SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
STRATEGI PENYELESAIAN
KONFLIK KEAGAMAAN DI
     JAWA BARAT


       DISAMPAIKAN OLEH
        H. SAEROJI
  (KAKANWIL KEMENAG PROV. JAWA
              BARAT )
            PADA ACARA
      PENTALOKA PENINGKATAN
      KOMPETENSI PEMELIHARA
    KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
         JAKARTA, 15 MARET 2012
LATAR BELAKANG
 Keanekaragaman Agama dan
  Keyakinan
 Keanekaragaman Budaya
 Ekslusivisme
 Golongan Mayoritas
 Pandangan dan Falsafah
Ketidaksepahaman alamiah yang terjadi antara
 individu atau kelompok yang berbeda dalam sikap,
 kepercayaan, nilai dan kebutuhan. Konflik dapat juga
 berasal dari persaingan dimasa lalu maupun
 perbedaan individual. (Haryyaningtyas)

  Unsur-Unsur Konflik
 SEGALA BENTUK INTERAKSI YANG BERSIFAT OPOSISI ATAU
  ANTAGONISTIS
 ( BERLAWANAN, BERTENTANGAN, BERSEBERANGAN).

 PERTENTANGAN KEPENTINGAN ANTAR PRIBADI ATAU KELOMPOK.

 BENTURAN KEPENTINGAN KARENA ADANYA PERBEDAAN
  KEPENTINGAN.

 PERILAKU KOLEKTIF (COLLECTIVE BEHAVIOR) YANG MENGARAH
 PADA BENTUK TINDAKAN YANG AGRESIF DAN DESTRUKTIF.
Faktor-Faktor Penyebab Konflik
 Eksklusivitas dari Pimpinandan Penganut Agama
 Pendirian Rumah Ibadat
 Penodaan Agama
 Kegiatan Aliran sempalan
 Sikap Tertutup dan saling curiga Antar Umat
  Agama
 Keterkaitan yang berlebih-lebihan terhadap
  simbol agama
 Kondisi Politik, Sosial dan Ekonomi
* KONFLIK VERTIKAL       * KONFLIK LOKAL         * KONFLIK TERBUKA
* KONFLIK HORISONTAL     * KONFLIK REGIONAL      * KONFLIK TERTUTUP
* KONFLIK DIAGONAL       * KONFLIK INTERNASIONAL
* KONFLIK MULTIKOMPLEK
                                              * KONFLIK SESAAT
                                              * KONFLIK BERKELAN-
    KONFLIK                                            JUTAN
   BERNUANSA
    S. A. R. A.




    * KONFLIK POLITIK                        * KONFLIK TERKENDALI
   * KONFLIK EKONOMI                         * KONFLIK TAK
     * KONFLIK SOSIAL                                  TERKENDALI
    * KONFLIK BUDAYA
   * KONFLIK WILAYAH/
                            * KONFLIK SISTEMATIS
        PERTAHANAN
                            * KONFLIK NON SISTEMATIS
 KONFLIK ANTAR SUKU, adalah konflik antar Suku yang
 ada dalam masyarakat/bangsa.

 KONFLIK ANTAR AGAMA, adalah konflik antar agama
 atau antar penganut agama yang berbeda keyakinan

 KONFLIK ANTAR RAS, adalah konflik antar Ras yang ada
 dalam masyarakat/bangsa.

 KONFLIK ANTAR GOLONGAN, adalah konflik antar
 golongan yang ada dalam masyarakat.
 Menjadikan kekuatan vital dalam peri
  kehidupan masyarakat, bangsa dan negara ,
  termasuk menjadi kekuatan bangsa dalam
  mewujudkan kemerdekaan Indonesia .
 Pasca Orde Baru, agama mendapat ruang yang
  sangat luas, nyaris tanpa hambatan, termasuk
  untuk dijadikan simbol dan motivasi politik
  .
 Relasi antar agama/penganut agama cukup
  harmonis, meski kadang diwarnai dengan
  friksi insidental, lokal dan situasional
 Pendirian rumah ibadah yang tidak mendapat dukungan
    masyarakat sekitar atau penyalahgunaan Pemanfaatan rumah
    tinggal sebagai rumah ibadah .
   Penyiaran agama yang menyinggung agama lain
   Perkawinan beda agama,walaupun pada saat melangsungkan
    perkawinan dilaksanakan dalam satu agama yang sama namun
    setelah kawin sering terjadi salah satu dari pasangannya kembali
    kepada agama asal.
   Penonjolan identitas keagamaan yang berlebihan pada saat
    merayakan hari besar keagamaan .
   Munculnya orang perorang atau kelompok yang menodai suatu
    agama .
   Munculnya aliran aliran sempalan yang menyimpangkan aqidah
    agama tertentu.
   Munculnya masalah sosial non agama seperti pola hidup yang
    eksklutif dan tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
   Lemahnya pengawasannya/kontrol sosial, dan tidak sungguh-
    sungguh dalam menerapkan hukum terhadap pelaku konflik.
MENCEGAH adalah lebih baik, menanggulangi lebih sulit
DETEKSI DINI permasalahan yang berkembang sebelum menjadi
permasalahan/gejolak sosial
CARI dan TEMUKAN akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya konflik

