SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  98
Matakuliah : Biologi Dasar II
Pengampu : Arief Abdillah Nurusman
TINGKAT KEANEKARAGAMAN:
2. Keanekaragaman Tingkat Gen
 • Gen adalah faktor pembawa sifat yang terletak
   dalam kromosom
 • Komponen dasar kimia gen semua mahluk hidup
   sama
 • Keanekaragaman gen adalah variasi susunan gen
   dalam suatu species
 • Species: kelompok mahluk hidup dengan
   persamaan ciri umum dan dapat melakukan
   perkawinan dengan hasil keturunan fertil
 • Adanya varietas, ekotipe
1.   Keanekaragaman Tingkat Species
     •   Adanya perbedaan-perbedaan berbagai species
         mahluk hidup yang ada di suatu tempat, di
         biosfer
     •   Misalnya di sebuah kolam ikan akan dijumpai
         ikan, lumut, kodok, ular pemangsa dsb.
1.   Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
     •   Interaksi antara berbagai mahluk hidup dengan
         sesamanya (lingkungan biotik) dan lingkungan
         abiotik tertentu memunculkan keanekaragaman
         tingkat Ekosistem.
     •   Misal: ekosistem sungai, ekosistem danau,
         terumbu karang dsb.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati

  Perbedaan gen dapat menyebabkan terjadinya variasi.




                       KEANEKARAGAMAN
                          EKOSISTEM
                       (ANTAR EKOSISTEM)



                 KEANEKARAGAMAN SPESIES
                 (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

                KEANEKARAGAMAN GENETIK
             (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
Tingkatan Keanekaragaman Hayati


 Pada spesies yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman




                              KEANEKARAGAMAN
                                 EKOSISTEM
                              (ANTAR EKOSISTEM)



                        KEANEKARAGAMAN SPESIES
                       (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

                      KEANEKARAGAMAN GENETIK
                   (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
Tingkatan Keanekaragaman Hayati


   Ekosistem yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman




                              KEANEKARAGAMAN
                                 EKOSISTEM
                              (ANTAR EKOSISTEM)



                        KEANEKARAGAMAN SPESIES
                       (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

                      KEANEKARAGAMAN GENETIK
                   (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
Keanekaragaman Hayati Indonesia


Fakta :

 1. Keanekaragaman hayati adalah anugerah Tuhan yang sangat besar.
 2. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati
    nomor 2 di dunia, setelah negara Brazil.
 3. Keanekaragaman hayati indonesia menurut Sastra Pradja meliputi :
     Mamalia (300 jenis), Burung (7500 jenis), Reptil (2000 jenis),
     Tumbuhan berbiji (25 ribu jenis), Paku-pakuan (1250 jenis), Lumut
     (7500 jenis), Algae (7800 jenis), Jamur (72 ribu jenis), serta Monera
     (300 jenis).
Penyebaran Keanekaragaman Hayati Indonesia


 Meliputi penyebaran flora dan fauna di Indonesia
Tipe – Tipe Ekosistem




•   Ekosistem Air Tawar, yaitu ekosistem yang terbentuk di permukaan
    daratan. Memiliki kondisi air tawar (konsentrasi garam-garam
    mineral sedikit). Meliputi danau, sungai, rawa, dll.
    Ada 2 macam ekosistem air tawar, yaitu : Ekosistem Air Tawar
    Lentik dan Ekosistem Air Tawar Lotik

                                           a. Ekosistem air tawar lentik
                                              Ciri : Airnya tidak berarus
b. Ekosistem air tawar lontik
   Ciri : Memiliki air yang berarus
Zona litoral
         Zona laut dangkal



                             Zona
                             fotik




                                      Zona Pelagik
         Lantai Samudra
                             Zona
                             afotik




                                               Figure 34.7A
Zona Litoral




–    Berada di tepi laut (pantai)
–    Menyediakan tempat bagi kebanyakan ikan dan udang, kepiting untuk
     membesarkan anak-anaknya.
–    Biasanya dikelilingi oleh daratan yang membentuk hutan bakau
b. Ekosistem Terumbu Karang

-Terbentuk oleh koloni rangka hewan coelenterata
-Berperan sebagai daerah perkembangbiakan ikan
-Ekosistem yang mudah rusak oleh polusi, pencemaran, dll
-Merupakan wilayah laut terbuka.
-Terdiri dari 2 wilayah kedalaman yang berbeda, yaitu zona fotik
dan zona afotik



