Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses ekskresi obat dalam tubuh melalui organ-organ seperti ginjal, empedu, usus, dan paru-paru.
2. Faktor yang mempengaruhi ekskresi obat antara lain sifat fisikokimia obat, pH urine, kondisi patologi, aliran darah, dan usia.
3. Organ ekskresi terpenting adalah ginjal, di mana ekskresi melalui ginjal
2. Tugas Mata Kuliah
“FARMAKOLOGI DASAR”
Disusun Oleh Kelompok V :
1. Analistiana
2. Ika Nurhayati
3. Siti Najiyah
4. Asriyah
5. Munfarid Muazi
6. Surerwat Galang Y.
UNIVERSITAS PEKALONGAN
4. Obat yang masuk ke dalam tubuh, akan
banyak mengalami proses sebelum tiba pada
tempat aksi atau jaringan sasaran.
FASE FARMAKOKINETIK
OBAT MENGALAMI PROSES “ ADME “ :
1. ADSORPSI
2. DISTRIBUSI
3. METABOLISME
4. EKSKRESI
5. Setelah melalui proses metabolisme, obat
termasuk ke dalam produk sisa dan berbahaya
apabila terus menerus berada di dalam tubuh,maka
oleh sebab itu harus dibuang/dikeluarkan dari tubuh
yaitu melalui sistem ekskresi.
Ekskresi adalah suatu proses di mana produk
sisa metabolisme dan zat-zat tidak berguna lainnya
dikeluarkan dari suatu organisme melalui organ-
organ ekskresi.
Ekskresi Obat
7. Organ-organ Ekskresi
Obat
1. Ginjal (dengan urin)
2. Empedu & usus (dengan feses)
3. paru-paru ( dengan udara ekspirasi)
4. Kulit & turunannya
8. organ ekskresi terpenting adalah GINJAL.
Obat diekskresikan dalam struktur tidak
berubah atau sebagai metabolit.
kecepatan dan besarnya ekskresi melalui ginjal
ditentukan oleh :
Ekskresi melalui ginjal
1.
• Filtrasi glomerulus
2.
• Reabsorpsi tubulus
3. • Sekresi tubulus
9. Filtrasi glomerulus
Faktor yang mempengaruhi:
=>Laju filtrasi
=>Ukuran partikel → ikatan protein plasma
=>Kelarutan → umumnya zat lipofil atau hidrofil tidak mempengaruhi karena
kelarutan di dalam filtrasi glomerulus sama.
Reabsorpsi tubulus
Melibatkan difusi pasif.
Faktor yang mempengaruhi:
=> pH urin
=> Pka
=> Kelarutan obat
Obat basa lemah lebih mudah dieksresikan pada pH urin yang lebih asam.
Obat asam lemah lebih mudah dieksresikan pada pH urin yang basa, jika
ingin lebih dieksresikan, pH urin harus lebih besar daripada pKa.
Sekresi tubulus
Melibatkan transpor aktif
Eksresi tergantung dari mekanisme transpor masing-masing bahan → dapat
terjadi kompetisi bahan obat dengan mekanisme yang sama.
10. Umumnya zat yang mempunyai BM > 500 dan
juga senyawa yang diperoleh melalui
metabolisme.
penetrasi ke dalam kapiler empedu dari suatu
sel hati terjadi baik melalui difusi ataupun
transpor aktif.
ekskresi obat yg benar-benar melalui usus
(masuknya dari darah ke dalam lumen usus)
jarang terjadi.
Ekskresi melalui Empedu dan Usus
11. untuk senyawa yang berupa gas. Khususnya
setelah pembiusan dan pengeluaran senyawa-
senyawa yg menguap terjadi sebanding dg
landaian konsentrasi dan juga landaian
tekanan antara darah dan udara pernapasan.
disini terjadi proses difusi murni.
Ekskresi melalui Paru-paru
12. => Ekskresi obat pada kulit dan turunannya tidak
begitu penting.
=> sebaliknya pada ibu menyusui , eliminasi obat dan
metabolitnya dalam air susu dapat menyebabkan
intoksikasi pada bayi.
Ekskresi melalui kulit &
turunannya
13. • Kecepatan metabolisme dan ekskresi suatu
obat dapat dilihat dari nilai waktu paruhnya
(T1/2).
• Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan
sehingga kadar obat dalam darah atau jumlah
obat dalam tubuh tinggal separuhnya.
• Waktu paruh penting diketahui utk
menetapkan berapa sering obat harus
diberikan.
• Perlambatan eliminasi obat dapat disebabkan
oleh adanya gangguan hepar atau ginjal
sehingga memperpanjang waktu paruhnya