1. 11
INDIKATOR KINERJA UTAMAINDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)(IKU)
oleh Muharamoleh Muharam
KepalaKepala BiroBiro OrganisasiOrganisasi dan Tatalaksanadan Tatalaksana
Sekretariat Jenderal Kementerian AgamaSekretariat Jenderal Kementerian Agama
Instrumen Pengukuran Kinerja
dalam Penyusunan :
3. 33
JENIS INDIKATOR KINERJAJENIS INDIKATOR KINERJA
1. Indikator Input:
Ukuran yang menggambarkan penggunaan
sesuatu barang untuk menghasilkan output
(Dana, SDM)
2. Indikator Output:
Ukuran yang menggambarkan hasil yang
langsung diperoleh dari suatu aktivitas /
kegiatan dalam mengelola input
3. Indikator Outcome:
Ukuran yang menggambarkan hasil yang
diharapkan dapat diperoleh dari
bermanfaatnya / berfungsinya suatu output
4. 44
JENIS INDIKATOR KINERJAJENIS INDIKATOR KINERJA
4. Indikator Benefit (Dampak):
Ukuran yang menggambarkan akibat secara
langsung atau tidak langsung dari tercapainya
tujuan. Indikator dampak adalah indikator
outcome pada tingkat yang lebih tinggi.
Hirarkinya: immediate outcome, intermediate
outcome, ultimate outcome.
5. 55
KRITERIA INDIKATOR KINERJAKRITERIA INDIKATOR KINERJA
• Specific : Spesifik, jelas
• Measurable : Dapat diukur secara obyektif
• Attainable : Dapat dicapai secara wajar
• Relevan : Selaras dengan yang akan
diukur
• Timebound : Batasan waktu yang jelas
6. 66
TYPE INDIKATOR KINERJATYPE INDIKATOR KINERJA
• Kualitatif: menggunakan skala (misal: baik, cukup,
kurang)
• Kuantitatif absolut: menggunakan angka absolut
(misal: 30 orang, 80 unit)
• Persentase: menggunakan angka persentase (misal:
50%, 100%)
• Rasio: membandingkan angka absolut dengan angka
absolut lain yang terkait (misal: rasio jumlah guru
dibandingkan jumlah murid)
• Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi
(misal: rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam
suatu diklat)
• Indeks: angka patokan dari beberapa variabel
kejadian berdasarkan suatu rumus tertentu (misal:
indeks harga saham, indeks pembangunan manusia)
7. 77
Satuan Indikator KinerjaSatuan Indikator Kinerja
• Jumlah (buah, unit, eksemplar)
• Persentase (%)
• Ratio (:)
• Rata-rata (/)
• Indeks
8. 88
Contoh Indikator KinerjaContoh Indikator Kinerja
Jumlah SDM yang mampu menyusun
LAKIP
Jumlah rumah ibadah yang dapat
dipergunakan masyarakat
Rata-rata lama hari dibutuhkan dalam
kegiatan renovasi gedung kantor
Persentase peningkatan jumlah jemaah
haji yang mendapat kepuasan atas
pelayanan haji
Rasio jumlah guru dibandingkan dengan
jumlah siswa
11. 1313
Indikator Kinerja Utama
(PermenPAN No. 9/2007
PermenPAN No. PER/20/M.PAN/11/2008)
Ukuran keberhasilan dari suatu tujuan
dan sasaran strategis organisasi/
instansi pemerintah
12. 1414
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(Key Performance Indicators)
“Key”
Mengukur keberhasilan pencapaian tujuan
atau sasaran yang mencerminkan tugas pokok
dan fungsi organisasi
13. 1515
IKUIKU
• Indikator Kinerja Utama merupakan
indikator yang paling menentukan bagi
kelangsungan hidup suatu organisasi
• Indikator Kinerja Utama merupakan
indikator kinerja yang dipilih dari sekian
banyak indikator kinerja yang dimiliki
organisasi tersebut
14. 1616
TATANAN IKU
(Pasal 5 ayat 2 PermenPAN No. 9/2007)
1. IKU pada tingkat kementerian/departemen/
LPND sekurang-kurangnya adalah indikator
hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan,
tugas, dan fungsi.
2. IKU pada unit organisasi setingkat eselon I
adalah indikator hasil (outcome) dan/atau
indikator keluaran (output) yang setingkat
lebih tinggi daripada indikator keluaran
(output) unit dibawahnya.
3. IKU pada unit organisasi setingkat eselon II
sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran
(output).
