4. Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu semua, yaitu AllahYang mempunyai kerajaan
langit dan bumi; tidak adaTuhan (yang berhak disembah)
selain Dia,Yang menghidupkan dan mematikan, maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-
kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk".
(QS: Al-A'raf Ayat: 158)
6. 1. Substansi Dakwah Rasulullah
Saw.Risalah yang dibawa Nabi Muhammad Saw. pada wahyu
pertama dan kedua adalah sebagai berikut:
a) Mengesakan Allah Swt., yakni dengan menyembah kepada
Allah Swt.Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi- Nya. Inilah
permulaan pemerintah Allah untuk diperjuangkan dengan
menyiarkan agama Allah Swt. kepada seluruh umat manusia.
b) Membersihkan pakaian, yakni dengan mengeluarkan sebagian
harta benda untuk dimanfaatkan di jalan Alllah Swt.
c) Mengeluarkan manusia dari kegelapan dan kebodohan ke alam
yang terang, dengan menunggalkan perbuatan-perbuatan disa
sebagaimana kehidupan zaman jahiliyah,
d) Mengangkat derajat manusia (terutama adalah wanita) yang
tenggelam jauh ke lembah kenistaan. Di sisi Allah Swt.Yang
membedakan manusia adalah tingkat ketakwaaannya.
e) Perintah untuk memperbaiki akhlak manusia. Back
8. A. Dakwah dengan cara Sembunyi-
sembunyi (Sirriyah)
Sebagai tempat kelahiran dan pertumbuhannya, maka kota
Mekkah dijadikn Rasulullah SAW sebagai titik tolah dakwahnya.
Pada awalnya, metode dakwah yang dilakukan Rasulullah
SAW bersifat sirriyah (sembunyi-sembunyi), berlangsung selama
tiga tahun pertama dakwahnya. Hal tersebut mengingat kedudukan
Rasulullah SAW yang masih lemah, ditambah kandungan dakwah
beliau yang sangat bertolak belakang dengan keyakinan prinsip
masyarakatnya yang penuh dengan nilai-nilai kesyirikan. Lapisan
masyarakat yang paling pertama beliau serukan ajaran Islam tentu
saja adalah keluarga dan kenalah dekatnya, itupun beliau pilih
hanya kepada mereka yang ada tanda-tanda kebaikan pada dirinya.
Usaha beliau tidak sia-sia.Pada hari-hari pertama
dakwahnya terkumpul sejumlah orang menerima dakwahnya
dengan penuh keyakinan dan pernghormatan kepada Rasulullah
SAW. Merekalah yang dalam sejarah Islam dikenal sebagi As-
Saabiquunal Awwalun(Generasi Pertama yang menerima Islam).
9. Tak berapa lama, tercatatlah sejumlah orang yang masuk
Islam dewau beliau, di antaranya: Utsman bin Affan, Subair bin
Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin AbiWaqqas,Thalhah
bin Ubaidillah ra.. Mereka juga digolongkan sebagai generasi
pertama di kalangan para sahabat dan yang banyak berperan dalam
dakwah Rasulullah SAW berikutnya.
Kemudian, satu demi satu masyarakat Quraisy masuk
Islam. Mereka semua masuk Islam secara sembunyi-sembunyi,
karena Rasulullah SAW menyampaikan dakwahnya secara individu
dan rahasia.
Sedikit demi sedikit lahirlah ikatan hati yang kuat di antara
mereka, kemudian lahirlah rasa ukhuwah dan tolong menolong
sehingga semakin megokohkan keimanan mereka.
Back
10. B. Dakwah dengan cara Terang-
terangan
(Jahriyah) Mendakwahkan KeluargaTerdekat
Fase ini ditandai wahyu AllahTa'ala yang berisi perintah untuk
memperingatkan kalangan keluarga beliau, sebagaimana firman AllahTa'ala:
"Dan berilah peringatan kepada karabat-kerabatmu yang terdekat"
(QS. Asy-Syu'ara: 214)
Setelah turun ayat tersebut, yang pertama Rasulullah SAW lakukan
adalah mengumpulkan sanak saudaranya dari kalangan Bani Hasim. Maka
berkumpullah sekitar empat puluh lima orang dari sukunya.
Rasulullah SAW segera menyampaikan misinya:
"Segala puji hanya milik Allah, aku memuji-Nya, mohon pertolongan-Nya,
berimah dan bertawakkal kepada-Nya.TiadaTuhan yang disembah kecuali Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus
untuk kalian secara khusus, dan kepada umat manusia secara umum. Demi Allah,
kamu sekalian akan mati sebagaimana kalian tidur, dan kalian akan dibangkitkan
sebadaimana kalian bangun dari tidur, dan perbuatan kalian akan diperhitungkan.
