SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
PERBANDINGAN             HASIL     BELAJAR          SISWA       ANTARA      METODE

PEMBELAJARAN             INQUIRY     DENGAN          METODE       PEMBELAJARAN

DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 11

PALEMBANG.



1. Latar Belakang

            Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berkaitan erat dengan

   pelaksanaan proses pendidikan, terutama melalui pendidikan formal di sekolah.

   Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang memiliki tanggung

   jawab untuk mendidik perserta didik dan sebagai tempat di selenggarakannya

   kegiatan belajar mengajar. untuk mencapai tujuan yang di inginkan, guru harus bisa

   memilih metode yang tepat untuk mencapai pokok bahasan yang sedang dibahas

   karena metode pembelajaran yang digunakan guru, lebih menekankan dimana guru

   lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan siswa.


            Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

   supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan

   dengan     demikian    akan   menimbulkan        perubahan   dalam   dirinya   yang

   memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.

   Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

   didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan (Hamalik, 2012:3)


            Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu

   siswa mencari tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam proses belajar

   mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam

   proses tersebut saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Komponen-


                                          1
komponen tersebut antara lain siswa, guru, kurikulum, metode, sarana dan prasarana

serta lingkungan kerja. Dari komponen-komponen tersebut yang paling berpengaruh

adalah guru. Karena gurulah yang dapat mengelolah komponen-komponen yang

lainnya. Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat menentukan

keberhasilan siswa, sebab gurulah yang langsung berinteraksi dengan siswa di

sekolah. Sehubungan dengan tugas guru sebagai pendidik, agar siswa benar-benar

mengerti dan memahami pelajaran yang diberikan, guru harus memikirkan dan

membuat strategi belajar mengajar yang baik. Maka dari itu sangat diperlukan

metode belajar yang sesuai, sehingga diperoleh hasil belajar yang diharapkan.


       Untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, maka perlu penanganan

dan pemikiran yang serius, agar materi yang disampaikan diterima dan dipahami

dengan baik oleh peserta didik. Oleh karena itu setiap proses pembelajaran yang

dirancang dan diselenggarakan harus mempunyai sumbangan untuk pencapaian

tujuan yang diharapkan. Salah satu dari proses pembelajaran tersebut adalah

pembelajaran IPS Terpadu. Untuk itu, guru IPS Terpadu sebagai tenaga pendidik

sekaligus sebagai pembimbing harus berupaya memotivasi siswa agar terbiasa

berkerja mandiri dan kreatif serta inovatif dalam belajar.


       Berdasarkan hasil observasi peneliti lakukan, rendahnya hasil belajar IPS

Terpadu siswa di karenakan guru yang menyampaikan materi dengan metode

konvensional, ceramah, dan pemberian tugas, hal ini menyebabkan siswa kurang

antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan siswa kurang aktif dan bersikap acuh

tak acuh, ini semua tentunya akan berdampak pada nilai siswa dan akan

menyebabkan KKM yang telah di tetapkan SMP Negeri 11 Palembang tidak dicapai

siswa atau masih dibawah standar yaitu 75.


                                         2
Metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran. (Mulyatiningsih, 2012:233). Dalam sebuah strategi pembelajaran

dapat diterapkan lebih dari satu metode pembelajaran. Macam-macam metode

pembelajaran yaitu : 1) investigation adalah metode ini melibatkan peserta didik

dalam kegiatan penyelidikan/penelitian. 2) inquiry adalah metode yang melibatkan

peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis. 3) discovery

adalah strategi pemecahan masalah secara intensif dibawah pengawasan guru. 4)

problem solving adalah metode yang memberikan kasus atau masalah kepada

peserta didik untuk dipecahkan.

       Maka dari beberapa metode pembelajaran tersebut peneliti tertarik untuk

menggunakan dua metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran inquiry dan

metode pembelajaran discovery.

       Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul : “Perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran

Inquiry dengan metode pembelajaran Discovery pada mata pelajaran IPS

Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang’’.




                                      3
2.   Masalah Penelitian

     2.1. Pembatasan Lingkup Masalah


                Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan mempunyai

         arah yang pasti dan tidak menyimpang dari sasaran maka peneliti membatasi

         permasalahan dalam penelitian ini yaitu sabagai berikut:


         1. Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbadingan

            hasil belajar siswa setelah mendapat metode pembelajaran inquiry dan

            metode pembelajaran discovery.

         2. Siswa yang diteliti adalah kelas siswa VII di SMP Negeri 11 Palembang.

         3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes yang

            diperoleh siswa pada Standar kompetensi 4. Memahami usaha manusia

            untuk mengenali perkembangan lingkungannya, Kompetensi dasar 4.1

            menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi

            keruangan, Indikator pencapian:

            1. Membedakan peta, atlas dan globe

            2. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta

            3. Mengidentifikasi informasi geografis dari peta, atlas dan globe.

            Dari ketiga indikator pencapaian di atas peneliti memilih indikator

            pencapaian 2. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta. Materi

            pembelajaran jenis peta, bentuk peta dan pemanfaatan peta di semester

            genap tahun ajaran 2012/2013.




                                           4
2.2. Rumusan masalah


             Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah

        perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan

        metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP

        Negeri 11 Palembang ?”.




3. Tujuan Penelitian

         Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

   untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran

   inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di

   SMP Negeri 11 Palembang.



4. Manfaat Penelitian

         Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, siswa, guru, sekolah

   dan kalangan akademis:

   a. Bagi penulis

      diharapkan menambah wawasan dan pemahaman baru mengenai penerapan

      metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery pada mata

      pelajaran IPS Terpadu, sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang baik.

   b. Bagi siswa

      Bagi siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan memotivasi siswa untuk

      meningkatkan hasil belajar pada mata pelajran IPS Terpadu dengan

      menggunakan metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajran discovery.



                                         5
c. Bagi guru

      Sebagai bahan masukan bagi guru-guru khususnya guru mata pelajaran IPS

      Terpadu dan sebagai pertimbangan untuk menerapkan Metode Pembelajaran

      Inquiry dan metode pembelajaran discovery dalam pembelajaran IPS Terpadu.

   d. Bagi sekolah

      Agar dapat bermanfaat dalam mendapatkan masukan yang membangun untuk

      kemajuan proses belajar mengajar guna memberikan pelayanan pendidikan

      kepada anak didik untuk berpartisifasi secara optimal.

   e. Kalangan akademis

      Bagi kalangan akademis hasil penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian

      selanjutnya.



5. Tinjauan Pustaka

   5.1. Hasil Belajar


                  Menurut (Hamalik, 2012:159) hasil belajar adalah keseluruhan

        kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,

        penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil

        belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam

        upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan

        menurut (Sudjana, 2005:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

        yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.


                  Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

        belajar bukan hanya dalam bentuk nilai tertulis saja, akan tetapi lebih dari pada

        itu bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan yang didapat oleh peserta


                                           6
didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik dari segi pengetahuan,

    perubahan sikap serta tingkah laku dalam interaksinya.


5.2. Pengertian Metode Pembelajaran


             Metode pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan untuk

    mencapai suatu tujuan pembelajaran. (Mulyatiningtias, 2012:233). Sedangkan

    menurut (Wina sanjaya, 2008) metode pembelajaran adalah sebagai cara yang

    digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

    bentuk kegiatan nyata atau praktis untuk mkencapai tujuan pembelajaran.

             Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

    hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.


5.3. Metode Pembelajaran Inquiry


            Inquiry merupakan pendekatan pembelajaran di mana siswa

    menemukan, menggunakan variasi sumber informasi dan ide untuk lebih

    memahami, suatu permasalahan, topik, atau isu. Hal ini tidak hanya sekedar

    menjawab pertanyaan tetapi juga melalui investigasi, eksplorasi, mencari,

    bertanya, meneliti, dan mempelajari. (Kuhlthau dalam Sumarmi, 2012:17).


           Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:235)           Inquiry adalah

   metode yang melibatakan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan

   pengujian hipotesis, guru membimbing peserta didik untuk menemukan

   pengertian baru, mengamati perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh

   pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri.




                                     7
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

   pembelajaran inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan

   secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

   sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) dengan sistematis, kritis, logis dan

   analistis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuanya dengan rasa

   percaya diri.


5.4. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Inquiry


   1. Merumuskan masalah. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut yakni

       kesadaran   terhadap    masalah,   melihat   pentingnya    masalah,    dan

       merumuskan masalah.


   2. Mengembangkan hipotesis. Dalam hal ini kemampuan yang dituntut

       dalam mengembangkan hipotesis yakni menguji dan menggolongkan data

       yang dapat diperoleh, melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara

       logis, dan merumuskan hipotesis.


   3. Menguji jawaban tentative. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut

       antara lain (a) merakit peristiwa yang terdiri atas mengidentifikasi

       peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, mengevaluasi data, dan

       mengklasifikasi data; (b) analisis data yang terdiri atas melihat hubungan,

       mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasi trend, sekuensi,

       dan keteraturan.


