2. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
ke dalam air atau udara.
Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
3. Macam Macam Pencemaran
Lingkungan
a) Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan
di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat kegiatan
manusia.
Kriteria Air Bersih
Bisa dapat digunakan untuk air minum
Bisa dapat digunakan untuk mandi, tanpa menyebabkan
penyakit
Ph netral/standar
Secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokan menjadi 3
yaitu: pencemaran air, udara, dan tanah.
4. Penyebab Pencemaran Air :
• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah
pada eutrofikasi.
• Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam
air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
• Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di
sungai citarum
• pencemaran air oleh sampah
• Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
5. Akibat Pencemaran Air :
• Dapat menyebabkan banjir
• Erosi
• Kekurangan sumber air
• Dapat membuat sumber penyakit
• Tanah Longsor
• Dapat merusak Ekosistem sungai
• Kerugian untuk Nelayan
b) Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
6. • Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer
dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk
dari reaksi pencemar - pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari
pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi
udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan
global (global warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
• Transportasi
• Industri
• Pembangkit listrik
• Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan
berbagai jenis bahan bakar
• Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
7. Sumber alami :
• Gunung berapi
• Rawa-rawa
• Kebakaran hutan
• Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain :
• Transportasi amonia
• Kebocoran tangki klor
• Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan
akhir sampah
• Uap pelarut organik
Jenis-jenis bahan pencemaran udara
• Karbon monoksida
• Oksida nitrogen
• Oksida sulfur
• CFC
• Hidrokarbon
• Volatile Organic Compounds
• Partikulat
8. DAMPAK
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat
masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.
Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat
berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan
gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai
adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di
antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan
sebagai toksik dan karsinogenik
9. Dampak terhadap tanaman
• Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi
dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara
lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di
permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
Hujan asam
• pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
– Mempengaruhi kualitas air permukaan
– Merusak tanaman
– Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
– Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
• Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam
lapisan troposfer dan menimbulkan fenomenapemanasan global.
• Dampak dari pemanasan global adalah:
– Peningkatan suhu rata-rata bumi
– Pencairan es di kutub
– Perubahan iklim regional dan global
– Perubahan siklus hidup flora dan fauna
10. Kerusakan lapisan ozon
• Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasiultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami
di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan
bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-
molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
c) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia
buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
11. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan
atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan
terkena leukemia.
Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasiyang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk
semua populasi.Timbal sangat berbahaya pada anak-
anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
12. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan
siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam
dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang
besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat
timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer
dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut.
13. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan
terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-
kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat
pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini
memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akanterbentuk dari bahan
pencemar tanah utama
14. PENANGANAN
Remediasi
• Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-
situ (atauon-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-
site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
• Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar
dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang
kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari
bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit
15. Bioremediasi
• Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu
mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular
mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam remediasi
tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya
menyerap unsur logam dari dalam tanah dan
berperan tidak langsung karena menstimulir
pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain
seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya
17. KRITERIA AIR BERSIH
• Air Bersih Tidak Mengendap
Bila suatu air memiliki endapan maka itu bisa dikatakan bahwa air tersebut tidak
bersih dan bahkan mungkin tercemar sebab endapan – endapan yang ditunjukkan
bisa diindikasikan sebagai hasil senyawa – senyawa kimia dan bahan lain yang tidak
dapat terlarut ke dalam air.
• Air Bersih Tidak Berwarna
Air yang bersih bisa kita lihat secara fisik yang tidak berwarna. Bila air tersebut
memiliki warna berarti didalamnya telah tercampur dengan senyawa lain yang bisa
mengganggu kesehatan tubuh kita bila air tersebut kita pergunakan sebagai air
minum dan untuk mengolah masakan.
18. Beberapa warna dalam air yang harus kita waspadai diantaranya :
Air berwarna hijau mengandung cuprum, oksida, chlorin dapat
mengakibatkan penyakit ginjal, sistem syaraf pusat, kanker.
Air berwarna hitam mengandung kalsium, magnesium dapat
mengakibatkan batu ginjal, kencing batu.
Air berwarna putih mengandung alumunium, arsen, asbestos dapat
mengakibatkan penyakit hati, sistem syaraf pusat, kanker.
Air berwarna biru mengandung alumunium, sulfur, phospat, pestisida
dapat mengakibatkan penyakit hati, ginjal, kencing batu, dan sistem syaraf.
Air berwarna jingga mengandung besi oksida dapat mengakibatkan
gangguan air seni, maupun gangguan keseimbangan metabolisme
• Air Bersih Tidak Berasa
Untuk air putih dikatakan bersih dan memenuhi standar maupun kriteria
bila air tersebut tidak berasa. Bila air yang ada di sumur rumah anda
memiliki rasa tertentu dan tidak tawar maka didalamnya sudah tercampur
dengan zat terlarut yang mungkin bisa jadi berbahaya bagi tubuh. Ada
baiknya hati – hati
19. • Air Bersih Tidak Bau
Air bersih yang sebenarnya tidaklah berbau namun bila air yang
anda dapatkan berbau maka bisa disebabkan oleh adanya proses
penguraian yang ada di dalam air tersebut. Ini menandakan air
tersebut ditumbuhi organisme atau terdapat organisme yang
membusuk namun tidak dapat terurai sepenuhnya.
• Air Bersih Tidak Bersuhu Ekstrim
Air yang bersih memiliki selisih suhu kurang lebih sebesar 3 derajat
C dari suhu lingkungan sekitar dan tidak ekstrim jaraknya dari suhu
lingkungannya tersebut. Jika memiliki perbedaan suhu yang sangat
ekstrim mungkin saja air tersebut mengandung zat-zat tertentu
(misalnya fenol yang terlarut) atau sedang mengalami proses
biokimia yang mengeluarkan atau menyerap energi air.
20. Syarat Air Bersih
Air bersih sangat perlu untuk kehidupan. Tetapi, tidak
semua air di dunia ini baik bagi kesehatan tubuh. Maka dari
itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi air tersebut
agar menjadi air bersih yang sehat. Syarat tersebut antara
lain:
Tidak mengandung bakteri, virus, dan parasit berbahaya
• Tidak mengandung zat kimia beracun
• Tidak mengandung partikel padatan, seperti debu dan
kotoran
• Tidak berbau, tidak keruh, tidak berwarna, dan tidak berasa
• Kadar oksigen terlarut tinggi
• Kebutuhan oksigen untuk menguraikan kotoran rendah
• Kadar pH netral dan kandungan mineral-mineral terbatas
21. Syarat Air Bersih 2
Syarat Air Bersih, Sudahkah anda mengkonsumsi air yang bersih?
dan apakah anda tahu, air yang bersih itu seperti apa? Berikut kami
informasikan keriteria atau syarat air dikatakan bersih. Berdasarkan
standar peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990
tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih terdiri dari:
• Persyaratan Fisik:
Kualitas fisik yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata
dengan pertimbangan dari segi kesehatan saja akan tetapi juga
menyangkut keamanan dan dapat diterima oleh masyarakat pengguna air
dan mungkin pula menyangkut segi estetika.
Secara fisik dapat kita lihat bahwa:
1. Air harus bersih dan tidak keruh.
2. Tidak berwarna Apapun.
3. Tidak Berasa Apapun.
4. Tidak berbau apapun.
5. Suhu antara 10 – 25 c
6. Tidak Meninggalkan endapan.
22. • Persyaratan Kimiawi:
Kandungan unsur kimia di dalam air harus mempunyai kadar dan tingkat
konsentrasi tertentu yang tidak membahayakan kesehatan manusia atau
mahluk hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, atau tidak membahayakan
kesehatan pada penggunaannya dalam industri serta tidak minumbulkan
kerusakan-kerusakan pada instalasi sistem penyediaan air minumnya
sendiri. Beberapa unsur tertentu, sebaliknya diperlukan dalam jumlah
yang cukup untuk penciptaan suatu kondisi air minum yang dapat
mencegah suatu penyakit atau kondisi kualitas yang menguntungkan.
Secara kimiawi antara lain:
1. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.
2. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.
3. Cukup Yodium.
4. pH air antara 6,5 – 9,2
5. Dalam hubungannya dengan masalah kualitas kimiawi tersebut di atas
pada dasarnya unsur-unsur kimiawi dapat dibedakan atas 4 golongan:
6. Unsur-unsur yang bersifat racun, Unsur-unsur tertentu yang dapat
mengganggu kesehatan.
23. 7. Unsur-unsur yang dapat menimbulkan gangguan pada
sistem atau penggunaannya untuk keperluan atau
aktivitas manusia.
8. Unsur-unsur yang merupakan indikator pengotoran.
9. Persyaratan Bakteriologi
Dalam persyaratan ini ditentukan batasan tentang jumlah
bakteri pada umumnya dan khususnya bakteri penyebab
penyakit (ekoli).
10.Parameter air bersih secara radiologi:
11.Konduktifitas atau daya hantar.
12.Pesistifitas.
13.PTT atau TDS (kemampuan air bersih untuk
menghantarkan arus listrik)