Di sana ada syurga (dengan kenikmatan) abadi, atau neraka (dengan siksaan)
abadi."
Tak lama kemudian mereka berkumpul. Bahkan seseorang berhalangan hadir
mengutus utusannya untuk mencari tahu apa yang terjadi.
11. Mempertegas Dakwah dan Reaksi Kaum Musyrikin.
Turunlah wahyu AllahTa'ala untuk mempertegas misi
dakwah Rasulullah SAW kepada seluruh masyarakah, ayat tersebut
adalah:
”Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang
Musyrik." (QS. Al-Hijr: 94)
Maka Rasulullah SAW semakin mempertegas misi
dakwahnya kepada seluruh masyarakat Mekkah waktu itu. Beliau
sampaikan segala borok kemusrikan, hakikat berhala-berhala yang
disembah dan dilainya rendah.
Mendengar hal tersebut, meledaklah kemarahan masyarakar
Arab. SeruanTauhid yang dibawa Rasulullah SAW dan pernyataan
sesat atas apa yang selama ini mereka perbuat terhadap berhala-
berhala mereka jelas membuat mereka terperangah penuh
penolakan.
12. Utusah Quraisy Menghadap AbuThalib
Sedemikian besar kemarahan Masyarakat Quraisy terhadap
misi Rasulullah SAW, namun mereka tetap kebingungan
mengatasinya. Sebab yang mereka hadapi adalah Rasulullah SAW
yang terkenal dengan akhlah mulia yang belum pernah mereka
dapati orang semacam beliau dalam sejarah nenek moyang mereka.
Akhirnya mereka menempuh cara membujuk pamannya;
AbuThalib untuk mencegah dahwah Rasulullah SAW. Mengingat
kedudukannya dalam diri beliau SAW.
Namun AbuThalib menolak permintaan mereka sehingga
Rasulullah SAW tetap dapat meneruskan dakwahnya.
Back
14. 1. Sikap Tangguh sebagai
Implementasi dari Pemahaman
Strategi Dakwah Rasulullah Saw. di
Mekah
Tangguh berkaitan erat dengan kejujuran. Artinya
dirinya menyadari jika salah mengakui kesalahannya, namun
jika difitnah akan dikejar sampai tuntas masalahnya.
Rasulullah Saw. adalah sosok yang sangat tangguh
menghadapi situasi dan kondisi. Rasulullah Saw. tetap tabah
dan sabar ketika menghadapi reaksi keras dari orang-orang
kafir Quraisy. Tidak gentar dan tidak takut dakwah pun tetap
dijalankan, bahkan semakin terang-terangan dan meluas ke
wilayah lain.
Back
15. Rasulullah Saw. Mempunyai semangat baja dalam
menegakkan kebenaran. Rasulullah Saw. Berdakwah dengan pantang
menyerah semuanya demi menegakkan kebenaran, yakni
menyampaikan ajaran yang benar yaitu ketauhidan (menyembah Allah
Yang Maha Esa).
“Katakanlah yang benar adalah benar, sekalipun itu pahit rasanya”.
Kita tidak boleh ragu akan kebenaran dari Allah Swt.
Sebagaimana firman Allah Swt. QS Al Baqarah (2): 147
Artinya:
Kebenaran itu adalah dariTuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu
termasuk orang-orang yang ragu. Back
2. Sikap Semangat sebagai
Implementasi dari Pemahaman
Strategi Dakwah Rasulullah Saw. di
Mekah
16. Menunjukkan Sikap Semangat
Ukhuwah sebagai Implementasi dari
Pemahaman Strategi Dakwah
Rasulullah Saw. di MadinahDapat terlihat dalam hak-hak atau kewajiban orang islam yang satu dengan
yang lain, seperti yang diungkap dalam hadis nabi, yaitu:
1. Jika bertemu ucapkan salah
2. Jika diundang maka penuhilah
3. Jika diminta nasihat maka berilah nasihat
4. Jika bersin lalu memuji Allah maka doakanlah
5. Jika sakit maka jenguklah
6. Jika wafat maka antarkanlah sampai ke pemakaman
Seperti diperintahkan Allah Swt. dalam firmannya QS. Al Hujurat (49): 10
Artinya:
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.
