Pancasila dan UUD 1945 sebagai Pandangan Hidup Bangsa
1. PANCASILA DAN UUD 1945
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar PKn
Dosen : Drs. Nono Harsono Sunaria, M.Si
oleh
Ines Amelia Putri
(1204121)
Listiani Agestina
(1205074)
Meriza Heronica
(1204259)
3D PGSD
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kampus Cibiru
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2013
10
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pancasila dan UUD 1945“ tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Kami meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena memiliki
banyak kekurangan, baik dalam hal isi, maupun sistematik dan teknik
penulisannya. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah. semoga allah swt senantiasa meridhai
segala usaha kita. aamiin.
Bandung, Oktober 2013
10
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Bab 1 Pendahuluan
A. LatarBelakang ....................................................................................................... 1
B. RumusanMasalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................................. 2
Bab 2 Pembahasan
A. Hakikat dan Fungsi Pancasila .............................................................................. 3
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia .................................... 4
2. Pancasila sebagai dasar Negara ......................................................................... 6
3. Pancasila swbagai ideologi bangsa Indonesia ................................................... 8
Bab 3 Penutup
A. Simpulan ............................................................................................................... 10
Daftar Pustaka
iii
10
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari
seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang
makin baik di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila yang diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan
hidup bangsa. Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, mengingat
pancasila merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung
makna bahwa di dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang
luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.
Kadangkala nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan
penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia ini diabaikan, sehingga tidak
dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, akibatnya nilai-nilai luhur tersebut
dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk melestarikan nilai-nilai
pancasila itu perlu adanya usaha secara nyata dan terus-menerus dihayati dan
diamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap
warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama
mengamalkan nilai-nilai pancasila demi kelestarianya.
Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur
pancasila, perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi
penerus bangsa, salah satunya lewat pendidikan pancasila.
10
5. B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan yang disajikan dalam makalah ini lebih terfokus, maka
penyusun membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi hakikat dan fungsi Pancasila?
2. Bagaimana pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?
C. Tujuan Makalah
Dalam penyusunan makalah tujuan yang hendak dicapai yaitu:
1. Pemahaman mengenai hakikat dan fungsi Pancasila
2. Mengetahui pancasila sebagai pandangan hidup
D. Manfaat Makalah
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah mendapat
pemahaman baru tentang apa yang menjadi hakikat dan fungsi Pancasila dan
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam pembelajaran Konsep Dasar
PKn.
10
6. BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila merupakan milik bersama masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sebagai milik bersama, sudah sepatutnya kita memahami bagaimana kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
merupakan dasar negara, ideologi negara dan juga sebagai pandangan hidup.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu pada abad
XIV, tetapi makna Pancasila pada zaman Majapahit tentu saja berbeda dengan
makna Pancasila sebagaai dasar negara republik Indonesia. Pada buku Sutasoma,
istilah Pancasila memiliki dua arti, yaitu berbatu sendi yang lima dan pelaksanaan
kesusilaan yang lima (Pancasila krama), yang terdiri dari:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak mabuk minuman keras
Sedangkan Pancasila yang dijadikan dasar negara kita mempunyai lima
arti dasar, dengan rumusan yang sah dan resmi yang tercantum dalam alinea ke 4
pembukaan UUD Negara RI tahun 1945.
A. Hakikat dan Fungsi Pancasila
Pemahaman mengenai hakikat pancasila merupakan suatu upaya penalaran
nasional untuk memahami makna hakiki nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara Indonesia. Bagi bangsa dan negara Indonesia hakikat
pancasila yaitu sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua
pengertian pokok tersebut terdapat beberapa pengertian atau penyebutan lain yang
dihubungkan dengan pancasila seperti :
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
10
7. 2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia yaitu ciri khas yang dapat
dibedakan dengan bangsa lain.
3. Pancasila sumber dari segala sumber hukum dalam kehidupan bernegara.
4. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu
mendirikan negara.
5. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
6. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.
