SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
MOTOR RELEARNING
PROGRAM
OLE
H
DIYAH AYU
(J120130010)
ADI PRATAMA
(J120130012)
SITI WARYANI
(J120130039)
MOTOR RELEARNING
PROGRAM
MRP pertama kali dikembangkan oleh Janet H. Carr dan Roberta Shepherd, yang
merupakan dua orang fisioterapis Australia pada tahun 1980-an. MRP menjadi suatu teknik
pendekatan stroke yang terpopuler di Australia pada saat ini di samping pendekatan
Bobath. MRP juga memberikan alternatif metode pendekatan atau terapi pada penderita
stroke.
Potensi serta kontribusi fisioterapi dalam proses pemulihan stroke menjadikan prinsip-
prinsip MRP berupa : pelatihan kembali kontrol motorik berdasarkan pemahaman tentang
kinematika dan kinetika gerakan normal (biomekanik), kontrol dan latihan motorik (motor
control and motor learning), yang melibatkan proses kognitif, ilmu perilaku dan psikologi,
pelatihan, pemahaman tentang anatomi dan fisiologi saraf.
#ADI, Siti, & Diyah
MOTOR RELEARNING
PROGRAM
#ADI, Siti, & Diyah
Asumsi utama tentang control motorik berdasarkan model MRP adalah: peningkatan
kemampuan motorik seperti berjalan, meraih dan berdiri memerlukanproses belajar yang
sama dengan orang normal. MRP juga memiliki asumsi bahwa otak memiliki kapasitas untuk
sembuh selama otak tersebut selalu digunakan, otak juga mampu untuk reorganisasi dan
adaptasi. Pelatihan fungsi yang terarah dapat meningkatkan kemampuan otak tersebut
untuk membaik.
Oleh karena itu MRP membutuhkan partisipasi aktif dari pasien karena MRP melibatkan
pembelajaran kembali (re-learning) aktivitas fungsional yang sangat bermanfaat bagi
pasien. Program ini berdasarkan pada empat faktor penting untuk mempelajari
keterampilan motoric dan relearning kontrol motorik, yaitu eliminasi dari aktivitas otot yang
tidak diperlukan, umpan balik, pelatihan, serta hubungan antara pengaturan postur
dengan gerakan. Re-lerning yang ada pada program ini merupakan latihan keterampilan
yang sudah dimiliki pasien stroke yang akan dibantu oleh fisioterapis. Para terapis akan
mengarahkan dan menjelaskan latihan-latihan yang akan dilakukan pasien stroke.
MOTOR RELEARNING
PROGRAM
#ADI, Siti, & Diyah
MRP terdiri dari tujuh sesi yang mewakili fungsi penting (tugas motorik) dari kehidupan
sehari-hari yang dikelompokkan menjadi :
1. Fungsi ekstremitas atas
2. Fungsi orofasial
3. Gerakan motoric saat dari tidur ke duduk di tepi tempat tidur
4. Keseimbangan duduk
5. Posisi duduk ke berdiri
6. Keseimbangan berdiri
7. berjalan
FUNGSI EKSTREMITAS
ATAS
#ADI, Siti, & Diyah
Gerakan lengan bekerja sama dengan tangan untuk menunjuk, menggapai, atau
memegang suatu benda. Sehingga lengan dan tangan harus dapat :
1) Memegang dan melepas objek yang berbeda dengan bentuk, ukuran, berat, dan
tekstur berbeda pula.
2) Mengenggam dan melepaskan benda dengan lengan dalam posisi mendekat
maupun menjauhi tubuh.
3) Memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain.
4) Memodifikasi dan memanipulasi suatu alat untuk tujuan tertentu.
5) Mengapai ke segala arah.
6) Menggunakan kedua tangan secara bersamaan baik dengan gerakan berbeda
maupun sama.
Seluruh gerakan tersebut sangat kompleks, sehingga perlu keikutsertaan dari otot-otot,
persendian yang akan membentuk biomekanika gerak seperti lengan.
Deskripsi fungsi normal
#ADI, Siti, & Diyah
Fungsi utama lengan adalah agar tangan dapat diposisikan untuk membentuk
gerakan yang bermacam-macam. Komponen yang penting pada lengan saat
melakukan gerakan menggapai adalah abduksi bahu, fleksi bahu, ekstensi bahu, dan fleksi-
ekstensi siku.
Komponen-komponen penting
Fungsi utama dari tangan adalah untuk menggengam, melepaskan, dan
memanipulasi benda untuk tujuan tertentu. Komponen ini melibatkan: radial deviasi
yang melibatkan ekstensi pergelangan tangan, fleksi ekstensi pergelangan tangan saat
menggengam benda, adbuksi palmar dan rotasi (oposisi) pada sendi karpometakarpal ibu
jari, gerakan oposisi pada tiap jari ke arah ibu jari, fleksi - ekstensi sendi
metakarpofalangeal, pronasi supinasi siku ketika memegang benda.
