap Ny.P Umur
33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari (pada tanggal 11 April
2015) Di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015 ”
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. P Di
BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Penulis dapat melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Hamil khususnya terhadap Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0
Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan
Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati,
Amd.Keb Tahun 2015
1.3.2.2 Penulis mampu melakukan interprestasi data kebidanan pada
ibu hamil khususnya terhadap Ny.P Umur 33 Tahun G1P0A0
Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan
Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati,
Amd.Keb Tahun 2015
1.3.2.3 Penulis dapat menentukan diagnosa/masalah potensial Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya terhadap Ny.P Umur 33
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan
Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny
Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015
4
1.3.2.4 Penulis dapat melakukan tindakan segera/kolaborasi
khususnya Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya
terhadap Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33
Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan
TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb tahun 2015
1.3.2.5 Penulis dapat merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan
khususnya Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya terhadap
Ny.P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari
Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS
Neny Suzannawati, Amd.Keb tahun 2015
1.3.2.6 Penulis dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil khususnya terhadap Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0
Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan
Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati,
Amd.Keb Tahun 2015
1.3.2.7 Penulis melakukan evaluasi terhadap rencana asuhan
kebidanan pada ibu hamil khususnya Ny. P Umur 33 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan
Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny
Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015
1.4 Ruang Lingkup
Dalam penelitian penulis menetapkan Ruang Lingkup Penelitian adalah
sebagai berikut :
5
1.4.1 Sasaran Penelitian
Objek dalam Studi Kasus ni adalah satu orang Ibu hamil normal yaitu
Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 2 hari di
BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb.
1.4.2 Tempat
Dalam Studi Kasus ini penulis mengambil kasus di BPS Neny
Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015.
1.4.3 Waktu
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Dalam Studi Kasus ini dilaksanakan
pada tanggal 9 April sampai 16 April 2015.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi
mahasiswi Akademi Kebidan Adila Bandar Lampung dalam
menerapkan ilmu dan sebagai acuan penelitian berikutnya.
1.5.2 Bahan Lahan Praktek
Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman yang tepat untuk
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal.
1.5.3 Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman
langsung, dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama
6
perkuliahan serta dapat mengaplikasikan dalam penangana kasus
kehamilan normal khususnya pada TM III.
1.5.4 Bagi Masyarakat dan Pasien
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
Ketidaknyamanan TM III dan bagaimana penanganannya sehingga
resiko terjadinya Ketidaknyamanan TM III dapat berkurang
1.6 Metedologi dan Tekhnik Memperoleh Data
Untuk memperoleh data, tehnik yang di gunakan sebagai berikut:
1.6.1 Data primer
1.6.1.1 Wawancara
Salah satu metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan
data adalah dengan wawancara, dimana penulis mendapat
keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran
penelitian (responden), dan bercakap cakap dengan berhadapan
muka dengan orang tersebut. Jadi data diperoleh langsung dari
responden melalui salah satu pertemuan atau percakapan
penulis melakukan tanya jawab dengan klien, suami, dan
keluarga yang dapat membantu memberikan informasi yang
dibutuhkan (Notoatmodjo, 2005; h.102).
Wawancara dilakukan dengan cara :
a. Auto anamnesa
Wawancara yang langsung di lakukan kepada klien
mengenai penyakitnya.
7
b. Allo anamnesa
1. Pengkajian Fisik
Adalah suatu pengkajian yang dapat di pandang sebagai
bagian tahap pengkajian pada proses perawatan atau
tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari sistem
pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya menggunakan
cara-cara yang sama dengan pengkajian fisik, yaitu
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (Prihardjo,
2006; h. 2-3).
1.6.1.2 Data sekunder
1. Studi Pustaka
Adalah dari buku-buku, laporan-laporan penelitian, majalah
ilmiah, jurnal, dan sebagainya kita dapat memperoleh
informasi, baik berupa teori-teori, generalisasi, maupun
konsep yang telah dikemukakan oleh berbagai ahli.
2. Studi Dokumentasi
Studi yang dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien bersumber dari catatan dokter, bidan, maupun sumber
lain yang menunjang seperti hasil pemeriksaan diagnostic
(Notoatmodjo, 2005; h.62-64).
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu
diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika
memberi asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih
cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling
mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai
pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan
selama hamil (Sulistyawati, 2012, h; 2).
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuaan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender. (Prawiroharjo, 2011; h 213)
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Manuaba, et.all, 2010, h;75)
9
Kehamilan dibagi atas 3 triwulan:
a. Kehamilan triwulan pertama antara 0 hingga 12 minggu
b. Kehamilan triwulan kedua antara 13 hingga 27 minggu
c. Kehamilan triwulan ketiga antara 28 hingga 40 minggu
(Prawiroharjo, 2011, h: 213).
2.1.2 Tanda dan Gejala Awal Kehamilan
2.1.2.1 Tanda-tanda kehamilan
a. Tanda Pasti Kehamilan
a) Denyut jantung janin (DJJ)
b) Terasa gerakan janin
c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio
d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (
>16 minggu)
b. Tanda Tidak Pasti kehamilan
a) Rahim membesar
b) Tanda hegar
c) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks,
vagina dan vulva
d) Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu
arah sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran
tersebut
10
e) Braxton Hicks, yaitu bila uterus dirangsang (distimulasi
dengan di raba) akan mudah berkontraksi
f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat
g) Ballotement positif. Jika dilakukan pemeriksaan palpasi
di perut ibu dengan cara mengoyang-goyangkan di salah
satu sisi, maka akan terasa “pantulan” disisi yang lain
h)Tes urine kehamilan (tes HCG) positif. Tes urine
dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi
pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
mengetahui kadar hormonal gonadotropin dalam urine.
Kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan
bahwa wanita mengalami kehamilan.
c. Dugaan hamil
Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus
(terlambat haid), Nausea, anoreksia, emesis, dan
hipersaliva, Pusing, Miksi/sering buang air kecil, Obstipasi,
Hiperpigmentasi:striae, cloasma, linea nigra, Varises,
Payudara menegang, Perubahan perasaan, Berat badan
bertambah (Sulistyawati, h;83 2012).
2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisologi ibu hamil
2.1.3.1 Uterus
a. Ukuran
Kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 × 25 × 20
cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini
11
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan
janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan
hiperplasi otot polos rahim serabut-serabut kolagen nya
menjadi higroskopik, dan endrometrium menjadi desidua
(Sulistyawati, 2012, h;59)
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir
kehamilan. (Manuaba, et.all, 2010, h; 85)
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima
dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion)
sampai persalinan. pada perempuan tidak hamil uterus
mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang.
(Prahawirohardjo, 2011, h; 175)
Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau ada
4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvic,
setalah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesaranya dapat mencapai batas hati, pada ibu hamil
rahim biasanya mobile lebih mengisi rongga abdomen kiri
dan kanan.
Arteri uterine dan ovarium bertambah diameternya, anak
pembuluh darah vena mengembang dan bertambah.
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini
yang disebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal
12
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh
karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda
chadwick (Sulistyawati, 2012,h;60-61).
Perubahan kosentrasi hormonal yang mempengaruhi rahim
yaitu estrogen dan progesteron menyebabkan progesteron
mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim
yang disebut dengan Braxton Hiks. Pertumbuhan rahim
ternyata tidak sama kesemua arah tetapi terjadi
pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta
sehingga rahim bentukanya, bentuk rahim yang tidak sama
ini disebut tanda hegar (Manuaba, et.all, 2010, h; 88).
Tabel 2-1. TFU menurut penambahan pertiga jari
Usia Kehamilan
(Minggu)
Tinggi Fundus Uteri
(TFU)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus
xiphoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus (px)
(Sulistyawati, 2012, h; 60)
2.1.3.2 Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
13
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron
(Sulistyawati, 2012, h;61).
Indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada usia 16 minggu. (Manuaba, et.all, 2010,
h; 92)
21.3.3 Vulva dan Vagina
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi
pada vagina dan vulva, sehinga pada bagian tersebut terlihat
lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda
chadwik, (Sulistyawati, 2012, h;61).
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna
merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks). (Manuaba,
et.all, 2010, h; 92)
2.1.3.4 Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai dari usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 16-28 minggu. (Sulistyawati, 2012 ; h. 61)
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan
terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah kerahim.
Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak
dikirim kerahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim
14
menerima seperlima dari seluruh darah dari ibu,
(Sulistyawati, 2012 ; h. 61)
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mengurangi retensi vaskuler
sistemik. (Prawirohardjo, 2011, h; 182)
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada
usia kehamilan 32 minggu. (Manuaba, et.all, 2010, h; 93)
2.1.3.5 Perubahan Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal
menyaring darah yang volumenya meningkat (samapai 30-
50% atau lebih), yang mencapai puncaknya terjadi pada usia
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan
rahim yang membesar ). (Sulistyawati, 2012 ; h.62)
Pada kehamilan, ureter membesar untuk dapat menampung
banyaknya pembentukan urine, terutama pada ureter kanan
karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh
progesteron, tekanan rahim yang membesar dan terjadi
perputaran kekanan, dan terdapat kolon dan sigmoid di
sebelah kiri yang menyebabkan perputaran rahim kekanan.
(Manuaba, et.all, 2010, h; 94)
15
Pada bulan-bulan pertama pertama kehamilan kandung kemih
akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan hilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari
pangul. Pada akhir kehamilan jika kepala sudah mulai turun
ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul
kembali.(Prawirohardjo, 2011, h; 185)
Pada akhir kehamilan aktivitas ginjal akan lebih besar terjadi
saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring
mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa
darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah
selanjutnya aktivitas ginjal dan curah jantung. (Sulistyawati,
2012 ; h. 63)
2.1.3.6 Perubahan Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan
usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. (Sulistyawati,
2012 ; h. 63)
Oleh karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung
meningkat dan dapat menyebabkan daerah lambung terasa
panas, pengeluaran air liur berlebihan, morning sickness,
emesis gravidarum dan progesteron menimbulkan gerak usus
16
semakin berkurang dan menyebabkan konstipasi. (Manuaba,
et.all, 2010, h; 93)
2.1.3.7 Perubahan Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan
tulang dan ini terjadi ketika trimester akhir. Oleh karena itu,
peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk
menunjang kebutuhan.
Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1000 mg, 500
mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah,
300 mg untuk transportasi kefetus ketika kehamilam masuk
usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk mengantikan cairan
yang keluar dari tubuh. (Sulistytawati, 2012, h; 63)
2.1.3.8 Perubahan Sistem Muskuluskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk umum pada
kehamilan. Akibat dari pembesarn uterus ke posisi anterior,
lordosis menggeser pusat daya berat kearah dua tungkai.
(Prahawirohardjo, 2011: h. 186),
Adanya sakit punggung dan ligament pada kehamilan tua
disebabkan oleh meningkatnya pergerakan pelvis akibat
pembesaran uterus. (Sulistyawati, 2012 ; h. 64)
2.1.3.9 Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh Melanophore Stimulating
Hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
17
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae
gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae,
linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan hilang. (Manuaba, et.all, 2010, h;
94)
2.1.3.10 Payudara
Payudara sebagai organ proses laktasi yang mengalami
banyak perubahan sebagai persiapan setelah jalan lahir.
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan
berat. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar
alveoli. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu. Kalau
diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning.( Sulistyawati, 2012 ; h. 65)
2.1.4 Tujuan ANC
Tujuan dari asuhan antenatal adalah upaya preventif program
pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisi luaran maternal dan
neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
kehamilan.(Prawirohardjo, 2011; h, 278)
Selain itu tujuan dari asuhan antenatal yaitu :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan anak.
18
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Jannah, 2012; h.
167-168).
2.1.5 Standar dalam pelayanan kebidanan
2.1.5.1 Standar pelayanan ANC yang diprogramkan
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan
sekarang menjadi 12 T, sedangkan untuk daerah gondok dan
endemic malaria menjadi 14T, yakni :
a. Timbang berat badan tinggi badan
Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila
hasil pengukuran <145 cm. Berat badan ditimbang setiap
ibu dating atau berkunjung untuk mengetahui kenaikan
BB dan penurunan BB. Kenaikan BB ibu hamil normal
rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg
b. Tekanan Darah
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi
tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya
19
gejala hipertensi dan preeklamsi. Apabila turun dibawah
normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah
normal berkisar systole/diastole : 110/80-120/80 mmHg.
c. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Menggunakan pita sentimeter, letakkan titik no pada tepi
atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus
tidak boleh ditekan).
Tabel 2.2 Pengukuran TFU
No Tinggi Fundus Uteri (cm)
Umur Kehamilan dalam
minggu
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40
(Sulistyawati, 2012)
d. Pemberian Tablet Tambah Darah (Tablet Fe)
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil
dan nifas, karena masa kehamilan kebutuhan meningkat
seiring dengan pertumbuhan janin.
e. Pemberian Imunisasi TT
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping
TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2
hari pada tempat penyuntikan.
20
Tabel 2.3 Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi Interval
%
Perlindungan
Masa
Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan
ANC pertama
0 % Tidak Ada
TT 2 4 minggu setelah
TT 1
80 % 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah
TT 2
95 % 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah
TT 3
99 % 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah
TT 4
99 % 25
tahun/seumur
hidup
(Sulistyawati,2012)
f. Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil
yang pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang
persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk
mendeteksi enemia pada ibu hamil.
g. Pemeriksaan Protein Urine
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil.
Protein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah
preeklamsi.
h. Pengambilan Darah untuk pemeriksaan VDRL
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratoty
(VDRL) untuk mengetahui adanya treponema
palladium/penyakit menular seksual, antara lain syphilish.
i. Pemeriksaan Urine Reduksi
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu
dengan indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit
gula pada keluarga ibu dan suami.
21
j. Perawatan Payudara
Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan
payudara yang ditunjukkan kepada ibu hamil. Manfaat
perawatan payudara adalah :
1) Menjaga kebersihan payudara, terutama putting susu
2) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk putting susu
(pada putting susu terbenam)
3) Merangsang kelenjar-kelenjar susu sehingga produksi
ASI lancar
4) Mempersiapkan ibu dalam laktasi
Perawatan payudara dilakukan 2 kali sehari sebelum
mandi dan mulai pada kehamilan 6 bulan.
k. Senam Ibu Hamil
Bermanfaat membantu ibu dalam persalinan dan
mempercepat pemulihan setelah melahirkan serta
mencegah sembelit.
l. Pemberian Obat Malaria
Pemberian obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil
didaerah endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala
khas malaria yaitu panas tinggi disertai mengigil.
m. Pemberian kapsul minyak beryodium
Kekurangan yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan dimana tanah dan air tidak mengandung unsur
22
yodium. Akibat kekurangan yodium dapat mengakibatkan
gondok dan kretin yang ditandai dengan :
1) Gangguan fungsi mental
2) Gangguan fungsi pendengaran
3) Gangguan pertumbuhan
4) Gangguan kadar hormone yang rendah
n. Temu Wicara
1) Definisi konseling
Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk
menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih
baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk
memehami dan mengatasi permasalahan yang sedang
dihadapinya.
2) Prinsip-prinsip konseling
Ada 5 prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu :
a) Keterbukaan
b) Empati
c) Dukungan
d) Sikap dan respon positif
e) Setingkat atau sama derajat
3) Tujuan konseling pada antenatal care
a) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan
sebagai upaya preventif terhadap hal-hal yang tidak
diinginkan.
23
b) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan
asuhan kehamilan, penolong persalinan yang bersih
dan aman atau tindakan klinik yang mungkin
diperlukan.
(Walyani, 2015, h;80)
2.1.5.2 Standar Kunjungan minimal ANC
a. Satu kali pada trimester I (Usia kehamilan 0-13 minggu)
b. Satu kali pada trimester II (Usia kehamilan 14-27 minggu)
c. Dua kali pada trimester III (Usia kehamilan 28-40
minggu)
(Sulistyawati, 2012, h; 4)
Pemeriksaan meliputi :
Anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal
kehamilan resiko tinggi, imunisasi, nasihat dan penyuluhan,
mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat
untuk merujuk (Jannah, 2012; h. 6).
2.1.6 Kebutuhan dasar ibu selama kehamilan
Kebutuhan dasar ibu hamil selama kehamilan di bagi menjadi
kebutuhan fisik dan fsikologi yaitu :
2.1.6.1 Kebutuhan fisik
a. Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan
mempengaruhi pusat pernafasan, CO2 menurun dan O2
meningkat, O2 meningkat akan bermanfaat untuk janin.
24
Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan
CO2 menurun. Pada Trimester III janin membesar dan
menekan diafragma dan menekan vena cava inverior yang
menyebabkan nafas pendek-pendek.
b. Nutrisi
1) Kalori
Kebutuhan energi pada ibu hamil adalah sebesar 285
kkl per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk
memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan
janin. Pada TM I kebutuhan energi meningkat untuk
organogenesis atau pembentukan organ-organ penting
