2. 05/28/13 2
Pendahuluan
Penyakit Tuberkulosis pada anak merupakan
penyakit yang bersifa sistemik, yg dpt
bermanifestasi pada berbagai organ terutama
paru.
Sifat sistemik ini disebabkan oleh penyebaran
hematogen dan limfogen setelah terjadi infeksi
oleh Mycobacterium tuberculosis.
Sekitar 8 juta penderita baru tbc terjadi dlm 1
tahun, dan membunuh ratusan ribu anak tiap
tahunnya.
3. 05/28/13 3
Penularan tbc biasanya dari dewasa
kepada anak, anak yang tertular tbc bisa
juga disebut infeksi tuberkulosis ( TB )
primer, yg akan membentuk imunitas shg
uji tuberkulin akan memberi hasil positif.
Tetapi tidak semua TB primer menderita
tuberkulosis.
Tbc dapat dicegah dgn imunisasi BCG
pada anak dan dengan pengobatan
sumber infeksi yaitu penderita tbc dewasa.
4. 05/28/13 4
Patogenesis
Penularan biasanya melalui udara, yaitu
dengan inhalasi droplet nukleus yang
mengandung hasil TB. Hanya droplet
nukleus ukuran 1 – 5 mikron yang dapat
menembus sistem mukosilier saluran
nafas sehingga dapat bersarang di
bronkilolus & alveolus. Ditempat ini hasil
tbc berkembang biak & menyebar melalui
saluran limfe & aliran darah, tanpa
perlawanan dari pejamu karena belum ada
kekebalan awal.
5. 05/28/13 5
Di alveolus terjadi reaksi inflamasi
nonspesifik, makrofag memfagositosis
tetapi belum mampu membunuhnya shg
basil TB umumnya tetap hidup dan
berkembang biak dalam makrofag.
Basil TB dapat langsung menyebabkan
penyakit di organ yang bertekanan
oksigen tinggi seperti hepar, lien, ginjal,
tulang, otak, paru-paru, dll, atau hidup
dorman dalam makrofag jaringan & dapat
menyebabkan TB aktif yg menahun.
6. 05/28/13 6
Tuberkel dpt jg hilang dg resolusi,
berkalsifikasi membentuk kompleks Ghon,
atau tjd nekrosis dg masa kiju yg dibentuk
dari makrofag. Kalau masa kiju mencair
maka basil dapat berkembang biak
ekstraseluler shg dapat meluas di jaringan
paru dan terjadi pneumonia, lesi
endobronkial, pleuritis, & dapat menyebar
secara bertahap menyebabkan lesi di
organ – organ lain yang di sebut TB milier.
7. 05/28/13 7
Pada anak, komplikasi biasanya terjadi dalam 5
tahun pertama setelah infeksi terutama pada I
tahun pertamanya.
Menurut Walgren, ada 3 btk dsr TB paru pada
anak yaitu penyebaran limfohematogen, TB
endobronkial, dan TB paru kronik.
Pada limfohematogen, 0,5 – 3 % menjadi TB
milier, yg terjadi 3 – 6 bln setelah infeksi primer.
TB paru kronik terjadinya sangat bervariasi
tergantung pada umur terjadinya infeksi primer.
8. 05/28/13 8
Diagnosis
Diagnosis pasti TB bila ada basil M.
Tuberculosis pada bhn yg diambil dari
sputum bilasan lambung atau biopsi.
Ttapi, pada tbc anak didasarkan atas
gambaran klinis, radiologis, dan uji
tuberkulin serta tanda yg mencurigakan
seperti riwayat kontak erat serumah dg
penderita tbc dg sputum BTA positif, reaksi
kemerahan setelah penyuntikan BCG
dalam 3 – 7 hari dan terdapat gejala umum
lainnya.
9. 05/28/13 9
Gejala yang harus diwaspadai :
I. Gejala umum / spesifik
1. Berat badan turun tanpa sebab yg jelas.
2. Nafsu makan tidak ada ( anoreksia )
3. Demam lama atau berulang tanpa sebab
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yg
multipel di leher, aksila dan inguinal
5. Gejala Respiratorik
6. Gejala Gastrointestinal
diare persisten, benjolan & cairan di abdomen
10. 05/28/13 10
II. Gejala spesifik
1. TB Kulit / skrofuloderma
2. TB Tulang dan sendi
tulang punggung, panggul, lutut, kaki, &
tangan
3. TB Otak dan saraf
dg gejala iritabel, kaku kuduk, muntah,
dan kesadaran menurun.
4. Gejala Mata
konjungtivitis dan tuberkel koroid
11. 05/28/13 11
III. Uji Tuberkulin / Mantoux
Uji tuberkulin menunjukkan adanya infeksi tbc.
Infeksi Mycobacterium Tuberculosa membentuk
sensitivitas beberapa komponen antigen basil TB
yang dibuat tuberkulin. Ada 2 jenis tuberkulin yg
dipakai yaitu OT (old tuberculin) dan PPD
(purified protein derivative). Ada 2 jenis tuberkulin
PPD yg di pakai adl PPD-S (Seibert) & PPD23.
Dosis standar tuberkulin adl PPD-S 5TU / = PPD
RT23 2TU. Uji tuberkulin dibaca sth 72 jam.
Diameter indurasi 10 mm atau lebih dinyatakan
positif.
12. 05/28/13 12
Imunisasi BCG jg menyebabkan uji tuberkulin
positif. Tetapi reaksinya krg kuat shg meskipun
tlh ada parut BCG Bila uji tuberkulin terdpt
reaksi 15 mm atau lbh hrs dicurigai ada super
infeksi alami basil TB, shg perlu diperiksa utk
kemungkinan TB aktif.
