Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman budaya daerah Sumatera Selatan (Palembang) dan Sulawesi Selatan (Bugis). Secara singkat, dibahas tentang letak geografis dan penduduk Palembang, rumah adat Palembang yang disebut Rumah Limas, pakaian adat Palembang berupa Kain Songket, seni musik tradisional Palembang bernama Jidur, serta sejarah dan kesenian budaya Palembang. Dokumen juga membahas tentang adat dan
1. Tugas
Keanekaragaman Budaya Daerah :
(Sumatera Selatan - Palembang) & (Sulawesi Selatan – Bugis)
NAMA KELOMPOK:
LA ODE MUAMMAR FADLI
ALIF PRAMUDYA.S.D.
HASMULIADI
KELAS : XII LISTRIKINDUSTRI
2. Keanekaragaman Budaya Daerah :
(Sumatera Selatan - Palembang) & (Sulawesi Selatan – Bugis)
.
Pembahasan
Letak Geografis
Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah
Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut.
Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang
menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai
Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasidan perdagangan
antar wilayah.
Penduduk Palembang merupakan etnis melayu dan menggunakan bahasa melayu yang telah
disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai bahasa Palembang. Namun para pendatang
seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagaibahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas,
Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa
daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk
berkomunikasi dengan warga Palembang lain.Penduduk asli umumnya menggunakan bahasa Palembang
sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang
dan warga keturunan, seperti dari Jawa,Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang
banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa
wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah
Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar,Kampung Assegaf,Kampung Al Habsyi, Kuto Batu,
19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah
Komunitas Arab. Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya,Palembang
pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam, yang bersumber dari kitab
Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan,Hindu, Buddha dan Konghucu.
Rumah adat Palembang Rumah Limas
Rumah adat / rumah tradisional orang Palembang mempunyai sebutan Rumah Bari yang
benama asli Rumah Limas, pada umumnya berbentuk dasar hampir sama dengan rumah-rumah
adat yang ada di sebagian daerah di Nusantara, yaitu rumah panggung, dan material yang
digunakan pada umumnya dari kayu.
Bagi pemilik rumah yang masih memerhatikan perbedaan kasta dalam keturunan adat
Palembang, mereka akan membuat lantai bertingkat untuk menyesuaikan kasta tersebut. Lantai
Rumah Limas yang bertingkat itu pada umumnya dibuat menjadi tiga tingkat sesuai dengan
3. urutan keturunan masyarakat Palembang, yaitu Raden, Masagus, dan Kiagus. Pada umumnya
bentuk Bangunan Rumah Limas memanjang ke belakang. Ukuran bangunan rumah bervariasi
ada yang mempunyai lebar sampai 20 meter dengan panjang mencapai 100 meter. Semakin besar
ukuran Rumah Limas semakin besar dan terpandanglah status sosial sipemilik rumah tersebut.
Rumah Limas dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan bentuk pada lantainya, yang pertama
Rumah Limas yang dibangun dengan ketinggian lantai yang berbeda, dan yang kedua Rumah
Limas dengan ketinggian lantainya sama atau sejajar. Rumah Limas yang lantainya sejajar ini
kerap disebut rumah ulu.
Bangunan Rumah Limas memakai bahan dasar dari kayu Unglen atau Merbau, kayu ini dipilih
karena kayu tersebut mempunyai karakteristik tahan akan air. Dindingnya terbuat dari papan-
papan kayu yang disusun tegak. Pada bagian depan terdapat dua tangga dari kiri dan kanan ada
yang saling berhadapan bertemu jadi satu dibagian ujung atas menuju teras rumah ada juga yang
berlawanan arah dari kiri dan kanan.Bagian teras rumah biasanya dikelilingi pagar kayu berjeruji
yang disebut tenggalung. pagar tersebut mempunyai Makna filosofis untuk mencegah supaya
anak gadis tidak keluar dari rumah. Pintu masuk ke dalam rumah culup unik, terbuat dari kayu
jika dibuka lebar akan menempel pada langit-langit teras. Untuk menopangnya, digunakan kunci
dan pegas.
Bagian dalam terdapat ruang tamu yang cukup luas dan ini merupakan bagian terluas dari Rumah
Limas, yang disebut kekijing. Ruangan ini menjadi pusat kegiatan berkumpul jika ada hajatan.
Ruang tamu juga berfungsi sebagai ruang pamer untuk menunjukkan kemakmuran pemilik
rumah. Pada umumnya dinding ruangan di cat dominasi warna merah, hitam, coklat tua dan
selalu dihiasi dengan ukiran-ukiran bermotif flora yang dicat dengan warna emas. Tak jarang
juga, pemilik rumah yang mampu menggunakan bahan dari timah dan emas sunguhan untuk
mengecat ukiran dan lampu-lampu gantung antik pada ruangan tersebut sebagai aksesori.
Pakaian adat Palembang Kain Songket Palembang
Indonesia kaya sekali dengan aneka ragam kebudayaan daerah, diantaranya kain - kain khas
daerah yang memiliki corak serta bahan khas dari daerah masing - masing. Sebagai orang
Indonesia, Mode Dengan Kain Songket Palembang tentu kita sangat bangga dengan aneka ragam
kain daerah yang ada di Indoensia ini. Beberapa daerah di Indonesia memiliki kain khas daerah
yang berupa kain tenun. Seperti kain tenun Troso - Jepara, kain songket Palembang, dll.
Walaupun sama - sama dibuat dengan cara ditenun, namun setiap daerah memiliki corak yang
berbeda. Begitu pula dengan Mode Dengan Kain Songket Palembang.
Mode Dengan Kain Songket Palembang merupakan sejenis kain tenun tradisional yang dibuat /
ditenun dengan menggunakan tangan (handmade). Kain songket Palembang ini biasa digunakan
4. di acara - acara resmi. Bahan utama dari pembuatan kain songket Palembang ini berupa benang
emas dan benang perak sehingga kain songket Palembang ini memang akan terlihat sangat
“blink-blink” dan mewah. Mode dengan kain songket Palembang tidak hanya digunakan sebagai
bahan dasar pakaian saja. Namun Mode Dengan Kain Songket Palembang terkadang juga
digunakan sebagai bahan pembuatan aksesoris rumah yang dipajang di dinding rumah atau yang
biasa disebut dengan tapestry.
Seni Musik Tradisional Palembang Jidur
Musik Jidur sudah terkenal di seluruh Sumatera Selatan, entah kapan lahirnya musik ini.
Nama musik Jidur ini di bawa oleh kaum kolonial yang akhirnya menjadi musik kolonial. Musik
ini sering di bawakan pada saat acara pernikahan dan acara perayaan lainnya. Musik Jidur seirng
di sebut juga dengan “Musik B’las” karena di mainkan oleh belasan orang dan ada juga yang
menyebut Musik Jidur sebagai “Musik Brass” yang artinya kesenian musik yang alat musiknya
merupakan alat tiup yang berasal dari logam. Disebut musik jidur karena musik ini sering di
pakai untuk mengiringi (Ngarak) pengantin dan yang paling menonjol pada jidur ini adalah alat
musik yang bulat dan besar yang di pikul oleh 2 orang, dan kalau di tabuh berbunyi
“Dur….Dur…Dur” sehingga suasana lebih meriah.
Awalnya kesenian ini memerlukan 14 orang untuk memainkan 14 alat musik yang terdiri dari :
2 Buah Terompet
2 Buah Sak Alto / Saxopone Alto
1 Buah F Larinet / Clarinet
1 Buah Tenor Sak / Saxopone Tenor
1 Buah Bariton / Bariton Horn
1 Buah Tenor / Tenor Horn
3 Buah Alt Horn / Alto Horn
1 Buah Bass /Shau Shophon
1 Buah Tambur / Snare Dram
1 Buah Jidur / Bass Dram
Tetapi seiring perkembangan waktu personil yang memainkan jidur ini juga berkurang tidak
sampai lagi 14 orang, tetapi walau tidak komplet musik yang di hasilkan tidak jauh berbeda.
5. Sejarah Kesenian dan Budaya Palembang
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah
menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai
pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian
Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah
bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu
contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-
makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-
makam Islam di Jawa.
Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain
"Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota
Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta
berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru
Masehi.
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
Festival perahu hias dan lomba bidar di Sungai Musi
Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)
Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-
tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan.
Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan
menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah
bin Alwi Jamalullail.
Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang
Kemambang.
Letak geografis dari Palembang dibelah oleh sungai Musi dan dikelilingi ratusan anak
sungai, rawa-rawa di sebagian besar wilayah daratannya. Pada tepian sungai banyak
terdapat Rumah Limas yang pintunya menghadab ke sungai, dan alat transportasi air
seperti perahu, kapal dan getek menjadi alat transportasi utama yang banyak digunakan
mayarakat di tepian sungai.
Sebutan untuk Sungai-sungai yang bermuara ke Sungai Musi adalah Batanghari
Sembilan terdiri dari Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Enim,
Sungai Hitam, Sungai Rambang dan Sungai Lubay. Seiring perkembangan zaman, dan
perubahan pola hidup masyarakat Palembang, lingkungan perairan sungai dan rawa justru
semakin menyempit. Rumah- rumah limas yang tadinya berdiri bebas di tengah rawa atau
di atas sungai akhirnya dikepung perkampungan.
6. Adat dan Kebudayaan Suku Bugis Di Sulawesi Selatan
Suku Bugis atau to Ugi‘ adalah salah satu suku di antara sekian banyak suku di Indonesia.
Mereka bermukim di Pulau Sulawesi bagian selatan. Namun dalam perkembangannya, saat ini
komunitas Bugis telah menyebar luas ke seluruh Nusantara.
Penyebaran Suku Bugis di seluruh Tanah Air disebabkan mata pencaharian orang–orang bugis
umumnya adalah nelayan dan pedagang. Sebagian dari mereka yang lebih suka merantau adalah
berdagang dan berusaha (massompe‘) di negeri orang lain. Hal lain juga disebabkan adanya
faktor historis orang-orang Bugis itu sendiri di masa lalu.
Orang Bugis zaman dulu menganggap nenek moyang mereka adalah pribumi yang telah
didatangi titisan langsung dari “dunia atas” yang “turun” (manurung) atau dari “dunia bawah”
yang “naik” (tompo) untuk membawa norma dan aturan sosial ke bumi (Pelras, The Bugis,
2006).
Umumnya orang-orang Bugis sangat meyakini akan hal to manurung, tidak terjadi banyak
perbedaan pendapat tentang sejarah ini. Sehingga setiap orang yang merupakan etnis Bugis, tentu
mengetahui asal-usul keberadaan komunitasnya. Kata “Bugis” berasal dari kata to ugi, yang
berarti orang Bugis.
Penamaan “ugi” merujuk pada raja pertama kerajaan Cina (bukan negara Cina, tapi yang terdapat
di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini) yaitu La
Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, mereka merujuk pada raja
mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La
Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We‘ Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu‘,
ayahanda dari Sawerigading.
Sawerigading sendiri adalah suami dari We‘ Cudai dan melahirkan beberapa anak, termasuk La
Galigo yang membuat karya sastra terbesar. Sawerigading Opunna Ware‘ (Yang Dipertuan Di
Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis.
Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo,
dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton (Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugis).
Peradaban awal orang–orang Bugis banyak dipengaruhi juga oleh kehidupan tokoh-tokohnya
yang hidup di masa itu, dan diceritakan dalam karya sastra terbesar di dunia yang termuat di
dalam La Galigo atau sure‘ galigo dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio dan juga
tulisan yang berkaitan dengan silsilah keluarga bangsawan, daerah kerajaan, catatan harian, dan
catatan lain baik yang berhubungan adat (ade‘) dan kebudayaan–kebudayaan di masa itu yang
tertuang dalam Lontara‘. Tokoh–tokoh yang diceritakan dalam La Galigo, di antaranya ialah
Sawerigading, We‘ Opu Sengngeng (Ibu Sawerigading), We‘ Tenriabeng (Ibu We‘ Cudai), We‘
Cudai (Istri Sawerigading), dan La Galigo(Anak Sawerigading dan We‘ Cudai).
Tokoh–tokoh inilah yang diceritakan dalam Sure‘ Galigo sebagai pembentukan awal peradaban
Bugis pada umumnya. Sedangkan di dalam Lontara‘ itu berisi silsilah keluarga bangsawan dan
keturunan–keturunannya, serta nasihat–nasihat bijak sebagai penuntun orang-orang bugis dalam
mengarungi kehidupan ini. Isinya lebih cenderung pada pesan yang mengatur norma sosial,
bagaimana berhubungan dengan sesama baik yang berlaku pada masyarakat setempat maupun
bila orang Bugis pergi merantau di negeri orang.
7. Konsep Ade‘ (Adat) dan Spiritualitas (Agama)
Konsep ade‘ (adat) merupakan tema sentral dalam teks–teks hukum dan sejarah orang Bugis.
Namun, istilah ade‘ itu hanyalah pengganti istilah–istilah lama yang terdapat di dalam teks-teks
zaman pra-Islam, kontrak-kontrak sosial, serta perjanjian yang berasal dari zaman itu.
Masyarakat tradisional Bugis mengacu kepada konsep pang‘ade‘reng atau “adat istiadat”, berupa
serangkaian norma yang terkait satu sama lain.
Selain konsep ade‘ secara umum yang terdapat di dalam konsep pang‘ade‘reng, terdapat pula
bicara (norma hukum), rapang (norma keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat), wari‘
(norma yang mengatur stratifikasi masyarakat), dan sara‘ (syariat Islam) (Mattulada,
Kebudayaan Bugis Makassar : 275-7; La Toa). Tokoh-tokoh yang dikenal oleh masyarakat Bugis
seperti Sawerigading, We‘ Cudai, La Galigo, We‘ Tenriabeng, We‘ Opu Sengngeng, dan lain-
lain merupakan tokoh–tokoh yang hidup di zaman pra-Islam.
Tokoh–tokoh tersebut diyakini memiliki hubungan yang sangat erat dengan dewa–dewa di
kahyangan. Bahkan diceritakan dalam La Galigo bahwa saudara kembar dari Sawerigading yaitu
We‘ Tenriabeng menjadi penguasa di kahyangan. Sehingga konsep ade‘ (adat) serta kontrak-
kontrak sosial, serta spiritualitas yang terjadi di kala itu mengacu kepada kehidupan dewa-dewa
yang diyakini. Adanya upacara-upacara penyajian kepada leluhur, sesaji pada penguasa laut,
sesaji pada pohon yang dianggap keramat, dan kepada roh-roh setempat menunjukkan bahwa apa
yang diyakini oleh masyarakat tradisional Bugis di masa itu memang masih menganut
kepercayaan pendahulu-pendahulu mereka.
Namun, setelah diterimanya Islam dalam masyarakat Bugis, banyak terjadi perubahan–
perubahan terutama pada tingkat ade‘ (adat) dan spiritualitas. Upacara–upacara penyajian,
kepercayaan akan roh-roh, pohon yang dikeramatkan hampir sebagian besar tidak lagi
melaksanakannya karena bertentangan dengan pengamalan hukum Islam. Pengaruh Islam ini
sangat kuat dalam budaya masyarakat bugis, bahkan turun-temurun orang–orang bugis hingga
saat ini semua menganut agama Islam.
Pengamalan ajaran Islam oleh mayoritas masyarakat Bugis menganut pada paham mazhab
Syafi‘i, serta adat istiadat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariat Islam itu sendiri.
Budaya dan adat istiadat yang banyak dipengaruhi oleh budaya Islam tampak pada acara-acara
pernikahan, ritual bayi yang baru lahir (aqiqah), pembacaan surat yasin dan tahlil kepada orang
yang meninggal, serta menunaikan kewajiban haji bagi mereka yang berkemampuan untuk
melaksanakannya.
Faktor-faktor yang menyebabkan masuknya Islam pada masyarakat Bugis kala itu juga
melalui jalur perdagangan dan pertarungan kekuasaan kerajaan-kerajaan besar kala itu. Setelah
kalangan bangsawan Bugis banyak yang memeluk agama Islam, maka seiring dengan waktu
akhirnya agama Islam bisa diterima seluruh masyarakat Bugis. Penerapan syariat Islam ini juga
dilakukan oleh raja-raja Bone, di antaranya napatau‘ matanna‘ tikka‘ Sultan Alimuddin Idris
Matindroe‘ Ri Naga Uléng, La Ma‘daremmeng, dan Andi Mappanyukki.
Konsep–konsep ajaran Islam ini banyak ditemukan persamaannya dalam tulisan-tulisan Lontara‘.
Konsep norma dan aturan yang mengatur hubungan sesama manusia, kasih sayang, dan saling
menghargai, serta saling mengingatkan juga terdapat dalam Lontara‘. Hal ini juga memiliki
kesamaan dalam prinsip hubungan sesama manusia pada ajaran agama Islam.
Budaya–budaya Bugis sesungguhnya yang diterapkan dalam kehidupan sehari–hari mengajarkan
hal–hal yang berhubungan dengan akhlak sesama, seperti mengucapkan tabe‘ (permisi) sambil
berbungkuk setengah badan bila lewat di depan sekumpulan orang-orang tua yang sedang
8. bercerita, mengucapkan iyé (dalam bahasa Jawa nggih), jika menjawab pertanyaan sebelum
mengutarakan alasan, ramah, dan menghargai orang yang lebih tua serta menyayangi yang muda.
Inilah di antaranya ajaran–ajaran suku Bugis sesungguhnya yang termuat dalam Lontara‘ yang
harus direalisasikan dalam kehidupan sehari–hari oleh masyarakat Bugis.
Manusia Bugis
Sejarah orang–orang Bugis memang sangat panjang, di dalam teks–teks sejarah seperti karya
sastra La Galigo dan Lontara‘ diceritakan baik awal mula peradaban orang–orang Bugis, masa
kerajaan–kerajaan, budaya dan spritualitas, adat istiadat, serta silsilah keluarga bangsawan. Hal
ini menunjukkan bahwa budaya dan adat istiadat ini harus selalu dipertahankan sebagai bentuk
warisan dari nenek moyang orang–orang Bugis yang tentunya sarat nilai-nilai positif.
Namun saat ini ditemukan juga banyak pergeseran nilai yang terjadi baik dalam memahami
maupun melaksanakan konsep dan prinsip-prinsip ade‘ (adat) dan budaya masyarakat Bugis
yang sesungguhnya. Budaya siri‘ yang seharusnya dipegang teguh dan ditegakkan dalam nilai–
nilai positif, kini sudah pudar. Dalam kehidupan manusia Bugis–Makassar, siri‘ merupakan
unsur yang prinsipil dalam diri mereka. Tidak ada satu nilai pun yang paling berharga untuk
dibela dan dipertahankan di muka bumi selain siri‘.
Bagi Manusia Bugis-Makassar, siri‘ adalah jiwa mereka, harga diri mereka, dan martabat
mereka. Sebab itu, untuk menegakkan dan membela siri‘ yang dianggap tercemar atau
dicemarkan oleh orang lain, maka manusia Bugis-Makassar bersedia mengorbankan apa saja,
termasuk jiwanya yang paling berharga demi tegaknya siri‘ dalam kehidupan mereka.(Hamid
Abdullah, Manusia Bugis-Makassar .37).
Di zaman ini, siri‘ tidak lagi diartikan sebagai sesuatu yang berharga dan harus dipertahankan.
Pada prakteknya siri‘ dijadikan suatu legitimasi dalam melakukan tindakan–tindakan yang
anarkis, kekerasan, dan tidak bertanggung jawab. Padahal nilai siri‘ adalah nilai sakral
masyarakat bugis, budaya siri‘ harus dipertahankan pada koridor ade‘ (adat) dan ajaran agama
Islam dalam mengamalkannya.
Karena itulah merupakan interpretasi manusia Bugis yang sesungguhnya. Sehingga jika dilihat
secara utuh, sesungguhnya seorang manusia bugis ialah manusia yang sarat akan prinsip dan
nilai–nilai ade‘ (adat) dan ajaran agama Islam di dalam menjalankan kehidupannya, serta sifat
pang‘ade‘reng (adat istiadat) melekat pada pribadi mereka.
Mereka yang mampu memegang teguh prinsip–prinsip tersebut adalah cerminan dari seorang
manusia Bugis yang turun dari dunia atas (to manurung) untuk memberikan keteladan dalam
membawa norma dan aturan sosial di bumi.
SUKUBUGIS DAN ADAT ISTIADAT SukuBugisadalah salahsatusuku yangberdomisili di
Sulawesi Selatan.Ciri utamakelompoketnikini adalahbahasadanadat-istiadat,sehingga
pendatangMelayudanMinangkabauyangmerantauke Sulawesi sejakabadke-15sebagai
tenagaadministrasi danpedagangdi KerajaanGowadantelahterakulturasi,jugabisa
dikategorikansebagaiorangBugis.Diperkirakanpopulasi orangBugismencapai angkaenam
jutajiwaSukuBugisadalah sukuyangsangat menjunjungtinggihargadiri danmartabat.Suku
ini sangatmenghindari tindakan-tindakanyangmengakibatkanturunnyahargadiri atau
martabat seseorang.Jikaseoranganggotakeluargamelakukantindakanyangmembuatmalu
9. keluarga,makaia akandiusiratau dibunuh.Namun,adatini sudahlunturdi zamansekarangini.
Tidakada lagi keluargayangtega membunuhanggotakeluarganyahanyakarenatidakingin
menanggungmaludantentunyamelanggarhukum.Sedangkanadatmalumasihdijunjungoleh
masyarakatBugis kebanyakan.Walaupuntidakseketatdulu,tapi setidaknyamasihdiingatdan
dipatuhi.
ADAT PERNIKAHAN
Pernikahanyangkemudiandilanjutkandenganpestaperkawinanmerupakanhal yangmembahagiakan
bagi semuaorang terutamabagi keluargadan orang-orangdi sekitarnya.Di Sulawesi Selatanterdapat
banyakadat perkawinansesuai dengansukudankepercayaanmasyarakat.Bagi orangBugis-Makassar,
pernikahan/perkawinandiawali denganprosesmelamaratau“Assuro”(Makassar) dan“Madduta”
(Bugis).Jikalamaranditerima,dilanjutkandenganprosesmembawauanglamarandari pihakpriayang
akan dipakai untukacara pestaperkawinanolehpihakwanitaini disebutdengan“Mappenre dui”(bugis)
atau “Appanai lekocaddi”(Makassar).Padasaat mengantaruanglamaran kemudianditetapkanhari
baikuntukacara pestaperkawinanyangmerupakankesepakatankeduabelahpihak.Sehari sebelum
hari “H” berlangsungacara “malampacar” mappaci (bugis) atau“akkorontigi”(Makassar),calon
pengantinbaikpriamaupunwanita(biasanyasdhmengenakanpakaianadatdaerahmasing-masing)
dudukbersilamenunggukeluargaataukerabatlainnyadatangmengoleskandaunpacarke tangan
merekasambil diiringi do’a-do’auntukkebahagiaanmereka.Keesokanharinya(Hari “H”),para kerabat
datang untukmembantumempersiapkanacarapestamulai dari lokasi,dekoasi,konsumsi,transportasi
dan hal-hal lainnyademikelancaranacara.Pengantinpriadiberangkatkandari rumahnya(Mappenre
Botting= Bugis/ Appanai lekolompo=Makassar) diiringi olehkerabatdalampakaianpengantinlengkap
denganbarangseserahan‘erang-erang’menujurumahmempelai wanita.Setibanyadi rumahmempelai
wanita,pernikahanpundilangsungkan,mempelai priamengucapkanijabkabul dihadapanpenghulu
disaksikanolehkeluargadan kerabatlainnya.Setelahprosespernikahanselesai,parapengantar
dipersilakanmenikmati hidanganyangtelahdipersiapkan.Selanjutnya,parapengantarpulangdan
mempelai priatetapdi rumahmempelaiwanitauntukmenerimatamu-tamuyangdatanguntuk
mengucapkanselamatdanmenyaksikanacarapestaperkawinan.Padaacarapestaperkawinanbiasanya
meriahkarenadiiringanolehhiburanorgantunggal ataukeseniandaerahlainnya.Keesokanharinya,
sepasangpengantinselanjutnyadiantarke rumahmempelai priadenganiring-iringanyangtakkalah
meriahnya.Selanjutnya,rumahmempelai priaberlangsungacarayangsama, bahasaBugisdisebut
10. ‘mapparola’.SISTEMKEKERABATAN Di daerahSulawesi Selatansangatmenonjolperasaan
kekeluargaan.Hal ini mungkindidasarkanpada anggapanbahwamasyarakatSulawesi Selatanberasal
dari saturumpun.Raja-rajadi Sulawesi Selatantelahsalingterikatdalamperkawinan,sehinggaikatan
hubungankekeluargaansemakinerat.MenurutSure’Lagaligo(catatansuratLagaligodari Luwu) bahwa
keturunanrajaberasal dari Batara Guru yangkemudianberanakcucu.KeturunanBarataGuru kemudian
tersebarke daerahlain.Olehkarenaituperasaankekeluargaantumbuhdanmengakardi kalanganraja
di Sulawesi Selatan.DalammasyarakatSulawesiSelatanditemukansistemkekerabatan.Sistem
kekrabatantersebutadalahsebagai berikut:
a. Keluargainti ataukeluargabatih.Keluargaini merupakanyangterkecil.DalambahasaBugiskeluarga
ini dikenal denganistilahSianang,di Mandar Saruang Moyang,di Makassar Sipa’anakang/sianakang,
sedangkanorangToraja menyebutnyaSangrurangan.Keluargaini biasanyaterdiri atasbapak,ibu,anak,
saudara laki-lakibapakatauibuyang belumkawin.
b. Sepupu.Kekerabataniniterjadi karenahubungandarah.Hubungandarahtersebutdilihatdari
keturunanpihakibudanpihakbapak.Bagi orang Bugiskekerabatanini disebutdenganistilah
Sompulolo,orangMakassarmengistilkannyadenganSipamanakang.MandarSangandanToraja
menyebutkanSirampaenna.Kekerabatantersebutbiasanyaterdiri atasduamacam, yaitusepupudekat
dan sepupujauh.Yangtergolongsepupudekatadalahsepupusatukali sampai dengansepuputigakali,
sedangkanyangtermasuksepupujauhadalahsepupuempatkali sampai limakali.
c. Keturunan.Kekerabatanyangterjadi berdasarkangarisketurunanbaikdari garisayahmaupungaris
ibu.Merekaitubiasanyamenempati satukampung.Terkadangpulaterdapatkeluargayangbertempat
tinggal di daerahlain.Hal ini bisanyadisebabkanolehkarenamerekatelahmenjalinhubunganikatan
perkawinandenganseseorangyangbermukimdi daerahtersebut.Bagi masyarakatBugis,kekerabatan
ini disebutdenganSiwijaorangMandarSiwija,MakassarmenyebutnyadenganistilahSibali danToraja
Sangrara Buku.
d. Pertaliansepupu/persambungan keluarga.Kekerabataninimuncul setelahadanyahubungankawin
antara rumpunkeluargayangsatu denganyanglain.Keduarumpunkeluargatersebutbiasanyatidak
memilikipertaliankeluargasebelumnya.Keluragakeduapihaktersebutsudahsalingmenganggap
keluargasendiri.Orang-orangBugismengistilakankekerabatanini denganSiteppang-teppang,Makassar
Sikalu-kaluki,MandarSisambungsanganadanToraja Sirampe-rampeang.
e.Sikampung.Sistemkekerabatanyangterbangunkarenabermukimdalamsatukampung,sekalipun
dalamkelompokini terdapatorang-orangyangsamasekali tidakadahubungandarahnya/keluarga.
Perasaanakrab dansalingmenganggapsaudara/keluargamuncul karenamerekasama-samabermukim
dalamsatu kampung.Biasanyajikamerekaberadaitukebetulanberadadi perantauan,merekasaling
topang-menopang,bantu-membantudalamsegalahal karenamerekasalingmenganggapsaudara
senasibdansepenaggungan.OrangBugismenyebutjeniskekerabatanini denganSikampong,Makassar
Sambori,sukuMandar mengistilakanSikkampungdanTorajamenyebutkanSangbanua.Kesemua
kekerabatanyangdisebutdi atasterjalineratantarsatu denganyanglain.Merekamerasasenasibdan
sepenanggungan.Olehkarenajikaseorangmembutuhkanyanglain,bantuandanharapannyaakan
12. Ialahritual yang dilakukanmasyarakatbugis(Biasanyahanyadilakukanolehkaumbangsawan),Ritrual
ini dilakukanpadamalamsebelumakadnikahdi mulai,denganmengundangparakerabatdekat
sesepuhdanorangyang dihormati untukmelaksanakanritual ini,carapelaksanaannyadengan
menggunakandaunpacci (daunpacar),kemudianparaundangandi persilahkanuntukmemberi berkah
dan doa restukepadacalonmempelai,kononbertujuanuntukmembersihkandosacalonmempelai,
dilanjutkandengansungkemankepadakeduaorangtuacalonmempelai.pasanganpengantinHari
pernikahandimulaidenganmappaenre balanja,ialahprosesi dari mempelai laki-lakidisertai
rombongandari kaum kerabat,pria-wanita,tua-muda,denganmembawamacam-macammakanan,
pakaianwanita,danmas-kawinke rumahmempelaiwanita.Sampai di rumahmempelai wanita
langsungdiadakanupacarapernikahan,dilanjutkandenganakadnikah.Padapestaitubiasaparatamu
memberikankadotaupaksolo’.setelahakadnikahdanpestapernikahandi rumahmempelai wanita
selesai dilalanjutkandenganacara“mapparola”yaitumengantarmempelai wanitake rumahmempelai
laki-laki.Beberapahari setelahpernikahanparapengantinbaru mendatangikeluargamempelai laki-laki
dan keluargamempelai wanitauntukbersilaturahmidenganmemberikansesuatuyangbiasanyasarung
mappaenre bottingsebagai simbol perkenalanterhadapkeluargabaru.Setelahitu,barukedua
mempelai menempati rumahmerekasendiri yangdisebutnalaoanni alena.SistemKemasyarakatan
menurutFriedericy,duluadatigalapisanpokok,yaitu:
1. Anakarung: lapisankaumkerabatraja-raja.
2. To-maradekaTu-mara-deka:lapisanorangmerdekayangmerupakansebagianbesardari rakyat
Sulawesi Selatan.
3. Ata : lapisanorang budak,yaituorangyang ditangkapdalampeperangan,orangyangtidakdapat
membayarhutang,atau orangyang melanggarpantanganadat.SusunanLapisanGelar-gelaryang
terdapatpada SukuBugis:
1). Datu Datu adalahGelara yangdi berikankepadabangsawanbugisyangmemegangpemerintahan
daerah,yangsekarangsetingkatdengan(Bupati).
2). ArungArung adalahGelaryang diberikankepadabangsawanbugisyangmemegangpemerintahan
wilayahyangsekarangsetingkatdengan(Camat).
13. 3). Andi Andi adalagelaryang diberikankepadabangsawanbugisyangbiasanyaanakdari perkawinan
antara keturunanarungdenganarung.
4). PuangPuang adalahGelaryang diberikankepadaanakdari hasil perkawinanantaraarungatau andi
yang mempunyai istri masyarakatbiasa,begitupunsebaliknya.
5). Iye Iye adalahgelaryang diberikankepadamasyarakatbiasayangmasihmemiliki silsilahyangdekat
dengankerabatbangsawan.
6). Uwa Uwa adalakasta ter rendahdalammasyarakatbugisyaitugelaryangdiberikankepada
masyarakatbiasa.
ADAT ISTIADAT DAN PRILAKU HIDUP BERMASYARAKAT Systemnormadan aturan-aturan
adatnyayang keramatdan sacral yangkeselaruhnyadisebutpanngadderreng(panngadakkang).
Sistemadatkeramatdari orang bugisterdiri atas5 unsur pokok,yaitu:
1. Ade’( ada’) Ade adalahbagiandari panggaderrengyangsecarakhususterdiri dari:a.Ade’
akkalabinengengataunormamengenai hal-hal ihwal perkawinanseratahubungankekerabatandan
berwujudsebagai kaidah-kaidahperkawinan,kaidah-kaidahketurunan,aturan-aturanmengenai hak
dan kewajibanwargarumahtangga,etikadalamhal berumahtanggadan sopansantun pergaulanantar
kaumkerabat b.Ade’tana atau normamengenai hal ihwal bernegaradanmemerintahNegaradan
berwujud sebagai hukumNegara,hukumanatarNegara,sertaetikadanpembinaaninsanpolitik.
Pengawasandanpembinaanade’dalammasyarakatorangBugisbiasanyadilaksanakanolehbeberapa
pejabatadat seperti :pakkatenniade’,puangade’,pampawaade’,danparewa ade’.
2. Bicara Bicara adalahunsuryang mengenai semuaaktivitasdankonsep-konsepyangbersangkutpaut
dengankeadilan,makakuranglebihsamadenganhukumacara,menentukanprosedurenyasertahak-
hak dankewajibanseorangyangmengajukankasusnyadi mukapengadilanatumengajukangugatan.
3. RapangContoh,perumpamaan,kias,atauanalogi.Rapangmenjagakepastiandankonstinuitetdari
suataukeputusanhukumtaktertulisdalammasayanglampausampai sekarang,denganmembuat
analogi dari kasusdari masa lampaudenganyangsedangdi garap sekarang.
4. Wari’Melakukanklasifikasi dari segalabenda,peritiwa,danaktivitetnyadalamkehidupan
masyarakatmenurutkategorinya.Misalnyauntukmemeliharatatasusunandan tata penempatanhal-
hal dan dan benda-bendadalamkehidupanmasyarakat;untukemeliharajalurdangarisketurunanyang
mewujudkanpelapisansocial;untukmemliharahubungankekerabatanantararajasuatuNegara dengan
raja dari Negaralain,sehinggadapatditentukanmanayangmudadan mana yangtua dalamtata uacara
kebesaran.
5. Sara’ Pranatadan hokumIslamdan yangmelengkapkankeempatunsurnyamenjadi lima.Dalam
kasusastraanPasengyangmemuatamanat-amanatdari nenekmoyang,adacontoh-contohdari
ungkapan- ungkapanyangdiberikankepadakonsepsiri’seperti:
14. siri’emmi rionrowangri-linoartinya:hanyauntuksiri’sajalahkitatinggal di dunia.Arti siri
sebagai hal yangmemberi identitetsocial damartabatkepadaseorangBugis
mate ri siri’naartinyamati dalamsiri’atau mati untukmenegakkanmartabatdalam
diri,yangdianggapsuatuhal yangterpuji danterhormat.
mate siri’artinyamati siri’atau orang yangsudah hilangmartabatdirinyadalahseperti
bangkai hidup.Kemudiaakanmelakukanjalloatauamuksampai iamati sendiri.Agamadari
pendudukSulawesi Selatankira-kira90% adalahIslam, sedang10 % memelukagama
KristenProtestanatauKatolik.UmatKristenatauKatolikbiasanyapendatangdari Maluku,
Minahasa,dan lain-lainKESENIAN AlatmusikKacapi (Kecapi) Salahsatualatmusikpetik
tradisional SulawesiSelatankhususnyasukuBugis,BugisMakassardanBugisMandar.
Menurutsejarahnyakecapi ditemukanataudiciptakanolehseorangpelaut,sehingga
bentuknyamenyerupai perahuyangmemilikiduadawai,diambilkarenapenemuannya dari
tali layarperahu.Biasanyaditampilkanpadaacarapenjemputanparatamu,perkawinan,
hajatan,bahkanhiburanpada hari ulangtahun.Sinrili alatmusikyangmernyerupaibiaola
cuman kalaubioladi mainkandenganmembaringkandi pundaksedangsingrili di mainkan
dalamkeedaanpemaindudukdanalatdiletakkantegakdi depanpemainnya.GendangPa'
GendangMusikperkusi yangmempunyai duabentukdasaryakni bulatpanjangdanbundar
seperti rebana.SulingserulingSulingbambu/buluh,terdiridari tigajenis,yaitu:
• Sulingpanjang(sulinglampe),memiliki5lubangnada.Sulingjenisini telahpunah.
• Sulingcalabai (Sulingponco),seringdipadukandenganpiola(biola) kecapidandimainkanbersama
penyanyi
• Sulingdupasamping(musikbambu),musikbambumasihterpliharadi daerahKecamatanLembang.
Biasanyadigunakanpadaacara karnaval (baris-berbaris) atauacara penjemputantamu
Seni Tari
• Tari pelangi;tarianpabbakkannalajinaataubiasadisebuttari memintahujan.
• Tari PaduppaBosara; tarianyang mengambarkanbahwaorangBugisjikakedatangantamusenantiasa
menghidangkanbosara,sebagai tandakesyukurandankehormatan.
• Tari Pattennung;tarianadatyangmenggambarkanperempuan-perempuanyangsedangmenenun
benangmenjadi kain.Melambangkankesabarandanketekunanperempuan-perempuanBugis.
• Tari Pajoge’danTari AnakMasari; tarianini dilakukanolehcalabai (waria),namunjenistarianini sulit
sekali ditemukanbahkandikategorikantelahpunah.
• Jenistarianyanglainadalahtari Pangayo,tari Passassa’,tari Pa’galung,dantari Pabbatte (biasanyadi
gelarpadasaat PestaPanen).
Makanan Khas Sulawesi Selatan:
15. 1. COTOMAKASSAR
2. KONRO
3. SOPSAUDARA
4. PISANGEPE’
5. PISANGIJO
6. PALU BASSAH
7. PALA BUTUNG
8. NASUPALEKKO(Bebek) PermainanBeberapapermainankhasyangseringdijumpaidi masyarakat
Bugis( Pinrang):Mallogo,Mappadendang,Ma’gasing,Mattoajang(ayunan),getong-getong,Marraga,
Mappasajang(layang-layang),Malonggak. SenjataSukuBugisKAWALIsenjatakhassukubugisSistem
Kekerabatana) PernikahanPernikahanadalahsalahsatucarauntukmelanjutkanketurunan
berdasarkancintakasih,selanjutnyapernikahanjugamemperathubunganantarkeluarga,antarsuku,
bahkanantar bangsa.Denganhubunganpernikahandapatmembuatsuatuikatanyangdisebutmassedi
siri berarti bersatudalammendukungdanmempertahankankehormatankeluarga.Pernikahanideal
yakni terjadi bilamerekamendapatjodohdalamlingkupkeluarganyasendiri seperti:
a) sialamassappisisengyakni pernikahanantarsepupusekali,
b) sialamassappokaduayakni pernikahanantrsepupukeduakali,
c) sialamassappokatelluyakni pernikahanantaraspepupuketigakali
b) PembatasanjodohDalammasyarakatBugisdikenal adanyapelapisansosial golongan,makaterjadi
pulapembatasanjodohdalamhubunganpernikahan.Padazamanlampauanakketurunanbangsawan
dilarangberhubungandenganorangbiasa,jikadilanggarmakapasanganini dikenakanhukuman
riladungyangartinyapelanggardikenakanhukumanberatyaitukeduanyaakanditenggelamkan
kedalamair.
c) Syarat-SyaratUntuk MenikahSeorangpriayangakan menikahharusmemenuhisyaratyakni :nallebi
mattulilingi dapurengngewekkapittu,artinyaiaharusmampumengelilingi dapursebanyaktujukkali,
bilaia mampumengadakansegalasesuatuyangberhubungandengankebutuhansehari-hari makaia
bolehkawin.d) TataCara PeminanganMappesek-peseksuatucarauntukmengetahui sudahterikatnya
si wanitayang dipilihatautidaksamasekali.Maddutayakni pengirimanutusandari pihakpriauntuk
mengajukanlamaran.Utusanini harusorang yangdituakandantahu selukbelukmadduta.e) Waktu
PelaksanaPernikahanTahapyangditempuhuntukmenikahyakni acaramappetuadaatau memutuskan
kata sepakat,di acara ini juga dibahasmasalahtanraesso(penentuanhari),balanca(uangbelanja),dan
sompa(mahar) f) Mappacci Mappacci yakni perawatanbagi calonpengantinwanitasebelumpelaksaan
pernikahan.Selainupacarapernikahanterdapatjugaupacarakeselamatankehamilandanupacara
kematian,dalamupacarakeselamatankehamilantahapanyangdilakukanyakni:makkampai sandro
16. (menghubungidukun),mappare tomangideng(memberi makanorangmengidam.Dalamupacara
kematianbiasanyadiutusduaatautigaorang untukmemberi tahukerabatdekatkemudian,
penguburanakandilaksanakan,setelahdilaksanakanakandiadakanbilampeni atauupacara
keselamatanyangdiadakansejakhari penguburanjenazah,danmattampungpadahari ketujuhdan
kesembilandiadakanupacaraini.Potensi Pengembangandi EraModernisasi Potensipalingbesarbagi
masyarakatBugis-Makassaradalahdalamsektorpelayaranrakyatdan perikanan,karenausaha-usaha
ini sudahmerupakanusaha-usahayangtelahdijalankansejakbeberapaabadlamanyaolehorangBugis-
Makassar, sehinggadapatdikatakantelahmendarahdagingdalamalamjiwamereka.Pantai Losari
Makassar Pantai Losari Adalah:Pantai yangterletakdisebelahbaratkotaMakassar ini memang
menawarkankeindahanyangsangateksotisterutamasaatmenyaksikanpemandanganmatahari
terbenamketikapetangmenjelang.Sejumlahpedagangmakananbertendaberderetsepanjangkurang
lebihsatukilometerdipesisirPantai Losari.Sampai-sampai adayangsempatmenjuluki sebagai“meja
makanterpanjangdidunia”.Hidanganyangdisajikanpunsangatberagamnamunkebanyakandidominasi
olehmakananlaut(seafood) danikanbakar.Pantai ini menjadi tempatbagi wargaMakassar untuk
menghabiskanwaktupadapagi,sore danmalamhari menikmati pemandanganmatahari tenggelam
yang sangatindah.Sulawesi SelatanMakassaradalahibukotaSulawesi SelatanBugisadalahsalahsatu
sukumayoritasdi Sulawesi SelatanselainsukuMakassar.Selainkeduasukumayoritasini,di Sulawesi
Selatanjugaterdapatbeberapasukuyangrelatif lebihkecil seperti misalnyasukuDuri di Kabupaten
Enrekang,Toraya di Tana Toraja, Kajangdi Bulukumba,sukuMandardi KabupatenPolewali Mandar
(karenasudahdimekarkankabupatenPolmansekarangmasukke wilayahSulawesiBarat) danmasih
banyaklagi sukuyang lain.Banyakhal yang dapatdi bahasberkaitandengansukuBugisitusendiri,
terutamatentangbudayadan adat istiadat,sistemreligi,tokoh-tokohberpengaruhasal bugisserta
sejarahdaerah-daerahberpendudukBugis,baikdi SulawesiSelatanmaupundi tanahrantaudimana
orang bugisbermukim.BudayaBugis1.Latar BelakangHistorisKebudayaanBugis-Makassaradalah
kebudayaandari suku-sukuBugis-Makassaryangmendiami bagianterbesardari jazirahselatandari
pulauSulawesi.Jazirahituadalahprovinsi Sulawesi selatansendiri yangsekarangterdiri dari 24
kabupaten.Mengenai asal mulasukuBugis,sukuBugismerupakansukuyangtergolongke dalamsuku-
sukuDeuteroMelayuyangmasukke Nusantarasetelahgelombangmigrasi pertamadari daratanAsia
tepatnyaYunan.Kata Bugisberasal dari kata To Ugi, yangberarti orang Bugis.Penamaan"ugi"merujuk
pada raja pertamakerajaanCinayangterdapat di Pammana(KabupatenWajosaatini) yaituLa
Sattumpugi.KetikarakyatLaSattumpugi menamakandirinya,makamerekamerujukpadarajamereka.
Merekamenjuluki dirinyasebagaiToUgi atau orang-orangataupengikutdari La Sattumpugi.La
Sattumpugi adalahayahdari We Cudai dan bersaudaradenganBatara Lattu, ayahandadari
Sawerigading.Sawerigadingsendiriadalahsuami dari We Cudai danmelahirkanbeberapaanak
termasukLa Galigoyang membuatkaryasastra terbesardi duniadenganjumlahkuranglebih9000
halamanfolio.SawerigadingOpunnaWare (Yangdipertuandi Ware) adalahkisahyangtertuangdalam
karya sastra I La Galigo dalamtradisi masyarakatBugis.KisahSawerigadingjugadikenal dalamtradisi
masyarakatLuwuk,Kaili,Gorontalodanbeberapatradisi laindi Sulawesiseperti Buton.Lainhalnya
dengansukuBugis,namaMakassar berasal dari namaMelayuuntuksebuahetnis yangmendiami pesisir
selatanpulauSulawesi.LidahMakassarmenyebutnyaMangkassara’berarti MerekayangBersifat
Terbuka.EtnisMakassar ini adalahetnisyangberjiwapenakluknamundemokratisdalammemerintah,
gemarberperangdanjaya di laut.Tak heran padaabad ke-14-17, dengansimbol KerajaanGowa,
17. merekaberhasil membentuksatuwilayahkerajaanyangluasdengankekuatanarmadalautyangbesar
berhasil membentuksuatuImperiumbernafaskanIslam, mulai dari keseluruhanpulauSulawesi,
kalimantanbagian Timur,NTT,NTB,Maluku,Brunei,Papuadan Australiabagianutara.Merekamenjalin
kerjasamadenganBali,Malakadan BantendanseluruhkerajaanlainnyadalamlingkupNusantara
maupunInternasional (khususnyaPortugis).Kerajaanini jugamenghadapi perang yangdahsyatdengan
BelandahinggakejatuhannyaakibatadudombaBelandaterhadapKerajaantaklukannya.
PerkembanganSukuBugis-Makassaradalahsukuyangsama-samamenempati Sulawesi
selatan,berbicaratentangMakassarmaka identikpuladengansukuBugisyangserumpun.
Dalamperkembangannya,komunitasiniberkembangdanmembentukbeberapakerajaanlain.
Masyarakat Bugisini kemudianmengembangkankebudayaan,bahasa,aksara,pemerintahan
merekasendiri.BeberapakerajaanBugisklasikdanbesarantaralain Luwu,Bone,Wajo,
Soppeng,SuppadanSawitto(KabupatenPinrang),SidenrengdanRappang.Meski tersebardan
membentuketnikBugis,tapi prosespernikahanmenyebabkanadanyapertaliandarahdengan
Makassar dan Mandar. Saat ini orang BugistersebardalambeberapaKabupatenyaituLuwu,
Bone,Wajo,Soppeng,Sidrap,Pinrang,Sinjai,Barru.DaerahperalihanantaraBugisdengan
Makassar adalahBulukumba,sinjai,Maros,Pangkajene Kepulauan.DaerahperalihanBugis
denganMandar adalahKabupatenPolmasdanPinrang. 1.2. BentukPerkampunganBentuk
rumah danmasjid,dibangundiatastiangdanterdiri dari tigabagianyang masing-masing
mempunyai fungsikhususyaitu:a.rakaengdalam bahasBugisatau pammakkangdalam
bahasa Makassar,yakni bagianrumah dibawahatapyang dipakai untukmenyimpanpadi,
persediaanpangan,danjugabenda-bendapusakab.awasodalambahasaBugisatau
passiringangdalambahasaMakassar,bagiandibawahlantai panggungdipakai untuk,
menyimpanalat-alatpertanian,kandangayam, kambing,dansebagainya.Padazaman
sekarangtempatini berubahfungsi menjadi tempattinggalmanusia.Hampirsemuarumah
Bugisdan Makassar yang berbentukadat,mempunyai suatupangggungdi depanpintumasih
dibagianatasdari tangga,panggungini biasadisebuttamping, tempatbagi paratamuuntuk
menunggusbeleumdipersilahkanolehtuanrumahuntukmasukkeruangtamu.1
SistemKekerabatan
a) PernikahanPernikahanadalahsalahsatucara untukmelanjutkanketurunanberdasarkan
cinta kasih,selanjutnyapernikahanjugamemperathubunganantarkeluarga,antarsuku,
bahkanantar bangsa.Denganhubunganpernikahandapatmembuatsuatuikatanyangdisebut
massedi siri berarti bersatudalammendukungdanmempertahankankehormatankeluarga.
