SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato




            Pagi Bening




                   Drama Komedi Satu Babak
           Karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero
             Terjemahan Drs. Sapardi Joko Damono
                                          © 2006




Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               1
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



                          Pagi Bening
         ( Drama Komedi Satu Babak dari tanah Spanyol )
            Karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero
              Terjemahan Drs. Sapardi Joko Damono



                   Tempat Kejadian
                           Madrid – Spanyol
                    Di suatu tempat – Taman terbuka
                            Di jaman ini juga



                                  Pemain
                         Donna Laura
           Wanita tua, berumur kira-kira 70 tahun
     Masih nampak jelas bahwa dulunya cantik dan tindak
     tanduknya menunjukkan bahwa mentalnya juga baik.
                         Don Gonzalo
         Lelaki tua, berumur kira-kira 70 tahun lebih
        Agak congkak dan selalu tampak tidak sabaran
                            Petra
                    Gadis pembantu Laura
                           Juanito
                 Pemuda pembantu Gonzalo




Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               2
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



                  ( DONNA LAURA MASUK, BERPEGANGAN TANGAN PADA
                  PETRA. TANGANNYA YAN LAIN MEMBAWA PAYUNG YANG
                  JUGA UNTUK TONGKATNYA )

LAURA         :   Aku selalu merasa gembira sekali di sini. Syukur bangkuku tidak
                  ditempati orang lain. Duhai, pagi yang cerah! Cerah sekali.

PETRA         :   Tapi matahari agak panas, Senora.

LAURA         :   Ya, kau masih duapuluh tahun (IA DUDUK DI BANGKU
                  BELAKANG). Aku merasa lebih letih dari biasanya (MELIHAT
                  PETRA YANG NAMPAK TAK SABAR), pergilah kalau kau ingin
                  ngobrol dengan tukang kebunmu itu!

PETRA         :   Dia bukan tukang kebunku, Senora, dia tukang kebun taman ini!

LAURA         :   Ia lebih tepat disebut milikmu daripada milik taman ini. Cari saja
                  dia. Tapi jangan sampai terlalu jauh hingga tak kau dengar
                  panggilanku.

PETRA         :   Saya sudah melihatnya di sana, menanti.

LAURA         :   Pergilah, tapi jangan lebih dari sepuluh menit!

PETRA         :   Baik, Senora (BERJALAN KE KANAN)

LAURA         :   Hei, nanti dulu!

PETRA         :   Ada apa lagi, Senora?

LAURA         :   Berikan remah-remah roti itu!

PETRA         :   Ah, pelupa benar aku ini!

LAURA         :   (SENYUM) Aku tahu! Pikiranmu sudah lekat ke sana, heh, si
                  tukang kebun itu!

PETRA         :   Ini, Senora (MENGELUARKAN BUNGKUSAN ROTI. KELUAR
                  KE KANAN)

LAURA         :   Adios! (MEMANDANG KE ARAH PEPOHONAN). Ha, mereka
                  datang. Mereka tahu kapan mesti datang menemui aku
                  (BANGKIT DAN MENYERAHKAN REMAH-REMAH ROTI). Ini
                  buat yang putih, ini untuk yang coklat, dan ini untuk yang paling
                  kecil tapi kenes. (TERTAWA DAN DUDUK LAGI MEMANDANG
                  MERPATI YANG SEDANG MAKAN). Ah, merpati-merpati yang
                  manis. Itu yang besar mesti lebih dulu, kentara dari kepalanya
                  yang besar, dan itu ... aduh , kenes benar. Hai, yang satu itu
                  selesai mematuk terus terbang ke dahan. Bersunyi diri. Agaknya


Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               3
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



                  ia suka berfilsafat. Tapi dari mana saja mereka ini datang?
                  Seperti kabar angin saja! Meluas dengan mudah. Ha, ha, jangan
                  bertengkar. Masih banyak. Besok kubawakan yang lebih banyak
                  lagi!
                  (DON GONZALO DAN JUANITO MASUK DARI KIRI. GONZALO
                  BERGANTUNG SEDIKIT PADA JUANITO. KAKINYA BENGKAK,
                  AGAK DI SERET)

GONZALO       :   Membuang-buang waktu melulu! Mereka itu suka benar bicara
                  yang bukan-bukan.

JUANITO       :   Duduk di sini sajalah, senior. Hanya ada seorang wanita.
                  (DONA LAURA MENENGOK DAN MENDENGARKAN)

GONZALO       :   Tidak, Juanito. Aku mau tersendiri.

JUANITO       :   Tapi tak ada .

GONZALO       :   Yang di sana itu kan milikku!

JUANITO       :   Tiga orang pendeta duduk di sana, Senior!

GONZALO       :   Singkirkan saja mereka! ... ... ... Sudah pergi!

JUANITO       :   Tentu saja belum! Mereka tengah bercakap-cakap.

GONZALO       :   Seperti merekat pada bangku saja mereka itu! Heh, tak ada
                  harapan lagi, Juanito. Mari!

JUANITO       :   (MENGGANDENG KE ARAH MERPATI-MERPATI)

LAURA         :   (MARAH). Awas hati-hati!

GONZALO       :   Apa Senora berbicara dengan saya?

LAURA         :   Ya, dengan tuan!

GONZALO       :   Ada apa?

LAURA         :   Tuan menakut-nakuti burung-burung merpati saya!

GONZALO       :   Peduli apa burung-burung itu!

LAURA         :   Apa, ha?

GONZALO       :   Ini taman umum, Senora!

LAURA         :   Tapi kenapa tadi tuan mengutuki pendeta-pendeta di sana itu?



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               4
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



GONZALO       :   Senora, tapi kita belum pernah jumpa! Dan kenapa tadi Senora
                  menegur saya? Ayo, juanito! (MELANGKAH KE KANAN)

LAURA         :   Buruk amat perangai si tuan itu! Kenapa orang mesti jadi tolol
                  dan pandir kalau sudah meningkat tua? (MELIHAT KE KANAN).
                  Syukur. Ia tidak mendapat bangku! Itu, orang yang menakut-
                  nakuti merpati-merpatiku. Ha, ia marah-marah. Ya, ayo, carilah
                  bangku kalau kau dapat! Aduh, kasihan, ia menyeka keringat di
                  dahi. Nah, itu dia kemari lagi. Debu-debu mengepul seperti
                  kereta lewat! (JUANITO DAN GONZALO MASUK)

GONZALO       :   Apa sudah pergi pendeta-pendeta yang ngobrol itu, Juan?