17. Semangat persaudaraan (ukhuwah) sebagai
implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi
Muhammad Saw. di Madinah dapat terlihat usaha Rasulullah
Saw. dalam membina masyarakat Islam. Usaha beliau antara
lain sebagai berikut:
Mendirik
an
masjid
Mempersau
daran kaum
Muhajirin
dan Anshar
Perjanjia
n
Perdama
ian
dengan
kaum
Yahudi
Back
18. Mendirikan masjid
Pendirian masjid sangat diprioritaskan dalam dakwah Nabi
Muhammad Saw., dalam proses dakwah masjid menjadi tempat
untuk menyatukan umat dan menyusun kekuatan lahir/batin
dalam ikatan iman. Di dalam masjid, Nabi Muhammad Saw.
mempersiapkan benteng pertahanan yang bersifat moral dan
spiritual, sehingga kaum muslimin yang sekalipun jumlahnya
banyak banyak rela berkorban harta benda dan meninggalkan
segenap kesenangan mereka.
Dengan demikian, fungsing masjid bukan sekedar tempat
ibadah, tetapi juga sebagai tempat pembianaan umat yang berjiwa
tauhid. Masjid adalah tempat yang paling efektif untuk menyusun
dan menghimpun potensi umat Islam.
Back
19. Mempersaudaran kaum Muhajirin dan
AnsharKaum muhajirin berhijrah dengan meninggalkan sanak saudara serta
harta benda mereka di Mekah, dipererat oleh Nabi Muhammad Saw. dengan
mempersaudarakannya dengan kaum Anshar (Penduduk Madinah) yang telah
menolong muhajirin dengan penuh ikhlas dan berserah kepada Allah. Hal
tersebut berlangsung di rumah Anas bin Malik. Saat itu berkumpul 90 orang
kaum muslimin dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Lalu Rasulullah Saw.
mempersaudarakan mereka satu persatu, untuk saling tolong menolong dan
saling mewarisi. Hingga kemudian Allah menurunkan ayat:
"Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak
terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabatnya)"
(QS. al-Anfal: 75)
Setelah ayat ini diturunkan, warisan hanya diberikan kepada kerabat,
namun persaudaraan mereka tetap berlaku. Persaudaraan tesebut benar-benar
diwujudkan oleh kaum muslimin dengan kesunggunhan. Orang-orang Anshar
sangat besar perhatiannya terhadap saudara-sardaranya dari kalangan Muhajirin.
Mereka sangat mengasihi saudaranya, mengorbankan hartanya, bahkan lebih
mementingkan saudaranya walaupun mereka sendiri kesusahan(itsar).
Sementara kaum Muhajirin menerima dengan sewajarnya, tidak menjadikannya
sebagai kesempatan yang berlebih-lebihan.
20. Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. mempersaudarakan antara
Abdurrahman bin 'Auf dengan Sa'ad bin Rabi'. Sa'ad berkata:
"Saya orang Anshar yang kaya, saya akan bagi dua harta saya. Saya juga
memiliki dua isteri, pilihlah yang kamu suka, saya akan menceraikannya dan
jika telah selesai iddahnya, nikahilah."
Namun dengan santun Abdurrahman bin 'Auf menjawab:
"Semoga Allah memberkahimu, keluargamu, dan hartmu. Mohon tunjukkan
kepada saya di mana pasar Madinah?"
Lalu Sa'ad menunjukkan kepadanya pasar Bani Qainuqa untuk melakukan
kegiatan perdaganan di sana, dan tak berapa lama dia sudah dapat
menghasilkan keuntungan yang besar.
Tindakan mempersaudarakan ini sangat efektif dalam mengatasi
problem kesenjangan sosial antara kaum Muhajirin dan Anshar. Nabi
Muhammad Saw. mengikatkan setiap muslim yang berasal dari berbagai suku
dan kabilah menjadi satu ikatan masyarakat Islam yang kuat, dengan semangat
gotong-royong, senasib sepenanggungan dengan semangat persaudaraan Islam
(Ukhuwah Islamiyah). Back
21. Perjanjian Perdamaian dengan kaum
Yahudi
Perjanjian perdamaian dengan kaum Yahudi bertujuan agar tercipta
suasana tentram dan aman bagi umat Islam di kota Madinah. Diantara isi
perjanjian dengan kaum Yahudi yang dibuat oleh Nabi Muhammad Saw. adalah
sebagai berikut:
KaumYahudi hidup damai dengan Kaum Muslimin.
Kaum Muslimin dan kaumYahudi wajib tolong-menolong.
Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib nasihat-menasihati, melaksanakan
kebajikan dan keutamaan.
Bahwa kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang
terikat dengan perjanjian itu.
kalau terjadi perselisihan antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin,
sekiranya dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan,
maka urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah, wajib
dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang yang zalim dan bersalah, sebab
Allah menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.
Rasulullah Saw. mengajarkan hidup rukun dan damai, mengajarkan saling
perhatian, mengajarkan kasih sayang serta saling menghormati hak-hak asasi
masing-masing.
Back