SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
HIPERTIROIDISM
       E
KELOMPOK III
       ISKANDAR ZULKARNAEN
         JUMRIATI
         JUMAIL
         ADINA
         SITTI RASIDAH NURDIN
DEFENISI HIPERTRIODISME
 Hipertiroidisme     (Tiroktosikosis)    merupakan
       suatu       keadaan           di         mana
       didapatkan        kelebihan hormon       tiroid
karena ini berhubungandengan         suatukompleks
fisiologis dan biokimiawi yang       ditemukan bila
suatu jaringan memberikan hormon                tiroid
berlebihan.
Hipertiroidisme    adalah keadaan tirotoksikosis
       sebagai akibat dari     produksi tiroid, yang
       merupakan akibat dari fungsi tiroid yang
       berlebihan.
LANJUTAN,,,,,,,,
 Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan
disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara
berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan di dalam darah. Krisis tiroid merupakan
suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat
mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada
pasien dengan dasar penyakit Graves atau Struma
multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor
pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras
beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi,
penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum,
tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok,
palpasi tiroid terlalu kuat.
ETIOLOGI
  Hereditas/keturunan
1.   Tumor kelenjar hipofisis
2.   Kanker tiroid
3.   Troiditis (peradangan kelenjar tiroid)
4.   Terapi hormon tiroid berlebihan
5.   Toksik adenoma
Faktor resiko yaitu:

1.   Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki
2.   Pada usia lebih dari 50 tahun
3.   Post trauma emosional
4.   Peningkatan stres
PATOFISIOLOGI
Kelebihan hormon tiroid akan menyebabkan kondisi
        hipermetabolik yang disertai peningkatan
aktifitas      simpatis,sehingga
menyebabkan peningkatan cardiac output,
Peningkatan          konsumsi       oksigen,Peningkatan
        aliran darah tepi, dan Peningkatan suhu tubuh.
Kelebihan tiroid juga mempengaruhi metbaolisme
        karbohidrat, lemak dan protein. Pemecahan
protein        melebihi sintesis Penurunan tolertansi
glukosa dan          Peningkatan pemecahan triglisrida
(Kekurangan lipid)
defisiensi nutrisi dan kalori Bila hipertiroid terjadi
sebelum        dewasa,kelambatan pertumbuhan seksual.
Jika terjadi setelah puberitas : menstruais tidak
tertatur, dan        penurunan libido.
MANIFESTASI KLINIK
Apatis
Mudah lelah
Kelemahan otot
Mual atau Muntah
Gemetaran
kulit lembab
Berat badan turun
Takikardi
Mata melotot, kedipan mata berkurang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.   Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves
     dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis
2.   T3 dan T4 serum : meningkat
3.   T3 dan T4 bebas serum : meningkat
4.   TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid
     releasing hormon)
5.   Tiroglobulin : meningkat
6.   Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH
     daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian
     TRH
7.   Ambilan tiroid 131 : meningkat
8.   Ikatan protein sodium : meningkat
9.   Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)
LANJUTAN,,,,,,

10. Kortisol plasma : turun ( menurunnya
pengeluaran oleh         adrenal)
11. Pemerksaan fungsi hepar : abnormal
12. Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal
atau efe 13. delusi terapi cairan, hipokalemia akibat
dari deuresis      dan kehilangan dari GI
14. Kateklamin serum : menurun
15. kreatinin urin : meningkat
16. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek
      kardiomegali
KOMPLIKASI


Penyakit jantung
Gagal ginjal kronis
Fraktur
Krisis tiroid
PENATAKLASANAAN
1.   Pengobatan jangka panjang dengan obat-
     obat antitiroid seperti propiltiourasil atau
     metimazol yang diberikan paling sedikit
     selama satu tahun. Obat-obat ini
     menghambat sintesis dan pelepasan
     tiroksin.
2.   Pembedahan tiroideksomi sub total
     sesudah terapi propiltiourasil prabedah
3.    Pengobatan dengan yodium radioaktif
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