   4. Menarik kesimpulan. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut yakni (a)

       mencari pola dan makna hubungan; sekaligus (b) merumuskan kesimpulan




                                     8
5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi (Sumarmi, 2012:18)


           Dari langkah-langkah metode pembelajaran inquiry diatas maka

   peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah metode pembelajaran inquiry

   dalam penelitian ini dapat diterapkan dengan cara:


   1. Menjelaskan tujuan pembelajaran sub pokok bahsan mengidentifikasi

      jenis-jenis peta dan bentuk peta.

   2. Membentuk kelompok-kelompok menjadi 4 kelompok, setiap kelompok

      diberi tugas untuk mengamati peta,atlas dan globe:

      Kelompok I: Perbedaan peta, atlas dan globe

      Kelompok II: Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas

      Kelompok III: Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya

      Kelompok IV: Jenis-jenis peta beserta contohnya

   3. Menugaskan setiap kelompok untuk mengumpulkan data, mengevaluasi

      data, menklasifikasi data, mencari persmaan dan perbedaan yang dibuat

      dalam bentuk laporan hasil pengamatan.

   4. Setiap kelompok mempresentasikan didepan kelas hasil pengamatannya

      dan kelompok lain memberikan tanggapan.

   5. Bersama-sama menarik kesimpulan dari setiap kelompok dan merumuskan

      kesimpulan dari topic yang telah diteliti oleh masing-masing kelompok.

5.5. Kelebihan Metode Pembelajaran Inquiry


    1. Mengembangkan keteramapilan sosial, bahasa, dan membaca.


    2. Mengonstruksi pemahaman mereka.


    3. Membuat siswa mandiri dalam riset dan pembelajaran.


                                     9
4. Termotivasi untuk membentuk pengalaman tingkat tinggi.


   5. Memiliki strategi belajar dan terampil mentransfer pada proyek inquiry

      yang lain (Kuhlthau, 2007).


5.6. Kekurangan Metode Pembelajaran Inquiry


    1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima

       informasi dari guru apa adanya, ke arah membiasakan belajar mandiri

       dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri.

       Mengubah kebiasaan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kebiasaan

       yang telah bertahun-tahun dilakukan.


    2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai

       pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa

       dalam belajar. Inipun bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya

       guru merasa belum puas kalau tidak banyak menyajikan informasi

       (ceramah).


    3. Metode ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi tidak

       berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan

       terarah.


    4. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang

       lebih baik. Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas,

       agaknya metode ini sulit terlaksana dengan baik.




                                    10
5.7. Metode Pembelajaran Discovery


           Menurut Sund dalam (Roestiyah, 2008:20) Discovery adalah proses

    mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau

    prinsip.

           Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk

    memecahkan masalah secara intensif di bawah pengawasan guru

    (Mulyatiningsih, 2012:235).

           Sedangkan menurut Burner dalam (Mulyatiningsih, 2012:235)

    Discovey learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut

    guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik

    belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri.

           Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

    discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru

    memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang

    secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.



5.8. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Discovery


    1. Menjelaskan tujuan pembelajaran.


    2. Membagi petunujuk praktikum/eksperimen.


    3. Peserta didik melaksanakan eksperimen dibawah pengawasan guru.


    4. Guru menunjukkan gejala yang diamati.




                                  11
5. Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen (Mulyatiningsih,

    2012:236).


       Dari langkah-langkah metode pembelajaran discovery diatas maka

peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah metode pembelajaran

inquiry dalam penelitian ini dapat diterapkan dengan cara:


1. Menjelaskan tujuan pembelajaran sub pokok bahsan mengidentifikasi

   jenis-jenis peta, bentuk peta, dan pemanfaatan peta.

2. Membagi peserta didik kedalam 4 kelompok setiap kelompok diberi

   tugas untuk mengamati peta,atlas dan globe:

   Kelompok I: Perbedaan peta, atlas dan globe

   Kelompok II: Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas

   Kelompok III: Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya

   Kelompok IV: Jenis-jenis peta beserta contohnya

3. Guru melakukan pangawasan terhadap penelitian yang dilakukan oleh

   masing-masing kelompok.

4. Peserta didik mempresentasikan laporan penelitian kelompoknya

   masing-masing dan kelompok lain memberikan tanggapan

5. Guru melakukan evaluasi pada setiap kelompok dengan berbagai cara

   untuk menilai kemajuan kelompok dan hasil yang telah dicapai.




                              12
5.9. Kelebihan Metode Pembelajaran Discovery

   1.     Teknik    ini   mampu      membantu    siswa   untuk   mengembangkan;

          memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses

          kognitif/pengenalan siswa.

   2.     Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual

          sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

   3.     Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa.

   4.     Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

          berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

   5.     Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki

          motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.

   6.     Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada

          diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.

   7.     Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai

          teman belajar saja: membantu bila diperlukan (Roestiyah, 2008:21).



5.10. Kelemahan Metode Pembelajaran Discovery


        1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara

           belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui

           sekitarnya dengan baik.


        2. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.




                                       13
3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan

        pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti

        dengan teknik penemuan.


     4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu

        mementingkan      proses   pengertian   saja,   kurang   memperhatikan

        perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.


     5. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara

        kreatif. (Roestiyah, 2008:21)


5.11. Kurikulum IPS TERPADU

             Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

    yang di berikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS

    mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

    berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS

    memuat materi Geografi, Sejarah, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran

    IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia

    yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta

    damai.


    Tujuan Mata pelajaran IPS Terpadu:


             Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik memiliki

    kemampuan sebagai berikut.


   1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

      dan lingkungannya.



                                   14
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

   tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

   sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

   kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi

   dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.


Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai barikut.


1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.


          Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS Terpadu

merupakan        perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu

sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni

sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu

politik    dan    ekologi   manusia,   yang   diformulasikan   untuk   tujuan

instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah

dipelajari. (KTSP, 2011)




                                 15
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester I


    Standar Kompetensi                   Kompetensi Dasar

1. Memahami lingkungan       1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk
   kehidupan manusia             muka bumi
                             1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa
                                 pra-aksara di Indonesia

2. Memahami kehidupan        2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai
   sosial manusia                proses sosial
                             2.2 Mendeskripsiskan sosialisasi sebagai
                                 proses pembentukan kepribadian
                             2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk
                                 interaksi sosial
                             2.4 Menguraikan proses interaksi sosial

3. Memahami usaha manusia    3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai
   memenuhi kebutuhan            makhluk sosial dan ekonomi yang
                                 bermoral dalam memenuhi kebutuhan
                             3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi
                                 berdasarkan motif dan prinsip ekonomi
                                 dalam berbagai kegiatan sehari-hari




b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester II


      Standar Kompetensi                    Kompetensi dasar
4. Memahami usaha manusia untuk   4.1 Menggunakan peta, atlas, dan
   mengenali perkembangan             globe untuk mendapataan
   lingkunganya                       informasi keruangan
                                  4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah
                                      yang menggambarkan objek
                                      geografi
                                  4.3 Mendeskripsikan kondisi geografis
                                      dan penduduk
                                  4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala
                                      yang terjadidi atmosfer dan
                                      hidrosfer, serta dampaknya
                                      terhadapkehidupan




                            16
5. Memahami perkembangan            5.1 Mendeskripsikan perkembangan
masyarakat sejak masa Hindu-budha       masyarakat, kebudayaan dan
sampai masa colonial Eropa              pemerintahan pada masa Hindu-
                                        Budha, serta peninggalan-
                                        peninggalannya
                                    5.2 Mendeskripsikan perkembangan
                                        masyarakat, kebudayaan, dan
                                        pemerintahan pada masa Islam di
                                        Indonesia, serta peninggalan-
                                        peninggalanya
                                    5.3 Mendeskripsikan perkembangan
                                        masyarakat, kebudayaan dan
                                        pemerintahan pada masa colonial
                                        Eropa

6. Memahami kegiatan ekonomi        6.1 mendeskripsikan pola kegiatan
masyarakat                              ekonomi penduduk, penggunaan
                                        lahan dan pola pemukiman
                                        berdasarkan kondisi fisik
                                        permikaan bumi
                                    6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok
                                        ekonomi yang meliputi kegiatan
                                        konsumsi, produksi, dan distribusi
                                        barang/jasa
                                    6.3 Mendeskripsikan peran badan
                                        usaha, termasuk koperasi sebagai
                                        tempat berlangsungnya proses
                                        produksi dalam kaitannya dengan
                                        pelaku ekonomi
                                    6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif
                                        dalam tindakan ekonomi untuk
                                        mencapai kemandirian dan
                                        kesejahteraan




       Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran IPS Terpadu di kelas VII semester I dan semester II kurikulum

tahun 2006 di atas, maka penelitian ini menggunakan Standar Kompetensi

4.   Memahami     usaha   manusia   untuk    mengenali     perkembangan




                            17
lingkungannya, Kompetensi dasar 4.1 Menggunakan peta atlas dan globe

    untuk mendapatkan informasi keruangan.