janin, dan jumlah tambahan energi terus meningkat
pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.
2) Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein
sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional
menganjurkan untuk menambah asupan protein
menjadi 12% per hari atau 75-100 gram, bahan pangan
yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan
pangan dengan nilai biologis yang tinggi seprti daging,
ikan, telur, susu, dan untuk protein yang berasal dari
tumbuhan nilai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga
bagian saja.
25
3) Zat besi
Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar
300%, dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya
dari asupan makanan ibu selama hamil, melainkan
perlu ditunjang dengan suplemen zat besi dan
pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak
minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap
hari selama kehamilan. Pemantauan konsumsi
suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan
pemantauan cara minum yang benar karena ini akan
sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi,
vitamin c dan protein hewani merupakan elemen yang
sangat membantu dalam penyerapan zat besi,
sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan
fitrat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan
menghambat penyerapan zat besi. Namun demikian
bukan berarti zat makanan yang menghambat
penyerapan zat besi tersebut tidak bermanfaat bagi
tubuh, zat-zat ini tetap di konsumsi namun jangan
diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah
jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat
besi.
4) Asam folat
26
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang
meningkat dua kali lipat selam hamil. Asam folat
sangat bermanfaat dalam metabolisme normal makanan
menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis
DNA, pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika
kekurangan asam folat maka ibu akan menderita
anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi,
lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus
berlanjutdan tidak segera di tangani maka pada ibu
hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan
kelainan bentuk tulang belakang janin.Jenis makanan
yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati,
brokoli, sayur berdaun hijau (bayam dan aspiragus),
dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai).
Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur.
Menurut Widya Karya Pangan Nasional pemberian
asam folat pada ibu hamil dengan besaran 280,660 dan
470 mikrogram yaitu untuk TM I, II, dan III. Asam
folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau
28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum
tulang belakang dan otak di bentuk pada minggu
pertama kehamilan.
27
5) Kalsium
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis
sebanyak 5%, oleh karena itu asupan yang optimal
perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah
susu dan hasil olahanya, udang, sarang burung, sarden
dalam kaleng, dan beberapa makanan nabati, seperti
sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
c. Obat-obatan
Sebenarnya jika ibu hamil tidak dalam keadaan yang
benar-benar berindikasi untuk diberikan obat-obatan,
sebaiknya pemberian obat di hindari. Penatalaksanaan
keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih
dianjurkan kepada pencegahandan perawatan saja
d. Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan
yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat
toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin. Lingkungan
yang bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi udara
seperti rokok. Karbon monoksida yang terdapat dalam
rokok akan dapat bebas menembus plasenta dan
mengurangi kemampuan HB dalam mengikat oksigen.
Nikotin merangsang hormon adrenergik yang
menyebabkan vasokontriksi menyeluruh, terutama
mengurangi perfusi uterus dan mempersempit arteri tali
28
pusat. Ibu hamil sebagai perokok aktif ataupun terpapar
asap rokok (perokok pasif) akan terkena dampak yang
sama. selain udara prilaku hidup bersih dan sehat perlu
juga di laksanakan, seperti menjaga kebersihan diri,
makanan yang dimakan, buang air besar di jamban, dan
mandi menggunakan air bersih.
e. Senam hamil
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi
darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih
baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak.
f. Pakaian
Pemakaian pakaian dan kelengkapan yang kurang tepat
akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang
akan menggangu fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal
yang perlu di perhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah
memenuhi kriteria berikut ini.
a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan
yang ketat pada daerah perut.
b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap
keringat.
c) Pakai bra yang menyokong payudara.
d) Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
e) Pakaian dalam yang selalu bersih.
29
g. Istirahat dan rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah
satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan
sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan,
oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu
hamil. meskipun dalam keadaan hamil ibu masih
membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan pikiran dan
perasaan.
h. Kebersihan tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu di perhatikan karena
dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan
peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang
menempel pada kulit meningkatkan kelembaban kulit dan
memungkinkan menjadi tempat berkembangnya
mikroorganisme, Bagian tubuh yang lain yang sangat
membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital,
karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang
berlebihan, selain dibersihkan saat mandi mengganti
celana dalam secara rutin minimal 2 kali sehari sangat
dianjurkan.
i. Perawatan payudara
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan
payudara adalah sebagai berikut :
30
a) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu
ketat dan yang mengunakan busa, karena akan
menggangu penyerapan keringat di payudara
b) Gunakan bra yang dengan bentuk yang menyangga
payudara
c) Hindari pembersihan puting susu dengan sabun mandi
karena akan menyebabkan iritasi. Bersihkan puting
d) Bersihkan susu dengan baby oil atau minyak kelapa
lalu bilas dengan air hangat
e) Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna
kekuningan dari payudara berarti produksi asi sudah
dimulai.
j. Eliminasi
Keluhan yang dirasakan pada kehamilan biasanya
konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi terjadi
karena adanya pengaruh hormon progestrin yang
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya
adalah otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran
janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air
putih hangat ketika lambung dalam keadaan kosong yang
berfungsi untuk merangsang gerak peristaltik usus.Sering
buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan
31
oleh ibu hamil, terutama pada TM I dan II. Hal tersebut
adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal
kehamalan terjadi pembesaran uterus yang mendesak
kandung kemih sehingga kapasitasnya berkurang.
Sedangkan pada TM III terjadi pembesaran janin yang
juga menyebabkan desakan pada kantong kemih.
Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi
keluhan sangat tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan dehidrasi.
k. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama
tidak ada riwayat penyakit seperti berikut :
a) Sering abortus dan kelahiran prematur
b) Perdarahan pervaginam
c) Koitus harus dilakukan secara hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan
d) Bila ketuban sudah pecah, dilarang koitus karena dapat
menyebabkan infeksi janin intra uteri.
l. Sikap tubuh yang baik
Tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan
pertambahan ukuran janin, perubahan tubuh yang paling
jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena
tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang di banding
sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering di
32
alami adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika
tidur malam hari. Hal yang perlu di perhatikan untuk
masalah ini adalah tidak memakai sepatu hak tinggi, posisi
tegak saat mengangkat beban, tidur dengan posisi kaki di
tinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak, dan
hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
m. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan
untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan
kematian ibu dan janin, jenis imunisasi yang di berikan
adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah
penyakit tetanus.
2.1.6.2 Persiapan persalinan
Beberapa hal yang harus di persiapkan untuk persalinan
adalah sebagai berikut :
a) Biaya dan penentuan tempat melahirkan
b) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil
keputusan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan
c) Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya
d) Surat-surat fasilitas kesehatan (ASKES, kartu sehat,
jaminan kesehatan dari tempat keraja dan lain-lainnya).
e) Pembagian peran saat berada di RS.
33
2.1.6.3 Memantau kesejahteraan janin
Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara
terus-menerus agar dapat segera terdeteksi dan di tangani jika
ada kelainan. Salah satu indikator kesejahteraan janin yang
dapat dipantau adalah gerakan janin dalam 24 jam. Gerakan
janin dalam 24 jam minimal 20 kali, selain dihitung dengan
gerakan manual, gerakan janin juga dapat di pantau melalui
suatu metode yang disebut non-stress tes (NST) dengan cara
suatu elektrode di tempelkan di perut ibuyang dihubungkan
dengan monitor sehingga setiap ada gerakan janinakan
muncul suatu grafik yang tergambar jelas di layar monitor.
2.1.6.4 Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan
kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
a) Perdarahan pervaginam
b) Sakit kepala hebat
c) Masalah penglihatan
d) Bengkak pada muka dan tangan
e) Nyeri perut yang hebat
f) Bayi tidak bergerak
(Sulistyawati, 2012; h. 108-128)
34
2.1.7 Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester lll
2.1.7.1 Persiapan Saudara Kandung (Sibling)
a. Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara
kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya
terjadi ada anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya
ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya,
menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari
ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya
(memukul, menindih, mencubit, dan lain-lain). Untuk
mencegah Sibling rivalry ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan, diantaranya :
 Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada
adiknya, ia tetap disayang oleh ayah ibu)
 Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya
 Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak
masih dalam kandungan
 Ajak anak untuk melihat benda-benda yang
berhubungan dengan kelahiran bayi.
2.1.7.2 Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih
sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami.
Kadang ibu dihadapkan pada situasi yang ia sendiri
mengalami ketakutan dan kesendirian, terutama pada
trimester akhir. Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi
35
lahir kadang juga muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga
terdekat agar selalu memberikan dukungan dan kasih sayang.
Bidan sangat berperan dalam memberikan pengertian ini pada
suami dan keluarga (Sulistyawati, 2012, h;144)
2.1.7.3 Perasaan Aman dan Nyaman selama Kehamilan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan
fisik dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga
diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan
perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi
ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psokologis
yang dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan
dan keluarga juga sangat memengaruhi kelancaran proses
persalinan.
2.1.7.4 Persipan Menjadi Orangtua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan
banyak perubahan yang terjadi, mulai dari ibu, ayah dan
keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama punya anak,
persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi
dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya
dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi
orangtua.
Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak,
dapat belajar adri pengalaman mengasuh anak sebelumnya.
36
Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah
persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah
pula kebutuhannya.
2.1.7.5 Dukungan dari Tenaga Kesehatan
Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan
mempunyai tempat tersendiri dalan dirinya. Harapan pasien
adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman tersekat dimana
ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan. Adanya hubungan
salling percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan
penyuluhan kesehatan (Sulistyawati, 2012, h;144-145)
2.2 Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney
2.2.1 Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta ketrampilan dalam
rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
berfokus pada pasien (Varney, 1997).
Manajemen kebidanan terdiri atas tujuh langkah yang berurutan,
diawali dengan pengumpulan data sampai dengan evaluasi. Proses ini
bersifat siklik (dapat berulang) dengan tahap evaluasi sebagai data awal
pada siklus berikutnya (Sulistyawati, 2012; h.179).
37
2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney
2.2.2.1 Pengkajian data
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
1. Anamnesa
Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai
berikut:
a. Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer,
karena langsung dari sumbernya.
b. Allo anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien
untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada
keadaan daruratketika pasien tidak memungkinkan lagi
untuk memberikan data yang akurat. (Sulistyawati,
2012 ;h. 156).
Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data
anamnesa terdiri dari beberapa kelompok penting
sebagai berikut:
a) Identitas pasien
1) Nama
38
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan
sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan
penanganan (Ambarwati dan wulandari, 2010, h;
131)
2) Usia/tanggal lahir
Agama Umur dikatakan berpengaruh / memiliki
resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi
belum matang dan psikis yang belum siap dan
>35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-
komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan
dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur)
seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi
berkisar dari usia 20-35 tahun (Manuaba, et.all,
2010; h. 75).
3) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam
berdoa.
4) Suku
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari (Ambarwati dan wulandari, 2010, h;
132).
5) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan
untuk mengetahui sejauh mana tingkat
39
intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikannya
(Ambarwati dan wulandari , 2010; h. 131-132).
6) Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat
sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi
dalam gizi pasien tersebut
7) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah
bila diperlukan (Ambarwati dan wulandari, 2010,
h;132)
b) Riwayat pasien
1) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui
keluhan alasan pasien datang ke fasilitas
kesehatan,(Sulistyawati, 2012, h;167), Pada kasus
ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM III ,
keluhan utamanya adalah konstipasi , kram pada
kaki , sering BAK, dan keputihan dan nyeri
punggung.
2) Riwayat kebidanan
a) Menstruasi
Data ini secara langsung berhubungan dengan
masa kehamilan, dari data yang kita peroleh
kita akan mempunyai gambaran tentang
40
keadaan dasar dari organ reproduksinya.
Beberapa data yang harus kita peroleh dari
riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut :
Menarche adalah usia pertama kali mengalami
menstruasi.
a.Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara
menstruasi yang dialami dengan menstruasi
berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya
sekitar 23 sampai 32 hari.
b.Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita
akan kesulitan untuk mendapatkan data yang
valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan
kriteria banyak, sedang, dan sedikit.
Jawaban yang diberikan oleh pasien
biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat
kaji lebih dalam lagi dengan beberapa
pertanyaan pendukung, misalnya sampai
berapa kali mengganti pembalut dalam
sehari.
41
c. Keluhan
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui
alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan (Sulistyawati Ari, 2012, h; 181),
pada TM III keluhan ketidaknyamana yang
biasa dirasakan adalah oedema pada kedua
kaki yang disebabkan oleh Terjadinya
gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran
dan penekanan uterus terutama pada vena
pelvis ketika duduk dan vena cava inferior
ketika berbaring,peningkatan penyerapan
kapiler, sering BAK Peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan pada tahap selanjutnya
merupakan akibat kompresi pada kandung
kemih. Pada trimester kedua, kandung kemih
tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati
kearah abdomen. uretra memanjang sampai
7,5 cm karena kandung kemih bergeser
kearah atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung
kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisai
ini membuat mukosa kandung kemih mudah
lika dan berdarah. Tonus kandung kemih
dapat menurun. Hal ini memungkinkan
distensi kandung kemih mencapai 1500 ml.
42
pada saat yang sama, pembesaran uterus
menekan kandung kemih, menimbulkan rasa
ingin berkemih walaupun kandung kemih
hanya terisi sedikit urine, Nyeri pinggang dan
punggung bagian bawah ialah Lordosis
dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf.
Struktur ligamentum dan otot tulang belakang
bagian tengah tengah dan bawah mendapat
tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan
lainnya sering kali menimbulkan rasa tidak
nyaman pada musculoskeletal. Terjadi
relaksasi ringan an peningkatan mobilitas
sendi panggul normal selama masa hamil,
pemisaha simpisis pubis, dan ketidakstabila
sendi sakroiliaka yang benar dapat
menimbulkan nyeri dan kesulita berjalan.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan,
tubuhnya akan mengadakan penyesuaian fisik
dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan
tubuhnya yang paling jelas adalah tulang
punggung bertambah lardosis karena
tumpuan tubuh bergeser lebih belakang
dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.
keluhan yang sering muncul dari perubahan
43
ini adalah rasa pegal dipunggung dan
pinggang serta kram pada kaki ketika tidur
dimalam hari. (Sulistyawati, 2012: h. 119).
d.HPHT
HPHT adalah hari pertama haid terakhir
seseorang sebelum hamil. Cara menentukan
HPHT adalah dengan melakukan anamnesis
pada ibu secara tepat karena apabila terjadi
kesalahan, maka penentuan usia kehamilan
juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir
tersebut harus normal, baik dari lamanya
maupun dari banyaknya. Jadi beberapa
pertanyaan yang bisa diajukan adalah
sebagai berikut :
a) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir
sebelum hamil
b) Apakah tanggal tersebut sudah bersih
atau masih keluar darah haidnya
c) Berapa lama menstruasinya
d) Berapa banyak menstruasinya (jika
hanya sedikit maka kemungkinan sudah
terjadi nidasi).
HPHT yang tepat adalah tanggal dimana
ibu baru mengeluarkan darah menstruasi
44
dengan frekuensi dan lama seperti
menstruasi yang seperti biasa (Hanni et all,
2011 h.79).
b) Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena
akan memberikan petunjuk bagi kita tentang
organ reproduksi pasien. Ada beberapa
penyakit organ reprodsuksi yang berkaitan erat
dengan personal hygiene, atau kebiasaan lain
yang tidak mendukung kesehatan
reproduksinya. Jika didapatkan adanya salah
satu atau beberapa riwayat gangguan
kesehatan reproduksi, maka kita harus
waspada akan adanya kemungkinan gangguan
kesehatan alat reproduksi pada masa
kehamilan.
c) Riwayat obstetri
Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk
mengetahui masalah obstetrik, medis dan
sosial yang lain, dalam kehamilan (preeklamsi
dan lain-lain), dalam persalinan
(malpersentasi, drip oksitosin, dan lain-lain),
bentuk persalinan (spontan, SC, forcep, atau
vakum ekstraksi), dalam nifas (perdarahan,
45
infeksi kandungan, bagaimana laktasi, dan
lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi,
kelainan kongenital bayi dan komplikasi yang
lain seperti ikterus, status bayi saat lahir (hidup
atau mati), status kehidupan bayi, jika
