SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Mengubah Kecepatan Motor
Induksi
Dengan Mengubah Jumlah Kutub
Disusun Oleh :
Alfia Estitika
Devita Rahmadani
In’am Annurdiansyah
Melanda Devi A.
Siti Baeda
Aplikasi :
 Motor Dahlander adalah motor induksi rotor sangkar, tiga-fase yang
mempunyai satu lilitan untuk dua-kecepatan.
 Perbandingan perubahan kecepatan motor ini selalu 1 : 2 (misalnya 4
dan 8 kutub, 2 dan 4 kutub, dst) sehingga kecepatannya juga terbatas
berbanding 2 : 1. Seperti 1500/750 rpm atau 3000/1500 rpm.
 Kombinasi – kombinasi yang banyak digunakan untuk dua kecepatan
putar adalah:
Motor Dahlander
Dahlander (rpm) Jumlah Kutub
1500/3000 4 : 2
750/1500 8 : 4
500/1000 12 : 6
* Hubungan belitan segitiga Dahlander
berkutub empat (p = 4 )
* Hubungan belitan bintang ganda
Dahlander berkutub dua (p = 2 )
Pengaruh Jumlah Kutub Terhadap Torsi dan Daya
Torsi tetap pada kecepatan putar
tinggi, daya meningkiat sebanding
dengan kecepatan putar
Torsi lebih kecil pada kecepatan
putar tinggi, daya tetap
Nameplate pada motor dahlander :
INDUCTION MOTOR MV 181
DAHLANDER
1,1 – 1,3 kW
1400 – 2865 rpm
220 V
50 Hz
Torsi Motor Saat Low Speed
 P = 1,1 Kw
 n = 1400 rpm
T = P out = 1100 = 7,5 Nm
ωr 146,5
 ωr = 2 π nr = 2 . 3,14 . 1400 = 146,5
60 60
Torsi Motor saat High Speed
 P = 1,3 Kw
 n = 2865 rpm
T = P out = 1300 = 4,3 Nm
ωr 299,87
 ωr = 2 π nr = 2 . 3,14 . 2865 = 299,87
60 60
Dari hitungan ini maka :
Torsi motor (running) > Torsi beban
Menghitung Slip Saat High Speed
( 2 kutub )
ns = 120 . f = 120 . 50 = 3000 rpm
p 2
S = ( ns – nr ) x 100% = 3000 – 2865 = 4,5 %
ns 3000
Menghitung Slip Saat Low Speed
( 4 kutub )
ns = 120 . f = 120 . 50 = 1500 rpm
p 4
S = ( ns – nr ) x 100% = 1500 – 1400 = 7,5 %
ns 1500
Menghitung Slip Saat High Speed
( 4 kutub )
ns = 120 . f = 120 . 50 = 1500 rpm
p 4
S = ( ns – nr ) x 100% = 1500 – 2865 = 1,8 %
ns 1500
Menghitung Slip Saat Low Speed
( 8 kutub )
ns = 120 . f = 120 . 50 = 750 rpm
p 8
S = ( ns – nr ) x 100% = 750 – 1400 = 86.67 %
ns 750
STATOR :
ROTOR :
Jika R1,X1 << Xm, R1. maka,
R2 S. X2X1R1
V1 E1
Im
I2I1
S.E2
Ic
Io
I’2
XmRC
mengatur kecepatan motor induksi dengan mengubah jumlah kutub

Contenu connexe

Tendances

Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptxINSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptxahmadnanda4
 
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetJenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetHafitAfandi
 
03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dcEko Supriyadi
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirrezon arif
 
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga dieselPutri Berlian Abadi
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
 
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi DistribusiTugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusiciyusmiapah
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikMisbahul Ilmi
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPutri Berlian Abadi
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
Bab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuBab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuRumah Belajar
 
Listrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan FasorListrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan FasorYusrizal Azmi
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
 

Tendances (20)

Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptxINSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
 
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetJenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc
 
Contoh soal
Contoh soalContoh soal
Contoh soal
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
 
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi DistribusiTugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generator
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
Bab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuBab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satu
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Generator dc
Generator dcGenerator dc
Generator dc
 
Listrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan FasorListrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan Fasor
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
 

En vedette

Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Benny Yusuf
 
karakteristik Over load relay
karakteristik Over load relaykarakteristik Over load relay
karakteristik Over load relayMelanda Kucing
 
Pengaturan kecepatan motor dahlander
Pengaturan kecepatan motor dahlanderPengaturan kecepatan motor dahlander
Pengaturan kecepatan motor dahlanderAbdan Arsyad
 
Motor induksi 3_fasa
Motor induksi 3_fasaMotor induksi 3_fasa
Motor induksi 3_fasaulum15
 
TEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balik
TEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balikTEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balik
TEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balikWira Nuryansah
 
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanPengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanEdyan Noveri
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)Redo Pariansah
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrikAdi Hartanto
 
Pengenalan motor
Pengenalan motorPengenalan motor
Pengenalan motorEncik Mirul
 

En vedette (12)

Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
 
karakteristik Over load relay
karakteristik Over load relaykarakteristik Over load relay
karakteristik Over load relay
 
6 motor-induksi
6 motor-induksi6 motor-induksi
6 motor-induksi
 
Pengaturan kecepatan motor dahlander
Pengaturan kecepatan motor dahlanderPengaturan kecepatan motor dahlander
Pengaturan kecepatan motor dahlander
 
Motor induksi 3_fasa
Motor induksi 3_fasaMotor induksi 3_fasa
Motor induksi 3_fasa
 
TEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balik
TEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balikTEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balik
TEKNIK TEGANGAN TINGGI - Sumber tegangan arus bolak balik
 
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanPengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
 
Mesin gerinda finish
Mesin gerinda finishMesin gerinda finish
Mesin gerinda finish
 
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik
 
Pengenalan motor
Pengenalan motorPengenalan motor
Pengenalan motor
 

Similaire à mengatur kecepatan motor induksi dengan mengubah jumlah kutub

Laporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronLaporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronAji Dzularief
 
motor DC the definition, characteristics and function.ppt
motor DC the definition, characteristics and function.pptmotor DC the definition, characteristics and function.ppt
motor DC the definition, characteristics and function.pptp41202300073
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
 
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcTugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcFarhanRiko
 
Dc motor speed control
Dc motor speed controlDc motor speed control
Dc motor speed controlrudi33
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
 
Dasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasaDasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasaAnanda Haris
 
PPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptx
PPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptxPPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptx
PPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptxAndriAbjar
 
motor induksi
motor induksimotor induksi
motor induksiBatriAs1
 

Similaire à mengatur kecepatan motor induksi dengan mengubah jumlah kutub (13)

Laporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkronLaporan job-5-asinkron
Laporan job-5-asinkron
 
motor DC the definition, characteristics and function.ppt
motor DC the definition, characteristics and function.pptmotor DC the definition, characteristics and function.ppt
motor DC the definition, characteristics and function.ppt
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcTugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
F10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdfF10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdf
 
Dc motor speed control
Dc motor speed controlDc motor speed control
Dc motor speed control
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
Dasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasaDasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasa
 
PPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptx
PPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptxPPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptx
PPT Pertemuan 12_rev_11_9.pptx
 
motor induksi
motor induksimotor induksi
motor induksi
 

Dernier

Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 

Dernier (10)

Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 

mengatur kecepatan motor induksi dengan mengubah jumlah kutub

  • 1. Mengubah Kecepatan Motor Induksi Dengan Mengubah Jumlah Kutub Disusun Oleh : Alfia Estitika Devita Rahmadani In’am Annurdiansyah Melanda Devi A. Siti Baeda
  • 3.  Motor Dahlander adalah motor induksi rotor sangkar, tiga-fase yang mempunyai satu lilitan untuk dua-kecepatan.  Perbandingan perubahan kecepatan motor ini selalu 1 : 2 (misalnya 4 dan 8 kutub, 2 dan 4 kutub, dst) sehingga kecepatannya juga terbatas berbanding 2 : 1. Seperti 1500/750 rpm atau 3000/1500 rpm.  Kombinasi – kombinasi yang banyak digunakan untuk dua kecepatan putar adalah: Motor Dahlander Dahlander (rpm) Jumlah Kutub 1500/3000 4 : 2 750/1500 8 : 4 500/1000 12 : 6
  • 4. * Hubungan belitan segitiga Dahlander berkutub empat (p = 4 ) * Hubungan belitan bintang ganda Dahlander berkutub dua (p = 2 )
  • 5. Pengaruh Jumlah Kutub Terhadap Torsi dan Daya Torsi tetap pada kecepatan putar tinggi, daya meningkiat sebanding dengan kecepatan putar Torsi lebih kecil pada kecepatan putar tinggi, daya tetap
  • 6.
  • 7. Nameplate pada motor dahlander : INDUCTION MOTOR MV 181 DAHLANDER 1,1 – 1,3 kW 1400 – 2865 rpm 220 V 50 Hz
  • 8. Torsi Motor Saat Low Speed  P = 1,1 Kw  n = 1400 rpm T = P out = 1100 = 7,5 Nm ωr 146,5  ωr = 2 π nr = 2 . 3,14 . 1400 = 146,5 60 60
  • 9. Torsi Motor saat High Speed  P = 1,3 Kw  n = 2865 rpm T = P out = 1300 = 4,3 Nm ωr 299,87  ωr = 2 π nr = 2 . 3,14 . 2865 = 299,87 60 60 Dari hitungan ini maka : Torsi motor (running) > Torsi beban
  • 10. Menghitung Slip Saat High Speed ( 2 kutub ) ns = 120 . f = 120 . 50 = 3000 rpm p 2 S = ( ns – nr ) x 100% = 3000 – 2865 = 4,5 % ns 3000
  • 11. Menghitung Slip Saat Low Speed ( 4 kutub ) ns = 120 . f = 120 . 50 = 1500 rpm p 4 S = ( ns – nr ) x 100% = 1500 – 1400 = 7,5 % ns 1500
  • 12.
  • 13. Menghitung Slip Saat High Speed ( 4 kutub ) ns = 120 . f = 120 . 50 = 1500 rpm p 4 S = ( ns – nr ) x 100% = 1500 – 2865 = 1,8 % ns 1500
  • 14. Menghitung Slip Saat Low Speed ( 8 kutub ) ns = 120 . f = 120 . 50 = 750 rpm p 8 S = ( ns – nr ) x 100% = 750 – 1400 = 86.67 % ns 750
  • 16. Jika R1,X1 << Xm, R1. maka, R2 S. X2X1R1 V1 E1 Im I2I1 S.E2 Ic Io I’2 XmRC