                                                          Zona
                                                          fotik


                                                                   Zona
                            Lantai Samudra                Zona     Pelagik
                                                          afotik
EKOSISTEM DARAT




Hutan Tropis     Kutub           Hutan musim
Savana           Chaparral       Hutan Konifer
Gurun            Padang rumput   Tundra
   Merupakan sebuah kelompok ekosystem-
    ekosistem yang memiliki iklim dan
    komunitas dominan yang sama.
   Umumnya terletak di daerah katulistiwa
   Merupakan ekosistem dengan keanekaragaman yang tinggi
   Curah hujan tinggi (200-450 cm pertahun)
   Mendapat sinar matahari sepanjang tahun




                                                   Figure 34.10
   Kering, terletak di daerah tropis dan sub tropis.
   Didominasi oleh padang rumput yang luas dan diselingi
    oleh tumbuhan semak dan pohon yang berpencar
   Hewan yang mendominasi adalah serangga, herbivora dan
    karnivora




                                                    Figure 34.12
   Gurun adalah bioma yang sangat kering
   Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25 cm pertahun)
   Tumbuhan yang mendominasi berupa semak, tumbuhan
    sukulen, dan rumput-rumputan
   Terletak di belahan bumi dengan garis lintang 20 -30 derajat
    LU dan LS




                          Figure 34.13
Padang Rumput / Stepa


 - Didominasi oleh vegetasi rumput-rumputan dalam skala luas
 - Curah hujan dibawah savana, yakni 25 – 75 cm pertahun
 - Di dominasi oleh hewan-hewan herbivora
- Didominasi oleh tumbuhan
konifer
- Terletak di daerah sub tropis
atau pegunungan
- Memiliki musim dingin yang
panjang, musim panas pendek
-Hewan yang hidup antara lain
rusa, srigala, dll




                                  Figure 34.15
   Memiliki musim
    dingin yang sangat
    panjang (ekstrem)
   Meliputi daerah-
    daerah yang terletak
    dekat dengan kutub
    utara
   Tidak ditemukan
    pohon, didominasi
    oleh lumut-lumutan,
    rumput-rumputan,
    dan perdu.


                           Figure 34.18
   Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen
    merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa
    genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk
    mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
   Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis
    dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari
    bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga
    dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul
    yang dapat dibudidayakan.
   Dengan mengetahui adanya keanekaragaman
    ekosistem kita dapat mengembangkan sumber
    daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu
    sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan
    peternakan, aktifitas ramah lingkungan, yang pada
    gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan
    masyarakat.
Apakah klasifikasi itu ?
 Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk
  hidup berdasarkan persamaan-persamaan
  ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah
  penyebaran.
   Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
    untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar
    mudah dikenal
   Mengelompokkan makhluk hidup
    berdasarkan persamaan ciri
   Mengetahui hubungan kekerabatan antar
    makhluk hidup
   Mempelajari evolusi makhluk hidup atas
    dasar kekerabatannya
   Untuk mempermudah dalam mempelajari
    organisme yang beraneka ragam
   Untuk melihat hubungan kekerabatan antar
    makhluk hidup yang satu dengan yang lain
   Berdasarkan   Persamaan
   Berdasarkan   Perbedaan
   Berdasarkan   Manfaat
   Berdasarkan   Ciri Morfologi dan Anatomi
   Berdasarkan   Ciri Biokimia
     
   Klasifikasi Sistem Alami
   Klasifikasi Sistem Buatan
   Klasifikasi Filogenetik
Kelompok-kelompok Makhluk Hidup 
 Hewan:
    ◦ air laut, tawar,
    ◦ Darat terbang, melata
   Tumbuhan  
    ◦ Semak 
    ◦ Herba 
    ◦ Pohon 
   Dikenalkan oleh orang Swedia bernama Carl
    Von Linne (Carolus Linnaeus)
   Sistem klasifikasinya disebut Binomial
    Nomenklatur
   Menetapkan nama makhluk hidup dengan
    dua kata saja
     
