SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Artipenting Dzikir dan Doa
Kita bersyukur kepada Allah SWT, karena pada setiap peristiwa
penting atau dianggap penting, kita seringkali melakukan kegiatan dzikir
dan doa. Tentu hal ini adalah perbuatan yang sangat terpuji, karena dzikir
dan doa merupakan perintah Allah SWT dan karena itu dimasukkan ke
dalam kategori ibadah.
Dzikir bermakna ingat, yaitu mengingat Allah dengan lisan dan
tindakan serta mengingat Allah dengan hati (rahasia). Sebagaimana firman
Allah:
‫ر‬ِ ‫درو‬ُ‫ِرو‬‫ص‬ُّ ‫تا ال‬ِ ‫ذا‬َ‫تا‬‫ب‬ِ ‫ما‬ٌ ‫لمي‬ِ‫ع‬َ‫تا‬  ‫ها‬ُ‫ِرو‬ ‫ن‬َّ‫ه‬‫إ‬ِ ‫ها‬ِ ‫ب‬ِ ‫ررواا‬ُ‫ِرو‬ ‫ه‬َ‫تا‬ ‫ج‬ْ‫ه‬ ‫روا ا‬ِ ‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫م‬ْ‫ه‬ ‫ك‬ُ‫ِرو‬ ‫ل‬َ‫تا‬‫و‬ْ‫ه‬ ‫ق‬َ‫تا‬ ‫ررواا‬ُّ ‫س‬ِ ‫أ‬َ‫تا‬‫رو‬َ‫تا‬
“Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.” (QS al-Mulk, 67: 13)
Adz-Dzikr al-Jahriy adalah dzikir yang diucapkan atau dinyatakan
dengan tindakan. Antara lain dzikir yang dilaksanakan setelah mengerjakan
shalat, untuk memohon perlindungan Allah dari segala gangguan dan
serangan setan yang selalu mengajak ke jalan kesesatan sehingga melanggar
perintah Allah dan shalat itu sendiri.
Iblis pun (pernah) menjawab tantangan Allah:
) ‫ما‬َ‫تا‬‫قمي‬ِ‫ت‬َ‫تا‬‫س‬‫س‬‫س‬ْ‫ه‬ ‫م‬ُ‫ِرو‬ ‫ل‬ْ‫ه‬‫كا ا‬َ‫تا‬ ‫ط‬َ‫تا‬ ‫را‬َ‫تا‬ ‫س‬‫س‬‫ص‬ِ  ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫س‬‫س‬‫ه‬ُ‫ِرو‬ ‫ل‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫ن‬َّ‫ه‬ ‫د‬َ‫تا‬‫س‬‫س‬‫ع‬ُ‫ِرو‬ ‫ق‬ْ‫ه‬‫أل‬َ‫تا‬  ‫ن يا‬ِ‫ت‬َ‫تا‬‫ي‬ْ‫ه‬‫و‬َ‫تا‬ ‫س‬‫س‬‫غ‬ْ‫ه‬ ‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫س ا‬‫س‬‫م‬َ‫تا‬ ‫ب‬ِ‫ف‬َ‫تا‬ ‫لا‬َ‫تا‬ ‫س ا‬‫س‬‫ق‬َ‫تا‬١٦‫م‬َّ‫ه‬‫ثس‬ُ‫ِرو‬ ‫ا‬(  ‫ا‬
‫م‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫ل‬ِ‫ئ‬ِ‫مئآ‬َ‫تا‬ ‫شسس‬َ‫تا‬  ‫ع نا‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬  ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫ن‬ِ‫م ا‬َ‫تا‬ ‫ي‬ْ‫ه‬‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫ ن‬ْ‫ه‬ ‫ع‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬  ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫ف‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬‫خ‬َ‫تا‬  ‫ نا‬ْ‫ه‬ ‫م‬ِ ‫رو‬َ‫تا‬  ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫دي‬ِ‫ي‬ْ‫ه‬‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫ ن‬ِ ‫مي‬ْ‫به‬َ‫تا‬ ‫م نا‬ِّ  ‫هما‬ُ‫ِرو‬ ‫ن‬َّ‫ه‬‫مي‬َ‫تتا‬ِ‫ا ل‬
) ‫ نا‬َ‫تا‬ ‫ري‬ِ ‫ك‬ِ ‫ش ا‬َ‫تا‬  ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ُ‫ِرو‬ ‫ر‬َ‫تا‬ ‫ث‬َ‫تا‬‫ك‬ْ‫ه‬ ‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫د‬ُ‫ِرو‬‫ج‬ِ ‫ت‬َ‫تا‬ ‫الا‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬١٧ )
“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari
kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
(QS al-A’râf, 7: 16-17)
Adz-Dzikr al-Jahriy dilakukan dengan lisan, dengan menyebut-nyebut
bacaan (lafazh): Istighfâr, Tasbîh, Tahmîd, Tahlîl, Takbîr, dan lain-lain, ayat Al-
Qur’an atau wirid, atau bisa juga dengan tindakan nyata.
Adz-Dzikr as-Sirriy atau Adz-Dzikr Al-Khafiy -- dzikir yang
tersembunyi -- karena ia dilakukan di dalam hati, tidak menggunakan lisan,
1
melainkan dzawq (perasaan) dan syu`ûr (kesadaran) yang ada di dalam qalbu.
Karenanya dzikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah
SWT saja yang dapat mengetahuinya. Dengan Adz-Dzikr as-Sirriy atau Adz-
Dzikr Al-Khafiy kita berusaha menghadirkan Allah di dalam hati terus
menerus, 24 jam penuh, tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dalam Adz-Dzikr as-Sirriy atau Adz-Dzikr Al-Khafiy orang mengingat
Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Di dalam
qalbunya tumbuh rasa cinta, rasa rindu kepada Allah, rasa dekat, bersahabat,
seakan melihat Allah. Itulah ihsân, dimana dalam ibadahmu kamu merasa
melihat Allah, atau setidaknya merasa sedang dilihat oleh Allah SWT. Inilah
dzikir yang hakiki, sebab hubungan manusia dengan Allah SWT tidak terjadi
dengan tubuh jasmaninya melainkan dengan qalbunya.
Firman Allah dalam QS al-Ahzâb, 33: 41-42:
‫را‬ً‫ا‬ ‫س‬‫س‬‫ثمي‬ِ‫ك‬َ‫تا‬  ‫راا‬ً‫ا‬ ‫ك‬ْ‫ه‬ ‫ذ‬ِ ‫للا‬َّ‫ه‬َ‫تا‬ ‫ررواا ا‬ُ‫ِرو‬ ‫ك‬ُ‫ِرو‬ ‫ذ‬ْ‫ه‬ ‫نواا ا‬ُ‫ِرو‬‫م‬َ‫تا‬ ‫ءا‬َ‫تا‬  ‫ نا‬َ‫تا‬ ‫ذي‬ِ‫ل‬َّ‫ه‬‫ا‬ ‫ه اا‬َ‫تا‬ ‫ي‬ُّ‫أ‬َ‫تا‬‫ ا‬‫ي‬َ‫تا‬)٤١(
‫ه‬ُ‫ِرو‬‫حو‬ُ‫ِرو‬ ‫ب‬ِّ‫س‬‫س‬‫س‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬  ‫ا‬
‫ل‬ً‫ا‬ ‫صمي‬ِ ‫أ‬َ‫تا‬‫رو‬َ‫تا‬  ‫ةا‬ً‫ا‬‫ر‬َ‫تا‬ ‫ك‬ْ‫ه‬ ‫ب‬ُ‫ِرو‬)٤٢ )
''Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya(41)
Dan bertasbihlah kepada-Nya
di waktu pagi dan petang(42)
.''
Sedangkan doa adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah
SWT dengan cara-cara tertentu, disertai kerendahan hati untuk mendapatkan
kemaslahatan dan kebaikan yang ada di sisi-Nya. Secara khusus, doa
biasanya dilafazhkan dengan lisan, meskipun – sebenarnya -- bisa juga
dinyatakan di dalam hati.
Dan di dalam sebuah hadis riwayat
Imam Empat dari Nu'man bin Basyir,
Rasulullah s.a.w. bersabda:
‫ة‬ِ‫د‬َ‫تا‬‫ب ا‬َ‫تا‬‫ع‬ِ ‫ل‬ْ‫ه‬‫حا ا‬ُّ ‫م‬ُ‫ِرو‬  ‫ءا‬ُ‫ِرو‬ ‫ع ا‬َ‫تا‬ ‫د‬ُّ‫ال‬
''Sesungguhnya doa itu adalah otak
(intisari) ibadah.''
2
Kutipan kalimat di atas diambil
dari sebuah hadits yang menerangkan
tentang salah satu makna dari doa.
Dimana dikatakan bahwa Doa adalah
otaknya ibadah. Mengapa bisa
demikian?
Seperti yang kita ketahui, yang
disebut dengan doa adalah sebuah
permohonan yang mengarah pada
kebaikan. Baik itu permohonan untuk
diri sendiri, keluarga, maupun untuk
orang lain. Jadi pada prinsipnya ketika
kita berdoa itu berarti kita
menginginkan kebaikan untuk dapat
terwujud.
Sedangkan ibadah adalah segala
perbuatan baik yang kita lakukan
sesuai dengan tuntunan dan aturan
agama yang kita anut. Baik itu
menyangkut pada perbuatan baik
3
terhadap Allah, perbuatan baik
terhadap sesama manusia, maupun
perbuatan baik pada lingkungan dan
makhluk hidup di sekitar kita.
Adapun kaitan antara doa dengan
ibadah seperti yang diterangkan di
atas, dimana dikatakan doa adalah
otaknya ibadah, dapat kita kaji dari
mempelajari apa sebenarnya fungsi
dari otak kita?
Otak adalah sebuah organ tubuh
yang sangat penting, dimana salah
satunya otak berfungsi memberikan
perintah kepada anggota tubuh yang
lain untuk menangkap hal-hal yang
dibutuhkan ataupun untuk
melakukan sesuatu sebagai respon
dari perintah yang diberikan oleh otak
kita.
4
Jika ada gangguan pada otak kita,
maka dapat menyebabkan kita
melakukan sesuatu di luar kesadaran
ataupun keinginan kita. Dengan kata
lain, kita tidak dapat mengontrol apa
yang akan dilakukan oleh organ tubuh
kita yang lain.
Hal ini jika kita kaitkan dengan
pengertian Doa adalah otaknya
ibadah, maka jelas bahwa doa adalah
pemberi arah dari setiap ibadah yang
kita lakukan. Ketika kita berdoa untuk
menjadi anak yang soleh misalnya,
maka setiap ibadah yang kita lakukan
akan mencerminkan atau menjadikan
kita untuk dapat bersikap santun,
bertutur kata yang lembut ataupun
melakukan sesuatu yang berarti pada
kedua orang tua kita.
5
Begitu juga ketika kita berdoa agar
menjadi orang yang berguna bagi
masyarakat, maka kita akan
senantiasa melakukan ibadah pada
orang lain dengan cara tidak
merugikan orang lain, menolong
orang yang membutuhkan bantuan,
