Dokumen tersebut membahas tentang metafisika dari sudut pandang ilmiah dan amaliah. Secara garis besar dibahas mengenai hubungan agama dan ilmu pengetahuan, pengertian ilmu dalam agama, objek ilmu menurut agama, dan metode meraih pengetahuan menurut agama. Dokumen ini menunjukkan bahwa agama Islam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan secara ilmiah namun tetap berlandaskan nilai-nilai agama.
3. AGAMA DAN SAINS
• Pandangan tentang sains dapat diketahui
prinsip-prinsipnya dari analisis firman Tuhan.
QS Al-'Alaq [96]: 1-5).
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari 'alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha Pemurah. Yang mengajar
manusia dengan pena, mengajar manusia
apa yang tidak diketahuinya .
4. AGAMA DAN SAINS
• Iqra' terambil dari akar kata yang
berarti menghimpun.
• Dari menghimpun lahir aneka
makna seperti menyampaikan,
menelaah, mendalami, meneliti,
mengetahui ciri sesuatu, dan
membaca baik teks tertulis
maupun tidak.
5. AGAMA DAN SAINS
Iqra' berarti bacalah, telitilah, dalamilah,
ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah
alam,perhatikanlah, tanda-tanda zaman,
sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis
maupun yang tidak.
• Alhasil, objek perintah iqra' mencakup
segala sesuatu yang dapat dijangkaunya,
baik fisika, maupun metafisika
6. AGAMA DAN SAINS
• Kata ilmu dengan berbagai bentuknya
terulang 854 kali dalam Al-Quran.
• Kata ini digunakan dalam arti proses
pencapaian pengetahuan dan objek
pengetahuan.
• Ilmu dari segi bahasa berarti kejelasan, karena
itu segala yang terbentuk dari akar katanya
mempunyai ciri kejelasan
7. AGAMA DAN SAINS
• Ilmu adalah pengetahuan yang jelas
tentang sesuatu.
• Dalam pandangan Agama, ilmu adalah
keistimewaan yang menjadikan
manusia unggul terhadap makhluk-
makhluk lain guna menjalankan fungsi
kekhalifahan.
8. AGAMA DAN SAINS
• Manusia, memiliki potensi untuk meraih ilmu
dan mengembangkannya dengan seizin Allah.
• Karena itu, bertebaran ayat yang
memerintahkan manusia menempuh berbagai
cara untuk mewujudkan hal tersebut.
• Berkali-kali pula Al-Quran menunjukkan
betapa tinggi kedudukan orang-orang yang
berpengetahuan.
Menurut pandangan Al-Quran --seperti
diisyaratkan oleh wahyu pertama-- ilmu terdiri
dari dua macam.
9. AGAMA DAN SAINS
• Pertama, ilmu yang diperoleh dari Allah sebagai
yang menciptakan .
• seperti diinformasikan dalam firman Tuhan
surat Al-Kahfi (18): 65.
Lalu mereka (Musa dan muridnya) bertemu dengan
seorang hamba dan hamba-hamba Kami, yang telah
Kami anugerahkan kepadanya rahmat dari sisi Kami
dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi
Kami.
10. AGAMA DAN SAINS
• Kedua, ilmu yang diperoleh karena usaha manusia.
Pembagian ini disebabkan karena dalam pandangan
Al-Quran terdapat hal-hal yang "ada" tetapi tidak
dapat diketahui melalui upaya manusia sendiri. Ada
wujud yang tidak tampak, sebagaimana ditegaskan
berkali-kali oleh Al-Quran, antara lain dalam firman-
Nya:
Aku bersumpah dengan yang kamu lihat dan yang
kamu tidak lihat fisika dan metafisika (QS Al-Haqqah
[69]: 38-39).
• 'ilm kasbi
11. Dengan demikian, objek ilmu meliputi materi dan
non-materi. fenomena dan non-fenomena, bahkan
ada wujud yang jangankan dilihat, diketahui oleh
manusia pun tidak.
Dia menciptakan apa yang tidak kamu ketahui (QS
Al-Nahl [16]: 8) .
Dari sini jelas pula bahwa pengetahuan manusia
amatlah terbatas, karena itu wajar sekali Allah
menegaskan.
