Strategi penyelesaian konflik keagamaan di Jawa Barat mencakup dialog antar umat beragama, pengembangan wawasan kebangsaan berbasis agama, dan pemberdayaan peran forum kerukunan umat beragama untuk mengembangkan kedamaian dan kerukunan.
1. STRATEGI PENYELESAIAN
KONFLIK KEAGAMAAN DI
JAWA BARAT
DISAMPAIKAN OLEH
H. SAEROJI
(KAKANWIL KEMENAG PROV. JAWA
BARAT )
PADA ACARA
PENTALOKA PENINGKATAN
KOMPETENSI PEMELIHARA
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
JAKARTA, 15 MARET 2012
2. LATAR BELAKANG
Keanekaragaman Agama dan
Keyakinan
Keanekaragaman Budaya
Ekslusivisme
Golongan Mayoritas
Pandangan dan Falsafah
3. Ketidaksepahaman alamiah yang terjadi antara
individu atau kelompok yang berbeda dalam sikap,
kepercayaan, nilai dan kebutuhan. Konflik dapat juga
berasal dari persaingan dimasa lalu maupun
perbedaan individual. (Haryyaningtyas)
Unsur-Unsur Konflik
SEGALA BENTUK INTERAKSI YANG BERSIFAT OPOSISI ATAU
ANTAGONISTIS
( BERLAWANAN, BERTENTANGAN, BERSEBERANGAN).
PERTENTANGAN KEPENTINGAN ANTAR PRIBADI ATAU KELOMPOK.
BENTURAN KEPENTINGAN KARENA ADANYA PERBEDAAN
KEPENTINGAN.
PERILAKU KOLEKTIF (COLLECTIVE BEHAVIOR) YANG MENGARAH
PADA BENTUK TINDAKAN YANG AGRESIF DAN DESTRUKTIF.
4. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Eksklusivitas dari Pimpinandan Penganut Agama
Pendirian Rumah Ibadat
Penodaan Agama
Kegiatan Aliran sempalan
Sikap Tertutup dan saling curiga Antar Umat
Agama
Keterkaitan yang berlebih-lebihan terhadap
simbol agama
Kondisi Politik, Sosial dan Ekonomi
5. * KONFLIK VERTIKAL * KONFLIK LOKAL * KONFLIK TERBUKA
* KONFLIK HORISONTAL * KONFLIK REGIONAL * KONFLIK TERTUTUP
* KONFLIK DIAGONAL * KONFLIK INTERNASIONAL
* KONFLIK MULTIKOMPLEK
* KONFLIK SESAAT
* KONFLIK BERKELAN-
KONFLIK JUTAN
BERNUANSA
S. A. R. A.
* KONFLIK POLITIK * KONFLIK TERKENDALI
* KONFLIK EKONOMI * KONFLIK TAK
* KONFLIK SOSIAL TERKENDALI
* KONFLIK BUDAYA
* KONFLIK WILAYAH/
* KONFLIK SISTEMATIS
PERTAHANAN
* KONFLIK NON SISTEMATIS
6. KONFLIK ANTAR SUKU, adalah konflik antar Suku yang
ada dalam masyarakat/bangsa.
KONFLIK ANTAR AGAMA, adalah konflik antar agama
atau antar penganut agama yang berbeda keyakinan
KONFLIK ANTAR RAS, adalah konflik antar Ras yang ada
dalam masyarakat/bangsa.
KONFLIK ANTAR GOLONGAN, adalah konflik antar
golongan yang ada dalam masyarakat.
7. Menjadikan kekuatan vital dalam peri
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara ,
termasuk menjadi kekuatan bangsa dalam
mewujudkan kemerdekaan Indonesia .
Pasca Orde Baru, agama mendapat ruang yang
sangat luas, nyaris tanpa hambatan, termasuk
untuk dijadikan simbol dan motivasi politik
.