FUNGSI EKSTREMITAS
ATAS
#ADI, Siti, & Diyah
Masalah umum
FUNGSI EKSTREMITAS
ATAS
Pada lengan
1) Gerakan skapula yang buruk (lateral rotasi dan protraksi, serta depresi gelang bahu)
2) Kontrol otot-otot gelang bahu yang buruk, ketidak mampuan untuk abduksi dan fleksi bahu atau
tidak mampu mempertahankan posisi tersebut. Pasien biasanya melakukan kompensasi dengan
elevasi gelang bahu dan lateral fleksi dari tubuh.
3) Fleksi siku yang tidak diperlukan, internal rotasi dari bahu dan pronasi siku.
Pada tangan
1. Kesulitan untuk menggengam dengan pergelangan tangan ekstensi.
2. Kesulitan untuk fleksi-ekstensi sendi metakarpofalangeal dengan fleksi pada interfalang agar
memposisikan jari untuk menggengan dan melepaskan benda.
3. Kesulitan untuk abduksi dan rotasi dari ibu jari untuk menggengam dan melepaskan.
4. Ketidakmampuan untuk melepaskan suatu benda tanpa fleksi pergelangan tangan.
5. Ekstensi berlebih pada jari-jari dan ibu jari saat melepaskan benda.
6. Kecenderungan untuk melakukan gerak pronasi siku secara berlebihan ketika menggengam
benda atau mengambil benda.
7. Kesulitan menggengam.
#ADI, Siti, & Diyah
BENTUK LATIHAN
FUNGSI EKSTREMITAS
ATAS
Tahapan latihannya adalah :
1) Merangsang aktivitas otot dan melatih kontrol motorik untuk meraih dan menunjuk.
2) Mempertahankan panjang otot
3) Merangsang aktivitas otot dan melatih kontrol motorik untuk latihan ekstensi pergelangan tangan.
4) Melatih gerakan supinasi
5) Melatih gerak oposisi ibu jarI
6) Latihan menggambil benda dengan ibu jari dan jari kelingking
7) Latihan memanipulasi benda
8) Latihan menggunakan alat-alat makan
#ADI, Siti, & Diyah
Komponen-komponen penting
• Menutup rahang
• Menutup bibir
• Elevasi lidah bagian posterior untuk menutup cavum oral bagian posterior
• Elevasi lidah sisi lateral
FUNGSI OROFASIAL
#ADI, Siti, & Diyah
1) Latihan menelan, meliputi : latihan menutup rahang, latihan menutup bibir, latihan
menggerakkan lidah, Latihan untuk mengelevasikan lidah bagian posterior.
2) Latihan makan dan minum
3) Latihan menggerakkan otot-otot wajah
4) Latihan mengontrol pernafasan
5) Latihan mengontrol emosi yang berlebihan
FUNGSI OROFASIAL
BENTUK LATIHAN
#ADI, Siti, & Diyah
Proses normalnya untuk miring ke salah satu sisi (sebagai contoh ke kanan) terjadi fleksi
kepala dan rotasi kepala ke kanan, lengan kiri fleksi terhadap bahu, gelang bahu
terulur, tungkai kiri fleksi terhadap pingguk dan lutut, dan kaki mendorong ke tempat
tidur agar tubuh berputar dan terangkat. Pinggul berfungsi sebagai tumpuan agar lebih
stabil. Agar dapt duduk di tepi tempat tidur dari posisi berbaring, leher dan tubuh dalam
posisi fleksi, lengan bawah berabduksi terhadap tempat tidur untuk mengangkat, dan
tungkai di angkat dan diayunkan melewati sisi tempat tidur.
Duduk di tepi tempat
tidur
#ADI, Siti, & Diyah
membantu pasien untuk duduk di tepi tempat tidur, membantu pasien untuk berbaring
BENTUK LATIHAN
Duduk di tepi tempat
tidur
#ADI, Siti, & Diyah
Posisi duduk yang seimbang di definisikan sebagai kemampuan duduk tanpa
menggunakan aktivitas otot yang berlebihan, bergerak menuju ke posisi duduk, dan
melakukan aktivitas dalam posisi duduk. Keselarasan tubuh dalam posisi duduk tergantung
dari : jenis tempat duduk, apa yang sedang dilakukan, dan postur tubuh. Keselarasan
posisi duduk meliputi: kaki dan lutut dalam posisi berdekatan, berat badan terdistribusi
merata, fleksi pinggul dengan ekstensi trunk, keseimbangan kepala pada bahu.
Beberapa gerakan kompensasi yang sering ditemukan pada pasien yang duduk tidak
seimbang:
1. Dasar tumpuan yang lebar (kaki terlampau jauh dan tidak sejajar)
2. Gerakan terbatas yang disadari antara lain menahan dirinya agar dapat duduk dan
menahan nafas.
3. Pasien menyeret kakinya untuk membuat keselarasan tubuh.
4. Tangan atau lengan menumpu agar menjaga stabilitas.
5. Pasien bersandar ke depan atau kebelakang ketika melakukan aktivitas yang
mengakibatkan titik berat badannya bergeser.
Keseimbangan duduk
#ADI, Siti, & Diyah