   Bertolak dari teori evolusi Darwin
   Muncul sistem klasifikasi modern
    berdasarkan filogeni
    Yaitu klasifikasi yang disusun dgn melihat
    keturunan dan hubungan kekerabatan
.Klasifilasi dan evolusi, kerajaan, divisi, anak divisi, dan beberapa kelas,
untuk menunjukkan kemungkinan urutan evolusi tumbuhan.
F.1. Sistem Dua Kingdom
   Dikemukakan oleh Aristoteles,
   dibagi menjadi 2 kingdom
   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri–
    ciri : memiliki dinding sel, berklorofil,
    mampu      berfotosintesis
   Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri–ciri :
    tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil,
    mampu bergerak bebas 
Dikemukakan oleh Ernst Haeckel dibagi menjadi 3
kingdom :
  
 1. Kingdom Protista
     Ciri : uniseluler atau multiseluler
 2. Kingdom Plantae
     Ciri : autotrof, eukariot multiseluler, reproduksi
       dgn spora
3. Kingdom Animalia
    Ciri : heterotrof, eukariot multiseluler.
Dikemukakan oleh Herbert Copeland
Dibagi menjadi 4 kingdom :
1. Kingdom Monera, ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti
   (prokariotik)
2, Kingdom Protista, terdiri dari organisme bersel satu dan
  bersel banyak
3. Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan lumut, tumb.
  paku, tumbuhan biji  
4. Kingdom Animalia, terdiri dari semua hewan dari protozoa
  sampai chordata 
   
   Dikemukakan oleh Robert H. Whittaker
    Dibagi menjadi 5 kingdom :
    1. Kingdom Monera, ciri: prokariotikEubacteria dan
         Archaebacteria
         Termasuk dalam Monera: Bakteri
    (Schizophyta/Schizomycetes) dan Golongan Ganggang Biru
         (Cyanophyta)
    2. Kingdom Protista,
        Ciri : uniseluler/multiseluler, eukariotik
           Protozoa, Ganggang bersel satu
    3. Kingdom Fungi,
       Ciri : eukariotik, heterotrof, tidak berklorofil,
        dinding sel dari zat kitin.  Divisi: Oomycotina,
    Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan
    Deuteromycotina
    4.    Kingdom Plantae,
          Ciri : uniseluler/multiseluler, eukariotik, autotrof
    5.    Kingdom Animalia,
          Ciri : multiseluler, eukariotik, heterotrof 
     
   Dikemukakan oleh Carl Woese
    Dibagi menjadi 6 kingdom :
      1. K. Plantae (Tumb.),
          ciri : autotrof, eukariot multiseluler, bereproduksi
          dgn spora.
       2. K. Animalia (Hwn),
           ciri : heterotrof, eukariot multiseluler
       3. K. Eubacteria (Bakteri),
           ciri : prokariotik bersel satu
       4. K. Archaebacteria (Prokariot)
           (berbeda dengan bakteri dalam hal transkripsi dan

          translasi genetik)
       5. K. Protista (Eukariot bersel satu)
       6. K. Fungi : eukariotik osmotrofik bersel satu
          /banyak
     
   a. Pencandraan Ciri-ciri Makhluk Hidup
   b. Pengelompokkan Berdasarkan Ciri-ciri
   c. Pemberian Nama Takson
     