5.12. Kajian Terdahulu Yang Relevan.


            Berdasarkan hasil penelitian yang relevan tentang perbandingan

     metode pembelajaran       inquiry dan metode pembelajaran discovery

     terhadap hasil belajar siswa diantaranya dilakukan oleh Novri Karlina

     (2011), Linda Sartika (2011) dan Kansina (2011).


                Penelitian Novri Karlina (2011) dengan judul pengaruh

     pembelajaran inquiry berorientasi discovery terhadap hasil belajar siswa

     pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 11 Palembang. Kesimpulan

     yang diperoleh yaitu metode inquiry berorientasi discovery lebih baik dari

     pada metode konvensional karna metode inquiry berorientasi discovery

     adalah salah satu strategi pembelajaran yang memungkinkan para peserta

     didik mendapat sendiri dan menemukan sendiri jawaban atas topik-topik

     inquiry.


           Penelitian Linda Sartika (2011) perbandingan hasil belajar siswa

     pada mata pelajaran geografi dengan menggunakan metode inkuiri dan

     metode resitasi siswa kelas X SMA Sriguna Palembang tahun ajaran

     2011/2012. Menyimpulkan bahwa respon siswa dalam penerapan metode

     pembelajaran inkuiri mampu menggiring peserta didik untuk menyadari

     apa yang telah didapatkan.


           Penelitian Kansina (2011) dengan judul Perbedaan hasil belajar

     siswa yang menggunakan metode pembelajaran discovery dan metode


                                  18
ceramah pada mata pelajaran ekonomi di SMA Nurul Amal Palembang

           Tahun Ajaran 2011/2012. hasil studynya menyimpulkan bahwa terdapat

           perbedaan hasil belajar dengan menggunakan metode discovery yang lebih

           baik dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.


                 Dari ketiga penelitian yang dilakukan sebelumnya persamaan

           penelitian ini dengan penelitian sebelumnya oleh Novri Karlina, Linda

           Sartika dan Kansina ialah sama-sama mengkaji metode pembelajaran

           inquiry dan metode pembelajaran discovery selain itu juga sama-sama

           meneliti hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaannya terdapat pada judul

           penelitian yang membandingan metode pembelajaran Inquiry dan metode

           pembelajaran Discovery, tujuan penelitian, pokok bahasan dan lokasi yang

           digunakan dalam penelitian. Dari uraian diatas jelas bahwa penelitian ini

           berbeda dengan penelitian terdahulu.




6. Anggapan Dasar


         Anggapan dasar adalah suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus

  di rumuskan secara jelas (Arikunto, 2006:68). Anggapan dasar dalam penelitian ini

  adalah sebagai berikut:


  1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses

     pembelajaran

  2. Hasil belajar IPS Terpadu yang dicapai siswa bervariasi




                                        19
3. Metode pembelajaran      inquiry   dan metode pembelajaran discovery dapat

      melatih siswa kreatif dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS

      Terpadu.

   4. Dalam memberikan pengajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang

      berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).



7. Hipotesis Penelitian


          Hipotesis adalah suatu yang bersifat sementara terhadap permasalahan

   penelitian, sampai terbukti melalaui data terkumpul (Arikunto, 2010:110). Hipotesis

   merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

   rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, (Sugiyono, 2007:64).


          Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada perbedaan

   belajar IPS Terpadu siswa yang mendapat metode pembelajaran inquiry dan yang

   mendapat metode pembelajaran discovery di SMP Negeri 11 Palembang”.




8. Kriteria Pengujian Hipotesis


          Untuk menguji hipotesis diatas diperlukan Hipotesis Nol ( Ho ) dan

   Hipotesis kerja ( Ha ).


   Ho : µ1 = µ 2 :    Tidak terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa antara

                      metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran

                      discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 11

                      Palembang.



                                         20
Ha : µ1 ≠ µ 2 :    Terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa antara metode

                      pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery

                      pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 11 Palembang.


         Dengan Kriteria pengujian hipotesis yaitu terima H0 jika –    t1-1/2a < t < t1-1/2a

   dimana t1-1/2a di dapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2). Untuk harga

   lain H0 ditolak (Sudjana, 2005:239-240).


9. Prosedur Penelitian

   9.1. Variabel Penelitian


               Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segalah seseuatu yang

       berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

       diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di cari kesimpulan

       (sugiyono, 2007:38). Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:02). Variabel

       adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang

       menunjukan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki.


               Sesuai dengan pengertian tersebut, maka yang menjadi perhatian dalam

       penelitian ini adalah pengalaman siswa setelah diajarkan mengunakan metode

       pembelajaran inquiry pada kelas eksperimen pertama dan metode pembelajaran

       discovery pada kelas eksperimen kedua di SMP Negeri 11 Palembang.


               Berdasarkan batasan variabel tersebut maka yang menjadi variabel

       penelitian ini adalah:


       Variabel bebas (X1) = Metode pembelajaran Inquiry



                                           21
Variabel bebas (X2) = Metode pembelajaran Discovery.

    Variabel terikat (Y) = Hasil belajar siswa.



9.2. Definisi operasional variabel


          Definisi operasional variabel merupakan suatu pengertian atau definisi

    dari variabel-variabel yang akan di teliti dalam suatu penelitian, agar penelitian

    variabel dalam penelitian ini lebih jelas maka perlu didefenisikan sebagai

    berikut:


    1. Metode pembelajaran inquiry adalah merupakan metode pembelajaran yang

        berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga

        dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,

        mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Dalam metode

        pembelajaran ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraan. Tahap

        pertama   merumuskan      pertanyaan      atau   permasalahan,   merumuskan

        hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan.

        Metode pembelajaran ini akan di ajarakan di kelas VII.4.

    2. Metode pembelajaran discovery adalah metode mengajar yang mengatur

        pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang

        belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, melainkan ditemukan

        sendiri. Metode pembelajaran ini dilakukan dengan cara melibatkan siswa

        dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru, siswa mecari jawaban sendiri

        dengan melakuakan pengamatan, sedangkan guru membimbing mereka

        kearah yang tepat/benar. Metode ini akan di ajarkan di kelas VII.5




                                       22
3. Hasil belajar yang dimaksud merupakan suatu nilai hasil tes yang diperoleh

       siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry

       dan metode pembelajaran discovery pada Standar kompetensi 4. Memahami

       usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya, kompetensi

       dasar 4.1. menggunakan peta, atlas dan globe untuk mendapatkan informasi

       keruangan, materi pembelajaran jenis peta, bentuk peta dan pemanfaatan

       peta.



9.3. Populasi dan Sampel


    9.3.1. Populasi


                  Menurut (Sugiyono, 2007). Populasi adalah wilayah generasi

          yang terdiri atas: obyek-obyek yang mempunyai kualitas dan karakteritas

          tertentu yang diciptakan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

          kesimpulannya. Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:9) Populasi

          adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang

          mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti.


                  Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan

          bahwa populasi penelitian adalah keseluruhan subjek dalam suatu

          penelitian. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

          VII SMP Negeri 11 Palembang yang berjumlah 360 siswa, untuk lebih

          jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:




                                       23
Tabel. 1

                                    Populasi Penelitian

                No                 Kelas                  Jumlah Siswa

                 1                 VII.1                          40

                 2                 VII.2                          40

                 3                 VII.3                          40

                 4                 VII.4                          40

                 5                 VII.5                          40

                 6                 VII.6                          40

                 7                 VII.7                          40

                 8                 VII.8                          40

                 9                 VII.9                          40

                            Jumlah                               360
Sumber : Dokumentasi data siswa dari staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Palembang tahun Ajaran 2012 /2013.



9.3.2. Sampel


                     Sampel Penelitian adalah cuplikan atau bagian dari populasi

        (Mulyatiningsih, 2012:10). Sedangkan menurut (Sugiyono, 2007:81)

        sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

        populasi tersebut.


                     Dalam pengambilan sampel penelitian manggunakan teknik

        purposive sampling yaitu apabila sasaran sample yang diteliti telah

        memiliki karakteristik tertentu sehingga tidak mungkin diambil sampel

        lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan

        (Mulyatiningsih, 2012: 11). Dalam penelitian ini kelas terpilih atau yang



                                             24
menjadi sampel adalah kelas VII.4 yang berjumlah 40 siswa sebagai

          kelas eksperimen I dan VII.5 yang berjumlah 40 siswa sebagai kelas

          eksperimen II.


          Adapun yang menjadi pertimbangan penelitian dalam menggunakan

          sampel purposive sampling yaitu:


          1. Untuk memudahkan menganalisis data, maka penelitian hanya

               mengambil jumlah sampel yang sama dalam penelitian ini.