dan selalu bersikap baik dan sopan
pada orang lain.
Dan ketika kita jarang berdoa
ataupun lupa untuk berdoa dalam
hidup kita, maka tentunya kita akan
lebih banyak bersikap di luar konteks
ibadah. Seperti, kita akan
menghalalkan segala cara termasuk
dengan merugikan orang lain, demi
mencapai keinginan kita. Atau kita
berlaku semena-mena dan menindas
orang lain. Bahkan kita bisa saja
meninggalkan nilai-nilai kebaikkan
6
yang telah diajarkan kepada kita baik
itu melalui pendidikan keagamaan,
maupun pendidikan sosial yang
berupa norma-norma yang ada, hanya
untuk kesenangan yang semu.
Mungkin saja banyaknya
pelanggaran dan kejahatan yang
terjadi saat ini, itu disebabkan karena
kita lupa atau lalai dalam berdoa.
Karena itu, yang kita lakukan menjadi
sesuatu yang tidak terkontrol bahkan
bersifat merusak seperti halnya ketika
Seringkali kita ingat untuk berdoa ketika mendapatkan musibah.
Padahal, dalam keadaan ‘tanpa’ musibah pun kita seharusnya tetap berdoa.
Karena ‘kita’ selalu harus mengikatkan diri kita kepada Allah.
Pada umumnya, manusia memahami bahwa setiap musibah
mengandung suatu makna yang sangat dalam, bahwa apapun yang terjadi,
hakikatnya berasal dari Allah SWT, dan karena itu seluruh kehidupan kita
harus ditata dan dibangun kembali sesuai dengan ketentuan-Nya. Musibah
yang terjadi pasti akan berubah menjadi nikmat dan rahmat, bila melahirkan
kesadaran tauhid dan keimanan yang mendalam yang terefleksikan dalam
perbuatan sehari-hari, baik dalam hubungan dengan Allah SWT maupun
dengan sesama manusia.
Sebaliknya, musibah akan berubah menjadi azab dan laknat, apabila
tidak melahirkan kesadaran dan keimanan sedikitpun. Maksiat tetap
dilakukan, demikian pula kezaliman dan perbuatan merusak lainnya tetap
dilaksanakan.
7
Karena itu, dzikir dan doa pada hakikatnya adalah untuk mendorong
kita bertobat dan bertingkah laku sesuai dengan aturan Allah SWT serta
meninggalkan perbuatan-perbuatan yang mengundang murka-Nya. Semoga
dengan berdzikir dan berdoa, hati akan bertambah tenang, pikiran
bertambah jernih, dan tingkah laku bertambah baik.
Harus diyakini bahwa orang yang bertakwa bukanlah orang yang tidak
pernah melakukan kesalahan, akan tetapi orang yang kalau melakukan
kesalahan segera bertobat dan tidak mengulangi kembali perbuatan salahnya
itu. Hal ini sebagaimana dikemukakan pada QS Âli ‘Imrân, 3: 135.
‫ل‬‫ل‬‫لل‬َّ‫ه‬ُ ‫َلَو‬ ‫للا ا‬‫ل‬َّ‫ه‬ ‫إ‬ِ‫ل‬ ‫للا‬‫ب‬َ  ‫نبو‬ُ ‫َلَو‬‫ذ‬ُّ‫ل‬‫ل‬‫للا ال‬‫ر‬ُ ‫َلَو‬ ‫ف‬ِ‫ل‬‫غ‬ْ‫ِف‬ ‫ي‬َ  ‫للا‬‫ن‬ْ‫ِف‬ ‫م‬َ  ‫و‬َ   ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ه‬ِ‫ل‬ ‫ب‬ِ‫ل‬‫نبو‬ُ ‫َلَو‬‫ذ‬ُ ‫َلَو‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫للا‬‫ا‬‫رو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ف‬َ ‫غ‬ْ‫ِف‬ ‫ت‬َ ‫س‬ْ‫ِف‬ ‫فسا‬َ  ‫للا‬‫لل‬َّ‫ه‬َ  ‫للا ا‬‫ا‬‫رو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ك‬َ  ‫ذ‬َ  ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ه‬ُ ‫َلَو‬ ‫س‬َ  ‫ف‬ُ ‫َلَو‬‫ن‬ْ‫ِف‬‫أ‬َ  ‫للا‬‫ا‬‫مبو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ل‬َ ‫ظ‬َ   ‫للا‬‫و‬ْ‫ِف‬ ‫أ‬َ  ‫للا‬‫ة‬ً ‫أ‬ ‫ش‬َ  ‫ح‬ِ‫ل‬ ‫فسا‬َ  ‫للا‬‫ا‬‫لبو‬ُ ‫َلَو‬‫ع‬َ  ‫ف‬َ  ‫للا‬‫ا‬‫ذ‬َ ‫إ‬ِ‫ل‬ ‫للا‬‫ن‬َ  ‫ذي‬ِ‫ل‬‫ل‬َّ‫ه‬‫ا‬‫و‬َ   ‫للا‬
‫ن‬َ  ‫مبو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ل‬َ ‫ع‬ْ‫ِف‬ ‫ي‬َ  ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ه‬ُ ‫َلَو‬ ‫و‬َ   ‫للا‬‫ا‬‫لبو‬ُ ‫َلَو‬‫ع‬َ  ‫ف‬َ  ‫للا‬‫سا‬‫م‬َ   ‫للا‬‫ ى‬‫ل‬َ ‫ع‬َ   ‫للا‬‫ا‬‫رو‬ُّ ‫ص‬ِ‫ل‬ ‫ي‬ُ ‫َلَو‬ ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ل‬َ ‫و‬َ 
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
Wallâhu A'lam bi ash-Shawâb.
8

Contenu connexe

Tendances

Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1
imamtarmuji
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
darma wati
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
ayunieys anis
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang da
Muhsin Hariyanto
 

Tendances (20)

Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1
 
Buku zikir
Buku zikirBuku zikir
Buku zikir
 
BAB QONA'AH
BAB QONA'AHBAB QONA'AH
BAB QONA'AH
 
Shalat istikharah implikasinya terhadap pengambilan keputusan
Shalat istikharah  implikasinya terhadap pengambilan keputusanShalat istikharah  implikasinya terhadap pengambilan keputusan
Shalat istikharah implikasinya terhadap pengambilan keputusan
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
 
الحال والمقام
الحال والمقامالحال والمقام
الحال والمقام
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
 
Materi PAI Kelas 7 BAB I
Materi PAI Kelas 7 BAB IMateri PAI Kelas 7 BAB I
Materi PAI Kelas 7 BAB I
 
Syukur slide show
Syukur slide showSyukur slide show
Syukur slide show
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 1
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 1Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 1
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 1
 
Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
 
Wasiat Emas Untuk Haji
Wasiat Emas Untuk  HajiWasiat Emas Untuk  Haji
Wasiat Emas Untuk Haji
 
Keutamaan puasa ramadhan
Keutamaan puasa ramadhanKeutamaan puasa ramadhan
Keutamaan puasa ramadhan
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang da
 
keterkaitan ayat asmaul husna dengan hadis rasul dan dalam kehidupan sehari -...
keterkaitan ayat asmaul husna dengan hadis rasul dan dalam kehidupan sehari -...keterkaitan ayat asmaul husna dengan hadis rasul dan dalam kehidupan sehari -...
keterkaitan ayat asmaul husna dengan hadis rasul dan dalam kehidupan sehari -...
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
 
Keutamaan bulan ramadhan
Keutamaan bulan ramadhanKeutamaan bulan ramadhan
Keutamaan bulan ramadhan
 

Similaire à Artipenting dzikir dan doa

fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudfiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
Marhamah Saleh
 
Doa sebelum belajar
Doa sebelum belajarDoa sebelum belajar
Doa sebelum belajar
ir is
 

Similaire à Artipenting dzikir dan doa (20)

mujahadah
mujahadah mujahadah
mujahadah
 
IBADAH
IBADAHIBADAH
IBADAH
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah pendidikan agama
Makalah pendidikan agamaMakalah pendidikan agama
Makalah pendidikan agama
 
Makalah pendidikan agama
Makalah pendidikan agamaMakalah pendidikan agama
Makalah pendidikan agama
 
Ibadah 1
Ibadah 1Ibadah 1
Ibadah 1
 
Presentation1(agama islam)
Presentation1(agama islam)Presentation1(agama islam)
Presentation1(agama islam)
 
Pengenalan
PengenalanPengenalan
Pengenalan
 
Kuasa niat dalam kehidupan
Kuasa niat dalam kehidupanKuasa niat dalam kehidupan
Kuasa niat dalam kehidupan
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
The power-of-shalat-tahajud
The power-of-shalat-tahajudThe power-of-shalat-tahajud
The power-of-shalat-tahajud
 
Saya Mestilah Muslim Dari Sudut Ibadah
Saya Mestilah Muslim Dari Sudut IbadahSaya Mestilah Muslim Dari Sudut Ibadah
Saya Mestilah Muslim Dari Sudut Ibadah
 
Ppt sholat
Ppt sholatPpt sholat
Ppt sholat
 
ebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdfebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdf
 
Renungan Tentang Shalat
Renungan Tentang ShalatRenungan Tentang Shalat
Renungan Tentang Shalat
 
kenapa kita butuh - tazkiyatun nafs - the gang offur
kenapa kita butuh - tazkiyatun nafs - the gang offurkenapa kita butuh - tazkiyatun nafs - the gang offur
kenapa kita butuh - tazkiyatun nafs - the gang offur
 
Rahasia shalat
Rahasia shalatRahasia shalat
Rahasia shalat
 
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudfiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
 
Media pembelajaran pai Jiwa lebih tenang dengan sujud syukur
Media pembelajaran pai Jiwa lebih tenang dengan sujud syukurMedia pembelajaran pai Jiwa lebih tenang dengan sujud syukur
Media pembelajaran pai Jiwa lebih tenang dengan sujud syukur
 
Doa sebelum belajar
Doa sebelum belajarDoa sebelum belajar
Doa sebelum belajar
 

Plus de Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Muhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Muhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
Muhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
Muhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Muhsin Hariyanto
 

Plus de Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Dernier (6)

Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 

Artipenting dzikir dan doa

  • 1. Artipenting Dzikir dan Doa Kita bersyukur kepada Allah SWT, karena pada setiap peristiwa penting atau dianggap penting, kita seringkali melakukan kegiatan dzikir dan doa. Tentu hal ini adalah perbuatan yang sangat terpuji, karena dzikir dan doa merupakan perintah Allah SWT dan karena itu dimasukkan ke dalam kategori ibadah. Dzikir bermakna ingat, yaitu mengingat Allah dengan lisan dan tindakan serta mengingat Allah dengan hati (rahasia). Sebagaimana firman Allah: ‫ر‬ِ ‫درو‬ُ‫ِرو‬‫ص‬ُّ ‫تا ال‬ِ ‫ذا‬َ‫تا‬‫ب‬ِ ‫ما‬ٌ ‫لمي‬ِ‫ع‬َ‫تا‬ ‫ها‬ُ‫ِرو‬ ‫ن‬َّ‫ه‬‫إ‬ِ ‫ها‬ِ ‫ب‬ِ ‫ررواا‬ُ‫ِرو‬ ‫ه‬َ‫تا‬ ‫ج‬ْ‫ه‬ ‫روا ا‬ِ ‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫م‬ْ‫ه‬ ‫ك‬ُ‫ِرو‬ ‫ل‬َ‫تا‬‫و‬ْ‫ه‬ ‫ق‬َ‫تا‬ ‫ررواا‬ُّ ‫س‬ِ ‫أ‬َ‫تا‬‫رو‬َ‫تا‬ “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.” (QS al-Mulk, 67: 13) Adz-Dzikr al-Jahriy adalah dzikir yang diucapkan atau dinyatakan dengan tindakan. Antara lain dzikir yang dilaksanakan setelah mengerjakan shalat, untuk memohon perlindungan Allah dari segala gangguan dan serangan setan yang selalu mengajak ke jalan kesesatan sehingga melanggar perintah Allah dan shalat itu sendiri. Iblis pun (pernah) menjawab tantangan Allah: ) ‫ما‬َ‫تا‬‫قمي‬ِ‫ت‬َ‫تا‬‫س‬‫س‬‫س‬ْ‫ه‬ ‫م‬ُ‫ِرو‬ ‫ل‬ْ‫ه‬‫كا ا‬َ‫تا‬ ‫ط‬َ‫تا‬ ‫را‬َ‫تا‬ ‫س‬‫س‬‫ص‬ِ ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫س‬‫س‬‫ه‬ُ‫ِرو‬ ‫ل‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫ن‬َّ‫ه‬ ‫د‬َ‫تا‬‫س‬‫س‬‫ع‬ُ‫ِرو‬ ‫ق‬ْ‫ه‬‫أل‬َ‫تا‬ ‫ن يا‬ِ‫ت‬َ‫تا‬‫ي‬ْ‫ه‬‫و‬َ‫تا‬ ‫س‬‫س‬‫غ‬ْ‫ه‬ ‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫س ا‬‫س‬‫م‬َ‫تا‬ ‫ب‬ِ‫ف‬َ‫تا‬ ‫لا‬َ‫تا‬ ‫س ا‬‫س‬‫ق‬َ‫تا‬١٦‫م‬َّ‫ه‬‫ثس‬ُ‫ِرو‬ ‫ا‬( ‫ا‬ ‫م‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫ل‬ِ‫ئ‬ِ‫مئآ‬َ‫تا‬ ‫شسس‬َ‫تا‬ ‫ع نا‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬ ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫ن‬ِ‫م ا‬َ‫تا‬ ‫ي‬ْ‫ه‬‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫ ن‬ْ‫ه‬ ‫ع‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬ ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫ف‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬‫خ‬َ‫تا‬ ‫ نا‬ْ‫ه‬ ‫م‬ِ ‫رو‬َ‫تا‬ ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ِ ‫دي‬ِ‫ي‬ْ‫ه‬‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫ ن‬ِ ‫مي‬ْ‫به‬َ‫تا‬ ‫م نا‬ِّ ‫هما‬ُ‫ِرو‬ ‫ن‬َّ‫ه‬‫مي‬َ‫تتا‬ِ‫ا ل‬ ) ‫ نا‬َ‫تا‬ ‫ري‬ِ ‫ك‬ِ ‫ش ا‬َ‫تا‬ ‫ما‬ْ‫ه‬ ‫ه‬ُ‫ِرو‬ ‫ر‬َ‫تا‬ ‫ث‬َ‫تا‬‫ك‬ْ‫ه‬ ‫أ‬َ‫تا‬ ‫ا‬‫د‬ُ‫ِرو‬‫ج‬ِ ‫ت‬َ‫تا‬ ‫الا‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬١٧ ) “Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS al-A’râf, 7: 16-17) Adz-Dzikr al-Jahriy dilakukan dengan lisan, dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh): Istighfâr, Tasbîh, Tahmîd, Tahlîl, Takbîr, dan lain-lain, ayat Al- Qur’an atau wirid, atau bisa juga dengan tindakan nyata. Adz-Dzikr as-Sirriy atau Adz-Dzikr Al-Khafiy -- dzikir yang tersembunyi -- karena ia dilakukan di dalam hati, tidak menggunakan lisan, 1