JUANITO       :   Tentu saja belum, Senior?

GONZALO       :   Walikota seharusnya lebih banyak menaruh bangku-bangku di
                  sini! Terpaksa juga aku kini duduk bersama wanita tua itu!
                  (IA DUDUK DI UJUNG BANGKU,MEMANDANG DENGAN IRI
                  KEPADA LAURA, DAN MEMBERI HORMAT DENGAN
                  MENGANGKAT TOPI). Selamat pagi.

LAURA         :   Jadi tuan di sini lagi?

GONZALO       :   Ku ulang lagi, kita kan belum pernah jumpa!

LAURA         :   Saya toh cuma membalas salam tuan!

GONZALO       :   “Selamat Pagi”, mestinya cukup dibalas dengan “selamat pagi”
                  saja.

LAURA         :   Tapi tuan seharusnya juga minta ijin untuk duduk di bangku saya
                  ini.

GONZALO       :   Ahai, bangku ini kan milik umum!

LAURA         :   Kenapa bangku yang di san itu juga tuan katakan milik tuan,
                  hah?

GONZALO       :   Baik, baik! Sekian sajalah!
                  ( PADA DIRINYA SENDIRI ) Dasar perempuan tua! Patutnya dia
                  di rumah saja, merenda atau menghitung tasbih.

LAURA         :   Jangan mengoceh lagi. Aku juga tokh, tak akan pergi untuk
                  sekedar menyenangkan hatimu!

GONZALO       :   (MENGELAP SEPATUNYA DENGAN SAPU TANGAN). Kalau
                  disiram air sedikit tentu lebih baik. Tak berdebu lagi jadinya
                  taman ini.



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               5
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



LAURA         :   Apa tuan biasa menggunakan saputangan sebagai lap?

GONZALO       :   Kenapa tidak?!

LAURA         :   Apa tuan juga menggunakan lap sebagai sapu tangan?

GONZALO       :   Hah? Nyonya kan tak punya hak untuk mengeritik saya!

LAURA         :   Toh sekarang saya ini tetangga tuan!

GONZALO       :   Juanito! Buku! Bosan mendengarkan nonsense macam itu!

LAURA         :   Alangkah sopan santun tuan ini!

GONZALO       :   Maaf saja nyonya. Tapi saya mengharap nyonya tidak bernapsu
                  campur tangan urusan orang lain!

LAURA         :   Saya memang biasa melahirkan pikiran-pikiran saya.

GONZALO       :   Hhh, Juanito! Buku!

JUANITO       :   Ini, tuan! (MENGAMBIL BUKU DARI KANTONG, DON
                  GONZALO MEMANDANG DENGKI PADA LAURA; GONZALO
                  MENGELUARKAN KACA PEMBESAR DAN KACAMATA:
                  MEMBUKA BUKU)

LAURA         :   Oh, saya kira tuan mengeluarkan teleskop.

GONZALO       :   Nyonya bicara lagi!

LAURA         :   Tentunya penglihatan tuan masih baik sekali!!

GONZALO       :   Jauh lebih baik dari penglihatan nyonya!

LAURA         :   Ahai, tentu saja!

GONZALO       :   Kalau tidak percaya, tanyakan saja kepada kelinci-kelinci dan
                  burung-burung.

LAURA         :   Artinya tuan suka berburu kelinci dan burung?

GONZALO       :   Saya pemburu memang. Dan sekarang pun saya tengah
                  berburu.

LAURA         :   Ya, tentunya! Begitulah!

GONZALO       :   Ya, Senora. Tiap Minggu saya menyandang bedil bersama anjing
                  saya pergi ke Arazaca. Iseng-iseng berburu! Membunuh waktu!



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               6
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



LAURA         :   Ya, membunuh waktu! Apa hanya waktu saja bisa tuan bunuh?

GONZALO       :   Nyonya kira begitu? Saya bisa menunjukkan kepala beruang
                  besar dikamar saya!

LAURA         :   Dan saya juga bisa menunjukkan kepala singa di kamar tamu
                  saya, meskipun saya bukan pemburu!

GONZALO       :   Sudahlah nyonya, sudah! Saya mau membaca. Percakapan
                  cukup! Ngomong putus!

LAURA         :   Ha, tuan menyerah!

GONZALO       :   Tapi saya mau ambil obat bersin dulu. (MENGAMBIL TEMPAT
                  OBAT). Nyonya mau? (MEMBERIKAN OBAT ITU)

LAURA         :   Kalau cocok!

GONZALO       :   Ini nomor satu! Nyonya tentu akan suka!

LAURA         :   Memang biasanya akan menghilangkan pusing.

GONZALO       :   Saya pun begitu.

LAURA         :   Tuan suka bersin?

GONZALO       :   Ya tiga kali.

LAURA         :   Persis sama dengan saya! (SETELAH MENGAMBIL BUBUKAN,
                  KEDUANYA BERSIN BERGANTI-GANTI MASING-MASING
                  TIGA KALI).

GONZALO       :   Ehaaaah, agak enakan sekarang.

LAURA         :   Saya pun merasa enak sekarang.
                  (KE SAMPING) Obat itu telah mendamaikan kami rupanya!

GONZALO       :   Maaf, saya mau membaca keras. Tidak mengganggu kan?

LAURA         :   Silahkan sekeras mungkin, tuan tidak menggangu saya lagi.

GONZALO       :   (MEMBACA) “ Segala cinta itu menyakitkan hati
                                  Tetapi bagaimana jugapun pedihnya
                                  Cinta adalah sesuatu yang terbaik
                                  Yang pernah kita miliki “
                  Nah, bait itu dari penyair Campoamor.

LAURA         :   Ah!



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               7
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



GONZALO       :   (MEMBACA) “ Anak-anak dari para bunda
                                   Yang pernah kucinta
                                   Menciumku sekarang
                                   Seperti bayangan hampa “
                  Baris-baris ini agak lucu juga rasanya.

LAURA         :   (TERTAWA) Kukira juga begitu.

GONZALO       :   Ada beberapa sajak bagus dalam buku ini. Dengar!
                  (MEMBACA) “ Duapuluh tahun berlalu
                               Ia pun kembalilah “

LAURA         :   Cara tuan membaca dengan kaca pembesar itu sungguh agak
                  menggelikan saya.