Latihan duduk seimbang , meliputi latihan kontrol postur saat pusat gravitasi berubah,
meningkatkan kompleksitas.
Keseimbangan duduk
BENTUK LATIHAN
#ADI, Siti, & Diyah
1. Keberdiri : penempatan kaki, sudut inklinasi dari trunk terhadap pinggul yang fleksi
dengan leher dan tulang belakang yang ekstensi, gerakan lutut ke depan, ekstensi
pinggul dan lutut.
2. Keduduk : sudut inklinasi dari trunk terhadap pinggul yang fleksi dengan leher dan
tulang belakang yang ekstensi, gerakan lutut ke depan, fleksi lutut.
3. Kompensasi yang sering terlihat pada pasien :Berat badan ditumpu oleh sisi yang
sehat Tidak mampu mengubah pusat gravitasi ke depan dengan baik.Pasien berusaha
memindahkan berat badan ke depan dengan fleksi tubuh, kepala dan pinggul
dengan memegang tepi kursi.Gagal menempatkan kaki yang sakit sehingga sewaktu
pasien duduk dan berdiri, kaki yang sehat akan menumpu keseluruhan berat badannya.
Duduk ke berdiri
Komponen-komponen penting
#ADI, Siti, & Diyah
1. Latihan komponen yang hilang, yaitu melatih tubuh condong ke depan terhadap
pinggul dengan gerakan lutut ke depan.
2. Latihan berdiri dan duduk: terdiri dari: latihan berdiri, latihan duduk, meningkatkan
kompleksitas
Duduk ke berdiri
BENTUK LATIHAN
#ADI, Siti, & Diyah
• Kaki berjarak beberapa inchi
• Panggul berada di depan pergelangan kaki
• Bahu melewati panggul
• Kepala seimbang dengan bahu
• Tubuh tegak
• Persiapan pengaturan postural
• Pengaturan postural saat melakukan gerakan.
Keseimbangan berdiri
Komponen-komponen penting
#ADI, Siti, & Diyah
• Kaki berjarak beberapa inchi
• Panggul berada di depan pergelangan kaki
• Bahu melewati panggul
• Kepala seimbang dengan bahu
• Tubuh tegak
• Persiapan pengaturan postural
• Pengaturan postural saat melakukan gerakan.
Gerakan kompensasi yang sering ditemukan pada pasien adalah :
• Dasar tumpuan yang terlalu lebar
• Gerakan yang disadari terbatas
• Pasien menyeret kakinya agar tubuh dapat seimbang
• Pasien mengambil langkah atau bergerak terlalu awal dibanding normal
• Panggul pasien fleksi (seharusnya pergelangan kaki dorsofleksi) agar bis bergerak ke
depan dan menggerakkan tubuh agar bisa bergerak ke samping.
• Menggunakan lengan untuk mendukung posisi berdiri dan meminimalisir efek gravitasi.
Keseimbangan berdiri
Komponen-komponen penting
#ADI, Siti, & Diyah
a. Melatih keseimbangan panggul
b. Mencegah lutut untuk fleksi
c. Latihan kontraksi otot quadriceps
d. Latihan kontrol postural ketika gaya gravitasi berubah
e. Meningkatkan kompleksitas.
Keseimbangan berdiri
BENTUK LATIHAN
#ADI, Siti, & Diyah
1) Stance Phase: Ekstensi panggul, gerak lateral panggul dan trunk, fleksi lutut di awal
heel strike di ikuti ekstensi kemudian fleksi kembali.
2) Swing Phase : Fleksi lutut dengan panggul mulai ekstensi, lateral pelvis miring ke
bawah pada bidang horizontal saat toe off, fleksi pinggul, rotasi pelvis ke depan saat
tungkai mengayun, ekstensi lutut dan dorsi fleksi pergelangan kaki segera di awal heel
strike.
Kompensasi gerakan yang dibentuk oleh pasien :
1) Fase stance pada tungkai yang sakit: kurangnya ekstensi dari pinggul dan dorsi fleksi
dari tungkai, kurangnya kontrol fleksi-ekstensi lutut, pergerakan pelvis ke lateral yang
berlebihan, kemiringan pelvis ke bawah berlebihan pada sisi yang sehat
berhubungan dengan pergerakan ke lateral yang berlebihan dari sisi yang sakit.
2) Fase swing : kurangnya fleksi lutut saat toe-off, kurangnya fleksi pinggul, kurangnya
ekstensi lutut dengan dorsi fleksi pergelangan kaki saat heel strike.
Berjalan
Komponen-komponen penting
#ADI, Siti, & Diyah
1) Latihan komponen yang hilang : terdiri dari fase stance (Latihan ekstensi pinggul,
kontrol lutut, gerak pelvic), dan fase swing (Latihan fleksi lutut pada awal fase swing,
latihan ekstensi lutut dan dorsifleksi kaki pada heel strike)
2) Latihan berjalan
Berjalan
BENTUK LATIHAN
#ADI, Siti, & Diyah
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptxHigh Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar Elektroterapi
 