Pernikahanideal yakniterjadi bilamerekamendapatjodohdalamlingkupkeluarganyasendiri
seperti
a. sialamassappisisengyakni pernikahanantarsepupusekali,
b. sialamassappokaduayakni pernikahanantrsepupukeduakali,
sialamassappokatelluyaknipernikahanantaraspepupuketigakali
18. b) PembatasanjodohDalammasyarakatBugisdikenal adanyapelapisansosialgolongan,maka
terjadi pulapembatasanjodohdalamhubunganpernikahan.Padazamanlampauanak
keturunanbangsawandilarangberhubungandenganorangbiasa,jikadilanggarmakapasangan
ini dikenakanhukumanriladungyangartinyapelanggardikenakanhukumanberatyaitu
keduanyaakanditenggelamkankedalamair.
c) Syarat-SyaratUntukMenikahSeorangpriayang akan menikahharusmemenuhi syaratyakni
: nallebi mattulilingidapurengnge wekkapittu,artinyaiaharusmampumengelilingidapur
sebanyaktujukkali,bilaiamampumengadakansegalasesuatuyangberhubungandengan
kebutuhansehari-hari makaiabolehkawin.
d) Tata Cara PeminanganMappesek-peseksuatucarauntukmengetahui sudahterikatnyasi
wanitayangdipilihatautidaksamasekali.Maddutayakni pengirimanutusandari pihakpria
untukmengajukanlamaran.Utusanini harusorang yangdituakandan tahuselukbeluk
madduta.
e) Waktu PelaksanaPernikahanTahapyangditempuhuntukmenikahyakni acaramappetuada
atau memutuskankatasepakat,di acara ini jugadibahasmasalahtanra esso(penentuanhari),
balanca(uang belanja),dansompa(mahar)
f) Mappacci Mappacci yakni perawatanbagi calonpengantinwanitasebelumpelaksaan
pernikahan.Selainupacarapernikahanterdapatjugaupacarakeselamatankehamilandan
upacara kematian,dalamupacarakeselamatankehamilantahapanyangdilakukanyakni:
makkampai sandro(menghubungi dukun),mappare tomangideng(memberimakanorang
mengidam.Dalamupacarakematianbiasanyadiutusduaatautiga oranguntukmemberi tahu
kerabatdekatkemudian,penguburanakandilaksanakan, setelahdilaksanakanakandiadakan
bilampeni atauupacarakeselamatanyangdiadakansejakhari penguburanjenazah,dan
mattampungpadahari ketujuhdankesembilandiadakanupacaraini.
SistemKemasyarakatan H. J. Friedericymenggambarkanpelapisanmasyarakat Bugis dan
Makassar yang dibuatnyaberdasarkanbukukesusteraanasli BugisdanMakassar,lagaligo.
Menurutnya terdiri dari tigalapisanyakni:a) anakarungatau ana’karaengdalambahasa
Makassar. Lapisanini adalahlapisankaumkerabatraja-raja.b) to maradekadalamabahasa
Makassar, lapisanini adalahlapisanorangmerdeka.c) ata,yakni lapisanbudak.Dalam
usahanyauntukmencari latarbelakangterjadinyapelapisanmasyarakat,Friedericy
berpedomankepadaperanantokoh-tokohyangdisebutdalamlagaligodaniaberkesimpulan,
bahwamasyarakat BugisdanMakassar padamulanyahanyaterdiri dari dua lapisan
masyarakat.LapisanAta merupakansuatuperkembangankemudianyangterjadi dalamzaman
perkembangandari organisasi-organisasi pribumi di Sulawesi Selatan.Padaabadke-20lapisan
ata dihilangkankarenalarangandari pemerintahcolonial dandesakandari tokohagama
setempat.Sesudahperangduniake-2,arti dari perbedaanantaralapisankaraeng,tomaradeka,
dan ata. Dalamkehidupanmasyarakatjugasudahmulai berkurangdengancepat,walaupun
masihdipakai,tohtidaklagi mempunyai arti seperti duludansekarangjustruseringdiperkecil
dengansengaja.SebabStratifikasi social lama,seringdianggapsebagai hambatanuntuk
kemajuan.
Religi dan Adat yang Keramat Orang Bugis dan Makassar yangtinggal di daerah pedesaan
masihterkaitnorma-normayangkeramatdansifatnyasakral,biasadisebutpanngaderreng.
19. Sistemadatini terbagi menjadi 5unsur:a) Ade,terbagi menjadi duaAde akkalabinengeng,
unsurini mengenai hal ikhwal perkawinansertahubungankekerabatandansopansantun
dalampergaulanantarkerabat.Ade tana,unsurini mengenai hal ikhwalbernegaradan
memerintahsuatunegaraberwujudhokumnegara,hokumantarnegara,sertaetikadan
pembinaaninsan politik.b) Bicara,adalahkonsepyangbersangkutpautdenganparadilanatau
kuranglebihsamadengan,hukumacara sertahak-hakdan kewajibanseseoranmngyang
mengajukankasusnyake pengadilan.c) Rappang,berarti contoh,perumpamaan,kias,atau
anologi. Unsurini menjagakepastiandari suatuhukumtaktertulis,dalammasalampausampai
sekarang.Selainiturappangjugaberisi pandangan-pandangankeramatuntukmencegah
tindakan-tindakanyangbersifatgangguanterhadaphakmilik,sertaancamanterhadapwarga
negara.d) Wari,adalahunsur yangmengklasifikasikansegalabenda,peristiwa,danaktifitas
dalamkehidupanbermasyarakat.Misalnya,untukmemeliharatatasusunandan tata
penempatanbendadi kehidupanbermasyarakat,untukmemeliharajalurketurunanyang
mewujudkanpelapisansosial,untukmemeliharahubungankekerabatanantararaja suatu
negaradenganraja negara lain.e) Sara,unsuryang mengandungpranata-pranatadanhukum
islam,sertaunsuryang melengkapi keempatunsurlainnya.Religi sukuBugisdan Makassar
pada zamanpra islamadalahsure galigo,sebenarnyakeyakinanini telahmengandungsuatu
kepercayaanpadasatu dewatunggal,biasadisebutpatotoe (diayangmenentukannasib),
dewataseuwae (tuhantunggal),turie arana (kehendakyangtertinggi). Sisakepercayaanini
masihtampakjelaspadaorang To latang dikabupatenSidenrengRappangdanorangAmma
Towa di KajangkabupatenBulukumba.Saatagamaislammasukke Sulawesi Selatanpadaawal
ke-17,ajaran agama islammudahditerimamasyarakat.Karena sejakdulumerekatelahpercaya
pada dewatunggal.Prosespenyebaranislamdipercepatdenganadanyakontakterusmenerus
antara masyarakatsetempatdenganparapedagangmelayuislamyangtelahmenetapdi
Makassar. Pada abadke-20 karenabanyakgerakan-gerakanpemurnianajaranislamseperti
Muhammadiyah,makaada kecondonganuntukmenganggapbanyakbagian-bagiandari
panngaderrengitusebagai syirik,tindakanyangtaiksesuai denganajaranIslam, dankarenaitu
sebaiknyaditinggalkan.DemikianIslamdi Sulawesi Selatantelahjugamengalami proses
pemurnian.Sekitar90% dari pendudukSulawesi SelatanadalahpemelukagamaIslam,
sedangkanhanya10% memelukagamaKristenProtestanatauKatolik.UmatKristenatau
Katolikumumnyaterdiri dari pendatang-pendatangorangMaluku,Minahasa,danlain-lainatau
dari orangToraja. Merekaini tinggal di kota-kotaterutamadi Makassar. Kegiatan-kegiatan
da'wah Islamdilakukanorganisasi Islamyangamataktif seperti Muhammadiyah,Darudda'wah
wal Irsjad,partai-partai politik islamdanIkatanMesjiddanMushalladenganPusatIslamnyadi
Makassar.