          2. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, maka dalam penelitian ini

               hanya mengambil dua kelas untuk dijadikan sampel.


                                            Tabel. 2

                                     Sampel Penelitian


         No.       Kelas        Laki-laki        Perempuan Jumlah             Keterangan

          1        VII.4            17               23             40       Eksperimen I

          2        VII.5            18               22             40       Eksperimen II

                                  Jumlah                            80
              Sumber : Dokumentasi data siswa dari staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Palembang


9.4. Metode Penelitian


           Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

    mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:03).

    Sedangkan Menurut (Mulyatiningsih, 2012:233) metode adalah sebuah cara

    yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.




                                            25
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,

   Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

   digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

   kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010:107).


         Dalam penelitian ini peneliti bereksperimen pada dua kelompok

   eksperimen yaitu kelas VII.4 sebagai kelompok eksperimen pertama yang

   diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry, dan kelas VII.5

   sebagai kelompok eksperimen kedua yang diajarkan dengan menggunakan

   metode pembelajaran discovery.


9.5. Teknik Pengumpulan Data


   Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


   1). Dokumentasi


         Metode dokumentasi adalah, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

   variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

   notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Teknik

   dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang

   jumlah siswa dan data mengenai sekolah.


         Sedangkan (Ridwan, 2010:17) Mengemukakan bahwa dokumentasi

   adalah tujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi

   buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, data

   yang relevan dari peneliti. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh

   berbagai data siswa serta data-data lainnya yang berguna dalam penelitian ini.



                                     26
Jadi dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

    data berupa nama-nama siswa, jumlah siswa dan foto-foto dokumentasi

    penelitian di kelas VII SMP Negeri 11 Palembang.


    2). Tes


           Tes adalah serentean pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

    digunakan    untuk   mengukur     keterampilan,    pengetahuan   intelegensi,

    kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,

    2010:193). Sedangkan menurut Ridwan (2010:76) tes adalah serangkaian

    pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan

    pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau

    kelompok.


           Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap

    materi pelajaran setelah dilakukan eksperimen menggunakan metode

    pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery.


           Dalam penelitian ini diberikan tes, dimana tes yang digunakan

    berbentuk pilihan ganda terdiri dari 20 soal yang digunakan untuk mengukur

    keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan yang dimiliki individu

    dalam menguasai materi pembelajaran.


9.6. Teknik Uji Coba instrumen


          Sebelum instrument tes diberikan kepada siswa untuk pengumpulan data

    terlebih dahulu instrumen tes tersebut diuji coba untuk mengetahui




                                    27
kelayakanya. Adapun cara yang digunakan uji coba instrumen adalah dengan

uji validitas dan uji realibilita dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


9.6.1. Uji Validitas


             Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

      kevalitan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211).


             Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

      yang diinginkan. Pengukuran validitas menggunakan rumus korelasi

      product moment dengan rumus sebagai berikut:

                    n(       XY ) (    X )(       Y)
      rxy                                                       …. (Arikunto, 2010:72)
             n(   X 2) (        X ) 2 n(        Y 2) (   Y )2

      Keterangan:

     rxy                 =       koefisien korelasi suatu butir/item

     N                   =       jumlah subyek

     X                   =       skor suatu butir/item

     Y                   =       skor total keseluruhan

             Kemudian harag rxy dikonsultasikan dengan harga rxy product

     moment. Jika rxy hitung ≥ rxy tabel (5%) maka butir soal tersebut valid.



9.6.2. Uji Reliabilitas


              Reliabilitas menujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

      cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

      karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221).




                                           28
Untuk menghitung reliabilitas atau tingkat konsisten informasi

penelitian ini, menggunakan rumus Product moment sebagai berikut.




Keterangan:


                 =      validitas instrumen


∑ XY             =      jumlah perkalian X dengan Y


X2               =      kuadrat X


Y2               =      kuadrat Y


         Untuk menghitung realibilitas dari tes dalam penelitian ini

menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:


         2.rb
r11
       (1 rb )

Dengan keterangan:


      = Koefisien reliabilitas internal seluruh intem


      = Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau

        (awal-akhir). (Ridwan, 2012:102)


         Menurut Ridwan (2012:98) Jika instrumen itu valid dan

reliabilitas, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indek korelasinya

(r) sebagai berikut:



                              29
- Antara 0.800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

          - Antara 0.600 sampai dengan 0.799 : tinggi rendah

          - Antara 0,400 sampai dengan 0.599 : cukup tinggi

          - Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

          - Antara 0,00 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid/tidak

            reliabilitas)

9.6.3 Taraf Kesukaran

               Tingkat kesukaran atau kita singkat TK adalah proporsi peserta tes

    menjawab benar butir soal tersebut Aprianto (2008). Dalam penelitian ini

    menggunakan rumus indeks kesukaran (P) adalah:

          B
     P       (Arikunto, 2010: 208)
          JS


    Dimana:

    P      =     Indeks kesukaran

    B      =     Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

    JS     =     Jumlah seluruh siswa peserta tes

    Dengan Interprestasi tingkat kesukaran sebagaimana terdapat dalam Tabel
    berikut:
                                      Tabel 3
                            Interprestasi Tingkat Kesukaran

         Tingkat Kesukaran (TK)       Interprestasi atau Penafsiran TK
        TK < 0,30                                   Sukar
        0,30 ≤ TK ≤ 0,70                           Sedang
        TK > 0,70                                   Mudah
    (Arikunto, 2012:225).




                                       30
9.6.4 Daya beda soal

                 Menurut   (Arikunto,   2010:211)   daya   pembeda   soal   adalah

     kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

     (berkemamapuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah).

     Dalam penelitian ini menggunakan rumus untuk menentukan indeks

     diskriminasi adalah:

             BA      BB
      DP                   PA   PB
             JA      JB

     Dimana:


     J =     Jumlah peserta tes

     JA = Banyaknya peserta kelompok atas

     JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

     BA =    Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

     BB =    Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

             benar

            BA
      PA           = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
            JA

            BB
      PB           = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
            JB


      Klasifikasi Daya Beda Soal:

      1. D = 0,00 Sampai dengan 0,20 = Jelek

     2. D = 0,20 Sampai dengan 0,40 = Cukup

     3. D = 0,40 Samapi dengan 0,70 = Baik

     4. D = 0,70 Sampai dengan 1,00 = Baik sekali



                                        31
5. Negatif, semuanya tidak baik jika semua soal mempunyai D negatif

               sebaiknya dibuang (Arikunto, 2010:218).


9.7. Teknik Analis Data


              Teknik analisa data adalah teknik yang digunakan untuk mengelolah data

    yang dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang

    sudah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis uji-t. Namun

    sebelum dilakukan pengujian ada langkah-langkah yang harus dipenuhi sebagai

    berikut:


   9.7.1 Uji Normalitas Data


                   Berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data atau

         sebagai bahan pertimbangan                 yang akan digunakan untuk menguji

         kenormalitasan data. Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah

         data yang dianalisis normal atau tidak, karena uji statistic parameter t atau uji-

         t baru dapat digunakan jika data terdistribusi secara normal.


                    Untuk menguji data tersebut apakah berdistribusi normal, maka

         digunakan uji kemiringan kurva dengan rumus koefisien person, yaitu:


                   x mo
          km            ....................................................(Sudjana, 2005: 109)
                     S


         Keterangan:


         Km : kemiringan kurva


          x     : rata-rata


                                                  32
Mo : modus


     S   : simpangan baku


9.7.2. Uji Homogenitas


           Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan

     varian kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama. Pengujian

     sampel dalam penelitian ini menggunakan tes bartlett dengan menggunakan

     langkah-langkah sebagai berikut :


     1. Mencari varian gabungan dengan rumus:


                         ....................................................(Sudjana, 2005 : 263)


     2. Mencari harga satuan B dengan rumus:


                                             ...........................(Sudjana, 2005:263)


     3. Uji Barlett menggunakan rumus Chi kuadrat dengan rumus:


                                             ........................... (Sudjana, 2005:263)


            Dengan rumus In 10 = 2.3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.

     Untuk menghitung S2, B, X2 dapat menggunakan tabel persiapan sebagai

     berikut:




                                          33
Tabel 4.

                                            Tes Bartlett

                             Derajat                                     Log
         Sampel                                   1/dk          S12                    (dk) log S12
                          Kebebasan (dk)                                 S12
            1.                (n1-1)             1/(n1-1)       S12     Log S1
                                                                              2
                                                                                      (n1-1) log S1
                                                                                                   2



            2.                  (n2-2)           1/(n2-1)       S 22    Log S 2
                                                                               2                   2
                                                                                      (n1-1) log S 2
         Jumlah                   (n1-1)         1/(n1-1)                              (n1-1) log S1
                                                                                                    2


    (sumber:Sudjana, 2005:262)

                 Dalam sampel penelitian ini digunakan taraf nyata ( ) = 0,05 dan dk

        = k-i dan peluang (1- ) kedua sampel dapat dikatakan berasal dan populasi

        yang homogen apabila X2hitung <X2tabel.