Hidrotherapi Pool Therapy
Hidrotherapi Pool TherapyHidrotherapi Pool Therapy
Hidrotherapi Pool Therapy
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi Latihan
 
PNF lengan
PNF lenganPNF lengan
PNF lengan
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Frozen shoulder
Frozen shoulderFrozen shoulder
Frozen shoulder
 
PNF cervical
PNF cervicalPNF cervical
PNF cervical
 
Konsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganKonsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulligan
 
Hip joint
Hip jointHip joint
Hip joint
 
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
 
Pengukuran rom
Pengukuran romPengukuran rom
Pengukuran rom
 
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan AtasAnatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
 
Elektrofisika pengantar hidro ii (2)
Elektrofisika pengantar hidro ii (2)Elektrofisika pengantar hidro ii (2)
Elektrofisika pengantar hidro ii (2)
 
Modul : Basic Concept of Electrotherapy
Modul : Basic Concept of ElectrotherapyModul : Basic Concept of Electrotherapy
Modul : Basic Concept of Electrotherapy
 
ICF FISIOTERAPI.pdf
ICF FISIOTERAPI.pdfICF FISIOTERAPI.pdf
ICF FISIOTERAPI.pdf
 
8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA 8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA
 
PNF tungkai
PNF tungkaiPNF tungkai
PNF tungkai
 
Anatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot foAnatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot fo
 

Viewers also liked

Motar Relearning Program
Motar Relearning ProgramMotar Relearning Program
Motar Relearning ProgramReenu Purohit
 
Rood’s Approach
Rood’s ApproachRood’s Approach
Rood’s Approachmsrpt
 
Facilitatory and inhibitory techniques new
Facilitatory and inhibitory techniques newFacilitatory and inhibitory techniques new
Facilitatory and inhibitory techniques newShilpa Prajapati
 
Key points of control illustrations by examples
Key points of control illustrations by examplesKey points of control illustrations by examples
Key points of control illustrations by examplesSara Sheikh
 
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsey
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral PalseyNeurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsey
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palseyda5884
 
Concept of rood’s technique
Concept of rood’s techniqueConcept of rood’s technique
Concept of rood’s techniqueChariss Ptrp
 
Brunnstrom's hand recovery stages
Brunnstrom's hand recovery stagesBrunnstrom's hand recovery stages
Brunnstrom's hand recovery stagesAzimah Hassan
 
Proprioceptive neuromuscular facilitation
Proprioceptive neuromuscular facilitationProprioceptive neuromuscular facilitation
Proprioceptive neuromuscular facilitationAarti Sareen
 
Concepto bobath hand by hand
Concepto bobath hand by handConcepto bobath hand by hand
Concepto bobath hand by handhandfun
 
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- Research
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- ResearchNeurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- Research
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- Researchda5884
 
Evoked potentials and their clinical application
Evoked potentials and their clinical applicationEvoked potentials and their clinical application
Evoked potentials and their clinical applicationfizyoloji12345
 
Pengenalan anatomi
Pengenalan anatomiPengenalan anatomi
Pengenalan anatomioshinizumi
 
Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...
Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...
Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...Charlotte Davies
 
Presentation Biomove Stroke recovery system
Presentation Biomove Stroke recovery systemPresentation Biomove Stroke recovery system
Presentation Biomove Stroke recovery systemBen Philipson
 
Electrical Stimulation Inservice PDF
Electrical Stimulation Inservice PDFElectrical Stimulation Inservice PDF
Electrical Stimulation Inservice PDFCody Small
 

Viewers also liked (20)

Motar Relearning Program
Motar Relearning ProgramMotar Relearning Program
Motar Relearning Program
 
Rood’s Approach
Rood’s ApproachRood’s Approach
Rood’s Approach
 
Brunnstrom
BrunnstromBrunnstrom
Brunnstrom
 
Facilitatory and inhibitory techniques new
Facilitatory and inhibitory techniques newFacilitatory and inhibitory techniques new
Facilitatory and inhibitory techniques new
 
Key points of control illustrations by examples
Key points of control illustrations by examplesKey points of control illustrations by examples
Key points of control illustrations by examples
 
