SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  94
Télécharger pour lire hors ligne
Modul Matematika SD Program BERMUTU


PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN
CACAH DI SD




Penulis:
Marsudi Raharjo
Astuti Waluyati
Titik Sutanti

Penilai:
Supriyono
Muh. Darwis

Editor:
Estina Ekawati

Lay out:
Muhammad Fauzi



Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika
2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
bimbingan-Nya akhirnya PPPPTK Matematika dapat mewujudkan modul
program BERMUTU untuk mata pelajaran matematika SD sebanyak
sembilan judul dan SMP sebanyak sebelas judul. Modul ini akan
dimanfaatkan oleh para guru dalam kegiatan di KKG dan MGMP. Kami
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya modul-modul tersebut.

Penyusunan modul melibatkan beberapa unsur yaitu PPPPTK Matematika,
LPMP, LPTK, Guru SD dan Guru Matematika SMP. Proses penyusunan
modul diawali dengan workshop yang menghasilkan kesepakatan tentang
judul, penulis, penekanan isi (tema) modul, sistematika penulisan, garis besar
isi atau muatan tiap bab, dan garis besar isi saran cara pemanfaatan tiap judul
modul di KKG dan MGMP. Workshop dilanjutkan dengan rapat kerja teknis
penulisan dan penilaian draft modul yang kemudian diakhiri rapat kerja
teknis finalisasi modul dengan fokus editing dan layouting modul.

Semoga duapuluh judul modul tersebut dapat bermanfaat optimal dalam
memfasilitasi kegiatan para guru SD dan SMP di KKG dan MGMP,
khususnya KKG dan MGMP yang mengikuti program BERMUTU sehingga
dapat meningkatkan kinerja para guru dan kualitas pengelolaan pembelajaran
matematika di SD dan SMP.

Tidak ada gading yang tak retak. Saran dan kritik yang membangun terkait
modul dapat disampaikan ke PPPPTK Matematika dengan alamat email
p4tkmatematika@yahoo.com atau alamat surat: PPPPTK Matematika,

                                                                                  ii
Jalan Kaliurang Km 6 Condongcatur, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta atau
Kotak Pos 31 Yk-Bs 55281 atau telepon (0274) 881717, 885725 atau nomor
faksimili: (0274) 885752.
                                  Sleman, Oktober 2009
                                  a.n. Kepala PPPPTK Matematika
                                  Kepala Bidang Program dan Informasi




                                  Winarno, M.Sc.
                                  NIP 195404081978101001




                                                                         iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

          A. Latar Belakang ................................................................................. 1

          B. Tujuan .............................................................................................. 2

          C. Ruang Lingkup ................................................................................. 3

          D. Cara Pemanfaatan Modul ................................................................. 3

BAB II PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN ...................... 5

          A. Pengantar ......................................................................................... 5

          B. Tujuan ............................................................................................. 6

          C. Kegiatan Belajar 1: Perkalian Dasar ................................................. 6

          D. Kegiatan Belajar 2: Perkalian Lanjut .............................................. 19

          E. Kegiatan Belajar 3: Pembagian Dasar ............................................. 30

          F. Kegiatan Belajar 4: PembagianLanjut.............................................. 38

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 51

          A. Rangkuman .................................................................................... 51

          B. Tes ................................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60

LAMPIRAN .................................................................................................... 61




                                                                                                                        iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

   Perkalian dan pembagian di SD mulai diajarkan di kelas II semester 2. Sebagai
   pemula agar pembelajaran menjadi bermakna dan dapat memberikan kecakapan
   hidup, perlu adanya pendekatan kontekstual yang permasalahannya diambilkan
   dari cerita yang dekat dengan konteks kehidupan peserta didik. Perkalian
   merupakan topik yang amat krusial/penting dalam pembelajaran matematika sebab
   amat sering dijumpai terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya
   operasi yang lain, pembelajaran perkalian dipilah dalam 2 hal, yaitu perkalian
   dasar dan perkalian lanjut. Perkalian dasar yang dimaksud adalah perkalian dari 2
   (dua) bilangan yang masing-masing merupakan bilangan 1(satu) angka (dalam
   modul ini disebut perkalian 2 (dua) bilangan 1 (satu) angka), sedangkan perkalian
   lanjut adalah perkalian selain perkalian 2 (dua) bilangan 1 (satu) angka.

   Perkalian lanjut atau perkalian bersusun adalah perkalian dua bilangan selain dua
   bilangan satu angka. Jadi dapat berupa perkalian dua angka dengan satu angka,
   satu angka dengan dua angka, tiga angka dengan satu angka, tiga angka dengan
   dua angka, dan seterusnya.

   Sejalan dengan perkalian,        maka pembagian dasar yang dimaksud adalah
   pembagian yang dapat diperoleh langsung dari hafalan perkalian dua bilangan 1
   angka. Sedangkan pembagian lanjut yang dimaksud adalah pembagian yang tidak
   dapat diperoleh secara langsung dari hafalan perkalian dua bilangan 1 angka.

   Ketika peserta didik duduk di kelas III pembagian yang diajarkan adalah
   pembagian panjang atau pembagian bersusun. Pembagian panjang bersifat lanjut,
   jadi sudah bukan merupakan pembagian dasar lagi. Pembagian panjang adalah




                          Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   1
Modul Matematika SD Program BERMUTU


  pembagian yang tak dapat diperoleh langsung dari hafalan perkalian dua bilangan
  1 angka.

  Perkalian, khususnya perkalian dasar yaitu perkalian 2 bilangan satu angka dan
  perkalian dengan bilangan 10 merupakan topik krusial dalam pelajaran matematika
  SD. Mengapa? Sebab perkalian lain yang lebih tinggi tingkatannya dapat dicapai
  secara lebih mudah bila peserta didik paham dan hafal perkalian dasar. Bagaimana
  seseorang membuat perkiraan awal tentang perencanaan yang berhubungan dengan
  target minimal, biaya minimal, biaya cadangan, dan sebagainya, semuanya
  berhubungan erat dengan kemampuan mencongak yang berawal dari perkalian
  dasar tersebut.


B. Tujuan

  Modul ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan dan pendalaman
  tentang pembelajaran materi perkalian dasar dan perkalian lanjut serta pembagian
  dasar dan pembagian lanjut yang dibutuhkan bagi guru matematika SD. Setelah
  mempelajari modul ini baik secara individu (di rumah) maupun secara kelompok
  (di sekolah maupun forum KKG Matematika) diharapkan para guru SD dapat
  meningkatkan kompetensi pengetahuan matematikanya sekaligus kompetensi
  mengajar di sekolah.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas hendaknya guru dapat menerapkan
  secara proporsional sesuai dengan kondisi setempat dan standar kompetensi yang
  harus dicapai peserta didik. Bila penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
  dikenalkan dalam modul ini ternyata efektif untuk mempercepat tujuan pencapaian
  kompetensi (meski diperlukan biaya foto copy) mengapa tidak dilakukan? Sebab
  harus disadari bahwa tidak mungkin pembelajaran yang efektif (sesuai dengan
  teori pembelajaran) dapat dicapai tanpa biaya sama sekali. Semuanya tentu dapat
  dimusyawarahkan dalam upaya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
  yang telah disepakati.




                           Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   2
Modul Matematika SD Program BERMUTU


C. Ruang Lingkup

  Materi dalam modul ini meliputi pembelajaran tentang materi yang terdapat dalam
  standar isi ditambah dengan beberapa materi pengayaan. Modul ini memuat uraian
  tentang pembelajaran: (1) perkalian dasar, (2) perkalian lanjut, (3) pembagian
  dasar, dan (4) pembagian lanjut sesuai dengan standar kompetensi minimal yang
  telah ditentukan pada standar isi. Standar isi tersebut adalah standar materi yang
  tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku saat
  ini.


D. Cara Pemanfaatan Modul

  Modul ini dimulai dengan pembahasan tentang perkalian dasar dan pembagian
  dasar. Pembahasannya dilakukan secara kontekstual artinya berangkat dari
  kehidupan nyata yang dekat dengan kehidupan peserta didik sehari-hari dan
  selanjutnya dimatematikakan. Dimatematikakan artinya diangkat menjadi masalah
  matematika. Masalah matematika yang dimaksud adalah masalah sehari-hari yang
  pemecahannya dilakukan secara matematika menggunakan kaidah-kaidah yang
  berlaku di dalamnya. Tujuannya untuk menarik minat peserta didik menyukai
  matematika.       Sebab   dengan      metode      yang     terurut    dari    konkret     (objek
  sesungguhnya), ke semi konkret (objek sesungguhnya diganti dengan gambar), dan
  diakhiri ke abstrak (hanya dalam bentuk angka-angka, tanda-tanda operasi kali,
  bagi, kurang dari, lebih dari, dan sama dengan) akan menjadikan matematika yang
  sebenarnya abstrak dapat dikurangi tingkat keabstrakannya.

  Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan optimal diperlukan
  perbaikan metode dan penyiapan perangkat pembelajaran yang                              relevan.
  Kesemuanya dapat dilihat dan dipelajari melalui modul ini. Bahkan bila perlu dan
  terpaksa harus foto copy biayanya dapat dirundingkan bersama stake holder
  (komite sekolah) jauh sebelum pelaksanaan pembelajaran. Sebab pembelajaran
  efektif artinya adalah tujuan pembelajaran tercapai secara efisien/hemat. Efisien
  yang dimaksud adalah efisien waktu, tenaga, dan biaya dalam satu kesatuan yang
  saling terkait.




                            Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   3
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Pada modul ini setiap bab hingga penutup (dimulai dari bab II) diberikan beberapa
soal tes. Tujuannya untuk mengukur tingkat ketercapaian pemahaman pengguna
modul. Pengguna (guru) dapat mengetahui tingkat pencapaian pemahamannya
setelah mencocokkannya dengan kunci jawaban. Anda dianggap berhasil dalam
mempelajari modul ini jika mencapai skor minimal 75% dari semua soal yang
diberikan. Bila belum mencapai 75%, disarankan untuk mengulang bab yang
bersangkutan sebelum melanjutkan ke bab berikutnya.

Apabila pengguna menemukan kekurangan, mendapatkan kesulitan, atau ingin
memberikan kritik, dapat menghubungi penulis (Marsudi,M.Sc.Ed) melalui sms
HP 081392173195 atau melalui PPPPTK Matematika dengan alamat Jl. Kaliurang
Km.    6   Sambisari    Condongcatur         Depok      Sleman       Yogyakarta,       e-mail
p4tkmatematika@yahoo.com. Telp. (0274) 881717, Fax. (0274) 885752.




                       Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   4
BAB II
PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN

A. Pengantar

   Masalah

   Hingga saat ini banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam menerima
   pelajaran perkalian dan pembagian. Mereka tidak hafal perkalian dasar (perkalian
   dua bilangan satu angka) akibatnya pelajaran matematika berikutnya akan terasa
   menjadi semakin sulit dan akhirnya ditakuti dan dibenci.

   Berdasarkan pengalaman penulis memandu kunjungan kelompok kerja guru dari
   berbagai kota dan kabupaten ke Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
   dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika selama kurun waktu 16 tahun,
   cara membelajarkan peserta didik supaya terampil perkalian dan pembagian dasar
   masih menjadi masalah di lapangan. Masalah yang dimaksud adalah peserta didik
   sulit memahami dan sulit diajak terampil perkalian dasar (perkalian dua bilangan
   satu angka). Kesalahan itu selanjutnya dibebankan pada guru kelas II. Hal yang
   sama berlaku untuk pembagian dasar di kelas II. Akibatnya pelajaran perkalian
   dan pembagian lanjut di kelas-kelas berikutnya mengalami kesulitan. Sementara
   perkalian dan pembagian harus dikuasai peserta didik sejak dini karena selalu
   terkait dengan pelajaran matematika di kelas-kelas berikutnya bahkan hingga
   jenjang yang lebih tinggi.

   Diduga hal itu terjadi karena pembelajaran awalnya tidak kontekstual dalam arti
   tidak mengaitkan permasalahan dengan konteks kehidupan nyata yang dikenal
   peserta didik sehari-hari. Pengalaman penulis terhadap anaknya sendiri
   menunjukkan hanya dalam waktu satu minggu, anak merasa senang, dan mampu
   menghafal perkalian dasar. Pengalaman tersebut akan disampaikan lebih lanjut
   dalam modul ini.



                         Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   5
Modul Matematika SD Program BERMUTU


   Secara garis besar tulisan ini mengacu pada langkah-langkah pembelajaran
   menggunakan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruner, seorang tokoh
   psikologi pembelajaran dari Amerika Serikat. Langkah-langkah pembelajarannya
   dimulai dari konkret (enactive), semi konkret (econic), dan diakhiri dengan
   abstrak (symbolic).


B. Tujuan

   Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengelola pembelajaran
   perkalian dan pembagian dasar di kelas II serta perkalian dan pembagian lanjut di
   kelas III dan seterusnya. Pembelajaran yang dimaksudkan berangkat dari masalah
   nyata sehari-hari yang dikenal peserta didik dan berlanjut ke bentuk
   matematikanya hingga berakhir dengan keterampilan peserta didik melakukan
   operasi perkalian dan pembagian. Dalam proses pembelajarannya peserta didik
   tidak merasa tertekan, selalu senang, dan KKM terpenuhi.

   Modul ini dikemas dalam empat Kegiatan Belajar (KB) yaitu:
   1. Kegiatan Belajar 1: Perkalian Dasar,
   2. Kegiatan Belajar 2: Perkalian Lanjut,
   3. Kegiatan Belajar 3: Pembagian Dasar, dan
   4. Kegiatan Belajar 4: Pembagian Lanjut.

   Dalam setiap kegiatan belajar akan terdapat latihan yang mengukur pencapaian
   Anda dalam mempelajari modul ini. Lakukanlah setiap kegiatan belajar tersebut
   dengan serius dan praktikkanlah kepada anak didik Anda.


C. Kegiatan Belajar 1: Perkalian Dasar

       Mengapa peserta didik kelas III masih belum mampu menghafal perkalian
       dasar (perkalian dua bilangan satu angka)? Di mana letak kesalahan
       sebagai guru dalam membelajarkan peserta didik pada awalnya? Apakah
       pembelajaran yang diberikan pada kelas sebelumnya belum kontekstual?
       Apakah pembelajaran belum mengajak peserta didik untuk mengonstruksi
       matematika di kepalanya? Apa dampaknya jika peserta didik tidak
       terampil perkalian?



                         Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   6
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Perkalian di SD mulai diajarkan di kelas II semester 2. Sebagai pemula agar
pembelajaran menjadi bermakna dan dapat memberikan kecakapan hidup, perlu
adanya pendekatan kontekstual yang permasalahannya diambilkan dari cerita
yang dekat dengan konteks kehidupan peserta didik. Perkalian merupakan topik
yang amat krusial/penting dalam pembelajaran matematika karena sering dijumpai
terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya operasi yang lain,
pembelajaran perkalian dipilah menjadi dua hal, yaitu perkalian dasar dan
perkalian lanjut. Perkalian dasar yang dimaksud adalah perkalian 2 bilangan satu
angka, sedangkan perkalian lanjut adalah perkalian yang melibatkan paling tidak
sebuah bilangan 2 angka.

Secara matematika yang dimaksud dengan perkalian adalah penjumlahan berulang
dari bilangan-bilangan yang sama pada setiap sukunya.
Di SD, perkalian pertama yang diajarkan adalah perkalian dengan hasil sampai
dengan 50. Itu berarti objek yang dikalikan adalah bilangan 1 sampai dengan 50
sedangkan pengalinya adalah bilangan-bilangan dari 1 sampai dengan 10. Urutan
mana yang didahulukan tidak begitu penting, yang penting peserta didik dapat
mengikutinya secara menyenangkan. Berikut ini adalah contoh pendekatan
kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4. Pertanyaannya dapat
disampaikan secara lisan, peragaannya dengan gambar-gambar (ditempel di papan
tulis meggunakan lakban), dan prosesnya dapat diikuti secara interaktif. Berikut
adalah contoh pendekatan kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4.

Contoh

Awalilah pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan berikut!
Anak-anak, pernahkah kalian melihat kambing?
Kalau pernah, coba kambing itu kakinya berapa?
Kalau kambingnya dua, banyak kaki seluruhnya ada berapa?
Kalau kambingnya tiga, banyak kaki seluruhnya ada berapa?
Setelah pertanyaan direspon oleh peserta didik, guru kemudian dapat mulai
menempelkan gambar-gambar kambing yang telah disiapkan mulai dari 1
kambing, 2 kambing, hingga 3 kambing.


                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   7
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Langkah-langkah pembelajaran berikutnya
Tempelkan di papan tulis gambar-gambar kumpulan kambing mulai dari 1 hingga
3 kambing.

  1 kambing              2 kambing                               3 kambing




 kakinya                   banyak                                    banyak
    4                     kakinya                                    kakinya
                              8                                        12

                                      4                 4       +        4      +       4
    4               4         +

                              8                                         12

Perhatikan bahwa jawaban banyak kaki seluruhnya untuk 2 kambing = 8 dan
banyak kaki seluruhnya untuk 3 kambing = 12 ada kemungkinan antara peserta
didik yang satu dengan yang lain berbeda cara berpikirnya (berbeda konstruksi
dalam pikirannya). Misalnya sebagai berikut.

  2 kambing, banyak kaki seluruhnya = 8
  Konstruksi I: 8 karena membilang kaki kambing satu demi satu sehingga
                 diperoleh hasil 8.
  Kostruksi II: 8 karena kambing I kakinya 4 ditambah kambing II kakinya 4
                sehingga jumlah kakinya 8.
  3 kambing, banyak kaki seluruhnya = 12
  Konstruksi I: 12 karena membilang kaki kambing satu demi satu sehingga
                  diperoleh hasil 12
  Konstruksi II: 12 karena kambing I kakinya 4 ditambah kambing II kakinya 4
                  ditambah kambing III kakinya 4.
  Konstruksi III: 12 karena kaki 2 kambing sebelumnya sudah dihitung = 8
                  ditambah kambing ketiga kakinya 4 sehingga hasilnya 12.




                        Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   8
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Guru kemudian memberikan konfirmasi bahwa banyaknya kaki untuk:
1 kambing = 4 sebab 4 adalah fakta
2 kambing = 8 sebab 8 = kaki kambing I + kaki kambing II = 4 + 4
3 kambing = 12 sebab 12 = kaki kambing I + kaki kambing II + kaki kambing III
= 4 + 4 + 4.
Selanjutnya guru memberikan arahan apabila 1 kambing kakinya 4 artinya banyak
kaki seluruhnya untuk:
1 kambing = 1 × 4 … (dibaca 1 kali 4)
2 kambing = 2 × 4 … (dibaca 2 kali 4)
3 kambing = 3 × 4 … (dibaca 3 kali 4, dan seterusnya)

Dari peragaan dan bentuk perkalian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak kaki
seluruhnya untuk:
1 kambing = 1 × 4 = 4
2 kambing = 2 × 4 = 8        (sebab kaki kambing I + kaki kambing II = 4 + 4)
3 kambing = 3 × 4 = 12 (sebab kaki kambing I + kaki kambing II + kaki
                               kambing III = 4 + 4 + 4 = 12, atau “jumlah
                               sebelumnya + 4“ yakni = 8 + 4 = 12)
4 kambing = 4 × 4        = … jawaban yang diharapkan = 16
                                                                           Hasil perkalian
5 kambing = 5 × 4        = … jawaban yang diharapkan = 20                  hingga 3
                                                                           kambing sebagai
6 kambing = 6 × 4        = … jawaban yang diharapkan = 24
                                                                           penanaman
7 kambing = 7 × 4        = … jawaban yang diharapkan = 28                  konsep, lainnya
                                                                           peserta didik
8 kambing = 8 × 4        = … jawaban yang diharapkan = 32                  yang melengkapi
                                                                           dalam bentuk
9 kambing = 9 × 4        = … jawaban yang diharapkan = 36                  kerja kelompok.

10 kambing = 10 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 40


Catatan

Isian selengkapnya untuk 4 kambing, 5 kambing dan seterusnya hingga 10
kambing dikerjakan (diteruskan) oleh peserta didik secara kelompok.
 1. Pengalaman telah membuktikan bahwa dalam kegiatan mencari hasil kali
     untuk 4 kambing, 5 kambing, dan seterusnya ternyata ada peserta


                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   9
Modul Matematika SD Program BERMUTU


    didik/kelompok peserta didik yang menemukan jumlah kumulatif yakni
    jumlah sebelumnya ditambah jumlah sesudah itu.
 2. Bila ada peserta didik yang menanyakan bagaimana kalau menuliskannya
    tidak panjang (maksudnya hanya menuliskan hasilnya saja) sebaiknya
    dijawab terserah asal hasilnya benar. Tujuannya untuk membuat peserta
    didik yang berpikir cepat dapat merasa puas.
 3. Setelah waktu dianggap cukup guru kemudian mengadakan konfirmasi
    mengenai jawaban yang diharapkan.
 4. Agar peserta didik lebih senang dan antusias setiap kali membacakan hasil,
    tanyakan siapa yang benar supaya tunjuk jari.
 5. Setelah peserta didik menemukan tabel perkalian (dengan cara mereka
    sendiri) seperti perkalian dengan bilangan empat di atas, guru dapat
    meneruskannya dengan pembinaan keterampilan perkalian dengan bilangan
    empat.