meninggal apa penyebabnya. Pertanyaan ini
sangat mempengaruhi prognosis persalinan
pimpinan persalinan, karena jalannya
persalinan yang lampau adalah hasil ujian dari
segala fakor yamg mempengaruhi persalinan
(Hanni et. all, 2011, h;89).
d) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita
gunakan sebagai “penanda” (warning) akan
adanya penyulit masa hamil. Adanya
perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil
yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh
akan mempengaruhi organ yang mengalami
gangguan. Beberapa data penting tentang
riwayat kesehatan pasien yang perlu kita
ketahui adalah pasien pernah atau sedang
menderita penyakit, seperti jantung, diabetes
melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi dan
hepatitis.
46
e) Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini
akan mendapatkan gambaran mengenai
suasana rumah tangga pasangan.
f) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Adanya respon yang positif dari keluarga
terhadap kehamilan akan mempercepat proses
adaptasi ibu dalam penerimaan perannya.
g) Adat istiadat / budaya yang berhubungan
selama masa hamil
Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting
yang biasa mereka anut, berkaitan dengan
masa hamil. Apabila adat istiadat tersebut
merugikan akan membuat pertumbuhan janin
tidak optimal dan pemulihan kesehatan akan
terhambat. Misalnya ibu hamil harus pantang
makanan yang berasal dari daging, ikan, telur,
dan gorengan karena dipercaya akan
menyebabkan kelainan pada janin.
h) Pola pemenuhan sehari-hari
(a) Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita
mendapatkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil.
47
Beberapa hal yang perlu kita tanyakan
pada pasien berkaitan dengan pola makan
adalah sebagai berikut :
(1) Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet
seimbang bagi ibu hamil. Jika
pengaturan menu makan yang
dilakukan oleh pasien kurang
seimbang sehingga ada kemungkinan
beberapa komponen gizi tidak akan
terpenuhi, maka bidan dapat
memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penyusunan menu
seimbang bagi ibu.
(2) Frekuensi
Data ini akan memberi petunjuk bagi
kita tentang seberapa banyak asupan
makanan yang dikonsumsi ibu.
(3) Jumlah perhari
Data ini akan memberikan volume
atau seberapa banyak makanan yang
ibu makan dalam waktu satu kali
makan.
48
(4) Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena
ada kemungkinan pasien
berpantangan makanan justru yang
sangat mendukung pemulih fisiknya,
misal ikan, telur atau daging.
3) Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data dari
kebiasaan pasien dalam memenuhi
kebutuhan cairannya. Hal-hal yang perlu
kita tanyakan kepada pasien tentang pola
minum adalah sebagai berikut :
(1) Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa
kali ia minum dalam sehari dan dalam
sekali minum menghabiskan berapa
gelas.
(2) Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa
banyak ibu minum dalam sekali waktu
minum akan didapatkan jumlah asupan
cairan dalam sehari.
(3) Jenis minuman
49
Kadang pasien mengosumsi minuman
yang sebenarnya kurang baik untuk
kesehatannya.
4) Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.
Oleh karena itu, bidan perlu menggali
kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui
hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang tentang
pemenuhan istirahat.
a) Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal
adalah 6-8 jam.
b) Istirahat siang hari
Tidak semua wania mempunyai
kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu,
hal ini dapat kita sampaika kepada ibu
bahwa tidur siang sangata penting untuk
menjaga kesehatan selama hamil.
c) Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari
pasien karena data ini memberikan
gambaran tentang seberapa berat
50
aktivitas yang biasa dilakukan pasien
dirumah.
d) Aktivitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup
privasi bagi pasien, namun bidan harus
menggali data dari kebiasaan ini, karena
terjadi beberapa kasus dalam aktivitas
seksual yang cukup mengganggu pasien
namun tidak tahu kemana harus
berkonsultasi. Bidan menanyakan hal-
hal yang berkaitan dengan aktivitas
seksual (Sulistyawati, 2012 h.170-172).
Data Objektif
Pemeriksaan umum
Tentang keadaan umum pasien, keadaan emosional, tanda-tanda vital,
tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan atas.
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan
umum pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan
dengan kriteria sebagai berikut :
1) Baik :Jika pasien memperlihatkan respons yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan.
51
2) Lemah :Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang atau
tidak memberikan respons yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak
mampu lagi untuk berjalan sendiri.
b) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat
melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan
composmentis (kesadaran maksimal), sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar), (Sulistyawati, 2012, h; 189).
c) Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil
pengukuran <145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu dating atau
berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB.
Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg
(Walyani, 2015, h;80)
d) Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg
sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30 mmHg sistolik dan 15
mmHg diastolik diatas tensi sebelum hamil, menandakan toxemia
gravidarum (keracunan kehamilan), (Hanni, et.all, 2011 h.91).
b. Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung
setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung meningkat 30-
50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi pada usia kehamilan 6
minggu dan puncaknya pada 18-28 minggu, karena curah jantung
meningkat akibatnya denyut jantung juga meningkat (dalam
52
keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit),
(Sulistyawati, 2012 h.61).
c. Pernafasan, nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu
indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan yang terdiri
dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbodioksida
dalam paru dan pengaturan asam basa, nilai pernafasan normal
yaitu 15-20 x/menit.
e) Pemeriksaan fisik (inspeksi)
a. Kepala
Organ tubuh yang perlu dikaji karena pada kepala terdapat organ-
organ yang sangat penting. Pengkajian ini diawali dengan
inspeksi lalu palpasi.
b. Muka
Pada daerah muka dilihat kesimetrisan muka, apakah kulitnya
normal, pucat. Ketidaksimetrisan muka menunjukkan adanya
gangguan pada saraf ketujuh (Nervus Fasialis).
c. Mata
Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, teknik yang
digunakan inspeksi dan palpasi.
d. Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang
telinga/membrane timpani, dan pendengaran, teknik yang
digunakan adalah inspeksi dan palpasi.
53
e. Hidung
Dikaji untuk mengetahui keadaan bentuk dan fungsi hidung
bagian dalam lalu sinus-sinus (Tambunan dan Deswani, 2011)
f. Leher
Leher bengkak meliputi saluran limfe atau pembengkakan
kelenjar tyroid ( Hanni, et.all, 2010, h;92)
g. Dada
Mengkaji kesehatan pernafasan (Tambunan dan Deswani, 2011)
h. Perut
Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan atau
kesamping, keadaan pusat, tampakkah gerakan anak atau
kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur tinggi fundus uteri,
hitung TBJ, letak presentasi, posisi dan penurunan kepala,
mendengar denyut jantung janin (DJJ), dan gerakan janin (Hanni,
et.all, 2011 h;92).
1) Palpasi
Maksudnya periksa raba ialah untuk menentukan :
a) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya
kehamilan.
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
c) Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang
terdiri
bagian :
Leopold I
54
1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang
ada di fundus.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksa menghadap pasien
b) Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah
kanan ibu dan muka ibu.
c) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur
berapa tinggi fundus uterus
d) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba
benda bulat, melenting, mudah di gerakkan, maka itu
adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat, besar,
lunak, tidak melenting, dan susah di gerakkan maka
itu adalah bokong janin
Leopold II
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang berada
disebelah kanan atau kiri perut ibu
2) Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan
kiri perut ibu
b. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan
menahan perut sebelah kiri ke arah kanan
c. Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan tangan
kiri, dan rasakan bagian apa yang di sebelah kanan
(jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian kecil,
55
terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi,
namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan
menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).
Leopold III
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di
bawah perut ibu
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian
bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat, lunak,
melenting, keras dan dapat di goyangkan maka itu
adalah kepala janin. Namun jika yang teraba bagian
yang bulat, besar, lunak dan sulit di gerakkan, maka
ini adalah bokong. Jika bagian bawah tidak di
temukkan kedua bagian seperti diatas, maka
pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang.
b. Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan
ketika tangan kanan menggoyangkan bagian bawah,
tangan kiri akan merasakan balottement (pantulan dari
kepala janin, terutama ini di temukan pada usia
kehamilan 5-7 bulan)
c. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba
kepala, goyangkan jika masih mudah di goyangkan,
berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak
dapat di goyangkan kepala sudah masuk panggul).
56
Leopold IV
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah
dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk
panggul atau belum.
2) Cara pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Pemeriksa mengahadap kaki pasien
b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada bawah
c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua
pihak yang berlawanan di bagian bawah
d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu)
berarti kepala belum masuk panggul
e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu)
berarti kepala sudah masuk panggul
f. Mengukur TFU dengan menggunakan rumus dari
niswander yaitu 1,2 (TFU-7,7)×100±150
(Sulistyawati,2012, h; 90-92).
2) Auskultasi
Menggunakan stetoskop monoaural atau dengan menggunakan
dopler. Bunyi jantung anak baru dapat didengar pada akhir
bulan ke-5. frekuensinya antara 120-140 x/menit.
i. Ekstremitas
Ekstrmitas edema umum terjadi gangguan sirkulasi darah akibat
pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvis ketika
57
duduk dan vena cava inteferior ketika berbaring;peningkatan
penyerapan kapiler. bawah : bentuk, oedem.
j. Genital
Kebersihan, pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi vagina
k. Anus
Hemoroid, kebersihan
1. Pemeriksaan penunjang
Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium
Tes Lab Nilai normal Nilai tidak normal Diagnosis/masalah
terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein urine Terlacak/negative
Bening/negative
>atau =2+ keruh
(positif)
Protein urine
Glukosa dalam
urine
Warna hijau Kuning, orange,
coklat.
Diabetes
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization
Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk
ova/telur cacing
dan parasite
Negatif Positif Anemia akibat cacing
(cacing tambang)
(Hanni,et.all,2011, h. 96)
2.2.2.2 Intrepretasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis,
masalah dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal
dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data
dan analisis dengan menggabungkan data satu dengan yang
lainnya sehingga tegambar fakta .
58
a. Diagnosis ibu
Diagnosis ditegakkan berdasarkan paritas, usia kehamilan
dalam minggu, keadaan janin, normal atau tidak normal
(Sulityaw ati, 2012; 191).
b. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” dan
“diagnosis”. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa
maslah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi
tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang
menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan
bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap
diagnosisnya (Sulityawati, 2012; 192).
c. Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulityawati, 2012;
194).
2.2.2.3 Diagnosa potensial
Pada langkah ini mengindentifikasi masalah atau diagnosa
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi klien
(Sulistyawati, 2012; h.195).
59
2.2.2.4 Tindakan segera
Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. (Hanni, et.all,
2011, h;101)
2.2.2.5 Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisiklien atau dari setiap
masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan
terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling
dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah
psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada wanita
hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan hasil temuan
dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran (Hanni, et.all,
2011, h;102).
a. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita
hamil, baik normal maupun tidak normal.
b. Beri KIE tentang cara hidup yang baik dalam kehamilan
c. Beri KIE tentang kecukupan istirahat tentang wanita hamil
d. Beri penjelasan tentang makanan yang diperukan dalam
kehamilan
e. Beri penjelasan tentang peningkatan menjaga kebersihan
60
f. Pada suami juga beri penjelasan untuk hidup yang
harmonis, menjaga isik dan mental wanita hamil
g. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik terhadap
keluhan
h. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik
individu.
2.2.2.6 Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung
secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana
asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau anggota
tim lainnya.
2.2.2.7 Evaluasi
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan
asuhan yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi
apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan
masalah yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam
pelaksanaannya. (Hanni, et.all, 2011, h;103)
61
2.3 Teori Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
2.3.1 Pelayanan kesehatan ibu
2.3.1.1 Ruang lingkup:
- Pelayanan konseling pada masa pra hamil
b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
d. Penyuluhan dan konseling
2.3.1.2 Kewenangan:
- Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan bimbingan pada
kelompok ibu hamil
- Pemeriksaan fisik
c. Pelayanan antenatal pada kehamilan abnormal
d. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup
abortus imminens, Hiperemesis gravidarum tingkat I, pre
eklampsia ringan dan anemia ringan.
(http://kesehatanibu.depkes.go.id).
62
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.P UMUR 33 TAHUN
G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN
PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III DI BPS
NENY SUZANNAWATI BANDAR LAMPUNG 2015
I. Pengkajian
Tanggal : 11 April 2015
Jam : 14.00 WIB
Tempat : BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb
Nama mahasiswa : Indah Setia Ningrum
Nim : 201207090
A. Data Subjektif
1. Identitas pasien Penanggung jawab (suami/dll)
Nama : Ny. P Tn. N
Umur : 33 Tahun 35 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku bangsa : Jawa Jawa
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Jl Imam Bonjol Gg. Birawa Km 10 Sumber Rejo,
Kemiling.
63
B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan : Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan
ibu mengatakan sering pegal-pegal dan nyeri
pinggang, sering BAK pada malam hari, ibu
mengeluh kakinya bengkak dan sering kram.
C. Riwayat Kebidanan
a) Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2 kali ganti pembalut/hari
Keluhan : Tidak Ada
HPHT : 21-8-2014
b) Gangguan Kesehatan Reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
c) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
Anak
ke
Kehamilan Persalinan Nifas ke
Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat
Kontrasepsi
1. Hamil ini
d) Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 21-8-2014
Keluhan saat hamil : Tidak ada
Kunjungan ANC : 7 kali
Trimester I : Satu kali pada trimester I
Trimester II : Dua kali pada trimester II
Trimester III : Empat kali pada trimester III
TT : TT1 : 18 minggu, TT2: 22 minggu
64
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe
Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah
D. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : tidak ada
Alergi obat antibiotik : tidak ada
b) Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : tidak ada
c) Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan keluarga : tidak ada
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : tidak ada
E. Data Psikososial
a) Riwayat perkawinan : 3 tahun
b) Respon ibu terhadap kehamilan ini :Baik, ibu bahagia
dengan kehamilan ini
c) Respon keluarga terhadap kehamilan ini :Baik
d) Adat istiadat/budaya yang dianut :Tidak ada
e) Pola kehidupan sehari-hari
1) Pola Makan sebelum hamil
Menu : Nasi, lauk-pauk, buah, air putih dan susu
Frekuensi : 3 kali sehari
Jumlah per hari : 2-3 piring nasi, 2-3 buah seperti pisang atau jeruk, 3-5
potong lauk pauk seperti temped an telur, air putih
seckupnya dan 1-2 gelas susu
Pantangan : Tidak Ada
65
Pola Makan saat hamil
Menu : Nasi, lauk-pauk, buah, air putih dan susu
Frekuensi : 3 kali sehari
Jumlah per hari : 2-3 piring nasi, 2-3 buah seperti pisang atau jeruk,
3-5 potong lauk pauk seperti temped an telur, air
putih seckupnya dan 1-2 gelas susu
Pantangan : Tidak Ada
2) Pola eliminasi sebelum hamil
a. BAK: ferekuensi 3-4 kali/hari, warna: kuning jernih
b. BAB: 1 kali dalam 1 hari, konsistensi: lembek
Pola eliminasi saat hamil
a. BAK: ferekuensi 5-6 kali/hari, warna: kuning jernih
b. BAB: 1 kali dalam 1 hari, konsistensi: lembek
3) Pola Istirahat sebelum hamil
a. Istirahat malam hari : 7-8 jam
b. Istirahat siang hari : 1-2 jam
Pola istirahat saat hamil
a. Istirahat malam hari : 4-5 jam
b. Istirahat siang hari : 1-2 jam
4) Aktivitas sehari-hari : ibu mengatakan pekerjaan sehari-
hari sebagai ibu rumah tangga seperti
mengepel, menyapu, menggosok,
dan memasak.
5) Personal Hygiene sebelum hamil
a. Mandi :frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan
sore
b. Keramas : 3x dalam seminggu
c. Ganti baju dan celana dalam :ganti baju setiap habis mandi, ganti
celana dalam setiap lembab, basah
66
atau ketika merasa sudah tidak
nyaman
d. Kebersihan kuku :bersih, ibu rutin memotong
kukunya seminggu sekali
6) Aktivitas seksual
a. Frekuensi : jarang selama hamil
b. Gangguan : tidak ada
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Baik
2) Keadaan emosional : Stabil
3) Kesadaran : Compos mentis
4) TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5⁰ C
5) BB sebelum hamil : 62 kg
BB saat hamil : 72 kg
TB : 160 Cm
6) LILA : 30 Cm
b. TP : 28-5-2015
c. Pemeriksaan khusus kebidanan
Pemeriksaan Fisik Secara Inspeksi/ Palpasi/ Perkusi/ Auskultasi
a) Kepala
Bentuk : simetris
Warna rambut : hitam
Kebersihan : bersih, tidak ada ketombe
Rontok : tidak ada
b) Telinga
Kebersihan : bersih, tidak ada serumen
Gangguan pendengaran : tidak ada
67
c) Mata
Simertis : simetris antara kanan dan kiri
Konjungtiva : an anemis
Sklera : putih
Kebersihan : bersih, tidak ada kotoran
d) Hidung
Simetris : simetris antara kanan dan kiri
Kebersihan : bersih, tidak ada sekret
Polip : tidak ada
e) Mulut & Gigi
Bibir : lembab, tidak ada labioskizis
Lidah : bersih
Geraham : tidak berlubang
Gigi : bersih, tidak terdapat karies
Gusi : tidak ada pembengkakan dan
perdarahan
f) Leher
Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
g) Dada
Bentuk : simetris antara kanan dan kiri
Payudara
Simetris : simetris antara kanan dan kiri
Pembesaran : ada, kanan dan kiri
Keadaan putting : menonjol
Benjolan : tidak ada
Rasa nyeri : tidak ada
Hiperpigmentasi : ada, pada putting susu dan aerola
Pengeluaran : ada
Kebersihan : bersih
Gangguan pernafasan : tidak ada
68
h) Abdomen
Bekas luka operasi : tidak ada
Pembesaran : ada, sesuai usia kehamilan
Striae : tidak ada
Acites : tidak ada
Linea : nigra
Tumor : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Uterus
Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus teraba lunak,
bulat, tidak melenting yaitu bokong
janin
Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba
tahanan keras, datar dan memanjang
yaitu punggung janin. Pada bagian
kanan perut ibu, teraba bagian terkecil
janin yaitu ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu,
teraba bulat, keras, melenting dan
sudah tidak bisa digoyangkan
(divergen)
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
TFU Mc. Donald : 30 Cm
TBJ (Rumus niswander)= (TFU-7,7) x 100±150 gram
= (30-7,7) x 100±150 gram
= 2526/2826gram
DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum
maksimum terdengar 2 jari di bawah pusat bagian kiri perut
ibu.
69
i) Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Oedem : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Ekstremitas Bawah
Bentuk : simetris antara kanan dan kiri
Oedema : ada (pada kedua kaki)
Kuku jari : bersih
Varices : tidak ada
Refleks patella : positif (+), kanan dan kiri
Gangguan :Ada, oedema, dan kram
Anogenital
Kebersihan : tidak dilakukan
Pengeluaran pervaginam : tidak dilakukan
Tanda-tanda infeksi vagina : tidak dilakukan
Varices : tidak dilakukan
Oedem : tidak dilakukan
Kelenjar Bartholini : tidak dilakukan
j) Anus
Kebersihan : tidak dilakukan
Hemoroid : tidak ada
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboraturium
HB : 11,2 gr%
Protein urine : Negatif
Glukosa urine : Negatif
70
Tabel 3.1
MATRIK
Tgl/ jam
Pengkajian
Interpretaasi data
(diagnosa, masalah
keturunan )
DX Potensial/
masalah
potensial
Antisipasi /
tindakan
segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
09 April
2015
Pukul
10.00 WIB
DS :
Ibu mengatakan
cemas dengan
kehamilannya,
ibu mengatakan
mengeluh
kakinya kram,
kesemutan dan
bengkak, sering
BAK dan nyeri
punggung dan
pinggang.
DO :
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70
mmhg,
S:36,5°
C,
N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT
: 21-8-
2014
Diagnosa Ibu : Ny. P umur
33 thnG1P0A0 usia
kehamilan 33 minggu 2 hari
Dasar :
- Ibu mengatakan ini
kehamilan yang pertama,
belum pernah
melahirkan dan tidak
pernahkeguguran.
- Ibu mengatakan HPHT
21-8-2014
Diagnosa Janin : Janin
tunggal, hidup intrauterin,
presentasi kepala
Dasar :
- Leopold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus
ibu yaitu bokong janin
- Leopold II : Pada bagian
kiri perut ibu teraba
tahanan keras, datar
yaitu punggung janin.
Pada bagian kanan perut
ibu, teraba bagian kecil
janin yaitu ekstremitas
- Leopold III : Pada
bagian terbawah perut
ibu, teraba bulat,
keras,dan tidak bisa
digoyangkan yaitu
kepala
Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan
tentang
keadaan ibu
saat ini.
2. Jelaskan
pada ibu
ketidaknya
manan yang
dialaminya.
1.Menjelaskan
Keadaan ibu saat
ini dalam keadaan
baik sesuai
dengan
pemeriksaan fisik
yaitu Keadaan
ibu baik, TD :
110/70 mmHg, P :
20x/ menit, N : 80
x/menit, T: 36, 5 º
C dan bayi dalam
keadaan normal.
DJJ: 142x/menit.
2..Menjelaskan pada
ibu tentang
ketidaknyamanan
yang dialaminya
adalah hal yang
normal. Yaitu
a.Sering kram
Dikarnakan
penurunan
kalsium dan
alkalosis terjadi
akibat perubahan
pada system
pernapasan,
tekanan uterus
pada saraf,
keletihan, dan
sirkulasi yang
buruk pada
tungkai.
1. Ibu mengerti
keadaan ibu dan
janinnya saat ini
dalam keadaaan
baik. Dan kepala
janin sudah
masuk PAP
2. Ibu mengerti
tentang
keluhannya saat
ini
71
- Leopold IV : Kepala
sudah masuk PAP
(divergen)
- DJJ : (+) 142x/i
Masalah :
Ketidaknyamanan TM III
Kebutuhan :
- Jelaskan pola istirahat
yang cukup
- Jelaskan pola nutrisi
yang baik
b.Kesemutan
Perubahan titik
pusat gaya berat
akibat uterus
yang bertambah
besar dan berat
membuat wanita
mengambil
sikap yang dapat
menekan saraf
ulnar median
dan skiatik;
terjadi
hiperventilasi.
c.Nyeri pinggang,
dan punggung
bagian bawah.
lordosis dorso
lumber dapat
menyebabkan
nyeri akibat
tarikan pada
saraf, struktur
otot tulang
belakang bagian
tengah dan
bawah mendapat
tekanan berat.
d.Sering BAK
Peningkatan
sensitivitas
kandung kemih ,
pembesaran
uterus menekan
kandung kemih,
menimbulkan
rasa ingin
berkemih
walaupun
kandung kemih
hanya berisi
72
3. Jelaskan
kepadaibu
tentang
penatalaksan
aan
keluhanyang
dialami ibu
sedikit urine.
e.Kaki bengkak
Terjadi
gangguan
sirkulasi darah
akibat
pembesaran dan
penekanan
uterus terutama
pada vena pelvic
ketika duduk
dan vena cava
inferior ketika
berbaring;
3.Jelaskan kepada
ibu tentang
penatalaksanaan
keluhan yang
dirasakan ibu
a.sering kram
Cara
mengatasinya:
Beri kompres
hangat pada kaki
Konsumsi cukup
kalsium
Istirahat cukup
b.Kesemutan
Cara
mengatasinya
KIE tentang
penyebab
kesemutan
Posisikan posisi
tubuh dengan
benar.
Berbaring dan
merebahkan diri
dengan kaki
lebih tinggi dari
3. Ibu mengerti
tentang penjelasan
yang diberikan
73
pada kepala dan
kedua kaki
diganjal dengan
menggunakan
bantal
c.Nyeri
pinggang,dan
punggung
bagian bawah
Cara
mengatasinya
Gunakan
mekanisme
tubuh yang
baik untuk
mengangkat
barang yang
jatuh,misalnya
dengan
jongkok,
lebarkan kaki
dan letakkan
satu kaki
sedikit didepan
Hindari sepatu
hak
tinggi,hindari
pekerjaan
dengan beban
berat
Gunakan bantal
waktu tidur
untuk
meluruskan
punggung
Gunakan kasur
yang keras
untuk tidur
Senam hamil
Masase daerah
pinggang dan
74
punggung
d.Sering BAK
Kosongkan
kandung kemih
ketika ada
dorongan
Perbanyak
minum pada
waktu siang
hari
Jangan kurangi
minum pada
malam hari
kecuali
mengganggu
tidur dan
mengalami
kelelahan
Hindari minum
kopi atau teh
sebagai diuresis
Berbaring
miring kiri saat
tidur untuk
meningkatkan
diuresis
Tidak
memerlukan
pengobatan
farmakologis
e. Kaki bengkak
yang dialami ibu
masih dalam
keadaan normal
Cara
mengatasinya
Hindari posisi
tegaklurus
dalam waktu
yang lama
Istirahat
75
4.Jelaskan ibu
tentang pola
istirahat yang
cukup
5.Anjurkan
kepada ibu
untuk
mengkomsum
si makan-
makanan yang
bergizi.
dengan posisi
berbaring
miring dan kaki
agak
ditinggikan.
Hindari kaos
kaki atau
stocking yang
ketat
Olahraga atau
senam hamil
Hindari sandal
atau sepatu hak
tinggi
4.Menjelaskan
pada ibu
tentang pola
istirahat yang
cukup yaitu
tidur pada
malam hari
selama 6-8 jam
dan siang hari
selama 1-2 jam
5.Menganjurkan
kepada ibu untuk
mengkonsumsi
makan-makanan
yang bergizi
seperti makanan
yang mengandung
sedikit
karbohidrat
seperti nasi,
kentang, jagung,
dan banyk
mengandung
protein hewani
seperti ayam,
4.Ibu sudah mengerti
tentang pola
istiahat yang cukup
5. Ibu mengerti dan
akan
mengkomsumsi
makan-makanan
bergizi
76
6.Beritahu
kepada ibu
tanda bahaya
TM III
7.Beritahu
kepada Ibu
tanda-tanda
persalinan
telur, ikan,
daging. Protein
nabati seperti
tempe tahu,
kacang-
kacangan.serta
makanan yang
mengandung serat
seperti sayur-
sayuran, seperti
bayam, kangkung,
daun katuk, daun
singkong,dsb.
buah-buahan
seperti
pisang,jeruk,pepa
ya, yang baik
untuk
pencernaan.dan
mengkomsumsi
susu.
6.Memberitahu
kepada ibu tanda-
tanda bahaya TM
III, seperti janin
tidak bergerak
selama
24jam,keluar
darah dari vagina,
demam tinggi,
penglihatan
kabur, keluar air-
air dari jalan lahir,
kaki tangan dan
muka bengkak.
7.Memberitahu
kepada Ibu tanda-
tanda persalinan
yaitu keluar lendir
6. Ibu mengerti
tentang tanda
bahaya TM III
7.Ibu mengerti
tentang tanda-
tanda persalinan
77
8.Beritahu
kepada Ibu
persiapan
persalinan
9.Ajarkan ibu
senam hamil
bercampur darah,
keluar air-air dari
vagina, nyeri
pinggang yang
menjalar keperut,
his yang semakin
lama
semakinsering,
kuat dan teratur.
8.Memberitahu
kepada ibu
persiapan
persalinan ibu dan
bayi, persiapan
ibu terdiri dari :
kain ibu, baju ibu,
celana dalam,
pembalut, gurita
ibu. Persiapan
bayi terdiri dari:
baju bayi, bedong
bayi, popok bayi,
topi bayi, sarung
tangan dan kaki
bayi. Dan
mempersiapkan
dana, kendaraan
dan persiapan
darah untuk ibu.
9.Mengajarkan ibu
senam hamil
untuk
melancarkan
sirkulasi
darah,pencernaan
menjadi lebih
baik,dan tidur
menjadi lebih
nyenyak.anjurkan
8. Ibu mengerti
Tentang persiapan
persalinan
9. Ibu mau
melakukan senan
hamil dan ibu
mengerti dengan
senam hamil yang
diajarakan .
78
pada ibu untuk
melakukan senam
ini sebanyak
1x/hari
11 April
2015
Pukul :
15.00 WIB
Ds. Ibu
mengatakan
bengkak pada
kakinya sudah
tidak ada, tetapi
kram pada kaki
masih ada
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/80
mmhg,
T:36,5O
C,
N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 21-08-
2014
Diagnosa Ibu : Ny. P umur
33 thn G1P0A0 usia
kehamilan 33 minggu 3 hari
Dasar :
- Ibu mengatakan ini
kehamilan yang pertama,
belum pernah
melahirkan dan tidak
pernah keguguran.
- Ibu mengatakan HPHT
21-08-2014
Diagnosa Janin : Janin
tunggal, hidup intrauterin,
presentasi kepala
Dasar :
- Leoold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus
ibu yaitu bokong janin
- Leopold II : Pada bagian
kiri perut ibu teraba
tahanan keras, datar
yaitu punggung janin.
Pada bagian kanan perut
ibu, teraba bagian kecil
janin yaitu ekstremitas
- Leopold III : Pada
bagian terbawah perut
ibu, teraba bulat,
keras,dan tidak bisa
digoyangkan yaitu
kepala
- Leopold IV : Kepala
sudah masuk PAP
Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan
tentang
keadaan ibu
saat ini.
2.Tanyakan
kembali
kepada ibu
tentang
keluhan yang
dialami ibu
3.Tanyakan
kembali
kepada ibu
tentang
penatalaksana
n keluhan
yang dialami
4.Jelaskan
kembali pada
1.Menjelaskan
Keadaan ibu saat
ini dalam keadaan
baik sesuai
dengan
pemeriksaan fisik
yaitu Keadaan
ibu baik, TD :
110/80mmHg, P :
20x / menit, N : 80
x/menit, T: 36, 5º C
dan bayi dalam
keadaan normal.
DJJ:142x/menit.
2.Menanyakan
kembali apakah
keluhan yang
dialami ibu sudah
berkurang atau
tidak.
3.Menanyakan
kembali kepada
ibu apakah sudah
melakukan yang
telah diajarkan
4.Menjelaskan
kembali kepada
1. Ibu tentang
mengerti keadaan
ibu dan janinnya
saat ini dalam
keadaaan baik.
2 Ibumengatakan
keluhan yang
dialaminya yaitu
oedema dan sering
BAK pada malam
hari sudah hilang
dan kram,
kesemutan pada
ibu sudah tidak
sering timbul.
3. ibu mengatakan
telah melakukan
penatalaksanaan
terhadap keluhan
yang dialaminya,
dan ibu dapat
merasakan
manfaatnya
4.Ibu sudah mengerti
tentang pola
79
(divergen)
- DJJ : (+) 142x/i
Masalah :
- Ketidaknyamanan TM
III
Kebutuhan :
- Jelaskan pola istirahat
yang cukup
- Jelaskan pola nutrisi
yang baik
ibu tentang
pola istirahat
yang baik
5.Tanyakan
kembali
apakah ibu
sudah
mengkomsum
si makan-
makanan yang
bergizi
ibu tentang pola
istirahat yang
baik yaitu tidur
malam hari
selama 6-8 jam
dan siang hari
selama 1-2 jam
5.Menanyakan
kembaliapakah
ibu sudah
mengkomsumsi
makan-makanan
bergizi
istirahat yang baik
5.Ibu mengatakan
sudah
mengkomsusi
makanan bergizi
dirumah dan
mampu
menjelaskan
kembali untuk
mengkonsumsi
makan-makanan
yang bergizi
seperti makanan
yang sedikit
mengandung
karbohidrat seperti
nasi, kentang,
jagung,dan banyak
mengandung
protein hewani
seperti : ayam,
telur, ikan, daging.
Protein nabati
seperti: tempe
tahu, kacang-
kacangan.serta
makanan yang
mengandung serat
seperti sayur-
sayuran, seperti
bayam, kangkung,
daun katuk, daun
singkong,dsb.
buah-buahan
80
6.Tanyakan
kembali
kepada ibu
apa tanda
bahaya pada
TM III.
7.Tanyakan
kembali
kepada ibu
apa tanda-
tanda
persalinan
8.Tanyakan
kembali
kepada ibu
apakah sudah
mempersiapka
n persiapan
persalilan
9.Tanyakan
kembali
kepada ibu
apakah sudah
melakukan
senam hamil
6. Menanyakan
kembali kepada
ibu apa saja
tanda-tanda
bahaya TM III.
7.Menanyakan
kembali kepada
ibu apa tanda-
tanda persalinan.
8.Menanyakan
kembali kepada
ibu apakah sudah
mempersiapkan
persiapan
persalinan
9.Menanyakan
kembali kepada
ibu apakah sudah
melakukan senam
hamil yang
diajarkan
seperti
pisang,jeruk,
pepaya yang baik
untuk pencernaan
dan
mengkomsumsi
susu.
6.Ibu mengatakan
sudah mengerti
tentang tanda-
tanda bahaya TM
III.
7. Ibu mengatakan
sudah mengerti
tentang tanda-
tanda persalinan
dan ibu mengatakn
akan segera datang
ketenga kesehatan
bila mengalami
salah satu tanda
diatas.
8. Ibu mengatakan
sudah
mempersiapkan
semua persiapan
9.Ibu mengatakan
sudah melakukan
senam hamil yang
diajarkan
81
16 April
2015
Pukul
15.30
WIB
Ds. Ibu
mengatakan
bengkak pada
kakinya sudah
tidak ada, tetapi
kram pada kaki
masih ada
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/80
mmhg,
T:36,5O
C,
N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 21-08-
2014
Diagnosa Ibu : Ny. P
umur 33 thn G1P0A0
usia kehamilan 33 minggu
6 hari
Dasar :
- Ibu mengatakan ini
kehamilan yang
pertama, belum
pernah melahirkan
dan tidak pernah
keguguran.
- Ibu mengatakan
HPHT 21-08-2014
Diagnosa Janin : Janin
tunggal, hidup
intrauterin, presentasi
kepala
Dasar :
- Leopold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada
fundus ibu yaitu
bokong janin
- Leopold II : Pada
bagian kiri perut ibu
teraba tahanan keras,
datar yaitu punggung
janin. Pada bagian
kanan perut ibu,
teraba bagian kecil
janin yaitu ekstremitas
- Leopold III : Pada
bagian terbawah perut
ibu, teraba bulat,
keras,dan tidak bisa
digoyangkan yaitu
kepala
- Leopold IV : Kepala
sudah masuk PAP
(divergen)
- DJJ : (+) 142x/i
Tidak Ada Tidak
Ada
1.Jelaskan tentang
keadaan ibu saat ini.
2.Evaluasi tentang
keluhan yang dialami
ibu
3.Evaluasi tentang
penatalaksanan
keluhan yang dialami
4.Evaluasi apakah ibu
sudah beristirahat yang
cukup
1.Menjelaskan
Keadaan ibu saat
ini dalam keadaan
baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik
yaitu Keadaan ibu
baik, TD : 110/80
mmHg, P :20x /
menit, N :80 x/menit,
T: 36, 5º C dan bayi
dalam keadaan
normal. DJJ:
142x/menit.
2.Mengevaluasi
keluhan yang
dialami ibu sudah
berkurang atau
tidak.
3.Mengevaluasi
apakah sudah
melakukan yang
telah diajarkan
4.Mengevaluasi
apakah ibu sudah
beristirahat yang
cukup yaitu tidur
pada malam hari
selama 6-8 jam dan
siang hari selama 1-
2 jam
1.Ibu tentang
mengerti keadaan
ibu dan janinnya
saat ini dalam
keadaaan baik.
2 Ibu mengatakan
keluhan yang
dialaminya yaitu
oedema dan sering
BAK pada malam
hari sudah hilang
dan kram,
kesemutan pada
ibu sudah tidak
sering timbul.
3.Ibu mengatakan
telah melakukan
penatalaksanaan
terhadap keluhan
yang dialaminya,
dan ibu dapat
merasakan
manfaatnya
4.Ibu sudah
beristirahat dengan
cukup
82
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan : Tidak Ada
5.Evaluasi apakah ibu
sudah mengkonsumsi
makan-makan yang
bergizi
6.Evaluasi apakah saja
tanda bahaya pada TM
III.
5.Mengevaluasi
apakah ibu sudah
mengkomsumsi
makan-makanan
bergizi seperti
makanan yang
sedikit
mengandung
karbohidrat seperti
nasi, kentang,
jagung,dan banyak
mengandung
protein hewani
seperti : ayam,
telur, ikan, daging.
Protein nabati
seperti: tempe
tahu, kacang-
kacangan.serta
makanan yang
mengandung serat
seperti sayur-
sayuran, seperti
bayam, kangkung,
daun katuk, daun
singkong,dsb.
buah-buahan
seperti
pisang,jeruk,
pepaya yang baik
untuk pencernaan
dan
mengkomsumsi
susu.
6. Mengevaluasi
kepada ibu apa
saja tanda-tanda
bahaya TM III.
5.Ibu mengatakan
sudah
mengkomsusi
makanan bergizi
dirumah dan
mampu
menjelaskannya
kembali
6. Ibu mengatakan
sudah mengerti
tentang tanda-
tanda bahaya TM
III.
83
7.Evaluasi kepada ibu
apa tanda-tanda
persalinan
8.Evaluasi kepada ibu
apakah sudah
mempersiapkan
persiapan persalilan
9.Evaluasi kepada ibu
apakah sudah
melakukan senam
hamil
10.Evaluasi kepada ibu
tentang kunjungan
ulang
7.Mengevaluasi
kepada ibu apa
tanda-tanda
persalinan.
8.Mengevaluasi
kepada ibu apakah
sudah
mempersiapkan
persiapan persalinan
9.Mengevaluasi
kepada ibu apakah
sudah melakukan
senam hamil yang
diajarkan
10.Mengevaluasi
kepada ibu apakah
sudah melakukan
kunjungan ulang 1
minggu sekali dan
bila ada keluhan.
7. Ibu dapat
menyebutkan
tanda-tanda
persalinan.dan ibu
mengatakn akan
segera datang
ketenga kesehatan
bila mengalami
salah satu tanda
diatas.
8. Ibu mengatakan
sudah
mempersiapkan
semua persiapan
9. Ibu mengatakan
sudah melakukan
senam hamil yang
diajarkan
10.Ibu mengatakan
sudah melakukan
kunjungan ulang
sesuai waktu yang
telah dianjurkan dan
ibu mau ketenaga
kesehatan bila ibu
ada keluhan.
84
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan kebidanan ibu Hamil pada Ny. P umur 33
tahun G1P0A0 Normal usia kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan
Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb.
Kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus yaitu :
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang
keadaan pasien pada Ny.P umur 33 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan
33 Minggu 2 Hari didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :
Data Subjektif
1. Nama
a. Menurut tinjauan teori
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati dan wulandari,
2010, h; 131)
b. Menurut tinjauan kasus
Dalam kasus ini nama ibu adalah Ny.P
c. Pembahasan
Dalam kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik
karena Ny.P memiliki nama jelas yang dapat membedakan dengan klien
yang lain.
85
2. Umur
a. Menurut tinjauan teori
Umur dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun karena
alat-alat reproduksi belum matang dan psikis yang belum siap dan >35
tahun rentan sekali terjadi komplikasi-komplikasi dalam kehamilan dan
perdarahan dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur) seorang
wanita yang baik dalam siklus reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun
(Manuaba, et.all, 2010; h. 75).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.P 33 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan adanya
kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny.P yang hamil diusia 33 tahun yang
termasuk dalam siklus reproduktif. yang berarti organ-organ
reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk memulai suatu
proses kehamilan.
3.Pendidikan
a. Menurut tinjauan teori
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikannya
(Eny Retno Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 131-132).
b. Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. P adalah jenjang SMP
86
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori. Karena Pendidikan terakhir
Ny. P adalah jenjang SMP dimana Ny. P sudah cukup mampu untuk
mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan bagaimana
memanfatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk memperoleh
pendidikan kesehatan.
4.Keluhan utama
a. Menurut tinjauan teori
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2012, h; 181), pada TM III
keluhan ketidaknyamana yang biasa dirasakan adalah oedema pada
kedua kaki yang disebabkan oleh Terjadinya gangguan sirkulasi darah
akibat pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvis
ketika duduk dan vena cava inferior ketika berbaring,peningkatan
penyerapan kapiler, sering BAK Peningkatan sensitivitas kandung
kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada
kandung kemih. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas
dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. uretra memanjang
sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti
panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih
dan uretra. Peningkatan vaskularisai ini membuat mukosa kandung
kemih mudah lika dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun.
Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih mencapai 1500 ml.
87
pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih,
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya
terisi sedikit urine, Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah ialah
Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada
saraf atau kompresi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang
belakang bagian tengah tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Perubahan ini dan perubahan lainnya sering kali menimbulkan rasa
tidak nyaman pada musculoskeletal. Terjadi relaksasi ringan an
peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama masa hamil,
pemisaha simpisis pubis, dan ketidakstabila sendi sakroiliaka yang
benar dapat menimbulkan nyeri dan kesulita berjalan. Seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan, tubuhnya akan mengadakan penyesuaian
fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuhnya yang
paling jelas adalah tulang punggung bertambah lardosis karena tumpuan
tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak
hamil. keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal
dipunggung dan pinggang serta kram pada kaki ketika tidur dimalam
hari. (Sulistyawati, 2012: h. 119).
b. Menurut tinjauan kasus
Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan ibu mengatakan
sering pegal-pegal dan nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari,
ibu mengeluh kakinya bengkak dan sering kram
88
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan
karena keluhan yang dialami Ny. P adalah fisiologis atau normal. Kaki
oedema yang disebabkan oleh Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat
pembesaran dan penekanan uterus, sering BAK karena pembesaran
uterus pada kandung kemih, Nyeri pinggang dan punggung bagian
bawah ialah diakibatkan karena terjadi heperlordosis, Kram penurunan
kalsium tekanan uterus pada saraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk
pada tungkai (Hanni, et.all, 2011,h;55-66).
5. Riwayat kehamilan sekarang (riwayat kunjungan pemeriksaan kehamilan)
a. Menurut tinjauan teori
a) Pemeriksaan dan pemantauan antenatal care sedikitnya 4 kali selama
kehamilan yaitu : Satu kali pada trimester I (Usia kehamilan 0-13
minggu)
b) Satu kali pada trimester II (Usia kehamilan 14-27 minggu)
c) Dua kali pada trimester III (Usia kehamilan 28-40 minggu)
(Sulistyawati, 2012, h; 4).
b. Menurut tinjauan kasus Ny.P rutin memeriksakan kehamilannya,
Satu kali pada TM 1, dua kali pada TM II, dan empat kali pada TM III
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus karena Ny.P rutin
memeriksakan kehamilannya. Selama kehamilan ini Ny.P
memeriksakan kehamilan sebanyak 7 kali.
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum

Contenu connexe

Tendances (20)

Kti rani permayana
Kti rani permayanaKti rani permayana
Kti rani permayana
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniatiKti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
 
118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-ute...
118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-ute...118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-ute...
118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-ute...
 
Kti tia desta andriani
Kti tia desta andrianiKti tia desta andriani
Kti tia desta andriani
 
Kti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitriKti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitri
 
Kti dwi fransiska
Kti dwi fransiskaKti dwi fransiska
Kti dwi fransiska
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Kti popy
Kti popyKti popy
Kti popy
 
Kti hesti kirana
Kti hesti kiranaKti hesti kirana
Kti hesti kirana
 
KTI LINDA AGUSTINA
KTI LINDA AGUSTINAKTI LINDA AGUSTINA
KTI LINDA AGUSTINA
 
Kti yesi kartika
Kti yesi kartikaKti yesi kartika
Kti yesi kartika
 
Kti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramataKti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramata
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
 
Kti lilis anggraini
Kti lilis anggrainiKti lilis anggraini
Kti lilis anggraini
 
Kti ketut agustina wati
Kti ketut agustina watiKti ketut agustina wati
Kti ketut agustina wati
 
Kti ayu safitri
Kti ayu safitriKti ayu safitri
Kti ayu safitri
 
Kti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusmanKti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusman
 
Kti habibah
Kti habibahKti habibah
Kti habibah
 

Similaire à Ktiindahsetianingrum (20)

Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Kti mitra tanjung
Kti mitra tanjungKti mitra tanjung
Kti mitra tanjung
 
Kti nurul amalia
Kti nurul amaliaKti nurul amalia
Kti nurul amalia
 
Kti warini
Kti wariniKti warini
Kti warini
 
Kti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyaniKti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyani
 
Kti endang satuni
Kti endang satuniKti endang satuni
Kti endang satuni
 
Anshella citra angelita
Anshella citra angelitaAnshella citra angelita
Anshella citra angelita
 
Kti metta selani
Kti metta selaniKti metta selani
Kti metta selani
 
Kti reni sapitria
Kti reni sapitriaKti reni sapitria
Kti reni sapitria
 
Kti tiodora tiarlin marince
Kti tiodora tiarlin marinceKti tiodora tiarlin marince
Kti tiodora tiarlin marince
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti anissa dwi jayanti
Kti anissa dwi jayantiKti anissa dwi jayanti
Kti anissa dwi jayanti
 
Kti komariah
Kti komariahKti komariah
Kti komariah
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
 

Dernier

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 

Dernier (20)