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsey
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral PalseyNeurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsey
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsey
 
Concept of rood’s technique
Concept of rood’s techniqueConcept of rood’s technique
Concept of rood’s technique
 
Brunnstrom's hand recovery stages
Brunnstrom's hand recovery stagesBrunnstrom's hand recovery stages
Brunnstrom's hand recovery stages
 
Proprioceptive neuromuscular facilitation
Proprioceptive neuromuscular facilitationProprioceptive neuromuscular facilitation
Proprioceptive neuromuscular facilitation
 
Concepto bobath hand by hand
Concepto bobath hand by handConcepto bobath hand by hand
Concepto bobath hand by hand
 
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- Research
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- ResearchNeurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- Research
Neurodevelopmental Treatment and Cerebral Palsy- Research
 
Carr y shepherd
Carr y shepherdCarr y shepherd
Carr y shepherd
 
Bobath
BobathBobath
Bobath
 
Evoked potentials and their clinical application
Evoked potentials and their clinical applicationEvoked potentials and their clinical application
Evoked potentials and their clinical application
 
Pengenalan anatomi
Pengenalan anatomiPengenalan anatomi
Pengenalan anatomi
 
Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...
Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...
Fit 2 Learn CIC: How motor skills, sound processing and vision are necessary ...
 
Bola bobath
Bola bobathBola bobath
Bola bobath
 
NMES Presentation
NMES PresentationNMES Presentation
NMES Presentation
 
Presentation Biomove Stroke recovery system
Presentation Biomove Stroke recovery systemPresentation Biomove Stroke recovery system
Presentation Biomove Stroke recovery system
 
Electrical Stimulation Inservice PDF
Electrical Stimulation Inservice PDFElectrical Stimulation Inservice PDF
Electrical Stimulation Inservice PDF
 

Similar to Motor relearning program

Similar to Motor relearning program (20)

Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
Pjok bab 6
Pjok bab 6Pjok bab 6
Pjok bab 6
 
Pergerakan Asas Perry
 Pergerakan Asas Perry Pergerakan Asas Perry
Pergerakan Asas Perry
 
1
11
1
 
Senam lantai
Senam lantaiSenam lantai
Senam lantai
 
Senam lantai
Senam lantaiSenam lantai
Senam lantai
 
Makalah senam lantai(1)
Makalah senam lantai(1)Makalah senam lantai(1)
Makalah senam lantai(1)
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAIMAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
 
Bahan kesegaran jasmani
Bahan kesegaran jasmaniBahan kesegaran jasmani
Bahan kesegaran jasmani
 
Biomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayungBiomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayung
 
Atletik | Makalah
Atletik | MakalahAtletik | Makalah
Atletik | Makalah
 
Esemen Pendidikan Jasmani Pergerakan Asas
Esemen Pendidikan Jasmani Pergerakan AsasEsemen Pendidikan Jasmani Pergerakan Asas
Esemen Pendidikan Jasmani Pergerakan Asas
 
pjok mantulity josh PPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2.pdf
pjok mantulity josh PPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2.pdfpjok mantulity josh PPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2.pdf
pjok mantulity josh PPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2.pdf
 
PPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2 yang mantul lagi cakep pdf
PPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2 yang mantul lagi cakep pdfPPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2 yang mantul lagi cakep pdf
PPT PJOK SD P3K Pembelajaran 2 yang mantul lagi cakep pdf
 
Kemahiran guling belakng (2)
Kemahiran guling belakng (2)Kemahiran guling belakng (2)
Kemahiran guling belakng (2)
 
Klippiing senam lantai
Klippiing senam lantaiKlippiing senam lantai
Klippiing senam lantai
 
Klippiing senam lantai
Klippiing senam lantaiKlippiing senam lantai
Klippiing senam lantai
 
Klippiing senam lantai
Klippiing senam lantaiKlippiing senam lantai
Klippiing senam lantai
 
Klippiing senam lantai
Klippiing senam lantaiKlippiing senam lantai
Klippiing senam lantai
 
Klippiing senam lantai
Klippiing senam lantaiKlippiing senam lantai
Klippiing senam lantai
 

Recently uploaded

Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfStabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfbelatikodr4t
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfUlimarthaManurung
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianhaslinahaslina3
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDFSUDIRO11
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptdodiharyanto42
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnyaLidia941960
 

Recently uploaded (6)

Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfStabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
 

Motor relearning program

  • 1. MOTOR RELEARNING PROGRAM OLE H DIYAH AYU (J120130010) ADI PRATAMA (J120130012) SITI WARYANI (J120130039)
  • 2. MOTOR RELEARNING PROGRAM MRP pertama kali dikembangkan oleh Janet H. Carr dan Roberta Shepherd, yang merupakan dua orang fisioterapis Australia pada tahun 1980-an. MRP menjadi suatu teknik pendekatan stroke yang terpopuler di Australia pada saat ini di samping pendekatan Bobath. MRP juga memberikan alternatif metode pendekatan atau terapi pada penderita stroke. Potensi serta kontribusi fisioterapi dalam proses pemulihan stroke menjadikan prinsip- prinsip MRP berupa : pelatihan kembali kontrol motorik berdasarkan pemahaman tentang kinematika dan kinetika gerakan normal (biomekanik), kontrol dan latihan motorik (motor control and motor learning), yang melibatkan proses kognitif, ilmu perilaku dan psikologi, pelatihan, pemahaman tentang anatomi dan fisiologi saraf. #ADI, Siti, & Diyah
  • 3. MOTOR RELEARNING PROGRAM #ADI, Siti, & Diyah Asumsi utama tentang control motorik berdasarkan model MRP adalah: peningkatan kemampuan motorik seperti berjalan, meraih dan berdiri memerlukanproses belajar yang sama dengan orang normal. MRP juga memiliki asumsi bahwa otak memiliki kapasitas untuk sembuh selama otak tersebut selalu digunakan, otak juga mampu untuk reorganisasi dan adaptasi. Pelatihan fungsi yang terarah dapat meningkatkan kemampuan otak tersebut untuk membaik. Oleh karena itu MRP membutuhkan partisipasi aktif dari pasien karena MRP melibatkan pembelajaran kembali (re-learning) aktivitas fungsional yang sangat bermanfaat bagi pasien. Program ini berdasarkan pada empat faktor penting untuk mempelajari keterampilan motoric dan relearning kontrol motorik, yaitu eliminasi dari aktivitas otot yang tidak diperlukan, umpan balik, pelatihan, serta hubungan antara pengaturan postur dengan gerakan. Re-lerning yang ada pada program ini merupakan latihan keterampilan yang sudah dimiliki pasien stroke yang akan dibantu oleh fisioterapis. Para terapis akan mengarahkan dan menjelaskan latihan-latihan yang akan dilakukan pasien stroke.
  • 4. MOTOR RELEARNING PROGRAM #ADI, Siti, & Diyah MRP terdiri dari tujuh sesi yang mewakili fungsi penting (tugas motorik) dari kehidupan sehari-hari yang dikelompokkan menjadi : 1. Fungsi ekstremitas atas 2. Fungsi orofasial 3. Gerakan motoric saat dari tidur ke duduk di tepi tempat tidur 4. Keseimbangan duduk 5. Posisi duduk ke berdiri 6. Keseimbangan berdiri 7. berjalan
  • 5. FUNGSI EKSTREMITAS ATAS #ADI, Siti, & Diyah Gerakan lengan bekerja sama dengan tangan untuk menunjuk, menggapai, atau memegang suatu benda. Sehingga lengan dan tangan harus dapat : 1) Memegang dan melepas objek yang berbeda dengan bentuk, ukuran, berat, dan tekstur berbeda pula. 2) Mengenggam dan melepaskan benda dengan lengan dalam posisi mendekat maupun menjauhi tubuh. 3) Memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain. 4) Memodifikasi dan memanipulasi suatu alat untuk tujuan tertentu. 5) Mengapai ke segala arah. 6) Menggunakan kedua tangan secara bersamaan baik dengan gerakan berbeda maupun sama. Seluruh gerakan tersebut sangat kompleks, sehingga perlu keikutsertaan dari otot-otot, persendian yang akan membentuk biomekanika gerak seperti lengan. Deskripsi fungsi normal
  • 6. #ADI, Siti, & Diyah Fungsi utama lengan adalah agar tangan dapat diposisikan untuk membentuk gerakan yang bermacam-macam. Komponen yang penting pada lengan saat melakukan gerakan menggapai adalah abduksi bahu, fleksi bahu, ekstensi bahu, dan fleksi- ekstensi siku. Komponen-komponen penting Fungsi utama dari tangan adalah untuk menggengam, melepaskan, dan memanipulasi benda untuk tujuan tertentu. Komponen ini melibatkan: radial deviasi yang melibatkan ekstensi pergelangan tangan, fleksi ekstensi pergelangan tangan saat menggengam benda, adbuksi palmar dan rotasi (oposisi) pada sendi karpometakarpal ibu jari, gerakan oposisi pada tiap jari ke arah ibu jari, fleksi - ekstensi sendi metakarpofalangeal, pronasi supinasi siku ketika memegang benda. FUNGSI EKSTREMITAS ATAS