Cara membina keterampilan

Salah satu cara untuk membina keterampilan agar peserta didik hafal perkalian 2
bilangan 1 angka adalah dengan teknik bertanding (kompetisi) baik antar
kelompok peserta didik maupun antar peserta didik secara individu. Cara
kompetisi (persaingan untuk memenangkan pertandingan) ini dimaksudkan agar
setiap peserta didik memiliki motivasi (semangat) untuk memenangkan
pertandingan. Tujuannya adalah agar secara pribadi setiap peserta didik tidak
merasa diremehkan karena merasa dianggap bodoh oleh teman-temannya.
Sehingga diharapkan, dalam hati peserta didik selalu timbul semangat untuk
harus hafal sehingga dapat memenangkan pertandingan. Dampak yang diharapkan
adalah pembelajaran perkalian dasar dapat mencapai tujuan secara lebih cepat dan
menyenangkan.

Langkah-langkah pembinaan keterampilannya dimulai dari permainan kelompok,
permainan wakil kelompok, dan diakhiri dengan permainan individual. Terakhir
bila perlu disempurnakan dengan mencongak saat peserta didik akan pulang
sekolah. Peserta didik yang dapat menjawab benar langsung dibolehkan pulang


                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   10
Modul Matematika SD Program BERMUTU


sementara peserta didik yang menjawab salah ditahan kepulangannya. Penahanan
untuk pulang dilakukan sampai dengan giliran terakhir peserta didik yang
menjawab benar. Tujuannya agar pelajaran matematika berikutnya dapat
berlangsung lebih lancar dan tetap menyenangkan. KKM dapat selalu tercapai
hingga cita-cita nasional “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” menuju warga
negara yang kompeten mengatasi masalah dalam kehidupannya tercapai secara
elegan, jujur, adil, dan bermartabat.

Sarana untuk membina keterampilan
Sarana untuk membina keterampilan terdiri dari dua macam, yakni kartu guru dan
kartu peserta didik.       Kartu guru digunakan guru untuk            menanyakan bentuk
perkaliannya dan kartu peserta didik digunakan peserta didik untuk menunjukkan
hasil perkalian yang dimaksud. Kartu guru bagian belakangnya dilapisi dengan
kain flanel atau busa sehingga dapat ditempelkan di papan flanel. Selain itu di
bagian belakang kartu perlu ditulis dengan ballpoin kunci jawaban dari kartu
perkalian yang dimaksud. Tujuannya agar guru tanpa harus mengecek kartunya
sudah dapat meyakini apakah kartu jawaban yang ditunjukkan peserta didik itu
benar atau salah. Misal untuk kartu perkalian 6 × 4 di bagian belakangnya ditulis
kecil angka 24.


Spesifikasi

Kartu guru dan kartu peserta didik dirancang sekecil mungkin namun tetap
terbaca oleh peserta didik di seluruh ruang kelas. Tujuannya agar kartu guru tetap
dapat terbaca dan mudah diacak oleh tangan guru. Kartu peserta didik juga irit
bahan namun tetap dapat dilihat jelas oleh guru dan peserta didik secara klasikal.
Untuk itu spesifikasi dari masing masing kartu seperti berikut.

o Bentuk dan Ukuran Kartu
   Kartu guru berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebarnya
   masing-masing 10 cm dan 5 cm (untuk kartu guru) serta 5 cm dan 5 cm (untuk
   kartu peserta didik).
                            Kartu Guru                      Kartu Peserta
                                                                didik
                             6×4        5 cm                        24 5 cm

                              10 cm                               5 cm

                       Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   11
Modul Matematika SD Program BERMUTU


o Jumlah Kartu
        Untuk suatu permainan, misal pembinaan keterampilan mengalikan dengan
        bilangan 4, satu set untuk kartu guru berjumlah 10 dan satu set untuk kartu
        peserta didik juga berjumlah 10.

                                Kartu Guru

                        1×4                     6×4
                         2×4                         7×4
                          3×4                             8×4
                              4×4                           9×4
                                 5×4                          10 × 4


                                           1 set kartu


         Kartu Peserta                          Kartu Peserta                         Kartu Peserta
         didik                                  didik                                 didik

4              24                      4              24                      4             24
    8               28                      8              28                     8              28
         12              32                     12              32                    12              32
              16           36                        16           36                       16          36
                   20           40                        20           40                       20          40


           1 set kartu                            1 set kartu                           1 set kartu

Langkah-langkah pembinaan keterampilan

o Langkah 1. Permainan Kelompok
        Pada saat permainan kelompok ini peserta didik boleh melihat tabel (tabel
        perkalian)
        Satu kelompok dalam hal ini dapat ditentukan guru, misal 1 kelompok
        anggotanya 2 orang yaitu dua orang peserta didik yang duduknya
        berdampingan atau 1 kelompok anggotanya 3 orang. Setiap 1 kelompok
        peserta didik diberikan 1 set kartu peserta didik yaitu kartu-kartu hasil kali
        sebanyak 10 kartu.

        Guru mendatangi kelompok demi kelompok peserta didik secara bergiliran
        untuk memberikan tebakan perkalian (misal pada saat itu yang akan

                                 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD        12
Modul Matematika SD Program BERMUTU


  diterampilkan adalah perkalian dengan bilangan 4). Caranya dengan mengacak
  1 set kartu guru (kartu perkalian dengan bilangan 4 sebanyak 10 kartu). Guru
  menanyakan bentuk perkaliannya menggunakan kartunya dan peserta didik
  menjawabnya juga menggunakan kartunya. Sebelum menjawab kartu yang
  ditunjukkan guru, masing-masing anggota kelompok boleh melihat tabel
  perkalian, setelah menemukan hasilnya terus mencari kartu yang dimaksud dan
  kemudian menunjukkannya kepada guru.

  Jika kartu jawaban yang ditunjukkan ke guru benar, guru memberikan
  penghargaan dengan isyarat, misalnya mengacungkan ibu jari, dan bila salah,
  peserta didik masih diberi kesempatan untuk membenarkannya dengan
  mengambil kartu lain yang paling tepat hingga mendapat isyarat benar dari
  guru.


  Catatan
  Guru dalam permainan ini minimal mendatangi masing-masing kelompok
  peserta didik hingga 3 kali sebab pada umumnya hingga 3 kali dikunjungi itu
  keadaan kelas sudah mulai bergairah. Ingat, di balik kartu perkalian yang
  dipegang guru harus ada tulisan kunci jawabannya (tulisannya kecil sehingga
  tidak terbaca oleh peserta didik dan penulisannya jangan sampai terbalik) agar
  guru secara yakin dapat mengetahui apakah kartu jawaban peserta didik yang
  ditunjukkannya saat itu benar atau salah.


o Langkah 2. Permainan Wakil Kelompok

  Pada permainan ini peserta didik masih boleh melihat catatan.
  Permainan pada langkah ini diadakan pada jam tatap muka yang sama dengan
  langkah 1. Permainannya adalah adu cepat menempel kartu hasil kali ke papan
  flanel. Tiap ronde permainan disuruh maju 3 orang peserta didik dari kelompok
  yang berlainan. Peserta didik yang paling cepat menempelkan kartu jawaban
  benar dinyatakan sebagai pemenang. Jika ada peserta didik yang kalah dan
  belum puas, serta ingin diadu lagi diberi kesempatan setelah semua peserta
  didik sudah mendapat giliran maju.


                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   13
Modul Matematika SD Program BERMUTU


   Setelah jam matematika selesai, guru dapat menghentikan permainan dan
   mengatakan kalau permainannya akan dilanjutkan pertemuan berikutnya.
   Kepada peserta didik perlu disampaikan aturan permainan untuk pertemuan
   berikutnya. Aturannya “Kalau hari ini anak-anak masih boleh melihat catatan
   tetapi untuk permainan besok mereka tidak boleh membuka lagi catatannya”.
   Tujuannya agar setiap peserta didik berkesempatan untuk menghafalkannya di
   rumah dengan penuh semangat. Cara ini dimaksudkan agar hafal perkalian
   dasar khususnya perkalian dengan bilangan 4 dapat tercapai tanpa peserta didik
   merasa dipaksa dan mendapat hukuman bila tidak hafal. Motivasi tumbuh dari
   kemauan pribadi mereka sendiri karena keinginannya untuk jadi pemenang
   pada permainan pada pertemuan berikutnya.


   Catatan
   Dengan guru mengumumkan bahwa permainan akan dilanjutkan pada
   pertemuan berikutnya dan pada permainan besok peserta didik tidak boleh
   melihat catatan, akan memicu peserta didik untuk bersemangat menghafal
   perkalian tanpa harus dipaksa karena termotivasi untuk tidak ingin kalah dalam
   pertandingan.

   Jika peserta didik sudah hafal perkalian dasar (perkalian 2 bilangan 1 angka)
   sejak kelas 2, maka harapan untuk lancar mengikuti pelajaran di kelas-kelas
   berikutnya akan semakin dapat tercapai.


o Langkah 3. Permainan Individual
   Permainan ini diadakan pada pertemuan berikutnya dan pada permainan ini
   peserta didik jelas tidak boleh lagi melihat catatan.
   Setiap ronde permainan dipanggil tiga orang peserta didik untuk adu cepat
   menempel kartu hasil kali ke papan flanel. Begitu ketiga orang peserta didik
   yang dipanggil maju selesai menempelkan kartu jawabannya, guru segera
   menindaklanjuti dengan menempelkan kartu perkalian yang dicabutnya tadi ke
   papan flanel seraya menanyakannya ke seluruh peserta didik apakah semua
   kartu yang ditempelkan temanmu benar. Jika dijawab benar, guru kemudian


                      Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   14
Modul Matematika SD Program BERMUTU


   mengklarifikasi bahwa sesuai kenyataan yang tercepat menjawab benar adalah
   si A, nomor 2 si B, dan nomor 3 si C. Sehingga juara pertama si A, juara kedua
   si B, dan juara ketiga si C.

   Permainan kemudian dilanjutkan pada giliran 3 orang peserta didik berikutnya,
   demikianlah seterusnya hingga semua peserta didik mendapat giliran maju.
   Jika peserta didik yang merasa kalah belum puas, guru dapat melanjutkannya
   dengan meminta maju tiga orang-tiga orang yang merasa kalah untuk
   bertanding hingga waktu yang dirasakan untuk membina keterampilan
   dianggap cukup.


o Langkah 4. Mencongak (bila dianggap perlu)
   Mencongak diadakan setelah beberapa perkalian dasar selesai diajarkan. Misal
   peserta didik sudah menyelesaikan perkalian dasar dengan bilangan 1 sampai
   5. Mencongak diadakan saat peserta didik akan pulang sekolah sehingga
   mereka sudah tidak mempunyai beban lagi kecuali ingin pulang dan bermain.
   Pada permainan ini peserta didik diminta berbaris dari ruangan kelas dan guru
   menghadang di pintu keluar dengan menyiapkan daftar perkalian yang akan
   ditanyakan ke peserta didik secara mencongak. Peserta didik secara bergilir
   ditanyai satu demi satu secara acak perkalian bilangan satu angka. Bila
   menjawab benar dibolehkan pulang, dan bila menjawab salah ditahan untuk
   berdiri menunggu hingga giliran peserta didik terakhir yang menjawab benar.
   Peserta didik-peserta didik yang disuruh berdiri itu kemudian tidak akan
   dihukum atau dimarahi melainkan dinasehati untuk rajin menghafal agar tidak
   malu dengan temannya karena disuruh berdiri sementara teman yang hafal
   terus boleh pulang.
Untuk perkalian dengan bilangan 3, pendekatan kontekstual yang diberikan dapat
berupa kursi berkaki 3(tiga) dengan menanyakan banyaknya kaki untuk 1 kursi, 2
kursi, hingga 3 kursi, dan agar lebih lancar dalam menerima konsep perkalian
dengan bilangan 3 ini guru dapat meneruskannya dengan menempelkan gambar-
gambar kursi berkaki 3 ini mulai dari 1 kursi , 2 kursi, hingga 3 kursi. Atau boleh
pula menanyakan ke peserta didik pernahkah kalian melihat becak? Kalau pernah,


                         Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   15
Modul Matematika SD Program BERMUTU


becak itu rodanya berapa? Kalau becaknya dua, banyak roda seluruhnya berapa?
Kalau becaknya tiga banyak roda seluruhnya berapa? seraya menempelkan
gambar becak mulai dari 1 becak, 2 becak hingga 3 becak.

 1 becak               2 becak                            3 becak                    4 becak




rodanya = 3         rodanya = 6                       rodanya = 9                       ?

Pembelajaran berikutnya sejalan dengan perkalian dengan bilangan 4 di atas.
Perhatikan bahwa untuk kambing, jika yang diperhatikan tanduknya atau
telinganya maka merupakan perkalian dengan bilangan 2, jika yang diperhatikan
ekornya maka akan merupakan perkalian dengan 1.



LATIHAN 1

Jawablah dengan cara melingkari pilihan jawaban yang Anda anggap paling tepat.

1. Dari perkalian-perkalian berikut yang dikategorikan sebagai bentuk perkalian
   dasar adalah ....

   (A) 8 × 9        (B) 18 × 4      (C) 3 × 24        (D) 2 × 36        (E) 36 × 1

2. Kompetensi ialah kemampuan yang ditunjukkan oleh seseorang yang
   tercermin pada kegiatannya dalam ....

   (A) Berpikir dan berhitung       (B) Berpikir dan berkhayal          (C) Menyimpulkan
   (D) Mengambil tindakan           (E) Berpikir dan bertindak

3. Pembelajaran kontekstual dalam matematika ialah pembelajaran sebuah topik
   baru sebelum topik itu diformalkan secara matematika (dalam bentuk angka-
   angka, tanda tanda operasi seperti +, – , × , : , dan tanda-tanda relasi seperti
   <, >, = ). Pembelajaran tersebut sebelum diformalkan secara matematika
   sebaiknya ....



                        Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   16
Modul Matematika SD Program BERMUTU


   (A) Diawali dengan cerita yang menarik
   (B) Diawali dengan pemecahan masalah
   (C) Diawali dengan konteks kehidupan nyata yang dikenal peserta didik
   (D) Diakhiri dengan latihan
   (E) Diakhiri dengan mencongak

4. Berikut adalah objek perkalian dasar dengan bilangan 2.
   (A) Kuda ditinjau dari banyak kakinya
   (B) Mobil ditinjau dari banyak rodanya
   (C) Sepeda motor ditinjau dari banyak rodanya
   (D) Becak ditinjau dari banyak rodanya
   (E) Gajah ditinjau dari banyak ekornya

5. Agar perkalian dengan bilangan 5 tidak membuat peserta didik yang
   jempolnya bercabang merasa tersinggung atau diledek temannya maka
   pembelajaran awalnya dimulai dari konteks berikut, kecuali ....
   (A) Bintang ditinjau dari banyak cabangnya
   (B) Sebuah tangan ditinjau dari banyak jarinya
   (C) Sate telur puyuh ditinjau dari banyak telur dalam setiap tusuknya yang
        berjumlah 5
   (D) Beberapa daun ketela pohon yang dipilih dengan banyak jarinya 5
   (E) Beberapa plastik transparan yang setiap plastiknya berisi jambu 5 buah

6. Penggunaan konteks kehidupan sehari-hari haruslah disesuaikan dengan
   lingkungan peserta didik atau hal yang dialami peserta didik atau dapat
   dibayangkan peserta didik. Manakah yang lebih cocok digunakan untuk
   mengawali pembelajaran tentang perkalian dengan bilangan tiga (3) untuk
   peserta didik di daerah pedesaan?
   (A) Sebuah bajaj ditinjau dari banyak rodanya
   (B) Sebuah becak ditinjau dari banyak roda
   (C) Sebuah alat musik triangle ditinjau dari banyak sudutnya
   (D) Sebuah bemo ditinjau dari banyak rodanya
   (E) Seekor kambing ditinjau dari banyak kakinya

7. Tahapan matematisasi horisontal berikut ini yang paling tepat sesuai tahapan
   berpikir peserta didik usia sekolah dasar adalah ....

                      Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   17
Modul Matematika SD Program BERMUTU


    (A) masalah nyata         model-model matematika             matematika formal
    (B) masalah nyata        matematika formal          model-model matematika
    (C) model-model matematika             masalah nyata        matematika formal
    (D)   model-model matematika           matematika formal          masalah nyata
    (E)   matematika formal        model-model matematika            masalah nyata

8. Berikut ini yang merupakan contoh dari model-model matematika adalah ....
    (A) Sedotan satuan dan ikatan sedotan puluhan
    (B) Gambar kambing di papan tulis
    (C) Beberapa plastik yang masing-masing berisi 5 buah apel
    (D) Beberapa becak di pinggir jalan
     (E) 4 x 5 = 20

9. Jika terdapat 8 kambing, maka banyaknya kaki kambing dapat kita tulis dalam
   bentuk perkalian sebagai ....
    (A) 4 x 8 = 32
    (B) 8 x 4 = 32
    (C) 8 + 8 + 8 + 8 = 32
    (D) 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 32
    (E)   32

10. Jika terdapat 23 kambing, bagaimana cara paling mudah untuk menghitung
   banyak kaki kambing?
    (A) Membilang kaki kambing satu per satu
    (B) Menjumlahkan kaki dari tiap-tiap kambing
    (C) Mengalikan dengan memisahkan dulu 20 kambing dengan 3 kambing
    (D) Mengalikan 23 x 4
    (E)   Mengalikan 4 x 23

11. Dalam kegiatan mencari jumlah roda becak untuk 4 becak, 5 becak, dan
    seterusnya, ada beberapa cara yang dilakukan oleh peserta didik yang
    dianggap benar, kecuali ....
    (A) membilang banyaknya roda mulai dari becak pertama sampai banyaknya
          becak yang ditentukan

                      Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   18
Modul Matematika SD Program BERMUTU


        (B) menjumlahkan bilangan tiga sebanyak jumlah becak yang ditentukan,
               karena setiap 1 becak mempunyai 3 roda
        (C) menjumlahkan secara kumulatif yakni jumlah roda becak sebelumnya
               ditambah roda becak selanjutnya hingga mencapai jumlah becak yang
               ditentukan
        (D) mengalikan banyaknya becak dengan angka 3, karena 1 becak mempu-
               nyai roda sebanyak 3
        (E) mengalikan angka 3 dengan banyaknya becak yang ditentukan


D. Kegiatan Belajar 2: Perkalian Lanjut


       Mengapa peserta didik kelas III tidak terampil mengalikan dua bilangan
       selain kedua bilangannya satu angka? Mengapa peserta didik kelas IV
       tidak terampil mengalikan dua bilangan yang salah satunya dua angka atau
       lebih. Perlukah guru mengetahui alasan mengapa perkalian dua bilangan
       yang lebih dari dua angka harus dilkukan dengan cara bersusun panjang
       atau pendek. Mengapa peserta didik lebih suka perkalian yang susun
       pendek?
       Bagaimana cara terbaik mengenalkan bilangan tiga angka (100 hingga
       999) sebelum mengenalkan perkalian yang melibatkan bilangan 3 angka
       atau lebih?


   Pada perkalian lanjut (perkalian yang melibatkan bilangan lebih dari 1 angka)
   kaidah yang menjadi dasar penerapan adalah sifat-sifat pada perkalian yaitu
   komutatif     (bolak-balik     sama),      distributif    (penyebaran),        dan     asosiatif
   (pengelompokan).


   1. Sifat komutatif (bolak balik sama)


        a × b=b × a




                            Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   19
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Ilustrasi

Perhatikan susunan gambar-gambar ayam berikut


                                           6 = 3 × 2 =                                   2




                                                                        3
   2     +    2      +      2
                                                                   generalisasi
             3 × 2
                                              a × b=                                      b
                                              =


                                                                        a

Mengapa 3 × 2 = 2 × 3 sehingga generalisasinya menjadi a × b = b × a?
Penalarannya adalah seperti berikut.


             6=3 × 2                               6=2 × 3



                                 2                                  3



               3
                                                       2




Berdasarkan peragaan gambar yang dapat diamati, mana yang lebih banyak.
Apakah ”3 × 2” atau “2 × 3”. Mengapa “3 × 2 = 2 × 3”? Apa sebenarnya
yang membedakan antara “3 × 2 dengan 2 × 3”? Itulah beda penalarannya
antara
                      3 × 2 dengan 2 × 3



                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   20
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Sebelum dibahas lebih lanjut tentang perkalian dua bilangan yang melibatkan
bilangan 2 angka atau lebih berikut akan diperkenalkan gambaran peragaannya
yakni peragaan menggunakan Blok Dienes. Dalam peragaannya Dienes
mengelompokkan bilangan menurut banyaknya satuan, puluhan, ratusan, dan
terakhir ribuan.
Berikut adalah contoh peraga untuk bilangan 1245 dengan Blok Dienes.