   Kingdom
   Filum atau Divisio  untuk tumbuhan
   Classis (Kelas)
   Ordo (Bangsa)
   Familia (Suku)
   Genus (Marga)
   Species (Jenis)
a. Klasifikasi hewan: kucing 
   Kerajaan (Kingdom): Animalia
   Filum (Phylum) Chordata
   Kelas (Classis): Mammalia
   Bangsa (Ordo): Carnivora
    Suku (Familia): Felidae
    Marga: Felis
   Jenis (Spesies): Felis catus
   Kerajaan (Kingdom): Plantae
   Divisi (Divisio): Spermatophyta
   Anak Divisi (Sub Divisio): Angiospermae
   Kelas (Classis): Monocotyledoncae
   Bangsa (Ordo): Poales
   Suku (Familia): Poaceae
   Marga (Genus): Oryza
   Jenis (Spesies): Oryza sativa (padi)
   Dalam kehidupan, sering ditemukan satu
    jenis dengan banyak nama.
   Contoh: mangga memiliki nama daerah yang
    berbeda-beda.
    ◦ Masyarakat Jawa Tengah menyebutnya pelem,
    ◦ Jawa Timur  Paoh
    ◦ Sumatera Barat  pauh.
   Contoh lain: pisang
    ◦ Jawa Barat  cau,
    ◦ Jawa Tengah  gedang
   Nama daerah hanya dimengerti oleh
    penduduk setempat.
   Agar nama satu jenis dimengerti oleh semua
    orang, maka setiap jenis perlu diberi nama
    ilmiah
   Nama ilmiah menggunakan bahasa latin,
    sesuai dengan kode Internasional Tata Nama
    Tumbuhan dan Hewan.
   Nama ilmiah digunakan sebagai alat
    komunikasi ilmiah di seluruh dunia
   Walaupun kadang sulit dieja atau diingat,
    tetapi diharapkan suatu organisme hanya
    memiliki satu nama yang benar.
   Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup
    yang dirintis oleh para ilmuwan, melahirkan
    sistem tata nama binomial nomenklatur (tata
    nama biner) yang meliputi ketentuan
    pemberian nama takson jenis.
   Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan
    harus terdiri atas dua kata tunggal yang
    sudah dilatinkan.
    ◦ Kata pertama merupakan nama marga (genus),
    ◦ Kata kedua, merupakan petunjuk spesies atau
      epitheton specificum
    ◦ Dalam penulisan nama marga, huruf pertama
      dimulai dengan huruf besar,
    ◦ sedangkan nama petunjuk jenis, seluruhnya
      menggunakan huruf kecil.
    ◦ Selanjutnya setiap nama jenis (spesies) makhluk
      hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau
      digaris-bawahi (terpisah antara kata1 dan kata2)
      agar dapat dibedakan dengan istilah lain.
   Nama marga tumbuhan maupun hewan
    terdiri atas suku kata yang merupakan kata
    benda berbentuk tunggal (mufrad). Huruf
    pertamanya ditulis dengan huruf besar.
    Contoh: marga tumbuhan Solanum (terong-
    terongan), marga hewan Felis (kucing), dan
    sebagainya.
   Nama-nama suku pada umumnya merupakan
    suku kata sifat yang dijadikan sebagai kata
    benda berbentuk jamak.
   Biasanya berasal dari nama marga makhluk
    hidup yang bersangkutan.
   Bila tumbuhan, maka ditambahkan akhiran
    aceae. Contoh, nama suku Solanaceae,
    berasal dari kata Solanum + aceae.
   Hewan ditambahkan dengan idea. Contoh,
    nama suku Felidae, berasal dari kata Felis +
    idea.
ANGGOTA +/- 500.000 - 600.000 SPESIES
1.ALGA/GANGGANG
 DIBAGI DALAM BEBERAPA KELAS:
 A.CHLOROPHYTA: GANGGANG HIJAU
 B.CHRYSOPHYTA: GANGGANG KEEMASAN
 C.PHAEOPHYTA: GANGGANG PIRANG/COKLAT
 D.RHODOPHYTA: GANGGANG MERAH. 

2.BRYOPHYTA: LUMUT 
3. PTERIDOPHYTA: PAKU-PAKUAN
 DIBAGI MENJADI BEBERAPA KELAS:
 A.   KELAS   PSILOPHYTINAE
 B.   KELAS   EQUISETINAE
 C.   KELAS   LYCOPODINAE
 D.   KELAS   FILICINAE 

