2. LATAR BELAKANG
Pada hakekatnya kesehatan kerja merupakan
penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja. Bila bahaya di lingkungan kerja tidak
diantisipasi dengan baik akan menjadi beban tambahan
bagi pekerjanya. Khusus untuk petugas Rumah Sakit di
instalasi loundry, dari lingkungan kerjanya yang
terdapat beberapa potensial hazard yang perlu
diperhatikan.
3. Beban kerja meliputi
beban fisik maupun
mental. Akibat beban
kerja yang terlalu berat
atau kemampuan fisik
yang terlalu lemah dapat
mengakibatkan seorang
pekerja menderita
gangguan atau penyakit
akibat kerja.
4. Kapasitas kerja yang baik seperti status
kesehatan kerja, gizi kerja serta
kemampuan fisik yang prima diperlukan
agar seorang pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik. Kondisi atau
tingkat kesehatan pekerja sebagai
modal awal seseorang untuk melakukan
pekerjaan harus pula mendapat
perhatian. Kondisi awal seseorang
untuk bekerja dapat dipengaruhi oleh
kondisi tempat kerja, gizi kerja dll
5. lingkungan kerja
A. BIOLOGI
Hazard Mikrobiologi /Bahaya biologi
adalah penyakit atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh
microorganisme hidup seperti
bakteri, virus richetsia, parasit dan
jamur. Petugas loundry yang
menangani linen kotor senantiasa
kontak dengan bahan dan menghirup
udara yang tercemar kuman patogen.
Penelitian bakteriologis pada instalasi
loundry menunjukkan bahwa jumlah
total bakteri meningkat 50 x selama
periode waktu sebelum cucian mulai
diproses. Mikroorganisme yang
sering timbul
6. B. FISIK
1. Bising yang berasal dari mesin loundry menyebabkan
terjadinya gangguan pendengaran berupa N o i s e
I n d u c e H e a r i n g L o s s ( N I H L ) .
2 . V I B R A S I
3. Petugas yang terpajan gangguan pencahayan akan
mengeluh kelelahan mata dan kelainan lain berupa :
Ketajaman penglihatan Iritasi, Sakit kepala, Akomodasi
dan konvergensi terganggu. Kecelakaan tersengat listrik
dapat terjadi pada petugas loundry oleh karena
dukungan pengetahuan listrik yang belum memadai.
4. Panas dirasakan bila suhu udara diatas suhu nyaman [
260 C-280 C ] dengan kelembaban antara 60-70%. Pada
instalasi loundry panas yang terjadi adalah panas
lembab, panas diatas suhu normal dapat terjadi heat
syncope/pinsan karena panas akibat dehidrasi,TD
menyebabkan pusing dan mual
7. C. PSIKOLOGIS
faktor lingkungan terhadap kesejahteraan individu
Stress dapat disebabkan oleh :
Tuntutan pekerjaan : Beban kerja yang berlebih maupun
yang kurang, tekanan waktu, tanggung jawab yang berlebih
maupun yang kurang
Dukungan dan kendala: Hubungan yang tidak baik dengan
atasan, teman sekerja, adanya suara-suara yang tidak
dikehendaki/gossip, adanya kesulitan keuangan dll
Manifestasi klinik : Depresi, anxietas, sakit kepala, kelelahan
dan kejenuhan, gangguan pencernaan dll.
8. 4. ERGONOMI
Terpeleset /terjatuh pada lantai yang dapat terjadi pada
instalasi loundry, Walaupun jarang terjadi kematian tetapi
dapat mengakibatkan cidera yang berat seperti fraktura,
dislokasi , salah urat, memar otak, Penyakit sehubungan
dengan alat gerak yaitu persendian, jaringan otot, syaraf atau
pembuluh darah ( Low Back Pain )
9. 5. KIMIA
Sebahagian besar dari bahaya di instalasi loundry
diakibatkan oleh zat kimia seperti
detergen, desinfektan, zat pemutih, dll. Tingkat resiko
yang diakibatkan tergantung dari besar, luas dan lama
pemajanan. Walaupun zat kimia yang sangat toxis
sudah dilarang dan dibatasi pemakaiannya, pemajanan
terhadap zat kimia yang membahayakan tidak dapat
dielakkan. Oleh karena itu sikap hati-hati terhadap
semua jenis zat kimia yang dipakai manusia dan
potensial masuk kedalam tubuh. Sebagian dari
informasi zat-zat kimia tersebut didapat dari label
kemasan bahan-bahan tsb, dari produsennya yang
lazim disebut Material Safety Data Sheet ( MSDS )
10. Adapun jenis zat-zat kimia yg
sering dipergunakan di instalasi
laundry
1. Alkali (EUROLINE)
Guna : Bubuk penambah sifat alkali
Ciri2 khusus : Bubuk kekuningan, Ph 12,0-13,0
Sifat : Bila terkena panas akan terkomposisi
menjadi gas yang mungkin beracun dan iritasi, tidak mudah terbakar.
Bahaya kesehatan : I ritasi mata, iritasi kulit,Bila terhirup
menyebabkan oedema paru, Bila tertelan menyebabkan kerusakan hebat
pada selaput lendir.
11. 2. Detergen/Eurogen
Guna : detergen laundry bubuk.
Ciri2 khusus : serbuk putih
berwarna biru, Ph 11,0-12,0
Sifat : Bila terkena panas akan
terkomposisi menjadi gas yang
mungkin beracun dan iritasi,
tidak mudah terbakar.
Bahaya kesehatan : Sama
12. 3.Softener/eurosoft
Guna : cairan pelunak dan pelembut kain
Ciri-ciri khusus : Cairan pink, opak dan mudah
mengalir, Ph 4,0-5,0 Sifat :Stabil, tidak mengandung
bahan berbahaya, tidak mudah terbakar.
Bahaya kesehatan : sama
4. Chlorin Bleach/eurochlor
Guna : bubuk pemutih berchlorin
Ciri-ciri khusus : Bubuk putih, Ph 8,0-9,0
Sifat : Bereaksi dengan asam akan mengeluarkan
keluarnya gas klorin dengan cepat, tidak mudah terbakar.
Bahaya kesehatan : Iritasi berat pada mata, rasa terbakar
pada kulit. - Bila terhirup menyebabkan iritasi saluran
nafas, asma, oedem paru dan kanker paru, Bila tertelan
menyebabkan rasa terbakar .
13. TAHAPAN PENGENDALIAN RESIKO SECARA TEHNIK
1. Bila berat beban yang akan diangkat lebih dari setengah
dari berat badan sipengangkat (>25 kg untuk laki-laki
atau >20 kg untuk wanita ) maka beban harus dibagi
dua. Cara mengangkat beban yang beratnya lebih kecil
dari 25 kg Sebaiknya tidak dijunjung, oleh karena
menjunjung barang memerlukan tenaga yang lebih
besar
2. Sistem penyimpanan Unsur bahan-bahan yang mudah
terbakar dan menyediakan Perlengkapan pemadam dan
penanggulangan kebakaran
3. Untuk menghindari licin/terpeleset, usahakan tidak
menggunakaaan sepatu hak tinggi,kontruksi lantai
harus rata & keramik tidak terbuat dari bahan yg
licin, lantai harus sering dibersihkan. Dari
debu, minyak, cairan 2 kimia
14. 4. Pengaturan suhu ruangan dimana dikatakan Panas
apabila suhu udara diatas suhu nyaman [ 260 C-280 C ]
dengan kelembaban antara 60-70%. Pada instalasi
loundry panas yang terjadi adalah panas lembab
Pengukuran : Dengan mempergunakan “Wet Bulb Globe
Temperatur( MBGT )”
5. Pencahayaan di instalasi loundry perlu karena untuk
meningkatkan Kecermatan, Keselamatan & kenyamanan
petugas dalam bekerja Dimana pencahayaan yang
cukup sesuai dengan standard rumah sakit ( minimal
200 lux )
6. Pekerja Melakukan Rotasi untuk periode waktu
tertentu antara lingkungan kerja yang bising dengan
yang tidak bising dan untuk mengurangi intensitas
kebisingan yg akan menyebabkan gangguan
15. Tahapan pengendalian resiko secara administrasi
1. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian
petugas laundry terhadap penyakit Hepatitis B
dan penularannya.
2. pengaturan jadwal kerja sesuai TLV
( Treshold Limit Value ).
3. pengaturan waktu kerja dan istirahat berkaitan
dengan suhu ruangan
16. TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO DENGAN APD
1. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian petugas
rumah sakit terhadap penyakit Hepatitis B dan cara
penularannya.
2. Melakukan Menggunakan APD sesuai SOP dalam
melakukan tindakan dekontaminasi, desinfeksi dan
sterilisasi terhadap bahan dan peralatan yang
dipergunakan terutama bila terkena bahan infeksi
3. Secara tehnis setiap petugas harus melaksanakan
tugas pekerja sesuai SOP.
4. Menggunakan alat pelindung diri [APD ] Berupa
sumbat telinga [ earplug ] yang dapat menurunkan
pajanan sebesar 6-30 db atau penutup telinga [ ear
muff ] yang dapat menurunkan 20-40 dB