GONZALO       :   Jadi nyonya bisa membaca tanpa kaca pembesar?

LAURA         :   Tentu saja, tuan.

GONZALO       :   Setua itu? Ahai, nyonya main-main saja!

LAURA         :   Coba saya pinjam buku tuan itu!
                  (MENGAMBIL BUKU DAN MEMBACANYA KERAS-KERAS)
                              “ Duapuluh tahun berlalu
                                Dan ia pun kembalilah
                                Masing-masing saling memandang,
                                Berkata :
                                Mungkinkah dia orangnya?
                                Ya Allah, dimana oranya itu? “

GONZALO       :   Hebat! Saya iri hati pada penglihatan nyonya.

LAURA         :   (KESAMPING) Hmm, saya hafal tiap kata syair itu.

GONZALO       :   Saya gemar sekali puisi-puisi yang bagus. Sungguh gemar
                  sekali. Bahkan ketika masih muda, kadang-kadang suka bersyair.

LAURA         :   Sajak-sajak bagus juga?

GONZALO       :   Ya, macam-macamlah. Saya dulu sahabat dari Exprosoda,
                  Zorilla, Bocquer, dan penyair-penyair lain. Saya kenal Zorilla
                  pertama kali di Amerika.

LAURA         :   Eh, tuan pernah ke Amerika?

GONZALO       :   Sering juga. Pertama kesana saya waktu umur 6 tahun.

LAURA         :   Tentunya dulu tuan ikut Colombus.



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               8
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



GONZALO       :   (TERTAWA) Yah, tidak sejelek itu nasibku! Saya sudah tua, tapi
                  belum pernah kenal Raja Ferdinand serta Ratu Isabella!
                  (KEDUANYA TERTAWA). Saya juga teman Campoamor,
                  berjumpa pertama kali di Valensia. Saya warga kota di sana.

LAURA         :   Apa sungguh?

GONZALO       :   Saya dibesarkan disana. Dan masa mudaku habis di kota itu.
                  Apa nyonya pernah ke Valensia?

LAURA         :   Pernah! Tiada jauh dari Valensia ada sebuah villa dan kalau
                  masih berdiri sekarang, bisa mengembalikan kenangan-
                  kenangan yang manis. Saya pernah tinggal beberapa musim di
                  sana. Tapi sudah lama lampau. Villa itu dekat laut, tersembunyi
                  antara pohon jeruk. Mereka menyebutnya ... ah ... lupa ... o ya,
                  Villa Maricella.

GONZALO       :   Maricella?

LAURA         :   Maricella. Apa tuan pernah mendengarnya?

GONZALO       :   Tak asing lagi nama itu ... ah, kita tambah tua tambah pelupa ...
                  di Villa itu dulu ada seorang wanita paling cantik yang pernah
                  saya lihat dan saya kenal. Dan namanya ... O ya, Laura Liorento!

LAURA         :   (KAGET) Laura Liorento?

GONZALO       :   Benar (MEREKA SALING TATAP)

LAURA         :   (SADAR LAGI) Ah, tak apa-apa, hanya mengingatkan saya pada
                  teman karib saya.

GONZALO       :   Aneh juga.

LAURA         :   Memang aneh! Dia diberi sebutan “ Perawan Bagai Perak”.

GONZALO       :   Tepat, “Perawan Bagai Perak”. Nama itulah yang terkenal di
                  sana. Sekarang saya seperti melihatnya kembali di jendela di
                  antara kembang mawar merah itu. Nyonya ingat jendela itu?

LAURA         :   Ya, saya ingat itulah jendela kamarnya.

GONZALO       :   Dulu dia suka berjam-jam di jendela.

LAURA         :   (MELAMUN) Ya, memang dulu dia suka begitu.

GONZALO       :   Dia gadis ideal. Manis bagai kembang lilia. Rambutnya hitam.
                  Sungguh mengesankan sekali! Mengesankan sampai kapan



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               9
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



                  saja. Tubuhnya ramping sempurna. Betapa Tuhan telah
                  menciptakan keindahan seperti itu. Dia seperti impian saja.

LAURA         :   (KE SAMPING) Jika seandainya tuan tahu bahwa impian itu ada
                  di samping tuan, tuan akan sadar impian macam apa itu, heh?
                  (KERAS-KERAS) Dia adalah gadis yang malang yang gagal
                  cinta.

GONZALO       :   Betapa sedihnya (MEREKA SALING MEMANDANG)

LAURA         :   Tuan pernah mendengar kabarnya?

GONZALO       :   Ya, pernah.

LAURA         :   Nasib malang meminta yang lain.
                  (KESAMPING) Gonzalo!

GONZALO       :   Si jago cinta cakap itu! Peristiwa cinta yang sama.

LAURA         :   Ah, duel itu.

GONZALO       :   Tepat, duel itu. Si Jago Cinta itu adalah ... saudara sepupu saya.
                  Saya juga sayang sekali kepadanya.

LAURA         :   Oh ya, saudara sepupu. Seorang temanku menyurati saya dan
                  bercerita tentang mereka. Dia ... saudara sepupu tuan itu ... tiap
                  pagi lewat di depan jendelanya dengan naik kuda, dan
                  melemparkan ke atas seberkas kembang yang segera disambut
                  gadisnya.

GONZALO       :   Dan tak lama kemudian, dia ... saudara sepupu saya itu ... lewat
                  lagi untuk menerima kembang dari atas. Begitu?

LAURA         :   Benar. Dan keluarga gadis itu ingin agar ia kawin dengan
                  saudagar yang tidak ia cintai.

GONZALO       :   Dan pada suatu malam, ketika saudara sepupuku tadi tengah
                  menanti gadisnya menyanyi ... di bawah jendela, lelaki itu muncul
                  dengan tiba-tiba.

LAURA         :   Dan menghina saudara tuan itu.

GONZALO       :   Kemudian pertengkaran terjadi.

LAURA         :   Dan kemudian ... duel!

GONZALO       :   Ya, waktu matahari terbit, di tepi pantai, dan si Saudagar itu luka-
                  luka parah. Saudara sepupu saya itu harus bersembunyi dan
                  kemudian melarikan diri.


Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               10
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



LAURA         :   Tuan rupanya mengetahui benar ceritanya.

GONZALO       :   Nyonya pun begitu agaknya.

LAURA         :   Saya katakan tadi, seorang teman telah menyurati saya.

GONZALO       :   Saya pun diceritai oleh saudara sepupu saya.
                  (KE SAMPING) Heh, inilah Laura itu! Tak salah!

LAURA         :   (KE SAMPING) Kenapa menceritakan padanya? Dia tak curiga
                  apa-apa.

GONZALO       :   (KE SAMPING) Dia sama sekali tak bersalah.

LAURA         :   Dan apakah tuan pula yang menasihati saudara tuan itu untuk
                  melupakan Laura?

GONZALO       :   Ooo, saudara sepupu saya tak pernah melupakannya.

LAURA         :   Bagaimana begitu?

GONZALO       :   Akan saya ceritakan segalanya kepada nyonya.
                  Anak muda – Don Gonzalo itu – bersembunyi di rumah saya,
                  takut menanggung akibatnya yang buruk sehabis menang duel
                  itu. Dari rumah saya ia terus lari ke Madrid. Ia kirim surat-surat
                  kepada Laura, di antaranya sajak-sajak. Tapi tentunya surat-
                  surat itu jatuh ke tangan orang tuanya. Buktinya tak ada balasan.
                  Kemudian Gonzalo pergi ke Afrika, sebab cintanya telah gagal
                  sama sekali, masuk tentara dan terbunuh di sebuah selokan
                  sambil menyebut berulangkali nama Lauranya yang sangat
                  tercinta.

LAURA         :   (KE SAMPING) Dusta! Heh, dusta kotor belaka!

GONZALO       :   (KE SAMPING) Saya tak bisa membunuh diriku lebih ngeri lagi.

LAURA         :   Tuan tentunya telah ditumbangkan kesedihan yang sangat

GONZALO       :   Memang betul, nyonya. Dia seperti saudaraku sendiri. Dan saya
                  kira tak lama kemudian, Laura telah melupakannya. Kembali
                  bermain memburu kupu-kupu seperti biasanya. Tak pernah
                  meratapinya.

LAURA         :   Tidak, Senior. Sama sekali tidak!

GONZALO       :   Biasanya perempuan memang begitu!

LAURA         :   Kalaupun itu sudah sifat perempuan, “Perawan Bagai Perak”
                  adalah terkecuali! Teman saya itu menanti berhari-hari, berbulan-


Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               11
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



                  bulan, bahkan bertahun-tahun dan tak selembar suratpun tiba.
                  Suatu senja ketika matahari      terbenam, dia meninggalkan
                  rumahnya dan dengan langkah tergesa menuju pantai tempat
                  kekasihnya menjaga nama baiknya. Ia menuliskan namanya di
                  pasir, lalu duduk di atas karang, memandang ke kaki langit.
                  Ombak menyanyikan tembang duka yang kekal, dan menggapai
                  batu karang di mana perawan itu duduk. Air pasang segera tiba
                  dan menyapu gadis itu dari muka bumi.

GONZALO       :   Ya Allah!

LAURA         :   Para nelayan di situ sering menceritakan bahwa nama yang
                  ditulis gadis itu lenyap ditelan air pasang.
                  (KE SAMPING) Toh kamu tak tahu aku reka-reka sendiri cerita
                  kematianku!

GONZALO       :   ( KE SAMPING ) Dia berdusta lebih ngeri dari dustaku!

LAURA         :   Ah, Laura yang malang!

GONZALO       :   Wahai Gonzalo yang malang!

LAURA         :   (KE SAMPING) Aku takkan bercerita kepadanya bahwa aku
                  kawin dua tahun kemudian setelah duel itu!

GONZALO       :   (KE SAMPING) Aku takkan bercerita kepadanya bahwa dua
                  bulan kemudian aku mengawini penari ballet dari Paris!

LAURA         :   Nasib memang selalu aneh. Di sini, tuan dan saya, dua orang
                  asing, bertemu secara kebetulan dan saling menceritakan kisah
                  cinta yang sama dari dua teman lama yang telah bertahun lalu
                  terjadi, seperti sudah akrab benar kita ini!

GONZALO       :   Ya, memang aneh. Padahal mula-mula kita bertemu tadi, kita
                  bertengkar.

LAURA         :   Tuan juga yang tadi mengganggu merpati-merpati saya.

GONZALO       :   Memang agak kasar saya tadi.

LAURA         :   Memang kasar. (RAMAH) Tuan datang lagi besok pagi?

GONZALO       :   Tentu, asal pagi secerah ini. Dan takkan lagi mengganggu
                  merpati-merpati itu, tapi saya akan membawa remah-remah roti
                  besok.

LAURA         :   Oh, terima kasih. Burung-burung selalu tahu berterimakasih. Hei!
                  Mana pembantuku tadi? – Petra!



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               12
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



GONZALO       :   (MELIHAT LAURA YANG MEMBELAKANG) Tidak! Tak akan
                  kukatakan siapa aku ini sebenarnya. Aku sudah tua dan lemah.
                  Biarlah dia mengangankan aku sebagai penunggang kuda
                  tampan yang lewat di bawah jendelanya.

LAURA         :   Nah, itu dia.

GONZALO       :   Itu Juanito! Dia        sedang        bercanda    dengan    gadisnya!
                  (MENGISYARATI)

LAURA         :   (MEMANDANG GONZALO YANG MEMBELAKANG) Tidak, aku
                  sudah berubah tua. Lebih baik ia mengingatku sebagai gadis
                  bermata hitam yang melempar bunga dari jendela.
                  (JUANITO DAN PETRA MASUK) Hei, Petra!

GONZALO       :   Juanito, kau sedikit lambat.

PETRA         :   (KEPADA LAURA) Si tukang kebun memberikan bunga-bunga ini
                  kepada Seniora.

LAURA         :   Alangkah bagusnya. Terima kasih. Sedap benar baunya!
                  (BEBERAPA BUNGA GUGUR KE TANAH)

GONZALO       :   Ini semua sungguh menyenangkan, Senora!

LAURA         :   Demikian juga saya, Senior!

GONZALO       :   Sampai besok, nyonya!

LAURA         :   Sampai besok, tuan!

GONZALO       :   Agak panas hari ini!

LAURA         :   Pagi yang cerah. Tuan besok pergi ke bangku tuan?

GONZALO       :   Tidak, saya akan        kemari    saja.   Itu    kalau   nyonya   tidak
                  berkeberatan.

LAURA         :   Bangku ini selalu menanti tuan!

GONZALO       :   Akan saya bawa remah-remah roti!

LAURA         :   Besok pagi, jadilah!

GONZALO       :   Besok pagi. (LAURA MELANGKAH KE KANAN BERPEGANG
                  PADA PETRA. GONZALO MEMBUNGKUK SUSAH PAYAH
                  MEMUNGUT BUNGA YANG JATUH TADI, DAN LAURA
                  MENENGOK KETIKA ITU)



Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                                 13
Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato



LAURA         :   Apa yang tuan kerjakan?

GONZALO       :   Juanito, tunggu dong!

LAURA         :   Tak salah, dialah Gonzalo!

GONZALO       :   (KE SAMPING) Tak salah, dialah Laura!
                  (MEREKA MASING-MASING MELAMBAIKAN TANGAN)

LAURA         :   Mungkinkah dia itu benar orangnya?

GONZALO       :   Ya Allah, diakah orangnya itu?
                  (KEDUANYA TERSENYUM)


                                Layar Turun




Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta                               14

Contenu connexe

Dernier

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 

Dernier (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

En vedette

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

En vedette (20)

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 

Contoh naskah-drama-4-orang-pemain

  • 1. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato Pagi Bening Drama Komedi Satu Babak Karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero Terjemahan Drs. Sapardi Joko Damono © 2006 Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 1
  • 2. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato Pagi Bening ( Drama Komedi Satu Babak dari tanah Spanyol ) Karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero Terjemahan Drs. Sapardi Joko Damono Tempat Kejadian Madrid – Spanyol Di suatu tempat – Taman terbuka Di jaman ini juga Pemain Donna Laura Wanita tua, berumur kira-kira 70 tahun Masih nampak jelas bahwa dulunya cantik dan tindak tanduknya menunjukkan bahwa mentalnya juga baik. Don Gonzalo Lelaki tua, berumur kira-kira 70 tahun lebih Agak congkak dan selalu tampak tidak sabaran Petra Gadis pembantu Laura Juanito Pemuda pembantu Gonzalo Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 2
  • 3. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato ( DONNA LAURA MASUK, BERPEGANGAN TANGAN PADA PETRA. TANGANNYA YAN LAIN MEMBAWA PAYUNG YANG JUGA UNTUK TONGKATNYA ) LAURA : Aku selalu merasa gembira sekali di sini. Syukur bangkuku tidak ditempati orang lain. Duhai, pagi yang cerah! Cerah sekali. PETRA : Tapi matahari agak panas, Senora. LAURA : Ya, kau masih duapuluh tahun (IA DUDUK DI BANGKU BELAKANG). Aku merasa lebih letih dari biasanya (MELIHAT PETRA YANG NAMPAK TAK SABAR), pergilah kalau kau ingin ngobrol dengan tukang kebunmu itu! PETRA : Dia bukan tukang kebunku, Senora, dia tukang kebun taman ini! LAURA : Ia lebih tepat disebut milikmu daripada milik taman ini. Cari saja dia. Tapi jangan sampai terlalu jauh hingga tak kau dengar panggilanku. PETRA : Saya sudah melihatnya di sana, menanti. LAURA : Pergilah, tapi jangan lebih dari sepuluh menit! PETRA : Baik, Senora (BERJALAN KE KANAN) LAURA : Hei, nanti dulu! PETRA : Ada apa lagi, Senora? LAURA : Berikan remah-remah roti itu! PETRA : Ah, pelupa benar aku ini! LAURA : (SENYUM) Aku tahu! Pikiranmu sudah lekat ke sana, heh, si tukang kebun itu! PETRA : Ini, Senora (MENGELUARKAN BUNGKUSAN ROTI. KELUAR KE KANAN) LAURA : Adios! (MEMANDANG KE ARAH PEPOHONAN). Ha, mereka datang. Mereka tahu kapan mesti datang menemui aku (BANGKIT DAN MENYERAHKAN REMAH-REMAH ROTI). Ini buat yang putih, ini untuk yang coklat, dan ini untuk yang paling kecil tapi kenes. (TERTAWA DAN DUDUK LAGI MEMANDANG MERPATI YANG SEDANG MAKAN). Ah, merpati-merpati yang manis. Itu yang besar mesti lebih dulu, kentara dari kepalanya yang besar, dan itu ... aduh , kenes benar. Hai, yang satu itu selesai mematuk terus terbang ke dahan. Bersunyi diri. Agaknya Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 3
  • 4. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato ia suka berfilsafat. Tapi dari mana saja mereka ini datang? Seperti kabar angin saja! Meluas dengan mudah. Ha, ha, jangan bertengkar. Masih banyak. Besok kubawakan yang lebih banyak lagi! (DON GONZALO DAN JUANITO MASUK DARI KIRI. GONZALO BERGANTUNG SEDIKIT PADA JUANITO. KAKINYA BENGKAK, AGAK DI SERET) GONZALO : Membuang-buang waktu melulu! Mereka itu suka benar bicara yang bukan-bukan. JUANITO : Duduk di sini sajalah, senior. Hanya ada seorang wanita. (DONA LAURA MENENGOK DAN MENDENGARKAN) GONZALO : Tidak, Juanito. Aku mau tersendiri. JUANITO : Tapi tak ada . GONZALO : Yang di sana itu kan milikku! JUANITO : Tiga orang pendeta duduk di sana, Senior! GONZALO : Singkirkan saja mereka! ... ... ... Sudah pergi! JUANITO : Tentu saja belum! Mereka tengah bercakap-cakap. GONZALO : Seperti merekat pada bangku saja mereka itu! Heh, tak ada harapan lagi, Juanito. Mari! JUANITO : (MENGGANDENG KE ARAH MERPATI-MERPATI) LAURA : (MARAH). Awas hati-hati! GONZALO : Apa Senora berbicara dengan saya? LAURA : Ya, dengan tuan! GONZALO : Ada apa? LAURA : Tuan menakut-nakuti burung-burung merpati saya! GONZALO : Peduli apa burung-burung itu! LAURA : Apa, ha? GONZALO : Ini taman umum, Senora! LAURA : Tapi kenapa tadi tuan mengutuki pendeta-pendeta di sana itu? Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 4
  • 5. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato GONZALO : Senora, tapi kita belum pernah jumpa! Dan kenapa tadi Senora menegur saya? Ayo, juanito! (MELANGKAH KE KANAN) LAURA : Buruk amat perangai si tuan itu! Kenapa orang mesti jadi tolol dan pandir kalau sudah meningkat tua? (MELIHAT KE KANAN). Syukur. Ia tidak mendapat bangku! Itu, orang yang menakut- nakuti merpati-merpatiku. Ha, ia marah-marah. Ya, ayo, carilah bangku kalau kau dapat! Aduh, kasihan, ia menyeka keringat di dahi. Nah, itu dia kemari lagi. Debu-debu mengepul seperti kereta lewat! (JUANITO DAN GONZALO MASUK) GONZALO : Apa sudah pergi pendeta-pendeta yang ngobrol itu, Juan? JUANITO : Tentu saja belum, Senior? GONZALO : Walikota seharusnya lebih banyak menaruh bangku-bangku di sini! Terpaksa juga aku kini duduk bersama wanita tua itu! (IA DUDUK DI UJUNG BANGKU,MEMANDANG DENGAN IRI KEPADA LAURA, DAN MEMBERI HORMAT DENGAN MENGANGKAT TOPI). Selamat pagi. LAURA : Jadi tuan di sini lagi? GONZALO : Ku ulang lagi, kita kan belum pernah jumpa! LAURA : Saya toh cuma membalas salam tuan! GONZALO : “Selamat Pagi”, mestinya cukup dibalas dengan “selamat pagi” saja. LAURA : Tapi tuan seharusnya juga minta ijin untuk duduk di bangku saya ini. GONZALO : Ahai, bangku ini kan milik umum! LAURA : Kenapa bangku yang di san itu juga tuan katakan milik tuan, hah? GONZALO : Baik, baik! Sekian sajalah! ( PADA DIRINYA SENDIRI ) Dasar perempuan tua! Patutnya dia di rumah saja, merenda atau menghitung tasbih. LAURA : Jangan mengoceh lagi. Aku juga tokh, tak akan pergi untuk sekedar menyenangkan hatimu! GONZALO : (MENGELAP SEPATUNYA DENGAN SAPU TANGAN). Kalau disiram air sedikit tentu lebih baik. Tak berdebu lagi jadinya taman ini. Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 5
