4. RINGKASAN KASUS
Bagaimana Seorang Manajer UPS Mengurangi Perputaran
Karyawan
1998, Jennifer Shroeger promosi
menjadi District Manager UPS di
Buffalo, NY
US$ 225 juta Profit
2.300 karyawan (permanent dan part
time)
> 45.000 paket per jam
4
5. RINGKASAN KASUS
Bagaimana Seorang Manajer UPS Mengurangi Perputaran
Karyawan
Sebagian besar eksekutif dan karyawan
permanen memulai karier dari Part-Timer
Semua karyawan Part-Timer difasilitasi
dengan baik, mulai dari gaji yang tinggi,
jam kerja yang fleksibel, tunjangan yang
lengkap, serta beasiswa pendidikan untuk
kuliah mereka
5
6. RINGKASAN KASUS
Bagaimana Seorang Manajer UPS Mengurangi Perputaran
Karyawan
Perputaran karyawan yang tidak terkendali, di
angka 50% per tahun
Rasa tidak nyaman seluruh karyawan permanen
dan eksekutif
Butuh waktu 6 tahun untuk pengangkatan
menjadi karyawan permanen
Banyak karyawan baru yang takut bekerja di
lokasi kerjanya
6
7. RINGKASAN KASUS
Bagaimana Seorang Manajer UPS Mengurangi Perputaran
Karyawan
1. Fokus pada perubahan proses dan
peningkatan kualitas perekrutan
2. Fokus pada pengembangan kompetensi dan
peningkatan karir
3. Fokus pada perubahan gaya komunikasi
dan teknik motivasi
4. Fokus pada perbaikan infrastruktur dan fasilitas
kerja
5. Fokus pada peningkatan produktifitas dan
loyalitas karyawan
6. Fokus pada perubahan dan optimalisasi
wewenang dan tanggungjawab karyawan
8. RINGKASAN KASUS
Bagaimana Seorang Manajer UPS Mengurangi Perputaran
Karyawan
A. Turn Over karyawan Part-Timer turun dari angka
50% menjadi 6%
B. Selama 3 bulan pertama tidak satupun dari
pekerja Part-Timer tersebut meninggalkan
shift malam
C. Biaya perekrutan menjadi lebih rendah, yakni
di kisaran US$ 1 juta
D. Pengurangan 20% hari kerja yang hilang akibat
kecelakaan kerja
E. Komplain pelanggan karena kesalahan hari atau
waktu pengiriman, turun dari 4% menjadi 1%
9. 1.Dari Segi Finansial, Mengapa Jennifer Shroeger
Ingin Mengurangi Perputaran Karyawan ?
• Biaya rekrutmen yang tinggi
• Penurunan produktifitas kerja
• Penurunan kualitas pelayanan yang
berimplikasi kepada pendapatan
9
10. 2.Selain Perputaran Karyawan, Apa Saja Kriteria
Yang Harus Diperiksa Oleh Shroeger Dalam
Mengevaluasi Efektifitas Program UPS?
•
•
•
•
•
•
•
•
Produktifitas karyawan
Tingkat kepuasan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja
Pendidikan dan pelatihan
Komunikasi kerja
Motivasi kerja
Manajemen dan penilaian kinerja
Kebijakan kompensasi dan benefit
(finansial dan non finansial)
10
11. LANJUTAN
2.Mengapa Penting Untuk Memeriksa Banyak
Kriteria dalam Mengevaluasi Program PO?
Alasan penting untuk melakukan pemeriksaan kriteria,
dalam mengevaluasi PO, karena :
• Dipengaruhi oleh banyak kriteria
yang bisa terukur
• Dapat diketahui efektifitas dan
keberhasilan program
11
12. 3.Apa Saja Implikasi dari Kasus Ini Untuk
Merencanakan Tahun-tahun Mendatang Ketika
Mungkin Terdapat Banyak Kekurangan Tenaga
Kerja?
Memastikan :
1. Proses pengadaan dan perencanaan tenaga kerja
sudah dilaksanakan dengan tepat
2. Program pengembangan SDM terlaksana secara
konsisten
3. Kebijakan kompensasi dan benefit finansial
maupun non finansial
4. Terintegrasinya tujuan SDM dengan tujuan
perusahaan (engagement)
5. Pemeliharaan SDM agar menjadi loyal.
12
13. 4. Apakah Tidak Etis Untuk Mengajari Para Pengawas
“Menunjukkan Ketertarikan Mereka Kepada Para
Karyawan Sebagai Individu”? Jelaskan
Etis, jika dilakukan secara profesional, dan hal ini
dilakukan melalui pendekatan individu sehingga dapat
menghilangkan “gap” yang selama ini menjadi hambatan
dalam berkomunikasi
Pendekatan ini dilakukan untuk kepentingan perusahaan
13
14. 5.Apa Saja Fakta Dalam Kasus Ini Yang
Mendukung Argument Bahwa PO Harus Didekati
Dari Perspektif Kontijensi?
1. Faktanya, UPS telah memperlakukan para pekerja
paruh waktu dengan kompensasi, benefit serta
fasilitas pendapatan dengan baik, namun belum bisa
membuat karyawan paruh waktu bertahan.
2. Kondisi lingkungan dan fasilitas kerja yang kurang
nyaman juga faktor yang mempengaruhi perputaran
karyawan
14
15. Key Learning
• Kebijakan kompensasi dan benefit yang baik belum tentu
bisa menekan turn over karyawan
• Kebijakan untuk pengadaan dan perencanaan tenaga
kerja harus tepat dan sesuai dengan budaya perusahaan
• Secara garis besar Fungsi Operasional SDM harus
dilaksanakan secara keseluruhan, yang meliputi :
1. Pengadaan SDM
2. Pengembangan SDM
3. Kebijakan kompensasi dan benefit baik finansial
maupun non finansial
4. Integrasi yang kuat dari seluruh karyawan terhadap
misi dan visi organisasi
5. Pemeliharaan SDM
15