7. Pancasila sebagai Ideologi Indonesia.
Pengertian atau penyebutan tersebut tidaklah salah bahkan merupakan
kekayaan akan makna Pancasila bagi bangsa Indonesia. Tetapi berbagai
penyebutan tersebut pada dasarnya harus dikembalikan pada pengertian dan
fungsi pokok pancasila yaitu sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara
Indonesia. Oleh karena itu, kadang-kadang berbagai pengertian atau penyebutan
tersebut dapat mengaburkan hakikat pancasila itu sendiri, sebagai contoh misalnya
pancasila dikatakan sebagai alat bangsa yang sengaja diberi pengertian yang salah
oleh Aidit (tokoh PKI) yaitu apabila bangsa indoensia telah bersatu maka dasar
negara Pancasila dapat diganti dengan ideologi lain (Komunisme).
Dengan demikian pancasila tidak boleh ditafsirkan oleh sembarang orang
atau golongan karena akan mengaburkan maknanya yang pada akhirnya akan
menrongrong dasar negara Pancasila. Seperti yang telah terjadi pada masa lalu.
Jadi, sekali lagi hakikat pancasila yaitu sebagai pandangan hidup dan dasar negara
RI dan fungsi pancasila sendiri yaitu sebagai pandangan hidup, dasar negara dan
ideologi negara.
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup berkenaan dengan sikap manusia didalam memandang diri
dan lingkungannya. Sikap manusia ini dibentuk oleh adanya kekuatan yang
bersemayam pada diri manusia, yakni iman, cipta, rasa dan karsa, yang
membentuk pandangan hidup perorangan dan kemudian beradaptasi dengan
pandangan hidup perorangan lainnya menjadi pandangan hidup kelompok.
Hubungan antara kehidupan kelompok yang satu dengan kelompok lainnya
10
8. kemudian melahirkan suatu pandangan hidup bangsa. Pandangan hidup adalah
kristalisasi dan institusionaliasi dari nilai-nilai yang dimiliki, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
Menurut Subandi Al Marsudi penulis buku Pancasila dan UUD’45 dalam
Paradigma Reformasi Pandangan Hidup dapat didefinisikan sebagai segenap
prinsip dasar yang dipegang teguh oleh suatu bangsa guna memecahkan berbagai
persoalan kehidupan yang dihadapinya. Berikut gambaran pancasila sebagai
pandangan hidup ;
a.
Pancasila disebut sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, karena nilainilai yang terkandung dalam sila-silanya tersebut dari waktu kewaktu dan
secara tetap telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
Bangsa Indonesia.
b.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, digunakan sebagai petunjuk
hidup sehari-hari, dan digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan
didalam segala bidang. Tidak boleh ada kegiatan yang bertentangan dengan
norma-norma kehidupan, baik norma agama, norma kesusilaan, norma sopan
santun maupun norma hukum yang berlaku.
c.
Pandangan hidup bangsa dapat digunakan untuk mencapai hidup yang kokoh
guna mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapai,
karena tanpa memiliki pandangan hidup suatu bangsa akan terus terombangambing dalam menghadapi persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya
sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan
masyrakat global. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan
memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah-masalah
politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak kehidupan
masyarakat yang makin maju, serta didalam membangun dirinya.
d.
Definisi atau batasan tentang pandangan hidup suatu bangsa ini pernah kita
dapati dalam buku pengantar pemahaman atas latar belakang Ketetapan No.
II/MPR/1978 tentang Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila atau
Ekaprasetia Pancakarsa.
10
9. e.
Berdasarkan hasil Sidang Istimewa MPR-RI bulan November 1998
Ketetapan No. II/MPR/1978 tersebut di atas telah dinyatakan dicabut dengan
Ketetapan MPR-RI No. XVIII/MPR/1998.
f.
Dari segi kedudukannya, Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi, yakni
sebagai cita-cita dan Pandangan Hidup Bangsa dan Negara RI, sedangkan
dilihat dari segi fungsinya Pancasila mempunyai fungsi utama sebagai Dasar
Negara RI.
g.
Istilah-istilah lain sebagai sinonim dari pengertian pandangan hidup dikenal
dengan sebutan: way of life, pandangan dunia, pegangan hidup, pedoman
hidup dan petunjuk hidup.
2. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 dan tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966
yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar
negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS
dengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966 jo. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan
Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di
Indonesia.
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar
negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang
terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan
sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat
dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara memberikan pengertian bahwa
negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara
harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh
perundang-undangan. Mengenai hal ini, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan:
“Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan
10
10. dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat
dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan
beradab),
agar
masing-masing
dapat
hidup
layak
sebagai
manusia,
mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap
mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh
rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”
Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan
menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang
didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk
melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa
Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan
kewajiban negara.