Diperlukan pengulangan 3 kali uji tuberkulin dg
tuberkulin yg sama utk mengetahui infeksi TB.
Pada beberapa kasus TB, uji tuberkulin negatif
karena TB berat, pengobatan imunosupresif,
atau menderita infeksi berat
13. 05/28/13 13
IV. Reaksi cepat BCG
Bila dlm penyuntikan BCG terjadi reaksi
cepat berupa kemerahan dan indurasi > 5
mm dalam 3-7 hari maka dicurigai
terinfeksi Mycobacterium Tuberculosa
14. 05/28/13 14
V. Pemeriksaan Radiologis
Rutin dilakukan foto rontgen paru & organ yg
lain seperti pada tlg belakang pd tiap anak yg
dicurigai TB. Gambaran rontgen akan
temukan infiltrat dg pembesaran kelenjar
hilus / kelenjar paratrakeal. Gambar rontgen
paru dpt berupa milier, atelektasis,
konsolidasi (lobus), efusi pleura, kalsifikasi,
kavitas, bronkiektasis, destroyed lung, dll.
Foto rontgen lbh baik dilakukan dalam posisi
postero-anterior (PA) dan lateral.
15. 05/28/13 15
VI. Pemeriksaan Mikrobiologi dan Serologi
1. Pemeriksaan BTA langsung dari sputum atau
bilasan lambung.
2. Biakan basil TB memerlukan waktu yg lama
3. Pada TB anak sering sulit utk mendapatkan
bahan yg cukup utk pembiakan.
4. Serologis TB umumnya dg cara ELISA (enzyme
linked immunoabsorbent assay)
16. 05/28/13 16
VII. Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
WHO membuat kriteria diagnosis TB sbb :
A. Dicurigai tuberkulosis (suspected TB)
1. Anak sakit dg riwayat kontak penderita TB
dg BTA positif.
2. Anak dengan :
- Keadaan klinis tidak membaik sth menderita
batuk rejan atau campak.
- Berat badan menurun, batuk dan mengi yg
tidak membaik dg pengobatan antibiotika.
- Pembesaran kelenjar superfisialis yg tdk
sakit.
17. 05/28/13 17
B. Mungkin tuberkulosis (probable TB)
Kriteria yg dicurigai (suspected) ditambah :
1. Uji tuberkulin positif
2. foto rontgen paru sugestif tuberkulosis.
3. Pemeriksaan histologi biopsi sugesti TB
4. Respons yg baik pd pengobatan dg OAT
C. Pasti tuberkulosis (confirmed TB)
Bila ditemukan basil TB pada pemeriksaan
langsung atau biakan.
18. 05/28/13 18
VII. Tata Laksana TB
Tujuannya adalah eradikasi cepat M. Tuberculosis,
mencegah timbulnya resistensi, dan mencegah
terjadinya komplikasi.
Jenis dan dosis OAT :
1. Isoniazid (H)
Dikenal sbg INH, sifat bakterisid. Obat ini
efektif thd kuman dlm keadaan metabolik aktif.
Dosis harian 5-15 mg/kgBB. Efek samping
berupa kesemutan gatal, & nyeri otot.
19. 05/28/13 19
2. Rifampisin (R)
Bersifat bakterisid, dpt membunuh kuman
yg semi-dorman (persisten) yg tdk dpt
dibunuh dg isoniazid. Dosis 10-15
mg/kgBB/hari sebelum makan. Efek
sampingnya mual, trombositopenia kl tjd
ikterik dihentikan dan dpt menyebabkan
warna merah pada air seni dan keringat.
Warna merah tjd krn metabolisme obat
dan tidak berbahaya.
20. 05/28/13 20
3 Pirazinamid (Z)
Bersifat bakterisid, dpt membunuh kuman didlm
sel dg suasana asam. Dosis dianjurkan 25-35mg/
kgBB/hari. Efek samping utama adalah hepatitis,
juga dapat terjadi nyeri sendi, arthritis gout, dan
reaksi hipersensitivitas seperti demam, mual,
kemerahan, dan reaksi kulit yg lain.
21. 05/28/13 21
4. Streptomisin (S)
Bersifat bakterisid, dosis harian yg dianjurkan adl
15-30 mg/kgBB intramuskular. Efek samping yg
utama adl kerusakan nervus kranialis VIII yg bisa
berkaitan dg keseimbangan (pusing atau hilang
keseimbangan) dan pendengaran (tinitus).
Resiko dpt meningkat bila dosis yg digunakan
meningkat dan usia penderita bertambah.
23. 05/28/13 23
IX. Panduan Obat
Pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi :
1. TB paru (kasus baru), BTA positif atau pada
foto thorax terdapat lesi luas. Panduan obat yg
dianjurkan : 2RHZE / 4RH atau 2RHZE / 6HE
atau 2RHZE / 4R3H3
2. TB paru (kasus baru), BTA negatif, pada foto
thorax lesi minimal. Panduan obat yg dianjurkan
2RHZE /4RH atau 6RHE atau 2RHZE / 4R3H3
24. 05/28/13 24
3. TB paru kasus kambuh
Sebelum ada hasil uji resistensi dpt
diberikan
2 RHZES / 1 RHZE. Bila terdapat hasil
uji
resistensi diberikan 5 RHE.
4. TB paru kasus gagal pengobatan
Pada fase awal diberikan 2 RHZES / 1
RHZE.
Bila terdapat hasil uji resistensi diberikan
5 RHE
25. 05/28/13 25
5. TB Paru kasus putus obat
Diberikan sesuai lama pengobatan
sebelumnya, atau dengan 2 RHZES atau
1 RHZE.