1.    Aktivitas atau istirahat
2.    Sirkulasi
3.    Eliminasi
4.    Integritas / Ego
5.    Makanan / Cairan
6.    Neurosensori
7.     Nyeri / Kenyamanan
8.    Pernapasan
9.    Keamanan
10.   Seksualitas
DIAGNOSA
 Penurunan curah jantung berhubungan dengan
      hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme,
      peningkatan beban kerja jantung
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik

dengan      peningkatan kebutuhan energi,peka
rangsang dari        saraf   sehubungan      dengan
gangguan kimia tubuh
Perubahan       nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan        dengan peningkatanmetaboisme
( peningkatan      nafsu makan/pemasukan dengan
penururunan BB)
DX 1
Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
Tujuan : mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
          kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer
          normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia
Intervensi :
          Pantau TTV.
          Perhatikan besarnya tekanan nadi
          Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien
          Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur
          Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan,
adanya iramagallop dan murmur sistolik
          Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan
adanya disritmia
          Observasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran
kering, nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan
hipotensi
          Catat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus
bradikardi/blok     jantung yang berlanjut menjadi gagal jantung
DX 2
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan
        peningkatan kebutuhan energi,peka rangsang dari
saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh
Tujuan : Menungkapkan secara verbal tentang peningkatan
energi         Menunjukkkan perbaikan kemampuan untuk
berpartisipasi         dalam melakukan aktivitas
Intervensi :
        Pantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas
        Catat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan
        sianosis
        Ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang
dingin,        turunkan stimulasi sensori, warna-warna yang
sejuk dan      situasi yang tenang
        Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan
        meningkatkan istirahat ditempat tidur jika
memungkinkan
DX 3
•Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
       peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu
makan/pemasukan dengan penururunan BB)
Tujuan : Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai
laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda
malnutrisi
Intervensi :
       Auskultasi bising usus
       Catat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan
       umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntah
       Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb
setipa hari serta laporkan adanya penurunan BB
       Dorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah
makan          dan juga makanan kecil dengan menggunakan
makanan tinggi         kalori yang mudah dicerna
TERIMAKASI

Contenu connexe

Tendances

Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusYunita Manurung
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikRachmat Gunadi Wachjudi
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidester linav
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)Mela Roviani
 
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011Irene Susilo
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 

Tendances (20)

Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 

En vedette

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDpjj_kemenkes
 
Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2Alljabar Rahmat
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeWarnet Raha
 

En vedette (6)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
 
Askep hipertiroid
Askep hipertiroidAskep hipertiroid
Askep hipertiroid
 
Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Pathophysiology of the thyroid, parathyroid and sexual glands
Pathophysiology of the thyroid, parathyroid and sexual glandsPathophysiology of the thyroid, parathyroid and sexual glands
Pathophysiology of the thyroid, parathyroid and sexual glands
 

Similaire à Ppt hipertiroidisme

Similaire à Ppt hipertiroidisme (20)

Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid
 
Tiroid ulang
Tiroid ulangTiroid ulang
Tiroid ulang
 
Tiroid ulang
Tiroid ulangTiroid ulang
Tiroid ulang
 
PPT HIPERTIROID.pptx
PPT HIPERTIROID.pptxPPT HIPERTIROID.pptx
PPT HIPERTIROID.pptx
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
132046829 tiroid
132046829 tiroid132046829 tiroid
132046829 tiroid
 
Hipo & Hipertiroid
Hipo & HipertiroidHipo & Hipertiroid
Hipo & Hipertiroid
 
132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa strumaAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
 
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptxhipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
 
Hipertiroidism pigm
Hipertiroidism pigmHipertiroidism pigm
Hipertiroidism pigm
 
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.pptPPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
 
Tiroid 1
Tiroid 1Tiroid 1
Tiroid 1
 
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
138213524-Penyakit-Jantung-Tiroid (1).pptx
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
kelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroidkelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroid
 

