Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
1. HIPERTIROIDISM
E
KELOMPOK III
ISKANDAR ZULKARNAEN
JUMRIATI
JUMAIL
ADINA
SITTI RASIDAH NURDIN
2. DEFENISI HIPERTRIODISME
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan
suatu keadaan di mana
didapatkan kelebihan hormon tiroid
karena ini berhubungandengan suatukompleks
fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila
suatu jaringan memberikan hormon tiroid
berlebihan.
Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis
sebagai akibat dari produksi tiroid, yang
merupakan akibat dari fungsi tiroid yang
berlebihan.
3. LANJUTAN,,,,,,,,
Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan
disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara
berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan di dalam darah. Krisis tiroid merupakan
suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat
mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada
pasien dengan dasar penyakit Graves atau Struma
multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor
pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras
beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi,
penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum,
tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok,
palpasi tiroid terlalu kuat.
4. ETIOLOGI
Hereditas/keturunan
1. Tumor kelenjar hipofisis
2. Kanker tiroid
3. Troiditis (peradangan kelenjar tiroid)
4. Terapi hormon tiroid berlebihan
5. Toksik adenoma
Faktor resiko yaitu:
1. Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki
2. Pada usia lebih dari 50 tahun
3. Post trauma emosional
4. Peningkatan stres
5. PATOFISIOLOGI
Kelebihan hormon tiroid akan menyebabkan kondisi
hipermetabolik yang disertai peningkatan
aktifitas simpatis,sehingga
menyebabkan peningkatan cardiac output,
Peningkatan konsumsi oksigen,Peningkatan
aliran darah tepi, dan Peningkatan suhu tubuh.
Kelebihan tiroid juga mempengaruhi metbaolisme
karbohidrat, lemak dan protein. Pemecahan
protein melebihi sintesis Penurunan tolertansi
glukosa dan Peningkatan pemecahan triglisrida
(Kekurangan lipid)
defisiensi nutrisi dan kalori Bila hipertiroid terjadi
sebelum dewasa,kelambatan pertumbuhan seksual.
Jika terjadi setelah puberitas : menstruais tidak
tertatur, dan penurunan libido.
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves
dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis
2. T3 dan T4 serum : meningkat
3. T3 dan T4 bebas serum : meningkat
4. TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid
releasing hormon)
5. Tiroglobulin : meningkat
6. Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH
daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian
TRH
7. Ambilan tiroid 131 : meningkat
8. Ikatan protein sodium : meningkat
9. Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)
8. LANJUTAN,,,,,,
10. Kortisol plasma : turun ( menurunnya
pengeluaran oleh adrenal)
11. Pemerksaan fungsi hepar : abnormal
12. Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal
atau efe 13. delusi terapi cairan, hipokalemia akibat
dari deuresis dan kehilangan dari GI
14. Kateklamin serum : menurun
15. kreatinin urin : meningkat
16. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek
kardiomegali
10. PENATAKLASANAAN
1. Pengobatan jangka panjang dengan obat-
obat antitiroid seperti propiltiourasil atau
metimazol yang diberikan paling sedikit
selama satu tahun. Obat-obat ini
menghambat sintesis dan pelepasan
tiroksin.
2. Pembedahan tiroideksomi sub total
sesudah terapi propiltiourasil prabedah
3. Pengobatan dengan yodium radioaktif
12. DIAGNOSA
Penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja jantung
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik
dengan peningkatan kebutuhan energi,peka
rangsang dari saraf sehubungan dengan
gangguan kimia tubuh
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatanmetaboisme
( peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan
penururunan BB)
13. DX 1
Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
Tujuan : mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer
normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia
Intervensi :
Pantau TTV.
Perhatikan besarnya tekanan nadi
Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien
Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur
Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan,
adanya iramagallop dan murmur sistolik
Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan
adanya disritmia
Observasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran
kering, nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan
hipotensi
Catat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus
bradikardi/blok jantung yang berlanjut menjadi gagal jantung
14. DX 2
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan
peningkatan kebutuhan energi,peka rangsang dari
saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh
Tujuan : Menungkapkan secara verbal tentang peningkatan
energi Menunjukkkan perbaikan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam melakukan aktivitas
Intervensi :
Pantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas
Catat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan
sianosis
Ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang
dingin, turunkan stimulasi sensori, warna-warna yang
sejuk dan situasi yang tenang
Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan
meningkatkan istirahat ditempat tidur jika
memungkinkan
15. DX 3
•Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu
makan/pemasukan dengan penururunan BB)
Tujuan : Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai
laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda
malnutrisi
Intervensi :
Auskultasi bising usus
Catat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan
umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntah
Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb
setipa hari serta laporkan adanya penurunan BB
Dorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah
makan dan juga makanan kecil dengan menggunakan
makanan tinggi kalori yang mudah dicerna