9.7.3 Uji Hipotesis


           Setelah data diperoleh, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

   dan untuk mendapatkan kesimpulan maka data hasil tes dianalisis dengan

   menggunakan statistic uji t dengan rumus


                     x1    x2
            t
                      1      1
                 s
                      n1     n2
                                             ..............................(Sudjana, 2005:239)


           Dengan:


                      n1 1 S12  n2 1 S 22
            S2                               ……................. (Sudjana, 2005:239)
                          n1 n2 2

    keterangan:


    t      = Uji s- t




                                            34
x1    = Nilai rata-rata kelas yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry


x2     = Nilai rata-rata kelas yang diajar dengan metode pembelajaran discovery


n1     = Jumlah siswa yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry


n2     = Jumlah siswa yang diajar dengan metode pembelajaran discovery


S      = Simpangan baku


S12     = Nilai standar deviasi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

         inquiry


 S22   = Nilai standar deviasi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

         discovery


        Dengan demikian, kriteria pengujian diterima HO jika thitung < ttabel (1- )

dimana t(1- ) adalah t yang terdapat di dalam tabel distribusi t dengan dk =

n1+n2 -l d, dengan taraf signifikan    = 0.05




                                      35
9.7 Langkah Kerja dan Jadwal Kerja Penelitian

   9.7.1 Langkah kerja

         Adapun langkah-langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

   1) Tahap persiapan

     Yaitu menyelesaikan administrasi, menentukan judul, mengadakan surveil

     lapangan unutk merumuskan masalah-masalah yang ingin dipecahkan.

   2) Tahap pelaksanaan

     Yaitu mencari dan mengumpulkan data yang dilanjutkan dengan menganalisis

     dan mengolah data, membuat proposal penelitian, seminar proposal, perbaikan

     proposal, membuat skripsi Bab I pendahuluan, Bab II landasan teori, Bab III

     prosedur penelitian, bab IV hasil penelitian dan pembahasan dan bab V

     kesimpulan dan saran.

   3) Tahap penyelesaian

     Yaitu membuat kesimpulan dan menyusun laporan penelitian, ujian skripsi dan

     melakukan perbaikan.

   9.7.2 Jadwal kerja


                    Des    Januari   Februari         Maret        April      Mei       Juni
    KETERANGAN

                    4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
    Usul judul      x X x
    Proposal
                            x x x x x x x x x
    skripsi
    Seminar
    Bab I                                       x x
    Bab II                                            x x
    Bab III                                                 X x
    Penelitian                                                    x x x x
    Bab IV                                                                  x x
    Bab V                                                                         x x
    Ujian skripsi                                                                       x
    Perbaikan                                                                               x




                                           36
DAFTAR PUSTAKA


Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.


Arikunto, Suharsimin. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara.


Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.


Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: TARSITO.


Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarata: Bumi Aksara.


Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

                 Bandung: ALFABETA.


Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

           ALFABETA.


Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.


Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

          Jakarta: Bumi Aksara.


Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media

          Publishing.


_______, 2011. Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah

          Tsanwiyah (MTS) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

          CV. Az-Zahra.


Yusnita, Derli. 2011. “Perbandingan hasil belajar antara menggunakan model

          pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dengan tipe Jigsaw pada



                                          37
mata pelajaran Geografi di kelas X SMA Azharyah Palembang Tahun Ajaran

         2010/2011”. Proposal skripsi S 1. Palembang FKIP UNIVERSITAS PGRI

         PALEMBANG.


Kurniaturohima, Dwi. 2010. “Penerapan metode inquiry dalam meningkatkan Keaktifan

         dan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran ekonomi Di SMP Shalahuddin

         Malang”. Skripsi S 1. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

         MALIK IBRAHIM MALANG.




                                       38

Contenu connexe

Tendances

Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
power point statistika
power point statistika power point statistika
power point statistika lanvie2701
 
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester II
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester IISilabus IPA SD Kelas 5 Semester II
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester IITri Suwandi
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
Batas lulus aktual ideal dan purposif
Batas lulus aktual  ideal  dan purposifBatas lulus aktual  ideal  dan purposif
Batas lulus aktual ideal dan purposifM Agphin Ramadhan
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
EKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptx
EKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptxEKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptx
EKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptxeka sutarmi
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdfsmkn 1 batam
 
modul statistika kelas XI
modul statistika kelas XImodul statistika kelas XI
modul statistika kelas XIRia Yoonaddict
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
3.1 keliling lingkaran
3.1 keliling lingkaran3.1 keliling lingkaran
3.1 keliling lingkaranjuangsapurata
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Soal Universitas Terbuka
 
1 penjelasan-karil-2014
1 penjelasan-karil-20141 penjelasan-karil-2014
1 penjelasan-karil-2014rizwarna
 
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2Kevin Arthur
 

Tendances (20)

Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
Luas segitiga
Luas segitigaLuas segitiga
Luas segitiga
 
power point statistika
power point statistika power point statistika
power point statistika
 
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester II
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester IISilabus IPA SD Kelas 5 Semester II
Silabus IPA SD Kelas 5 Semester II
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
 
Batas lulus aktual ideal dan purposif
Batas lulus aktual  ideal  dan purposifBatas lulus aktual  ideal  dan purposif
Batas lulus aktual ideal dan purposif
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Lembar observasi Kelas
Lembar observasi KelasLembar observasi Kelas
Lembar observasi Kelas
 
EKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptx
EKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptxEKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptx
EKA SUTARMI-REFLEKSI PPL SIKLUS 2.pptx
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Charis Munandar.pdf
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
 
Topik 2.pdf
Topik 2.pdfTopik 2.pdf
Topik 2.pdf
 
modul statistika kelas XI
modul statistika kelas XImodul statistika kelas XI
modul statistika kelas XI
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
3.1 keliling lingkaran
3.1 keliling lingkaran3.1 keliling lingkaran
3.1 keliling lingkaran
 
Lkpd sudut
Lkpd sudutLkpd sudut
Lkpd sudut
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
 
1 penjelasan-karil-2014
1 penjelasan-karil-20141 penjelasan-karil-2014
1 penjelasan-karil-2014
 
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
 

En vedette

Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanMuhammad Syafrullah
 
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaHubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaIslamuddin Syam
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Proposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOMProposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOMMelwin Syafrizal
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiannoortuby
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Vhentha Agabag
 
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar Arnesia Indirasari
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranLilis indah Kurniawati
 

En vedette (20)

Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 
skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5
 
skripsi BaB I
skripsi BaB Iskripsi BaB I
skripsi BaB I
 
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaHubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
 
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis KomparasiMinggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Proposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOMProposal Usulan Penelitian AMIKOM
Proposal Usulan Penelitian AMIKOM
 
330
330330
330
 
Contoh rpp inkuiri
Contoh rpp inkuiriContoh rpp inkuiri
Contoh rpp inkuiri
 
Skripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdfSkripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdf
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
 
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
 
SKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSDSKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSD
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
 

Similaire à Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingOperator Warnet Vast Raha
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V Eman Syukur
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tesanggadiyan
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docnuunaberry
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoSojunghan Dilectus
 
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...okyana dewi gendari
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarQueenDaresa
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ipsayu suciati
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedIlham Muhit
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beliMelly PMI
 

Similaire à Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery (20)

Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Pkp ipa
Pkp ipaPkp ipa
Pkp ipa
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ips
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 

Dernier

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Dernier (20)