  • 6. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato LAURA : Apa tuan biasa menggunakan saputangan sebagai lap? GONZALO : Kenapa tidak?! LAURA : Apa tuan juga menggunakan lap sebagai sapu tangan? GONZALO : Hah? Nyonya kan tak punya hak untuk mengeritik saya! LAURA : Toh sekarang saya ini tetangga tuan! GONZALO : Juanito! Buku! Bosan mendengarkan nonsense macam itu! LAURA : Alangkah sopan santun tuan ini! GONZALO : Maaf saja nyonya. Tapi saya mengharap nyonya tidak bernapsu campur tangan urusan orang lain! LAURA : Saya memang biasa melahirkan pikiran-pikiran saya. GONZALO : Hhh, Juanito! Buku! JUANITO : Ini, tuan! (MENGAMBIL BUKU DARI KANTONG, DON GONZALO MEMANDANG DENGKI PADA LAURA; GONZALO MENGELUARKAN KACA PEMBESAR DAN KACAMATA: MEMBUKA BUKU) LAURA : Oh, saya kira tuan mengeluarkan teleskop. GONZALO : Nyonya bicara lagi! LAURA : Tentunya penglihatan tuan masih baik sekali!! GONZALO : Jauh lebih baik dari penglihatan nyonya! LAURA : Ahai, tentu saja! GONZALO : Kalau tidak percaya, tanyakan saja kepada kelinci-kelinci dan burung-burung. LAURA : Artinya tuan suka berburu kelinci dan burung? GONZALO : Saya pemburu memang. Dan sekarang pun saya tengah berburu. LAURA : Ya, tentunya! Begitulah! GONZALO : Ya, Senora. Tiap Minggu saya menyandang bedil bersama anjing saya pergi ke Arazaca. Iseng-iseng berburu! Membunuh waktu! Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 6
  • 7. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato LAURA : Ya, membunuh waktu! Apa hanya waktu saja bisa tuan bunuh? GONZALO : Nyonya kira begitu? Saya bisa menunjukkan kepala beruang besar dikamar saya! LAURA : Dan saya juga bisa menunjukkan kepala singa di kamar tamu saya, meskipun saya bukan pemburu! GONZALO : Sudahlah nyonya, sudah! Saya mau membaca. Percakapan cukup! Ngomong putus! LAURA : Ha, tuan menyerah! GONZALO : Tapi saya mau ambil obat bersin dulu. (MENGAMBIL TEMPAT OBAT). Nyonya mau? (MEMBERIKAN OBAT ITU) LAURA : Kalau cocok! GONZALO : Ini nomor satu! Nyonya tentu akan suka! LAURA : Memang biasanya akan menghilangkan pusing. GONZALO : Saya pun begitu. LAURA : Tuan suka bersin? GONZALO : Ya tiga kali. LAURA : Persis sama dengan saya! (SETELAH MENGAMBIL BUBUKAN, KEDUANYA BERSIN BERGANTI-GANTI MASING-MASING TIGA KALI). GONZALO : Ehaaaah, agak enakan sekarang. LAURA : Saya pun merasa enak sekarang. (KE SAMPING) Obat itu telah mendamaikan kami rupanya! GONZALO : Maaf, saya mau membaca keras. Tidak mengganggu kan? LAURA : Silahkan sekeras mungkin, tuan tidak menggangu saya lagi. GONZALO : (MEMBACA) “ Segala cinta itu menyakitkan hati Tetapi bagaimana jugapun pedihnya Cinta adalah sesuatu yang terbaik Yang pernah kita miliki “ Nah, bait itu dari penyair Campoamor. LAURA : Ah! Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 7
  • 8. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato GONZALO : (MEMBACA) “ Anak-anak dari para bunda Yang pernah kucinta Menciumku sekarang Seperti bayangan hampa “ Baris-baris ini agak lucu juga rasanya. LAURA : (TERTAWA) Kukira juga begitu. GONZALO : Ada beberapa sajak bagus dalam buku ini. Dengar! (MEMBACA) “ Duapuluh tahun berlalu Ia pun kembalilah “ LAURA : Cara tuan membaca dengan kaca pembesar itu sungguh agak menggelikan saya. GONZALO : Jadi nyonya bisa membaca tanpa kaca pembesar? LAURA : Tentu saja, tuan. GONZALO : Setua itu? Ahai, nyonya main-main saja! LAURA : Coba saya pinjam buku tuan itu! (MENGAMBIL BUKU DAN MEMBACANYA KERAS-KERAS) “ Duapuluh tahun berlalu Dan ia pun kembalilah Masing-masing saling memandang, Berkata : Mungkinkah dia orangnya? Ya Allah, dimana oranya itu? “ GONZALO : Hebat! Saya iri hati pada penglihatan nyonya. LAURA : (KESAMPING) Hmm, saya hafal tiap kata syair itu. GONZALO : Saya gemar sekali puisi-puisi yang bagus. Sungguh gemar sekali. Bahkan ketika masih muda, kadang-kadang suka bersyair. LAURA : Sajak-sajak bagus juga? GONZALO : Ya, macam-macamlah. Saya dulu sahabat dari Exprosoda, Zorilla, Bocquer, dan penyair-penyair lain. Saya kenal Zorilla pertama kali di Amerika. LAURA : Eh, tuan pernah ke Amerika? GONZALO : Sering juga. Pertama kesana saya waktu umur 6 tahun. LAURA : Tentunya dulu tuan ikut Colombus. Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 8
  • 9. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato GONZALO : (TERTAWA) Yah, tidak sejelek itu nasibku! Saya sudah tua, tapi belum pernah kenal Raja Ferdinand serta Ratu Isabella! (KEDUANYA TERTAWA). Saya juga teman Campoamor, berjumpa pertama kali di Valensia. Saya warga kota di sana. LAURA : Apa sungguh? GONZALO : Saya dibesarkan disana. Dan masa mudaku habis di kota itu. Apa nyonya pernah ke Valensia? LAURA : Pernah! Tiada jauh dari Valensia ada sebuah villa dan kalau masih berdiri sekarang, bisa mengembalikan kenangan- kenangan yang manis. Saya pernah tinggal beberapa musim di sana. Tapi sudah lama lampau. Villa itu dekat laut, tersembunyi antara pohon jeruk. Mereka menyebutnya ... ah ... lupa ... o ya, Villa Maricella. GONZALO : Maricella? LAURA : Maricella. Apa tuan pernah mendengarnya? GONZALO : Tak asing lagi nama itu ... ah, kita tambah tua tambah pelupa ... di Villa itu dulu ada seorang wanita paling cantik yang pernah saya lihat dan saya kenal. Dan namanya ... O ya, Laura Liorento! LAURA : (KAGET) Laura Liorento? GONZALO : Benar (MEREKA SALING TATAP) LAURA : (SADAR LAGI) Ah, tak apa-apa, hanya mengingatkan saya pada teman karib saya. GONZALO : Aneh juga. LAURA : Memang aneh! Dia diberi sebutan “ Perawan Bagai Perak”. GONZALO : Tepat, “Perawan Bagai Perak”. Nama itulah yang terkenal di sana. Sekarang saya seperti melihatnya kembali di jendela di antara kembang mawar merah itu. Nyonya ingat jendela itu? LAURA : Ya, saya ingat itulah jendela kamarnya. GONZALO : Dulu dia suka berjam-jam di jendela. LAURA : (MELAMUN) Ya, memang dulu dia suka begitu. GONZALO : Dia gadis ideal. Manis bagai kembang lilia. Rambutnya hitam. Sungguh mengesankan sekali! Mengesankan sampai kapan Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 9
  • 10. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato saja. Tubuhnya ramping sempurna. Betapa Tuhan telah menciptakan keindahan seperti itu. Dia seperti impian saja. LAURA : (KE SAMPING) Jika seandainya tuan tahu bahwa impian itu ada di samping tuan, tuan akan sadar impian macam apa itu, heh? (KERAS-KERAS) Dia adalah gadis yang malang yang gagal cinta. GONZALO : Betapa sedihnya (MEREKA SALING MEMANDANG) LAURA : Tuan pernah mendengar kabarnya? GONZALO : Ya, pernah. LAURA : Nasib malang meminta yang lain. (KESAMPING) Gonzalo! GONZALO : Si jago cinta cakap itu! Peristiwa cinta yang sama. LAURA : Ah, duel itu. GONZALO : Tepat, duel itu. Si Jago Cinta itu adalah ... saudara sepupu saya. Saya juga sayang sekali kepadanya. LAURA : Oh ya, saudara sepupu. Seorang temanku menyurati saya dan bercerita tentang mereka. Dia ... saudara sepupu tuan itu ... tiap pagi lewat di depan jendelanya dengan naik kuda, dan melemparkan ke atas seberkas kembang yang segera disambut gadisnya. GONZALO : Dan tak lama kemudian, dia ... saudara sepupu saya itu ... lewat lagi untuk menerima kembang dari atas. Begitu? LAURA : Benar. Dan keluarga gadis itu ingin agar ia kawin dengan saudagar yang tidak ia cintai. GONZALO : Dan pada suatu malam, ketika saudara sepupuku tadi tengah menanti gadisnya menyanyi ... di bawah jendela, lelaki itu muncul dengan tiba-tiba. LAURA : Dan menghina saudara tuan itu. GONZALO : Kemudian pertengkaran terjadi. LAURA : Dan kemudian ... duel! GONZALO : Ya, waktu matahari terbit, di tepi pantai, dan si Saudagar itu luka- luka parah. Saudara sepupu saya itu harus bersembunyi dan kemudian melarikan diri. Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 10
