MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
International Standar Accounting
1. Nama : Asy Hariah
NIM : 1201035326
Prodi : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Auditing
International Standar Auditing (ISA)
Auditing berbasis ISA ialah penekanan terhadap aspek resiko yang tidak
lain audit berbasis resiko (Risk Based audit-ISA 200). Makna “audit berbasis
resiko” jika dilihat melalui pemahaman beberapa konsep dasar yang saling
berkaitan antara lain : Reasonable assurance (Asurans yang layak ), didalam
kutipan ISA 200 menekankan pentingnya konsep reasonable assurance.
Perbandingan antara ISA dan SPAP
International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) adalah
merupakan badan yang dibentuk oleh International Federation of Accountants
(IFAC) sebagai badan pembuat standar auditing dan assurance.
Standar yang diterbitkan oleh IAASB terbagi dalam tiga katerogi. Pertama,
standar audit dan review informasi keuangan historis. Standar ini terdiri dari dua
standar yaitu : International Standard on Auditings (ISAs), dan International
Standard on Review Engagement (ISREs). Selanjutnya, untuk membantu
penerapan standar auditing, IAASB mengeluarkan International Auditing Practive
Statement (IAPSs). IAPS ini merupakan pedoman International Auditing Practice
Statement (IAPSs), IAPS ini merupakan pedoman interprestasi dan bantuan
praktis didalam menerapkan standar auditing. Dan untuk penerapan standar
review, IAASB juga telah mengeluarkan pedoman interprestasi dan bantuan
2. praktisnya. Pedoman ini diberi nama International Review Engagement Practice
Statement (IREPSs).
Kategori Kedua, standar untuk penugasan assurance selain audit atau review
laporan keuangan historis. Untuk kategori kedua ini, IAASB mengeluarkan
International Standard Assurance Engagements (ISAEs). Dan untuk penerapan
lebih praktisnya, IAASb telah menerbitkan International Assurance Engegement
Practice Statements (IAEPS). IAEPS ini merupakan pedoman interprestasi dan
bantuan praktis didalam menerapkan standar assurance.
Kategori terakhir adalah standar untuk jasa lainnya. Untuk kategori ketiga
ini, IAASB menerbitkan International Standard on Related Services (ISRSs).
Standar ini harus diterapkan pada penugasan kompilasi, pengolahan informasi,
dan jasa penugasan lain. Untuk penerapannya, IAASB juga telah mengeluarkan
pedoman interprestasi dan bantuan praktis yang diberi nama International Related
Service Practice Statements (IRSPSs).
Selain mengeluarkan standar untuk pekerjaan auditor, IAASB juga
mengeluarkan standar untuk memberikan mutu pelayanan yang baik. Standar ini
dinamakan international Standard on Quality Controls (ISQCSs).
Sedangkan international Standar on Auditing (ISA) tidak membagi standar
audititng dengan kategori seperti halnya SPAP. Pada ISA, tidak ada standar
Umum, Standar Pekerjaan Lapanngan dan Standar Pelaporan. Penyajian standar-standar
yang ada di ISA sudah mencerminkan proses pengerjaan auditing.
Pendekatan pekerjaan audit di ISA dibagi dalam enam tahap. Tahap pertama
dimulai dengan persetujuan penugasan (agreement of engagement). Kemudian
tahap kedua melakukan pengumpulan informasi , pemahaman bisnis dan sistim
akuntansi klien, serta penentuan unit yang akan diaudit. Tahap ketiga adalah
pengembangan strategi audit. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan access
inherent list.
3. Tahap selanjutnya adalah execute the audit, yaitu mulai melaksanakan audit.
Pada saat melaksanakan audit maka akan dilakukan test of control, substantive
and analytical procedur dan other substantive procedur. Tahap kelima, mulai
membentuk opini. Dan tahap terakhir adalah membuat laporan audit.
Dari keenam tahapan pekerjaan audit yang diatur dalam ISA tersebut
sepertinya tidak jauh berbeda dengan pengaturan dalam SPAP yang menjadi
pedoman audit bagi KAP di Indonesia. Demikian sedikit gambaran International
standar on Auditing (ISA) yang merupakan standar audit internasional
dibandingkan dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang
merupakan standar audit yang berlaku di Indonesia.