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery

  • 1. PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 11 PALEMBANG. 1. Latar Belakang Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berkaitan erat dengan pelaksanaan proses pendidikan, terutama melalui pendidikan formal di sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik perserta didik dan sebagai tempat di selenggarakannya kegiatan belajar mengajar. untuk mencapai tujuan yang di inginkan, guru harus bisa memilih metode yang tepat untuk mencapai pokok bahasan yang sedang dibahas karena metode pembelajaran yang digunakan guru, lebih menekankan dimana guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan siswa. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan (Hamalik, 2012:3) Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu siswa mencari tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses tersebut saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Komponen- 1
  • 2. komponen tersebut antara lain siswa, guru, kurikulum, metode, sarana dan prasarana serta lingkungan kerja. Dari komponen-komponen tersebut yang paling berpengaruh adalah guru. Karena gurulah yang dapat mengelolah komponen-komponen yang lainnya. Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan siswa, sebab gurulah yang langsung berinteraksi dengan siswa di sekolah. Sehubungan dengan tugas guru sebagai pendidik, agar siswa benar-benar mengerti dan memahami pelajaran yang diberikan, guru harus memikirkan dan membuat strategi belajar mengajar yang baik. Maka dari itu sangat diperlukan metode belajar yang sesuai, sehingga diperoleh hasil belajar yang diharapkan. Untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, maka perlu penanganan dan pemikiran yang serius, agar materi yang disampaikan diterima dan dipahami dengan baik oleh peserta didik. Oleh karena itu setiap proses pembelajaran yang dirancang dan diselenggarakan harus mempunyai sumbangan untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Salah satu dari proses pembelajaran tersebut adalah pembelajaran IPS Terpadu. Untuk itu, guru IPS Terpadu sebagai tenaga pendidik sekaligus sebagai pembimbing harus berupaya memotivasi siswa agar terbiasa berkerja mandiri dan kreatif serta inovatif dalam belajar. Berdasarkan hasil observasi peneliti lakukan, rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa di karenakan guru yang menyampaikan materi dengan metode konvensional, ceramah, dan pemberian tugas, hal ini menyebabkan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan siswa kurang aktif dan bersikap acuh tak acuh, ini semua tentunya akan berdampak pada nilai siswa dan akan menyebabkan KKM yang telah di tetapkan SMP Negeri 11 Palembang tidak dicapai siswa atau masih dibawah standar yaitu 75. 2
  • 3. Metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. (Mulyatiningsih, 2012:233). Dalam sebuah strategi pembelajaran dapat diterapkan lebih dari satu metode pembelajaran. Macam-macam metode pembelajaran yaitu : 1) investigation adalah metode ini melibatkan peserta didik dalam kegiatan penyelidikan/penelitian. 2) inquiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis. 3) discovery adalah strategi pemecahan masalah secara intensif dibawah pengawasan guru. 4) problem solving adalah metode yang memberikan kasus atau masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan. Maka dari beberapa metode pembelajaran tersebut peneliti tertarik untuk menggunakan dua metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran Inquiry dengan metode pembelajaran Discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang’’. 3
  • 4. 2. Masalah Penelitian 2.1. Pembatasan Lingkup Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan mempunyai arah yang pasti dan tidak menyimpang dari sasaran maka peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini yaitu sabagai berikut: 1. Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbadingan hasil belajar siswa setelah mendapat metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery. 2. Siswa yang diteliti adalah kelas siswa VII di SMP Negeri 11 Palembang. 3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes yang diperoleh siswa pada Standar kompetensi 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya, Kompetensi dasar 4.1 menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan, Indikator pencapian: 1. Membedakan peta, atlas dan globe 2. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta 3. Mengidentifikasi informasi geografis dari peta, atlas dan globe. Dari ketiga indikator pencapaian di atas peneliti memilih indikator pencapaian 2. Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta. Materi pembelajaran jenis peta, bentuk peta dan pemanfaatan peta di semester genap tahun ajaran 2012/2013. 4
  • 5. 2.2. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang ?”. 3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. 4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, siswa, guru, sekolah dan kalangan akademis: a. Bagi penulis diharapkan menambah wawasan dan pemahaman baru mengenai penerapan metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu, sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang baik. b. Bagi siswa Bagi siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajran IPS Terpadu dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajran discovery. 5
  • 6. c. Bagi guru Sebagai bahan masukan bagi guru-guru khususnya guru mata pelajaran IPS Terpadu dan sebagai pertimbangan untuk menerapkan Metode Pembelajaran Inquiry dan metode pembelajaran discovery dalam pembelajaran IPS Terpadu. d. Bagi sekolah Agar dapat bermanfaat dalam mendapatkan masukan yang membangun untuk kemajuan proses belajar mengajar guna memberikan pelayanan pendidikan kepada anak didik untuk berpartisifasi secara optimal. e. Kalangan akademis Bagi kalangan akademis hasil penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 5. Tinjauan Pustaka 5.1. Hasil Belajar Menurut (Hamalik, 2012:159) hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut (Sudjana, 2005:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bukan hanya dalam bentuk nilai tertulis saja, akan tetapi lebih dari pada itu bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan yang didapat oleh peserta 6
  • 7. didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik dari segi pengetahuan, perubahan sikap serta tingkah laku dalam interaksinya. 5.2. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. (Mulyatiningtias, 2012:233). Sedangkan menurut (Wina sanjaya, 2008) metode pembelajaran adalah sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata atau praktis untuk mkencapai tujuan pembelajaran. Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. 5.3. Metode Pembelajaran Inquiry Inquiry merupakan pendekatan pembelajaran di mana siswa menemukan, menggunakan variasi sumber informasi dan ide untuk lebih memahami, suatu permasalahan, topik, atau isu. Hal ini tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan tetapi juga melalui investigasi, eksplorasi, mencari, bertanya, meneliti, dan mempelajari. (Kuhlthau dalam Sumarmi, 2012:17). Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:235) Inquiry adalah metode yang melibatakan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis, guru membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, mengamati perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri. 7
  • 8. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) dengan sistematis, kritis, logis dan analistis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuanya dengan rasa percaya diri. 5.4. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Inquiry 1. Merumuskan masalah. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut yakni kesadaran terhadap masalah, melihat pentingnya masalah, dan merumuskan masalah. 2. Mengembangkan hipotesis. Dalam hal ini kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis yakni menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh, melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis, dan merumuskan hipotesis. 3. Menguji jawaban tentative. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut antara lain (a) merakit peristiwa yang terdiri atas mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, mengevaluasi data, dan mengklasifikasi data; (b) analisis data yang terdiri atas melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasi trend, sekuensi, dan keteraturan. 4. Menarik kesimpulan. Dalam hal ini, kemampuan yang dituntut yakni (a) mencari pola dan makna hubungan; sekaligus (b) merumuskan kesimpulan 8
  • 9. 5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi (Sumarmi, 2012:18) Dari langkah-langkah metode pembelajaran inquiry diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah metode pembelajaran inquiry dalam penelitian ini dapat diterapkan dengan cara: 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran sub pokok bahsan mengidentifikasi jenis-jenis peta dan bentuk peta. 2. Membentuk kelompok-kelompok menjadi 4 kelompok, setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati peta,atlas dan globe: Kelompok I: Perbedaan peta, atlas dan globe Kelompok II: Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas Kelompok III: Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya Kelompok IV: Jenis-jenis peta beserta contohnya 3. Menugaskan setiap kelompok untuk mengumpulkan data, mengevaluasi data, menklasifikasi data, mencari persmaan dan perbedaan yang dibuat dalam bentuk laporan hasil pengamatan. 4. Setiap kelompok mempresentasikan didepan kelas hasil pengamatannya dan kelompok lain memberikan tanggapan. 5. Bersama-sama menarik kesimpulan dari setiap kelompok dan merumuskan kesimpulan dari topic yang telah diteliti oleh masing-masing kelompok. 5.5. Kelebihan Metode Pembelajaran Inquiry 1. Mengembangkan keteramapilan sosial, bahasa, dan membaca. 2. Mengonstruksi pemahaman mereka. 3. Membuat siswa mandiri dalam riset dan pembelajaran. 9
  • 10. 4. Termotivasi untuk membentuk pengalaman tingkat tinggi. 5. Memiliki strategi belajar dan terampil mentransfer pada proyek inquiry yang lain (Kuhlthau, 2007). 5.6. Kekurangan Metode Pembelajaran Inquiry 1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya, ke arah membiasakan belajar mandiri dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kebiasaan yang telah bertahun-tahun dilakukan. 2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar. Inipun bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya guru merasa belum puas kalau tidak banyak menyajikan informasi (ceramah). 3. Metode ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi tidak berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan terarah. 4. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik. Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas, agaknya metode ini sulit terlaksana dengan baik. 10
  • 11. 5.7. Metode Pembelajaran Discovery Menurut Sund dalam (Roestiyah, 2008:20) Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah secara intensif di bawah pengawasan guru (Mulyatiningsih, 2012:235). Sedangkan menurut Burner dalam (Mulyatiningsih, 2012:235) Discovey learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. 5.8. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Discovery 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Membagi petunujuk praktikum/eksperimen. 3. Peserta didik melaksanakan eksperimen dibawah pengawasan guru. 4. Guru menunjukkan gejala yang diamati. 11