Relasi antar agama/penganut agama cukup
harmonis, meski kadang diwarnai dengan
friksi insidental, lokal dan situasional
8. Pendirian rumah ibadah yang tidak mendapat dukungan
masyarakat sekitar atau penyalahgunaan Pemanfaatan rumah
tinggal sebagai rumah ibadah .
Penyiaran agama yang menyinggung agama lain
Perkawinan beda agama,walaupun pada saat melangsungkan
perkawinan dilaksanakan dalam satu agama yang sama namun
setelah kawin sering terjadi salah satu dari pasangannya kembali
kepada agama asal.
Penonjolan identitas keagamaan yang berlebihan pada saat
merayakan hari besar keagamaan .
Munculnya orang perorang atau kelompok yang menodai suatu
agama .
Munculnya aliran aliran sempalan yang menyimpangkan aqidah
agama tertentu.
Munculnya masalah sosial non agama seperti pola hidup yang
eksklutif dan tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
Lemahnya pengawasannya/kontrol sosial, dan tidak sungguh-
sungguh dalam menerapkan hukum terhadap pelaku konflik.
9. MENCEGAH adalah lebih baik, menanggulangi lebih sulit
DETEKSI DINI permasalahan yang berkembang sebelum menjadi
permasalahan/gejolak sosial
CARI dan TEMUKAN akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya konflik
TEMUKAN atau TENTUKAN berbagai Alternatif Solusi penyelesaian konflik
LIBATKAN STAKE HOLDER yang terkait dengan para pelaku konflik serta untuk
penyelesaian konflik
PENYELESAIAN DAMAI dengan pola Win-Win Solution yang dapat diterima
semua pihak
PENYELESAIAN KONFLIK yang dapat diterima hingga lingkup bawah (
grassroot )
MUSYAWARAH – MUFAKAT – DAMAI , antar para pihak yang terlibat konflik
PROSES HUKUM, mengacu pada hukum positif yang berlaku
10. UPAYA-UPAYA YANG MENDORONG MANTAPNYA K.U.B DAN ETIKA
BERBANGSA
MEMPERKUAT DASAR-DASAR KERUKUNAN INTERNAL DAN ANTAR UMAT
BERAGAMA SERTA ANTAR UMAT BERAGAMA DENGAN PEMERINTAH.
MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM TATANAN
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI KOMPONEN BANGSA YANG MEMILIKI HAK
DAN KEWAJIBAN YANG SAMA.
MENDORONG UMAT BERAGAMA MELAKUKAN INTERNALISASI DAN
IMPLEMENTASI AJARAN AGAMA MASING-MASING, BAIK YANG KAITANNYA
DENGAN KONTEK IBADAH MAUPUN KONTEK SOSIAL
MEMUPUK BUDAYA NASIONAL BERDASARKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN
NILAI-NILAI LUHUR BANGSA.
MENGEMBANGKAN WAWASAN MULTIKULTURAL YANG MELINTASI BATAS-
BATAS ETNIS DAN AGAMA
MENDAHULUKAN KEPENTINGAN BANGSA DIATAS KEPENTINGAN
PRIBADI, GOLONGAN ATAU KELOMPOK.
MENGHINDARI EKSLUSIFISME, PRIMORDIALISME DAN RADIKALISME.
MENGEMBANGKAN POLA HIDUP SEDERHANA DAN KETELADANAN.
MEMBANGUN KOMITMEN SIKAP ANTI SEGALA BENTUK YANG MERUSAK
MORAL BANGSA.
11. DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA.
PENGEMBANGAN WAWASAN
KEBANGSAAN BERBASIS AGAMA.
PEMBERDAYAAN PERAN DAN FUNGSI
MAJELIS-MAJELIS DAN FORUM
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK
MENGEMBANGKAN KEDAMAIAN,
HARMONI, KERUKUNAN DAN
KESEJAHTERAAN UMAT BERAGAMA