SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  59
Abdul Majid
 Red (oksigen
  →karbondioksoda)
 Blue (karbondioksoda
  →oksigen)
 Animasi sebagai
  berikut……KV
   Laring
   Trakea
   Lung
   Digfrahma
   Lapisan – lapisan
     pembungkus
   Pericardium
     Fibrous pericardium
     Serous pericardium
      ▪ Parietal pericardium
      ▪ Visceral pericardium (or
        epicardium)
      ▪ Pericardial cavity filled with
        pericardial fluid
   Epicardium (visceral
    Pericardium)
     Simple squamous
      epithelium
     Loose connective tissue
      and fat
   Myocardium
   Endocardium
     Trabeculae carneae
   Body tissues (systemic
    circulation) → Superior and
    inferior vena cava→ Right
    atrium → Tricuspid valve →
    Right ventricle → Pulmonary
    semilunar valves →
    Pulmonary trunk →
    Pulmonary arteries → Lung
    tissue (pulmonary circulation)
    → Pulmonary veins → Left
    atrium → Bicuspid valve →
    Left ventricle → Aortic
    semilunar valves → Aorta →
    Body tissues (systemic
    circulation) →.......
   Sirkulasi darah
   Action potentials originate in the
    sinoatrial (SA) node and travel
    across the wall of the atrium
    (arrows) from the SA node to the
    atrioventricular (AV) node.
   Action potentials pass through the
    AV node and along the
    atrioventricular (AV) bundle, which
    extends from the AV node, through
    the fibrous skeleton, into the
    interventricular septum.
   The AV bundle divides into right and
    left bundle branches, and action
    potentials descend to the apex of
    each ventricle along the bundle
    branches.
   Action potentials are carried by the
    Purkinje fibers
   from the bundle branches to the
    ventricular walls.
   Konduksi Jantung
   Otomatisasi : kemampuan untuk
    menimbulkan impuls secara spontan.
   Ritmisasi : pembangkitan impuls yang teratur
   Konduktivitas : kemampuan menghantar
    impuls
   Daya rangsang : kemampuan berespos
    terhadap stimulasi.
   Impuls nodus sinoatrials/SA node → menyebar
    ke otot atrium baik (ka – ki) melalui berkas
    bachmann → nodus atrioventrikularis/ AV node
    (melalui jalur internodal, jalur anterior, tengah
    dan posterior)/jalur normal transmisi impuls
    atrium - ventrikel → berkas His (pada bagian
    interventrikularis lalu bercabang dua bag.
    Anterior dan bag. posterior) → serabut purkinje
    dimulai dari permukaan endokardium dan
    sepertiga miokardium.
   SA :
     memiliki kecepatan pembangkit impuls terbesar (60 –
      100 denyut/mnt) → hubungan konduksi jalan
      pintas/sindroma wolff – parkinson – white (sindroma
      praeksitasi yang dihasilkan oleh hantaran impuls lwt
      jalur pintas yang langsung menghubungkan atrium dan
      ventrikel dan tidak melewati nodus AV)
     Pembangkit impuls/pemacu alami
     Terletak pd dinding posterior atrium kanan dekat
      muara vena kava superior
   Av:
     Pengoptimalan waktu pengisian ventrikel (mengurangi curah
        jantung 25 – 30 %)
       Pembatasan jumlah impuls yang dapat dihantarkan ke ventrikel
       Jalur normal transmisi impuls atrium – ventrikel
       Impuls diperlambat (tipis serat dengan taut selisih yang rendah)
        hambatan konduksi impuls selama 0,9 detik
       Melindungi ventrikel dari banyaknya impuls atrial abnormal
       Berpengaruh pada aritmia jantung, fibrilasi atrium dan blok
        jantung)
       Dapat menghasilkan impuls dengan kecepatan 40 – 60
        denyut/mnt
   Berkas His:
     Penyebar impuls dari atrium – ventrikel
     Memasuki selubung fibrosa (memisahkan atrium –
      ventrikel)
     Berjalan ke bawah di sisi kanan septum
      interventrikularis sekitar 1 cm → bercabang menjadi
      serabut berkas ka dan berkas ki → berkas ki berjalan
      secara vertikal melalui septum interventrikularis →
      bercabang menjadi bag. Anterior dan bag.posterior
      yang lebih tebal → serabut purkinje
   Serabut purkije :
     Resistensi sedang terhadap penyebaran
      impuls/hantaran
     Potensial aksi cepat pada fase nol
     Waktu hantaran 150 xlebih cepat dibanding AV
     Dapat menghasilkan impuls dengan kecepatan 15
      s/d 40 denyut/mnt
   Cardiac output= jumlah darah yang dipompa
    oleh jantung setiap menit