4. SPERMATOPHYTA ATAU TUMBUHAN BERBIJI
 Menghasilkan biji sebagai alat berkembang biak,
 nama lainnya Embriophyta Siphonogamae
 (tumbuhan berembrio yang perkawinannya melalui
 suatu saluran) atau Antophyta (tumbuhan
 berbunga) atau Phanerogamae (alat kelaminnya
 tampak jelas yaitu berupa benang sari dan putik).
Kerajaan/Kingdom Animalia - Pembagian
Jenis/Macam atau Kategori Binatang Terbagi
                 Menjadi 10 Filum/Phylum
   Hewan atau animal yang kita kenal selama ini
    dapat dibagi manjadi sepuluh macam filum /
    phylum yaitu protozoa, porifera, coelenterata,
    platyhelminthes, nemathelminthes, annelida,
    mollusca, echinodermata, arthropoda dan
    chordata.
   Protozoa adalah hewan bersel satu karena
    hanya memiliki satu sel saja alias bersel
    tunggal dengan ukuran yang mikroskopis
    hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
   Protozoa dapat hidup di air atau di dalam
    tubuh makhluk hidup atau organisme lain
    sebagai parasit. Hidupnya dapat
    sendiri/soliter atau bersama-sama/ koloni.
    Contohnya : amuba / amoeba.
   Porifera adalah binatang atau hewan berpori
    karena tubuhnya berpori-pori mirip spon
    dengan bintang karakter terkenal spongebob
    squarepants hidup di air dengan memakan
    makanan dari air yang disaring oleh organ
    tubuhnya.
   Contohnya : bunga karang, spons, grantia.
   Coelenterata adalah hewan berongga bersel
    banyak yang memiliki tentakel contohnya
    seperti ubur-ubur dan polip.
   Simetris tubuh coelenterata adalah simetris
    bilateral hidup di laut. Contohnya yaitu hydra,
    koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
   Platyhelminthes adalah binatang sejenis
    cacing pipih dengan simetri tubuh simetris
    bilateral tanpa peredaran darah dengan
    pusat syarah yang berpasangan.
   Cacing pipih kebanyakan sebagai biang
    timbulnya penyakit karena hidup sebagai
    parasit pada binatang / hewan atau
    manusia.
   Contohnya antara lain seperti planaria,
    cacing pita, cacing hati, polikladida.
   Nemathelminthes atau cacing gilik /gilig
    adalah hewan yang memiliki tubuh simetris
    bilateral dengan saluran pencernaan yang
    baik namun tiak ada sistem peredaran darah.
   Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing
    akarm cacing tambang, cacing filaria.
   Annelida adalah cacing gelang dengan
    tubuh yang terdiri atas segmen-segmen
    dengan berbagai sistem organ tubuh yang
    baik dengan sistem peredaran darah
    tertutup.
   Annelida sebagian besar memiliki dua
    kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau
    hermafrodit.
   Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir,
    cacing kipas, lintah / leeches.
   Mollusca adalah hewan bertubuh lunak
    tanpa segmen dengan tubuh yang lunak
    dan biasanya memiliki pelindung tubuh
    yang berbentuk cangkang atau cangkok
    yang terbuat dari zat kapur untuk
    perlindungan diri dari serangan predator
    dan gangguan lainnya.
   Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita,
    cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut,
    chiton.
   Echinonermata adalah binatang berkulit
    duri yang hidup di wilayah laut dengan
    jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh
    simetris radial.
   Beberapa organ tubuh echinodermata sudah
    berkembang dengan baik.
   Misalnya teripang / tripang / ketimun laut,
    bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang
    laut, lilia laut.
   Arthropoda adalah hewan dengan kaki
    beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan
    organ tubuh telah berkembang dengan
    baik.
   Tubuh artropoda terbagi atas segmen-
    segmen yang berbeda dengan sistem