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 

Ktiindahsetianingrum

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.P UMUR 33 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III DI BPS NENY SUZANNAWATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Oleh : N a m a : Indah Setia Ningrum NIM : 201207090 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 i
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.P UMUR 33 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III DI BPS NENY SUZANNAWATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Karya Tulis Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan Akbid Adila Bandar Lampung Disusun Oleh : N a m a : Indah Setia Ningrum NIM : 201207090 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 ii
  • 3. 3 PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada : Hari : Rabu Tanggal : 29 Juli 2015 Penguji I Penguji II Ninik Masturiyah, S.ST.,M.Kes Nopa Utari, S.ST NIK.201501143 NIK. 11210043 Mengetahui, Direktur Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung dr. Wazni Adila, MPH NIK 2011041008 iii
  • 4. 4 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny. P UMUR 33 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III DI BPS NENY SUZANNAWATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Indah Setia Ningrum, Risa Aryantri, M.Si, Ervina .I. Harianja, S.ST INTI SARI Ketidaknyamanan pada kehamilan khususnya pada trimester III adalah keadaan tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu mulai dari umur kehamilan 28 minggu sampai umur kehamilan 40 minggu. Tujuan penelitian, memberikan gambaran dan analisa tentang Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan ketidaknyamanan trimester III. Metode studi kasus yang digunakan adalah metode deskriptif, subyek penelitian Ny. P umur 33 tahun dengan ketidaknyamanan pada TM III. Obyek yang diambil dalam studi kasus ini adalah 1 orang yaitu Ny. P umur 33 tahun G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 2 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati Bandar Lampung tahun 2015. Kesimpulan dari studi kasus ini, penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. P dengan menggunakan 7 langkah verney dengan hasil evaluasi ibu sudah mampu mengatasi keluhan yang dirasakannya terutama pada kehamilan TM III. Saran dari kasus lahan praktek sebaiknya lebih meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang sudah diprogramkan dikota Bandar Lampung pada umumnya dan di BPS Neny Suzannawati khususnya. Kata Kunci : Kehamilan, ketidaknyamanan TM III Kepustakaan : 13 referensi (2005-2015) Jumlah halaman : 113 halaman iv
  • 5. 5 CURRICULUM VITAE Nama : INDAH SETIA NINGRUM NIM : 201207090 Tempat/tanggal lahir : Bogatama/24 Juli 1995 Alamat : Jl. Lintas Rawajitu, Kamp. Bogatama F2 Kec. Penawartama, Kab. Tulang Bawang No. HP : 082182906977 Angkatan : VII (2014/2015) Riwayat pendidikan : 1. 1998-2000 TK DharmawanitaBogatama 2. 2001-2006 SDN 1Bogatama 3. 2007-2009 SMPN 2 Penawartama 4. 2010-2012 SMAN 1 Penawartama 5. D III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Lulus Tahun 2015 v
  • 6. 6 MOTTO  Selalu ada tujuan dalam setiap langkah yang mungkin tidak terdengar oleh telinga dan tidak tercium oleh hidung namun terlihat oleh mata  Menunggu kesuksesan adalah suatu pekerjaan yang bodoh karna kesuksesan hanya milik seseorang yang berusaha By.Indah Setia Ningrum vi
  • 7. 7 PERSEMBAHAN Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Studi kasus ini, dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah 2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta yang selalu memberikan semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan. 3. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA khususnya tingkat III yang selalu mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini. 4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun. 5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih atas partisipasi dan dukungannya selama penulis menyelesaikan tugas akhir Diploma Kebidanan ini. vii
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Puji syukur Atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. P umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Normal Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Bandar Lampung 2015” Studi Kasus ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu yaitu: 1. Dr. Wazni Adila, MPH selaku Direktur Kebidanan Adila Bandar Lampung 2. Risa Aryantri, M.Si selaku pembimbing I Studi Kasus Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung 3. Ervina .I. Harianja selaku pembimbing II Studi Kasus Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung 4. Neny Suzannawati, Amd.Keb selaku pemilik BPS 5. Seluruh Staf dan Dosen Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung 6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Studi Kasus ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat ditulis satu persatu. Penulis menyadari dalam penulisan Studi Kasus ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang besifat membangun guna perbaikan berikutnya. Semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya Bandar Lampung, Juli 2015 Penulis viii
  • 9. 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..........................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................iii INTISARI...........................................................................................iv CURICULUM VITAE.......................................................................v MOTTO .............................................................................................vi PERSEMBAHAN ..............................................................................vii KATA PENGANTAR........................................................................viii DAFTAR ISI......................................................................................ix DAFTAR TABEL ..............................................................................x DAFTAR LAMPIRAN......................................................................xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. ..................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..............................................................3 1.3 Tujuan Penelitian................................................................3 1.4 Ruang Lingkup...................................................................5 1.5 Manfaat Penelitian..............................................................5 1.6 Metodelogi dan Teknik Memperoleh Data..........................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan teori medis...........................................................8 2.2 Tinjauan Manajemen Kebidanan Menurut Varney..............34 2.3 Teori Landasan Hukum ......................................................55 BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian .........................................................................57 3.1 Matriks...............................................................................65 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian..........................................................................83 4.2 Interpretasi Data Dasar .......................................................93 4.3 Diagnosa Potensial .............................................................96 4.4 Tindakan Segera.................................................................97 4.5 Perencanaan .......................................................................98 4.6 Pelaksanaan........................................................................101 4.7 Evaluasi..............................................................................107 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ........................................................................111 5.2 Saran..................................................................................112 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix
  • 10. 10 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 TFU menurut penambahan pertiga jari........................................12 Tabel 2.2 Pengukuran TFU……………….................................................. 18 Tabel 2.3 Pemberian Imunisasi TT.............................................................19 Tabel 2.4 Pemeriksaan Laboratorium.................... .................................................52 Tabel 3.1 Matriks …………………………………………..…………………. 66 x
  • 11. 11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat izin penelitian Lampiran 2 : Lembar konsul Lampiran 3 : SAP dan leaflet Lampiran 4 : Dokumentasi xi
  • 12. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasakan khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Hal ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Sering kali ibu merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Selain itu, ibu juga merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester ini, ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Hanni et all, 2011, h;69). Ketidaknyamanan kehamilan trimester III (TM III) adalah keadaan tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai umur kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu. Ketidaknyamanan kehamilan trimester III meliputi: Peningkatan frekuensi berkemih/nokturia, Konstipasi/ sembelit, Edema, Insomnia, Nyeri pinggang , Keringat berlebihan, dan sebagainya2. Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Bebasnya seorang wanita dari ketidaknyamanan
  • 13. 2 tersebut dapat membuat perbedaan signifikan terhadap cara wanita memandang pengalaman kehamilannya. Aspek fisiologis, anatomis dan psikologis yang mendasari setiap ketidaknyamanan (jika diketahui) dijelaskan untuk merangsang pikiran ibu hamil mencari upaya lebih lanjut untuk mengatasinya. Cara mengatasi ketidanyamanan ini didasarkan pada gejala yang muncul (https://inakartikaputri.wordpress.com/ketidaknyamanan-pada- ibu-hamil-tm-iii/) Tujuan utama Antenatal Care (ANC) adalah memantau kemajuan persalinan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta sosial ibu dan bayi. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal ( Sulistyawati Ari, 2012, h;4). Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb pada tanggal 09 April 2015, terdapat ibu hamil G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 2 hari, sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan dengan judul “Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil Trimester III”.
  • 14. 3 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil normal Terhadap Ny.P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari (pada tanggal 11 April 2015) Di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015 ” 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. P Di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Penulis dapat melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya terhadap Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015 1.3.2.2 Penulis mampu melakukan interprestasi data kebidanan pada ibu hamil khususnya terhadap Ny.P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015 1.3.2.3 Penulis dapat menentukan diagnosa/masalah potensial Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya terhadap Ny.P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015
  • 15. 4 1.3.2.4 Penulis dapat melakukan tindakan segera/kolaborasi khususnya Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya terhadap Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb tahun 2015 1.3.2.5 Penulis dapat merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan khususnya Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya terhadap Ny.P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb tahun 2015 1.3.2.6 Penulis dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil khususnya terhadap Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015 1.3.2.7 Penulis melakukan evaluasi terhadap rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015 1.4 Ruang Lingkup Dalam penelitian penulis menetapkan Ruang Lingkup Penelitian adalah sebagai berikut :
  • 16. 5 1.4.1 Sasaran Penelitian Objek dalam Studi Kasus ni adalah satu orang Ibu hamil normal yaitu Ny. P Umur 33 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 2 hari di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb. 1.4.2 Tempat Dalam Studi Kasus ini penulis mengambil kasus di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Tahun 2015. 1.4.3 Waktu Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Dalam Studi Kasus ini dilaksanakan pada tanggal 9 April sampai 16 April 2015. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswi Akademi Kebidan Adila Bandar Lampung dalam menerapkan ilmu dan sebagai acuan penelitian berikutnya. 1.5.2 Bahan Lahan Praktek Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman yang tepat untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. 1.5.3 Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman langsung, dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat selama
  • 17. 6 perkuliahan serta dapat mengaplikasikan dalam penangana kasus kehamilan normal khususnya pada TM III. 1.5.4 Bagi Masyarakat dan Pasien Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Ketidaknyamanan TM III dan bagaimana penanganannya sehingga resiko terjadinya Ketidaknyamanan TM III dapat berkurang 1.6 Metedologi dan Tekhnik Memperoleh Data Untuk memperoleh data, tehnik yang di gunakan sebagai berikut: 1.6.1 Data primer 1.6.1.1 Wawancara Salah satu metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data adalah dengan wawancara, dimana penulis mendapat keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), dan bercakap cakap dengan berhadapan muka dengan orang tersebut. Jadi data diperoleh langsung dari responden melalui salah satu pertemuan atau percakapan penulis melakukan tanya jawab dengan klien, suami, dan keluarga yang dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan (Notoatmodjo, 2005; h.102). Wawancara dilakukan dengan cara : a. Auto anamnesa Wawancara yang langsung di lakukan kepada klien mengenai penyakitnya.
  • 18. 7 b. Allo anamnesa 1. Pengkajian Fisik Adalah suatu pengkajian yang dapat di pandang sebagai bagian tahap pengkajian pada proses perawatan atau tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari sistem pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya menggunakan cara-cara yang sama dengan pengkajian fisik, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (Prihardjo, 2006; h. 2-3). 1.6.1.2 Data sekunder 1. Studi Pustaka Adalah dari buku-buku, laporan-laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal, dan sebagainya kita dapat memperoleh informasi, baik berupa teori-teori, generalisasi, maupun konsep yang telah dikemukakan oleh berbagai ahli. 2. Studi Dokumentasi Studi yang dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien bersumber dari catatan dokter, bidan, maupun sumber lain yang menunjang seperti hasil pemeriksaan diagnostic (Notoatmodjo, 2005; h.62-64).
  • 19. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Medis 2.1.1 Pengertian Kehamilan Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberi asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil (Sulistyawati, 2012, h; 2). Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuaan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender. (Prawiroharjo, 2011; h 213) Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, et.all, 2010, h;75)
  • 20. 9 Kehamilan dibagi atas 3 triwulan: a. Kehamilan triwulan pertama antara 0 hingga 12 minggu b. Kehamilan triwulan kedua antara 13 hingga 27 minggu c. Kehamilan triwulan ketiga antara 28 hingga 40 minggu (Prawiroharjo, 2011, h: 213). 2.1.2 Tanda dan Gejala Awal Kehamilan 2.1.2.1 Tanda-tanda kehamilan a. Tanda Pasti Kehamilan a) Denyut jantung janin (DJJ) b) Terasa gerakan janin c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin ( >16 minggu) b. Tanda Tidak Pasti kehamilan a) Rahim membesar b) Tanda hegar c) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva d) Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut
  • 21. 10 e) Braxton Hicks, yaitu bila uterus dirangsang (distimulasi dengan di raba) akan mudah berkontraksi f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat g) Ballotement positif. Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara mengoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa “pantulan” disisi yang lain h)Tes urine kehamilan (tes HCG) positif. Tes urine dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormonal gonadotropin dalam urine. Kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan. c. Dugaan hamil Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid), Nausea, anoreksia, emesis, dan hipersaliva, Pusing, Miksi/sering buang air kecil, Obstipasi, Hiperpigmentasi:striae, cloasma, linea nigra, Varises, Payudara menegang, Perubahan perasaan, Berat badan bertambah (Sulistyawati, h;83 2012). 2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisologi ibu hamil 2.1.3.1 Uterus a. Ukuran Kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 × 25 × 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini
  • 22. 11 memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim serabut-serabut kolagen nya menjadi higroskopik, dan endrometrium menjadi desidua (Sulistyawati, 2012, h;59) Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. (Manuaba, et.all, 2010, h; 85) Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. (Prahawirohardjo, 2011, h; 175) Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau ada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvic, setalah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesaranya dapat mencapai batas hati, pada ibu hamil rahim biasanya mobile lebih mengisi rongga abdomen kiri dan kanan. Arteri uterine dan ovarium bertambah diameternya, anak pembuluh darah vena mengembang dan bertambah. Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal
  • 23. 12 membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda chadwick (Sulistyawati, 2012,h;60-61). Perubahan kosentrasi hormonal yang mempengaruhi rahim yaitu estrogen dan progesteron menyebabkan progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim yang disebut dengan Braxton Hiks. Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua arah tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta sehingga rahim bentukanya, bentuk rahim yang tidak sama ini disebut tanda hegar (Manuaba, et.all, 2010, h; 88). Tabel 2-1. TFU menurut penambahan pertiga jari Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU) 12 3 jari diatas simfisis 16 Pertengahan pusat-simfisis 20 3 jari dibawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px) 36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px) 40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px) (Sulistyawati, 2012, h; 60) 2.1.3.2 Ovarium Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
  • 24. 13 mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron (Sulistyawati, 2012, h;61). Indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu. (Manuaba, et.all, 2010, h; 92) 21.3.3 Vulva dan Vagina Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehinga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda chadwik, (Sulistyawati, 2012, h;61). Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks). (Manuaba, et.all, 2010, h; 92) 2.1.3.4 Perubahan Sistem Kardiovaskuler Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai dari usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. (Sulistyawati, 2012 ; h. 61) Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah kerahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak dikirim kerahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim
  • 25. 14 menerima seperlima dari seluruh darah dari ibu, (Sulistyawati, 2012 ; h. 61) Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk mengurangi retensi vaskuler sistemik. (Prawirohardjo, 2011, h; 182) Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. (Manuaba, et.all, 2010, h; 93) 2.1.3.5 Perubahan Sistem Urinaria Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (samapai 30- 50% atau lebih), yang mencapai puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar ). (Sulistyawati, 2012 ; h.62) Pada kehamilan, ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urine, terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron, tekanan rahim yang membesar dan terjadi perputaran kekanan, dan terdapat kolon dan sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran rahim kekanan. (Manuaba, et.all, 2010, h; 94)
  • 26. 15 Pada bulan-bulan pertama pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari pangul. Pada akhir kehamilan jika kepala sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.(Prawirohardjo, 2011, h; 185) Pada akhir kehamilan aktivitas ginjal akan lebih besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah selanjutnya aktivitas ginjal dan curah jantung. (Sulistyawati, 2012 ; h. 63) 2.1.3.6 Perubahan Sistem Gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. (Sulistyawati, 2012 ; h. 63) Oleh karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat dan dapat menyebabkan daerah lambung terasa panas, pengeluaran air liur berlebihan, morning sickness, emesis gravidarum dan progesteron menimbulkan gerak usus
  • 27. 16 semakin berkurang dan menyebabkan konstipasi. (Manuaba, et.all, 2010, h; 93) 2.1.3.7 Perubahan Sistem Metabolisme Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulang dan ini terjadi ketika trimester akhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah, 300 mg untuk transportasi kefetus ketika kehamilam masuk usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk mengantikan cairan yang keluar dari tubuh. (Sulistytawati, 2012, h; 63) 2.1.3.8 Perubahan Sistem Muskuluskeletal Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk umum pada kehamilan. Akibat dari pembesarn uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat kearah dua tungkai. (Prahawirohardjo, 2011: h. 186), Adanya sakit punggung dan ligament pada kehamilan tua disebabkan oleh meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus. (Sulistyawati, 2012 ; h. 64) 2.1.3.9 Kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
  • 28. 17 suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang. (Manuaba, et.all, 2010, h; 94) 2.1.3.10 Payudara Payudara sebagai organ proses laktasi yang mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah jalan lahir. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu. Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.( Sulistyawati, 2012 ; h. 65) 2.1.4 Tujuan ANC Tujuan dari asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.(Prawirohardjo, 2011; h, 278) Selain itu tujuan dari asuhan antenatal yaitu : a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan anak.
  • 29. 18 c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan. d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Jannah, 2012; h. 167-168). 2.1.5 Standar dalam pelayanan kebidanan 2.1.5.1 Standar pelayanan ANC yang diprogramkan Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang menjadi 12 T, sedangkan untuk daerah gondok dan endemic malaria menjadi 14T, yakni : a. Timbang berat badan tinggi badan Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran <145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu dating atau berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB. Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg b. Tekanan Darah Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya
  • 30. 19 gejala hipertensi dan preeklamsi. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole : 110/80-120/80 mmHg. c. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri Menggunakan pita sentimeter, letakkan titik no pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan). Tabel 2.2 Pengukuran TFU No Tinggi Fundus Uteri (cm) Umur Kehamilan dalam minggu 1 12 cm 12 2 16 cm 16 3 20 cm 20 4 24 cm 24 5 28 cm 28 6 32 cm 32 7 36 cm 36 8 40 cm 40 (Sulistyawati, 2012) d. Pemberian Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas, karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan janin. e. Pemberian Imunisasi TT Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikan.
  • 31. 20 Tabel 2.3 Pemberian Imunisasi TT Imunisasi Interval % Perlindungan Masa Perlindungan TT 1 Pada kunjungan ANC pertama 0 % Tidak Ada TT 2 4 minggu setelah TT 1 80 % 3 tahun TT 3 6 bulan setelah TT 2 95 % 5 tahun TT 4 1 tahun setelah TT 3 99 % 10 tahun TT 5 1 tahun setelah TT 4 99 % 25 tahun/seumur hidup (Sulistyawati,2012) f. Pemeriksaan Hb Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi enemia pada ibu hamil. g. Pemeriksaan Protein Urine Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsi. h. Pengambilan Darah untuk pemeriksaan VDRL Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratoty (VDRL) untuk mengetahui adanya treponema palladium/penyakit menular seksual, antara lain syphilish. i. Pemeriksaan Urine Reduksi Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu dan suami.
  • 32. 21 j. Perawatan Payudara Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan payudara yang ditunjukkan kepada ibu hamil. Manfaat perawatan payudara adalah : 1) Menjaga kebersihan payudara, terutama putting susu 2) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk putting susu (pada putting susu terbenam) 3) Merangsang kelenjar-kelenjar susu sehingga produksi ASI lancar 4) Mempersiapkan ibu dalam laktasi Perawatan payudara dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dan mulai pada kehamilan 6 bulan. k. Senam Ibu Hamil Bermanfaat membantu ibu dalam persalinan dan mempercepat pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit. l. Pemberian Obat Malaria Pemberian obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil didaerah endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala khas malaria yaitu panas tinggi disertai mengigil. m. Pemberian kapsul minyak beryodium Kekurangan yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan dimana tanah dan air tidak mengandung unsur
  • 33. 22 yodium. Akibat kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok dan kretin yang ditandai dengan : 1) Gangguan fungsi mental 2) Gangguan fungsi pendengaran 3) Gangguan pertumbuhan 4) Gangguan kadar hormone yang rendah n. Temu Wicara 1) Definisi konseling Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memehami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya. 2) Prinsip-prinsip konseling Ada 5 prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu : a) Keterbukaan b) Empati c) Dukungan d) Sikap dan respon positif e) Setingkat atau sama derajat 3) Tujuan konseling pada antenatal care a) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