Pancasila tersusun secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas)
memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian
rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Oleh karena itu, Pancasila pun harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisahpisahkan.
Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan
yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat
diantitesiskan satu sama lain. Secara tepat dalam Seminar Pancasila tahun 1959,
Prof.
Notonagoro
melukiskan
sifat
hirarkis-piramidal
Pancasila
dengan
menempatkan sila “Ketuhanan Yang Mahaesa” sebagai basis bentuk piramid
Pancasila. Dengan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: “Tiap-tiap
orang beragama atau percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah
sesuatu yang perlu dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya
hanyalah akibat saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar
negara sesungguhnya berisi:
a.
Ketuhanan Yang Maha Esa
b.
Kemanusiaan yang adil dan berada
10
11. c.
Persatuan Indonesia
d.
Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/ perwakilan
e.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Pancasila sebagai Ideologi Negara
Sebagai suatu ideologi nasional bangsa dan negara Indonesia, maka
Pancasila merupakan sekumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang
menyeluruh dan sistematik menyangkut bidang kehidupan politik, sosial,
kebudayaan dan keagamaan yang menjadi dasar kenegaraan untuk seluruh rakyat
dan bangsa Indonesia.
Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan
dan pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain
di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat, nilai kebudayaan serta
nilai religius yang terdapat dalam budaya hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara. Unsur-unsur tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan
oleh para pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara
dan ideologi bangsa dan negara Indonesia. karena ciri khas itulah Pancasila
memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
a.
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila merupakan Ideologi terbuka hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
Pancasila
bersifat
aktual,
dinamis,
antisifasif
dan
senantiasa
mampu
menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Nilai dasarnya tetap
dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung
didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah
aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan
IPTEK dan perkembangan zaman.. Ketahanan ideologi Pancasila harus menjadi
bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.
10
12. Kekuatan suatu ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki
oleh ideologi tersebut, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila
sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:
1) Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu
mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu
lahir atau muncul untuk pertama kalinya, paling tidak nilai dasar ideologi
itu mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.
2) Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung
dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai
kelompok atau golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik
melalui pengalaman dalam praktek kehidupan bersama sehari-hari.
3) Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan
ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan
perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi atau ikut mewarnai proses
perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri
yang tercermin dalam nilai dasarnya.
Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan
sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :
1) Memperkokoh persatuan bangsa Indonesia yang bersifat majemuk.
2) Mengarahkan bangsa Indonesia pada tujuannya dan menggerakkan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3) Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan
dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4) Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa
dan Negara.
10
13. BAB III
PENUTUPAN
a. Simpulan
Hakikat dan fungsi pancasila diantaranya adalah sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia dan sebagai dasar Negara. Sebagai pandangan hidup, pancasila
berperan sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk arah bagi semua
kegiatan hidup dan penghidupan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Sedangkan sebagai dasar Negara,
pancasila Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan
proses panjang yang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta
melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, kedudukan pancasila sebagai dasar
Negara, sebagai mana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, merupakan
sumber tertib hukum tertinggi yang mengatur kehidupan Negara dan masyarakat.
Melihat hakikat tersebut, tersirat akan pentingnya nilai-nilai yang terdapat
dalam pancasila. Nilai-nilai tersebut merupakan suatu cerminan dari kehidupan
masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai
generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut dengan cara,
diantaranya :
1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus Pancasila
pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Lebih memasyarakatkan pancasila.
3. Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
Pancasila.
5. Menolak dengan tegas faham-faham yang bertentangan dengan Pancasila.
10
14. DAFTAR PUSTAKA
Ruhcitra . (2008) . “Pancasila sebagai dasar negara” . [ONLINE] . Tersedia
:http://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/01/pancasila-sebagai-dasar-negara/
.Tanggal akses 03 Oktober 2013 .
Sulaiman, Mariamah. (2013) . “Pancasila sebagai Pandangan Hidup” .[ONLINE] .
Tersedia : http://mariamah-sulaiman.blogspot.com/2013/03/pancasila-sebagaipandangan-hidup.html . Tanggal akses 03 Oktober 2013 .
Sundawa, Dadang dkk .(2009) . “ Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan”.
Bandung : UPI PRESS.
10