              Ribuan      Ratusan         Puluhan       Satuan




                                                     1 2 4 5



Peraga blok Dienes di atas membedakan secara tajam perbedaan antara satuan
yang berbentuk kubus kecil dengan puluhan yang berbentuk batangan, ratusan
berbentuk kepingan, dan ribuan yang berbentuk kubus besar. Setiap 10 buah
satuan dapat ditukar dengan 1 batang puluhan, 10 batang puluhan dapat ditukar
dengan 1 keping ratusan, dan terakhir setiap 10 keping ratusan dapat ditukar
dengan 1 kubus besar ribuan.
Peragaan lebih lanjut seperti misalnya bilangan puluh ribuan, ratus ribuan, jutaan,
dan seterusnya cukup dibayangkan saja di alam pikiran.

       Puluh jutaan dibayangkan sebagai banyaknya batangan puluhan juta
       Ratus jutaan dibayangkan sebagai banyaknya kepingan ratusan juta
       Satu milyaran dibayangkan sebagai sebuah kubus besar yang isinya 1
       milyar.

Selanjutnya

       Puluh milyaran dibayangkan sebagai banyaknya batangan puluhan milyar
       Ratus milyaran dibayangkan sebagai banyaknya kepingan ratusan milyar
       Satu triliunan dibayangkan sebagai sebuah kubus besar yang isinya 1
       milyar.



                       Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   21
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Demikianlah seterusnya tanpa pernah ada batasnya. Seterusnya hanyalah pola dari
bentuk batangan, kepingan, dan kubus yang lebih besar dari sebelumnya.

2. Sifat distributif (penyebaran)
       i. a × (b + c) = (a × b) + (a × c)

         ii. a × (b + c + d) = (a × b) + (a × c) + (a × d)

   Ilustrasi dengan pendekatan luas persegi panjang seperti berikut.

   i.    a × (b + c) = (a × b) + (a × c)




                                      a × c              c

         a × (b + c) =

                                     a × b               b


                                        a

   ii. a × (b + c + d) = (a × b) + (a × c) + (a × d)

                                     a × d                d



         a × (b + c + d) =           a × c                c




                                     a × b                b


                                         a

Dari gambar (i) menunjukkan bahwa

        a × (b + c) = (a × b) + (a × c)



                         Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   22
Modul Matematika SD Program BERMUTU


sementara itu dari gambar (ii) menunjukkan bahwa

   a × (b + c + d) = (a × b) + (a × c) + (a × d)


Kedua sifat distributif tersebut dalam matematika dikenal dengan sebutan sifat
distributif kiri perkalian terhadap penjumlahan.

Contoh (Pengalinya 1 angka)

Tunjukkan peragaan dari

1) 2 × 43 = …
2) 3 × 43 = …
3) 2 × 213 = …
4) 3 × 213 = …
5) 6 × 213 = …

Jawab

1) 2 × 43 = …
                                      Berdasarkan peragaan ini maka
         Puluhan     Satuan
                                       2 kumpulan benda yang masing-masing
                                       berisi 43 setelah dijadikan 1 kumpulan

                          4 3          hasilnya adalah 86.

                                       Maka
                                           2 × 43 = 2 × (40 + 3)
                          4 3                       = (2 × 40) + (2 × 3)

          Kumpulkan menjadi                         = 80 + 6
            satu kumpulan                           = 86
                                      Demikianlah konsep/pengertian mengapa:
                                      2 × 43 = 86. Dengan teknik bersusun:
                            8 6                            Pul Sat
                                                             4    3
                                                                  2
                                                                        ×
                                                             8    6


                      Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   23
Modul Matematika SD Program BERMUTU


2) 3 × 43 = …
     Puluhan       Satuan            Berdasarkan peragaan ini maka
                                     3 kumpulan benda yang masing-masing
                                     berisi 43 setelah dijadikan 1 kumpulan
                         4 3         hasilnya adalah 129.

                                     Maka
                                     3 × 43 = 3 × (40 + 3)
                         4 3                  = (3 × 40) + (3 × 3)
                                              = 120       + 9
                                              = 129
                         4 3
                                     Perhatikan sebelumnya bahwa 3 kumpulan
    Kumpulkan menjadi                benda yang masing-masing berisi 43 setelah
      satu kumpulan                  dijadikan 1 kumpulan hasilnya terdiri dari
                                     kumpulan (grup) maksimal anggotanya
                                     kurang dari 10, maka setiap 10 batangan harus
                                     dijadikan 1 kelompok baru dalam bentuk
                                     kepingan (ratusan). Sehingga

                                             12 puluhan dan 9 satuan

                                        Diubah menjadi

                                             1 ratusan, 2 puluhan, dan 9 satuan
                                        Sehingga diperoleh:

                     1 2 9                   3 × 43 = 129.
                                        Dengan cara bersusun diperoleh:
                                             3 × 43 = 43 × 3 = 129.
      Rat   Pul     Sat

               4     3              Keterangan
                                    :
                     3
                            ×       Sat = 3 × Sat = 3 = Sat = 9 = Pul Sat
            12       9                                                 9
                                                                   0

                                    Pul = 4 × Sat = 3 = Pul = 12 = Rat Pul
        1      2     9                                                          1      2

                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   24
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Cara penalaran lainnya adalah dengan kerangka berpikir seperti berikut.


        Rat    Pul    Sat

                 4     3

                                       Keterangan
                       3               :
                            ×
                2      9               Sat = 3 × Sat = 3 = Sat = 9 = Pul Sat
                                                                                  0     9
         1       0
                            +          Pul = 4 × Sat = 3 = Pul = 12 = Rat Pul

         1       2     9                                                          1     2


Dengan teknik tersebut di atas maka 3 × 43 = 43 × 3 = 129.


3) 2 × 213 = …
                                                    Berdasarkan peragaan ini maka
     Ratusan         Puluhan     Satuan
                                                    2 kumpulan benda yang masing-
                                                    masing berisi 213 setelah dijadikan
                                                    1 kumpulan hasilnya adalah 426.
                                      2 1 3

                                                    Maka

                                                    2 × 213 = 2 × (200 + 10 + 3)
                                   2 1 3
                                                       = (2 × 200) + (2 × 10) + (2 × 3)
               Jadikan menjadi satu
                                                       =       400   +       20   +     6
                    kumpulan
                                                       = 426

                                                     Secara bersusun

                                                       Rat Pul Sat
                                   4 2 6                        1    3
                                                           2
                                                                     2
                                                                         ×
                                                           4    2    6

                       Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   25
Modul Matematika SD Program BERMUTU


4) 3 × 213 = …

     Ratusan      Puluhan      Satuan
                                               Berdasarkan peragaan ini maka
                                               3 kumpulan benda yang masing-
                                               masing berisi 213 setelah dijadikan 1
                                   2 1 3
                                               kumpulan hasilnya adalah 639.


                                               Maka
                                   2 1 3       3 × 213 = 3 × (200 + 10 +3)
                                                          = (3 × 200) + (3 × 10)+(3 × 3)
                                                          =        600 + 30        + 9
                                   2 1 3                  = 639.

            Jadikan menjadi satu
                                                Dengan teknik perkalian bersusun
                 kumpulan

                                                              Rat Pul Sat
                                                               2   1     3
                                                                         3
                                   6 3 9                                     ×
                                                               6   3     9

Catatan

  1. Anda tentu dapat merasakan peragaan bilangan disandingkan dengan
     bilangan yang dimaksud dalam bentuk lambang akan lebih jelas diterima
     peserta didik daripada langsung ke lambang.
  2. Menurut Bruner (salah seorang psikolog pembelajaran matematika
     Amerika) urutan pembelajaran terbaik adalah dari (1) konkret (econic):
     berupa objek sesungguhnya, (2) semi konkret (enactive): objek
     sesungguhnya diganti dengan gambar, dan (3) abstrak (symbolic): semua
     sajian hanya dalam bentuk lambang-lambang (angka-angka, tanda–tanda
     operasi +, – , × , : , serta tanda–tanda relasi <, >, dan = saja).
  3. Pembelajaran yang langsung ke lambang adalah pembelajaran yang
     langsung abstrak. Sehingga tidak heran kalau banyak siswa yang tidak
     paham.



                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   26
Modul Matematika SD Program BERMUTU


5) 6 × 213 = …


     Ratusan     Puluhan      Satuan           Ratusan         Puluhan      Satuan




                                 2 1 3                                         2 1 3




                                 2 1 3                                         2 1 3




                                 2 1 3                                         2 1 3



                                 Jadikan menjadi
                                  satu kumpulan




                                                                       1 2 7 8



Setelah peserta didik memahami bilangan 3 dan 4 angka dalam bentuk gambar
(semi-konkret), akan lebih mudah mereka untuk memahami sajian yang hanya
dalam bentuk angka-angka saja.



                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   27
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Untuk perkalian bersusun dengan menyimpan ini penalaran selengkapnya adalah
seperti berikut.


    Rib     Rat    Pul       Sat

             2     1          3
                                              Keterangan:
                              6
                                              Sat = 3 × Sat = 6 = Sat = 18
                                    ×
            12     6         18               Pul = 1 × Sat = 6 = Pul = 6

     1             1                          Rat = 2 × Sat = 6 = Rat = 12
                                    +
     1       2     7          8


    Jadi 213 × 7 = 1.278 (seribu dua ratus tujuh puluh delapan).


Contoh (Pengalinya Puluhan)
Tentukan
1) 80 × 213 = …

    Jawab

 Puluh       Rib   Rat        Pul       Sat
 Rib
                       2       1         3
                                                       Keterangan:
                               8         0
                                                        Sat = 3 × Sat = 0 = Sat = 0
                                              ×
             16        8      24        0               Sat = 3 × Pul = 8 = Pul = 24

      1                2                                Pul = 1 × Pul = 8 = Rat = 8
                                              +
     1       6     10           4       0              Rat = 2 × Pul = 8 = Rib = 16

             1
                                              +
     1       7         0       4        0


    Jadi 213 × 80 = 17.040 (tujuh belas ribu empat puluh).

                           Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   28
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Cara Singkat

                                                  Keterangan:

            Rib   Rat    Pul     Sat               Sat = 3 × Sat = 6 = Sat = 18

                                  3                                         = Pul Sat
                  2       1
                                                                                  1     8
                                  6
                                        ×
                                                  Pul = 1 × Sat = 6 = Pul = 6
                  2       6       8
                                                                            =    Rat Pul
            1     0       1                                                       0     6
                                        +
            1     2       7       8               Rat = 2 × Sat = 6 = Rat = 12

                                                                            =    Rib Rat
                                                                                  1     2
 Jadi 213 × 7 = 1.278.



 Puluh      Rib   Rat    Pul     Sat
   Rib
                  2       1       3
                                               Keterangan:

                          8                     Sat = 3 × Pul = 8 = Pul = 24
                                        ×
            6     8       4                     Pul = 1 × Pul = 8 = Rat = 8

    1             2                            Rat = 2 × Pul = 8 = Rib = 16
                                        +
    1       7     0       4                   Kotak kosong artinya isi bagian satuannya
                                              tidak ada, sama dengan isinya = 0.


 Dengan demikian maka 213 × 80 = 17.040.


 Contoh (Pengalinya 2 angka, keduanya tidak nol)
 Tentukan
 2) 87 × 213 = …



                        Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   29
Modul Matematika SD Program BERMUTU


   Jawab


   Puluh     Rib       Rat    Pul     Sat
   Rib                                                Keterangan:
                       2       1        3
                                                      213          × Sat = 6 =      1 2 7 8 sat
                               8        6
                                                      213          × Pul = 8 = 1 7 0 4 pul
                                               ×
                       2                8                                                          +
              1                7
                                                       213     ×       86    = 1 8 3 1 8 sat
      1       7        0       4
                                              +
      1       8   3     1    8
                  3
   Dengan demikian maka 213 × 86 = 18.318.


   Latihan
   Dengan cara bersusun, kerjakanlah soal-soal berikut ini.
   1. 213 × 2 = ...                         11. 183 ×   4 = ...
   2. 132 × 3 = ...                         12. 234 ×   7 = ...
   3. 144 × 2 = ...                         13. 365 ×   5 = ...
   4. 323 × 3 = ...                         14. 483 ×   20 = ...
   5. 412 × 4 = ...                         15. 621 ×   50 = ...
   6. 342 × 2 = ...                         16. 444 ×   60 = ...
   7. 521 × 4 = ...                         17. 325 ×   12 = ...
   8. 231 × 2 = ...                         18. 816 ×   34 = ...
   9. 333 × 3 = ...                         19. 256 ×   46 = ...
   10. 442 × 3 = ...                        20. 567 ×   33 = ...


E. Kegiatan Belajar 3: Pembagian Dasar

    Pernahkah peserta didik di SD khususnya di kelas II semester 2 diberikan
    pengalaman membagi 6 dengan 2, yakni salah seorang peserta didik diminta
    tolong membagi rata (sama banyak) 6 buah pensil kepada dua orang
    temannya? Perlukah anak diberikan pengalaman membagi di awal
    pembelajaran? Ada berapa cara yang dapat dilakukan untuk membagi 6 pensil
    sama banyak kepada dua orang temannya? Manakah cara pembagian yang
    benar menurut aturan matematika?

                             Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   30
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Pembagian di SD mulai diajarkan di kelas 2 semester 2, tepatnya setelah pelajaran
perkalian dasar diberikan secara tuntas dari konsep hingga keterampilan
mengalikan 2 bilangan 1 angka. Menurut falsafah Cina (1) I hear and I forget (saya
mendengar dan saya lupa), (2) I see and I remember (saya melihat dan saya ingat),
dan (3) I do and I understand (saya mempraktikkan dan saya mengerti). Maka
untuk membuat peserta didik mengerti akan makna dari suatu konsep seperti
pembagian, mereka harus diberikan pengalaman nyata di awal pembelajaran
tentang apa yang dimaksud dengan pembagian?

Contoh:


                             Guru menyediakan 6 buah ballpoin. Siswa diminta
                            membagi rata (sama banyak) keenam ballpoint.
                            Pertanyaan yang diajukan guru adalah “Tolong,
                            bagilah 6 buah ballpoin ini sama banyak kepada 2
                            orang temanmu”. Bagaimana cara kamu membagi
                            sama banyak 6 buah ballpoin itu kepada 2 orang
                            temanmu?” dan “berapa banyak ballpoin yang
                            diterima oleh masing-masing temanmu itu?”


Jawaban anak ke-1

(Melalui praktek)



                    Langsung diberikan rata tiga-tiga
                         kepada dua (2) orang




                                                 teman I        teman II
Maka 6 : 2 = 3.


                      Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   31
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Jawaban anak ke-2

(Masing-masing anggota diberikan satu demi satu sampai habis)




teman I     teman II
                                                   teman I       teman II



Karena masing-masing teman mendapat 3 ballpoin, maka 6 : 2 = 3.
Jawaban anak ke-3

(diberikan dua-dua pada masing-masing teman, ternyata masih bersisa dua, dua
yang terakhir kemudian dibagi rata kepada masing-masing teman).




teman I     teman II                               teman I       teman II


Karena masing-masing teman mendapat 3 ballpoin, maka 6 : 2 = 3.



                       Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   32
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Pertanyaan guru lebih lanjut adalah “adakah cara yang lainnya lagi?” Ternyata
untuk pertanyaaan yang terakhir ini biasanya peserta didik sudah tidak punya ide
lagi.

 Jawaban yang benar menurut kaidah Matematika
 (Melalui praktek masing-masing temannya diberikan satu demi satu sampai habis)




teman I     teman II     teman I     teman II      teman I     teman II      teman I     teman II
                       6 – 2 (2 dibagi rata)     6 – 2 – 2 (2 berikutnya   6 – 2 – 2 – 2 (2 yang
                           belum habis          dibagi rata) belum habis   terakhir dibagi rata)
                                                                              ternyata habis.

                                                                            Hasil akhir = 3.
                                                                            Maka 6 : 2 = 3.



 Karena masing-masing teman mendapat 3 ballpoin, maka 6 : 2 = 3.
 Perhatikan bahwa
 Dengan demikian secara matematika konsep yang berlaku untuk pembagian adalah
 seperti yang didefinisikan berikut ini.

 Definisi

     a : b = ... artinya adalah ada sekumpulan benda sebanyak a dibagi rata
     (sama banyak) dalam b kelompok. Maka cara membaginya dilakukan
     dengan pengambilan berulang sebanyak b sampai habis dengan setiap kali
     pengambilan dibagi rata ke semua kelompok. Banyaknya pengambilan
     ditunjukkan dengan hasil yang didapat masing-masing kelompok.

     Hasil bagi adalah banyaknya pengambilan/banyaknya anggota yang dimuat
     oleh masing-masing kelompok.


                        Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD    33
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Catatan

Akibat dari definisi (aturan membagi sama banyak) tersebut adalah:

1. Dari sebuah kumpulan benda sebanyak a tersebut jika pengambilan berulang
  yang dilakukan untuk dibagi rata itu setiap kalinya sebanyak b anggota, dan jika
  banyaknya kali pengambilan sampai habis itu adalah c kali, maka kalimat
  matematika yang bersesuaian dengan pembagian tersebut adalah
                         a : b = c.
  Contoh
  36 : 4 = 9 artinya adalah ada 9 kali pengambilan empatan sampai habis pada
             bilangan 36, dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke dalam 4
             kelompok,
  30 : 6 = 5 artinya adalah ada 5 kali pengambilan enaman sampai habis pada
             bilangan 30, dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke dalam 6
             kelompok, dan lain-lain.

2. Suatu hal yang amat penting dan jarang dilakukan oleh guru di awal
  pembelajaran pembagian adalah “memberi pengalaman membagi kepada
  peserta didiknya” menggunakan beberapa soal sederhana sehingga peserta didik
  dapat “memahami dan menghayati makna pembagian yang dimaksud dalam
  matematika” padahal pengalaman seperti ini diperlukan dalam                  penanaman
  konsep pada pembagian lanjut.

3. Dengan mengacu pada 3 falsafah Cina: (1) saya mendengar dan saya lupa, (2)
  saya melihat dan saya ingat, (3) saya mempraktikkan dan saya mengerti, maka
  mustahil bagi peserta didik/anak untuk dapat memahami makna pembagian
  (baik pembagian dasar maupun pembagian lanjut) tanpa pernah diberikan
  pengalaman membagi secara nyata.
  Pengalaman membagi yang paling tepat adalah diberikan di awal pembelajaran
  (di kelas II semester 2), yakni di awal penanaman konsep setelah pelajaran
  perkalian selesai secara tuntas (mulai dari penanaman konsep, pemahaman
  konsep, hingga pembinaan keterampilan).



                      Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   34
Modul Matematika SD Program BERMUTU


 4. Kebiasaan umum yang sangat tidak dibenarkan menurut kaidah-kaidah
    pembelajaran matematika adalah “Guru hanya memberikan pengumuman
    seperti misalnya dari pertanyaan “berapakah 4 × 7?” Setelah dijawab 4 × 7 = 28
    guru kemudian menerangkan, jika 4 × 7 = 28 maka 28 : 4 = 7 dan 28 : 7 = 4.
    Pertanyaan berikutnya misal          “berapakah 8 × 5?” Setelah dijawab 8 × 5 = 40
    guru kemudian menerangkan, jika dari 8 × 5 = 40 maka 40 : 5 = 8 dan 40 : 8 =
    5. Demikianlah seterusnya hingga dirasa cukup.
   Dari pengumuman itulah selanjutnya siwa didril pembagian dasar (pembagian
   yang berkait langsung dengan perkalian dasar, yakni perkalian 2 bilangan 1
   angka) hingga mereka lancar.

 5. Pembelajaran awal pembagian yang dibenarkan adalah (1) diberikan
    pengalaman membagi (yang benar menurut konsep matematika), (2) anak
    diajak mengamati hasil-hasil praktek membagi tersebut untuk melihat pola yang
    menghubungkan antara bilangan yang dibagi, pembagi, dan hasil baginya, (3)
    anak diberi kesempatan untuk menyimpulkan apa hubungannya antara bilangan
    depan, tengah, dan belakang (bilangan yang dibagi, pembagi, dan hasil
    baginya). Kesimpulan yang dimaksud adalah

                        Bilangan depan = tengah × belakang, atau
                   Bilangan yang dibagi = pembagi × hasil bagi



 6. Dengan mengacu pada kesimpulan tersebut dan hafal perkalian dasar, maka
    pelajaran pembagian dasar dapat berlangsung secara lebih efektif (tujuan
    pembelajaran tercapai secara efisien/lebih cepat dan lebih bermakna).


Contoh

1. Peserta didik diminta praktek untuk menjawab 6 soal berikut ini
     (1) 18 : 6 = ...          (4) 12 : 4 = ...
     (2) 14 : 7 = ...          (5) 10 : 2 = ...
     (3) 15 : 5 = ...          (6) 6 : 1 = ...



                            Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   35
Modul Matematika SD Program BERMUTU


   Peserta didik harus mempraktekkan dengan cara yang benar menurut kaidah
   matematika, misal 18 : 6 = .... Peserta didik diminta bermain peran. Guru
   memanggil 6 orang peserta didik yang akan menerima bagian dan 1 orang
   peserta didik yang memegang 18 sedotan minuman untuk dibagi rata/sama
   banyak kepada 6 orang temannya. Cara peragaan yang benar adalah anak yang
   memegang 18 sedotan setiap kali mengambil 6 sedotan untuk dibagi rata pada
   keenam orang temannya. Peragaan pengambilan enaman dan kemudian dibagi
   rata kepada 6 orang temannya seperti itu dilakukan secara berulang hingga
   sedotan sebanyak 18 tersebut habis. Guru bertindak sebagai fasilitator yang
   mengawasi jalannya peragaan yang dilakukan oleh peserta didiknya.


2. Hasil-hasil pembagian selama peragaan (setiap nomor soal diusahakan
   diperagakan oleh peserta didik lain yang belum mendapat giliran maju ke depan
   untuk bermain peran), ternyata seperti berikut.

    (1) 18 : 6 = 3                  (4) 12 : 4 = 3
    (2) 14 : 7 = 2                  (5) 10 : 2 = 5
    (3) 15 : 5 = 3                  (6) 6 : 1 = 6


3. Anak diberi waktu 2 menit (60 detik) untuk mengamati pola hubungannya. Apa
   hubungannya antara bilangan yang dibagi (bilangan depan yang ditandai dengan
   petak), dengan bilangan yang ada di tengah (pembagi), dan bilangan yang ada di
   belakang (hasil bagi).
                ?                                 ?
    (1) 18 : 6 = 3                  (4) 12 : 4 = 3
    (2) 14 : 7 = 2                  (5) 10 : 2 = 5
    (3) 15 : 5 = 3                  (6) 6 : 1 = 6


   Setelah 60 detik peserta didik ditanya “apa hubungannya antara bilangan depan
   dengan bilangan yang ada di tengah dan belakang?”
   Jawaban yang diharapkan adalah adanya anak yang menjawab benar dan guru
   kemudian memberikan penguatan bahwa


                        Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   36
Modul Matematika SD Program BERMUTU


      Pada pembagian, bilangan

                                     depan = tengah × belakang
                                                   atau
                          bilangan yang dibagi = pembagi × hasil bagi            .


       Pola yang dimaksud yaitu:
                      ×                                                  ×
       (1) 18 : 6 = 3 , yakni 18 = 6 × 3                    (4) 12 : 4 = 3 , yakni 12 = 4 × 3
                      ×                                                  ×
       (2) 14 : 7 = 2 , yakni 14 = 7 × 2                    (5) 10 : 2 = 5 , yakni 10 = 2 × 5
                      ×                                                   ×
       (3) 15 : 5 = 3 , yakni 15 = 5 × 3                    (6) 6 : 1 = 6 , yakni 6 = 1 × 6.


   Dengan mengacu pada kesimpulan di atas, jika anak sudah hafal perkalian dasar
   tentu tidak akan bermasalah untuk menyelesaikan soal-soal pembagian dasar
   apakah yang ditanyakan hasil baginya, atau pembaginya, atau bilangan yang
   dibagi.

Latihan

1. Tentukan bilangan pada titik-titik isian di bawah ini

   1) 32 : 4 = …                 11) … : 8 = 3                       21) 35 : … = 7
   2) 36 : 9 = …                 12) … : 5 = 6                       22) 30 : … = 5
   3) 45 : 5 = …                 13) … : 7 = 4                       23) 27 : … = 9
   4) 40 : 8 = …                 14) … : 9 = 3                       24) 24 : … = 6.
   5) 24 : 3 = ...               15) ... : 4 = 5                     25) 36 : ... = 4
   6) 42 : 6 = ...               16) ... : 3 = 7                     26) 21 : ... = 3
   7) 81 : 9 = ...               17) ... : 6 = 9                     27) 32 : ... = 8
   8) 30 : 2 = ...               18) ... : 8 = 3                     28) 42 : ... = 7
   9) 56 : 7 = ...               19) ... : 7 = 8                     29) 54 : ... = 9
   10) 72 : 8 = ...              20) ... : 9 = 2                     30) 40 : ... = 5




                              Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   37
Modul Matematika SD Program BERMUTU


F. Kegiatan Belajar 4: Pembagian Lanjut

   Pembagian panjang bersifat lanjut, jadi sudah bukan merupakan pembagian dasar
   lagi. Pembagian panjang adalah pembagian yang tak dapat diperoleh langsung dari
   hafalan perkalian dua bilangan 1 angka.
   Untuk pembagian panjang lambang yang umum digunakan adalah “                   “ . Bilangan

   yang dibagi diletakkan di dalam tanda itu, bilangan pembaginya diletakkan di
   sebelah kirinya dan bilangan hasil baginya diletakkan di atasnya. Sebagai contoh
   misalnya kita akan mencari hasil bagi dari 72 : 3 = …, kita tulis 3 72 . Berikut

   adalah langkah- langkah peragaan dan proses penulisannya (peragaan dan proses
   penulisan harus seiring). Pembagian dimulai dari bagian yang terbesar. Misalnya
   bilangan yang dibagi berupa bilangan ratusan, maka yang dibagi dimulai dari
   bagian ratusan, sesudah itu baru bagian puluhan dan terakhir bagian satuan. Jika
   yang dibagi bilangan puluhan, maka yang dibagi mulai dari bagian puluhan
   barulah bagian satuannya.
   Berikut contoh-contoh peragaan pembagian lanjut dengan bilangan pembaginya 2
   (dua) angka dan tiga angka.


   1. Bilangan yang dibagi adalah bilangan 2 angka

      Contoh
      Bagaimana cara guru mempergakan pembagian lanjut 72 : 3 = ...?
      Jawab
      Peragakan kumpulan sedotan terdiri dari 7 ikat puluhan dan 2 satuan.



                                                               Masing-masing orang
                                                               mendapatkan berapa?


                                           Dibagi rata
                                          pada 3 orang


             Puluhan             Satuan
              7 ikat             2 buah



                         Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   38
Modul Matematika SD Program BERMUTU


     Contoh: Tentukan hasil pembagian 72 : 3 = …

 No.                        Proses Peragaan                                 Proses Penulisan
1.         72 : 3 artinya ada satu kelompok isinya 72 dibagi                 ...
           rata pada 3 kotak, masing-masing kotak mendapat                3 72

           berapa?
           Karena dibagi 3 maka yang 7 puluhan kita ambil
           tiga-tiga dengan setiap kali pengambilan dibagi rata
           ke seluruh kelompok.




                            Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   39
Modul Matematika SD Program BERMUTU


2.   Terakhir sisanya 1 puluhan dan 2 satuan. Sisa 1                              2..
     puluhan itu dapat dibagi 3 jika ikatan puluhannya                          3 72
     dilepas sehingga menjadi satuan.                              yg terbagi      6
                                                                   sisa            1
              Ikatan puluhan ini
              harus dilepas
              sehingga menjadi
              satuan




3.   Setelah yang puluhan dilepas ikatannya akan                                  2..
     menjadi satuan. Gabungkan dengan satuan                                    3 72
     sebelumnya sehingga semuanya menjadi 12, ambil                yg terbagi      6
     tiga-tiga dan bagi rata ke masing-masing anggota
     kelompok sampai habis.                                        sisa            12




                     Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   40
Modul Matematika SD Program BERMUTU




4.                                                                                        24
                                                                                        3 72
                                                                           yg terbagi      6

                                                                           sisa            12

                                                                           yg terbagi      12

                                                                           sisa             0

                                                                           Artinya 72 : 3 = 24




Dengan peragaan tersebut, kerangka berpikir dalam pengoperasionalnya adalah
sebagai berikut.


                                         Pul     Sat

                                           2              Hasil bagi
                   Pembagi        3        7     2        Bil yg dibagi




                             Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   41
Modul Matematika SD Program BERMUTU


                                            Langkah 1
                      Pul       Sat         72 dibagi 3, kita mulai dari kumpulan yang besar
                                            yaitu puluhan.
                       2                    Puluhannya ada 7 dibagi pada 3 orang, maka hasil
              3                             baginya 2 ikat puluhan dan sisanya 1 ikat
                       7        2
                                            puluhan.
yg terbagi
                                            Kita tulis hasil baginya 2 ikat di tempat hasil bagi
    Sisa              1                     puluhan, dan sisanya 1 ikat puluhan diletakkan
                                            lurus dengan puluhan.

                      Pul                   Langkah 2
                                Sat
                                            Karena puluhan yang dibagi sebanyak 7 dan sisa
                                            pembagiannya 1, berapa ikat puluhan yang
                       2                    terbagi?

              3        7        2           Jawabannya tentu yang terbagi = 6 ikat puluhan,
                                            dan kita tulis 6 di tempatnya yang lurus dengan
yg terbagi             6
                                            tempat puluhan.
     Sisa              1
                                            Hingga langkah ini berarti urusan dengan puluhan
                                            selesai.

                                            Langkah 3
                       Pul       Sat
                                            Urusan kita berikutnya adalah dengan satuan.
                                            Puluhan yang tersisa 1 ikat itu kita jadikan satuan,
                           2                bagaimana caranya?
                                            Caranya tentu kita lepas 1 ikat puluhan sisa itu,
              3           7      2          setelah dilepas menjadi berapa satuan?
 yg terbagi            6                    Jawabannya tentu menjadi 10 satuan + satuan
     Sisa                                   yang sudah ada sebelumnya hingga satuan
                       1
                                            seluruhnya ada 12. Selanjutnya kita tulis 12 itu
                       1         2          pada baris berikutnya.

                       Pul                  Langkah 4
                                    Sat
                                            Ternyata satuan 12 itu sama dengan kalau kita
                                            menurunkan bilangan 2 dari atas.
                            2

                  3        7        2       Nah selanjutnya satuan sebanyak 12 ini kita bagi
                                            pada 3 orang. Masing-masing orang mendapat
 yg terbagi                6
                                            berapa dan sisanya berapa?
      Sisa                 1
                           1        2


                                Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   42
Modul Matematika SD Program BERMUTU


                                     Langkah 5
                  Pul    Sat         Jawabannya pertanyaan tadi tentu masing-masing
                                     orang mendapat 4 satuan (letakkan di kolom
                    2    4           satuan pada hasil bagi) dan sisanya nol.

              3     7    2
 yg terbagi        6
      Sisa                           Karena sisanya 0 (nol), berarti yang terbagi
                   1
                                     adalah semuanya, yaitu semua dari 12 satuan.
                   1     2           Jadi 72 : 3 = 24.
 yg terbagi        1     2
     Sisa                0


Contoh 2

Diskripsikan penggunaan alat peraga pada pembagian bilangan 414 dibagi rata kepada
3 orang peserta didik. Berapakah hasil baginya? Berikut ilustrasinya.

   Ada kumpulan benda sebanyak
                                                               Masing-masing orang
                                                              mendapat bagian berapa?

                                    Dibagi rata
                                   pada 3 orang
                        4 1 4


Langkah 1

Ternyata cara yang paling efektif (paling cepat dan paling mudah dipahami peserta
didik) adalah jika yang dibagi berawal dari kelompok yang terbesar. Maka mulailah
dari kelompok ratusan.


                                                            Sisa

                                                                      1 ratusan
                    4 1 4




                         Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   43
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Langkah 2
Hingga langkah 1 tersebut berarti urusan dengan ratusan selesai. Urusan berikutnya
adalah dengan puluhan.
     Sisa setelah pembagian               Sisa yang 1 ratusan ditukar
     pada langkah pertama                  dengan batang puluhan.
                                          Semuanya akan menjadi
                                            11 batang puluhan
                                                                            Sisa

                                                                                      2 batang
                                                                                      puluhan




Hingga langkah ke-2 ini berarti urusan dengan puluhan selesai.


Langkah 3

Urusan kita berikutnya adalah dengan satuan.

                              Setelah dijadikan satuan dan ditambah dengan satuan
                                yang sudah ada sebelumnya maka semuanya akan
                                            menjadi 24 keping satuan
Sisa pembagian hingga langkah ke-2.
 Selanjutnya yang 2 puluhan jadikan
               satuan.
                                                                               Sisa

                                                                                           Habis
                                                                                         tanpa sisa




                                 1 3 8                       1 3 8                        1 3 8

Berdasarkan hasil peragaan tersebut berarti 414 : 3 = 138.
                             Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   44
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Catatan

Jika peragaan tersebut ditulis dalam bentuk pembagian panjang, kerangka
pemikirannya adalah seperti berikut.


                                            Rat           Sat
                                                  Pul

                                                                     Hasil bagi
                  Pembagi            3       4     1      4          Bil yg dibagi



Langkah-langkah Pengerjaan selanjutnya adalah seperti berikut.


                                          Langkah 1

                                          Urusan pembagian kita urut dari yang terbesar

                  Rat                     yaitu pertama dari ratusan, kedua baru puluhan,
                               Sat
                        Pul               dan terakhir satuan.

                  1
                                          Ratusannya 4 dibagi pada 3 orang, maka hasil
              3   4     1       4
                                          baginya 1, yang terbagi sebanyak 3, dan sisanya
 yg terbagi       3                       1. Kita tulis
     Sisa         1 (keping ratusan)                            1 pada hasil bagi ratusan,
                                                                3 pada tempat yang terbagi, dan
                                                                1 pada sisa ratusan.
                                          Dengan demikian hingga langkah ini maka
                                          urusan pembagian dengan ratusan selesai.




                              Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   45
Modul Matematika SD Program BERMUTU


                                       Langkah 2

                 Rat                   Urusan pembagian kita selanjutnya adalah dengan
                             Sat
                       Pul             puluhan.

                 1     3
                                       Untuk itu sisa ratusan sebanyak 1 keping tersebut
             3   4     1     4
                                       kita jadikan batang puluhan dengan cara menukar
yg terbagi       3                     1 keping ratusan itu dengan batang puluhan.
                                       Hasilnya adalah 10 batang.
    Sisa         1     1 (batang
                                       Jika batangan puluhan sebanyak 10 itu kita
                          pul)
yg terbagi             9               tambah dengan batangan puluhan yang sudah ada
    Sisa               2 (batang       sebelumnya (yakni 1 batang) maka semuanya ada
                          pul)         11 batang puluhan.
                                       Hasil ini ternyata sama dengan kalau 1 nya
                                       diturunkan.
                                       Puluhan sebanyak 11 batang itu jika kita bagi rata
                                       pada 3 orang, maka masing-masing orang akan
                                       mendapat 3 batang dan sisanya 2 batang.
                                       Sehingga
                                       puluhan yang terbagi ada 9 batang,
                                                          sisanya 2 batang, dan
                                           hasil bagi puluhannya 3 batang.

                                      Hingga langkah ini berarti urusan pembagian kita
                                      dengan puluhan selesai.


                 Rat                 Langkah 3
                             Sat
                       Pul
                                     Urusan pembagian kita yang terakhir adalah
                                     dengan satuan.
                 1     6     8

             3   4     1     4       Untuk itu sisa ikatan puluhan sebanyak 2 batang
                 4                   tadi kita tukar dengan keping satuan.
yg terbagi       3
    Sisa         1     1 (ikat pul) Menjadi berapa keping satuan? Jawabnya tentu 20
                                    keping satuan.
yg terbagi             9
                                    Setelah dijadikan satuan menjadi 20 keping itu
    Sisa               2 4          kemudian ditambah dengan satuan yang sudah ada
   yg terbagi          2 4          sebelumnya yakni 4 keping satuan. Sehingga
        Sisa                        seluruhnya menjadi 24 keping satuan.
                            0
                           Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   46
Modul Matematika SD Program BERMUTU


                                           Hasil tersebut ternyata sama dengan kalau 4 nya
                                           yang ada diatasnya diturunkan.

                                           Satuan sebanyak 24 ini kemudian kita bagi rata
                                           pada 3 orang. Ternyata hasil banginya 8, dan
                                           sisanya 0. Berarti yang terbagi semuanya yakni 24.

                                                 Dengan demikian maka 414 : 3 = 168.

Contoh 3
Diskripsikan penggunaan alat peraga pada pembagian bilangan 504 dibagi kepada 12
orang. Berapakah hasil baginya?

Jawab
                                             Langkah 1
                    Rat            Sat       Urusan pembagian kita urut dari yang terbesar
                            Pul
                                             yaitu pertama dari ratusan, kedua baru puluhan,
                                             dan terakhir satuan.
                       0

              12       5    0      4         Ratusannya 5 dibagi pada 12 orang berarti tidak
                                             cukup. Maka hasil baginya 0, sisanya 5, sehingga
 yg terbagi            0                     yang terbagi sebanyak 0 keping ratusan.
     Sisa           5 (keping                Kita tulis 0 di hasil bagi ratusan,
                        ratusan)                        5 di sisa ratusan, dan
                                                        0 di tempat yang terbagi.
                                             Dengan demikian hingga langkah ini urusan
                                             pembagian dengan ratusan selesai.

                                             Langkah 2

                   Rat            Sat        Urusan pembagian kita selanjutnya adalah dengan
                           Pul               puluhan. Untuk itu sisa keping ratusan sebanyak
                                             5 itu kita tukar dengan batang puluhan. Hasilnya
                   0       4                 adalah 50 batang puluhan.

            12     5       0      4          Puluhan sebanyak 50 batang ini selanjutnya kita
 yg terbagi        0                         gabungkan dengan puluhan yang sudah ada
      Sisa         5       0 (batang         sebelumnya.
                             puluhan)        Karena puluhan yang ada sebelumnya tidak ada,
 yg terbagi        4       8
                                             maka hasilnya tetap 50 batang puluhan. Hasil 50
      Sisa                 2 (batang
                             puluhan)

                                 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   47
Modul Matematika SD Program BERMUTU


                                        puluhan ini ternyata sama dengan jika 0 yang ada
                                        di atasnya kita turunkan.
                                        Selanjutnya puluhan 50 batang puluhan itu kita
                                        bagi rata pada 12 orang. Ternyata hasil bagi
                                        puluhannya 4,
                                                            yang terbagi 48, dan
                                                            sisa pembagiannya 2 batang.
                                       Hingga langkah ke-2 ini berarti urusan pembagian
                                       dengan puluhan selesai.

                                        Langkah 3

                Rat         Sat         Urusan pembagian kita yang terakhir adalah
                      Pul
                                        dengan satuan. Untuk itu sisa puluhan sebanyak 2
                                        batang itu selanjutnya kita tukar dengan satuan.
                0     4      2
                                        Hasilnya adalah 20 keping satuan.
           12   5     0      4
                                        Satuan sebanyak 20 keping itu selanjutnya
                0                       digabung dengan satuan yang sudah ada
yg terbagi      5     0                 sebelumnya, yakni sebanyak 4 keping. Sehingga
                                        satuan seluruhnya menjadi 24 keping (sama
    Sisa        4     8                 dengan jika 4 nya diturunkan).
                      2      4
                                        Hasil tersebut ternyata sama dengan jika 4 nya
 yg terbagi           2      4          diturunkan.
      Sisa                   0
                                        Dari satuan sebanyak 24 keping itu jika dibagi
                                        rata pada 12 peserta didik masing-masing peserta
                                        didik akan mendapat 2 satuan, yang terbagi 24
                                        satuan, dan sisanya 0 satuan.
                                        Dengan demikian maka
                                  Bilangan dibagi          pada Hasilnya Rat Pul Sat
                                            rata

                                     504          :         12          =        0      4      2
                                                          orang
                                                         peserta


                                        Atau secara matematika cukup ditulis dengan
                                        lambang:
                                                   504 : 12 = 42.

                            Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   48
Modul Matematika SD Program BERMUTU


(2) Operasi Hitung Campuran

Operasi hitung campuran yang dimaksud adalah operasi hitung yang melibatkan lebih
dari satu macam operasi dalam suatu perhitungan. Dalam suatu soal hitungan yang
menjadi prioritas untuk dihitung terlebih dahulu adalah bilangan-bilangan yang ada di
dalam tanda kurung. Nah yang menjadi masalah adalah jika dalam soal operasi hitung
campuran itu tidak ada tanda kurung, bagaimana aturan perhitungannya? Untuk
menghindari kesimpangsiuran dalam penafsiran khususnya kalau dalam soal itu tidak
ada tanda kurungnya, secara internasional (dibuktikan menggunakan kalkulator
bertanda “Scientific”) diberikan definisi (kesepakatan) sebagai berikut.


    1. Tambah dan kurang sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan
       terlebih dahulu.
    2. Kali dan bagi sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan terlebih
       dahulu.
    3. Kali dan bagi lebih kuat dari tambah dan kurang.




Contoh

Hitunglah 48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = ….
Jawab
Berdasarkan aturan operasi hitung campuran di atas, maka urutan pemecahannya
adalah

48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = (48 : 3) × 2 + (24 × 4) : 2 – 5
                            = 16 × 2 + 96 : 2 – 5
                            = (16 × 2) + (96 : 2) – 5
                            = 32 + 48 – 5
                            = 75.

Jawaban tersebut dapat diperiksa kebenarannya dengan kalkulator “Scientific”. Jika
yang kita gunakan kalkulator yang bukan scientific, hasilnya adalah 107 (perhitungan
yang salah).


                          Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   49
Modul Matematika SD Program BERMUTU


Sebelum mengerjakan latihan berikut, terlebih dahulu kerjakan latihan-latihan yang
terdapat pada Lembar Kerja 9 & Lembar Kerja 10.

Latihan

Dengan cara bersusun, selesaikanlah soal berikut.


1. 414 : 9 = ...
2. 693 : 2 = ...
3. 760 : 8 = ...
4. 854 : 14 = ...
5. 744 : 24 = ...
6. 6084 : 4 = ...
7. 1032 : 3 = ...
8. 3105 : 5 = ...
9. 7046 : 13 = ...
10. 8086 : 26 = ...




                         Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD   50
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI
PEMBELAJARAN OPERASI

Contenu connexe

Tendances

LKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat Positif
LKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat PositifLKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat Positif
LKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat PositifIra Marion
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaCha Aisyah
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
 
Bahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentuBahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentuNasrial Tanjung
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
 
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Sriwijaya University
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04KuliahKita
 
Media pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabarMedia pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabarRfebiola
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerDimas Dwi Senggono S
 
LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1
LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1
LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1Febri Arianti
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 

Tendances (20)

LKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat Positif
LKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat PositifLKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat Positif
LKPD Soal Materi Bilangan Berpangkat Bulat Positif
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
 
Bahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentuBahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentu
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Media pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabarMedia pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabar
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Kemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematisKemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematis
 
Pemodelan matematika pendulum
Pemodelan matematika pendulumPemodelan matematika pendulum
Pemodelan matematika pendulum
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1
LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1
LEMBAR KERJA SISWA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KD 5.1
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 

En vedette

Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Operasi perkalian dan pembagian
Operasi perkalian dan pembagianOperasi perkalian dan pembagian
Operasi perkalian dan pembagianhendrapratama
 
T1 262010762 lampiran
T1 262010762 lampiranT1 262010762 lampiran
T1 262010762 lampiranAdnan Cmoci
 
Pembagian bersusun
Pembagian bersusunPembagian bersusun
Pembagian bersusunUmmi Fathin
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Adz Adzan
 
Kelas ii sd matematika_purnomo sidi
Kelas ii sd matematika_purnomo sidiKelas ii sd matematika_purnomo sidi
Kelas ii sd matematika_purnomo sidiLia Farda
 
operasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan Cacahoperasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan CacahSukardi Adi
 
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...wayanyunita1
 
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...Ziia 'aisy
 
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)adekfatimah
 
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
 trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkatErik Kuswanto
 
Matematika kelas 3 SD
Matematika kelas 3 SDMatematika kelas 3 SD
Matematika kelas 3 SDFarohhh26
 

En vedette (16)

Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
 
Operasi perkalian dan pembagian
Operasi perkalian dan pembagianOperasi perkalian dan pembagian
Operasi perkalian dan pembagian
 
T1 262010762 lampiran
T1 262010762 lampiranT1 262010762 lampiran
T1 262010762 lampiran
 
Pembagian bersusun
Pembagian bersusunPembagian bersusun
Pembagian bersusun
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
 
Operasi bilangan
Operasi bilanganOperasi bilangan
Operasi bilangan
 
Kelas ii sd matematika_purnomo sidi
Kelas ii sd matematika_purnomo sidiKelas ii sd matematika_purnomo sidi
Kelas ii sd matematika_purnomo sidi
 
operasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan Cacahoperasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan Cacah
 
DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIADEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA
 
1. perkalian
1. perkalian1. perkalian
1. perkalian
 
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
 
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...
Menemukan pola bilangan merupakan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan d...
 
Perkalian Bilangan untuk kelas 2 SD
Perkalian Bilangan untuk kelas 2 SDPerkalian Bilangan untuk kelas 2 SD
Perkalian Bilangan untuk kelas 2 SD
 
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
 
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
 trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
trik-tirk menyelesaikan persoalan perkalian dan akar pangkat
 
Matematika kelas 3 SD
Matematika kelas 3 SDMatematika kelas 3 SD
Matematika kelas 3 SD
 

Similaire à PEMBELAJARAN OPERASI

2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sd
2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sd2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sd
2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sdYunist Yunist
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdNASuprawoto Sunardjo
 
17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmpAmris Siahaan
 
05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smp
05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smp05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smp
05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smpAdri Yonathan
 
Pembelajaranoperasi hitu ng
Pembelajaranoperasi hitu ngPembelajaranoperasi hitu ng
Pembelajaranoperasi hitu ngRisa Prabandari
 
PEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdf
PEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdfPEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdf
PEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdfNataliath1
 
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran Tematik di Sekolah DasarPembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran Tematik di Sekolah DasarNASuprawoto Sunardjo
 
Pengembangan Silabus Dan RPP Matematika SD
Pengembangan Silabus Dan RPP Matematika SDPengembangan Silabus Dan RPP Matematika SD
Pengembangan Silabus Dan RPP Matematika SDNASuprawoto Sunardjo
 
pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran
 pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran  pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran
pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran tsurayyaaya
 
1.pembelajaran soal cerita_sd
1.pembelajaran soal cerita_sd1.pembelajaran soal cerita_sd
1.pembelajaran soal cerita_sdDjoko Hartono
 
3 modul-himpunan
3 modul-himpunan3 modul-himpunan
3 modul-himpunanardita89
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
XII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdf
XII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdfXII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdf
XII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdfNoviantiKhoerunnisa2
 
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SDPembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Modul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjmModul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjmWenni Meliana
 
Modul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjm
Modul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjmModul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjm
Modul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjmWenni Meliana
 
11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smp
11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smp11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smp
11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smpArdi Simbolon
 

Similaire à PEMBELAJARAN OPERASI (20)

2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sd
2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sd2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sd
2 pemb-operasihitung-perkalian-dan-pembagian-bil-cacah-di-sd
 
Pembelajaran Soal Cerita di SD
Pembelajaran Soal Cerita di SDPembelajaran Soal Cerita di SD
Pembelajaran Soal Cerita di SD
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
 
17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp
 
05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smp
05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smp05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smp
05 kapita-selekta-pemb-geometri-ruang-di-smp
 
Pembelajaranoperasi hitu ng
Pembelajaranoperasi hitu ngPembelajaranoperasi hitu ng
Pembelajaranoperasi hitu ng
 
PEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdf
PEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdfPEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdf
PEMBELAJARANOPERASI-HITUNg.pdf
 
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran Tematik di Sekolah DasarPembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
 
Pengembangan Silabus Dan RPP Matematika SD
Pengembangan Silabus Dan RPP Matematika SDPengembangan Silabus Dan RPP Matematika SD
Pengembangan Silabus Dan RPP Matematika SD
 
pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran
 pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran  pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran
pemanfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran
 
1.pembelajaran soal cerita_sd
1.pembelajaran soal cerita_sd1.pembelajaran soal cerita_sd
1.pembelajaran soal cerita_sd
 
3 modul-himpunan
3 modul-himpunan3 modul-himpunan
3 modul-himpunan
 
KALKULUS
KALKULUSKALKULUS
KALKULUS
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
XII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdf
XII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdfXII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdf
XII_Matematika-Umum_KD-3.2_Final.pdf
 
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SDPembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD
 
Modul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjmModul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjm
 
Modul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjm
Modul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjmModul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjm
Modul e book bilangan bulat wenni m ts-muh 1 bjm
 
11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smp
11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smp11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smp
11. kapita selekta pembelajaran aljabar di kelas vii smp
 

Plus de NASuprawoto Sunardjo

PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012NASuprawoto Sunardjo
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012NASuprawoto Sunardjo
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012NASuprawoto Sunardjo
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUNASuprawoto Sunardjo
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)NASuprawoto Sunardjo
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH NASuprawoto Sunardjo
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 

Plus de NASuprawoto Sunardjo (20)

Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
 
TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012
 
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONALKRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
 
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
PERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURUPERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURU
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
 
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPSLAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
 

Dernier

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Dernier (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

PEMBELAJARAN OPERASI

  • 1. Modul Matematika SD Program BERMUTU PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DI SD Penulis: Marsudi Raharjo Astuti Waluyati Titik Sutanti Penilai: Supriyono Muh. Darwis Editor: Estina Ekawati Lay out: Muhammad Fauzi Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika 2009
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbingan-Nya akhirnya PPPPTK Matematika dapat mewujudkan modul program BERMUTU untuk mata pelajaran matematika SD sebanyak sembilan judul dan SMP sebanyak sebelas judul. Modul ini akan dimanfaatkan oleh para guru dalam kegiatan di KKG dan MGMP. Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya modul-modul tersebut. Penyusunan modul melibatkan beberapa unsur yaitu PPPPTK Matematika, LPMP, LPTK, Guru SD dan Guru Matematika SMP. Proses penyusunan modul diawali dengan workshop yang menghasilkan kesepakatan tentang judul, penulis, penekanan isi (tema) modul, sistematika penulisan, garis besar isi atau muatan tiap bab, dan garis besar isi saran cara pemanfaatan tiap judul modul di KKG dan MGMP. Workshop dilanjutkan dengan rapat kerja teknis penulisan dan penilaian draft modul yang kemudian diakhiri rapat kerja teknis finalisasi modul dengan fokus editing dan layouting modul. Semoga duapuluh judul modul tersebut dapat bermanfaat optimal dalam memfasilitasi kegiatan para guru SD dan SMP di KKG dan MGMP, khususnya KKG dan MGMP yang mengikuti program BERMUTU sehingga dapat meningkatkan kinerja para guru dan kualitas pengelolaan pembelajaran matematika di SD dan SMP. Tidak ada gading yang tak retak. Saran dan kritik yang membangun terkait modul dapat disampaikan ke PPPPTK Matematika dengan alamat email p4tkmatematika@yahoo.com atau alamat surat: PPPPTK Matematika, ii
  • 3. Jalan Kaliurang Km 6 Condongcatur, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta atau Kotak Pos 31 Yk-Bs 55281 atau telepon (0274) 881717, 885725 atau nomor faksimili: (0274) 885752. Sleman, Oktober 2009 a.n. Kepala PPPPTK Matematika Kepala Bidang Program dan Informasi Winarno, M.Sc. NIP 195404081978101001 iii
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Tujuan .............................................................................................. 2 C. Ruang Lingkup ................................................................................. 3 D. Cara Pemanfaatan Modul ................................................................. 3 BAB II PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN ...................... 5 A. Pengantar ......................................................................................... 5 B. Tujuan ............................................................................................. 6 C. Kegiatan Belajar 1: Perkalian Dasar ................................................. 6 D. Kegiatan Belajar 2: Perkalian Lanjut .............................................. 19 E. Kegiatan Belajar 3: Pembagian Dasar ............................................. 30 F. Kegiatan Belajar 4: PembagianLanjut.............................................. 38 BAB III PENUTUP ........................................................................................ 51 A. Rangkuman .................................................................................... 51 B. Tes ................................................................................................. 57 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60 LAMPIRAN .................................................................................................... 61 iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkalian dan pembagian di SD mulai diajarkan di kelas II semester 2. Sebagai pemula agar pembelajaran menjadi bermakna dan dapat memberikan kecakapan hidup, perlu adanya pendekatan kontekstual yang permasalahannya diambilkan dari cerita yang dekat dengan konteks kehidupan peserta didik. Perkalian merupakan topik yang amat krusial/penting dalam pembelajaran matematika sebab amat sering dijumpai terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya operasi yang lain, pembelajaran perkalian dipilah dalam 2 hal, yaitu perkalian dasar dan perkalian lanjut. Perkalian dasar yang dimaksud adalah perkalian dari 2 (dua) bilangan yang masing-masing merupakan bilangan 1(satu) angka (dalam modul ini disebut perkalian 2 (dua) bilangan 1 (satu) angka), sedangkan perkalian lanjut adalah perkalian selain perkalian 2 (dua) bilangan 1 (satu) angka. Perkalian lanjut atau perkalian bersusun adalah perkalian dua bilangan selain dua bilangan satu angka. Jadi dapat berupa perkalian dua angka dengan satu angka, satu angka dengan dua angka, tiga angka dengan satu angka, tiga angka dengan dua angka, dan seterusnya. Sejalan dengan perkalian, maka pembagian dasar yang dimaksud adalah pembagian yang dapat diperoleh langsung dari hafalan perkalian dua bilangan 1 angka. Sedangkan pembagian lanjut yang dimaksud adalah pembagian yang tidak dapat diperoleh secara langsung dari hafalan perkalian dua bilangan 1 angka. Ketika peserta didik duduk di kelas III pembagian yang diajarkan adalah pembagian panjang atau pembagian bersusun. Pembagian panjang bersifat lanjut, jadi sudah bukan merupakan pembagian dasar lagi. Pembagian panjang adalah Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 1
  • 6. Modul Matematika SD Program BERMUTU pembagian yang tak dapat diperoleh langsung dari hafalan perkalian dua bilangan 1 angka. Perkalian, khususnya perkalian dasar yaitu perkalian 2 bilangan satu angka dan perkalian dengan bilangan 10 merupakan topik krusial dalam pelajaran matematika SD. Mengapa? Sebab perkalian lain yang lebih tinggi tingkatannya dapat dicapai secara lebih mudah bila peserta didik paham dan hafal perkalian dasar. Bagaimana seseorang membuat perkiraan awal tentang perencanaan yang berhubungan dengan target minimal, biaya minimal, biaya cadangan, dan sebagainya, semuanya berhubungan erat dengan kemampuan mencongak yang berawal dari perkalian dasar tersebut. B. Tujuan Modul ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan dan pendalaman tentang pembelajaran materi perkalian dasar dan perkalian lanjut serta pembagian dasar dan pembagian lanjut yang dibutuhkan bagi guru matematika SD. Setelah mempelajari modul ini baik secara individu (di rumah) maupun secara kelompok (di sekolah maupun forum KKG Matematika) diharapkan para guru SD dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan matematikanya sekaligus kompetensi mengajar di sekolah. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas hendaknya guru dapat menerapkan secara proporsional sesuai dengan kondisi setempat dan standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik. Bila penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikenalkan dalam modul ini ternyata efektif untuk mempercepat tujuan pencapaian kompetensi (meski diperlukan biaya foto copy) mengapa tidak dilakukan? Sebab harus disadari bahwa tidak mungkin pembelajaran yang efektif (sesuai dengan teori pembelajaran) dapat dicapai tanpa biaya sama sekali. Semuanya tentu dapat dimusyawarahkan dalam upaya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah disepakati. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 2
  • 7. Modul Matematika SD Program BERMUTU C. Ruang Lingkup Materi dalam modul ini meliputi pembelajaran tentang materi yang terdapat dalam standar isi ditambah dengan beberapa materi pengayaan. Modul ini memuat uraian tentang pembelajaran: (1) perkalian dasar, (2) perkalian lanjut, (3) pembagian dasar, dan (4) pembagian lanjut sesuai dengan standar kompetensi minimal yang telah ditentukan pada standar isi. Standar isi tersebut adalah standar materi yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini. D. Cara Pemanfaatan Modul Modul ini dimulai dengan pembahasan tentang perkalian dasar dan pembagian dasar. Pembahasannya dilakukan secara kontekstual artinya berangkat dari kehidupan nyata yang dekat dengan kehidupan peserta didik sehari-hari dan selanjutnya dimatematikakan. Dimatematikakan artinya diangkat menjadi masalah matematika. Masalah matematika yang dimaksud adalah masalah sehari-hari yang pemecahannya dilakukan secara matematika menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku di dalamnya. Tujuannya untuk menarik minat peserta didik menyukai matematika. Sebab dengan metode yang terurut dari konkret (objek sesungguhnya), ke semi konkret (objek sesungguhnya diganti dengan gambar), dan diakhiri ke abstrak (hanya dalam bentuk angka-angka, tanda-tanda operasi kali, bagi, kurang dari, lebih dari, dan sama dengan) akan menjadikan matematika yang sebenarnya abstrak dapat dikurangi tingkat keabstrakannya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan optimal diperlukan perbaikan metode dan penyiapan perangkat pembelajaran yang relevan. Kesemuanya dapat dilihat dan dipelajari melalui modul ini. Bahkan bila perlu dan terpaksa harus foto copy biayanya dapat dirundingkan bersama stake holder (komite sekolah) jauh sebelum pelaksanaan pembelajaran. Sebab pembelajaran efektif artinya adalah tujuan pembelajaran tercapai secara efisien/hemat. Efisien yang dimaksud adalah efisien waktu, tenaga, dan biaya dalam satu kesatuan yang saling terkait. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 3
  • 8. Modul Matematika SD Program BERMUTU Pada modul ini setiap bab hingga penutup (dimulai dari bab II) diberikan beberapa soal tes. Tujuannya untuk mengukur tingkat ketercapaian pemahaman pengguna modul. Pengguna (guru) dapat mengetahui tingkat pencapaian pemahamannya setelah mencocokkannya dengan kunci jawaban. Anda dianggap berhasil dalam mempelajari modul ini jika mencapai skor minimal 75% dari semua soal yang diberikan. Bila belum mencapai 75%, disarankan untuk mengulang bab yang bersangkutan sebelum melanjutkan ke bab berikutnya. Apabila pengguna menemukan kekurangan, mendapatkan kesulitan, atau ingin memberikan kritik, dapat menghubungi penulis (Marsudi,M.Sc.Ed) melalui sms HP 081392173195 atau melalui PPPPTK Matematika dengan alamat Jl. Kaliurang Km. 6 Sambisari Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta, e-mail p4tkmatematika@yahoo.com. Telp. (0274) 881717, Fax. (0274) 885752. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 4
  • 9. BAB II PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN A. Pengantar Masalah Hingga saat ini banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran perkalian dan pembagian. Mereka tidak hafal perkalian dasar (perkalian dua bilangan satu angka) akibatnya pelajaran matematika berikutnya akan terasa menjadi semakin sulit dan akhirnya ditakuti dan dibenci. Berdasarkan pengalaman penulis memandu kunjungan kelompok kerja guru dari berbagai kota dan kabupaten ke Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika selama kurun waktu 16 tahun, cara membelajarkan peserta didik supaya terampil perkalian dan pembagian dasar masih menjadi masalah di lapangan. Masalah yang dimaksud adalah peserta didik sulit memahami dan sulit diajak terampil perkalian dasar (perkalian dua bilangan satu angka). Kesalahan itu selanjutnya dibebankan pada guru kelas II. Hal yang sama berlaku untuk pembagian dasar di kelas II. Akibatnya pelajaran perkalian dan pembagian lanjut di kelas-kelas berikutnya mengalami kesulitan. Sementara perkalian dan pembagian harus dikuasai peserta didik sejak dini karena selalu terkait dengan pelajaran matematika di kelas-kelas berikutnya bahkan hingga jenjang yang lebih tinggi. Diduga hal itu terjadi karena pembelajaran awalnya tidak kontekstual dalam arti tidak mengaitkan permasalahan dengan konteks kehidupan nyata yang dikenal peserta didik sehari-hari. Pengalaman penulis terhadap anaknya sendiri menunjukkan hanya dalam waktu satu minggu, anak merasa senang, dan mampu menghafal perkalian dasar. Pengalaman tersebut akan disampaikan lebih lanjut dalam modul ini. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 5
  • 10. Modul Matematika SD Program BERMUTU Secara garis besar tulisan ini mengacu pada langkah-langkah pembelajaran menggunakan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruner, seorang tokoh psikologi pembelajaran dari Amerika Serikat. Langkah-langkah pembelajarannya dimulai dari konkret (enactive), semi konkret (econic), dan diakhiri dengan abstrak (symbolic). B. Tujuan Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengelola pembelajaran perkalian dan pembagian dasar di kelas II serta perkalian dan pembagian lanjut di kelas III dan seterusnya. Pembelajaran yang dimaksudkan berangkat dari masalah nyata sehari-hari yang dikenal peserta didik dan berlanjut ke bentuk matematikanya hingga berakhir dengan keterampilan peserta didik melakukan operasi perkalian dan pembagian. Dalam proses pembelajarannya peserta didik tidak merasa tertekan, selalu senang, dan KKM terpenuhi. Modul ini dikemas dalam empat Kegiatan Belajar (KB) yaitu: 1. Kegiatan Belajar 1: Perkalian Dasar, 2. Kegiatan Belajar 2: Perkalian Lanjut, 3. Kegiatan Belajar 3: Pembagian Dasar, dan 4. Kegiatan Belajar 4: Pembagian Lanjut. Dalam setiap kegiatan belajar akan terdapat latihan yang mengukur pencapaian Anda dalam mempelajari modul ini. Lakukanlah setiap kegiatan belajar tersebut dengan serius dan praktikkanlah kepada anak didik Anda. C. Kegiatan Belajar 1: Perkalian Dasar Mengapa peserta didik kelas III masih belum mampu menghafal perkalian dasar (perkalian dua bilangan satu angka)? Di mana letak kesalahan sebagai guru dalam membelajarkan peserta didik pada awalnya? Apakah pembelajaran yang diberikan pada kelas sebelumnya belum kontekstual? Apakah pembelajaran belum mengajak peserta didik untuk mengonstruksi matematika di kepalanya? Apa dampaknya jika peserta didik tidak terampil perkalian? Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 6
  • 11. Modul Matematika SD Program BERMUTU Perkalian di SD mulai diajarkan di kelas II semester 2. Sebagai pemula agar pembelajaran menjadi bermakna dan dapat memberikan kecakapan hidup, perlu adanya pendekatan kontekstual yang permasalahannya diambilkan dari cerita yang dekat dengan konteks kehidupan peserta didik. Perkalian merupakan topik yang amat krusial/penting dalam pembelajaran matematika karena sering dijumpai terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya operasi yang lain, pembelajaran perkalian dipilah menjadi dua hal, yaitu perkalian dasar dan perkalian lanjut. Perkalian dasar yang dimaksud adalah perkalian 2 bilangan satu angka, sedangkan perkalian lanjut adalah perkalian yang melibatkan paling tidak sebuah bilangan 2 angka. Secara matematika yang dimaksud dengan perkalian adalah penjumlahan berulang dari bilangan-bilangan yang sama pada setiap sukunya. Di SD, perkalian pertama yang diajarkan adalah perkalian dengan hasil sampai dengan 50. Itu berarti objek yang dikalikan adalah bilangan 1 sampai dengan 50 sedangkan pengalinya adalah bilangan-bilangan dari 1 sampai dengan 10. Urutan mana yang didahulukan tidak begitu penting, yang penting peserta didik dapat mengikutinya secara menyenangkan. Berikut ini adalah contoh pendekatan kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4. Pertanyaannya dapat disampaikan secara lisan, peragaannya dengan gambar-gambar (ditempel di papan tulis meggunakan lakban), dan prosesnya dapat diikuti secara interaktif. Berikut adalah contoh pendekatan kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4. Contoh Awalilah pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan berikut! Anak-anak, pernahkah kalian melihat kambing? Kalau pernah, coba kambing itu kakinya berapa? Kalau kambingnya dua, banyak kaki seluruhnya ada berapa? Kalau kambingnya tiga, banyak kaki seluruhnya ada berapa? Setelah pertanyaan direspon oleh peserta didik, guru kemudian dapat mulai menempelkan gambar-gambar kambing yang telah disiapkan mulai dari 1 kambing, 2 kambing, hingga 3 kambing. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 7
  • 12. Modul Matematika SD Program BERMUTU Langkah-langkah pembelajaran berikutnya Tempelkan di papan tulis gambar-gambar kumpulan kambing mulai dari 1 hingga 3 kambing. 1 kambing 2 kambing 3 kambing kakinya banyak banyak 4 kakinya kakinya 8 12 4 4 + 4 + 4 4 4 + 8 12 Perhatikan bahwa jawaban banyak kaki seluruhnya untuk 2 kambing = 8 dan banyak kaki seluruhnya untuk 3 kambing = 12 ada kemungkinan antara peserta didik yang satu dengan yang lain berbeda cara berpikirnya (berbeda konstruksi dalam pikirannya). Misalnya sebagai berikut. 2 kambing, banyak kaki seluruhnya = 8 Konstruksi I: 8 karena membilang kaki kambing satu demi satu sehingga diperoleh hasil 8. Kostruksi II: 8 karena kambing I kakinya 4 ditambah kambing II kakinya 4 sehingga jumlah kakinya 8. 3 kambing, banyak kaki seluruhnya = 12 Konstruksi I: 12 karena membilang kaki kambing satu demi satu sehingga diperoleh hasil 12 Konstruksi II: 12 karena kambing I kakinya 4 ditambah kambing II kakinya 4 ditambah kambing III kakinya 4. Konstruksi III: 12 karena kaki 2 kambing sebelumnya sudah dihitung = 8 ditambah kambing ketiga kakinya 4 sehingga hasilnya 12. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 8
  • 13. Modul Matematika SD Program BERMUTU Guru kemudian memberikan konfirmasi bahwa banyaknya kaki untuk: 1 kambing = 4 sebab 4 adalah fakta 2 kambing = 8 sebab 8 = kaki kambing I + kaki kambing II = 4 + 4 3 kambing = 12 sebab 12 = kaki kambing I + kaki kambing II + kaki kambing III = 4 + 4 + 4. Selanjutnya guru memberikan arahan apabila 1 kambing kakinya 4 artinya banyak kaki seluruhnya untuk: 1 kambing = 1 × 4 … (dibaca 1 kali 4) 2 kambing = 2 × 4 … (dibaca 2 kali 4) 3 kambing = 3 × 4 … (dibaca 3 kali 4, dan seterusnya) Dari peragaan dan bentuk perkalian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak kaki seluruhnya untuk: 1 kambing = 1 × 4 = 4 2 kambing = 2 × 4 = 8 (sebab kaki kambing I + kaki kambing II = 4 + 4) 3 kambing = 3 × 4 = 12 (sebab kaki kambing I + kaki kambing II + kaki kambing III = 4 + 4 + 4 = 12, atau “jumlah sebelumnya + 4“ yakni = 8 + 4 = 12) 4 kambing = 4 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 16 Hasil perkalian 5 kambing = 5 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 20 hingga 3 kambing sebagai 6 kambing = 6 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 24 penanaman 7 kambing = 7 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 28 konsep, lainnya peserta didik 8 kambing = 8 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 32 yang melengkapi dalam bentuk 9 kambing = 9 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 36 kerja kelompok. 10 kambing = 10 × 4 = … jawaban yang diharapkan = 40 Catatan Isian selengkapnya untuk 4 kambing, 5 kambing dan seterusnya hingga 10 kambing dikerjakan (diteruskan) oleh peserta didik secara kelompok. 1. Pengalaman telah membuktikan bahwa dalam kegiatan mencari hasil kali untuk 4 kambing, 5 kambing, dan seterusnya ternyata ada peserta Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 9
  • 14. Modul Matematika SD Program BERMUTU didik/kelompok peserta didik yang menemukan jumlah kumulatif yakni jumlah sebelumnya ditambah jumlah sesudah itu. 2. Bila ada peserta didik yang menanyakan bagaimana kalau menuliskannya tidak panjang (maksudnya hanya menuliskan hasilnya saja) sebaiknya dijawab terserah asal hasilnya benar. Tujuannya untuk membuat peserta didik yang berpikir cepat dapat merasa puas. 3. Setelah waktu dianggap cukup guru kemudian mengadakan konfirmasi mengenai jawaban yang diharapkan. 4. Agar peserta didik lebih senang dan antusias setiap kali membacakan hasil, tanyakan siapa yang benar supaya tunjuk jari. 5. Setelah peserta didik menemukan tabel perkalian (dengan cara mereka sendiri) seperti perkalian dengan bilangan empat di atas, guru dapat meneruskannya dengan pembinaan keterampilan perkalian dengan bilangan empat. Cara membina keterampilan Salah satu cara untuk membina keterampilan agar peserta didik hafal perkalian 2 bilangan 1 angka adalah dengan teknik bertanding (kompetisi) baik antar kelompok peserta didik maupun antar peserta didik secara individu. Cara kompetisi (persaingan untuk memenangkan pertandingan) ini dimaksudkan agar setiap peserta didik memiliki motivasi (semangat) untuk memenangkan pertandingan. Tujuannya adalah agar secara pribadi setiap peserta didik tidak merasa diremehkan karena merasa dianggap bodoh oleh teman-temannya. Sehingga diharapkan, dalam hati peserta didik selalu timbul semangat untuk harus hafal sehingga dapat memenangkan pertandingan. Dampak yang diharapkan adalah pembelajaran perkalian dasar dapat mencapai tujuan secara lebih cepat dan menyenangkan. Langkah-langkah pembinaan keterampilannya dimulai dari permainan kelompok, permainan wakil kelompok, dan diakhiri dengan permainan individual. Terakhir bila perlu disempurnakan dengan mencongak saat peserta didik akan pulang sekolah. Peserta didik yang dapat menjawab benar langsung dibolehkan pulang Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 10
  • 15. Modul Matematika SD Program BERMUTU sementara peserta didik yang menjawab salah ditahan kepulangannya. Penahanan untuk pulang dilakukan sampai dengan giliran terakhir peserta didik yang menjawab benar. Tujuannya agar pelajaran matematika berikutnya dapat berlangsung lebih lancar dan tetap menyenangkan. KKM dapat selalu tercapai hingga cita-cita nasional “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” menuju warga negara yang kompeten mengatasi masalah dalam kehidupannya tercapai secara elegan, jujur, adil, dan bermartabat. Sarana untuk membina keterampilan Sarana untuk membina keterampilan terdiri dari dua macam, yakni kartu guru dan kartu peserta didik. Kartu guru digunakan guru untuk menanyakan bentuk perkaliannya dan kartu peserta didik digunakan peserta didik untuk menunjukkan hasil perkalian yang dimaksud. Kartu guru bagian belakangnya dilapisi dengan kain flanel atau busa sehingga dapat ditempelkan di papan flanel. Selain itu di bagian belakang kartu perlu ditulis dengan ballpoin kunci jawaban dari kartu perkalian yang dimaksud. Tujuannya agar guru tanpa harus mengecek kartunya sudah dapat meyakini apakah kartu jawaban yang ditunjukkan peserta didik itu benar atau salah. Misal untuk kartu perkalian 6 × 4 di bagian belakangnya ditulis kecil angka 24. Spesifikasi Kartu guru dan kartu peserta didik dirancang sekecil mungkin namun tetap terbaca oleh peserta didik di seluruh ruang kelas. Tujuannya agar kartu guru tetap dapat terbaca dan mudah diacak oleh tangan guru. Kartu peserta didik juga irit bahan namun tetap dapat dilihat jelas oleh guru dan peserta didik secara klasikal. Untuk itu spesifikasi dari masing masing kartu seperti berikut. o Bentuk dan Ukuran Kartu Kartu guru berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebarnya masing-masing 10 cm dan 5 cm (untuk kartu guru) serta 5 cm dan 5 cm (untuk kartu peserta didik). Kartu Guru Kartu Peserta didik 6×4 5 cm 24 5 cm 10 cm 5 cm Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 11
  • 16. Modul Matematika SD Program BERMUTU o Jumlah Kartu Untuk suatu permainan, misal pembinaan keterampilan mengalikan dengan bilangan 4, satu set untuk kartu guru berjumlah 10 dan satu set untuk kartu peserta didik juga berjumlah 10. Kartu Guru 1×4 6×4 2×4 7×4 3×4 8×4 4×4 9×4 5×4 10 × 4 1 set kartu Kartu Peserta Kartu Peserta Kartu Peserta didik didik didik 4 24 4 24 4 24 8 28 8 28 8 28 12 32 12 32 12 32 16 36 16 36 16 36 20 40 20 40 20 40 1 set kartu 1 set kartu 1 set kartu Langkah-langkah pembinaan keterampilan o Langkah 1. Permainan Kelompok Pada saat permainan kelompok ini peserta didik boleh melihat tabel (tabel perkalian) Satu kelompok dalam hal ini dapat ditentukan guru, misal 1 kelompok anggotanya 2 orang yaitu dua orang peserta didik yang duduknya berdampingan atau 1 kelompok anggotanya 3 orang. Setiap 1 kelompok peserta didik diberikan 1 set kartu peserta didik yaitu kartu-kartu hasil kali sebanyak 10 kartu. Guru mendatangi kelompok demi kelompok peserta didik secara bergiliran untuk memberikan tebakan perkalian (misal pada saat itu yang akan Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 12
  • 17. Modul Matematika SD Program BERMUTU diterampilkan adalah perkalian dengan bilangan 4). Caranya dengan mengacak 1 set kartu guru (kartu perkalian dengan bilangan 4 sebanyak 10 kartu). Guru menanyakan bentuk perkaliannya menggunakan kartunya dan peserta didik menjawabnya juga menggunakan kartunya. Sebelum menjawab kartu yang ditunjukkan guru, masing-masing anggota kelompok boleh melihat tabel perkalian, setelah menemukan hasilnya terus mencari kartu yang dimaksud dan kemudian menunjukkannya kepada guru. Jika kartu jawaban yang ditunjukkan ke guru benar, guru memberikan penghargaan dengan isyarat, misalnya mengacungkan ibu jari, dan bila salah, peserta didik masih diberi kesempatan untuk membenarkannya dengan mengambil kartu lain yang paling tepat hingga mendapat isyarat benar dari guru. Catatan Guru dalam permainan ini minimal mendatangi masing-masing kelompok peserta didik hingga 3 kali sebab pada umumnya hingga 3 kali dikunjungi itu keadaan kelas sudah mulai bergairah. Ingat, di balik kartu perkalian yang dipegang guru harus ada tulisan kunci jawabannya (tulisannya kecil sehingga tidak terbaca oleh peserta didik dan penulisannya jangan sampai terbalik) agar guru secara yakin dapat mengetahui apakah kartu jawaban peserta didik yang ditunjukkannya saat itu benar atau salah. o Langkah 2. Permainan Wakil Kelompok Pada permainan ini peserta didik masih boleh melihat catatan. Permainan pada langkah ini diadakan pada jam tatap muka yang sama dengan langkah 1. Permainannya adalah adu cepat menempel kartu hasil kali ke papan flanel. Tiap ronde permainan disuruh maju 3 orang peserta didik dari kelompok yang berlainan. Peserta didik yang paling cepat menempelkan kartu jawaban benar dinyatakan sebagai pemenang. Jika ada peserta didik yang kalah dan belum puas, serta ingin diadu lagi diberi kesempatan setelah semua peserta didik sudah mendapat giliran maju. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 13
  • 18. Modul Matematika SD Program BERMUTU Setelah jam matematika selesai, guru dapat menghentikan permainan dan mengatakan kalau permainannya akan dilanjutkan pertemuan berikutnya. Kepada peserta didik perlu disampaikan aturan permainan untuk pertemuan berikutnya. Aturannya “Kalau hari ini anak-anak masih boleh melihat catatan tetapi untuk permainan besok mereka tidak boleh membuka lagi catatannya”. Tujuannya agar setiap peserta didik berkesempatan untuk menghafalkannya di rumah dengan penuh semangat. Cara ini dimaksudkan agar hafal perkalian dasar khususnya perkalian dengan bilangan 4 dapat tercapai tanpa peserta didik merasa dipaksa dan mendapat hukuman bila tidak hafal. Motivasi tumbuh dari kemauan pribadi mereka sendiri karena keinginannya untuk jadi pemenang pada permainan pada pertemuan berikutnya. Catatan Dengan guru mengumumkan bahwa permainan akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dan pada permainan besok peserta didik tidak boleh melihat catatan, akan memicu peserta didik untuk bersemangat menghafal perkalian tanpa harus dipaksa karena termotivasi untuk tidak ingin kalah dalam pertandingan. Jika peserta didik sudah hafal perkalian dasar (perkalian 2 bilangan 1 angka) sejak kelas 2, maka harapan untuk lancar mengikuti pelajaran di kelas-kelas berikutnya akan semakin dapat tercapai. o Langkah 3. Permainan Individual Permainan ini diadakan pada pertemuan berikutnya dan pada permainan ini peserta didik jelas tidak boleh lagi melihat catatan. Setiap ronde permainan dipanggil tiga orang peserta didik untuk adu cepat menempel kartu hasil kali ke papan flanel. Begitu ketiga orang peserta didik yang dipanggil maju selesai menempelkan kartu jawabannya, guru segera menindaklanjuti dengan menempelkan kartu perkalian yang dicabutnya tadi ke papan flanel seraya menanyakannya ke seluruh peserta didik apakah semua kartu yang ditempelkan temanmu benar. Jika dijawab benar, guru kemudian Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 14
  • 19. Modul Matematika SD Program BERMUTU mengklarifikasi bahwa sesuai kenyataan yang tercepat menjawab benar adalah si A, nomor 2 si B, dan nomor 3 si C. Sehingga juara pertama si A, juara kedua si B, dan juara ketiga si C. Permainan kemudian dilanjutkan pada giliran 3 orang peserta didik berikutnya, demikianlah seterusnya hingga semua peserta didik mendapat giliran maju. Jika peserta didik yang merasa kalah belum puas, guru dapat melanjutkannya dengan meminta maju tiga orang-tiga orang yang merasa kalah untuk bertanding hingga waktu yang dirasakan untuk membina keterampilan dianggap cukup. o Langkah 4. Mencongak (bila dianggap perlu) Mencongak diadakan setelah beberapa perkalian dasar selesai diajarkan. Misal peserta didik sudah menyelesaikan perkalian dasar dengan bilangan 1 sampai 5. Mencongak diadakan saat peserta didik akan pulang sekolah sehingga mereka sudah tidak mempunyai beban lagi kecuali ingin pulang dan bermain. Pada permainan ini peserta didik diminta berbaris dari ruangan kelas dan guru menghadang di pintu keluar dengan menyiapkan daftar perkalian yang akan ditanyakan ke peserta didik secara mencongak. Peserta didik secara bergilir ditanyai satu demi satu secara acak perkalian bilangan satu angka. Bila menjawab benar dibolehkan pulang, dan bila menjawab salah ditahan untuk berdiri menunggu hingga giliran peserta didik terakhir yang menjawab benar. Peserta didik-peserta didik yang disuruh berdiri itu kemudian tidak akan dihukum atau dimarahi melainkan dinasehati untuk rajin menghafal agar tidak malu dengan temannya karena disuruh berdiri sementara teman yang hafal terus boleh pulang. Untuk perkalian dengan bilangan 3, pendekatan kontekstual yang diberikan dapat berupa kursi berkaki 3(tiga) dengan menanyakan banyaknya kaki untuk 1 kursi, 2 kursi, hingga 3 kursi, dan agar lebih lancar dalam menerima konsep perkalian dengan bilangan 3 ini guru dapat meneruskannya dengan menempelkan gambar- gambar kursi berkaki 3 ini mulai dari 1 kursi , 2 kursi, hingga 3 kursi. Atau boleh pula menanyakan ke peserta didik pernahkah kalian melihat becak? Kalau pernah, Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 15
  • 20. Modul Matematika SD Program BERMUTU becak itu rodanya berapa? Kalau becaknya dua, banyak roda seluruhnya berapa? Kalau becaknya tiga banyak roda seluruhnya berapa? seraya menempelkan gambar becak mulai dari 1 becak, 2 becak hingga 3 becak. 1 becak 2 becak 3 becak 4 becak rodanya = 3 rodanya = 6 rodanya = 9 ? Pembelajaran berikutnya sejalan dengan perkalian dengan bilangan 4 di atas. Perhatikan bahwa untuk kambing, jika yang diperhatikan tanduknya atau telinganya maka merupakan perkalian dengan bilangan 2, jika yang diperhatikan ekornya maka akan merupakan perkalian dengan 1. LATIHAN 1 Jawablah dengan cara melingkari pilihan jawaban yang Anda anggap paling tepat. 1. Dari perkalian-perkalian berikut yang dikategorikan sebagai bentuk perkalian dasar adalah .... (A) 8 × 9 (B) 18 × 4 (C) 3 × 24 (D) 2 × 36 (E) 36 × 1 2. Kompetensi ialah kemampuan yang ditunjukkan oleh seseorang yang tercermin pada kegiatannya dalam .... (A) Berpikir dan berhitung (B) Berpikir dan berkhayal (C) Menyimpulkan (D) Mengambil tindakan (E) Berpikir dan bertindak 3. Pembelajaran kontekstual dalam matematika ialah pembelajaran sebuah topik baru sebelum topik itu diformalkan secara matematika (dalam bentuk angka- angka, tanda tanda operasi seperti +, – , × , : , dan tanda-tanda relasi seperti <, >, = ). Pembelajaran tersebut sebelum diformalkan secara matematika sebaiknya .... Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 16
  • 21. Modul Matematika SD Program BERMUTU (A) Diawali dengan cerita yang menarik (B) Diawali dengan pemecahan masalah (C) Diawali dengan konteks kehidupan nyata yang dikenal peserta didik (D) Diakhiri dengan latihan (E) Diakhiri dengan mencongak 4. Berikut adalah objek perkalian dasar dengan bilangan 2. (A) Kuda ditinjau dari banyak kakinya (B) Mobil ditinjau dari banyak rodanya (C) Sepeda motor ditinjau dari banyak rodanya (D) Becak ditinjau dari banyak rodanya (E) Gajah ditinjau dari banyak ekornya 5. Agar perkalian dengan bilangan 5 tidak membuat peserta didik yang jempolnya bercabang merasa tersinggung atau diledek temannya maka pembelajaran awalnya dimulai dari konteks berikut, kecuali .... (A) Bintang ditinjau dari banyak cabangnya (B) Sebuah tangan ditinjau dari banyak jarinya (C) Sate telur puyuh ditinjau dari banyak telur dalam setiap tusuknya yang berjumlah 5 (D) Beberapa daun ketela pohon yang dipilih dengan banyak jarinya 5 (E) Beberapa plastik transparan yang setiap plastiknya berisi jambu 5 buah 6. Penggunaan konteks kehidupan sehari-hari haruslah disesuaikan dengan lingkungan peserta didik atau hal yang dialami peserta didik atau dapat dibayangkan peserta didik. Manakah yang lebih cocok digunakan untuk mengawali pembelajaran tentang perkalian dengan bilangan tiga (3) untuk peserta didik di daerah pedesaan? (A) Sebuah bajaj ditinjau dari banyak rodanya (B) Sebuah becak ditinjau dari banyak roda (C) Sebuah alat musik triangle ditinjau dari banyak sudutnya (D) Sebuah bemo ditinjau dari banyak rodanya (E) Seekor kambing ditinjau dari banyak kakinya 7. Tahapan matematisasi horisontal berikut ini yang paling tepat sesuai tahapan berpikir peserta didik usia sekolah dasar adalah .... Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 17
  • 22. Modul Matematika SD Program BERMUTU (A) masalah nyata model-model matematika matematika formal (B) masalah nyata matematika formal model-model matematika (C) model-model matematika masalah nyata matematika formal (D) model-model matematika matematika formal masalah nyata (E) matematika formal model-model matematika masalah nyata 8. Berikut ini yang merupakan contoh dari model-model matematika adalah .... (A) Sedotan satuan dan ikatan sedotan puluhan (B) Gambar kambing di papan tulis (C) Beberapa plastik yang masing-masing berisi 5 buah apel (D) Beberapa becak di pinggir jalan (E) 4 x 5 = 20 9. Jika terdapat 8 kambing, maka banyaknya kaki kambing dapat kita tulis dalam bentuk perkalian sebagai .... (A) 4 x 8 = 32 (B) 8 x 4 = 32 (C) 8 + 8 + 8 + 8 = 32 (D) 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 32 (E) 32 10. Jika terdapat 23 kambing, bagaimana cara paling mudah untuk menghitung banyak kaki kambing? (A) Membilang kaki kambing satu per satu (B) Menjumlahkan kaki dari tiap-tiap kambing (C) Mengalikan dengan memisahkan dulu 20 kambing dengan 3 kambing (D) Mengalikan 23 x 4 (E) Mengalikan 4 x 23 11. Dalam kegiatan mencari jumlah roda becak untuk 4 becak, 5 becak, dan seterusnya, ada beberapa cara yang dilakukan oleh peserta didik yang dianggap benar, kecuali .... (A) membilang banyaknya roda mulai dari becak pertama sampai banyaknya becak yang ditentukan Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 18
  • 23. Modul Matematika SD Program BERMUTU (B) menjumlahkan bilangan tiga sebanyak jumlah becak yang ditentukan, karena setiap 1 becak mempunyai 3 roda (C) menjumlahkan secara kumulatif yakni jumlah roda becak sebelumnya ditambah roda becak selanjutnya hingga mencapai jumlah becak yang ditentukan (D) mengalikan banyaknya becak dengan angka 3, karena 1 becak mempu- nyai roda sebanyak 3 (E) mengalikan angka 3 dengan banyaknya becak yang ditentukan D. Kegiatan Belajar 2: Perkalian Lanjut Mengapa peserta didik kelas III tidak terampil mengalikan dua bilangan selain kedua bilangannya satu angka? Mengapa peserta didik kelas IV tidak terampil mengalikan dua bilangan yang salah satunya dua angka atau lebih. Perlukah guru mengetahui alasan mengapa perkalian dua bilangan yang lebih dari dua angka harus dilkukan dengan cara bersusun panjang atau pendek. Mengapa peserta didik lebih suka perkalian yang susun pendek? Bagaimana cara terbaik mengenalkan bilangan tiga angka (100 hingga 999) sebelum mengenalkan perkalian yang melibatkan bilangan 3 angka atau lebih? Pada perkalian lanjut (perkalian yang melibatkan bilangan lebih dari 1 angka) kaidah yang menjadi dasar penerapan adalah sifat-sifat pada perkalian yaitu komutatif (bolak-balik sama), distributif (penyebaran), dan asosiatif (pengelompokan). 1. Sifat komutatif (bolak balik sama) a × b=b × a Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 19
  • 24. Modul Matematika SD Program BERMUTU Ilustrasi Perhatikan susunan gambar-gambar ayam berikut 6 = 3 × 2 = 2 3 2 + 2 + 2 generalisasi 3 × 2 a × b= b = a Mengapa 3 × 2 = 2 × 3 sehingga generalisasinya menjadi a × b = b × a? Penalarannya adalah seperti berikut. 6=3 × 2 6=2 × 3 2 3 3 2 Berdasarkan peragaan gambar yang dapat diamati, mana yang lebih banyak. Apakah ”3 × 2” atau “2 × 3”. Mengapa “3 × 2 = 2 × 3”? Apa sebenarnya yang membedakan antara “3 × 2 dengan 2 × 3”? Itulah beda penalarannya antara 3 × 2 dengan 2 × 3 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 20
  • 25. Modul Matematika SD Program BERMUTU Sebelum dibahas lebih lanjut tentang perkalian dua bilangan yang melibatkan bilangan 2 angka atau lebih berikut akan diperkenalkan gambaran peragaannya yakni peragaan menggunakan Blok Dienes. Dalam peragaannya Dienes mengelompokkan bilangan menurut banyaknya satuan, puluhan, ratusan, dan terakhir ribuan. Berikut adalah contoh peraga untuk bilangan 1245 dengan Blok Dienes. Ribuan Ratusan Puluhan Satuan 1 2 4 5 Peraga blok Dienes di atas membedakan secara tajam perbedaan antara satuan yang berbentuk kubus kecil dengan puluhan yang berbentuk batangan, ratusan berbentuk kepingan, dan ribuan yang berbentuk kubus besar. Setiap 10 buah satuan dapat ditukar dengan 1 batang puluhan, 10 batang puluhan dapat ditukar dengan 1 keping ratusan, dan terakhir setiap 10 keping ratusan dapat ditukar dengan 1 kubus besar ribuan. Peragaan lebih lanjut seperti misalnya bilangan puluh ribuan, ratus ribuan, jutaan, dan seterusnya cukup dibayangkan saja di alam pikiran. Puluh jutaan dibayangkan sebagai banyaknya batangan puluhan juta Ratus jutaan dibayangkan sebagai banyaknya kepingan ratusan juta Satu milyaran dibayangkan sebagai sebuah kubus besar yang isinya 1 milyar. Selanjutnya Puluh milyaran dibayangkan sebagai banyaknya batangan puluhan milyar Ratus milyaran dibayangkan sebagai banyaknya kepingan ratusan milyar Satu triliunan dibayangkan sebagai sebuah kubus besar yang isinya 1 milyar. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 21
  • 26. Modul Matematika SD Program BERMUTU Demikianlah seterusnya tanpa pernah ada batasnya. Seterusnya hanyalah pola dari bentuk batangan, kepingan, dan kubus yang lebih besar dari sebelumnya. 2. Sifat distributif (penyebaran) i. a × (b + c) = (a × b) + (a × c) ii. a × (b + c + d) = (a × b) + (a × c) + (a × d) Ilustrasi dengan pendekatan luas persegi panjang seperti berikut. i. a × (b + c) = (a × b) + (a × c) a × c c a × (b + c) = a × b b a ii. a × (b + c + d) = (a × b) + (a × c) + (a × d) a × d d a × (b + c + d) = a × c c a × b b a Dari gambar (i) menunjukkan bahwa a × (b + c) = (a × b) + (a × c) Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 22
  • 27. Modul Matematika SD Program BERMUTU sementara itu dari gambar (ii) menunjukkan bahwa a × (b + c + d) = (a × b) + (a × c) + (a × d) Kedua sifat distributif tersebut dalam matematika dikenal dengan sebutan sifat distributif kiri perkalian terhadap penjumlahan. Contoh (Pengalinya 1 angka) Tunjukkan peragaan dari 1) 2 × 43 = … 2) 3 × 43 = … 3) 2 × 213 = … 4) 3 × 213 = … 5) 6 × 213 = … Jawab 1) 2 × 43 = … Berdasarkan peragaan ini maka Puluhan Satuan 2 kumpulan benda yang masing-masing berisi 43 setelah dijadikan 1 kumpulan 4 3 hasilnya adalah 86. Maka 2 × 43 = 2 × (40 + 3) 4 3 = (2 × 40) + (2 × 3) Kumpulkan menjadi = 80 + 6 satu kumpulan = 86 Demikianlah konsep/pengertian mengapa: 2 × 43 = 86. Dengan teknik bersusun: 8 6 Pul Sat 4 3 2 × 8 6 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 23
  • 28. Modul Matematika SD Program BERMUTU 2) 3 × 43 = … Puluhan Satuan Berdasarkan peragaan ini maka 3 kumpulan benda yang masing-masing berisi 43 setelah dijadikan 1 kumpulan 4 3 hasilnya adalah 129. Maka 3 × 43 = 3 × (40 + 3) 4 3 = (3 × 40) + (3 × 3) = 120 + 9 = 129 4 3 Perhatikan sebelumnya bahwa 3 kumpulan Kumpulkan menjadi benda yang masing-masing berisi 43 setelah satu kumpulan dijadikan 1 kumpulan hasilnya terdiri dari kumpulan (grup) maksimal anggotanya kurang dari 10, maka setiap 10 batangan harus dijadikan 1 kelompok baru dalam bentuk kepingan (ratusan). Sehingga 12 puluhan dan 9 satuan Diubah menjadi 1 ratusan, 2 puluhan, dan 9 satuan Sehingga diperoleh: 1 2 9 3 × 43 = 129. Dengan cara bersusun diperoleh: 3 × 43 = 43 × 3 = 129. Rat Pul Sat 4 3 Keterangan : 3 × Sat = 3 × Sat = 3 = Sat = 9 = Pul Sat 12 9 9 0 Pul = 4 × Sat = 3 = Pul = 12 = Rat Pul 1 2 9 1 2 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 24
  • 29. Modul Matematika SD Program BERMUTU Cara penalaran lainnya adalah dengan kerangka berpikir seperti berikut. Rat Pul Sat 4 3 Keterangan 3 : × 2 9 Sat = 3 × Sat = 3 = Sat = 9 = Pul Sat 0 9 1 0 + Pul = 4 × Sat = 3 = Pul = 12 = Rat Pul 1 2 9 1 2 Dengan teknik tersebut di atas maka 3 × 43 = 43 × 3 = 129. 3) 2 × 213 = … Berdasarkan peragaan ini maka Ratusan Puluhan Satuan 2 kumpulan benda yang masing- masing berisi 213 setelah dijadikan 1 kumpulan hasilnya adalah 426. 2 1 3 Maka 2 × 213 = 2 × (200 + 10 + 3) 2 1 3 = (2 × 200) + (2 × 10) + (2 × 3) Jadikan menjadi satu = 400 + 20 + 6 kumpulan = 426 Secara bersusun Rat Pul Sat 4 2 6 1 3 2 2 × 4 2 6 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 25
  • 30. Modul Matematika SD Program BERMUTU 4) 3 × 213 = … Ratusan Puluhan Satuan Berdasarkan peragaan ini maka 3 kumpulan benda yang masing- masing berisi 213 setelah dijadikan 1 2 1 3 kumpulan hasilnya adalah 639. Maka 2 1 3 3 × 213 = 3 × (200 + 10 +3) = (3 × 200) + (3 × 10)+(3 × 3) = 600 + 30 + 9 2 1 3 = 639. Jadikan menjadi satu Dengan teknik perkalian bersusun kumpulan Rat Pul Sat 2 1 3 3 6 3 9 × 6 3 9 Catatan 1. Anda tentu dapat merasakan peragaan bilangan disandingkan dengan bilangan yang dimaksud dalam bentuk lambang akan lebih jelas diterima peserta didik daripada langsung ke lambang. 2. Menurut Bruner (salah seorang psikolog pembelajaran matematika Amerika) urutan pembelajaran terbaik adalah dari (1) konkret (econic): berupa objek sesungguhnya, (2) semi konkret (enactive): objek sesungguhnya diganti dengan gambar, dan (3) abstrak (symbolic): semua sajian hanya dalam bentuk lambang-lambang (angka-angka, tanda–tanda operasi +, – , × , : , serta tanda–tanda relasi <, >, dan = saja). 3. Pembelajaran yang langsung ke lambang adalah pembelajaran yang langsung abstrak. Sehingga tidak heran kalau banyak siswa yang tidak paham. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 26
  • 31. Modul Matematika SD Program BERMUTU 5) 6 × 213 = … Ratusan Puluhan Satuan Ratusan Puluhan Satuan 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 Jadikan menjadi satu kumpulan 1 2 7 8 Setelah peserta didik memahami bilangan 3 dan 4 angka dalam bentuk gambar (semi-konkret), akan lebih mudah mereka untuk memahami sajian yang hanya dalam bentuk angka-angka saja. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 27
  • 32. Modul Matematika SD Program BERMUTU Untuk perkalian bersusun dengan menyimpan ini penalaran selengkapnya adalah seperti berikut. Rib Rat Pul Sat 2 1 3 Keterangan: 6 Sat = 3 × Sat = 6 = Sat = 18 × 12 6 18 Pul = 1 × Sat = 6 = Pul = 6 1 1 Rat = 2 × Sat = 6 = Rat = 12 + 1 2 7 8 Jadi 213 × 7 = 1.278 (seribu dua ratus tujuh puluh delapan). Contoh (Pengalinya Puluhan) Tentukan 1) 80 × 213 = … Jawab Puluh Rib Rat Pul Sat Rib 2 1 3 Keterangan: 8 0 Sat = 3 × Sat = 0 = Sat = 0 × 16 8 24 0 Sat = 3 × Pul = 8 = Pul = 24 1 2 Pul = 1 × Pul = 8 = Rat = 8 + 1 6 10 4 0 Rat = 2 × Pul = 8 = Rib = 16 1 + 1 7 0 4 0 Jadi 213 × 80 = 17.040 (tujuh belas ribu empat puluh). Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 28
  • 33. Modul Matematika SD Program BERMUTU Cara Singkat Keterangan: Rib Rat Pul Sat Sat = 3 × Sat = 6 = Sat = 18 3 = Pul Sat 2 1 1 8 6 × Pul = 1 × Sat = 6 = Pul = 6 2 6 8 = Rat Pul 1 0 1 0 6 + 1 2 7 8 Rat = 2 × Sat = 6 = Rat = 12 = Rib Rat 1 2 Jadi 213 × 7 = 1.278. Puluh Rib Rat Pul Sat Rib 2 1 3 Keterangan: 8 Sat = 3 × Pul = 8 = Pul = 24 × 6 8 4 Pul = 1 × Pul = 8 = Rat = 8 1 2 Rat = 2 × Pul = 8 = Rib = 16 + 1 7 0 4 Kotak kosong artinya isi bagian satuannya tidak ada, sama dengan isinya = 0. Dengan demikian maka 213 × 80 = 17.040. Contoh (Pengalinya 2 angka, keduanya tidak nol) Tentukan 2) 87 × 213 = … Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 29
  • 34. Modul Matematika SD Program BERMUTU Jawab Puluh Rib Rat Pul Sat Rib Keterangan: 2 1 3 213 × Sat = 6 = 1 2 7 8 sat 8 6 213 × Pul = 8 = 1 7 0 4 pul × 2 8 + 1 7 213 × 86 = 1 8 3 1 8 sat 1 7 0 4 + 1 8 3 1 8 3 Dengan demikian maka 213 × 86 = 18.318. Latihan Dengan cara bersusun, kerjakanlah soal-soal berikut ini. 1. 213 × 2 = ... 11. 183 × 4 = ... 2. 132 × 3 = ... 12. 234 × 7 = ... 3. 144 × 2 = ... 13. 365 × 5 = ... 4. 323 × 3 = ... 14. 483 × 20 = ... 5. 412 × 4 = ... 15. 621 × 50 = ... 6. 342 × 2 = ... 16. 444 × 60 = ... 7. 521 × 4 = ... 17. 325 × 12 = ... 8. 231 × 2 = ... 18. 816 × 34 = ... 9. 333 × 3 = ... 19. 256 × 46 = ... 10. 442 × 3 = ... 20. 567 × 33 = ... E. Kegiatan Belajar 3: Pembagian Dasar Pernahkah peserta didik di SD khususnya di kelas II semester 2 diberikan pengalaman membagi 6 dengan 2, yakni salah seorang peserta didik diminta tolong membagi rata (sama banyak) 6 buah pensil kepada dua orang temannya? Perlukah anak diberikan pengalaman membagi di awal pembelajaran? Ada berapa cara yang dapat dilakukan untuk membagi 6 pensil sama banyak kepada dua orang temannya? Manakah cara pembagian yang benar menurut aturan matematika? Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 30