  • 12. 5. Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen (Mulyatiningsih, 2012:236). Dari langkah-langkah metode pembelajaran discovery diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah metode pembelajaran inquiry dalam penelitian ini dapat diterapkan dengan cara: 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran sub pokok bahsan mengidentifikasi jenis-jenis peta, bentuk peta, dan pemanfaatan peta. 2. Membagi peserta didik kedalam 4 kelompok setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati peta,atlas dan globe: Kelompok I: Perbedaan peta, atlas dan globe Kelompok II: Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas Kelompok III: Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya Kelompok IV: Jenis-jenis peta beserta contohnya 3. Guru melakukan pangawasan terhadap penelitian yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. 4. Peserta didik mempresentasikan laporan penelitian kelompoknya masing-masing dan kelompok lain memberikan tanggapan 5. Guru melakukan evaluasi pada setiap kelompok dengan berbagai cara untuk menilai kemajuan kelompok dan hasil yang telah dicapai. 12
  • 13. 5.9. Kelebihan Metode Pembelajaran Discovery 1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan; memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa. 2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut. 3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa. 4. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing. 5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat. 6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri. 7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja: membantu bila diperlukan (Roestiyah, 2008:21). 5.10. Kelemahan Metode Pembelajaran Discovery 1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui sekitarnya dengan baik. 2. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil. 13
  • 14. 3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan. 4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. 5. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif. (Roestiyah, 2008:21) 5.11. Kurikulum IPS TERPADU Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Tujuan Mata pelajaran IPS Terpadu: Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 14
  • 15. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai barikut. 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3. Sistem Sosial dan Budaya 4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS Terpadu merupakan perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. (KTSP, 2011) 15
  • 16. a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami lingkungan 1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk kehidupan manusia muka bumi 1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia 2. Memahami kehidupan 2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai sosial manusia proses sosial 2.2 Mendeskripsiskan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian 2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial 2.4 Menguraikan proses interaksi sosial 3. Memahami usaha manusia 3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai memenuhi kebutuhan makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan 3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester II Standar Kompetensi Kompetensi dasar 4. Memahami usaha manusia untuk 4.1 Menggunakan peta, atlas, dan mengenali perkembangan globe untuk mendapataan lingkunganya informasi keruangan 4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi 4.3 Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk 4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadidi atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadapkehidupan 16
  • 17. 5. Memahami perkembangan 5.1 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat sejak masa Hindu-budha masyarakat, kebudayaan dan sampai masa colonial Eropa pemerintahan pada masa Hindu- Budha, serta peninggalan- peninggalannya 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta peninggalan- peninggalanya 5.3 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa colonial Eropa 6. Memahami kegiatan ekonomi 6.1 mendeskripsikan pola kegiatan masyarakat ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permikaan bumi 6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa 6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi 6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII semester I dan semester II kurikulum tahun 2006 di atas, maka penelitian ini menggunakan Standar Kompetensi 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan 17
  • 18. lingkungannya, Kompetensi dasar 4.1 Menggunakan peta atlas dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan. 5.12. Kajian Terdahulu Yang Relevan. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan tentang perbandingan metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa diantaranya dilakukan oleh Novri Karlina (2011), Linda Sartika (2011) dan Kansina (2011). Penelitian Novri Karlina (2011) dengan judul pengaruh pembelajaran inquiry berorientasi discovery terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 11 Palembang. Kesimpulan yang diperoleh yaitu metode inquiry berorientasi discovery lebih baik dari pada metode konvensional karna metode inquiry berorientasi discovery adalah salah satu strategi pembelajaran yang memungkinkan para peserta didik mendapat sendiri dan menemukan sendiri jawaban atas topik-topik inquiry. Penelitian Linda Sartika (2011) perbandingan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi dengan menggunakan metode inkuiri dan metode resitasi siswa kelas X SMA Sriguna Palembang tahun ajaran 2011/2012. Menyimpulkan bahwa respon siswa dalam penerapan metode pembelajaran inkuiri mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan. Penelitian Kansina (2011) dengan judul Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran discovery dan metode 18
  • 19. ceramah pada mata pelajaran ekonomi di SMA Nurul Amal Palembang Tahun Ajaran 2011/2012. hasil studynya menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan menggunakan metode discovery yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. Dari ketiga penelitian yang dilakukan sebelumnya persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya oleh Novri Karlina, Linda Sartika dan Kansina ialah sama-sama mengkaji metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery selain itu juga sama-sama meneliti hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaannya terdapat pada judul penelitian yang membandingan metode pembelajaran Inquiry dan metode pembelajaran Discovery, tujuan penelitian, pokok bahasan dan lokasi yang digunakan dalam penelitian. Dari uraian diatas jelas bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu. 6. Anggapan Dasar Anggapan dasar adalah suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus di rumuskan secara jelas (Arikunto, 2006:68). Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran 2. Hasil belajar IPS Terpadu yang dicapai siswa bervariasi 19
  • 20. 3. Metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery dapat melatih siswa kreatif dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu. 4. Dalam memberikan pengajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). 7. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalaui data terkumpul (Arikunto, 2010:110). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, (Sugiyono, 2007:64). Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada perbedaan belajar IPS Terpadu siswa yang mendapat metode pembelajaran inquiry dan yang mendapat metode pembelajaran discovery di SMP Negeri 11 Palembang”. 8. Kriteria Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis diatas diperlukan Hipotesis Nol ( Ho ) dan Hipotesis kerja ( Ha ). Ho : µ1 = µ 2 : Tidak terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 11 Palembang. 20
  • 21. Ha : µ1 ≠ µ 2 : Terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 11 Palembang. Dengan Kriteria pengujian hipotesis yaitu terima H0 jika – t1-1/2a < t < t1-1/2a dimana t1-1/2a di dapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2). Untuk harga lain H0 ditolak (Sudjana, 2005:239-240). 9. Prosedur Penelitian 9.1. Variabel Penelitian Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segalah seseuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di cari kesimpulan (sugiyono, 2007:38). Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:02). Variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang menunjukan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah pengalaman siswa setelah diajarkan mengunakan metode pembelajaran inquiry pada kelas eksperimen pertama dan metode pembelajaran discovery pada kelas eksperimen kedua di SMP Negeri 11 Palembang. Berdasarkan batasan variabel tersebut maka yang menjadi variabel penelitian ini adalah: Variabel bebas (X1) = Metode pembelajaran Inquiry 21
  • 22. Variabel bebas (X2) = Metode pembelajaran Discovery. Variabel terikat (Y) = Hasil belajar siswa. 9.2. Definisi operasional variabel Definisi operasional variabel merupakan suatu pengertian atau definisi dari variabel-variabel yang akan di teliti dalam suatu penelitian, agar penelitian variabel dalam penelitian ini lebih jelas maka perlu didefenisikan sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran inquiry adalah merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Dalam metode pembelajaran ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraan. Tahap pertama merumuskan pertanyaan atau permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan. Metode pembelajaran ini akan di ajarakan di kelas VII.4. 2. Metode pembelajaran discovery adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, melainkan ditemukan sendiri. Metode pembelajaran ini dilakukan dengan cara melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru, siswa mecari jawaban sendiri dengan melakuakan pengamatan, sedangkan guru membimbing mereka kearah yang tepat/benar. Metode ini akan di ajarkan di kelas VII.5 22
  • 23. 3. Hasil belajar yang dimaksud merupakan suatu nilai hasil tes yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery pada Standar kompetensi 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya, kompetensi dasar 4.1. menggunakan peta, atlas dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan, materi pembelajaran jenis peta, bentuk peta dan pemanfaatan peta. 9.3. Populasi dan Sampel 9.3.1. Populasi Menurut (Sugiyono, 2007). Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas: obyek-obyek yang mempunyai kualitas dan karakteritas tertentu yang diciptakan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012:9) Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti. Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi penelitian adalah keseluruhan subjek dalam suatu penelitian. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Palembang yang berjumlah 360 siswa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 23