  • 11. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato LAURA : Tuan rupanya mengetahui benar ceritanya. GONZALO : Nyonya pun begitu agaknya. LAURA : Saya katakan tadi, seorang teman telah menyurati saya. GONZALO : Saya pun diceritai oleh saudara sepupu saya. (KE SAMPING) Heh, inilah Laura itu! Tak salah! LAURA : (KE SAMPING) Kenapa menceritakan padanya? Dia tak curiga apa-apa. GONZALO : (KE SAMPING) Dia sama sekali tak bersalah. LAURA : Dan apakah tuan pula yang menasihati saudara tuan itu untuk melupakan Laura? GONZALO : Ooo, saudara sepupu saya tak pernah melupakannya. LAURA : Bagaimana begitu? GONZALO : Akan saya ceritakan segalanya kepada nyonya. Anak muda – Don Gonzalo itu – bersembunyi di rumah saya, takut menanggung akibatnya yang buruk sehabis menang duel itu. Dari rumah saya ia terus lari ke Madrid. Ia kirim surat-surat kepada Laura, di antaranya sajak-sajak. Tapi tentunya surat- surat itu jatuh ke tangan orang tuanya. Buktinya tak ada balasan. Kemudian Gonzalo pergi ke Afrika, sebab cintanya telah gagal sama sekali, masuk tentara dan terbunuh di sebuah selokan sambil menyebut berulangkali nama Lauranya yang sangat tercinta. LAURA : (KE SAMPING) Dusta! Heh, dusta kotor belaka! GONZALO : (KE SAMPING) Saya tak bisa membunuh diriku lebih ngeri lagi. LAURA : Tuan tentunya telah ditumbangkan kesedihan yang sangat GONZALO : Memang betul, nyonya. Dia seperti saudaraku sendiri. Dan saya kira tak lama kemudian, Laura telah melupakannya. Kembali bermain memburu kupu-kupu seperti biasanya. Tak pernah meratapinya. LAURA : Tidak, Senior. Sama sekali tidak! GONZALO : Biasanya perempuan memang begitu! LAURA : Kalaupun itu sudah sifat perempuan, “Perawan Bagai Perak” adalah terkecuali! Teman saya itu menanti berhari-hari, berbulan- Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 11
  • 12. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato bulan, bahkan bertahun-tahun dan tak selembar suratpun tiba. Suatu senja ketika matahari terbenam, dia meninggalkan rumahnya dan dengan langkah tergesa menuju pantai tempat kekasihnya menjaga nama baiknya. Ia menuliskan namanya di pasir, lalu duduk di atas karang, memandang ke kaki langit. Ombak menyanyikan tembang duka yang kekal, dan menggapai batu karang di mana perawan itu duduk. Air pasang segera tiba dan menyapu gadis itu dari muka bumi. GONZALO : Ya Allah! LAURA : Para nelayan di situ sering menceritakan bahwa nama yang ditulis gadis itu lenyap ditelan air pasang. (KE SAMPING) Toh kamu tak tahu aku reka-reka sendiri cerita kematianku! GONZALO : ( KE SAMPING ) Dia berdusta lebih ngeri dari dustaku! LAURA : Ah, Laura yang malang! GONZALO : Wahai Gonzalo yang malang! LAURA : (KE SAMPING) Aku takkan bercerita kepadanya bahwa aku kawin dua tahun kemudian setelah duel itu! GONZALO : (KE SAMPING) Aku takkan bercerita kepadanya bahwa dua bulan kemudian aku mengawini penari ballet dari Paris! LAURA : Nasib memang selalu aneh. Di sini, tuan dan saya, dua orang asing, bertemu secara kebetulan dan saling menceritakan kisah cinta yang sama dari dua teman lama yang telah bertahun lalu terjadi, seperti sudah akrab benar kita ini! GONZALO : Ya, memang aneh. Padahal mula-mula kita bertemu tadi, kita bertengkar. LAURA : Tuan juga yang tadi mengganggu merpati-merpati saya. GONZALO : Memang agak kasar saya tadi. LAURA : Memang kasar. (RAMAH) Tuan datang lagi besok pagi? GONZALO : Tentu, asal pagi secerah ini. Dan takkan lagi mengganggu merpati-merpati itu, tapi saya akan membawa remah-remah roti besok. LAURA : Oh, terima kasih. Burung-burung selalu tahu berterimakasih. Hei! Mana pembantuku tadi? – Petra! Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 12
  • 13. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato GONZALO : (MELIHAT LAURA YANG MEMBELAKANG) Tidak! Tak akan kukatakan siapa aku ini sebenarnya. Aku sudah tua dan lemah. Biarlah dia mengangankan aku sebagai penunggang kuda tampan yang lewat di bawah jendelanya. LAURA : Nah, itu dia. GONZALO : Itu Juanito! Dia sedang bercanda dengan gadisnya! (MENGISYARATI) LAURA : (MEMANDANG GONZALO YANG MEMBELAKANG) Tidak, aku sudah berubah tua. Lebih baik ia mengingatku sebagai gadis bermata hitam yang melempar bunga dari jendela. (JUANITO DAN PETRA MASUK) Hei, Petra! GONZALO : Juanito, kau sedikit lambat. PETRA : (KEPADA LAURA) Si tukang kebun memberikan bunga-bunga ini kepada Seniora. LAURA : Alangkah bagusnya. Terima kasih. Sedap benar baunya! (BEBERAPA BUNGA GUGUR KE TANAH) GONZALO : Ini semua sungguh menyenangkan, Senora! LAURA : Demikian juga saya, Senior! GONZALO : Sampai besok, nyonya! LAURA : Sampai besok, tuan! GONZALO : Agak panas hari ini! LAURA : Pagi yang cerah. Tuan besok pergi ke bangku tuan? GONZALO : Tidak, saya akan kemari saja. Itu kalau nyonya tidak berkeberatan. LAURA : Bangku ini selalu menanti tuan! GONZALO : Akan saya bawa remah-remah roti! LAURA : Besok pagi, jadilah! GONZALO : Besok pagi. (LAURA MELANGKAH KE KANAN BERPEGANG PADA PETRA. GONZALO MEMBUNGKUK SUSAH PAYAH MEMUNGUT BUNGA YANG JATUH TADI, DAN LAURA MENENGOK KETIKA ITU) Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 13
  • 14. Dipublikasikan : Azamku.Com, pakaian adat Indonesia, kata mutiara & naskah pidato LAURA : Apa yang tuan kerjakan? GONZALO : Juanito, tunggu dong! LAURA : Tak salah, dialah Gonzalo! GONZALO : (KE SAMPING) Tak salah, dialah Laura! (MEREKA MASING-MASING MELAMBAIKAN TANGAN) LAURA : Mungkinkah dia itu benar orangnya? GONZALO : Ya Allah, diakah orangnya itu? (KEDUANYA TERSENYUM) Layar Turun Naskah Koleksi Studio Teater PPPG Kesenian Yogyakarta 14