  • 7. #ADI, Siti, & Diyah Masalah umum FUNGSI EKSTREMITAS ATAS Pada lengan 1) Gerakan skapula yang buruk (lateral rotasi dan protraksi, serta depresi gelang bahu) 2) Kontrol otot-otot gelang bahu yang buruk, ketidak mampuan untuk abduksi dan fleksi bahu atau tidak mampu mempertahankan posisi tersebut. Pasien biasanya melakukan kompensasi dengan elevasi gelang bahu dan lateral fleksi dari tubuh. 3) Fleksi siku yang tidak diperlukan, internal rotasi dari bahu dan pronasi siku. Pada tangan 1. Kesulitan untuk menggengam dengan pergelangan tangan ekstensi. 2. Kesulitan untuk fleksi-ekstensi sendi metakarpofalangeal dengan fleksi pada interfalang agar memposisikan jari untuk menggengan dan melepaskan benda. 3. Kesulitan untuk abduksi dan rotasi dari ibu jari untuk menggengam dan melepaskan. 4. Ketidakmampuan untuk melepaskan suatu benda tanpa fleksi pergelangan tangan. 5. Ekstensi berlebih pada jari-jari dan ibu jari saat melepaskan benda. 6. Kecenderungan untuk melakukan gerak pronasi siku secara berlebihan ketika menggengam benda atau mengambil benda. 7. Kesulitan menggengam.
  • 8. #ADI, Siti, & Diyah BENTUK LATIHAN FUNGSI EKSTREMITAS ATAS Tahapan latihannya adalah : 1) Merangsang aktivitas otot dan melatih kontrol motorik untuk meraih dan menunjuk. 2) Mempertahankan panjang otot 3) Merangsang aktivitas otot dan melatih kontrol motorik untuk latihan ekstensi pergelangan tangan. 4) Melatih gerakan supinasi 5) Melatih gerak oposisi ibu jarI 6) Latihan menggambil benda dengan ibu jari dan jari kelingking 7) Latihan memanipulasi benda 8) Latihan menggunakan alat-alat makan
  • 9. #ADI, Siti, & Diyah Komponen-komponen penting • Menutup rahang • Menutup bibir • Elevasi lidah bagian posterior untuk menutup cavum oral bagian posterior • Elevasi lidah sisi lateral FUNGSI OROFASIAL
  • 10. #ADI, Siti, & Diyah 1) Latihan menelan, meliputi : latihan menutup rahang, latihan menutup bibir, latihan menggerakkan lidah, Latihan untuk mengelevasikan lidah bagian posterior. 2) Latihan makan dan minum 3) Latihan menggerakkan otot-otot wajah 4) Latihan mengontrol pernafasan 5) Latihan mengontrol emosi yang berlebihan FUNGSI OROFASIAL BENTUK LATIHAN
  • 11. #ADI, Siti, & Diyah Proses normalnya untuk miring ke salah satu sisi (sebagai contoh ke kanan) terjadi fleksi kepala dan rotasi kepala ke kanan, lengan kiri fleksi terhadap bahu, gelang bahu terulur, tungkai kiri fleksi terhadap pingguk dan lutut, dan kaki mendorong ke tempat tidur agar tubuh berputar dan terangkat. Pinggul berfungsi sebagai tumpuan agar lebih stabil. Agar dapt duduk di tepi tempat tidur dari posisi berbaring, leher dan tubuh dalam posisi fleksi, lengan bawah berabduksi terhadap tempat tidur untuk mengangkat, dan tungkai di angkat dan diayunkan melewati sisi tempat tidur. Duduk di tepi tempat tidur
  • 12. #ADI, Siti, & Diyah membantu pasien untuk duduk di tepi tempat tidur, membantu pasien untuk berbaring BENTUK LATIHAN Duduk di tepi tempat tidur
  • 13. #ADI, Siti, & Diyah Posisi duduk yang seimbang di definisikan sebagai kemampuan duduk tanpa menggunakan aktivitas otot yang berlebihan, bergerak menuju ke posisi duduk, dan melakukan aktivitas dalam posisi duduk. Keselarasan tubuh dalam posisi duduk tergantung dari : jenis tempat duduk, apa yang sedang dilakukan, dan postur tubuh. Keselarasan posisi duduk meliputi: kaki dan lutut dalam posisi berdekatan, berat badan terdistribusi merata, fleksi pinggul dengan ekstensi trunk, keseimbangan kepala pada bahu. Beberapa gerakan kompensasi yang sering ditemukan pada pasien yang duduk tidak seimbang: 1. Dasar tumpuan yang lebar (kaki terlampau jauh dan tidak sejajar) 2. Gerakan terbatas yang disadari antara lain menahan dirinya agar dapat duduk dan menahan nafas. 3. Pasien menyeret kakinya untuk membuat keselarasan tubuh. 4. Tangan atau lengan menumpu agar menjaga stabilitas. 5. Pasien bersandar ke depan atau kebelakang ketika melakukan aktivitas yang mengakibatkan titik berat badannya bergeser. Keseimbangan duduk
  • 14. #ADI, Siti, & Diyah Latihan duduk seimbang , meliputi latihan kontrol postur saat pusat gravitasi berubah, meningkatkan kompleksitas. Keseimbangan duduk BENTUK LATIHAN
  • 15. #ADI, Siti, & Diyah 1. Keberdiri : penempatan kaki, sudut inklinasi dari trunk terhadap pinggul yang fleksi dengan leher dan tulang belakang yang ekstensi, gerakan lutut ke depan, ekstensi pinggul dan lutut. 2. Keduduk : sudut inklinasi dari trunk terhadap pinggul yang fleksi dengan leher dan tulang belakang yang ekstensi, gerakan lutut ke depan, fleksi lutut. 3. Kompensasi yang sering terlihat pada pasien :Berat badan ditumpu oleh sisi yang sehat Tidak mampu mengubah pusat gravitasi ke depan dengan baik.Pasien berusaha memindahkan berat badan ke depan dengan fleksi tubuh, kepala dan pinggul dengan memegang tepi kursi.Gagal menempatkan kaki yang sakit sehingga sewaktu pasien duduk dan berdiri, kaki yang sehat akan menumpu keseluruhan berat badannya. Duduk ke berdiri Komponen-komponen penting
  • 16. #ADI, Siti, & Diyah 1. Latihan komponen yang hilang, yaitu melatih tubuh condong ke depan terhadap pinggul dengan gerakan lutut ke depan. 2. Latihan berdiri dan duduk: terdiri dari: latihan berdiri, latihan duduk, meningkatkan kompleksitas Duduk ke berdiri BENTUK LATIHAN
  • 17. #ADI, Siti, & Diyah • Kaki berjarak beberapa inchi • Panggul berada di depan pergelangan kaki • Bahu melewati panggul • Kepala seimbang dengan bahu • Tubuh tegak • Persiapan pengaturan postural • Pengaturan postural saat melakukan gerakan. Keseimbangan berdiri Komponen-komponen penting
  • 18. #ADI, Siti, & Diyah • Kaki berjarak beberapa inchi • Panggul berada di depan pergelangan kaki • Bahu melewati panggul • Kepala seimbang dengan bahu • Tubuh tegak • Persiapan pengaturan postural • Pengaturan postural saat melakukan gerakan. Gerakan kompensasi yang sering ditemukan pada pasien adalah : • Dasar tumpuan yang terlalu lebar • Gerakan yang disadari terbatas • Pasien menyeret kakinya agar tubuh dapat seimbang • Pasien mengambil langkah atau bergerak terlalu awal dibanding normal • Panggul pasien fleksi (seharusnya pergelangan kaki dorsofleksi) agar bis bergerak ke depan dan menggerakkan tubuh agar bisa bergerak ke samping. • Menggunakan lengan untuk mendukung posisi berdiri dan meminimalisir efek gravitasi. Keseimbangan berdiri Komponen-komponen penting
  • 19. #ADI, Siti, & Diyah a. Melatih keseimbangan panggul b. Mencegah lutut untuk fleksi c. Latihan kontraksi otot quadriceps d. Latihan kontrol postural ketika gaya gravitasi berubah e. Meningkatkan kompleksitas. Keseimbangan berdiri BENTUK LATIHAN
  • 20. #ADI, Siti, & Diyah 1) Stance Phase: Ekstensi panggul, gerak lateral panggul dan trunk, fleksi lutut di awal heel strike di ikuti ekstensi kemudian fleksi kembali. 2) Swing Phase : Fleksi lutut dengan panggul mulai ekstensi, lateral pelvis miring ke bawah pada bidang horizontal saat toe off, fleksi pinggul, rotasi pelvis ke depan saat tungkai mengayun, ekstensi lutut dan dorsi fleksi pergelangan kaki segera di awal heel strike. Kompensasi gerakan yang dibentuk oleh pasien : 1) Fase stance pada tungkai yang sakit: kurangnya ekstensi dari pinggul dan dorsi fleksi dari tungkai, kurangnya kontrol fleksi-ekstensi lutut, pergerakan pelvis ke lateral yang berlebihan, kemiringan pelvis ke bawah berlebihan pada sisi yang sehat berhubungan dengan pergerakan ke lateral yang berlebihan dari sisi yang sakit. 2) Fase swing : kurangnya fleksi lutut saat toe-off, kurangnya fleksi pinggul, kurangnya ekstensi lutut dengan dorsi fleksi pergelangan kaki saat heel strike. Berjalan Komponen-komponen penting
  • 21. #ADI, Siti, & Diyah 1) Latihan komponen yang hilang : terdiri dari fase stance (Latihan ekstensi pinggul, kontrol lutut, gerak pelvic), dan fase swing (Latihan fleksi lutut pada awal fase swing, latihan ekstensi lutut dan dorsifleksi kaki pada heel strike) 2) Latihan berjalan Berjalan BENTUK LATIHAN
  • 22. #ADI, Siti, & Diyah TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA