SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Presentasi Kasus
Gigitan Ular
Natalia Tanojo
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
RS Kusta Sumberglagah
Mojokerto – April 2016
Pendahuluan
 Gigitan ular = occupational hazard!
 Gigitan ular dapat mengancam nyawa  memerlukan
perawatan intensif
 Namun, seringkali tatalaksananya tidak diketahui
dengan baik
 Traditional/herbal?
 Antivenom?
Ilustrasi Kasus
 Laki-laki, 49 tahun, datang dengan
 Timbul benjolan-benjolan berisi cairan di lengan kiri
berukuran dari biji jagung hingga telur ayam
 Lengan bengkak, kemerahan, dan nyeri
 Digigit ular sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
ketika sedang memotong rumput
 Penanganan awal ≠ diberikan
 Ular berwarna hijau dengan ujung coklat
 Telah mendapatkan pertolongan pertama berupa Serum
Anti Bisa Ular (SABU)
 Pemeriksaan Fisik
 CM, TSS
 TD 110/70, Nadi 90x/min,
RR 20x/min, Suhu 37.2ºC
 Kepala, Thorax, Abdomen dalam batas normal
 St Lokalis
 Pada region lengan sinitra,
tampak sebuah bullae
hemoragik berukuran 2x8 cm
dan bullae multiple dengan
diameter 1 hingga 5 cm pada
dasar macula eritematosa
dan edema, persebaran
lokalis.
 Pemeriksaan Penunjang
 HB 14.8g/dL
 LED 5/10 mm/J
 Leukosit 14600 sel/µL
 Diff count: -/-/-/85/8/7
 PCV 45.1
 Trombosit 233000 sel/Ul darah
 Creatinin 1.58 mg/dL  eGFR = 50.6 mL/min/1.73m2
 SGOT/PT 15/11
 GDA 98.23
 Natrium 130 mmol/L
 Kalium 3.1 mmol/L
Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik
 Anamnesis:
 Jenis Ular & tingkat keracunan
 Gejala Sistemik
 Cemas
 Penanganan awal
 PF
 Local envenomation
 Pulsasi distal – compartment syndrome
 Pemeriksaan Penunjang
Jenis Ular
Elapidae Karakteristik
Kobra Taring pendek,
tertutup membran
mukosa
Bengkak lokal, bliter, nekrosis
Kraits/ Ular Malas Perubahan minimal
Viperidae
Ular tanah/pohon Taring panjang Bengkak pada bagian yang
digigit, dapat menyebabkan
lokal nekrosis
Gangguan perdarahan dan
clottng mechanism
Gangguan ginjal
Gangguan kardiovaskuler
Gangguan endokrin: adrenal
insufficiency
Hydrophidae
Sea snakes Terutama pada
nelayan
Myotoxic: skeletal muscle
breakdown
neurotoxic
Indonesia
Tingkat Keracunan
Tidak
ada
Ringan Sedang Berat
Bekas gigitan +/- + + +
Nyeri - Sedang Berat Beart
Edema lokal - Minimal
(<15 cm)
Sedang
(15 – 30cm)
Berat
(>30 cm)
Eritema - + + +
Ekimosis - +/- + +
Reaksi
sistemik
- - Lemah,
berkeringan,
pingsat, mual,
muntah, anemia,
trombositopenia
Hipotensi,
paresthesia, koma,
edem paru,
gagal napas
Pembesaran kelenjar getah bening
Perdarahan spontan (dari gusi)
BAK kehitaman
Pemeriksaan Fisik
 Pada bagian gigitan:
 Local envenomation: gigitan, nyeri, perdarahan, kebiruan,
lymphangitis, KGB membesar, inflamasi, blister, infeksi
dan abses, nekrosis
 Bengkak
 Ukur kelilingnya setiap 15 menit
 TTV  terutama pulsasi distal
 Bila memungkinkan: nilai compartment syndrome
Gejala sistemik
 Secara umum
 Mual, muntah, meriang, nyeri
perut, kelemahan,
mengantuk
 Viper
 Kardiovaskular
 Perdarahan dan clotting
disorders
 Neurologi
 Renal
 Endokrin
 Elapidae
 Neurologi
 Sea snakes
 Skeletal muscle breakdown
Pemeriksaan Penunjang
 20 min whole blood clotting
test (20WBCT)
 ELISA
 Hemogram
 elevated Hb due to
hemoconcentration
 malah anemia due to
hemolysis  viper
 thrombocytopenia  viper
 Cr  renal failure
 Serum amylase and creatinine
phosphokinase  muscle
damage
 PT and aPTT  viper
 FDPs – low fibrinogen with
elevated FDP
 ABG  ulangi
 SE
 Urine exam  hematuria,
proteinuria, hemoglobinuria, or
myoglobinuria  repeat
 ECG
 EEG
Penanganan
Penanganan Awal
Traditional Current
- Tattoing/ local incision
- Suctioning
- Touniquets
- Local application of ice packs
1. Yakinkan korban
1. 70% tidak beracun
2. 50% dari yang beracun = dry
bites
2. Imobilisasi
3. Pindahkan ke Rumah Sakit
IGD
Pemeriksaan Penunjang
Disarankan Hasil Note
20 WBCT, PT & aPTT,
FDP
- -
ELISA - -
Hemogram • HB 14.8g/dL
• PCV 45.1
• T 233000 sel/Ul darah
• Diff count: -/-/-/85/8/7
• Leukosit 14600
sel/µL
• Dbn
• Dbn
• Trombositopenia –
viper
• Neutrophilia –
venom
• Leukosistosis –
venom
Cr • Creatinin 1.58 mg/dL
 eGFR = 50.6
mL/min/1.73m2
AKI
Pemeriksaan Penunjang (2)
Disarankan Hasil Note
Serum amylase, CrP - - Sea snake?
ABG - - Respiratory failure?
Neurotoxic envenoming
SE • Natrium 130 mmol/L
• Kalium 3.1 mmol/L
Hiperkalemia pada AKI,
atau rhabdomyolisis?
EKG & EEG - -
Lainnya SGOT/PT 15/11
GDA 98.23
Urine examination - AKI
Terapi Spesifik: SABU
 Serum Anti Bisa Ular Polivalen adalah antisera murni
yang dibuat dari plasma kuda yang memberikan
kekebalan terhadap bisa ular yang bersifat
 neurotoksik (seperti ular dari jenis Naja sputatrix – Ular
Kobra, Bungarus fasciatus – Ular Belang)
 hemotoksik (ular Agkistrodon rhodostoma – Ular Tanah)
Terapi Spesifik: SABU
Indikasi Sistemik
 Kelainan hemostatik
 Spontaneous bleeding
 Coagulopathy
 Thrombocytopenia
 Neurotoxic
 Kelainan kardiovaskuler
 AKI
Indikasi Lokal
 Bengkak lebih dari ½ bagian
yang tergigit dalam 48 jam
 Penyebaran bengak y yang
cepat
 Pembesaran KGB
Terapi Spesifik: SABU
 Pemberian antivenom
 Dicampur dengan 10mL NS
 Diberikan secara IV push injection (2/ML/menit)
 Atau IV drip dalam 5-10 mL NS/kgBB /1jam
 Observasi 1 jam
 KU umum
 Spontaneous systemic bleeding
 Koagulasi darah
 Tekanan darah terutama px shock
 Neurotoxic envenoming
 Active Hemolysis dan Rhabdomyolysis
Terapi Spesifik: SABU
 Pemberian diulang apabila
 Gangguan koagulasi persisten atau rekuren setelah 6
jam, atau
 Perdarahan setelah 1-2 jam, atau
 Gejala neurotoxic/CV memburuk dalam 1-2 jam
Reaksi terhadap SABU
 10-180” : Early Anaphylactic reaction
 gatal, urtikaria, batuk kering, panas, mual-muntah, nyeri
perut, diare, takikardia
 60-120” : Pyrogenic (endotoxin) reactions
 Menggigil, demam, vasodilatasi, hipotensi
 1-12 hari : Late (Serum sickness type) reactions
 Demam, mual, muntah, diare, gatal, urtikaria, nyeri otot,
lymphadenopathy, bengkak, mononeuritis, proteinuria,
ensefalopati
Tatalaksana Reaksi Awal
 Stop SABU
 Epinephrine 0.1%, 1:1000, 1mg/mL
 0.5 mg untuk dewasa
 0.01 mg/kgBB untuk anak-anak
 Antihistamin
 CTM 10mg (dewasa) atau 0.2mg/kg (anak)
 Dan IV Hydrocortisone 100mg (d) atau 2mg/kg (a)
Tatalaksana Reaksi Lanjut
 Untuk Late (serum sickness) reaction
 CTM 4x 2mg (d) atau 0.25mg/kg/hari (anak)
 Prednisolone 4x 5mg (dewasa) atau
0.7 mg/kg/hari (anak) selama 5-7 hari
Kesimpulan
 Anamnesis: Jenis Ular & tingkat keracunan, Gejala
Sistemik, Cemas, Penanganan awal
 PF & Penunjang: Gejala Lokal dan Sistemik
 Tatalaksana
 Awal: Edukasi ke masyarakat sekitar
 Lanjutan: SABU + sesuai gejala keracunan

More Related Content

What's hot

Luka gigitan binatang
Luka gigitan binatangLuka gigitan binatang
Luka gigitan binatangfikri asyura
 
First Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjing
First Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjingFirst Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjing
First Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjingAfifah Izzah
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarHanifa Rahmadilla
 
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasisasakmuda
 
132976 envenomasi
132976 envenomasi132976 envenomasi
132976 envenomasiPuspa YaNi
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020IwanHamzah1
 
bebefapa bakteri penyebab penyakit
bebefapa bakteri penyebab penyakitbebefapa bakteri penyebab penyakit
bebefapa bakteri penyebab penyakitAbdurrahman Munif
 
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabieshomeworkping4
 

What's hot (13)

Luka gigitan binatang
Luka gigitan binatangLuka gigitan binatang
Luka gigitan binatang
 
First Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjing
First Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjingFirst Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjing
First Aid - Gigitan ular, kucing, dan anjing
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
 
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
388562047 envenomasi-dan-intoksitasi
 
Luka gigitan hewan
Luka gigitan hewanLuka gigitan hewan
Luka gigitan hewan
 
sengatan
sengatansengatan
sengatan
 
132976 envenomasi
132976 envenomasi132976 envenomasi
132976 envenomasi
 
Askep gigitan ular
Askep gigitan ularAskep gigitan ular
Askep gigitan ular
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020
 
Bab 10 keracunan
Bab 10 keracunanBab 10 keracunan
Bab 10 keracunan
 
Oray
OrayOray
Oray
 
bebefapa bakteri penyebab penyakit
bebefapa bakteri penyebab penyakitbebefapa bakteri penyebab penyakit
bebefapa bakteri penyebab penyakit
 
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
239776755 dr-bowo-lapkas-scabies
 

Similar to Preskas bisa ular

seminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdf
seminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdfseminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdf
seminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdfSulistyaNingsih45
 
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxPenatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxRinaPurnamaSari6
 
EMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptx
EMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptxEMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptx
EMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptxYudiIndrawan7
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Phil Adit R
 
Presentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxPresentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxssuserf59e7d
 
ppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptx
ppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptxppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptx
ppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptxirfanahmadh
 
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritikObat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritikElvis Overdoziz
 
PPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxPPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxellynsari
 
Diagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvin
Diagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvinDiagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvin
Diagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvinSuharti Wairagya
 
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptxPenanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptxhelmyfirdaus2
 
Penatalaksanaan syok-anafilaktik
Penatalaksanaan syok-anafilaktikPenatalaksanaan syok-anafilaktik
Penatalaksanaan syok-anafilaktikSyamsul Putra
 

Similar to Preskas bisa ular (20)

Snake bite.pptx
Snake bite.pptxSnake bite.pptx
Snake bite.pptx
 
DOC-20221123-WA0006..pptx
DOC-20221123-WA0006..pptxDOC-20221123-WA0006..pptx
DOC-20221123-WA0006..pptx
 
seminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdf
seminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdfseminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdf
seminar gigitan hewan berbisa - Copy.pdf
 
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxPenatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
 
mind map.pptx
mind map.pptxmind map.pptx
mind map.pptx
 
EMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptx
EMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptxEMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptx
EMERGENCY SNAKE BITES, GIGITAN ULAR.pptx
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
Presentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxPresentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptx
 
ppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptx
ppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptxppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptx
ppt leptospirosis yaa begitulah .jhdughapptx
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritikObat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
 
PPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptxPPT SYOK.pptx
PPT SYOK.pptx
 
Diagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvin
Diagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvinDiagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvin
Diagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak by dr alvin
 
Pp kep kritis sistim saraf
Pp kep kritis sistim sarafPp kep kritis sistim saraf
Pp kep kritis sistim saraf
 
talak snakebike 2.pptx
talak snakebike 2.pptxtalak snakebike 2.pptx
talak snakebike 2.pptx
 
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNAArdat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
 
SYOK.pptx
SYOK.pptxSYOK.pptx
SYOK.pptx
 
Sap gagal ginjal
Sap gagal ginjalSap gagal ginjal
Sap gagal ginjal
 
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptxPenanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
Penanganan-gawat-darurat-pada-gigitan-ular.pptx
 
Penatalaksanaan syok-anafilaktik
Penatalaksanaan syok-anafilaktikPenatalaksanaan syok-anafilaktik
Penatalaksanaan syok-anafilaktik
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfNurlianiNurliani4
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohARDS5
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypianisaEndrasari
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptssuser8a13d21
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...MAKSIPUASA1
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaikonline resmi
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.haslinahaslina3
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxmarnitahm32
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakelin560994
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxresthy1
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.pptMUHAMMADHASINUDDIN
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxicursudbogor
 

Recently uploaded (16)

LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
 

Preskas bisa ular

  • 1. Presentasi Kasus Gigitan Ular Natalia Tanojo PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA RS Kusta Sumberglagah Mojokerto – April 2016
  • 2. Pendahuluan  Gigitan ular = occupational hazard!  Gigitan ular dapat mengancam nyawa  memerlukan perawatan intensif  Namun, seringkali tatalaksananya tidak diketahui dengan baik  Traditional/herbal?  Antivenom?
  • 3. Ilustrasi Kasus  Laki-laki, 49 tahun, datang dengan  Timbul benjolan-benjolan berisi cairan di lengan kiri berukuran dari biji jagung hingga telur ayam  Lengan bengkak, kemerahan, dan nyeri  Digigit ular sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit ketika sedang memotong rumput  Penanganan awal ≠ diberikan  Ular berwarna hijau dengan ujung coklat  Telah mendapatkan pertolongan pertama berupa Serum Anti Bisa Ular (SABU)
  • 4.  Pemeriksaan Fisik  CM, TSS  TD 110/70, Nadi 90x/min, RR 20x/min, Suhu 37.2ºC  Kepala, Thorax, Abdomen dalam batas normal
  • 5.  St Lokalis  Pada region lengan sinitra, tampak sebuah bullae hemoragik berukuran 2x8 cm dan bullae multiple dengan diameter 1 hingga 5 cm pada dasar macula eritematosa dan edema, persebaran lokalis.
  • 6.  Pemeriksaan Penunjang  HB 14.8g/dL  LED 5/10 mm/J  Leukosit 14600 sel/µL  Diff count: -/-/-/85/8/7  PCV 45.1  Trombosit 233000 sel/Ul darah  Creatinin 1.58 mg/dL  eGFR = 50.6 mL/min/1.73m2  SGOT/PT 15/11  GDA 98.23  Natrium 130 mmol/L  Kalium 3.1 mmol/L
  • 7. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik  Anamnesis:  Jenis Ular & tingkat keracunan  Gejala Sistemik  Cemas  Penanganan awal  PF  Local envenomation  Pulsasi distal – compartment syndrome  Pemeriksaan Penunjang
  • 8. Jenis Ular Elapidae Karakteristik Kobra Taring pendek, tertutup membran mukosa Bengkak lokal, bliter, nekrosis Kraits/ Ular Malas Perubahan minimal
  • 9. Viperidae Ular tanah/pohon Taring panjang Bengkak pada bagian yang digigit, dapat menyebabkan lokal nekrosis Gangguan perdarahan dan clottng mechanism Gangguan ginjal Gangguan kardiovaskuler Gangguan endokrin: adrenal insufficiency
  • 10. Hydrophidae Sea snakes Terutama pada nelayan Myotoxic: skeletal muscle breakdown neurotoxic
  • 11.
  • 13. Tingkat Keracunan Tidak ada Ringan Sedang Berat Bekas gigitan +/- + + + Nyeri - Sedang Berat Beart Edema lokal - Minimal (<15 cm) Sedang (15 – 30cm) Berat (>30 cm) Eritema - + + + Ekimosis - +/- + + Reaksi sistemik - - Lemah, berkeringan, pingsat, mual, muntah, anemia, trombositopenia Hipotensi, paresthesia, koma, edem paru, gagal napas Pembesaran kelenjar getah bening Perdarahan spontan (dari gusi) BAK kehitaman
  • 14. Pemeriksaan Fisik  Pada bagian gigitan:  Local envenomation: gigitan, nyeri, perdarahan, kebiruan, lymphangitis, KGB membesar, inflamasi, blister, infeksi dan abses, nekrosis  Bengkak  Ukur kelilingnya setiap 15 menit  TTV  terutama pulsasi distal  Bila memungkinkan: nilai compartment syndrome
  • 15. Gejala sistemik  Secara umum  Mual, muntah, meriang, nyeri perut, kelemahan, mengantuk  Viper  Kardiovaskular  Perdarahan dan clotting disorders  Neurologi  Renal  Endokrin  Elapidae  Neurologi  Sea snakes  Skeletal muscle breakdown
  • 16. Pemeriksaan Penunjang  20 min whole blood clotting test (20WBCT)  ELISA  Hemogram  elevated Hb due to hemoconcentration  malah anemia due to hemolysis  viper  thrombocytopenia  viper  Cr  renal failure  Serum amylase and creatinine phosphokinase  muscle damage  PT and aPTT  viper  FDPs – low fibrinogen with elevated FDP  ABG  ulangi  SE  Urine exam  hematuria, proteinuria, hemoglobinuria, or myoglobinuria  repeat  ECG  EEG
  • 18. Penanganan Awal Traditional Current - Tattoing/ local incision - Suctioning - Touniquets - Local application of ice packs 1. Yakinkan korban 1. 70% tidak beracun 2. 50% dari yang beracun = dry bites 2. Imobilisasi 3. Pindahkan ke Rumah Sakit
  • 19. IGD
  • 20. Pemeriksaan Penunjang Disarankan Hasil Note 20 WBCT, PT & aPTT, FDP - - ELISA - - Hemogram • HB 14.8g/dL • PCV 45.1 • T 233000 sel/Ul darah • Diff count: -/-/-/85/8/7 • Leukosit 14600 sel/µL • Dbn • Dbn • Trombositopenia – viper • Neutrophilia – venom • Leukosistosis – venom Cr • Creatinin 1.58 mg/dL  eGFR = 50.6 mL/min/1.73m2 AKI
  • 21. Pemeriksaan Penunjang (2) Disarankan Hasil Note Serum amylase, CrP - - Sea snake? ABG - - Respiratory failure? Neurotoxic envenoming SE • Natrium 130 mmol/L • Kalium 3.1 mmol/L Hiperkalemia pada AKI, atau rhabdomyolisis? EKG & EEG - - Lainnya SGOT/PT 15/11 GDA 98.23 Urine examination - AKI
  • 22. Terapi Spesifik: SABU  Serum Anti Bisa Ular Polivalen adalah antisera murni yang dibuat dari plasma kuda yang memberikan kekebalan terhadap bisa ular yang bersifat  neurotoksik (seperti ular dari jenis Naja sputatrix – Ular Kobra, Bungarus fasciatus – Ular Belang)  hemotoksik (ular Agkistrodon rhodostoma – Ular Tanah)
  • 23. Terapi Spesifik: SABU Indikasi Sistemik  Kelainan hemostatik  Spontaneous bleeding  Coagulopathy  Thrombocytopenia  Neurotoxic  Kelainan kardiovaskuler  AKI Indikasi Lokal  Bengkak lebih dari ½ bagian yang tergigit dalam 48 jam  Penyebaran bengak y yang cepat  Pembesaran KGB
  • 24. Terapi Spesifik: SABU  Pemberian antivenom  Dicampur dengan 10mL NS  Diberikan secara IV push injection (2/ML/menit)  Atau IV drip dalam 5-10 mL NS/kgBB /1jam  Observasi 1 jam  KU umum  Spontaneous systemic bleeding  Koagulasi darah  Tekanan darah terutama px shock  Neurotoxic envenoming  Active Hemolysis dan Rhabdomyolysis
  • 25. Terapi Spesifik: SABU  Pemberian diulang apabila  Gangguan koagulasi persisten atau rekuren setelah 6 jam, atau  Perdarahan setelah 1-2 jam, atau  Gejala neurotoxic/CV memburuk dalam 1-2 jam
  • 26. Reaksi terhadap SABU  10-180” : Early Anaphylactic reaction  gatal, urtikaria, batuk kering, panas, mual-muntah, nyeri perut, diare, takikardia  60-120” : Pyrogenic (endotoxin) reactions  Menggigil, demam, vasodilatasi, hipotensi  1-12 hari : Late (Serum sickness type) reactions  Demam, mual, muntah, diare, gatal, urtikaria, nyeri otot, lymphadenopathy, bengkak, mononeuritis, proteinuria, ensefalopati
  • 27. Tatalaksana Reaksi Awal  Stop SABU  Epinephrine 0.1%, 1:1000, 1mg/mL  0.5 mg untuk dewasa  0.01 mg/kgBB untuk anak-anak  Antihistamin  CTM 10mg (dewasa) atau 0.2mg/kg (anak)  Dan IV Hydrocortisone 100mg (d) atau 2mg/kg (a)
  • 28. Tatalaksana Reaksi Lanjut  Untuk Late (serum sickness) reaction  CTM 4x 2mg (d) atau 0.25mg/kg/hari (anak)  Prednisolone 4x 5mg (dewasa) atau 0.7 mg/kg/hari (anak) selama 5-7 hari
  • 29. Kesimpulan  Anamnesis: Jenis Ular & tingkat keracunan, Gejala Sistemik, Cemas, Penanganan awal  PF & Penunjang: Gejala Lokal dan Sistemik  Tatalaksana  Awal: Edukasi ke masyarakat sekitar  Lanjutan: SABU + sesuai gejala keracunan

Editor's Notes

  1. Sayangnya ngga semua orang dapat
  2. IM tidak disarankan karena molekulnya besar Apalagi di pantat