Kamu tidak diberi pengetahuan kecuali sedikit (QS
Al-lsra'[17]: 85).
12. • Objek ilmu menurut ilmuwan Muslim
mencakup alam materi (fisika) dan non-
materi (metafisika) Karena itu, sebagai
ilmuwan Muslim --khususnya kaum sufi
melalui ayat-ayat Al-Quran--
memperkenalkan ilmu yang mereka
sebut al-hadharat Al-Ilahiyah al-khams
(lima kehadiran Ilahi) untuk
menggambarkan hierarki keseluruhan
realitas wujud.
13. • Kelima hal tersebut adalah:
(l) alam nasut (alam materi),
(2) alam malakut (alam kejiwaan),
(3) alam jabarut (alam ruh),
(4) alam lahut (sifat-sifat Ilahiyah), dan
(5) alam hahut (Wujud Zat Ilahi).
Tata cara dan sarana yang harus digunakan
untuk meraih pengetahuan tentang kelima
hal tersebut,dirangkum dalam ilmu
metafisika eksakta
14. • Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. dan Dia
memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati
agar kamu bersyukur (menggunakannya sesuai
petunjuk Ilahi untuk memperoleh pengetahuan) (QS Al-
Nahl [16]: 78).
•
Ayat ini mengisyaratkan penggunaan empat sarana
yaitu, pendengaran, mata (penglihatan) dan akal,
serta hati.
15. • Trial and error (coba-coba), pengamatan,
percobaan, dan tes-tes kemungkinan (probability)
merupakan cara-cara yang digunakan ilmuwan
untuk meraih pengetahuan. Hal itu disinggung
juga oleh Al-Quran, seperti dalam ayat-ayat yang
memerintahkan manusia untuk berpikir tentang
alam raya, melakukan perjalanan, dan
sebagainya, kendatipun hanya berkaitan dengan
upaya mengetahui alam materi.
16. • Perhatikanlah apa yang terdapat di langit dan
di bumi ... (QS Yunus [10]: 101).
•
Apakah mereka tidak memperhatikan
bagaimana unta diciptakan, bagaimana langit
ditinggikan, bagaimana gunung ditancapkan
dan bagaimana bumi dihamparkan? (QS Al-
Ghasyiyah [88]: 17-20).
17. • Apakah mereka tidak memperhatikan bumi?
Berapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu
aneka ragam tumbuhan yang baik? (QS Al-
Syu'ara' [26]: 7)
• Apakah mereka tidak melakukan perjalanan di
bumi ... (QS 12: 109; 22: 46; 35: 44; dan lain-lain).
•
Di samping mata, telinga, dan pikiran sebagai
sarana meraih pengetahuan, Al-Quran pun
menggarisbawahi pentingnya peranan kesucian
hati.
18. Dari sini para ilmuwan Muslim menekankan
pentingnya tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa)
guna memperoleh hidayat
(petunjuk/pengajaran Allah), karena mereka
sadar terhadap kebenaran firman Allah:
Aku akan memalingkan orang-orang yang
menyombongkan diri di muka bumi dari ayat-
ayat Ku ... (QS Al-A'raf [7]: 146).
19. Berkali-kali pula Al-Quran menegaskan bahwa
inna Allah la yahdi, sesungguhnya Allah tidak
akan memberi petunjuk kepada al-zhalimin
(orang-orang yang berlaku aniaya), al-kafirin
(orang-orang yang kafir), al-fasiqin (orang-
orang yang fasik), man yudhil (orang yang
disesatkan), man huwa kadzibun kaffar
(pembohong lagi amat inkar), musrifun kazzab
(pemboros lagi pembohong), dan lain-lain.
20. Memang, mereka yang durhaka dapat saja
memperoleh secercah ilmu Tuhan yang bersifat
kasbi, tetapi yang mereka peroleh itu terbatas
pada sebagian fenomena alam, bukan hakikat
(nomena). Bukan pula yang berkaitan dengan
realitas di luar alam materi. Dalam konteks ini Al-
Quran menegaskan:
... Tetapi banyak manusia yang tidak mengetahui.
Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari
kehidupan dunia sedangkan tentang akhirat
mereka lalai (QS Al-Rum [30]: 6-7)
21. Para ilmuwan Muslim juga menggarisbawahi
pentingnya mengamalkan ilmu. Dalam konteks
ini, ditemukan ungkapan yang dinilai oleh
sementara pakar sebagai hadis Nabi saw:
"Barangsiapa mengamalkan yang
diketahuinya maka Allah menganugerahkan
kepadanya ilmu yang belum diketahuinya".
Sebagian ulama merujuk kepada Al-Quran
surat Al-Baqarah ayat 282 untuk memperkuat
kandungan hadis tersebut.
22. Bertakwalah kepada Allah, niscaya Dia mengajar
kamu. Dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu. (QS. Al-Baqarah ayat 282)
Atas dasar itu semua, Al-Quran memandang
bahwa seseorang yang memiliki ilmu harus
memiliki sifat dan ciri tertentu pula, antara lain
yang paling menonjol adalah sifat khasyat (takut
dan kagum kepada Allah) sebagaimana
ditegaskan dalam firman-Nya, .
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya adalah ulama (QS Fathir [35]:
28).
23. Dalam konteks ayat ini, ulama adalah mereka
yang memiliki pengetahuan tentang fenomena
alam/ metafisika
Rasulullah saw menegaskan bahwa "Ilmu itu
ada dua macam, ilmu di dalam dada, itulah
yang bermanfaat, dan ilmu sekadar di ujung
lidah, maka itu akan menjadi saksi yang
memberatkan manusia".
24. Kaum Muslim harus menghindari cara berpikir
tentang bidang-bidang yang tidak
menghasilkan manfaat, apalagi tidak
memberikan hasil kecuali menghabiskan
energi. Rasulullah saw sering berdoa, "Wahai
Tuhan, Aku berlindung kepada-Mu dari ilmu
yang tidak bermanfaat".
25. YES
Atas dasar ini pula berpikir atau menggunakan
akal saja tidak cukup untuk mengungkap rahasia
alam metafisika. Artinya, hati mesti turut juga
dipergunakan untuk menjelajahi alam metafisika.
Menarik untuk dikemukakan bahwa ayat-ayat Al-
Quran vang berbicara tentang alam raya,
menggunakan redaksi yang berlainan ketika
menunjukkan manfaat yang diperoleh dan alam
raya, walaupun objek atau bagian alam yang
diuraikan sama.
26. Perhatikan misalnya ketika Al-Quran menguraikan
as-samawat wal-ardh. Dalam Al-Quran surat Al-
Baqarah ayat 164, penjelasan ditutup dengan
menyatakan, la ayatin liqaum(in) ya'qilun
(sungguh terdapat tanda-tanda bagi orang yang
berakal). Sedangkan dalam Al-Quran surat Ali-
'Imran ayat 90, ketika menguraikan persoalan
yang sama diakhiri dengan la ayatin li-ulil albab
(pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
bagi Ulil Albab (orang-orang yang memiliki
saripati segala sesuatu yakni metafisika).
27. Ayat-ayat yang berbicara tentang alam raya, yang
darinya dapat ditarik kesan adanya beragam tingkat dan
manfaat yang seharusnya dapat diraih oleh mereka
yang mempelajari fenomena alam yang mengandung
metafisika:
yatafakkarun (yang berpikir) (QS 10: 24)
ya'lamun (yang mengetahui) (QS 10: 5),
yatazakkarun (yang mengambil pelajaran) (QS 16: 13),
ya'qilun (yang memahami) (QS 16: 12),
yasma'un (yang mendengarkan) (QS 30: 23),
uqinun (yang meyakini) (QS 45: 4),
al-mu'minin (orang-orang yang beriman) (QS 45: 3),
al-'alimin (orang-orang yang mengetahui) (QS 30: 22).
28. Dr. Lorens Bagus
Mengatakan bahwa Metafisika sebagai ilmu
pengetahuan memiliki objek formal
tersendiri dan terlihat dalam metodologi nya
sebagai suatu analisis sains.
Sebagai suatu tuntutan ilmiah diperguruan
tinggi karyanya sudah cukup baik
29. Dr. Lorens Bagus
Metafisika meneliti hal-hal yang ada hubungan
sebab-sebab terdalam dan universal. Karena itu
metafisika merupakan Ilmu Pengetahuan yang
paling tinggi dalam pengertian kata ilmu.
Sesuai dengan definisi Metafisika adalah segala
yang ada yang bersifat Transenden, sesudah,
melampaui, dibalik, diatas Fisika, Berarti bahwa
objek materi Metafisika itu sangat luas
lingkupnya
30. HR. Bukhari : “ Al Islamu Ilmiyyun Wa’amaliyyun”
artinya : ” Islam adalah agama Ilmiah dan
Amaliah”.
Namun karena penerimaan agama bagi umat
sebagian besar ditekankan dan diajarkan
secara filosofis dan terkadang masih ada
kesan dogmatis serta kepercayaan semata-
mata,
31. Mari kita coba melihat beberapa ke
ilmiahan hadis dengan metafisika
eksakta.
“Apabila ada seekor lalat jatuh di bejana
seorang diantara kalian,
tenggelamkanlah. Karena pada salah
satu sayapnya terdapat penyakit dan
pada sayap yang lainnya terdapat
obatnya.”(HR. Bukhari)3
32. Kemudian dijelaskan juga dalam hadits lain
yang berbunyi :
“Salah satu sayap lalat itu adalah racun,
sementara yang lainnya adalah obat. Maka,
apabila seekor lalat jatuh dalam makanan,
tenggelamkanlah. Karena ia mendahulukan
racunnya dan mengakhiri obatnya.”(HR.An-
Nasa’i, Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi)3
33. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan para ahli tentang lalat dapat
disimpulka bahwa pada lalat tidak hanya
terdapat mikroorganisme pathogen, tetapi
juga terdapat mikroorganisme yang mampu
menghambat dan memgfagosit
mikroorganisme yang meyebabkan penyakit
tersebut.
34. Dan hadits Rasulullah yang telah disampaikan
empat belas abad yang lalu telah mampu
dibuktikan oleh ilmu kedokteran sekarang ini.
Hal ini membuktikan betapa Allah yang maha
kuasa, telah memberikan kita sedikit ilmu
pengetahuan.
35. Sesungguhnya di bawah laut ada api dan di
bawah api ada laut.” (H.R. Abu Daud, al-Baihaqi,
dan al-Hakim)
Empat belas abad silam, Rasulullah
menyampaikan hadis ini ,akan tetapi pada saat
agama masih dipengaruhi filosofi , para ahli hadis
mengatakan bahwa hadis itu bermakna metaforis
yang menunjukkan dahsyatnya hari kiamat
Ada pula yang menafsirkannya sebagai gambaran
peristiwa yang akan terjadi di akhirat.
36. Namun, setelah secience berkembang ,dan dapat
dikaji dengan ilmu eksakta makna hadis itu
menjadi benar-benar harfiah “di bawah laut ada
api dan di bawah api ada laut.” Itulah fakta ilmiah
yang ditemukan para ahli geologi dan oceanologi.
Jauh di dasar samudra terdapat kawah-kawah
vulkanik yang aktif menyemburkan lahar dengan
panas melebihi 1.000° celcius. Api yang sangat
panas itu tidak menguapkan air laut dan air laut
tidak memadamkan api itu. Dan di bawah cairan
magma (molten rock) itu terdapat cadangan air
yang sangat besar, bahkan lebih besar daripada
air yang ada di daratan.
37. Itulah salah satu bentuk mukjizat ilmiah yang
terkandung dalam hadis Nabi saw. Rahasia
dan hikmah agung yang terdapat dalam hadis-
hadis Nabi belum lagi tersingkap semuanya.
Empat belas abad yang lampau, ketika
kebanyakan manusia diliputi kebodohan dan
keterbelakangan, Rasulullah Muhammad saw.
telah menyampaikan fakta-fakta ilmiah yang
kebenarannya baru tersingkapkan di era
kemajuan sains dan teknologi.
38. Dengan ilmu pengetahuan akan mengantarkan
kita semakin yakin akan agama Metafisika
eksakta yang bisa mendekatkan kebersamaan
Agama dengan ilmu pengetahuan Sebuah karya
gemilang di zaman kita.