  • 2. melainkan dzawq (perasaan) dan syu`ûr (kesadaran) yang ada di dalam qalbu. Karenanya dzikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah SWT saja yang dapat mengetahuinya. Dengan Adz-Dzikr as-Sirriy atau Adz- Dzikr Al-Khafiy kita berusaha menghadirkan Allah di dalam hati terus menerus, 24 jam penuh, tanpa terbatas ruang dan waktu. Dalam Adz-Dzikr as-Sirriy atau Adz-Dzikr Al-Khafiy orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Di dalam qalbunya tumbuh rasa cinta, rasa rindu kepada Allah, rasa dekat, bersahabat, seakan melihat Allah. Itulah ihsân, dimana dalam ibadahmu kamu merasa melihat Allah, atau setidaknya merasa sedang dilihat oleh Allah SWT. Inilah dzikir yang hakiki, sebab hubungan manusia dengan Allah SWT tidak terjadi dengan tubuh jasmaninya melainkan dengan qalbunya. Firman Allah dalam QS al-Ahzâb, 33: 41-42: ‫را‬ً‫ا‬ ‫س‬‫س‬‫ثمي‬ِ‫ك‬َ‫تا‬ ‫راا‬ً‫ا‬ ‫ك‬ْ‫ه‬ ‫ذ‬ِ ‫للا‬َّ‫ه‬َ‫تا‬ ‫ررواا ا‬ُ‫ِرو‬ ‫ك‬ُ‫ِرو‬ ‫ذ‬ْ‫ه‬ ‫نواا ا‬ُ‫ِرو‬‫م‬َ‫تا‬ ‫ءا‬َ‫تا‬ ‫ نا‬َ‫تا‬ ‫ذي‬ِ‫ل‬َّ‫ه‬‫ا‬ ‫ه اا‬َ‫تا‬ ‫ي‬ُّ‫أ‬َ‫تا‬‫ ا‬‫ي‬َ‫تا‬)٤١( ‫ه‬ُ‫ِرو‬‫حو‬ُ‫ِرو‬ ‫ب‬ِّ‫س‬‫س‬‫س‬َ‫تا‬ ‫رو‬َ‫تا‬ ‫ا‬ ‫ل‬ً‫ا‬ ‫صمي‬ِ ‫أ‬َ‫تا‬‫رو‬َ‫تا‬ ‫ةا‬ً‫ا‬‫ر‬َ‫تا‬ ‫ك‬ْ‫ه‬ ‫ب‬ُ‫ِرو‬)٤٢ ) ''Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya(41) Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang(42) .'' Sedangkan doa adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT dengan cara-cara tertentu, disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada di sisi-Nya. Secara khusus, doa biasanya dilafazhkan dengan lisan, meskipun – sebenarnya -- bisa juga dinyatakan di dalam hati. Dan di dalam sebuah hadis riwayat Imam Empat dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah s.a.w. bersabda: ‫ة‬ِ‫د‬َ‫تا‬‫ب ا‬َ‫تا‬‫ع‬ِ ‫ل‬ْ‫ه‬‫حا ا‬ُّ ‫م‬ُ‫ِرو‬ ‫ءا‬ُ‫ِرو‬ ‫ع ا‬َ‫تا‬ ‫د‬ُّ‫ال‬ ''Sesungguhnya doa itu adalah otak (intisari) ibadah.'' 2
  • 3. Kutipan kalimat di atas diambil dari sebuah hadits yang menerangkan tentang salah satu makna dari doa. Dimana dikatakan bahwa Doa adalah otaknya ibadah. Mengapa bisa demikian? Seperti yang kita ketahui, yang disebut dengan doa adalah sebuah permohonan yang mengarah pada kebaikan. Baik itu permohonan untuk diri sendiri, keluarga, maupun untuk orang lain. Jadi pada prinsipnya ketika kita berdoa itu berarti kita menginginkan kebaikan untuk dapat terwujud. Sedangkan ibadah adalah segala perbuatan baik yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan dan aturan agama yang kita anut. Baik itu menyangkut pada perbuatan baik 3
  • 4. terhadap Allah, perbuatan baik terhadap sesama manusia, maupun perbuatan baik pada lingkungan dan makhluk hidup di sekitar kita. Adapun kaitan antara doa dengan ibadah seperti yang diterangkan di atas, dimana dikatakan doa adalah otaknya ibadah, dapat kita kaji dari mempelajari apa sebenarnya fungsi dari otak kita? Otak adalah sebuah organ tubuh yang sangat penting, dimana salah satunya otak berfungsi memberikan perintah kepada anggota tubuh yang lain untuk menangkap hal-hal yang dibutuhkan ataupun untuk melakukan sesuatu sebagai respon dari perintah yang diberikan oleh otak kita. 4
  • 5. Jika ada gangguan pada otak kita, maka dapat menyebabkan kita melakukan sesuatu di luar kesadaran ataupun keinginan kita. Dengan kata lain, kita tidak dapat mengontrol apa yang akan dilakukan oleh organ tubuh kita yang lain. Hal ini jika kita kaitkan dengan pengertian Doa adalah otaknya ibadah, maka jelas bahwa doa adalah pemberi arah dari setiap ibadah yang kita lakukan. Ketika kita berdoa untuk menjadi anak yang soleh misalnya, maka setiap ibadah yang kita lakukan akan mencerminkan atau menjadikan kita untuk dapat bersikap santun, bertutur kata yang lembut ataupun melakukan sesuatu yang berarti pada kedua orang tua kita. 5