                   Cardiac Output = HR x SV


    HR= heart rate/laju nadi
    SV= stroke volume/volume sekuncup
Contractility

                 Preload                        Afterload
                                 Stroke
                                 Volume
• Synergistic LV Contraction
• Wall Integrity                                    Heart Rate
• Valvular Competence



                               Cardiac Output
   Riwayat penyakit Cardiovaskular
   Riwayat kesehatan saat ini dan riwayat kesehatan keluarga
   Pengkjian fisik
       General appierence
       Head
       Tekanan arteri (nadi)
       Tekanan Vena jugular
       Tekanan darah
       Peripheral vaskuler system
       Heart
       Lung
       Abdoment
       Topografik anatomy
   Pemeriksaan lain
     EKG
   Pemeriksaan lain
     EKG
     Photo Thoraks
     (Kardiomegali : CTR > 50
     %.
   Pemeriksaan lain
     EKG
     Photo Thoraks (Kardiomegali : CTR > 50 %.
     Pemeriksaan darah
     Echocardiography
LV
                          RV



              Septum

              LV cavity

                                         LA
              LV Wall
                          RA

                               2D Echo
M-Mode Echo
Kasus
PULSE 140 IRREGULER

   Menunjukkan adanya Atrial Fibrilasi
   Proses :
    Penurunan curah jantung  barro receptor
     rangsang syaraf simpatis peace maker
    SA node terstimulasi  peningkatan HR 
    Atrial fibrilasi
Breathlessness

Proses:
 Salah satu tanda congesti paru 
 penimbunan cairan dalam alveoli 
 menurunnya kapasitas vital paru  RR
 meningkat
Orthopnea
Woke at 2 am, short of breath and had to sleep in his recliner
                       the rest of the night
 Unable to lay flat in bed at night and has slept on 3 pillows
 Proses:
  Posisi berbaring  venus return dari ekrtrimitas tertimbun di
  jantung paru  penimbunan cairan pada jantung paru 
  pertukaran gas terganggu  sesak  klien hindari sesak
  dengan posisi fowler/ semi fowler
Shortness of breath while unloading groceries,
     walking stairs, and other strenuous ADL’s
 Proses:
  Kegagalan ventrikel dalam memompa jantung ke
  sirkulasi sehingga cardiac out put menurun dan sel
  kekurangan oxygen  kegiatan berat akan
  meningkatkan demand oksigen
Distensi vena jugularis

 Gambaran tidak langsung pemompaan ventrikel
 Proses:
  Jantung tidak mampu memompa  bendungan paru
  terjadi penumpukan cairan di ventrikel & atrium kanan---
   aliran balik darah dari vne daerah kepala (otak)
  terhambat  peningkatan JVP
Batuk, Ronchi, Rales

 Proses:
• Kegagalan ventrikel kiri  tidak mempu memompa darah
    yang datang dari paru  Peningkatan tekanan dalam
    sirkulasi paru  cairan terdorong ke jaringan paru  BATUK
•   Cairan dalam bronkhus mengiritasi mukosa paru  mukosa
    meningkat  RONKHI dan RALES
Murmur Sistolik, S3 Gallop

 Manifestasi awal adanya kegagalan pompa jantung
 Proses:
  Ventrikel gagal memompa  kerja otot jantung meningkat
   hipertropi ventrikel kiri  compliance jantung menurun
  pada saat diastole  menggetarkan dinding ventrikel 
  S3
Fatigue

 Proses:
  Kegagalan ventrikel memompa darah ke sirkulasi,
  sehingga suplai oxygen tidak mencukupi kebutuhan
  tubuh akan oxygen ( supply tidak sesuai dengan
  demand )  penurunan kemampuan tubuh untuk
  membuang hasl akhir metabolisme  penumpukan
  asam laktat
Swelling in his feet and
         ankles
Salah satu tanda
  gagalnya ventrikel
  kanan dalam
  memompa darah
 Proses:
  gagal pompa ventrikel
   COP menurun 
  meningkatnya tekanan
  hidrostatik kapiler 
CYANOSIS PADA KUKU JARI

Proses:
 Kegagalan ventrikel memompa darah ke sirkulasi 
 suplai O2 ke jaringan tubuh tidak tercukupi
 terutama jaringan perifer (jauh dari jantung) 
 penumpukan CO2 dalam darah  Cyanosis pada
 kuku jari
CARDIOMEGALI

 Menandakan adanya pembesaran ventrikel yang
  disebabkan karena hipertropi otot jantung
 Proses:
  Kegagalan pompa  otot jantung bekerja ekstra
  untuk memompa darah sistemik  hipertropi otot
  jantung  cardiomegali
Riwayat penyakit jantung yang lalu
 relevan dengan gejala yang dialami saat
 ini.
 Salah satu etiologi CHF atau pump
 failure yang dialami pasien saat ini adalah
 karena pasien pernah sakit infark
 miokard
 Miokard infark  kerusakan otot
 jantung  kegagalan pompa jantung
CXR cardiomegaly with diffuse pulmonary
   infiltrate consistent with pulmonary edema

Cardiomegaly menandakan adanya pembesaran
 ventrikel yang disebabkan karena hipertropi otot
 jantung
 Edema pulmoner karena adanya kongesti paru
   Meningkatnya denyut jantung atau heart rate
   Meningkatnya stroke volume.
   Vasokonstriksi arterial.
   Retensi air dan garam.
   Hypertrophy ventricel
Left bundle branch block  karena ventrikel kiri
 mengalami hypertrophy sehingga impuls ke
 jantung kiri mengalami hambatan ( block ).
Atrial fibrilation with ventricular rate of 140 
 kompensasi tubuh untuk meningkatkan cardiac
 out put jantung  kontraksi lebih cepat.
   Diagnosa Keperawatan
Contoh Kasus
Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke ruang
    emergency dengan keluhan :
   Sesak nafas sejak 3 hari yang lalu.
   Riwayat penyakit jantung (+) menderita MCI 3 tahun
    yang lalu yang disertai dengan operasi bypass pada ke-
    4 arteri koroner.
   Pasien tidak menunjukkan gejala semenjak operasi,
    tidak adanya keluhan nyeri dada.
   Lebih dari 3 bulan yang lalu, pernah masuk rumah sakit
    dengan keluhan sesak selama melakukan pekerjaan
    membongkar makanan, naik tangga, dan melakukan
    (ADL) yang berat.
   Dua minggu yang lalu pasien tidak sanggup berjalan
    sampai 1 mil/hari.
   Pasien melaporkan adanya bengkak pada kaki dan
    sendi.
   Empat hari bangun dimalam hari pada jam 2.00 disertai
    dengan sesak dan tidur dengan posisi bersandar karena
    tidak dapat tidur dengan posisi telentang, tidur dengan
    menggunakan 3 bantal.
   Kemaren, pasien sulit bernafas ketika berjalan dari satu
    ruangan keruangan yang lain.
   Keluhan utama saat ini adalah sesak nafas tanpa disertai
    nyeri dada.
   MI pada tahun 1996
   CABG pada ke-4 pembuluh darah pada tahun 1996
   Tidak diketahui adanya riwayat hiperkolesterolemia.
   Riwayat operasi (+) : hernia inguinal 15 tahun sebelumnya.
   Pengobatan terkini : tidak ada
   Riwayat alergi : tidak diketahui adanya alergi obat-obatan
   Kebiasaan : berjalan 1 mil/hari sampai 1 minggu sebelum
    datang ke rumah sakit.
   Merokok 1 bungkus/hari sampai tahun 1997. Riwayatnya 30
    pack/tahun. Bekerja 8 – 12 jam/hari di toko makanan.
   Ayah pasien meninggal mendadak tanpa diketahui
    penyebabnya, tidak ada riwayat CAD.
   Ibunya baik-baik saja, meninggal pada usia 80 tahun
    dengan penyakit degeneratif.
   Saudara perempuan pasien meninggal pada usia 58
    tahun dengan AMI
   Tidak memiliki saudara yang lain tapi mempunyai 2
    orang anak yang dalam keadaan sehat.
   Pasien adalah pemilik dan pengelola toko
    makanan dan tinggal bersama istrinya di
    rumahnya sendiri.
   TD                  : 108/52
   Nadi         : 140 x/menit, irregular
   Pernafasan   : 30 x/menit, sulit bernafas
   Suhu         : 990 F / 37,20 C
   TB           : 176,8 cm
   BB                  : 95,25 kg
   Keadaaan Umum
    Kesulitan bernafas, tergolong dalam obesitas sedang
    dalam keadaan setengah duduk mengatakan saya akan
    mati, tolong saya.
   HEENT
    Bentuk kepala normosephalic, mata, telinga, hidung
    dan tenggorokan normal.
   Leher
    Tampak distensi leher dengan pembesaran pembuluh
    vena disekitar, Distensi vena jugularis terukur 12 cm.
    Nadi karotis tidak teraba keras/jelas.
   Dada
    Terdengar ronchi yang jelas pada area yang
    luas, rales bilateral pada 1/3 bawah /basis