Mata Pencaharian Hidup Masyarakat Bugis dan Makassar pada umumnyaadalahpetani
seperti pendudukdari daerah-daerahlaindi Indonesia.Merekamenanampadi bergiliran
denganpalawijadi sawah.Teknikbercocoktanamnyajugasepertidi tempat-tempatlaindi
Indonesiamasihberisfattradiosonal berdasarkancara-caraintensif dengantenagamanusia.Di
berbagai tempatdi pegunungan,di pedalamandantempat-tempatterpencil lainnyadi Sulawesi
Selatan,banyakpendudukmasihmelakukanbercocoktanamdenganteknikpeladangan.
Adapunmerekayangtinggal di desa-desadi daerahpantai,mencari ikanmerupakansuatu
20. mata pencarianhidupyangamat penting.Dalamhal ini orangBugisdan Makassar menangkap
ikandenganperahu-perahulayarsampai jauhdi laut.MemangorangBugisdan Makassar
terkenal sebagai suku-bangsapelautdi Indonesiayangtelahmengembangkansuatu
kebudayaanmaritimsejakbeberapaabadlamanya.Perahu-perahulayarmerekayangdari tipe
penisi danlambotelahmengarungi perairanNusantaradanlebihjauhdari itutelahberlayar
sampai ke SrilangkadanFilipinauntukberdagang.Kebudayaanmaritimdari orangBugis-
Makassar itu tidakhanyamengembangkanperahu-perahulayardankepandaian berlayaryang
cukuptinggi,tetapi jugameninggalkansuatuhukumniagadalampelayaran,yangdisebutAde'
Allopi-lopingBicarannaPabbalu'e danyangtertulispadalontarolehAmannagappadalamabad
ke-17.Bakat berlayaryang rupa-rupanyatelahadapadaorang Bugisdan Makassar, akibat
kebudayaanmaritimdari abad-abadyangtelahlampauitu.SebelumPerangDuniake-II,daerah
Sulawesi Selatanmerupakandaerahsurplusbahanmakanan,yangmengeksporberasdan
jagungke tempat-tempatlaindi Indonesia.Adapun kerajinanrumah-tanggayangkhasdari
Sulawesi Selatanadalahtenunansarungsuteradari Mandar danWajo dan tenunansarung
Samarindadari Bulukumba.
Bahasa, Kesusasteraan,dan Tulisan Bahasa yangdiucapkanolehsukuBugisdisebutbahasugi
sementarasukuMakassar disebutmangkasara.Adapunhuruf yangdipakai dalamnaskahBugis
maupunMakassar yakni,aksaralontara yaitusebuahsystemhuruf yangasalnyadari huruf
sansekerta( brahmi kunodari India).Mengenai kesusteraanBugis-Makassarsudahadasejak
berabad-abadlamanya.Utamanya,dalamnaskah-naskahkesusteraanlontara.Adapunnaskah-
naskahkunoyang ditulisdi daunlontara,kini sangatsulitdidapatkan.Naskahkunoyangada
kini,hanyayangtertulisdiataskertasmaupunlidi ijuk(kallang),diantarabukuterpentingdalam
kesusteraansukuBugis-Makassarterdapatbukusure galigo,suatuhimpunanbesardari
mitologi yangbagi kebanyakanorangmempunyainilaiyangkeramat.Tetapi,adajuga
himpunankesusteraanyangisinyasebagi pedomandantatakelakuanuntuksetiapindividu,
seperti himpunanamanatdari nenekmoyang(paseng),himpunanundang-undang,keputusan
dan peraturanpemimpinadat(rappang),kemudianterdapatjugahimpunankesusasteraanyang
mengandungsejarah,seperti silsilahraja-raja(attoriolog) danceritamengenai parapahlawan
yang dibubuhi ceritalegendaries(pau-pau).Serta,banyaklagi yangberisi syair,nyanyian,dan
teka-teki.
Potensi Pengembangan di Era Modernisasi Potensipalingbesarbagi masyarakatBugis-
Makassar adalahdalam sektorpelayaranrakyatdanperikanan,karenausaha-usahaini sudah
merupakanusaha-usahayangtelahdijalankansejakbeberapaabadlamanyaolehorangBugis-
Makassar, sehinggadapatdikatakantelahmendarahdagingdalamalamjiwamereka.Pantai
Losari Makassar Pantai Losari Adalah:Pantai yangterletakdisebelahbaratkotaMakassar ini
21. memangmenawarkankeindahanyangsangateksotisterutamasaatmenyaksikan
pemandanganmatahari terbenamketikapetangmenjelang.Sejumlahpedagangmakanan
bertendaberderetsepanjangkuranglebihsatukilometerdipesisirPantai Losari.Sampai-sampai
ada yang sempatmenjuluki sebagai “mejamakanterpanjangdidunia”.Hidanganyang
disajikanpunsangatberagamnamunkebanyakandidominasi olehmakananlaut(seafood) dan
ikanbakar. Pantai ini menjadi tempatbagi wargaMakassaruntukmenghabiskanwaktupada
pagi,sore dan malamhari menikmati pemandanganmatahari tenggelamyangsangatindah.
Salahsatu penganankhasMakassar yang dijajakdi warung-warungtendaituadalahpisangepe
(pisangmentahyangdibakar,kemudiandibuatpipih,dandicampurdenganairgulamerah.
Palingenakdimakansaatmasihhangat).Saat ini warung-warungtendayangmenjajakan
makananlaut tersebuttelahdipindahkanpadaKulinermakananKhasmakassarBerikutsalah
satu makanaKhas Makassar: CotoMakassar:
Masakan khas daerahberupasopberkuahdenganbahan-bahandasaryangterdiri dari usus,hati,otak,
dagingsapi atau kuda,dimasakdenganbumbusereh,laos,ketumbar,jintan,bawangmerah,bawang
putih,garam yangsudahdihaluskan,daunsalam, jeruknipis,dankacang.PadaumumnyaCotoMakassar
disajikan/dimakanbersamaketupat.SopKonro:Masakankhasdaerahyang disajikanberupasop
berkuahmaupundibakardenganbahan-bahandasarseperti tulangrusuksapi ataukerbau,
dimasak/dibakardenganbumbuketumbar,jintan,sereh,kaloa,bawangmerah,bawangputih,garam,
vitsinyangsudahdihaluskan.SopKonropadaumumnyadisajikan/dimakanbersamanasi putihdan
sambal.Sopsaudara:
Masakan khas daerahyangberupasop berkuahdenganbahan-bahandasarseperti dagingsapi/kerbau
yang dimasakdengananekabumbudandisajikanbersamanasi putihatauketupatdenganIkanBakar
sebagai tambahanlauknya.Nah.....Selainmasakankhastersebutdiatas,masihbanyaklagi masakankhas
Makassar lainnya,seperti PalluMara,PalluBasa(bisadinikmati malamdi jalanOntadansiangdi jalan
22. Serigala),PalluCe'la,PalluKaloak(SopKepalaIkan,nikmati di jalanTentaraPelajar),anekaSeafood,dan
lainsebagainya.itulahDiatasSedikitTentang khasMakassarsemogaAndaBerkenangJalan-jalanKe
Kota Makassar.....Kue Barongkoatau BuronggoKhasBugisBarongkoatau Buronggoadalah salahsatu
penganankhasasli Bugis.dikukusdengandaunpisang.
Kue Nagasari / Bandang-bandangKue BugisBoluPeca’ Kue boluadalahkue yangsudahsangatfamiliar
di Indonesia.( rumahpanggung/ballalompoa) ( bajuboddo) ( tari padduppa)
Kesimpulan
Demikian penulis sampaikan kepada para pembaca sekalian walaupun mungkin masih ada
kekurangandalam makalah ini, harap dimaklumi. Bukan hal baru lagi bahwa telah sangat banyak
budaya - budaya yang kita miliki perlahan - lahan dikaui sepihak oleh negara tetangga. Dan kita
sebagai rakyat Indonesia yang terkenal dengan sikap ramah dan sopan santun nya, hanya bisa
mengelus dada melihat kebudayaan daerah bangsa kita di akui begitu saja. Oleh karena itu kita
butuh hal - hal yang konkrit atau bukti yang pasti yaitu dengan cara :
Kita harus mengenali dan memiliki sikap bangga akan budaya daerah yang kita miliki
yang notabene milik Republik Indonesia.
Kita harus mengapresiasikan kebijakan Pemerintah untuk ikut serta dalam kegitan
melestarikan kebudayaan milik Republik Indonesia.