  • 6. Begitu juga ketika kita berdoa agar menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, maka kita akan senantiasa melakukan ibadah pada orang lain dengan cara tidak merugikan orang lain, menolong orang yang membutuhkan bantuan, dan selalu bersikap baik dan sopan pada orang lain. Dan ketika kita jarang berdoa ataupun lupa untuk berdoa dalam hidup kita, maka tentunya kita akan lebih banyak bersikap di luar konteks ibadah. Seperti, kita akan menghalalkan segala cara termasuk dengan merugikan orang lain, demi mencapai keinginan kita. Atau kita berlaku semena-mena dan menindas orang lain. Bahkan kita bisa saja meninggalkan nilai-nilai kebaikkan 6
  • 7. yang telah diajarkan kepada kita baik itu melalui pendidikan keagamaan, maupun pendidikan sosial yang berupa norma-norma yang ada, hanya untuk kesenangan yang semu. Mungkin saja banyaknya pelanggaran dan kejahatan yang terjadi saat ini, itu disebabkan karena kita lupa atau lalai dalam berdoa. Karena itu, yang kita lakukan menjadi sesuatu yang tidak terkontrol bahkan bersifat merusak seperti halnya ketika Seringkali kita ingat untuk berdoa ketika mendapatkan musibah. Padahal, dalam keadaan ‘tanpa’ musibah pun kita seharusnya tetap berdoa. Karena ‘kita’ selalu harus mengikatkan diri kita kepada Allah. Pada umumnya, manusia memahami bahwa setiap musibah mengandung suatu makna yang sangat dalam, bahwa apapun yang terjadi, hakikatnya berasal dari Allah SWT, dan karena itu seluruh kehidupan kita harus ditata dan dibangun kembali sesuai dengan ketentuan-Nya. Musibah yang terjadi pasti akan berubah menjadi nikmat dan rahmat, bila melahirkan kesadaran tauhid dan keimanan yang mendalam yang terefleksikan dalam perbuatan sehari-hari, baik dalam hubungan dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia. Sebaliknya, musibah akan berubah menjadi azab dan laknat, apabila tidak melahirkan kesadaran dan keimanan sedikitpun. Maksiat tetap dilakukan, demikian pula kezaliman dan perbuatan merusak lainnya tetap dilaksanakan. 7
  • 8. Karena itu, dzikir dan doa pada hakikatnya adalah untuk mendorong kita bertobat dan bertingkah laku sesuai dengan aturan Allah SWT serta meninggalkan perbuatan-perbuatan yang mengundang murka-Nya. Semoga dengan berdzikir dan berdoa, hati akan bertambah tenang, pikiran bertambah jernih, dan tingkah laku bertambah baik. Harus diyakini bahwa orang yang bertakwa bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, akan tetapi orang yang kalau melakukan kesalahan segera bertobat dan tidak mengulangi kembali perbuatan salahnya itu. Hal ini sebagaimana dikemukakan pada QS Âli ‘Imrân, 3: 135. ‫ل‬‫ل‬‫لل‬َّ‫ه‬ُ ‫َلَو‬ ‫للا ا‬‫ل‬َّ‫ه‬ ‫إ‬ِ‫ل‬ ‫للا‬‫ب‬َ ‫نبو‬ُ ‫َلَو‬‫ذ‬ُّ‫ل‬‫ل‬‫للا ال‬‫ر‬ُ ‫َلَو‬ ‫ف‬ِ‫ل‬‫غ‬ْ‫ِف‬ ‫ي‬َ ‫للا‬‫ن‬ْ‫ِف‬ ‫م‬َ ‫و‬َ ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ه‬ِ‫ل‬ ‫ب‬ِ‫ل‬‫نبو‬ُ ‫َلَو‬‫ذ‬ُ ‫َلَو‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫للا‬‫ا‬‫رو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ف‬َ ‫غ‬ْ‫ِف‬ ‫ت‬َ ‫س‬ْ‫ِف‬ ‫فسا‬َ ‫للا‬‫لل‬َّ‫ه‬َ ‫للا ا‬‫ا‬‫رو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ك‬َ ‫ذ‬َ ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ه‬ُ ‫َلَو‬ ‫س‬َ ‫ف‬ُ ‫َلَو‬‫ن‬ْ‫ِف‬‫أ‬َ ‫للا‬‫ا‬‫مبو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ل‬َ ‫ظ‬َ ‫للا‬‫و‬ْ‫ِف‬ ‫أ‬َ ‫للا‬‫ة‬ً ‫أ‬ ‫ش‬َ ‫ح‬ِ‫ل‬ ‫فسا‬َ ‫للا‬‫ا‬‫لبو‬ُ ‫َلَو‬‫ع‬َ ‫ف‬َ ‫للا‬‫ا‬‫ذ‬َ ‫إ‬ِ‫ل‬ ‫للا‬‫ن‬َ ‫ذي‬ِ‫ل‬‫ل‬َّ‫ه‬‫ا‬‫و‬َ ‫للا‬ ‫ن‬َ ‫مبو‬ُ ‫َلَو‬ ‫ل‬َ ‫ع‬ْ‫ِف‬ ‫ي‬َ ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ه‬ُ ‫َلَو‬ ‫و‬َ ‫للا‬‫ا‬‫لبو‬ُ ‫َلَو‬‫ع‬َ ‫ف‬َ ‫للا‬‫سا‬‫م‬َ ‫للا‬‫ ى‬‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫للا‬‫ا‬‫رو‬ُّ ‫ص‬ِ‫ل‬ ‫ي‬ُ ‫َلَو‬ ‫للا‬‫م‬ْ‫ِف‬ ‫ل‬َ ‫و‬َ “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” Wallâhu A'lam bi ash-Shawâb. 8