    paru. Batuk produktif dan ada bunyi masa
    yang jelas
   Jantung
    Tachikardi dan tidak teratur. Grade 3/6 sistolik
    murmur pada bagian sternum sebelah kiri
    dan terdengar S3 : Gallop
   Abdomen
    Pada palpasi teraba hepar 3 cm dibawah garis costal
    kanan. Hepato jugulary refluk +, tidak ada nyeri tekan,
    bising usus + dikeempat kuadran
   Genitalia : Pemeriksaan ditunda
   Ekstremitas
    Pitting edema +4 pada ektremitas bawah sampai lutut.
    Sedikit sianosis pada bagian kuku ekstremitas bawah,
    tidak ada clubbing. Tekanan nadi normal
   Neurologis
    Cemas karena merasakan akan mati. Tidak ada kelainan
    sensory. Status mental baik
   Na       : 130 ( 135 – 145 )
   K        : 3.8 ( 3,5 – 4,5 )
   HCO3 : 20 ( 18 – 21 )
   BUN : 18 (18 – 24 )
   Cr       : 1,0 ( 0.6 – 1,0)
   ABG’s : pH : 7,30 (7,35 – 7,45 ),     PaO2 :
    55 (85 – 100), PaCO2 : 28 (25 – 35)
   EKG
    Left bundle branch block.
    Terjadi fibrilasi aterial dengan
    ventricular rata-rata 140
   CXR
    Cardiomegaly dengan
    infiltrasi paru yang difus
    disertai udema paru.
   Bagaimana menurut anda?
 Depkes, 1993, Proses Keperawatan pada Pasien
  dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler, EGC,
  Jakarta
 Anderson, S., 1996, Pathofisiology Proses-proses
  Penyakit, EGC, Jakarta
 Suzane, C.S,.2000, Medical Surgical Nursing 9ed,
  Lippincott
 Goldman & Goldschlanger, 1995, Elektrokardiografi,
  Widya Medika, Jakarta
   Smeltzer, S.C., &Bare, B.G. (2004). Textbook of
    Medical-Surgical Nursing. volume 2, 10th edition.
    Phillipine: Lippincott Wlliams&Wilkins.
   Wilkinson, M., J., (2007). Buku saku diagnose
    keperawatan dengan intervensi NIC dan criteria
    hasil NOC. Edisi 7. Jakarta : Penerbit Buku
    Kedokteran EGC
   Potter, P. A., dan Perry, A. G.
    (2005). Fundamentals of Nursing: Concept,
    Process, and Practice. Edisi 4. (Terj. Yasmin Asih,
    et al). Jakarta: Penerbit Buku EGC.
   Prince & Wilson (2006). Patofisiologi “Konsep
    klinis proses – proses penyakit” Buku 1. Edisi 4.
    Penerbit buku kedokteran. EGC. Jakarta

Contenu connexe

Tendances

Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Robertus Arian Datusanantyo
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020rickygunawan84
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensisiti aisyah
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
ANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerCahya
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 

Tendances (20)

Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensi
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
ANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerANFIS Kardiovaskuler
ANFIS Kardiovaskuler
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 

En vedette

Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskulerOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanSeptian Muna Barakati
 
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantung
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantungAskep gangguan kardiovaskuler gagal jantung
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantungDiah Gembul
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Dokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat daruratDokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat daruratHafiz Al-Fath
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfMasykur Khair
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
 
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chfwinda sari
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Sumayyah Nida Azizah
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerPrastuti Waraharini
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratBita Fadillah
 

En vedette (20)

Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
 
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantung
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantungAskep gangguan kardiovaskuler gagal jantung
Askep gangguan kardiovaskuler gagal jantung
 
Askep chv (gagal jantung)
Askep chv (gagal jantung)Askep chv (gagal jantung)
Askep chv (gagal jantung)
 
Askep gadar
Askep gadarAskep gadar
Askep gadar
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Congestive Heart Failure (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF)Congestive Heart Failure (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF)
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Dokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat daruratDokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat darurat
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
 
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmiaasuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
 
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 

Similaire à Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler

Similaire à Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler (20)

An fis jantung
An fis jantungAn fis jantung
An fis jantung
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantung
 
fisiologikardiovaskular.ppt
fisiologikardiovaskular.pptfisiologikardiovaskular.ppt
fisiologikardiovaskular.ppt
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
Fisiologikardiovaskular
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
Fisiologikardiovaskular
 
Tamponade Jantung
Tamponade JantungTamponade Jantung
Tamponade Jantung
 
PPT Biologi Manusia.pptx
PPT Biologi Manusia.pptxPPT Biologi Manusia.pptx
PPT Biologi Manusia.pptx
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 
Cardiovascular
CardiovascularCardiovascular
Cardiovascular
 
Cardiovascular.new
Cardiovascular.newCardiovascular.new
Cardiovascular.new
 
Control kardiovaskular selama latihan imo
Control kardiovaskular selama latihan imoControl kardiovaskular selama latihan imo
Control kardiovaskular selama latihan imo
 
Fisiologi jantung
Fisiologi jantungFisiologi jantung
Fisiologi jantung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
kardiovaskuler by anfis
kardiovaskuler by anfiskardiovaskuler by anfis
kardiovaskuler by anfis
 
Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)
 
Anatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaranAnatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaran
 
Anfis Kardiologi.ppt
Anfis Kardiologi.pptAnfis Kardiologi.ppt
Anfis Kardiologi.ppt
 
Sistem transportasi pada hewan
Sistem transportasi pada hewanSistem transportasi pada hewan
Sistem transportasi pada hewan
 

Plus de KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 

Plus de KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 

Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler

  • 2.  Red (oksigen →karbondioksoda)  Blue (karbondioksoda →oksigen)  Animasi sebagai berikut……KV
  • 3. Laring  Trakea  Lung  Digfrahma  Lapisan – lapisan  pembungkus
  • 4. Pericardium  Fibrous pericardium  Serous pericardium ▪ Parietal pericardium ▪ Visceral pericardium (or epicardium) ▪ Pericardial cavity filled with pericardial fluid
  • 5. Epicardium (visceral Pericardium)  Simple squamous epithelium  Loose connective tissue and fat  Myocardium  Endocardium  Trabeculae carneae
  • 6.
  • 7. Body tissues (systemic circulation) → Superior and inferior vena cava→ Right atrium → Tricuspid valve → Right ventricle → Pulmonary semilunar valves → Pulmonary trunk → Pulmonary arteries → Lung tissue (pulmonary circulation) → Pulmonary veins → Left atrium → Bicuspid valve → Left ventricle → Aortic semilunar valves → Aorta → Body tissues (systemic circulation) →.......
  • 8. Sirkulasi darah
  • 9. Action potentials originate in the sinoatrial (SA) node and travel across the wall of the atrium (arrows) from the SA node to the atrioventricular (AV) node.  Action potentials pass through the AV node and along the atrioventricular (AV) bundle, which extends from the AV node, through the fibrous skeleton, into the interventricular septum.  The AV bundle divides into right and left bundle branches, and action potentials descend to the apex of each ventricle along the bundle branches.  Action potentials are carried by the Purkinje fibers  from the bundle branches to the ventricular walls.
  • 10. Konduksi Jantung
  • 11. Otomatisasi : kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.  Ritmisasi : pembangkitan impuls yang teratur  Konduktivitas : kemampuan menghantar impuls  Daya rangsang : kemampuan berespos terhadap stimulasi.
  • 12. Impuls nodus sinoatrials/SA node → menyebar ke otot atrium baik (ka – ki) melalui berkas bachmann → nodus atrioventrikularis/ AV node (melalui jalur internodal, jalur anterior, tengah dan posterior)/jalur normal transmisi impuls atrium - ventrikel → berkas His (pada bagian interventrikularis lalu bercabang dua bag. Anterior dan bag. posterior) → serabut purkinje dimulai dari permukaan endokardium dan sepertiga miokardium.
  • 13. SA :  memiliki kecepatan pembangkit impuls terbesar (60 – 100 denyut/mnt) → hubungan konduksi jalan pintas/sindroma wolff – parkinson – white (sindroma praeksitasi yang dihasilkan oleh hantaran impuls lwt jalur pintas yang langsung menghubungkan atrium dan ventrikel dan tidak melewati nodus AV)  Pembangkit impuls/pemacu alami  Terletak pd dinding posterior atrium kanan dekat muara vena kava superior
  • 14. Av:  Pengoptimalan waktu pengisian ventrikel (mengurangi curah jantung 25 – 30 %)  Pembatasan jumlah impuls yang dapat dihantarkan ke ventrikel  Jalur normal transmisi impuls atrium – ventrikel  Impuls diperlambat (tipis serat dengan taut selisih yang rendah)  hambatan konduksi impuls selama 0,9 detik  Melindungi ventrikel dari banyaknya impuls atrial abnormal  Berpengaruh pada aritmia jantung, fibrilasi atrium dan blok jantung)  Dapat menghasilkan impuls dengan kecepatan 40 – 60 denyut/mnt
  • 15. Berkas His:  Penyebar impuls dari atrium – ventrikel  Memasuki selubung fibrosa (memisahkan atrium – ventrikel)  Berjalan ke bawah di sisi kanan septum interventrikularis sekitar 1 cm → bercabang menjadi serabut berkas ka dan berkas ki → berkas ki berjalan secara vertikal melalui septum interventrikularis → bercabang menjadi bag. Anterior dan bag.posterior yang lebih tebal → serabut purkinje
  • 16. Serabut purkije :  Resistensi sedang terhadap penyebaran impuls/hantaran  Potensial aksi cepat pada fase nol  Waktu hantaran 150 xlebih cepat dibanding AV  Dapat menghasilkan impuls dengan kecepatan 15 s/d 40 denyut/mnt
  • 17.
  • 18. Cardiac output= jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menit Cardiac Output = HR x SV HR= heart rate/laju nadi SV= stroke volume/volume sekuncup
  • 19. Contractility Preload Afterload Stroke Volume • Synergistic LV Contraction • Wall Integrity Heart Rate • Valvular Competence Cardiac Output