  • 34. 23 b) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan kehamilan, penolong persalinan yang bersih dan aman atau tindakan klinik yang mungkin diperlukan. (Walyani, 2015, h;80) 2.1.5.2 Standar Kunjungan minimal ANC a. Satu kali pada trimester I (Usia kehamilan 0-13 minggu) b. Satu kali pada trimester II (Usia kehamilan 14-27 minggu) c. Dua kali pada trimester III (Usia kehamilan 28-40 minggu) (Sulistyawati, 2012, h; 4) Pemeriksaan meliputi : Anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan resiko tinggi, imunisasi, nasihat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk (Jannah, 2012; h. 6). 2.1.6 Kebutuhan dasar ibu selama kehamilan Kebutuhan dasar ibu hamil selama kehamilan di bagi menjadi kebutuhan fisik dan fsikologi yaitu : 2.1.6.1 Kebutuhan fisik a. Oksigen Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernafasan, CO2 menurun dan O2 meningkat, O2 meningkat akan bermanfaat untuk janin.
  • 35. 24 Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun. Pada Trimester III janin membesar dan menekan diafragma dan menekan vena cava inverior yang menyebabkan nafas pendek-pendek. b. Nutrisi 1) Kalori Kebutuhan energi pada ibu hamil adalah sebesar 285 kkl per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada TM I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan energi terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin. 2) Protein Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100 gram, bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologis yang tinggi seprti daging, ikan, telur, susu, dan untuk protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga bagian saja.
  • 36. 25 3) Zat besi Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%, dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi dan pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan. Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena ini akan sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi, vitamin c dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitrat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat penyerapan zat besi tersebut tidak bermanfaat bagi tubuh, zat-zat ini tetap di konsumsi namun jangan diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi. 4) Asam folat
  • 37. 26 Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali lipat selam hamil. Asam folat sangat bermanfaat dalam metabolisme normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjutdan tidak segera di tangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin.Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau (bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Menurut Widya Karya Pangan Nasional pemberian asam folat pada ibu hamil dengan besaran 280,660 dan 470 mikrogram yaitu untuk TM I, II, dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak di bentuk pada minggu pertama kehamilan.
  • 38. 27 5) Kalsium Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%, oleh karena itu asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahanya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain. c. Obat-obatan Sebenarnya jika ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar berindikasi untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat di hindari. Penatalaksanaan keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada pencegahandan perawatan saja d. Lingkungan yang bersih Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin. Lingkungan yang bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi udara seperti rokok. Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok akan dapat bebas menembus plasenta dan mengurangi kemampuan HB dalam mengikat oksigen. Nikotin merangsang hormon adrenergik yang menyebabkan vasokontriksi menyeluruh, terutama mengurangi perfusi uterus dan mempersempit arteri tali
  • 39. 28 pusat. Ibu hamil sebagai perokok aktif ataupun terpapar asap rokok (perokok pasif) akan terkena dampak yang sama. selain udara prilaku hidup bersih dan sehat perlu juga di laksanakan, seperti menjaga kebersihan diri, makanan yang dimakan, buang air besar di jamban, dan mandi menggunakan air bersih. e. Senam hamil Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak. f. Pakaian Pemakaian pakaian dan kelengkapan yang kurang tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan menggangu fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini. a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat. c) Pakai bra yang menyokong payudara. d) Memakai sepatu dengan hak yang rendah. e) Pakaian dalam yang selalu bersih.
  • 40. 29 g. Istirahat dan rekreasi Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. meskipun dalam keadaan hamil ibu masih membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan pikiran dan perasaan. h. Kebersihan tubuh Kebersihan tubuh ibu hamil perlu di perhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang menempel pada kulit meningkatkan kelembaban kulit dan memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme, Bagian tubuh yang lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang berlebihan, selain dibersihkan saat mandi mengganti celana dalam secara rutin minimal 2 kali sehari sangat dianjurkan. i. Perawatan payudara Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut :
  • 41. 30 a) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang mengunakan busa, karena akan menggangu penyerapan keringat di payudara b) Gunakan bra yang dengan bentuk yang menyangga payudara c) Hindari pembersihan puting susu dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi. Bersihkan puting d) Bersihkan susu dengan baby oil atau minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat e) Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna kekuningan dari payudara berarti produksi asi sudah dimulai. j. Eliminasi Keluhan yang dirasakan pada kehamilan biasanya konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progestrin yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya adalah otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih hangat ketika lambung dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk merangsang gerak peristaltik usus.Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan
  • 42. 31 oleh ibu hamil, terutama pada TM I dan II. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamalan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada TM III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan dehidrasi. k. Seksual Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut : a) Sering abortus dan kelahiran prematur b) Perdarahan pervaginam c) Koitus harus dilakukan secara hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan d) Bila ketuban sudah pecah, dilarang koitus karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri. l. Sikap tubuh yang baik Tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin, perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang di banding sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering di
  • 43. 32 alami adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari. Hal yang perlu di perhatikan untuk masalah ini adalah tidak memakai sepatu hak tinggi, posisi tegak saat mengangkat beban, tidur dengan posisi kaki di tinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak, dan hindari duduk atau berdiri terlalu lama. m. Imunisasi Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin, jenis imunisasi yang di berikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. 2.1.6.2 Persiapan persalinan Beberapa hal yang harus di persiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut : a) Biaya dan penentuan tempat melahirkan b) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan c) Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya d) Surat-surat fasilitas kesehatan (ASKES, kartu sehat, jaminan kesehatan dari tempat keraja dan lain-lainnya). e) Pembagian peran saat berada di RS.
  • 44. 33 2.1.6.3 Memantau kesejahteraan janin Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terus-menerus agar dapat segera terdeteksi dan di tangani jika ada kelainan. Salah satu indikator kesejahteraan janin yang dapat dipantau adalah gerakan janin dalam 24 jam. Gerakan janin dalam 24 jam minimal 20 kali, selain dihitung dengan gerakan manual, gerakan janin juga dapat di pantau melalui suatu metode yang disebut non-stress tes (NST) dengan cara suatu elektrode di tempelkan di perut ibuyang dihubungkan dengan monitor sehingga setiap ada gerakan janinakan muncul suatu grafik yang tergambar jelas di layar monitor. 2.1.6.4 Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut : a) Perdarahan pervaginam b) Sakit kepala hebat c) Masalah penglihatan d) Bengkak pada muka dan tangan e) Nyeri perut yang hebat f) Bayi tidak bergerak (Sulistyawati, 2012; h. 108-128)
  • 45. 34 2.1.7 Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester lll 2.1.7.1 Persiapan Saudara Kandung (Sibling) a. Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi ada anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit, dan lain-lain). Untuk mencegah Sibling rivalry ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, diantaranya :  Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayang oleh ayah ibu)  Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya  Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan  Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi. 2.1.7.2 Dukungan Keluarga Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu dihadapkan pada situasi yang ia sendiri mengalami ketakutan dan kesendirian, terutama pada trimester akhir. Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi
  • 46. 35 lahir kadang juga muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar selalu memberikan dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga (Sulistyawati, 2012, h;144) 2.1.7.3 Perasaan Aman dan Nyaman selama Kehamilan Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psokologis yang dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan dan keluarga juga sangat memengaruhi kelancaran proses persalinan. 2.1.7.4 Persipan Menjadi Orangtua Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan yang terjadi, mulai dari ibu, ayah dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orangtua. Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar adri pengalaman mengasuh anak sebelumnya.
  • 47. 36 Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya. 2.1.7.5 Dukungan dari Tenaga Kesehatan Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat tersendiri dalan dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman tersekat dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Adanya hubungan salling percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan (Sulistyawati, 2012, h;144-145) 2.2 Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney 2.2.1 Pengertian Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien (Varney, 1997). Manajemen kebidanan terdiri atas tujuh langkah yang berurutan, diawali dengan pengumpulan data sampai dengan evaluasi. Proses ini bersifat siklik (dapat berulang) dengan tahap evaluasi sebagai data awal pada siklus berikutnya (Sulistyawati, 2012; h.179).
  • 48. 37 2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney 2.2.2.1 Pengkajian data Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara: 1. Anamnesa Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut: a. Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. b. Allo anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada keadaan daruratketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat. (Sulistyawati, 2012 ;h. 156). Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa terdiri dari beberapa kelompok penting sebagai berikut: a) Identitas pasien 1) Nama
  • 49. 38 Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati dan wulandari, 2010, h; 131) 2) Usia/tanggal lahir Agama Umur dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi belum matang dan psikis yang belum siap dan >35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi- komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun (Manuaba, et.all, 2010; h. 75). 3) Agama Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa. 4) Suku Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari (Ambarwati dan wulandari, 2010, h; 132). 5) Pendidikan Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
  • 50. 39 intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya (Ambarwati dan wulandari , 2010; h. 131-132). 6) Pekerjaan Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut 7) Alamat Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan (Ambarwati dan wulandari, 2010, h;132) b) Riwayat pasien 1) Keluhan utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan,(Sulistyawati, 2012, h;167), Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM III , keluhan utamanya adalah konstipasi , kram pada kaki , sering BAK, dan keputihan dan nyeri punggung. 2) Riwayat kebidanan a) Menstruasi Data ini secara langsung berhubungan dengan masa kehamilan, dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang
  • 51. 40 keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut : Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. a.Siklus Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari. b.Volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari.
  • 52. 41 c. Keluhan Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati Ari, 2012, h; 181), pada TM III keluhan ketidaknyamana yang biasa dirasakan adalah oedema pada kedua kaki yang disebabkan oleh Terjadinya gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvis ketika duduk dan vena cava inferior ketika berbaring,peningkatan penyerapan kapiler, sering BAK Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisai ini membuat mukosa kandung kemih mudah lika dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih mencapai 1500 ml.
  • 53. 42 pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya terisi sedikit urine, Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah ialah Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lainnya sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman pada musculoskeletal. Terjadi relaksasi ringan an peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama masa hamil, pemisaha simpisis pubis, dan ketidakstabila sendi sakroiliaka yang benar dapat menimbulkan nyeri dan kesulita berjalan. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuhnya akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuhnya yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lardosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. keluhan yang sering muncul dari perubahan
  • 54. 43 ini adalah rasa pegal dipunggung dan pinggang serta kram pada kaki ketika tidur dimalam hari. (Sulistyawati, 2012: h. 119). d.HPHT HPHT adalah hari pertama haid terakhir seseorang sebelum hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan melakukan anamnesis pada ibu secara tepat karena apabila terjadi kesalahan, maka penentuan usia kehamilan juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut harus normal, baik dari lamanya maupun dari banyaknya. Jadi beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai berikut : a) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil b) Apakah tanggal tersebut sudah bersih atau masih keluar darah haidnya c) Berapa lama menstruasinya d) Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit maka kemungkinan sudah terjadi nidasi). HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah menstruasi
  • 55. 44 dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi yang seperti biasa (Hanni et all, 2011 h.79). b) Gangguan kesehatan alat reproduksi Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi pasien. Ada beberapa penyakit organ reprodsuksi yang berkaitan erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan kesehatan reproduksi, maka kita harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa kehamilan. c) Riwayat obstetri Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk mengetahui masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain, dalam kehamilan (preeklamsi dan lain-lain), dalam persalinan (malpersentasi, drip oksitosin, dan lain-lain), bentuk persalinan (spontan, SC, forcep, atau vakum ekstraksi), dalam nifas (perdarahan,
  • 56. 45 infeksi kandungan, bagaimana laktasi, dan lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan kongenital bayi dan komplikasi yang lain seperti ikterus, status bayi saat lahir (hidup atau mati), status kehidupan bayi, jika meninggal apa penyebabnya. Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosis persalinan pimpinan persalinan, karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian dari segala fakor yamg mempengaruhi persalinan (Hanni et. all, 2011, h;89). d) Riwayat kesehatan Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi dan hepatitis.
  • 57. 46 e) Status perkawinan Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan. f) Respon keluarga terhadap kehamilan ini Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam penerimaan perannya. g) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama masa hamil Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang biasa mereka anut, berkaitan dengan masa hamil. Apabila adat istiadat tersebut merugikan akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan pemulihan kesehatan akan terhambat. Misalnya ibu hamil harus pantang makanan yang berasal dari daging, ikan, telur, dan gorengan karena dipercaya akan menyebabkan kelainan pada janin. h) Pola pemenuhan sehari-hari (a) Pola makan Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil.
  • 58. 47 Beberapa hal yang perlu kita tanyakan pada pasien berkaitan dengan pola makan adalah sebagai berikut : (1) Menu Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil. Jika pengaturan menu makan yang dilakukan oleh pasien kurang seimbang sehingga ada kemungkinan beberapa komponen gizi tidak akan terpenuhi, maka bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyusunan menu seimbang bagi ibu. (2) Frekuensi Data ini akan memberi petunjuk bagi kita tentang seberapa banyak asupan makanan yang dikonsumsi ibu. (3) Jumlah perhari Data ini akan memberikan volume atau seberapa banyak makanan yang ibu makan dalam waktu satu kali makan.
  • 59. 48 (4) Pantangan Ini juga penting untuk kita kaji karena ada kemungkinan pasien berpantangan makanan justru yang sangat mendukung pemulih fisiknya, misal ikan, telur atau daging. 3) Pola minum Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya. Hal-hal yang perlu kita tanyakan kepada pasien tentang pola minum adalah sebagai berikut : (1) Frekuensi Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum dalam sehari dan dalam sekali minum menghabiskan berapa gelas. (2) Jumlah per hari Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu minum dalam sekali waktu minum akan didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari. (3) Jenis minuman
  • 60. 49 Kadang pasien mengosumsi minuman yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya. 4) Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan istirahat. a) Istirahat malam hari Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam. b) Istirahat siang hari Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaika kepada ibu bahwa tidur siang sangata penting untuk menjaga kesehatan selama hamil. c) Aktivitas sehari-hari Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat
  • 61. 50 aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. d) Aktivitas seksual Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien, namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual yang cukup mengganggu pasien namun tidak tahu kemana harus berkonsultasi. Bidan menanyakan hal- hal yang berkaitan dengan aktivitas seksual (Sulistyawati, 2012 h.170-172). Data Objektif Pemeriksaan umum Tentang keadaan umum pasien, keadaan emosional, tanda-tanda vital, tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan atas. a) Keadaan umum Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan umum pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria sebagai berikut : 1) Baik :Jika pasien memperlihatkan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.
  • 62. 51 2) Lemah :Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri. b) Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal), sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar), (Sulistyawati, 2012, h; 189). c) Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran <145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu dating atau berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB. Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg (Walyani, 2015, h;80) d) Tanda-tanda vital a. Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30 mmHg sistolik dan 15 mmHg diastolik diatas tensi sebelum hamil, menandakan toxemia gravidarum (keracunan kehamilan), (Hanni, et.all, 2011 h.91). b. Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung meningkat 30- 50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan puncaknya pada 18-28 minggu, karena curah jantung meningkat akibatnya denyut jantung juga meningkat (dalam
  • 63. 52 keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit), (Sulistyawati, 2012 h.61). c. Pernafasan, nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbodioksida dalam paru dan pengaturan asam basa, nilai pernafasan normal yaitu 15-20 x/menit. e) Pemeriksaan fisik (inspeksi) a. Kepala Organ tubuh yang perlu dikaji karena pada kepala terdapat organ- organ yang sangat penting. Pengkajian ini diawali dengan inspeksi lalu palpasi. b. Muka Pada daerah muka dilihat kesimetrisan muka, apakah kulitnya normal, pucat. Ketidaksimetrisan muka menunjukkan adanya gangguan pada saraf ketujuh (Nervus Fasialis). c. Mata Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, teknik yang digunakan inspeksi dan palpasi. d. Telinga Untuk mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga/membrane timpani, dan pendengaran, teknik yang digunakan adalah inspeksi dan palpasi.
  • 64. 53 e. Hidung Dikaji untuk mengetahui keadaan bentuk dan fungsi hidung bagian dalam lalu sinus-sinus (Tambunan dan Deswani, 2011) f. Leher Leher bengkak meliputi saluran limfe atau pembengkakan kelenjar tyroid ( Hanni, et.all, 2010, h;92) g. Dada Mengkaji kesehatan pernafasan (Tambunan dan Deswani, 2011) h. Perut Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat, tampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur tinggi fundus uteri, hitung TBJ, letak presentasi, posisi dan penurunan kepala, mendengar denyut jantung janin (DJJ), dan gerakan janin (Hanni, et.all, 2011 h;92). 1) Palpasi Maksudnya periksa raba ialah untuk menentukan : a) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan. b) Menentukan letaknya anak dalam rahim c) Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri bagian : Leopold I
  • 65. 54 1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus. 2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a) Pemeriksa menghadap pasien b) Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan muka ibu. c) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uterus d) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba benda bulat, melenting, mudah di gerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan susah di gerakkan maka itu adalah bokong janin Leopold II 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang berada disebelah kanan atau kiri perut ibu 2) Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut : a. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu b. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri ke arah kanan c. Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian kecil,
  • 66. 55 terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin). Leopold III 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah perut ibu 2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a. Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat, lunak, melenting, keras dan dapat di goyangkan maka itu adalah kepala janin. Namun jika yang teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit di gerakkan, maka ini adalah bokong. Jika bagian bawah tidak di temukkan kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang. b. Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan ketika tangan kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan balottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini di temukan pada usia kehamilan 5-7 bulan) c. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan jika masih mudah di goyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat di goyangkan kepala sudah masuk panggul).
  • 67. 56 Leopold IV 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum. 2) Cara pelaksanaannya sebagai berikut : a. Pemeriksa mengahadap kaki pasien b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada bawah c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua pihak yang berlawanan di bagian bawah d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk panggul e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul f. Mengukur TFU dengan menggunakan rumus dari niswander yaitu 1,2 (TFU-7,7)×100±150 (Sulistyawati,2012, h; 90-92). 2) Auskultasi Menggunakan stetoskop monoaural atau dengan menggunakan dopler. Bunyi jantung anak baru dapat didengar pada akhir bulan ke-5. frekuensinya antara 120-140 x/menit. i. Ekstremitas Ekstrmitas edema umum terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvis ketika
  • 68. 57 duduk dan vena cava inteferior ketika berbaring;peningkatan penyerapan kapiler. bawah : bentuk, oedem. j. Genital Kebersihan, pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi vagina k. Anus Hemoroid, kebersihan 1. Pemeriksaan penunjang Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium Tes Lab Nilai normal Nilai tidak normal Diagnosis/masalah terkait Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia Protein urine Terlacak/negative Bening/negative >atau =2+ keruh (positif) Protein urine Glukosa dalam urine Warna hijau Kuning, orange, coklat. Diabetes VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis Faktor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan ABO HIV - + AIDS Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika ibu terinfeksi Feses untuk ova/telur cacing dan parasite Negatif Positif Anemia akibat cacing (cacing tambang) (Hanni,et.all,2011, h. 96) 2.2.2.2 Intrepretasi data dasar Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggabungkan data satu dengan yang lainnya sehingga tegambar fakta .
  • 69. 58 a. Diagnosis ibu Diagnosis ditegakkan berdasarkan paritas, usia kehamilan dalam minggu, keadaan janin, normal atau tidak normal (Sulityaw ati, 2012; 191). b. Masalah Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” dan “diagnosis”. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa maslah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya (Sulityawati, 2012; 192). c. Kebutuhan Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulityawati, 2012; 194). 2.2.2.3 Diagnosa potensial Pada langkah ini mengindentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi klien (Sulistyawati, 2012; h.195).