16. 1919
PROSES PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
VISI/MISI
IDENTIFIKASI TUJUAN/
SASARAN ORGANISASI
SUSUN DAFTAR
INDIKATOR KINERJA
PILIH
INDIKATOR KINERJA
IDENTIFIKASI DATA
DAN SUMBER DATA
PENETAPAN SECARA FORMAL DAN
INTEGRASIKAN DENGAN PROSES MANAJEMEN
PENGUMPULAN
INDIKATOR KINERJA
BIDANG KEWENANGAN,
TUGAS, DAN FUNGSI
RENSTRA, AKU,
STRATEGI
KEBUTUHAN INFORMASI
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN KINERJA
KEBUTUHAN INFORMASI
AKUNTABILITAS
KRITERIA
INDIKATOR
KINERJA
YANG BAIK
18. 2121
KONDISI IKU
1. IKU Kemenag dalam Renstra indikatornya
tidak menggambarkan hasil (outcome) sesuai
dengan kewenangan, tugas, dan fungsi.
2. Indikator Kinerja belum memenuhi kriteria
SMART (Specific, Measurable, Attainable,
Relevan, Timebound)
3. IKU dalam Renstra tidak dapat digunakan
untuk mengukur capaian keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis
Kementerian Agama
4. IKU hanya dapat digunakan mengukur
capaian sasaran program.
19. 2323
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya suatu
kondisi keberagamaan
masyarakat yang
dinamis dan mampu
mendukung percepatan
pembangunan nasional
Indeks kualitas bimbingan
terhadap masyarakat umat
beragama
Indeks kualitas pelayanan
terhadap masyarakat umat
beragama
Indeks kualitas pemberdayaan
umat beragama
Indeks kualitas pengembangan
potensi umat umat
IKU KEMENTERIAN AGAMA
KMA Nomor 52 Tahun 2013
20. 2424
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2 Terwujudnya
kehidupan harmoni
inter dan antar umat
beragama sebagai
pilar kerukunan
nasional
Jumlah Sekretariat Bersama
Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) yang dibentuk
Persentase pemulihan/
penyelesaian pasca konflik inter
agama
Pemulihan/penyelesaian pasca
konflik antar agama.
3 Terwujudnya
pelayanan pendidikan
yang merata,
bermutu, dan
berdaya saing, serta
mampu memperkuat
Angka Partisipasi Murni (APM)
Pendidikan Agama dan Keagamaan
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Pendidikan Agama dan Keagamaan
Rerata Nasional Nilai UN
Madrasah
21. 2525
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
4 Tercapainya tingkat
kepuasan jamaah dalam
berbagai bidang pelayanan
dan pengelolaan dana haji
untuk sebesar-besarnya
bagi kesejahteraan uma
Persentase peningkatan kualitas
pelayanan haji dari hasil survey
Persentase peningkatan
pengembangan informasi haji
5 Terwujudnya
penyelenggaraan birokrasi
yang efektif, efisien, dan
akuntabel.
Presentase SDM berkinerja sangat
baik
Persentase ketersediaan SPM & SPO
Predikat opini Laporan Keuangan
Kementerian Agama Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Jumlah unit organisasi yang
disempurnakan
Tingkat Pelanggaran dan
Penyimpangan
Persentase temuan yang berhasil
diselesaikan.
Notes de l'éditeur
Walaupun penetapan indikator kinerja, penetapan target kinerja, dan pengukuran kinerja merupakan suatu hal tidak mudah namum hal itu harus tetap dilakukan dalam kaitan penerapan manajemen pemerintah berbasis kinerja. Ukuran atau Indikator kinerja adalah unsur utama yang membedakan manajemen pemerintah masa lalu dengan praktik-praktik terbaik manajemen pemerintah dewasa ini.
Sistem AKIP yang selama lima tahun ini dikembangkan setidaknya telah meletakkan landasan pengukuran kinerja di berbagai instansi pemerintah yang dapat memudahkan dalam penyusunan Penetapan kinerja ini.
Dalam pelaksanaan Penetapan kinerja, pemahaman terhadap pengukuran kinerja menjadi sangat penting. Sebagai ilustrasi berikut akan disajikan secara singkat bagaimana merumuskan indikator kinerja yang nantinya akan dituangkan dalam Penetapan kinerja.
Seperti juga pada instansi pemerintah pusat, di instansi pemerintah daerah juga perlu dikembangkan keselarasan indikator kinerja mulai pada tingkat Pemerintah Kabupaten hingga unit kerja.