  • 24. Tabel. 1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VII.1 40 2 VII.2 40 3 VII.3 40 4 VII.4 40 5 VII.5 40 6 VII.6 40 7 VII.7 40 8 VII.8 40 9 VII.9 40 Jumlah 360 Sumber : Dokumentasi data siswa dari staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Palembang tahun Ajaran 2012 /2013. 9.3.2. Sampel Sampel Penelitian adalah cuplikan atau bagian dari populasi (Mulyatiningsih, 2012:10). Sedangkan menurut (Sugiyono, 2007:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel penelitian manggunakan teknik purposive sampling yaitu apabila sasaran sample yang diteliti telah memiliki karakteristik tertentu sehingga tidak mungkin diambil sampel lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan (Mulyatiningsih, 2012: 11). Dalam penelitian ini kelas terpilih atau yang 24
  • 25. menjadi sampel adalah kelas VII.4 yang berjumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimen I dan VII.5 yang berjumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimen II. Adapun yang menjadi pertimbangan penelitian dalam menggunakan sampel purposive sampling yaitu: 1. Untuk memudahkan menganalisis data, maka penelitian hanya mengambil jumlah sampel yang sama dalam penelitian ini. 2. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, maka dalam penelitian ini hanya mengambil dua kelas untuk dijadikan sampel. Tabel. 2 Sampel Penelitian No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan 1 VII.4 17 23 40 Eksperimen I 2 VII.5 18 22 40 Eksperimen II Jumlah 80 Sumber : Dokumentasi data siswa dari staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Palembang 9.4. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:03). Sedangkan Menurut (Mulyatiningsih, 2012:233) metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. 25
  • 26. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010:107). Dalam penelitian ini peneliti bereksperimen pada dua kelompok eksperimen yaitu kelas VII.4 sebagai kelompok eksperimen pertama yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry, dan kelas VII.5 sebagai kelompok eksperimen kedua yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran discovery. 9.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1). Dokumentasi Metode dokumentasi adalah, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang jumlah siswa dan data mengenai sekolah. Sedangkan (Ridwan, 2010:17) Mengemukakan bahwa dokumentasi adalah tujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, data yang relevan dari peneliti. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh berbagai data siswa serta data-data lainnya yang berguna dalam penelitian ini. 26
  • 27. Jadi dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data berupa nama-nama siswa, jumlah siswa dan foto-foto dokumentasi penelitian di kelas VII SMP Negeri 11 Palembang. 2). Tes Tes adalah serentean pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Sedangkan menurut Ridwan (2010:76) tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran setelah dilakukan eksperimen menggunakan metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery. Dalam penelitian ini diberikan tes, dimana tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda terdiri dari 20 soal yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan yang dimiliki individu dalam menguasai materi pembelajaran. 9.6. Teknik Uji Coba instrumen Sebelum instrument tes diberikan kepada siswa untuk pengumpulan data terlebih dahulu instrumen tes tersebut diuji coba untuk mengetahui 27
  • 28. kelayakanya. Adapun cara yang digunakan uji coba instrumen adalah dengan uji validitas dan uji realibilita dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 9.6.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Pengukuran validitas menggunakan rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: n( XY ) ( X )( Y) rxy …. (Arikunto, 2010:72) n( X 2) ( X ) 2 n( Y 2) ( Y )2 Keterangan: rxy = koefisien korelasi suatu butir/item N = jumlah subyek X = skor suatu butir/item Y = skor total keseluruhan Kemudian harag rxy dikonsultasikan dengan harga rxy product moment. Jika rxy hitung ≥ rxy tabel (5%) maka butir soal tersebut valid. 9.6.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). 28
  • 29. Untuk menghitung reliabilitas atau tingkat konsisten informasi penelitian ini, menggunakan rumus Product moment sebagai berikut. Keterangan: = validitas instrumen ∑ XY = jumlah perkalian X dengan Y X2 = kuadrat X Y2 = kuadrat Y Untuk menghitung realibilitas dari tes dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut: 2.rb r11 (1 rb ) Dengan keterangan: = Koefisien reliabilitas internal seluruh intem = Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau (awal-akhir). (Ridwan, 2012:102) Menurut Ridwan (2012:98) Jika instrumen itu valid dan reliabilitas, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indek korelasinya (r) sebagai berikut: 29
  • 30. - Antara 0.800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi - Antara 0.600 sampai dengan 0.799 : tinggi rendah - Antara 0,400 sampai dengan 0.599 : cukup tinggi - Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah - Antara 0,00 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid/tidak reliabilitas) 9.6.3 Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran atau kita singkat TK adalah proporsi peserta tes menjawab benar butir soal tersebut Aprianto (2008). Dalam penelitian ini menggunakan rumus indeks kesukaran (P) adalah: B P (Arikunto, 2010: 208) JS Dimana: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan Interprestasi tingkat kesukaran sebagaimana terdapat dalam Tabel berikut: Tabel 3 Interprestasi Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran (TK) Interprestasi atau Penafsiran TK TK < 0,30 Sukar 0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang TK > 0,70 Mudah (Arikunto, 2012:225). 30
  • 31. 9.6.4 Daya beda soal Menurut (Arikunto, 2010:211) daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemamapuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah). Dalam penelitian ini menggunakan rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: BA BB DP PA PB JA JB Dimana: J = Jumlah peserta tes JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar BA PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar JA BB PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. JB Klasifikasi Daya Beda Soal: 1. D = 0,00 Sampai dengan 0,20 = Jelek 2. D = 0,20 Sampai dengan 0,40 = Cukup 3. D = 0,40 Samapi dengan 0,70 = Baik 4. D = 0,70 Sampai dengan 1,00 = Baik sekali 31
  • 32. 5. Negatif, semuanya tidak baik jika semua soal mempunyai D negatif sebaiknya dibuang (Arikunto, 2010:218). 9.7. Teknik Analis Data Teknik analisa data adalah teknik yang digunakan untuk mengelolah data yang dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis uji-t. Namun sebelum dilakukan pengujian ada langkah-langkah yang harus dipenuhi sebagai berikut: 9.7.1 Uji Normalitas Data Berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data atau sebagai bahan pertimbangan yang akan digunakan untuk menguji kenormalitasan data. Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis normal atau tidak, karena uji statistic parameter t atau uji- t baru dapat digunakan jika data terdistribusi secara normal. Untuk menguji data tersebut apakah berdistribusi normal, maka digunakan uji kemiringan kurva dengan rumus koefisien person, yaitu: x mo km ....................................................(Sudjana, 2005: 109) S Keterangan: Km : kemiringan kurva x : rata-rata 32
  • 33. Mo : modus S : simpangan baku 9.7.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan varian kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama. Pengujian sampel dalam penelitian ini menggunakan tes bartlett dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mencari varian gabungan dengan rumus: ....................................................(Sudjana, 2005 : 263) 2. Mencari harga satuan B dengan rumus: ...........................(Sudjana, 2005:263) 3. Uji Barlett menggunakan rumus Chi kuadrat dengan rumus: ........................... (Sudjana, 2005:263) Dengan rumus In 10 = 2.3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10. Untuk menghitung S2, B, X2 dapat menggunakan tabel persiapan sebagai berikut: 33
  • 34. Tabel 4. Tes Bartlett Derajat Log Sampel 1/dk S12 (dk) log S12 Kebebasan (dk) S12 1. (n1-1) 1/(n1-1) S12 Log S1 2 (n1-1) log S1 2 2. (n2-2) 1/(n2-1) S 22 Log S 2 2 2 (n1-1) log S 2 Jumlah (n1-1) 1/(n1-1) (n1-1) log S1 2 (sumber:Sudjana, 2005:262) Dalam sampel penelitian ini digunakan taraf nyata ( ) = 0,05 dan dk = k-i dan peluang (1- ) kedua sampel dapat dikatakan berasal dan populasi yang homogen apabila X2hitung <X2tabel. 9.7.3 Uji Hipotesis Setelah data diperoleh, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk mendapatkan kesimpulan maka data hasil tes dianalisis dengan menggunakan statistic uji t dengan rumus x1 x2 t 1 1 s n1 n2 ..............................(Sudjana, 2005:239) Dengan: n1 1 S12 n2 1 S 22 S2 ……................. (Sudjana, 2005:239) n1 n2 2 keterangan: t = Uji s- t 34
  • 35. x1 = Nilai rata-rata kelas yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry x2 = Nilai rata-rata kelas yang diajar dengan metode pembelajaran discovery n1 = Jumlah siswa yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry n2 = Jumlah siswa yang diajar dengan metode pembelajaran discovery S = Simpangan baku S12 = Nilai standar deviasi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran inquiry S22 = Nilai standar deviasi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran discovery Dengan demikian, kriteria pengujian diterima HO jika thitung < ttabel (1- ) dimana t(1- ) adalah t yang terdapat di dalam tabel distribusi t dengan dk = n1+n2 -l d, dengan taraf signifikan = 0.05 35
  • 36. 9.7 Langkah Kerja dan Jadwal Kerja Penelitian 9.7.1 Langkah kerja Adapun langkah-langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Tahap persiapan Yaitu menyelesaikan administrasi, menentukan judul, mengadakan surveil lapangan unutk merumuskan masalah-masalah yang ingin dipecahkan. 2) Tahap pelaksanaan Yaitu mencari dan mengumpulkan data yang dilanjutkan dengan menganalisis dan mengolah data, membuat proposal penelitian, seminar proposal, perbaikan proposal, membuat skripsi Bab I pendahuluan, Bab II landasan teori, Bab III prosedur penelitian, bab IV hasil penelitian dan pembahasan dan bab V kesimpulan dan saran. 3) Tahap penyelesaian Yaitu membuat kesimpulan dan menyusun laporan penelitian, ujian skripsi dan melakukan perbaikan. 9.7.2 Jadwal kerja Des Januari Februari Maret April Mei Juni KETERANGAN 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 Usul judul x X x Proposal x x x x x x x x x skripsi Seminar Bab I x x Bab II x x Bab III X x Penelitian x x x x Bab IV x x Bab V x x Ujian skripsi x Perbaikan x 36
  • 37. DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Arikunto, Suharsimin. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: TARSITO. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarata: Bumi Aksara. Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media Publishing. _______, 2011. Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanwiyah (MTS) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: CV. Az-Zahra. Yusnita, Derli. 2011. “Perbandingan hasil belajar antara menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dengan tipe Jigsaw pada 37
  • 38. mata pelajaran Geografi di kelas X SMA Azharyah Palembang Tahun Ajaran 2010/2011”. Proposal skripsi S 1. Palembang FKIP UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG. Kurniaturohima, Dwi. 2010. “Penerapan metode inquiry dalam meningkatkan Keaktifan dan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran ekonomi Di SMP Shalahuddin Malang”. Skripsi S 1. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG. 38