  • 70. 59 2.2.2.4 Tindakan segera Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. (Hanni, et.all, 2011, h;101) 2.2.2.5 Perencanaan Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisiklien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran (Hanni, et.all, 2011, h;102). a. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita hamil, baik normal maupun tidak normal. b. Beri KIE tentang cara hidup yang baik dalam kehamilan c. Beri KIE tentang kecukupan istirahat tentang wanita hamil d. Beri penjelasan tentang makanan yang diperukan dalam kehamilan e. Beri penjelasan tentang peningkatan menjaga kebersihan
  • 71. 60 f. Pada suami juga beri penjelasan untuk hidup yang harmonis, menjaga isik dan mental wanita hamil g. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik terhadap keluhan h. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik individu. 2.2.2.6 Pelaksanaan Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya. 2.2.2.7 Evaluasi Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya. (Hanni, et.all, 2011, h;103)
  • 72. 61 2.3 Teori Landasan Hukum Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi: 2.3.1 Pelayanan kesehatan ibu 2.3.1.1 Ruang lingkup: - Pelayanan konseling pada masa pra hamil b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal c. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan d. Penyuluhan dan konseling 2.3.1.2 Kewenangan: - Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan bimbingan pada kelompok ibu hamil - Pemeriksaan fisik c. Pelayanan antenatal pada kehamilan abnormal d. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup abortus imminens, Hiperemesis gravidarum tingkat I, pre eklampsia ringan dan anemia ringan. (http://kesehatanibu.depkes.go.id).
  • 73. 62 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.P UMUR 33 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 2 HARI NORMAL DENGAN PENATALAKSANAAN KETIDAKNYAMANAN TM III DI BPS NENY SUZANNAWATI BANDAR LAMPUNG 2015 I. Pengkajian Tanggal : 11 April 2015 Jam : 14.00 WIB Tempat : BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb Nama mahasiswa : Indah Setia Ningrum Nim : 201207090 A. Data Subjektif 1. Identitas pasien Penanggung jawab (suami/dll) Nama : Ny. P Tn. N Umur : 33 Tahun 35 Tahun Agama : Islam Islam Suku bangsa : Jawa Jawa Pendidikan : SMP SMP Pekerjaan : IRT Wiraswasta Alamat : Jl Imam Bonjol Gg. Birawa Km 10 Sumber Rejo, Kemiling.
  • 74. 63 B. Anamnesa 1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 2. Keluhan : Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan ibu mengatakan sering pegal-pegal dan nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari, ibu mengeluh kakinya bengkak dan sering kram. C. Riwayat Kebidanan a) Riwayat Menstruasi Menarche : 13 Tahun Siklus : 28 hari Volume : 2 kali ganti pembalut/hari Keluhan : Tidak Ada HPHT : 21-8-2014 b) Gangguan Kesehatan Reproduksi Keputihan : Tidak ada Infeksi : Tidak ada Gatal karena jamur : Tidak ada Tumor : Tidak ada c) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu Anak ke Kehamilan Persalinan Nifas ke Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat Kontrasepsi 1. Hamil ini d) Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT : 21-8-2014 Keluhan saat hamil : Tidak ada Kunjungan ANC : 7 kali Trimester I : Satu kali pada trimester I Trimester II : Dua kali pada trimester II Trimester III : Empat kali pada trimester III TT : TT1 : 18 minggu, TT2: 22 minggu
  • 75. 64 Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah D. Riwayat kesehatan a) Riwayat kesehatan sekarang Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : tidak ada Alergi obat antibiotik : tidak ada b) Riwayat kesehatan yang lalu Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : tidak ada c) Riwayat kesehatan keluarga Keturunan keluarga : tidak ada Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : tidak ada E. Data Psikososial a) Riwayat perkawinan : 3 tahun b) Respon ibu terhadap kehamilan ini :Baik, ibu bahagia dengan kehamilan ini c) Respon keluarga terhadap kehamilan ini :Baik d) Adat istiadat/budaya yang dianut :Tidak ada e) Pola kehidupan sehari-hari 1) Pola Makan sebelum hamil Menu : Nasi, lauk-pauk, buah, air putih dan susu Frekuensi : 3 kali sehari Jumlah per hari : 2-3 piring nasi, 2-3 buah seperti pisang atau jeruk, 3-5 potong lauk pauk seperti temped an telur, air putih seckupnya dan 1-2 gelas susu Pantangan : Tidak Ada
  • 76. 65 Pola Makan saat hamil Menu : Nasi, lauk-pauk, buah, air putih dan susu Frekuensi : 3 kali sehari Jumlah per hari : 2-3 piring nasi, 2-3 buah seperti pisang atau jeruk, 3-5 potong lauk pauk seperti temped an telur, air putih seckupnya dan 1-2 gelas susu Pantangan : Tidak Ada 2) Pola eliminasi sebelum hamil a. BAK: ferekuensi 3-4 kali/hari, warna: kuning jernih b. BAB: 1 kali dalam 1 hari, konsistensi: lembek Pola eliminasi saat hamil a. BAK: ferekuensi 5-6 kali/hari, warna: kuning jernih b. BAB: 1 kali dalam 1 hari, konsistensi: lembek 3) Pola Istirahat sebelum hamil a. Istirahat malam hari : 7-8 jam b. Istirahat siang hari : 1-2 jam Pola istirahat saat hamil a. Istirahat malam hari : 4-5 jam b. Istirahat siang hari : 1-2 jam 4) Aktivitas sehari-hari : ibu mengatakan pekerjaan sehari- hari sebagai ibu rumah tangga seperti mengepel, menyapu, menggosok, dan memasak. 5) Personal Hygiene sebelum hamil a. Mandi :frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan sore b. Keramas : 3x dalam seminggu c. Ganti baju dan celana dalam :ganti baju setiap habis mandi, ganti celana dalam setiap lembab, basah
  • 77. 66 atau ketika merasa sudah tidak nyaman d. Kebersihan kuku :bersih, ibu rutin memotong kukunya seminggu sekali 6) Aktivitas seksual a. Frekuensi : jarang selama hamil b. Gangguan : tidak ada B. Data Objektif a. Pemeriksaan umum 1) Keadaan umum : Baik 2) Keadaan emosional : Stabil 3) Kesadaran : Compos mentis 4) TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,5⁰ C 5) BB sebelum hamil : 62 kg BB saat hamil : 72 kg TB : 160 Cm 6) LILA : 30 Cm b. TP : 28-5-2015 c. Pemeriksaan khusus kebidanan Pemeriksaan Fisik Secara Inspeksi/ Palpasi/ Perkusi/ Auskultasi a) Kepala Bentuk : simetris Warna rambut : hitam Kebersihan : bersih, tidak ada ketombe Rontok : tidak ada b) Telinga Kebersihan : bersih, tidak ada serumen Gangguan pendengaran : tidak ada
  • 78. 67 c) Mata Simertis : simetris antara kanan dan kiri Konjungtiva : an anemis Sklera : putih Kebersihan : bersih, tidak ada kotoran d) Hidung Simetris : simetris antara kanan dan kiri Kebersihan : bersih, tidak ada sekret Polip : tidak ada e) Mulut & Gigi Bibir : lembab, tidak ada labioskizis Lidah : bersih Geraham : tidak berlubang Gigi : bersih, tidak terdapat karies Gusi : tidak ada pembengkakan dan perdarahan f) Leher Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran g) Dada Bentuk : simetris antara kanan dan kiri Payudara Simetris : simetris antara kanan dan kiri Pembesaran : ada, kanan dan kiri Keadaan putting : menonjol Benjolan : tidak ada Rasa nyeri : tidak ada Hiperpigmentasi : ada, pada putting susu dan aerola Pengeluaran : ada Kebersihan : bersih Gangguan pernafasan : tidak ada
  • 79. 68 h) Abdomen Bekas luka operasi : tidak ada Pembesaran : ada, sesuai usia kehamilan Striae : tidak ada Acites : tidak ada Linea : nigra Tumor : tidak ada Benjolan : tidak ada Uterus Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting yaitu bokong janin Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras, datar dan memanjang yaitu punggung janin. Pada bagian kanan perut ibu, teraba bagian terkecil janin yaitu ekstremitas janin Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, melenting dan sudah tidak bisa digoyangkan (divergen) Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP TFU Mc. Donald : 30 Cm TBJ (Rumus niswander)= (TFU-7,7) x 100±150 gram = (30-7,7) x 100±150 gram = 2526/2826gram DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum terdengar 2 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu.
  • 80. 69 i) Ekstremitas Ekstremitas Atas Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Oedem : Tidak ada Kuku jari : Bersih Ekstremitas Bawah Bentuk : simetris antara kanan dan kiri Oedema : ada (pada kedua kaki) Kuku jari : bersih Varices : tidak ada Refleks patella : positif (+), kanan dan kiri Gangguan :Ada, oedema, dan kram Anogenital Kebersihan : tidak dilakukan Pengeluaran pervaginam : tidak dilakukan Tanda-tanda infeksi vagina : tidak dilakukan Varices : tidak dilakukan Oedem : tidak dilakukan Kelenjar Bartholini : tidak dilakukan j) Anus Kebersihan : tidak dilakukan Hemoroid : tidak ada d. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboraturium HB : 11,2 gr% Protein urine : Negatif Glukosa urine : Negatif
  • 81. 70 Tabel 3.1 MATRIK Tgl/ jam Pengkajian Interpretaasi data (diagnosa, masalah keturunan ) DX Potensial/ masalah potensial Antisipasi / tindakan segera Intervensi Implementasi Evaluasi 09 April 2015 Pukul 10.00 WIB DS : Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya, ibu mengatakan mengeluh kakinya kram, kesemutan dan bengkak, sering BAK dan nyeri punggung dan pinggang. DO : KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/70 mmhg, S:36,5° C, N:80x/i, RR:20X/i HPHT : 21-8- 2014 Diagnosa Ibu : Ny. P umur 33 thnG1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 2 hari Dasar : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan dan tidak pernahkeguguran. - Ibu mengatakan HPHT 21-8-2014 Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala Dasar : - Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus ibu yaitu bokong janin - Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kanan perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas - Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras,dan tidak bisa digoyangkan yaitu kepala Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini. 2. Jelaskan pada ibu ketidaknya manan yang dialaminya. 1.Menjelaskan Keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu Keadaan ibu baik, TD : 110/70 mmHg, P : 20x/ menit, N : 80 x/menit, T: 36, 5 º C dan bayi dalam keadaan normal. DJJ: 142x/menit. 2..Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan yang dialaminya adalah hal yang normal. Yaitu a.Sering kram Dikarnakan penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada system pernapasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk pada tungkai. 1. Ibu mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaaan baik. Dan kepala janin sudah masuk PAP 2. Ibu mengerti tentang keluhannya saat ini
  • 82. 71 - Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (divergen) - DJJ : (+) 142x/i Masalah : Ketidaknyamanan TM III Kebutuhan : - Jelaskan pola istirahat yang cukup - Jelaskan pola nutrisi yang baik b.Kesemutan Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar median dan skiatik; terjadi hiperventilasi. c.Nyeri pinggang, dan punggung bagian bawah. lordosis dorso lumber dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf, struktur otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. d.Sering BAK Peningkatan sensitivitas kandung kemih , pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi
  • 83. 72 3. Jelaskan kepadaibu tentang penatalaksan aan keluhanyang dialami ibu sedikit urine. e.Kaki bengkak Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvic ketika duduk dan vena cava inferior ketika berbaring; 3.Jelaskan kepada ibu tentang penatalaksanaan keluhan yang dirasakan ibu a.sering kram Cara mengatasinya: Beri kompres hangat pada kaki Konsumsi cukup kalsium Istirahat cukup b.Kesemutan Cara mengatasinya KIE tentang penyebab kesemutan Posisikan posisi tubuh dengan benar. Berbaring dan merebahkan diri dengan kaki lebih tinggi dari 3. Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
  • 84. 73 pada kepala dan kedua kaki diganjal dengan menggunakan bantal c.Nyeri pinggang,dan punggung bagian bawah Cara mengatasinya Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh,misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan Hindari sepatu hak tinggi,hindari pekerjaan dengan beban berat Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung Gunakan kasur yang keras untuk tidur Senam hamil Masase daerah pinggang dan
  • 85. 74 punggung d.Sering BAK Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan Perbanyak minum pada waktu siang hari Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan Hindari minum kopi atau teh sebagai diuresis Berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis Tidak memerlukan pengobatan farmakologis e. Kaki bengkak yang dialami ibu masih dalam keadaan normal Cara mengatasinya Hindari posisi tegaklurus dalam waktu yang lama Istirahat
  • 86. 75 4.Jelaskan ibu tentang pola istirahat yang cukup 5.Anjurkan kepada ibu untuk mengkomsum si makan- makanan yang bergizi. dengan posisi berbaring miring dan kaki agak ditinggikan. Hindari kaos kaki atau stocking yang ketat Olahraga atau senam hamil Hindari sandal atau sepatu hak tinggi 4.Menjelaskan pada ibu tentang pola istirahat yang cukup yaitu tidur pada malam hari selama 6-8 jam dan siang hari selama 1-2 jam 5.Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi seperti makanan yang mengandung sedikit karbohidrat seperti nasi, kentang, jagung, dan banyk mengandung protein hewani seperti ayam, 4.Ibu sudah mengerti tentang pola istiahat yang cukup 5. Ibu mengerti dan akan mengkomsumsi makan-makanan bergizi
  • 87. 76 6.Beritahu kepada ibu tanda bahaya TM III 7.Beritahu kepada Ibu tanda-tanda persalinan telur, ikan, daging. Protein nabati seperti tempe tahu, kacang- kacangan.serta makanan yang mengandung serat seperti sayur- sayuran, seperti bayam, kangkung, daun katuk, daun singkong,dsb. buah-buahan seperti pisang,jeruk,pepa ya, yang baik untuk pencernaan.dan mengkomsumsi susu. 6.Memberitahu kepada ibu tanda- tanda bahaya TM III, seperti janin tidak bergerak selama 24jam,keluar darah dari vagina, demam tinggi, penglihatan kabur, keluar air- air dari jalan lahir, kaki tangan dan muka bengkak. 7.Memberitahu kepada Ibu tanda- tanda persalinan yaitu keluar lendir 6. Ibu mengerti tentang tanda bahaya TM III 7.Ibu mengerti tentang tanda- tanda persalinan
  • 88. 77 8.Beritahu kepada Ibu persiapan persalinan 9.Ajarkan ibu senam hamil bercampur darah, keluar air-air dari vagina, nyeri pinggang yang menjalar keperut, his yang semakin lama semakinsering, kuat dan teratur. 8.Memberitahu kepada ibu persiapan persalinan ibu dan bayi, persiapan ibu terdiri dari : kain ibu, baju ibu, celana dalam, pembalut, gurita ibu. Persiapan bayi terdiri dari: baju bayi, bedong bayi, popok bayi, topi bayi, sarung tangan dan kaki bayi. Dan mempersiapkan dana, kendaraan dan persiapan darah untuk ibu. 9.Mengajarkan ibu senam hamil untuk melancarkan sirkulasi darah,pencernaan menjadi lebih baik,dan tidur menjadi lebih nyenyak.anjurkan 8. Ibu mengerti Tentang persiapan persalinan 9. Ibu mau melakukan senan hamil dan ibu mengerti dengan senam hamil yang diajarakan .
  • 89. 78 pada ibu untuk melakukan senam ini sebanyak 1x/hari 11 April 2015 Pukul : 15.00 WIB Ds. Ibu mengatakan bengkak pada kakinya sudah tidak ada, tetapi kram pada kaki masih ada Do. KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/80 mmhg, T:36,5O C, N:80x/i, RR:20X/i HPHT : 21-08- 2014 Diagnosa Ibu : Ny. P umur 33 thn G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 3 hari Dasar : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran. - Ibu mengatakan HPHT 21-08-2014 Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala Dasar : - Leoold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus ibu yaitu bokong janin - Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kanan perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas - Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras,dan tidak bisa digoyangkan yaitu kepala - Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini. 2.Tanyakan kembali kepada ibu tentang keluhan yang dialami ibu 3.Tanyakan kembali kepada ibu tentang penatalaksana n keluhan yang dialami 4.Jelaskan kembali pada 1.Menjelaskan Keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu Keadaan ibu baik, TD : 110/80mmHg, P : 20x / menit, N : 80 x/menit, T: 36, 5º C dan bayi dalam keadaan normal. DJJ:142x/menit. 2.Menanyakan kembali apakah keluhan yang dialami ibu sudah berkurang atau tidak. 3.Menanyakan kembali kepada ibu apakah sudah melakukan yang telah diajarkan 4.Menjelaskan kembali kepada 1. Ibu tentang mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaaan baik. 2 Ibumengatakan keluhan yang dialaminya yaitu oedema dan sering BAK pada malam hari sudah hilang dan kram, kesemutan pada ibu sudah tidak sering timbul. 3. ibu mengatakan telah melakukan penatalaksanaan terhadap keluhan yang dialaminya, dan ibu dapat merasakan manfaatnya 4.Ibu sudah mengerti tentang pola
  • 90. 79 (divergen) - DJJ : (+) 142x/i Masalah : - Ketidaknyamanan TM III Kebutuhan : - Jelaskan pola istirahat yang cukup - Jelaskan pola nutrisi yang baik ibu tentang pola istirahat yang baik 5.Tanyakan kembali apakah ibu sudah mengkomsum si makan- makanan yang bergizi ibu tentang pola istirahat yang baik yaitu tidur malam hari selama 6-8 jam dan siang hari selama 1-2 jam 5.Menanyakan kembaliapakah ibu sudah mengkomsumsi makan-makanan bergizi istirahat yang baik 5.Ibu mengatakan sudah mengkomsusi makanan bergizi dirumah dan mampu menjelaskan kembali untuk mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi seperti makanan yang sedikit mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, jagung,dan banyak mengandung protein hewani seperti : ayam, telur, ikan, daging. Protein nabati seperti: tempe tahu, kacang- kacangan.serta makanan yang mengandung serat seperti sayur- sayuran, seperti bayam, kangkung, daun katuk, daun singkong,dsb. buah-buahan
  • 91. 80 6.Tanyakan kembali kepada ibu apa tanda bahaya pada TM III. 7.Tanyakan kembali kepada ibu apa tanda- tanda persalinan 8.Tanyakan kembali kepada ibu apakah sudah mempersiapka n persiapan persalilan 9.Tanyakan kembali kepada ibu apakah sudah melakukan senam hamil 6. Menanyakan kembali kepada ibu apa saja tanda-tanda bahaya TM III. 7.Menanyakan kembali kepada ibu apa tanda- tanda persalinan. 8.Menanyakan kembali kepada ibu apakah sudah mempersiapkan persiapan persalinan 9.Menanyakan kembali kepada ibu apakah sudah melakukan senam hamil yang diajarkan seperti pisang,jeruk, pepaya yang baik untuk pencernaan dan mengkomsumsi susu. 6.Ibu mengatakan sudah mengerti tentang tanda- tanda bahaya TM III. 7. Ibu mengatakan sudah mengerti tentang tanda- tanda persalinan dan ibu mengatakn akan segera datang ketenga kesehatan bila mengalami salah satu tanda diatas. 8. Ibu mengatakan sudah mempersiapkan semua persiapan 9.Ibu mengatakan sudah melakukan senam hamil yang diajarkan
  • 92. 81 16 April 2015 Pukul 15.30 WIB Ds. Ibu mengatakan bengkak pada kakinya sudah tidak ada, tetapi kram pada kaki masih ada Do. KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/80 mmhg, T:36,5O C, N:80x/i, RR:20X/i HPHT : 21-08- 2014 Diagnosa Ibu : Ny. P umur 33 thn G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu 6 hari Dasar : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran. - Ibu mengatakan HPHT 21-08-2014 Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala Dasar : - Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus ibu yaitu bokong janin - Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kanan perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas - Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras,dan tidak bisa digoyangkan yaitu kepala - Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (divergen) - DJJ : (+) 142x/i Tidak Ada Tidak Ada 1.Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini. 2.Evaluasi tentang keluhan yang dialami ibu 3.Evaluasi tentang penatalaksanan keluhan yang dialami 4.Evaluasi apakah ibu sudah beristirahat yang cukup 1.Menjelaskan Keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu Keadaan ibu baik, TD : 110/80 mmHg, P :20x / menit, N :80 x/menit, T: 36, 5º C dan bayi dalam keadaan normal. DJJ: 142x/menit. 2.Mengevaluasi keluhan yang dialami ibu sudah berkurang atau tidak. 3.Mengevaluasi apakah sudah melakukan yang telah diajarkan 4.Mengevaluasi apakah ibu sudah beristirahat yang cukup yaitu tidur pada malam hari selama 6-8 jam dan siang hari selama 1- 2 jam 1.Ibu tentang mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaaan baik. 2 Ibu mengatakan keluhan yang dialaminya yaitu oedema dan sering BAK pada malam hari sudah hilang dan kram, kesemutan pada ibu sudah tidak sering timbul. 3.Ibu mengatakan telah melakukan penatalaksanaan terhadap keluhan yang dialaminya, dan ibu dapat merasakan manfaatnya 4.Ibu sudah beristirahat dengan cukup
  • 93. 82 Masalah : Tidak Ada Kebutuhan : Tidak Ada 5.Evaluasi apakah ibu sudah mengkonsumsi makan-makan yang bergizi 6.Evaluasi apakah saja tanda bahaya pada TM III. 5.Mengevaluasi apakah ibu sudah mengkomsumsi makan-makanan bergizi seperti makanan yang sedikit mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, jagung,dan banyak mengandung protein hewani seperti : ayam, telur, ikan, daging. Protein nabati seperti: tempe tahu, kacang- kacangan.serta makanan yang mengandung serat seperti sayur- sayuran, seperti bayam, kangkung, daun katuk, daun singkong,dsb. buah-buahan seperti pisang,jeruk, pepaya yang baik untuk pencernaan dan mengkomsumsi susu. 6. Mengevaluasi kepada ibu apa saja tanda-tanda bahaya TM III. 5.Ibu mengatakan sudah mengkomsusi makanan bergizi dirumah dan mampu menjelaskannya kembali 6. Ibu mengatakan sudah mengerti tentang tanda- tanda bahaya TM III.
  • 94. 83 7.Evaluasi kepada ibu apa tanda-tanda persalinan 8.Evaluasi kepada ibu apakah sudah mempersiapkan persiapan persalilan 9.Evaluasi kepada ibu apakah sudah melakukan senam hamil 10.Evaluasi kepada ibu tentang kunjungan ulang 7.Mengevaluasi kepada ibu apa tanda-tanda persalinan. 8.Mengevaluasi kepada ibu apakah sudah mempersiapkan persiapan persalinan 9.Mengevaluasi kepada ibu apakah sudah melakukan senam hamil yang diajarkan 10.Mengevaluasi kepada ibu apakah sudah melakukan kunjungan ulang 1 minggu sekali dan bila ada keluhan. 7. Ibu dapat menyebutkan tanda-tanda persalinan.dan ibu mengatakn akan segera datang ketenga kesehatan bila mengalami salah satu tanda diatas. 8. Ibu mengatakan sudah mempersiapkan semua persiapan 9. Ibu mengatakan sudah melakukan senam hamil yang diajarkan 10.Ibu mengatakan sudah melakukan kunjungan ulang sesuai waktu yang telah dianjurkan dan ibu mau ketenaga kesehatan bila ibu ada keluhan.
  • 95. 84 BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan Asuhan kebidanan ibu Hamil pada Ny. P umur 33 tahun G1P0A0 Normal usia kehamilan 33 Minggu 2 Hari Dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III di BPS Neny Suzannawati, Amd.Keb. Kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus yaitu : 4.1 Pengkajian Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien pada Ny.P umur 33 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 33 Minggu 2 Hari didapatkan hasil yaitu sebagai berikut : Data Subjektif 1. Nama a. Menurut tinjauan teori Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati dan wulandari, 2010, h; 131) b. Menurut tinjauan kasus Dalam kasus ini nama ibu adalah Ny.P c. Pembahasan Dalam kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik karena Ny.P memiliki nama jelas yang dapat membedakan dengan klien yang lain.
  • 96. 85 2. Umur a. Menurut tinjauan teori Umur dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi belum matang dan psikis yang belum siap dan >35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun (Manuaba, et.all, 2010; h. 75). b. Menurut tinjauan kasus Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.P 33 tahun. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan adanya kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny.P yang hamil diusia 33 tahun yang termasuk dalam siklus reproduktif. yang berarti organ-organ reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk memulai suatu proses kehamilan. 3.Pendidikan a. Menurut tinjauan teori Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya (Eny Retno Ambarwati dan Diah Wulandari, 2010; h. 131-132). b. Menurut tinjauan kasus Pendidikan terakhir Ny. P adalah jenjang SMP
  • 97. 86 c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori. Karena Pendidikan terakhir Ny. P adalah jenjang SMP dimana Ny. P sudah cukup mampu untuk mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan bagaimana memanfatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk memperoleh pendidikan kesehatan. 4.Keluhan utama a. Menurut tinjauan teori Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2012, h; 181), pada TM III keluhan ketidaknyamana yang biasa dirasakan adalah oedema pada kedua kaki yang disebabkan oleh Terjadinya gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan uterus terutama pada vena pelvis ketika duduk dan vena cava inferior ketika berbaring,peningkatan penyerapan kapiler, sering BAK Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisai ini membuat mukosa kandung kemih mudah lika dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih mencapai 1500 ml.
  • 98. 87 pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya terisi sedikit urine, Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah ialah Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lainnya sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman pada musculoskeletal. Terjadi relaksasi ringan an peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama masa hamil, pemisaha simpisis pubis, dan ketidakstabila sendi sakroiliaka yang benar dapat menimbulkan nyeri dan kesulita berjalan. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuhnya akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuhnya yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lardosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal dipunggung dan pinggang serta kram pada kaki ketika tidur dimalam hari. (Sulistyawati, 2012: h. 119). b. Menurut tinjauan kasus Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan ibu mengatakan sering pegal-pegal dan nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari, ibu mengeluh kakinya bengkak dan sering kram
  • 99. 88 c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena keluhan yang dialami Ny. P adalah fisiologis atau normal. Kaki oedema yang disebabkan oleh Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan uterus, sering BAK karena pembesaran uterus pada kandung kemih, Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah ialah diakibatkan karena terjadi heperlordosis, Kram penurunan kalsium tekanan uterus pada saraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk pada tungkai (Hanni, et.all, 2011,h;55-66). 5. Riwayat kehamilan sekarang (riwayat kunjungan pemeriksaan kehamilan) a. Menurut tinjauan teori a) Pemeriksaan dan pemantauan antenatal care sedikitnya 4 kali selama kehamilan yaitu : Satu kali pada trimester I (Usia kehamilan 0-13 minggu) b) Satu kali pada trimester II (Usia kehamilan 14-27 minggu) c) Dua kali pada trimester III (Usia kehamilan 28-40 minggu) (Sulistyawati, 2012, h; 4). b. Menurut tinjauan kasus Ny.P rutin memeriksakan kehamilannya, Satu kali pada TM 1, dua kali pada TM II, dan empat kali pada TM III c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus karena Ny.P rutin memeriksakan kehamilannya. Selama kehamilan ini Ny.P memeriksakan kehamilan sebanyak 7 kali.