Plus de KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 

Plus de KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 

Ppt hipertiroidisme

  • 1. HIPERTIROIDISM E KELOMPOK III ISKANDAR ZULKARNAEN JUMRIATI JUMAIL ADINA SITTI RASIDAH NURDIN
  • 2. DEFENISI HIPERTRIODISME  Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungandengan suatukompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.
  • 3. LANJUTAN,,,,,,,,  Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah. Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok, palpasi tiroid terlalu kuat.
  • 4. ETIOLOGI  Hereditas/keturunan 1. Tumor kelenjar hipofisis 2. Kanker tiroid 3. Troiditis (peradangan kelenjar tiroid) 4. Terapi hormon tiroid berlebihan 5. Toksik adenoma Faktor resiko yaitu: 1. Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki 2. Pada usia lebih dari 50 tahun 3. Post trauma emosional 4. Peningkatan stres
  • 5. PATOFISIOLOGI Kelebihan hormon tiroid akan menyebabkan kondisi hipermetabolik yang disertai peningkatan aktifitas simpatis,sehingga menyebabkan peningkatan cardiac output, Peningkatan konsumsi oksigen,Peningkatan aliran darah tepi, dan Peningkatan suhu tubuh. Kelebihan tiroid juga mempengaruhi metbaolisme karbohidrat, lemak dan protein. Pemecahan protein melebihi sintesis Penurunan tolertansi glukosa dan Peningkatan pemecahan triglisrida (Kekurangan lipid) defisiensi nutrisi dan kalori Bila hipertiroid terjadi sebelum dewasa,kelambatan pertumbuhan seksual. Jika terjadi setelah puberitas : menstruais tidak tertatur, dan penurunan libido.
  • 6. MANIFESTASI KLINIK Apatis Mudah lelah Kelemahan otot Mual atau Muntah Gemetaran kulit lembab Berat badan turun Takikardi Mata melotot, kedipan mata berkurang
  • 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis 2. T3 dan T4 serum : meningkat 3. T3 dan T4 bebas serum : meningkat 4. TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon) 5. Tiroglobulin : meningkat 6. Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRH 7. Ambilan tiroid 131 : meningkat 8. Ikatan protein sodium : meningkat 9. Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)
  • 8. LANJUTAN,,,,,, 10. Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal) 11. Pemerksaan fungsi hepar : abnormal 12. Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal atau efe 13. delusi terapi cairan, hipokalemia akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI 14. Kateklamin serum : menurun 15. kreatinin urin : meningkat 16. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali
  • 9. KOMPLIKASI Penyakit jantung Gagal ginjal kronis Fraktur Krisis tiroid
  • 10. PENATAKLASANAAN 1. Pengobatan jangka panjang dengan obat- obat antitiroid seperti propiltiourasil atau metimazol yang diberikan paling sedikit selama satu tahun. Obat-obat ini menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin. 2. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah 3. Pengobatan dengan yodium radioaktif
  • 11. ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN 1. Aktivitas atau istirahat 2. Sirkulasi 3. Eliminasi 4. Integritas / Ego 5. Makanan / Cairan 6. Neurosensori 7. Nyeri / Kenyamanan 8. Pernapasan 9. Keamanan 10. Seksualitas
  • 12. DIAGNOSA  Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi,peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penururunan BB)
  • 13. DX 1 Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung Tujuan : mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia Intervensi : Pantau TTV. Perhatikan besarnya tekanan nadi Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanya iramagallop dan murmur sistolik Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan adanya disritmia Observasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran kering, nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan hipotensi Catat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus bradikardi/blok jantung yang berlanjut menjadi gagal jantung
  • 14. DX 2 Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi,peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh Tujuan : Menungkapkan secara verbal tentang peningkatan energi Menunjukkkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan aktivitas Intervensi : Pantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas Catat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan sianosis Ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sensori, warna-warna yang sejuk dan situasi yang tenang Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat ditempat tidur jika memungkinkan
  • 15. DX 3 •Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penururunan BB) Tujuan : Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi Intervensi : Auskultasi bising usus Catat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntah Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb setipa hari serta laporkan adanya penurunan BB Dorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah makan dan juga makanan kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna