SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  125
OLEH:
NIKA PUTRI M.D
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang
artinya seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan, khususnya
kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga
dia mampu mempengaruhi orang-orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan. Selain itu pemimpin dapat
didefinisikan sebagai orang yang mendapat
amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya
yang baik untuk mengurus atau mengatur orang
lain
perencanaan, pengelolaan kelas dan
Penilaian kemampuan belajar siswa. Dalam
proses ini seorang pimpinan membimbing,
memberi pengarahan, mempengaruhi
perasaan dan perilaku, serta
menggerakkan orang lain untuk bekerja
menuju sasaran yang diingini bersama.
 Berpakaian rapi dan sederhana
 Mengajar dengan penuh kesungguhan
 Bertutur kata dengan lantang, tegas,
lugas dan meyakinkan
 Disiplin
 Kemampuan menguasai kelas.
 Teladan.
1. Pandangan ke masa depan dan memiliki
visi
2. Berkemampuan bekerja keras
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan
1. Idealized
influence
(pengaruh ideal)
2. Inspirational
motivation
(motivasi
inspirasi).
3. disebut
intellectual
stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang
keempat adalah
individualized
consideration
(konsiderasi
individu).
Dimensi
Kepemim
pinan
1. Idealized
influence
(pengaruh ideal)
2. Inspirational
motivation
(motivasi
inspirasi).
3. disebut
intellectual
stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang
keempat adalah
individualized
consideration
(konsiderasi
individu).
Dimensi
Kepemim
pinan
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap hubungan kemanusiaan
Gaya yang efektif
yaitu:
1) Eksekutif
3) Otokratis yang
baik (Benevolent
autocrat),
4) Birokrat
2) Pecinta
pengembangan
(developer).
Sedangkan gaya
yang tidak efektif
yaitu:
1. Pencinta
kompromi
(compromiser).
4. Deserter (Lain
dari tugas). 3. Otokrat
2. Missionari.
.
PERAN PEMIMPIN
DALAM PENDIDIKAN
 Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan
dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika
dari status (kedudukan) apabila seseorang atau
beberapa orang atau sekelompok orang atau
organisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban
sesuai dengan jabatanya
 Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk
beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau
mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang
Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya
melibatkan banyak stake holder yang sangat
berperan penting dalam kelangsungan proses
pengembangan kualitas pendidikan,
diantaranya :
 Kepala Sekolah
 Guru
 Orangtua / Masyarakat
1. Peran Pemimpin dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia
2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan
Keputusan
3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim
4. Peranan kepemimpinan dalam tim
5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
6. Peran Menyampaikan Informasi
1. Educator
2. Manajer
3. Administrator
4. Supervisor (penyelia)
5. Leader (pemimpin)
6. Pencipta iklim kerja
7. Wirausahawan
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN MURID,
PERSONAL, KURIKULUM,
MATERIAL, KEUANGAN
DAN PELAYANAN KHUSUS
Definisi
administrasi pendidikan
dalam arti seluas-luasnya
adalah suatu ilmu yang
mempelajari penataan
sumber daya untuk
mencapai tujuan
pendidikan secara produktif
Fungsi Admininistrasi Pendidikan
Fungsi perencanaan
Fungsi organisasi
Fungsi koordinasi
Fungsi motivasi
Fungsi pengawasan
Ruang Lingkup Administrasi
• Administrasi kesiswaan
• Administrasi personal
• Administrasi kurikulum
• Administrasi keuangan
• Administrasi pelayanan khusus
Cakupan administrasi
kesiswaan
pengelolaan penerimaan siswa baru
pengelolaan bimbingan dan penyuluhan
pengelolaan kelas
pengelolaan organisasi siswa intra
sekolah (OSIS)
pengelolaan data tentang siswa
dll.
Kegiatan administrasi
kesiswaan
1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa
Baru
Pembentukan panitia penerimaan calon
siswa
Penetapan daya tampung
Penetapan persyaratan calon
Seleksi calon
Pengumuman hasil tes
2. Mengatur Kegiatan Orientasi
Siswa Baru
Perkenalan
Penjelasan tata tertib sekolah
Penjelasan tentang fasilitas
sekolah
4.Pembinaan Disiplin
Murid/Siswa
Adanya aturan yang jelas
Adanya kekonsistenan dalam
menjalankan disiplin
Adanya hukuman dan ganjaran bagi
yang melanggar disiplin tersebut
5. Pengelolaan Data
Siswa
Data tentang identitas
Data tentang hasil
belajar
Data tentang presensi
siswa
Administrasi Personal Sekolah
• Administrasi Personalia adalah
proses yang paling dasar dalam
pengumpulan informasi yang
berhubungan dengan sistem
kepegawaian.
Proses perekaman data umum
kepegawaian seperti :
Biodata Pegawai
Sejarah Kepangkatan
Sejarah jabatan
Sejarah Pendidikan Formal
Sejarah Pendidikan Penjenjangan
Sejarah Pendidikan Substantial
Keahlian berbahasa asing
Penggunaan fasilitas perusahaan
Sejarah kunjungan ke luar negeri
Daftar Keluarga
Sejarah hukuman dan penghargaan
yang diperoleh
LANJUTAN,,,
ADMINISTRASI KURIKULUM
• administrasi kurikulum merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan
bersungguh - sungguh untuk membantu,
melayani, dan mengarahkan serta
membina secara kontinu situasi belajar
mengajar, agar berjalan efektif dan
efesien demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Kegiatan administrasi
kurikulum
• Berhubungan dengan tugas guru atau
pendidik
• Berhubungan dengan peserta didik
• Berhubungan dengan seluruh sivitas
akademika atau warga sekolah.
• Menyangkut proses belajar mengajar
(PBM)
ADMINISTRASI KEUANGAN
• Administrasi keuangan yaitu
penyelenggaraan kegiatan pendidikan
memerlukan adanya dana
• arti sempit, yaitu segala pencatatan
masuk dan keluarnya keuangan untuk
membiayai suatu kegiatan organisasi
kerja yang berupa tata usaha atau tata
pembukuan keuangan.
Tujuan administrasi keuangan
penyelenggaraan pendidikan yang
dilaksanakan secara efisien
terjaminnya kelangsungan hidup dan
perkembangan sekolah
tercegahnya kekeliruan, kebocoran atau
penyimpangan penggunaan dana
terjaminnya akuntabilitas perkembangan
sekolah
ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS
• Administrasi layanan khusus adalah
suatu usaha yang tidak secara
langsung berkenaan dengan proses
belajar mengajar dikelas, tetapi
secara khusus diberikan oleh pihak
sekolah kepada para siswanya agar
mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar
mengajar.
RUANG LINGKUP Administrasi
Pelayanan Khusus
Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Perpustakaan
Layanan Kantin atau Kafetaria
Layanan Kesehatan
Layanan Transportasi Sekolah
Layanan Asrama
Layanan Koperasi
Layanan Laboratorium
ADMINISTRASI SEBAGAI
PROSES KEGIATAN
MANAJEMEN DAN
SUPERVISI DALAM
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Konsep Dasar Menejemen
Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian
yang dilakukan uituk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya (R Terry)
Fungsi Manajement
 perencanaan (Planning),
 pengorganisasian (Organizing),
 Penggerakan (Actuating),
 pengawasan (Controling),
 pengarahan (Directing),
 koordinasi (Coordinating),
 staf (Staffing),
 penilaian (Evaluating)
Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para
Ahli :
 Good Carter
 Boardman.
 Wilem Mantja (2007)
 Kimball Wiles (1967)
 Mulyasa (2006)
 Ross L (1980),
 Purwanto (1987),
Fungsi Supervisi
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah
sesuai dengan tujuan
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum
sesuai dengan tujuan.
 Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa
yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).
 Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru,
kepala sekolah) yang perlu ditatar.
Lanjutan
 Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang
perlu diganti.
 Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan
kurikulum.
 Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar
dapatditingkatkan
 Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat
dipertahankan.
 Supervisi pendidikan :
pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke
arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan
belajar pada khususnya.
Here comes your footer  Page 40
 Penelitian (research)
 Penilaian (evaluation)
 Perbaikan ( improvement )
 Pembinaan → berupa bimbingan
(guidance)
Here comes your footer  Page 41
1. Teknik Supervisi Individual
a) Kunjungan Kelas,(ClassroomVisitation)
b) Kunjungan Observasi(ObservationVisits)
c) Pertemuan Individual
d) Kunjungan AntarKelas
Here comes your footer  Page 42
Tahap-tahapkunjungan kelas
1. tahap persiapan
2. tahap pengamatan selama kunjungan
3. tahap akhir kunjungan
4. tahap terakhir adalah tahaptindak lanjut
Here comes your footer  Page 43
aspek-aspekyang diobservasiadalah:
 usaha-usahadan aktivitas guru-siswa dalam proses
pembelajaran,
 cara menggunakan media pengajaran,
 variasimetode
Here comes your footer  Page 44
 ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
 reaksi mental para siswa dalam proses belajar
mengajar.
Here comes your footer  Page 45
c. Pertemuan Individual
empatjenis pertemuan(percakapan)individual
 Classroom-conference
 Office-conference
 Causal-conference
 Observational visitation
Here comes your footer  Page 46
Cara-caramelaksanakankunjunganantarkelasadalah
sebagai berikut.
 Jadwal kunjungan harus direncanakan.
 Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.
 Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi
 Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.
Here comes your footer  Page 47
 Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan
pengamatan yang cermat.
 Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas
selesai
 Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru
bersangkutan
 Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan
kunjungan antar kelas berikutnya.
Here comes your footer  Page 48
2. Teknik SupervisiKelompok
 Mengadakan pertemuan atau rapat(meeting)
 Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)
 Mengadakan penataran-penataran (inservice-
training)
Here comes your footer  Page 49
Here comes your footer  Page 50
Pola konvensional
Pola supervisi klinis
Here comes your footer  Page 51
Ada dua kegiatan yang
terdapat dalam
supervisi, yaitu kegiatan
pengumpulan data dan
pembinaan
Here comes your footer  Page 52
CIRI – CIRI
PENGAJARAN
MODUL
Modul pembelajaran merupakan satuan
program belajar mengajar yang terkecil,
yang dipelajari oleh siswa sendiri secara
perseorangan atau diajarkan oleh siswa
kepada dirinya sendiri (self-instructional)
(Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar
yang disusun secara sistematis dan menarik
yang mencakup isi materi, metode dan
evaluasi yang dapat digunakan secara
mandiri untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan (Anwar, 2010).
1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan
individual dan merupakan salah satu
perwujudan dan pengajaran individual.
1. Dapat belajar sesuai dengan
kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang
digunakan mereka masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan
remedial
dan banyaknya ulangan.
Anwar (2010), menyatakan bahwa
karakteristik modul pembelajaran yaitu:
 Self instructional
 Self contained
 Stand alone
 Adaptif,
 User friendly
 Konsistensi
 Prinsip Fleksibilitas
 Prinsip Balikan (feedback)
 Prinsip Penguasaan Tuntas
(mastery
learning)
 Prinsip Remidial
 Prinsip motivasi dan kerja sama
 Prinsip Pengayaan
 Modul Inti
 Modul
Pengayaan
PENGA
JARAN
MODUL
PENGA
JARAN
KONVE
NSION
AL
1. Tujuan : dirumuskan
dalam bentuk
kelakuan murid,
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan
pelajaran disajikan
secara individual.
3.Kegiatan intruksional
: menggunakan
aneka ragam
kegiatan belajar
1. Tujuan : tidak
dirumuskan
secara spesifik
dalam bentuk
kelakuan
2. Penyajian bahan
pelajaran :
bahan pelajaran
disajikan kepada
kelompok.
3.Kegiatan
intruksional :
bahan pelajaran
di buat menurut
PEN
GAJ
ARA
N
MOD
UL
PEN
GAJ
ARA
N
KON
VENS
ION
AL
4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan murid
5.Partisipasi : Para siswa
selalu aktif
6.Kecepatan belajar :
tiap siswa maju
menurut
kecepatannya
masing-masing
4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan guru
5.Partisipasi : murid-
murid kebanyakan
bersikap Pasif
6.Kecepatan belajar :
murid semuanya
harus belajar menurut
kecepatan
ditentukan oleh
kecepatan guru
PENGAJ
ARAN
MODUL
PENGAJ
ARAN
KONVEN
SIONAL
7.Penguatan
(reinforcement) :
Penguatan sering
diberikan yakni segera
setelah mempelajari
sebagian kecil dari
bahan pelajaran itu.
8.Keberhasilan belajar :
keberhasilan belajar
dapat dinilai secara
obyektif.
9.Penguasaan : siswa dapat
mencapai tujuan
pelajaran sepenuhnya.
7.Penguatan (
reinforcement) :
penguatan
biasanya baru
diberikan setelah
diadakannya
ulangan atau ujian
8.Keberhasilan
belajar :
keberhasilan
kebanyakan dinilai
oleh guru secara
subyektif.
9. Penguasaan :
hanya sebagian
kecil saja akan
PENGAJ
ARAN
MODUL
PENGAJ
ARAN
KONVE
NSIONA
L
10.Peranan pengajar :
pengajar memegang
berbagai peranan
sekaligus,
11.Ujian atau tes : tes
diadakan untuk
mengukur keberhasilan
belajar mengenai tujuan-
tujuan yang telah
dirumuskan pada awal
pelajaran atau kuliah.
10.Peranan pengajar :
pengajar berfungsi
sebagai penyebar atau
penyalur pengetahuan
11.Ujian atau tes : siswa
biasanya menempuh
beberapa tes atau
ulangan mengenai
bahan yang telah
dipelajari dan
berdasarkan beberapa
angka itu ditentukan
angka rapornya untuk
sementara
a. Kesulitan bagi siswa
b. Kesulitan bagi guru
c. Kesulitan bagi
administrator
(Suryaningsih, 2010:31), keuntungan
yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai
berikut :
 Meningkatkan motivasi siswa, karena
setiap kali mengerjakan tugas
pelajaran yang dibatasi dengan jelas
 Setelah dilakukan evaluasi, guru dan
siswa mengetahui benar,
pada modul yang mana siswa
telah berhasil dan pada bagian
modul yang mana mereka belum
berhasil.
 Bahan pelajaran terbagi lebih merata
dalam satu semester.
 Pendidikan lebih berdaya guna,
karena bahan pelajaran disusun
Menurut Suparman (1993:197),
menyatakan
bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri
ini
Mempunyai kekurangan-kekurangan
sebagai berikut :
 Biaya pengembangan bahan tinggi
dan waktu yang dibutuhkan
 Menentukan disiplin belajar yang
tinggi yang mungkin kurang dimiliki
1. Prinsip Aktivitas
2. Prinsip Motivasi
3. Prinsip Individualistis
4. Prinsip Kebebasan
5. Prinsip Korelasi
6. Prinsip efisiensi dan Efektivitas
7. Prinsip Globalits
1. Konsep Strategi Belajar Mengajar
Konsep dasar strategi belajar-mengajar
ini meliputi : Menetapkan spesifkasi dan
kualifikasi perubahan
prilaku,menentukan pilihan berkenaan
dengan pendekatan terhadap
masalah belajar- mengajar, memiliki
prosedur, metode, dan teknik belajar-
mengajar,norma dan criteria
keberhasilan kegiatan belajar-
mengajar.
2. Sasaran kegiatan belajar mengajar
3. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem
4. Hakikat Proses Belajar
5. Perubahan Tingkah Laku Siswa
6. Pola-pola Belajar Siswa
- Signal Learning
- Stimulus-Respon Learning
- Descrimination Learning
- Concept Learning
- Problem Solving
7. Memilih Sistem Belajar Mengajar
- Enquiry Discovery Learning,
belajar dan menemukan
sendiri.
- Eksository Learning,
- Mastery Learning
- Humanistic Education,
Oleh :
Najma khaqiqi
Wahyu suci R
Yushinta furi D
 Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah
pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai
secara tuntas seluruh standar kompetensi
maupun kompetensi dasar mata pelajaran
tertentu.
 Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan
dengan urutan yang hirarkis.
 Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan
patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,
 Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang
diperlukan,
 Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile &
Lalley: 2003)
 agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai
sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep
pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat
mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam
belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran
yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus
bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di
tetapkan.
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila:
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran
yang disajikan secara penuh.
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara
sistematis.
1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat
keberhasilan dengan kemampuan potensial
(bakat).
2. Apabila dilaksanakan secara sistematis,
maka semua peserta didik akan mampu
menguasai bahan yang disajikan
kepadanya.
1. Metode Pembelajaran
2. Peran Guru
3. Peran Peserta didik
4. Evaluasi
KEPALAS
SEKOLAH
SEBAGAI
ADMINISTRATO
R
 Kepala sekolah adalah tenaga
fungsional guru yang diberikan
tugas tambahan untuk memimpin
suatu sekolah di mana
diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran.
a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup,
terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah
yang dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama
sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan
bagi kepentingan pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas,
terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan
pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang
dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk
kemajuan dan pengembangan sekolahnya
Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu
:
 Membuat perencanaan
 Kepala sekolah bertugas menyusun
struktur organisasi sekolah
 Kepala sekolah sebagai koordinator
dalam organisasi sekolah
 Kepala sekolah mengatur kepegawaian
dalam organisasi sekolah
 Sepervisi adalah salah satu tugas
pokok dalam administrasi
pendidikan bukan hanya
merupakan tugas pekerjaan para
inspektur maupun pengawas saja
melainkan juga tugas pekerjaan
kepala sekolah terhadap pegawai-
pegawai sekolahnya.
1. Lingkungan masyarakat di mana
sekolah berada.
2. Besar kecilnya sekolah yang
menjadi tanggung jawab kepala
sekolah.
3. Tingkatan dan jenis sekolah.
4. Keadaan guru-guru dan pegawai-
pegawai yang tersedia.
5. Kecakapan dan keahlian kepala
sekolah itu sendiri.
 Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing
para guru
 Membimbing dan mengawasi guru-guru
 Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru
 Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang
teratur
 Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru
(inter class visit).
 Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan
menyusun suatu silabus mata pelajaran.
 Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru
mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.
 Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian
bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi
sekolah
PARTISIPASI GURU
DALAM
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
PENTINGNYA PARTISIPASI GURU DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MASA
KEMERDEKAAN
Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis
pemisah yang tegas antara status bawahan dan atasan.
Sebagai akibat politik ini, sistem pengawasan sekolah-
sekolah bersifat otokratis dan terutama ditujukan
untuk meneliti apakah putusan-putusan yang telah
ditetapkan atasan dan perintah-perintahnya ditaati.
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat
nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan ini,
diperlukan administrasi dan pengawasan yang
demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar-
benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat
negara, yaitu Pancasila.
MASA
KOLONIAL
TINGKAH LAKU YANG DEMOKRATIS YANG SEYOGYANYA
DIMILIKI OLEH GURU :
1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan
kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam
memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau
emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri
sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi
keungtungan kelompok/bersama;
LANJUTAN,,,
8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan-
tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban dari pada hak;
9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua;
10. Bersikap toleran;
11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat;
12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang
paling efektif;
13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang-orang lain
supaya hidup secara demokratis,
14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan
berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan.
KODE ETIK GURU
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang ber-pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
LANJUTAN,,,
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan
keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia
sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan
begitu disana kita bisa belajar bagaimana
cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya.
Wewenang dan tanggung jawab sekolah
adalah hak dari organisasi sekolah
untuk memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu di sertai
pertanggung jawaban dari organisasi
sekolah dalam mengambil keputusan
agar tujuan dapat tercapai.
Pengertian Pembagian
1.Kepala sekolah
2.Komite sekolah
3.Kepala tatausaha
4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana
7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS
8. Koordinator BK
9.Guru
10.SISwa
Tingkat
sekolah
Jenis
sekolah
Besar
kecilnya
sekolah
iklim sekolah merupakan
suatu kondisi,dimana keadaan
sekolah dan lingkungannya
dalam keadaan yag sangat
aman,nyaman, damai dan
menyenangkan untuk kegiatan
belajar mengajar
IKLIM
TERBUKA
IKLIM BEBAS
IKLIM
TERKONTROL
IKLIM YANG
FAMILIAR
IKLIM
KEAYAHAN
IKLLIM
TERTUTUP
JENIS-JENIS IKLIM
SEKOLAH
IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF
 Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib
 Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah
 Kesehatan sekolah
 Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan
peserta didik
 Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang
dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para
tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua
pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja
yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah
yang aman dan menyenangkan.
Ciri-ciri rapat yang efektif di sekolah
Dalam hal perencanaan
 punya waktu yang rutin, berlangsung dalam
waktu yang paling lama 2 jam
 jika mendadak bisa dilakukan sambil berdiri,
hanya untuk menyampaikan hal yang penting
 punya agenda yang diberitahu 3 hari sebelumnya,
dikirim lewat email dan tertulis.
 meminta secara khusus pada pesertanya jika
diminta membawa sesuatu.
 Jika berlangsung lama disiapkan siapa yang akan
menggantikan guru jika punya jadwal mengajar
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyelenggaraan rapat
1. Melihat tujuan rapat
2. Mempersiapkan peserta rapat
3. Mempersiapkan ruangan
4. Membuat daftar acara
5. Mempersiapkan bahan rapat
6. Mempersiapkan peralatn rapat
7. Mengirimkan hasil rapat
8. Melakukan pekerjaan2 tindak lanjut
Hubungan
antara
sekolah dan
masyarakat
 Hubungan dengan masyarakat bagi
suatu sekolah adalah hubungan dua
arah antara sekolah dengan
masyarakat untuk memusyawarahkan
ide-ide dan informasi-informasi tertentu
yang berguna bagi peningkatan
pendidikan
Bagi masyarakat:
 Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-
inovasinya
 Kebutuhan-kebutuhan masyarakat
tentang pendidikan lebih mudah
diwujudkan.
 Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi
dalam pendidikan.
 Melakukan tekanan/tuntutan terhadap
sekolah.
 Memudahkan memperbaiki pendidikan.
 Memperbesar usaha meningkatkan profesi
staf.
 Konsep masyarakat tentang guru menjadi
benar.
 Mendapat dukungan moral dari
masyarakat.
 Memudahkan meminta bantuan dan
material dari masyarakat
 Memudahkan pemakaian media
pendidikan di masyarakat.
 Memelihara kelangsungan hidup
sekolah.
 Meningkatkan mutu pendidikan
disekolah yang bersangkutan.
 Memperlancar proses belajar mengajar.
 Memperoleh dukungan dan bantuan
dari masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan
program sekolah.
 Orang tua
 Guru
 Komite sekolah
 Kepala sekolah
 Supervisor
 Laporan kepada orang tua murid
 Buletin Bulanan
 Pameran Sekolah
 Kunjungan ke sekolah (“school
visitation”)
 Kunjungan ke rumah murid (”home
visitation”)
 Melalui penjelasan oleh staf sekolah
 Laporan Tahunan
 Hubungan edukatif
 Hubungan cultural
 Hubungan institusional
 Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat
kelas.
 Aktivitas guru, beberapa guru, atau
guru-guru satu bidang studi.
 Kunjungan warga masyarakat atau
orangtua siswa ke sekolah.
 Pertemuan dengan kelompok
masyarakat yang menaruh perhatian
kepada pendidikan di sekolah.
PROGRAM
ORGANISASI
BIMBINGAN
SEKOLAH
Layanan bimbingan dan konseling
merupakan kegiatan yang terencana
berdasarkan pengukuran kebutuhan
(need asessment) yang diwujudkan
dalam bentuk program bimbingan dan
konseling.
 layanan dasar bimbingan
 layanan responsif
 layanan perencanaan individual
 layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program
bimbingan dan konseling.
 Fungsi pemahaman
 Fungsi preventif
 Fungsi pengembangan
 Fungsi penyembuhan
 Fungsi adaptasi
 Fungsi adaptasi
 Fungsi perbaikan
 Fungsi fasilitasi
 Fungsi pemeliharaan
 Menolong anak dalam kesulitan
belajarnya
 Berusaha memberikan pelajaran yang
sesuai dengan minat dan kecakapan
anak-anak
 Memberi nasihat kepada anak yang
akan berhenti dari sekolahnya
 Memberi petunjuk kepada anak-anak
yang melanjutkan belajarnya, dan
sebagainya.
Pengertian :
Menurut pendapat Hotch dan Costor
yang dikutip oleh Gipson dan Mitcheell
(1981) program yang memberikan
layanan khusus yang dimaksudkan untuk
membantu individu dalam mengadakan
penyesuaian diri.
 Program mengatasi masalah belajar
 Pengembangan kehidupan pribadi
 Pengembangan kehidupan sosial
 Pengembangan kemampuan belajar
 Pengembangan karir
Hal yg harus diperhatikan dlm implikasi
program bimbingan :
1. Fasilitas
2. Tersedianya perangkat elektronik
3. Buku-buku panduan
4. Kelengkapan administrasi
5. Tersedianya tenaga guru-guru
pembimbing
1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di
dalam kelas
2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di
luar kelas.
 Sasaran layanan
 Berkenaan dengan permasalahan yang
dialami individu
 Program pelayanan bimbingan dan
konseling
 Berkenaan dengan tujuan dan
pelaksanaan pelayanan
1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
1. Aplikasi instrumentasi
2. Himpunan dana
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan kepustakaan
6. Alih tangan kasus
 Kepala sekolah
1. Edukator,
2. Manager,
3. Administrator,
4. Supervisor,
5. Leader,
6. Inovator
7. dan Motivator
(EMASLIM).
 Wakil kepala sekolah
 Guru mata pelajaran
 Guru BK
 Pustakawan sekolah
 Pengelola laboratorium
 Kepala tata usaha
 Urusan kurikulum
 Urusan kesiswaan
 Urusan sarana dan prasarana
 Urusan hubungan masyarakat
Ppt administrasi nika

Contenu connexe

Tendances (13)

Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
supervisi pendidikan
supervisi pendidikansupervisi pendidikan
supervisi pendidikan
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
 
Admin
AdminAdmin
Admin
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
 
Ppt administrasi pendidikan rizki dewi
Ppt administrasi pendidikan rizki dewiPpt administrasi pendidikan rizki dewi
Ppt administrasi pendidikan rizki dewi
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanKepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
 

En vedette

Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasi
ayunurochimah
 
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Yahya Zulkarnain
 
Administrasi Perkantoran
Administrasi PerkantoranAdministrasi Perkantoran
Administrasi Perkantoran
bambange
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasi
musfita
 

En vedette (12)

DIRECTIVA N° 005-2014-CG/AFIN “AUDITORÍA FINANCIERA GUBERNAMENTAL”, DE 03.OCT...
DIRECTIVA N° 005-2014-CG/AFIN “AUDITORÍA FINANCIERA GUBERNAMENTAL”, DE 03.OCT...DIRECTIVA N° 005-2014-CG/AFIN “AUDITORÍA FINANCIERA GUBERNAMENTAL”, DE 03.OCT...
DIRECTIVA N° 005-2014-CG/AFIN “AUDITORÍA FINANCIERA GUBERNAMENTAL”, DE 03.OCT...
 
Presentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasiPresentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasi
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasi
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktek
 
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
 
Administrasi Perkantoran
Administrasi PerkantoranAdministrasi Perkantoran
Administrasi Perkantoran
 
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasi
 
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKL
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKL
 
Leader's Guide to Motivate People at Work
Leader's Guide to Motivate People at WorkLeader's Guide to Motivate People at Work
Leader's Guide to Motivate People at Work
 
17 Ways to Design a Presentation People Want to View
17 Ways to Design a Presentation People Want to View17 Ways to Design a Presentation People Want to View
17 Ways to Design a Presentation People Want to View
 

Similaire à Ppt administrasi nika

Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aning
satunahponanda
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI
2012620165
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas admin
satunahpnanda
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
RENYMAHANANI
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
rinanti permana
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
rinanti permana
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
YaniUnyil
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukma
dewi1717
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
maya38
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Rara Gndutzz
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
fatleo
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
087856372744
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
novi1234567
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
082338252674
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
240108
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
240108
 

Similaire à Ppt administrasi nika (20)

Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aning
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas admin
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas admin
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
 
Ppt uas admin & tekno
Ppt uas admin & teknoPpt uas admin & tekno
Ppt uas admin & tekno
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
 
Uts ppt posting
Uts ppt postingUts ppt posting
Uts ppt posting
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukma
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
propesi pendidikan
propesi pendidikanpropesi pendidikan
propesi pendidikan
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
 

Ppt administrasi nika

  • 2. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang artinya seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Selain itu pemimpin dapat didefinisikan sebagai orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain
  • 3. perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian kemampuan belajar siswa. Dalam proses ini seorang pimpinan membimbing, memberi pengarahan, mempengaruhi perasaan dan perilaku, serta menggerakkan orang lain untuk bekerja menuju sasaran yang diingini bersama.
  • 4.  Berpakaian rapi dan sederhana  Mengajar dengan penuh kesungguhan  Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan meyakinkan  Disiplin  Kemampuan menguasai kelas.  Teladan.
  • 5. 1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi 2. Berkemampuan bekerja keras 3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa 4. Memiliki disiplin 5. Memiliki sikap kepelayanan
  • 6. 1. Idealized influence (pengaruh ideal) 2. Inspirational motivation (motivasi inspirasi). 3. disebut intellectual stimulation (stimulasi intelektual). 4. Dimensi yang keempat adalah individualized consideration (konsiderasi individu). Dimensi Kepemim pinan 1. Idealized influence (pengaruh ideal) 2. Inspirational motivation (motivasi inspirasi). 3. disebut intellectual stimulation (stimulasi intelektual). 4. Dimensi yang keempat adalah individualized consideration (konsiderasi individu). Dimensi Kepemim pinan
  • 7. 1. Kecerdasan 2. Kedewasaan 3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi 4. Sikap hubungan kemanusiaan
  • 8. Gaya yang efektif yaitu: 1) Eksekutif 3) Otokratis yang baik (Benevolent autocrat), 4) Birokrat 2) Pecinta pengembangan (developer).
  • 9. Sedangkan gaya yang tidak efektif yaitu: 1. Pencinta kompromi (compromiser). 4. Deserter (Lain dari tugas). 3. Otokrat 2. Missionari. .
  • 11.  Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau organisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatanya  Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang
  • 12. Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :  Kepala Sekolah  Guru  Orangtua / Masyarakat
  • 13. 1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan 3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim 4. Peranan kepemimpinan dalam tim 5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit Semangat 6. Peran Menyampaikan Informasi
  • 14. 1. Educator 2. Manajer 3. Administrator 4. Supervisor (penyelia) 5. Leader (pemimpin) 6. Pencipta iklim kerja 7. Wirausahawan
  • 16. Definisi administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif
  • 17. Fungsi Admininistrasi Pendidikan Fungsi perencanaan Fungsi organisasi Fungsi koordinasi Fungsi motivasi Fungsi pengawasan
  • 18. Ruang Lingkup Administrasi • Administrasi kesiswaan • Administrasi personal • Administrasi kurikulum • Administrasi keuangan • Administrasi pelayanan khusus
  • 19. Cakupan administrasi kesiswaan pengelolaan penerimaan siswa baru pengelolaan bimbingan dan penyuluhan pengelolaan kelas pengelolaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) pengelolaan data tentang siswa dll.
  • 20. Kegiatan administrasi kesiswaan 1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Pembentukan panitia penerimaan calon siswa Penetapan daya tampung Penetapan persyaratan calon Seleksi calon Pengumuman hasil tes
  • 21. 2. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru Perkenalan Penjelasan tata tertib sekolah Penjelasan tentang fasilitas sekolah
  • 22. 4.Pembinaan Disiplin Murid/Siswa Adanya aturan yang jelas Adanya kekonsistenan dalam menjalankan disiplin Adanya hukuman dan ganjaran bagi yang melanggar disiplin tersebut
  • 23. 5. Pengelolaan Data Siswa Data tentang identitas Data tentang hasil belajar Data tentang presensi siswa
  • 24. Administrasi Personal Sekolah • Administrasi Personalia adalah proses yang paling dasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian.
  • 25. Proses perekaman data umum kepegawaian seperti : Biodata Pegawai Sejarah Kepangkatan Sejarah jabatan Sejarah Pendidikan Formal Sejarah Pendidikan Penjenjangan
  • 26. Sejarah Pendidikan Substantial Keahlian berbahasa asing Penggunaan fasilitas perusahaan Sejarah kunjungan ke luar negeri Daftar Keluarga Sejarah hukuman dan penghargaan yang diperoleh LANJUTAN,,,
  • 27. ADMINISTRASI KURIKULUM • administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh - sungguh untuk membantu, melayani, dan mengarahkan serta membina secara kontinu situasi belajar mengajar, agar berjalan efektif dan efesien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
  • 28. Kegiatan administrasi kurikulum • Berhubungan dengan tugas guru atau pendidik • Berhubungan dengan peserta didik • Berhubungan dengan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah. • Menyangkut proses belajar mengajar (PBM)
  • 29. ADMINISTRASI KEUANGAN • Administrasi keuangan yaitu penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan adanya dana • arti sempit, yaitu segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
  • 30. Tujuan administrasi keuangan penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan secara efisien terjaminnya kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah tercegahnya kekeliruan, kebocoran atau penyimpangan penggunaan dana terjaminnya akuntabilitas perkembangan sekolah
  • 31. ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS • Administrasi layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
  • 32. RUANG LINGKUP Administrasi Pelayanan Khusus Layanan Bimbingan dan Konseling Layanan Perpustakaan Layanan Kantin atau Kafetaria Layanan Kesehatan Layanan Transportasi Sekolah Layanan Asrama Layanan Koperasi Layanan Laboratorium
  • 33. ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN SUPERVISI DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
  • 34. Konsep Dasar Menejemen Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (R Terry)
  • 35. Fungsi Manajement  perencanaan (Planning),  pengorganisasian (Organizing),  Penggerakan (Actuating),  pengawasan (Controling),  pengarahan (Directing),  koordinasi (Coordinating),  staf (Staffing),  penilaian (Evaluating)
  • 36. Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :  Good Carter  Boardman.  Wilem Mantja (2007)  Kimball Wiles (1967)  Mulyasa (2006)  Ross L (1980),  Purwanto (1987),
  • 37. Fungsi Supervisi  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan.  Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).  Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
  • 38. Lanjutan  Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang perlu diganti.  Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.  Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan kurikulum.  Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar dapatditingkatkan  Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat dipertahankan.
  • 39.
  • 40.  Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. Here comes your footer  Page 40
  • 41.  Penelitian (research)  Penilaian (evaluation)  Perbaikan ( improvement )  Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) Here comes your footer  Page 41
  • 42. 1. Teknik Supervisi Individual a) Kunjungan Kelas,(ClassroomVisitation) b) Kunjungan Observasi(ObservationVisits) c) Pertemuan Individual d) Kunjungan AntarKelas Here comes your footer  Page 42
  • 43. Tahap-tahapkunjungan kelas 1. tahap persiapan 2. tahap pengamatan selama kunjungan 3. tahap akhir kunjungan 4. tahap terakhir adalah tahaptindak lanjut Here comes your footer  Page 43
  • 44. aspek-aspekyang diobservasiadalah:  usaha-usahadan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,  cara menggunakan media pengajaran,  variasimetode Here comes your footer  Page 44
  • 45.  ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan  reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar. Here comes your footer  Page 45
  • 46. c. Pertemuan Individual empatjenis pertemuan(percakapan)individual  Classroom-conference  Office-conference  Causal-conference  Observational visitation Here comes your footer  Page 46
  • 47. Cara-caramelaksanakankunjunganantarkelasadalah sebagai berikut.  Jadwal kunjungan harus direncanakan.  Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.  Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi  Sediakan segala fasilitas yang diperlukan. Here comes your footer  Page 47
  • 48.  Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat.  Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai  Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan  Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya. Here comes your footer  Page 48
  • 49. 2. Teknik SupervisiKelompok  Mengadakan pertemuan atau rapat(meeting)  Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)  Mengadakan penataran-penataran (inservice- training) Here comes your footer  Page 49
  • 50. Here comes your footer  Page 50 Pola konvensional Pola supervisi klinis
  • 51. Here comes your footer  Page 51 Ada dua kegiatan yang terdapat dalam supervisi, yaitu kegiatan pengumpulan data dan pembinaan
  • 52. Here comes your footer  Page 52
  • 54. Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
  • 55. 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap. 2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik 3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik (khusus) 4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent). 5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan dan pengajaran individual.
  • 56. 1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka masing-masing. 2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing. 3. Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dengan remedial dan banyaknya ulangan.
  • 57. Anwar (2010), menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran yaitu:  Self instructional  Self contained  Stand alone  Adaptif,  User friendly  Konsistensi
  • 58.  Prinsip Fleksibilitas  Prinsip Balikan (feedback)  Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery learning)  Prinsip Remidial  Prinsip motivasi dan kerja sama  Prinsip Pengayaan
  • 59.  Modul Inti  Modul Pengayaan
  • 60. PENGA JARAN MODUL PENGA JARAN KONVE NSION AL 1. Tujuan : dirumuskan dalam bentuk kelakuan murid, 2. Penyajian bahan pelajaran : bahan pelajaran disajikan secara individual. 3.Kegiatan intruksional : menggunakan aneka ragam kegiatan belajar 1. Tujuan : tidak dirumuskan secara spesifik dalam bentuk kelakuan 2. Penyajian bahan pelajaran : bahan pelajaran disajikan kepada kelompok. 3.Kegiatan intruksional : bahan pelajaran di buat menurut
  • 61. PEN GAJ ARA N MOD UL PEN GAJ ARA N KON VENS ION AL 4.Pengalaman belajar : berorientasi pada kegiatan murid 5.Partisipasi : Para siswa selalu aktif 6.Kecepatan belajar : tiap siswa maju menurut kecepatannya masing-masing 4.Pengalaman belajar : berorientasi pada kegiatan guru 5.Partisipasi : murid- murid kebanyakan bersikap Pasif 6.Kecepatan belajar : murid semuanya harus belajar menurut kecepatan ditentukan oleh kecepatan guru
  • 62. PENGAJ ARAN MODUL PENGAJ ARAN KONVEN SIONAL 7.Penguatan (reinforcement) : Penguatan sering diberikan yakni segera setelah mempelajari sebagian kecil dari bahan pelajaran itu. 8.Keberhasilan belajar : keberhasilan belajar dapat dinilai secara obyektif. 9.Penguasaan : siswa dapat mencapai tujuan pelajaran sepenuhnya. 7.Penguatan ( reinforcement) : penguatan biasanya baru diberikan setelah diadakannya ulangan atau ujian 8.Keberhasilan belajar : keberhasilan kebanyakan dinilai oleh guru secara subyektif. 9. Penguasaan : hanya sebagian kecil saja akan
  • 63. PENGAJ ARAN MODUL PENGAJ ARAN KONVE NSIONA L 10.Peranan pengajar : pengajar memegang berbagai peranan sekaligus, 11.Ujian atau tes : tes diadakan untuk mengukur keberhasilan belajar mengenai tujuan- tujuan yang telah dirumuskan pada awal pelajaran atau kuliah. 10.Peranan pengajar : pengajar berfungsi sebagai penyebar atau penyalur pengetahuan 11.Ujian atau tes : siswa biasanya menempuh beberapa tes atau ulangan mengenai bahan yang telah dipelajari dan berdasarkan beberapa angka itu ditentukan angka rapornya untuk sementara
  • 64. a. Kesulitan bagi siswa b. Kesulitan bagi guru c. Kesulitan bagi administrator
  • 65. (Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut :  Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas
  • 66.  Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.  Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.  Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun
  • 67. Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini Mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut :  Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan  Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki
  • 68. 1. Prinsip Aktivitas 2. Prinsip Motivasi 3. Prinsip Individualistis 4. Prinsip Kebebasan 5. Prinsip Korelasi 6. Prinsip efisiensi dan Efektivitas 7. Prinsip Globalits
  • 69. 1. Konsep Strategi Belajar Mengajar Konsep dasar strategi belajar-mengajar ini meliputi : Menetapkan spesifkasi dan kualifikasi perubahan prilaku,menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar- mengajar, memiliki prosedur, metode, dan teknik belajar- mengajar,norma dan criteria keberhasilan kegiatan belajar- mengajar.
  • 70. 2. Sasaran kegiatan belajar mengajar 3. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem 4. Hakikat Proses Belajar 5. Perubahan Tingkah Laku Siswa 6. Pola-pola Belajar Siswa - Signal Learning - Stimulus-Respon Learning - Descrimination Learning - Concept Learning - Problem Solving
  • 71. 7. Memilih Sistem Belajar Mengajar - Enquiry Discovery Learning, belajar dan menemukan sendiri. - Eksository Learning, - Mastery Learning - Humanistic Education,
  • 72. Oleh : Najma khaqiqi Wahyu suci R Yushinta furi D
  • 73.  Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
  • 74.  Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan yang hirarkis.  Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,  Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan,  Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)
  • 75.  agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
  • 76. Model belajar tuntas akan terlaksana apabila: (1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh. (2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.
  • 77. 1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan dengan kemampuan potensial (bakat). 2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka semua peserta didik akan mampu menguasai bahan yang disajikan kepadanya.
  • 78. 1. Metode Pembelajaran 2. Peran Guru 3. Peran Peserta didik 4. Evaluasi
  • 80.  Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
  • 81. a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya. c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan. d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya. e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya
  • 82. Dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator, kepala sekolah harus mampu menguasai tugas-tugasnya dan melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :  Membuat perencanaan  Kepala sekolah bertugas menyusun struktur organisasi sekolah  Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi sekolah  Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam organisasi sekolah
  • 83.  Sepervisi adalah salah satu tugas pokok dalam administrasi pendidikan bukan hanya merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap pegawai- pegawai sekolahnya.
  • 84. 1. Lingkungan masyarakat di mana sekolah berada. 2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. 3. Tingkatan dan jenis sekolah. 4. Keadaan guru-guru dan pegawai- pegawai yang tersedia. 5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.