TEMUKAN atau TENTUKAN berbagai Alternatif Solusi penyelesaian konflik

LIBATKAN STAKE HOLDER yang terkait dengan para pelaku konflik serta untuk
penyelesaian konflik
PENYELESAIAN DAMAI dengan pola Win-Win Solution yang dapat diterima
semua pihak
PENYELESAIAN KONFLIK yang dapat diterima hingga lingkup bawah (
grassroot )
MUSYAWARAH – MUFAKAT – DAMAI , antar para pihak yang terlibat konflik


PROSES HUKUM, mengacu pada hukum positif yang berlaku
UPAYA-UPAYA YANG MENDORONG MANTAPNYA K.U.B DAN ETIKA
BERBANGSA
    MEMPERKUAT DASAR-DASAR KERUKUNAN INTERNAL DAN ANTAR UMAT
     BERAGAMA SERTA ANTAR UMAT BERAGAMA DENGAN PEMERINTAH.
    MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM TATANAN
     KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
    MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI KOMPONEN BANGSA YANG MEMILIKI HAK
     DAN KEWAJIBAN YANG SAMA.
    MENDORONG UMAT BERAGAMA MELAKUKAN INTERNALISASI DAN
     IMPLEMENTASI AJARAN AGAMA MASING-MASING, BAIK YANG KAITANNYA
     DENGAN KONTEK IBADAH MAUPUN KONTEK SOSIAL
    MEMUPUK BUDAYA NASIONAL BERDASARKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN
     NILAI-NILAI LUHUR BANGSA.
    MENGEMBANGKAN WAWASAN MULTIKULTURAL YANG MELINTASI BATAS-
     BATAS ETNIS DAN AGAMA
    MENDAHULUKAN KEPENTINGAN BANGSA DIATAS KEPENTINGAN
     PRIBADI, GOLONGAN ATAU KELOMPOK.
    MENGHINDARI EKSLUSIFISME, PRIMORDIALISME DAN RADIKALISME.
    MENGEMBANGKAN POLA HIDUP SEDERHANA DAN KETELADANAN.
    MEMBANGUN KOMITMEN SIKAP ANTI SEGALA BENTUK YANG MERUSAK
     MORAL BANGSA.
 DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA.

 PENGEMBANGAN WAWASAN
 KEBANGSAAN BERBASIS AGAMA.

 PEMBERDAYAAN PERAN DAN FUNGSI
 MAJELIS-MAJELIS DAN FORUM
 KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK
 MENGEMBANGKAN KEDAMAIAN,
 HARMONI, KERUKUNAN DAN
 KESEJAHTERAAN UMAT BERAGAMA

Contenu connexe

Similaire à Materi kakanwil pada acara pentaloka KUB

Presentasi_Hj.Lisda.pptx
Presentasi_Hj.Lisda.pptxPresentasi_Hj.Lisda.pptx
Presentasi_Hj.Lisda.pptxAlfandhy1
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnasjonnimz
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnasjonnimz
 
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.pptAKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.pptWawasanKebangsaan1
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptEkoNaniFitriono
 
CTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan Etnik
CTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan EtnikCTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan Etnik
CTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan EtnikMahyuddin Khalid
 
paparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.ppt
paparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.pptpaparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.ppt
paparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.pptSABHARAPOLRESPADANGS1
 
KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL
KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL
KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL NurZahidah22
 
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdf
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdfmateri wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdf
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdfUripSenomerTellok
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxArdianAlaziz
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxArdianAlaziz
 

Similaire à Materi kakanwil pada acara pentaloka KUB (20)

Presentasi_Hj.Lisda.pptx
Presentasi_Hj.Lisda.pptxPresentasi_Hj.Lisda.pptx
Presentasi_Hj.Lisda.pptx
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnas
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnas
 
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.pptAKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
 
AKTIVITAS BELAJAR 1.pptx
AKTIVITAS BELAJAR 1.pptxAKTIVITAS BELAJAR 1.pptx
AKTIVITAS BELAJAR 1.pptx
 
Krisis nasionalisme
Krisis nasionalismeKrisis nasionalisme
Krisis nasionalisme
 
Resume agama.docx
Resume agama.docxResume agama.docx
Resume agama.docx
 
Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.
 