  • 20. Riwayat penyakit Cardiovaskular  Riwayat kesehatan saat ini dan riwayat kesehatan keluarga  Pengkjian fisik  General appierence  Head  Tekanan arteri (nadi)  Tekanan Vena jugular  Tekanan darah  Peripheral vaskuler system  Heart  Lung  Abdoment  Topografik anatomy
  • 21. Pemeriksaan lain  EKG
  • 22. Pemeriksaan lain  EKG  Photo Thoraks (Kardiomegali : CTR > 50 %.
  • 23. Pemeriksaan lain  EKG  Photo Thoraks (Kardiomegali : CTR > 50 %.  Pemeriksaan darah  Echocardiography
  • 24. LV RV Septum LV cavity LA LV Wall RA 2D Echo M-Mode Echo
  • 25. Kasus
  • 26. PULSE 140 IRREGULER  Menunjukkan adanya Atrial Fibrilasi  Proses : Penurunan curah jantung  barro receptor  rangsang syaraf simpatis peace maker SA node terstimulasi  peningkatan HR  Atrial fibrilasi
  • 27. Breathlessness Proses: Salah satu tanda congesti paru  penimbunan cairan dalam alveoli  menurunnya kapasitas vital paru  RR meningkat
  • 28. Orthopnea Woke at 2 am, short of breath and had to sleep in his recliner the rest of the night Unable to lay flat in bed at night and has slept on 3 pillows  Proses: Posisi berbaring  venus return dari ekrtrimitas tertimbun di jantung paru  penimbunan cairan pada jantung paru  pertukaran gas terganggu  sesak  klien hindari sesak dengan posisi fowler/ semi fowler
  • 29. Shortness of breath while unloading groceries, walking stairs, and other strenuous ADL’s  Proses: Kegagalan ventrikel dalam memompa jantung ke sirkulasi sehingga cardiac out put menurun dan sel kekurangan oxygen  kegiatan berat akan meningkatkan demand oksigen
  • 30. Distensi vena jugularis  Gambaran tidak langsung pemompaan ventrikel  Proses: Jantung tidak mampu memompa  bendungan paru terjadi penumpukan cairan di ventrikel & atrium kanan---  aliran balik darah dari vne daerah kepala (otak) terhambat  peningkatan JVP
  • 31. Batuk, Ronchi, Rales  Proses: • Kegagalan ventrikel kiri  tidak mempu memompa darah yang datang dari paru  Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru  cairan terdorong ke jaringan paru  BATUK • Cairan dalam bronkhus mengiritasi mukosa paru  mukosa meningkat  RONKHI dan RALES
  • 32. Murmur Sistolik, S3 Gallop  Manifestasi awal adanya kegagalan pompa jantung  Proses: Ventrikel gagal memompa  kerja otot jantung meningkat  hipertropi ventrikel kiri  compliance jantung menurun pada saat diastole  menggetarkan dinding ventrikel  S3
  • 33. Fatigue  Proses: Kegagalan ventrikel memompa darah ke sirkulasi, sehingga suplai oxygen tidak mencukupi kebutuhan tubuh akan oxygen ( supply tidak sesuai dengan demand )  penurunan kemampuan tubuh untuk membuang hasl akhir metabolisme  penumpukan asam laktat
  • 34. Swelling in his feet and ankles Salah satu tanda gagalnya ventrikel kanan dalam memompa darah  Proses: gagal pompa ventrikel  COP menurun  meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler 
  • 35. CYANOSIS PADA KUKU JARI Proses: Kegagalan ventrikel memompa darah ke sirkulasi  suplai O2 ke jaringan tubuh tidak tercukupi terutama jaringan perifer (jauh dari jantung)  penumpukan CO2 dalam darah  Cyanosis pada kuku jari
  • 36. CARDIOMEGALI  Menandakan adanya pembesaran ventrikel yang disebabkan karena hipertropi otot jantung  Proses: Kegagalan pompa  otot jantung bekerja ekstra untuk memompa darah sistemik  hipertropi otot jantung  cardiomegali
  • 37. Riwayat penyakit jantung yang lalu relevan dengan gejala yang dialami saat ini.  Salah satu etiologi CHF atau pump failure yang dialami pasien saat ini adalah karena pasien pernah sakit infark miokard  Miokard infark  kerusakan otot jantung  kegagalan pompa jantung
  • 38. CXR cardiomegaly with diffuse pulmonary infiltrate consistent with pulmonary edema Cardiomegaly menandakan adanya pembesaran ventrikel yang disebabkan karena hipertropi otot jantung  Edema pulmoner karena adanya kongesti paru
  • 39. Meningkatnya denyut jantung atau heart rate  Meningkatnya stroke volume.  Vasokonstriksi arterial.  Retensi air dan garam.  Hypertrophy ventricel
  • 40. Left bundle branch block  karena ventrikel kiri mengalami hypertrophy sehingga impuls ke jantung kiri mengalami hambatan ( block ). Atrial fibrilation with ventricular rate of 140  kompensasi tubuh untuk meningkatkan cardiac out put jantung  kontraksi lebih cepat.
  • 41.
  • 42. Diagnosa Keperawatan