  • 85.  Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru  Membimbing dan mengawasi guru-guru  Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru  Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur  Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter class visit).  Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan menyusun suatu silabus mata pelajaran.  Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.  Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
  • 87. PENTINGNYA PARTISIPASI GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN MASA KEMERDEKAAN Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis pemisah yang tegas antara status bawahan dan atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem pengawasan sekolah- sekolah bersifat otokratis dan terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan-putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah-perintahnya ditaati. Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan administrasi dan pengawasan yang demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar- benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat negara, yaitu Pancasila. MASA KOLONIAL
  • 88. TINGKAH LAKU YANG DEMOKRATIS YANG SEYOGYANYA DIMILIKI OLEH GURU : 1. Menghormati kepribadian orang-seorang; 2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain; 3. Kerja sama dengan orang lain; 4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial; 5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau emosi; 6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya; 7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi keungtungan kelompok/bersama;
  • 89. LANJUTAN,,, 8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan- tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban dari pada hak; 9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua; 10. Bersikap toleran; 11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat; 12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang paling efektif; 13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang-orang lain supaya hidup secara demokratis, 14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan.
  • 90. KODE ETIK GURU 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-pancasila. 2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
  • 91. LANJUTAN,,, 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. 6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan keseluruhan. 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya. 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
  • 92.
  • 93. sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya.
  • 94. Wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawaban dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai. Pengertian Pembagian 1.Kepala sekolah 2.Komite sekolah 3.Kepala tatausaha 4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum 5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan 6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana 7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS 8. Koordinator BK 9.Guru 10.SISwa
  • 96. iklim sekolah merupakan suatu kondisi,dimana keadaan sekolah dan lingkungannya dalam keadaan yag sangat aman,nyaman, damai dan menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar
  • 97.
  • 99. IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF  Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib  Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah  Kesehatan sekolah  Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan peserta didik  Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.
  • 100. Ciri-ciri rapat yang efektif di sekolah Dalam hal perencanaan  punya waktu yang rutin, berlangsung dalam waktu yang paling lama 2 jam  jika mendadak bisa dilakukan sambil berdiri, hanya untuk menyampaikan hal yang penting  punya agenda yang diberitahu 3 hari sebelumnya, dikirim lewat email dan tertulis.  meminta secara khusus pada pesertanya jika diminta membawa sesuatu.  Jika berlangsung lama disiapkan siapa yang akan menggantikan guru jika punya jadwal mengajar
  • 101. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan rapat 1. Melihat tujuan rapat 2. Mempersiapkan peserta rapat 3. Mempersiapkan ruangan 4. Membuat daftar acara 5. Mempersiapkan bahan rapat 6. Mempersiapkan peralatn rapat 7. Mengirimkan hasil rapat 8. Melakukan pekerjaan2 tindak lanjut
  • 103.  Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan
  • 104. Bagi masyarakat:  Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi- inovasinya  Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan.  Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan.  Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
  • 105.  Memudahkan memperbaiki pendidikan.  Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.  Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.  Mendapat dukungan moral dari masyarakat.  Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat  Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat.
  • 106.  Memelihara kelangsungan hidup sekolah.  Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan.  Memperlancar proses belajar mengajar.  Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
  • 107.  Orang tua  Guru  Komite sekolah  Kepala sekolah  Supervisor
  • 108.  Laporan kepada orang tua murid  Buletin Bulanan  Pameran Sekolah  Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)  Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”)  Melalui penjelasan oleh staf sekolah  Laporan Tahunan
  • 109.  Hubungan edukatif  Hubungan cultural  Hubungan institusional
  • 110.  Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.  Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu bidang studi.  Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah.  Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.
  • 112. Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling.
  • 113.  layanan dasar bimbingan  layanan responsif  layanan perencanaan individual  layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling.
  • 114.  Fungsi pemahaman  Fungsi preventif  Fungsi pengembangan  Fungsi penyembuhan  Fungsi adaptasi  Fungsi adaptasi  Fungsi perbaikan  Fungsi fasilitasi  Fungsi pemeliharaan
  • 115.  Menolong anak dalam kesulitan belajarnya  Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan anak-anak  Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya  Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
  • 116. Pengertian : Menurut pendapat Hotch dan Costor yang dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981) program yang memberikan layanan khusus yang dimaksudkan untuk membantu individu dalam mengadakan penyesuaian diri.
  • 117.  Program mengatasi masalah belajar  Pengembangan kehidupan pribadi  Pengembangan kehidupan sosial  Pengembangan kemampuan belajar  Pengembangan karir
  • 118. Hal yg harus diperhatikan dlm implikasi program bimbingan : 1. Fasilitas 2. Tersedianya perangkat elektronik 3. Buku-buku panduan 4. Kelengkapan administrasi 5. Tersedianya tenaga guru-guru pembimbing
  • 119. 1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di dalam kelas 2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar kelas.
  • 120.  Sasaran layanan  Berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu  Program pelayanan bimbingan dan konseling  Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
  • 121. 1. Orientasi 2. Informasi 3. Penempatan dan penyaluran 4. Penguasaan konten 5. Konseling perseorangan 6. Bimbingan kelompok 7. Konseling kelompok 8. Konsultasi 9. meditasi
  • 122. 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan dana 3. Konferensi kasus 4. Kunjungan rumah 5. Tampilan kepustakaan 6. Alih tangan kasus
  • 123.  Kepala sekolah 1. Edukator, 2. Manager, 3. Administrator, 4. Supervisor, 5. Leader, 6. Inovator 7. dan Motivator (EMASLIM).  Wakil kepala sekolah  Guru mata pelajaran  Guru BK  Pustakawan sekolah
  • 124.  Pengelola laboratorium  Kepala tata usaha  Urusan kurikulum  Urusan kesiswaan  Urusan sarana dan prasarana  Urusan hubungan masyarakat