Multietnik yapi
Multietnik yapiMultietnik yapi
Multietnik yapi
 
CTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan Etnik
CTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan EtnikCTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan Etnik
CTU555 Sejarah Malaysia - Islam Hubungan Etnik
 
paparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.ppt
paparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.pptpaparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.ppt
paparan tentang Wawasan Kebangsaan KESBANG.ppt
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL
KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL
KESAN NEGATIF INTEGRASI NASIONAL
 
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan KesederajatanManusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
 
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdf
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdfmateri wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdf
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdf
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptx
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
 

Plus de INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata)

Plus de INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata) (20)

Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012
 
Tatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakipTatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakip
 
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baruPermenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
 
Rencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunanRencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunan
 
Penetapan kinerja
Penetapan kinerjaPenetapan kinerja
Penetapan kinerja
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Indikator kinerja utama
Indikator kinerja utamaIndikator kinerja utama
Indikator kinerja utama
 
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSIPENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
 
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCESPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
 
Sosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenagSosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenag
 
Kakanwil ranham2011
Kakanwil   ranham2011Kakanwil   ranham2011
Kakanwil ranham2011
 
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa baratImplementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
 
Peringkat jabatan
Peringkat jabatanPeringkat jabatan
Peringkat jabatan
 
Penyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerjaPenyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerja
 
Pelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick winsPelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick wins
 
Pola-Pola
Pola-PolaPola-Pola
Pola-Pola
 
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat BeragamaRegulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
 
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSILANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
 

Materi kakanwil pada acara pentaloka KUB

  • 1. STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK KEAGAMAAN DI JAWA BARAT DISAMPAIKAN OLEH H. SAEROJI (KAKANWIL KEMENAG PROV. JAWA BARAT ) PADA ACARA PENTALOKA PENINGKATAN KOMPETENSI PEMELIHARA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA JAKARTA, 15 MARET 2012
  • 2. LATAR BELAKANG  Keanekaragaman Agama dan Keyakinan  Keanekaragaman Budaya  Ekslusivisme  Golongan Mayoritas  Pandangan dan Falsafah
  • 3. Ketidaksepahaman alamiah yang terjadi antara individu atau kelompok yang berbeda dalam sikap, kepercayaan, nilai dan kebutuhan. Konflik dapat juga berasal dari persaingan dimasa lalu maupun perbedaan individual. (Haryyaningtyas) Unsur-Unsur Konflik  SEGALA BENTUK INTERAKSI YANG BERSIFAT OPOSISI ATAU ANTAGONISTIS  ( BERLAWANAN, BERTENTANGAN, BERSEBERANGAN).  PERTENTANGAN KEPENTINGAN ANTAR PRIBADI ATAU KELOMPOK.  BENTURAN KEPENTINGAN KARENA ADANYA PERBEDAAN KEPENTINGAN.  PERILAKU KOLEKTIF (COLLECTIVE BEHAVIOR) YANG MENGARAH PADA BENTUK TINDAKAN YANG AGRESIF DAN DESTRUKTIF.
  • 4. Faktor-Faktor Penyebab Konflik  Eksklusivitas dari Pimpinandan Penganut Agama  Pendirian Rumah Ibadat  Penodaan Agama  Kegiatan Aliran sempalan  Sikap Tertutup dan saling curiga Antar Umat Agama  Keterkaitan yang berlebih-lebihan terhadap simbol agama  Kondisi Politik, Sosial dan Ekonomi
  • 5. * KONFLIK VERTIKAL * KONFLIK LOKAL * KONFLIK TERBUKA * KONFLIK HORISONTAL * KONFLIK REGIONAL * KONFLIK TERTUTUP * KONFLIK DIAGONAL * KONFLIK INTERNASIONAL * KONFLIK MULTIKOMPLEK * KONFLIK SESAAT * KONFLIK BERKELAN- KONFLIK JUTAN BERNUANSA S. A. R. A. * KONFLIK POLITIK * KONFLIK TERKENDALI * KONFLIK EKONOMI * KONFLIK TAK * KONFLIK SOSIAL TERKENDALI * KONFLIK BUDAYA * KONFLIK WILAYAH/ * KONFLIK SISTEMATIS PERTAHANAN * KONFLIK NON SISTEMATIS
  • 6.  KONFLIK ANTAR SUKU, adalah konflik antar Suku yang ada dalam masyarakat/bangsa.  KONFLIK ANTAR AGAMA, adalah konflik antar agama atau antar penganut agama yang berbeda keyakinan  KONFLIK ANTAR RAS, adalah konflik antar Ras yang ada dalam masyarakat/bangsa.  KONFLIK ANTAR GOLONGAN, adalah konflik antar golongan yang ada dalam masyarakat.
  • 7.  Menjadikan kekuatan vital dalam peri kehidupan masyarakat, bangsa dan negara , termasuk menjadi kekuatan bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia .  Pasca Orde Baru, agama mendapat ruang yang sangat luas, nyaris tanpa hambatan, termasuk untuk dijadikan simbol dan motivasi politik .  Relasi antar agama/penganut agama cukup harmonis, meski kadang diwarnai dengan friksi insidental, lokal dan situasional
  • 8.  Pendirian rumah ibadah yang tidak mendapat dukungan masyarakat sekitar atau penyalahgunaan Pemanfaatan rumah tinggal sebagai rumah ibadah .  Penyiaran agama yang menyinggung agama lain  Perkawinan beda agama,walaupun pada saat melangsungkan perkawinan dilaksanakan dalam satu agama yang sama namun setelah kawin sering terjadi salah satu dari pasangannya kembali kepada agama asal.  Penonjolan identitas keagamaan yang berlebihan pada saat merayakan hari besar keagamaan .  Munculnya orang perorang atau kelompok yang menodai suatu agama .  Munculnya aliran aliran sempalan yang menyimpangkan aqidah agama tertentu.  Munculnya masalah sosial non agama seperti pola hidup yang eksklutif dan tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.  Lemahnya pengawasannya/kontrol sosial, dan tidak sungguh- sungguh dalam menerapkan hukum terhadap pelaku konflik.
  • 9. MENCEGAH adalah lebih baik, menanggulangi lebih sulit DETEKSI DINI permasalahan yang berkembang sebelum menjadi permasalahan/gejolak sosial CARI dan TEMUKAN akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya konflik TEMUKAN atau TENTUKAN berbagai Alternatif Solusi penyelesaian konflik LIBATKAN STAKE HOLDER yang terkait dengan para pelaku konflik serta untuk penyelesaian konflik PENYELESAIAN DAMAI dengan pola Win-Win Solution yang dapat diterima semua pihak PENYELESAIAN KONFLIK yang dapat diterima hingga lingkup bawah ( grassroot ) MUSYAWARAH – MUFAKAT – DAMAI , antar para pihak yang terlibat konflik PROSES HUKUM, mengacu pada hukum positif yang berlaku
  • 10. UPAYA-UPAYA YANG MENDORONG MANTAPNYA K.U.B DAN ETIKA BERBANGSA  MEMPERKUAT DASAR-DASAR KERUKUNAN INTERNAL DAN ANTAR UMAT BERAGAMA SERTA ANTAR UMAT BERAGAMA DENGAN PEMERINTAH.  MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM TATANAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.  MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI KOMPONEN BANGSA YANG MEMILIKI HAK DAN KEWAJIBAN YANG SAMA.  MENDORONG UMAT BERAGAMA MELAKUKAN INTERNALISASI DAN IMPLEMENTASI AJARAN AGAMA MASING-MASING, BAIK YANG KAITANNYA DENGAN KONTEK IBADAH MAUPUN KONTEK SOSIAL  MEMUPUK BUDAYA NASIONAL BERDASARKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN NILAI-NILAI LUHUR BANGSA.  MENGEMBANGKAN WAWASAN MULTIKULTURAL YANG MELINTASI BATAS- BATAS ETNIS DAN AGAMA  MENDAHULUKAN KEPENTINGAN BANGSA DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI, GOLONGAN ATAU KELOMPOK.  MENGHINDARI EKSLUSIFISME, PRIMORDIALISME DAN RADIKALISME.  MENGEMBANGKAN POLA HIDUP SEDERHANA DAN KETELADANAN.  MEMBANGUN KOMITMEN SIKAP ANTI SEGALA BENTUK YANG MERUSAK MORAL BANGSA.
  • 11.  DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA.  PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS AGAMA.  PEMBERDAYAAN PERAN DAN FUNGSI MAJELIS-MAJELIS DAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KEDAMAIAN, HARMONI, KERUKUNAN DAN KESEJAHTERAAN UMAT BERAGAMA