  • 44. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke ruang emergency dengan keluhan :  Sesak nafas sejak 3 hari yang lalu.  Riwayat penyakit jantung (+) menderita MCI 3 tahun yang lalu yang disertai dengan operasi bypass pada ke- 4 arteri koroner.  Pasien tidak menunjukkan gejala semenjak operasi, tidak adanya keluhan nyeri dada.  Lebih dari 3 bulan yang lalu, pernah masuk rumah sakit dengan keluhan sesak selama melakukan pekerjaan membongkar makanan, naik tangga, dan melakukan (ADL) yang berat.
  • 45. Dua minggu yang lalu pasien tidak sanggup berjalan sampai 1 mil/hari.  Pasien melaporkan adanya bengkak pada kaki dan sendi.  Empat hari bangun dimalam hari pada jam 2.00 disertai dengan sesak dan tidur dengan posisi bersandar karena tidak dapat tidur dengan posisi telentang, tidur dengan menggunakan 3 bantal.  Kemaren, pasien sulit bernafas ketika berjalan dari satu ruangan keruangan yang lain.  Keluhan utama saat ini adalah sesak nafas tanpa disertai nyeri dada.
  • 46. MI pada tahun 1996  CABG pada ke-4 pembuluh darah pada tahun 1996  Tidak diketahui adanya riwayat hiperkolesterolemia.  Riwayat operasi (+) : hernia inguinal 15 tahun sebelumnya.  Pengobatan terkini : tidak ada  Riwayat alergi : tidak diketahui adanya alergi obat-obatan  Kebiasaan : berjalan 1 mil/hari sampai 1 minggu sebelum datang ke rumah sakit.  Merokok 1 bungkus/hari sampai tahun 1997. Riwayatnya 30 pack/tahun. Bekerja 8 – 12 jam/hari di toko makanan.
  • 47. Ayah pasien meninggal mendadak tanpa diketahui penyebabnya, tidak ada riwayat CAD.  Ibunya baik-baik saja, meninggal pada usia 80 tahun dengan penyakit degeneratif.  Saudara perempuan pasien meninggal pada usia 58 tahun dengan AMI  Tidak memiliki saudara yang lain tapi mempunyai 2 orang anak yang dalam keadaan sehat.
  • 48. Pasien adalah pemilik dan pengelola toko makanan dan tinggal bersama istrinya di rumahnya sendiri.
  • 49. TD : 108/52  Nadi : 140 x/menit, irregular  Pernafasan : 30 x/menit, sulit bernafas  Suhu : 990 F / 37,20 C  TB : 176,8 cm  BB : 95,25 kg
  • 50. Keadaaan Umum Kesulitan bernafas, tergolong dalam obesitas sedang dalam keadaan setengah duduk mengatakan saya akan mati, tolong saya.  HEENT Bentuk kepala normosephalic, mata, telinga, hidung dan tenggorokan normal.  Leher Tampak distensi leher dengan pembesaran pembuluh vena disekitar, Distensi vena jugularis terukur 12 cm. Nadi karotis tidak teraba keras/jelas.
  • 51. Dada Terdengar ronchi yang jelas pada area yang luas, rales bilateral pada 1/3 bawah /basis paru. Batuk produktif dan ada bunyi masa yang jelas  Jantung Tachikardi dan tidak teratur. Grade 3/6 sistolik murmur pada bagian sternum sebelah kiri dan terdengar S3 : Gallop
  • 52. Abdomen Pada palpasi teraba hepar 3 cm dibawah garis costal kanan. Hepato jugulary refluk +, tidak ada nyeri tekan, bising usus + dikeempat kuadran  Genitalia : Pemeriksaan ditunda  Ekstremitas Pitting edema +4 pada ektremitas bawah sampai lutut. Sedikit sianosis pada bagian kuku ekstremitas bawah, tidak ada clubbing. Tekanan nadi normal  Neurologis Cemas karena merasakan akan mati. Tidak ada kelainan sensory. Status mental baik
  • 53.
  • 54. Na : 130 ( 135 – 145 )  K : 3.8 ( 3,5 – 4,5 )  HCO3 : 20 ( 18 – 21 )  BUN : 18 (18 – 24 )  Cr : 1,0 ( 0.6 – 1,0)  ABG’s : pH : 7,30 (7,35 – 7,45 ), PaO2 : 55 (85 – 100), PaCO2 : 28 (25 – 35)
  • 55. EKG Left bundle branch block. Terjadi fibrilasi aterial dengan ventricular rata-rata 140  CXR Cardiomegaly dengan infiltrasi paru yang difus disertai udema paru.
  • 56. Bagaimana menurut anda?
  • 57.  Depkes, 1993, Proses Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler, EGC, Jakarta  Anderson, S., 1996, Pathofisiology Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta  Suzane, C.S,.2000, Medical Surgical Nursing 9ed, Lippincott  Goldman & Goldschlanger, 1995, Elektrokardiografi, Widya Medika, Jakarta
  • 58. Smeltzer, S.C., &Bare, B.G. (2004). Textbook of Medical-Surgical Nursing. volume 2, 10th edition. Phillipine: Lippincott Wlliams&Wilkins.  Wilkinson, M., J., (2007). Buku saku diagnose keperawatan dengan intervensi NIC dan criteria hasil NOC. Edisi 7. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC  Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamentals of Nursing: Concept, Process, and Practice. Edisi 4. (Terj. Yasmin Asih, et al). Jakarta: Penerbit Buku EGC.
  • 59. Prince & Wilson (2006). Patofisiologi “Konsep klinis proses – proses penyakit” Buku 1. Edisi 4. Penerbit buku kedokteran. EGC. Jakarta