  • 35. Modul Matematika SD Program BERMUTU Pembagian di SD mulai diajarkan di kelas 2 semester 2, tepatnya setelah pelajaran perkalian dasar diberikan secara tuntas dari konsep hingga keterampilan mengalikan 2 bilangan 1 angka. Menurut falsafah Cina (1) I hear and I forget (saya mendengar dan saya lupa), (2) I see and I remember (saya melihat dan saya ingat), dan (3) I do and I understand (saya mempraktikkan dan saya mengerti). Maka untuk membuat peserta didik mengerti akan makna dari suatu konsep seperti pembagian, mereka harus diberikan pengalaman nyata di awal pembelajaran tentang apa yang dimaksud dengan pembagian? Contoh: Guru menyediakan 6 buah ballpoin. Siswa diminta membagi rata (sama banyak) keenam ballpoint. Pertanyaan yang diajukan guru adalah “Tolong, bagilah 6 buah ballpoin ini sama banyak kepada 2 orang temanmu”. Bagaimana cara kamu membagi sama banyak 6 buah ballpoin itu kepada 2 orang temanmu?” dan “berapa banyak ballpoin yang diterima oleh masing-masing temanmu itu?” Jawaban anak ke-1 (Melalui praktek) Langsung diberikan rata tiga-tiga kepada dua (2) orang teman I teman II Maka 6 : 2 = 3. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 31
  • 36. Modul Matematika SD Program BERMUTU Jawaban anak ke-2 (Masing-masing anggota diberikan satu demi satu sampai habis) teman I teman II teman I teman II Karena masing-masing teman mendapat 3 ballpoin, maka 6 : 2 = 3. Jawaban anak ke-3 (diberikan dua-dua pada masing-masing teman, ternyata masih bersisa dua, dua yang terakhir kemudian dibagi rata kepada masing-masing teman). teman I teman II teman I teman II Karena masing-masing teman mendapat 3 ballpoin, maka 6 : 2 = 3. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 32
  • 37. Modul Matematika SD Program BERMUTU Pertanyaan guru lebih lanjut adalah “adakah cara yang lainnya lagi?” Ternyata untuk pertanyaaan yang terakhir ini biasanya peserta didik sudah tidak punya ide lagi. Jawaban yang benar menurut kaidah Matematika (Melalui praktek masing-masing temannya diberikan satu demi satu sampai habis) teman I teman II teman I teman II teman I teman II teman I teman II 6 – 2 (2 dibagi rata) 6 – 2 – 2 (2 berikutnya 6 – 2 – 2 – 2 (2 yang belum habis dibagi rata) belum habis terakhir dibagi rata) ternyata habis. Hasil akhir = 3. Maka 6 : 2 = 3. Karena masing-masing teman mendapat 3 ballpoin, maka 6 : 2 = 3. Perhatikan bahwa Dengan demikian secara matematika konsep yang berlaku untuk pembagian adalah seperti yang didefinisikan berikut ini. Definisi a : b = ... artinya adalah ada sekumpulan benda sebanyak a dibagi rata (sama banyak) dalam b kelompok. Maka cara membaginya dilakukan dengan pengambilan berulang sebanyak b sampai habis dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke semua kelompok. Banyaknya pengambilan ditunjukkan dengan hasil yang didapat masing-masing kelompok. Hasil bagi adalah banyaknya pengambilan/banyaknya anggota yang dimuat oleh masing-masing kelompok. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 33
  • 38. Modul Matematika SD Program BERMUTU Catatan Akibat dari definisi (aturan membagi sama banyak) tersebut adalah: 1. Dari sebuah kumpulan benda sebanyak a tersebut jika pengambilan berulang yang dilakukan untuk dibagi rata itu setiap kalinya sebanyak b anggota, dan jika banyaknya kali pengambilan sampai habis itu adalah c kali, maka kalimat matematika yang bersesuaian dengan pembagian tersebut adalah a : b = c. Contoh 36 : 4 = 9 artinya adalah ada 9 kali pengambilan empatan sampai habis pada bilangan 36, dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke dalam 4 kelompok, 30 : 6 = 5 artinya adalah ada 5 kali pengambilan enaman sampai habis pada bilangan 30, dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke dalam 6 kelompok, dan lain-lain. 2. Suatu hal yang amat penting dan jarang dilakukan oleh guru di awal pembelajaran pembagian adalah “memberi pengalaman membagi kepada peserta didiknya” menggunakan beberapa soal sederhana sehingga peserta didik dapat “memahami dan menghayati makna pembagian yang dimaksud dalam matematika” padahal pengalaman seperti ini diperlukan dalam penanaman konsep pada pembagian lanjut. 3. Dengan mengacu pada 3 falsafah Cina: (1) saya mendengar dan saya lupa, (2) saya melihat dan saya ingat, (3) saya mempraktikkan dan saya mengerti, maka mustahil bagi peserta didik/anak untuk dapat memahami makna pembagian (baik pembagian dasar maupun pembagian lanjut) tanpa pernah diberikan pengalaman membagi secara nyata. Pengalaman membagi yang paling tepat adalah diberikan di awal pembelajaran (di kelas II semester 2), yakni di awal penanaman konsep setelah pelajaran perkalian selesai secara tuntas (mulai dari penanaman konsep, pemahaman konsep, hingga pembinaan keterampilan). Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 34
  • 39. Modul Matematika SD Program BERMUTU 4. Kebiasaan umum yang sangat tidak dibenarkan menurut kaidah-kaidah pembelajaran matematika adalah “Guru hanya memberikan pengumuman seperti misalnya dari pertanyaan “berapakah 4 × 7?” Setelah dijawab 4 × 7 = 28 guru kemudian menerangkan, jika 4 × 7 = 28 maka 28 : 4 = 7 dan 28 : 7 = 4. Pertanyaan berikutnya misal “berapakah 8 × 5?” Setelah dijawab 8 × 5 = 40 guru kemudian menerangkan, jika dari 8 × 5 = 40 maka 40 : 5 = 8 dan 40 : 8 = 5. Demikianlah seterusnya hingga dirasa cukup. Dari pengumuman itulah selanjutnya siwa didril pembagian dasar (pembagian yang berkait langsung dengan perkalian dasar, yakni perkalian 2 bilangan 1 angka) hingga mereka lancar. 5. Pembelajaran awal pembagian yang dibenarkan adalah (1) diberikan pengalaman membagi (yang benar menurut konsep matematika), (2) anak diajak mengamati hasil-hasil praktek membagi tersebut untuk melihat pola yang menghubungkan antara bilangan yang dibagi, pembagi, dan hasil baginya, (3) anak diberi kesempatan untuk menyimpulkan apa hubungannya antara bilangan depan, tengah, dan belakang (bilangan yang dibagi, pembagi, dan hasil baginya). Kesimpulan yang dimaksud adalah Bilangan depan = tengah × belakang, atau Bilangan yang dibagi = pembagi × hasil bagi 6. Dengan mengacu pada kesimpulan tersebut dan hafal perkalian dasar, maka pelajaran pembagian dasar dapat berlangsung secara lebih efektif (tujuan pembelajaran tercapai secara efisien/lebih cepat dan lebih bermakna). Contoh 1. Peserta didik diminta praktek untuk menjawab 6 soal berikut ini (1) 18 : 6 = ... (4) 12 : 4 = ... (2) 14 : 7 = ... (5) 10 : 2 = ... (3) 15 : 5 = ... (6) 6 : 1 = ... Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 35
  • 40. Modul Matematika SD Program BERMUTU Peserta didik harus mempraktekkan dengan cara yang benar menurut kaidah matematika, misal 18 : 6 = .... Peserta didik diminta bermain peran. Guru memanggil 6 orang peserta didik yang akan menerima bagian dan 1 orang peserta didik yang memegang 18 sedotan minuman untuk dibagi rata/sama banyak kepada 6 orang temannya. Cara peragaan yang benar adalah anak yang memegang 18 sedotan setiap kali mengambil 6 sedotan untuk dibagi rata pada keenam orang temannya. Peragaan pengambilan enaman dan kemudian dibagi rata kepada 6 orang temannya seperti itu dilakukan secara berulang hingga sedotan sebanyak 18 tersebut habis. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengawasi jalannya peragaan yang dilakukan oleh peserta didiknya. 2. Hasil-hasil pembagian selama peragaan (setiap nomor soal diusahakan diperagakan oleh peserta didik lain yang belum mendapat giliran maju ke depan untuk bermain peran), ternyata seperti berikut. (1) 18 : 6 = 3 (4) 12 : 4 = 3 (2) 14 : 7 = 2 (5) 10 : 2 = 5 (3) 15 : 5 = 3 (6) 6 : 1 = 6 3. Anak diberi waktu 2 menit (60 detik) untuk mengamati pola hubungannya. Apa hubungannya antara bilangan yang dibagi (bilangan depan yang ditandai dengan petak), dengan bilangan yang ada di tengah (pembagi), dan bilangan yang ada di belakang (hasil bagi). ? ? (1) 18 : 6 = 3 (4) 12 : 4 = 3 (2) 14 : 7 = 2 (5) 10 : 2 = 5 (3) 15 : 5 = 3 (6) 6 : 1 = 6 Setelah 60 detik peserta didik ditanya “apa hubungannya antara bilangan depan dengan bilangan yang ada di tengah dan belakang?” Jawaban yang diharapkan adalah adanya anak yang menjawab benar dan guru kemudian memberikan penguatan bahwa Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 36
  • 41. Modul Matematika SD Program BERMUTU Pada pembagian, bilangan depan = tengah × belakang atau bilangan yang dibagi = pembagi × hasil bagi . Pola yang dimaksud yaitu: × × (1) 18 : 6 = 3 , yakni 18 = 6 × 3 (4) 12 : 4 = 3 , yakni 12 = 4 × 3 × × (2) 14 : 7 = 2 , yakni 14 = 7 × 2 (5) 10 : 2 = 5 , yakni 10 = 2 × 5 × × (3) 15 : 5 = 3 , yakni 15 = 5 × 3 (6) 6 : 1 = 6 , yakni 6 = 1 × 6. Dengan mengacu pada kesimpulan di atas, jika anak sudah hafal perkalian dasar tentu tidak akan bermasalah untuk menyelesaikan soal-soal pembagian dasar apakah yang ditanyakan hasil baginya, atau pembaginya, atau bilangan yang dibagi. Latihan 1. Tentukan bilangan pada titik-titik isian di bawah ini 1) 32 : 4 = … 11) … : 8 = 3 21) 35 : … = 7 2) 36 : 9 = … 12) … : 5 = 6 22) 30 : … = 5 3) 45 : 5 = … 13) … : 7 = 4 23) 27 : … = 9 4) 40 : 8 = … 14) … : 9 = 3 24) 24 : … = 6. 5) 24 : 3 = ... 15) ... : 4 = 5 25) 36 : ... = 4 6) 42 : 6 = ... 16) ... : 3 = 7 26) 21 : ... = 3 7) 81 : 9 = ... 17) ... : 6 = 9 27) 32 : ... = 8 8) 30 : 2 = ... 18) ... : 8 = 3 28) 42 : ... = 7 9) 56 : 7 = ... 19) ... : 7 = 8 29) 54 : ... = 9 10) 72 : 8 = ... 20) ... : 9 = 2 30) 40 : ... = 5 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 37
  • 42. Modul Matematika SD Program BERMUTU F. Kegiatan Belajar 4: Pembagian Lanjut Pembagian panjang bersifat lanjut, jadi sudah bukan merupakan pembagian dasar lagi. Pembagian panjang adalah pembagian yang tak dapat diperoleh langsung dari hafalan perkalian dua bilangan 1 angka. Untuk pembagian panjang lambang yang umum digunakan adalah “ “ . Bilangan yang dibagi diletakkan di dalam tanda itu, bilangan pembaginya diletakkan di sebelah kirinya dan bilangan hasil baginya diletakkan di atasnya. Sebagai contoh misalnya kita akan mencari hasil bagi dari 72 : 3 = …, kita tulis 3 72 . Berikut adalah langkah- langkah peragaan dan proses penulisannya (peragaan dan proses penulisan harus seiring). Pembagian dimulai dari bagian yang terbesar. Misalnya bilangan yang dibagi berupa bilangan ratusan, maka yang dibagi dimulai dari bagian ratusan, sesudah itu baru bagian puluhan dan terakhir bagian satuan. Jika yang dibagi bilangan puluhan, maka yang dibagi mulai dari bagian puluhan barulah bagian satuannya. Berikut contoh-contoh peragaan pembagian lanjut dengan bilangan pembaginya 2 (dua) angka dan tiga angka. 1. Bilangan yang dibagi adalah bilangan 2 angka Contoh Bagaimana cara guru mempergakan pembagian lanjut 72 : 3 = ...? Jawab Peragakan kumpulan sedotan terdiri dari 7 ikat puluhan dan 2 satuan. Masing-masing orang mendapatkan berapa? Dibagi rata pada 3 orang Puluhan Satuan 7 ikat 2 buah Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 38
  • 43. Modul Matematika SD Program BERMUTU Contoh: Tentukan hasil pembagian 72 : 3 = … No. Proses Peragaan Proses Penulisan 1. 72 : 3 artinya ada satu kelompok isinya 72 dibagi ... rata pada 3 kotak, masing-masing kotak mendapat 3 72 berapa? Karena dibagi 3 maka yang 7 puluhan kita ambil tiga-tiga dengan setiap kali pengambilan dibagi rata ke seluruh kelompok. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 39
  • 44. Modul Matematika SD Program BERMUTU 2. Terakhir sisanya 1 puluhan dan 2 satuan. Sisa 1 2.. puluhan itu dapat dibagi 3 jika ikatan puluhannya 3 72 dilepas sehingga menjadi satuan. yg terbagi 6 sisa 1 Ikatan puluhan ini harus dilepas sehingga menjadi satuan 3. Setelah yang puluhan dilepas ikatannya akan 2.. menjadi satuan. Gabungkan dengan satuan 3 72 sebelumnya sehingga semuanya menjadi 12, ambil yg terbagi 6 tiga-tiga dan bagi rata ke masing-masing anggota kelompok sampai habis. sisa 12 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 40
  • 45. Modul Matematika SD Program BERMUTU 4. 24 3 72 yg terbagi 6 sisa 12 yg terbagi 12 sisa 0 Artinya 72 : 3 = 24 Dengan peragaan tersebut, kerangka berpikir dalam pengoperasionalnya adalah sebagai berikut. Pul Sat 2 Hasil bagi Pembagi 3 7 2 Bil yg dibagi Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 41
  • 46. Modul Matematika SD Program BERMUTU Langkah 1 Pul Sat 72 dibagi 3, kita mulai dari kumpulan yang besar yaitu puluhan. 2 Puluhannya ada 7 dibagi pada 3 orang, maka hasil 3 baginya 2 ikat puluhan dan sisanya 1 ikat 7 2 puluhan. yg terbagi Kita tulis hasil baginya 2 ikat di tempat hasil bagi Sisa 1 puluhan, dan sisanya 1 ikat puluhan diletakkan lurus dengan puluhan. Pul Langkah 2 Sat Karena puluhan yang dibagi sebanyak 7 dan sisa pembagiannya 1, berapa ikat puluhan yang 2 terbagi? 3 7 2 Jawabannya tentu yang terbagi = 6 ikat puluhan, dan kita tulis 6 di tempatnya yang lurus dengan yg terbagi 6 tempat puluhan. Sisa 1 Hingga langkah ini berarti urusan dengan puluhan selesai. Langkah 3 Pul Sat Urusan kita berikutnya adalah dengan satuan. Puluhan yang tersisa 1 ikat itu kita jadikan satuan, 2 bagaimana caranya? Caranya tentu kita lepas 1 ikat puluhan sisa itu, 3 7 2 setelah dilepas menjadi berapa satuan? yg terbagi 6 Jawabannya tentu menjadi 10 satuan + satuan Sisa yang sudah ada sebelumnya hingga satuan 1 seluruhnya ada 12. Selanjutnya kita tulis 12 itu 1 2 pada baris berikutnya. Pul Langkah 4 Sat Ternyata satuan 12 itu sama dengan kalau kita menurunkan bilangan 2 dari atas. 2 3 7 2 Nah selanjutnya satuan sebanyak 12 ini kita bagi pada 3 orang. Masing-masing orang mendapat yg terbagi 6 berapa dan sisanya berapa? Sisa 1 1 2 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 42
  • 47. Modul Matematika SD Program BERMUTU Langkah 5 Pul Sat Jawabannya pertanyaan tadi tentu masing-masing orang mendapat 4 satuan (letakkan di kolom 2 4 satuan pada hasil bagi) dan sisanya nol. 3 7 2 yg terbagi 6 Sisa Karena sisanya 0 (nol), berarti yang terbagi 1 adalah semuanya, yaitu semua dari 12 satuan. 1 2 Jadi 72 : 3 = 24. yg terbagi 1 2 Sisa 0 Contoh 2 Diskripsikan penggunaan alat peraga pada pembagian bilangan 414 dibagi rata kepada 3 orang peserta didik. Berapakah hasil baginya? Berikut ilustrasinya. Ada kumpulan benda sebanyak Masing-masing orang mendapat bagian berapa? Dibagi rata pada 3 orang 4 1 4 Langkah 1 Ternyata cara yang paling efektif (paling cepat dan paling mudah dipahami peserta didik) adalah jika yang dibagi berawal dari kelompok yang terbesar. Maka mulailah dari kelompok ratusan. Sisa 1 ratusan 4 1 4 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 43
  • 48. Modul Matematika SD Program BERMUTU Langkah 2 Hingga langkah 1 tersebut berarti urusan dengan ratusan selesai. Urusan berikutnya adalah dengan puluhan. Sisa setelah pembagian Sisa yang 1 ratusan ditukar pada langkah pertama dengan batang puluhan. Semuanya akan menjadi 11 batang puluhan Sisa 2 batang puluhan Hingga langkah ke-2 ini berarti urusan dengan puluhan selesai. Langkah 3 Urusan kita berikutnya adalah dengan satuan. Setelah dijadikan satuan dan ditambah dengan satuan yang sudah ada sebelumnya maka semuanya akan menjadi 24 keping satuan Sisa pembagian hingga langkah ke-2. Selanjutnya yang 2 puluhan jadikan satuan. Sisa Habis tanpa sisa 1 3 8 1 3 8 1 3 8 Berdasarkan hasil peragaan tersebut berarti 414 : 3 = 138. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 44
  • 49. Modul Matematika SD Program BERMUTU Catatan Jika peragaan tersebut ditulis dalam bentuk pembagian panjang, kerangka pemikirannya adalah seperti berikut. Rat Sat Pul Hasil bagi Pembagi 3 4 1 4 Bil yg dibagi Langkah-langkah Pengerjaan selanjutnya adalah seperti berikut. Langkah 1 Urusan pembagian kita urut dari yang terbesar Rat yaitu pertama dari ratusan, kedua baru puluhan, Sat Pul dan terakhir satuan. 1 Ratusannya 4 dibagi pada 3 orang, maka hasil 3 4 1 4 baginya 1, yang terbagi sebanyak 3, dan sisanya yg terbagi 3 1. Kita tulis Sisa 1 (keping ratusan) 1 pada hasil bagi ratusan, 3 pada tempat yang terbagi, dan 1 pada sisa ratusan. Dengan demikian hingga langkah ini maka urusan pembagian dengan ratusan selesai. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 45
  • 50. Modul Matematika SD Program BERMUTU Langkah 2 Rat Urusan pembagian kita selanjutnya adalah dengan Sat Pul puluhan. 1 3 Untuk itu sisa ratusan sebanyak 1 keping tersebut 3 4 1 4 kita jadikan batang puluhan dengan cara menukar yg terbagi 3 1 keping ratusan itu dengan batang puluhan. Hasilnya adalah 10 batang. Sisa 1 1 (batang Jika batangan puluhan sebanyak 10 itu kita pul) yg terbagi 9 tambah dengan batangan puluhan yang sudah ada Sisa 2 (batang sebelumnya (yakni 1 batang) maka semuanya ada pul) 11 batang puluhan. Hasil ini ternyata sama dengan kalau 1 nya diturunkan. Puluhan sebanyak 11 batang itu jika kita bagi rata pada 3 orang, maka masing-masing orang akan mendapat 3 batang dan sisanya 2 batang. Sehingga puluhan yang terbagi ada 9 batang, sisanya 2 batang, dan hasil bagi puluhannya 3 batang. Hingga langkah ini berarti urusan pembagian kita dengan puluhan selesai. Rat Langkah 3 Sat Pul Urusan pembagian kita yang terakhir adalah dengan satuan. 1 6 8 3 4 1 4 Untuk itu sisa ikatan puluhan sebanyak 2 batang 4 tadi kita tukar dengan keping satuan. yg terbagi 3 Sisa 1 1 (ikat pul) Menjadi berapa keping satuan? Jawabnya tentu 20 keping satuan. yg terbagi 9 Setelah dijadikan satuan menjadi 20 keping itu Sisa 2 4 kemudian ditambah dengan satuan yang sudah ada yg terbagi 2 4 sebelumnya yakni 4 keping satuan. Sehingga Sisa seluruhnya menjadi 24 keping satuan. 0 Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 46
  • 51. Modul Matematika SD Program BERMUTU Hasil tersebut ternyata sama dengan kalau 4 nya yang ada diatasnya diturunkan. Satuan sebanyak 24 ini kemudian kita bagi rata pada 3 orang. Ternyata hasil banginya 8, dan sisanya 0. Berarti yang terbagi semuanya yakni 24. Dengan demikian maka 414 : 3 = 168. Contoh 3 Diskripsikan penggunaan alat peraga pada pembagian bilangan 504 dibagi kepada 12 orang. Berapakah hasil baginya? Jawab Langkah 1 Rat Sat Urusan pembagian kita urut dari yang terbesar Pul yaitu pertama dari ratusan, kedua baru puluhan, dan terakhir satuan. 0 12 5 0 4 Ratusannya 5 dibagi pada 12 orang berarti tidak cukup. Maka hasil baginya 0, sisanya 5, sehingga yg terbagi 0 yang terbagi sebanyak 0 keping ratusan. Sisa 5 (keping Kita tulis 0 di hasil bagi ratusan, ratusan) 5 di sisa ratusan, dan 0 di tempat yang terbagi. Dengan demikian hingga langkah ini urusan pembagian dengan ratusan selesai. Langkah 2 Rat Sat Urusan pembagian kita selanjutnya adalah dengan Pul puluhan. Untuk itu sisa keping ratusan sebanyak 5 itu kita tukar dengan batang puluhan. Hasilnya 0 4 adalah 50 batang puluhan. 12 5 0 4 Puluhan sebanyak 50 batang ini selanjutnya kita yg terbagi 0 gabungkan dengan puluhan yang sudah ada Sisa 5 0 (batang sebelumnya. puluhan) Karena puluhan yang ada sebelumnya tidak ada, yg terbagi 4 8 maka hasilnya tetap 50 batang puluhan. Hasil 50 Sisa 2 (batang puluhan) Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 47
  • 52. Modul Matematika SD Program BERMUTU puluhan ini ternyata sama dengan jika 0 yang ada di atasnya kita turunkan. Selanjutnya puluhan 50 batang puluhan itu kita bagi rata pada 12 orang. Ternyata hasil bagi puluhannya 4, yang terbagi 48, dan sisa pembagiannya 2 batang. Hingga langkah ke-2 ini berarti urusan pembagian dengan puluhan selesai. Langkah 3 Rat Sat Urusan pembagian kita yang terakhir adalah Pul dengan satuan. Untuk itu sisa puluhan sebanyak 2 batang itu selanjutnya kita tukar dengan satuan. 0 4 2 Hasilnya adalah 20 keping satuan. 12 5 0 4 Satuan sebanyak 20 keping itu selanjutnya 0 digabung dengan satuan yang sudah ada yg terbagi 5 0 sebelumnya, yakni sebanyak 4 keping. Sehingga satuan seluruhnya menjadi 24 keping (sama Sisa 4 8 dengan jika 4 nya diturunkan). 2 4 Hasil tersebut ternyata sama dengan jika 4 nya yg terbagi 2 4 diturunkan. Sisa 0 Dari satuan sebanyak 24 keping itu jika dibagi rata pada 12 peserta didik masing-masing peserta didik akan mendapat 2 satuan, yang terbagi 24 satuan, dan sisanya 0 satuan. Dengan demikian maka Bilangan dibagi pada Hasilnya Rat Pul Sat rata 504 : 12 = 0 4 2 orang peserta Atau secara matematika cukup ditulis dengan lambang: 504 : 12 = 42. Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 48
  • 53. Modul Matematika SD Program BERMUTU (2) Operasi Hitung Campuran Operasi hitung campuran yang dimaksud adalah operasi hitung yang melibatkan lebih dari satu macam operasi dalam suatu perhitungan. Dalam suatu soal hitungan yang menjadi prioritas untuk dihitung terlebih dahulu adalah bilangan-bilangan yang ada di dalam tanda kurung. Nah yang menjadi masalah adalah jika dalam soal operasi hitung campuran itu tidak ada tanda kurung, bagaimana aturan perhitungannya? Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penafsiran khususnya kalau dalam soal itu tidak ada tanda kurungnya, secara internasional (dibuktikan menggunakan kalkulator bertanda “Scientific”) diberikan definisi (kesepakatan) sebagai berikut. 1. Tambah dan kurang sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 2. Kali dan bagi sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 3. Kali dan bagi lebih kuat dari tambah dan kurang. Contoh Hitunglah 48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = …. Jawab Berdasarkan aturan operasi hitung campuran di atas, maka urutan pemecahannya adalah 48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = (48 : 3) × 2 + (24 × 4) : 2 – 5 = 16 × 2 + 96 : 2 – 5 = (16 × 2) + (96 : 2) – 5 = 32 + 48 – 5 = 75. Jawaban tersebut dapat diperiksa kebenarannya dengan kalkulator “Scientific”. Jika yang kita gunakan kalkulator yang bukan scientific, hasilnya adalah 107 (perhitungan yang salah). Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 49
  • 54. Modul Matematika SD Program BERMUTU Sebelum mengerjakan latihan berikut, terlebih dahulu kerjakan latihan-latihan yang terdapat pada Lembar Kerja 9 & Lembar Kerja 10. Latihan Dengan cara bersusun, selesaikanlah soal berikut. 1. 414 : 9 = ... 2. 693 : 2 = ... 3. 760 : 8 = ... 4. 854 : 14 = ... 5. 744 : 24 = ... 6. 6084 : 4 = ... 7. 1032 : 3 = ... 8. 3105 : 5 = ... 9. 7046 : 13 = ... 10. 8086 : 26 = ... Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD 50