    peredaran darah terbuka.
   Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking,
    jangkrik, belalang, caplak, kaki seribu,
    udang, lalat/laler, kecoa.
   Chordata adalah hewan yang memiliki
    notokorda atau chorde yaitu tali sumbu
    tubuh syaraf belakang dengan rangka.
   Ukuran chordata beragam ada yang besar
    dan ada yang kecil dengan otak yang
    terlindung tengkorak untuk berfikir.
   Contoh chordata adalah manusia, cacing
    acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh,
    katak, burung puyuh, kalkun, lemur, beruk,
    macan, kucing, dsb.
   CIRI UTAMA ADALAH
    (1) MEMILIKI CHORDA DORSALIS/NOTOKORD DAN
    (2) TUBUHNYA SIMETRIS BILATERAL.
     DIBAGI MENJADI 4 SUBFILUM :
    1.SUBFILUM HEMICHORDATA
    2.SUBFILUM TUNICATA/UROCHORDATA
    3.SUBFILUM CEPHALOCHORDATA
    4.SUBFILUM VERTEBRATA
   SUBFILUM VERTEBRATA DIBAGI MENJADI BEBERAPA
    KELAS:
    1.KELAS AGNATHA: IKAN TIDAK BERAHANG
    2.CHONDRICHTYES: IKAN BERTULANG RAWAN
    3.OSTEICHTYES: IKAN BERTULANG SEJATI
    4.AMPHIBI: KATAK DAN SALAMANDER
    5.KELAS REPTIL: HEWAN MELATA
    6.KELAS AVES: UNGGAS
    7. KELAS MAMALIA: HEWAN MENYUSUI
   DARI ASAL KATA BAKTERION (YUNANI = BATANG
    KECIL). DI DALAM KLASIFIKASI BAKTERI
    DIGOLONGKAN DALAM DIVISIO SCHIZOMYCETES.
   CIRI-CIRI UMUM
   -TUBUH UNISELULER (BERSEL SATU)
   -TIDAK BERKLOROFIL (MESKIPUN BEGITU ADA
    BEBERAPA JENIS BAKTERI YANG MEMILIKI PIGMEN
    SEPERTI KLOROFIL SEHINGGA MAMPU
    BERFOTOSINTESIS DAN HIDUPNYA AUTOTROF-
    REPRODUKSI DENGAN CARA MEMBELAH DIRI
    (DENGAN PEMBELAHAN AMITOSIS)
   -HABITAT: BAKTERI HIDUP DIMANA-MANA (TANAH,
    AIR, UDARA, MAHLUK HIDUP) -SATUAN UKURAN
    BAKTERI ADALAH MIKRON (10-3)
   1. SEBAGAI MAHLUK PENGURAI /SAPROVOR.
    BERSAMA-SAMA DENGAN JAMUR, BAKTERI
    BERPERAN SEBAGAI PENGURAI
    MAHLUK-MAHLUK YANG SUDAH MATI
   2. PENGHASIL ANTIBIOTIK .
    DARI BAKTERI GOLONGAN ACTINOMYCETES
    (BENTUK PERALIHAN ANTARA BAKTERI
    DAN JAMUR) DIHASILKAN BERMACAM-
    MACAM ANTIBIOTIK. MISALNYA:
    STREPTOMISIN >> DARI STREPTOMYCES
    GRISEUS, KLORAMFEMIKOL >> DARI
    STREPTOMYCES VENEZUELAE.
   3. PENGHASIL BAHAN PANGAN .
    - ASAM CUKA >> DARI ACETOBACTER ACETIL
    - YOGHURT >> DARI LACTOBACILLURS
    BULGARICUS
    - SARI KELAPA/NATA DE COCO >> DARI
    ACETOBACTER XYLINUM
   4. PENGIKAT N2 BEBAS DI UDARA:
    BERSIMBIOSIS DENGAN TANAMAN
    LEGUMINOSAE (TANAMAN BUAH POLONG)
    - RHIZOBIUM LEGUMINOSARUM DAN R.
    RADICICOLA.
    HIDUP BEBAS :
    - AZOTOBACTER, RHODOSPIRILLUM RUBRUM,
    CLOSTRIDIUM PASTEURIANUM.
   MERUGIKAN MAHLUK LAIN
    BAKTERI PATOGEN ADALAH BAKTERI PARASIT YANG DAPAT
    MENIMBULKAN PENYAKIT PADA ORGANISME LAIN.
   PADA TUMBUHAN MISALNYA:
    XANTHOMONAS CITRI >> PENYEBAB KANKER BATANG JERUK.
    ERWINIA TRACHELPHILIA >> PENYEBAB PENYAKIT BUSUK DAUN
    LABU.
   PADA HEWAN MISALNYA:
    BACILLUS ANTRAXIS >> PENYEBAB PENYAKIT ANTHRAX PADA
    HEWAN TERNAK.
    ACTYNOMYCES BOVIS >> PENYEBAB PENYAKIT BENGKAK PADA
    RAHANG SAPI.
   PADA MANUSIA MISALNYA:
    SALMONELLA THYPHOSA >> PENYEBAB PENYAKIT TIFUS
    MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS >> PENYEBAB PENYAKIT TBC
    MYCOBACTERIUM LEPRAE >> PENYEBAB PENYAKIT LEPRA
    TREPONEMA PALLIDUM >> PENYEBAB PENYAKIT SIFILIS
    SHIGELLA DYSENTRIAE >> PENYEBAB PENYAKIT DISENTRI BASILER
    DIPLOCOCCUS PNEUMONIAE >> PENYEBAB PENYAKIT RADANG
    PARU-PARU
    VIBRIO CHOLERA >> PENYEBAB PENYAKIT KOLERA
   ILMU TENTANG VIRUS DISEBUT VIROLOGI. VIRUS
    (BAHASA LATIN) = RACUN. HAMPIR SEMUA VIRUS
    DAPAT MENIMBULKAN PENYAKIT PADA ORGANISME
    LAIN. SAAT INI VIRUS ADALAH MAHLUK YANG
    BERUKURAN PALING KECIL. VIRUS HANYA DAPAT
    DILIHAT DENGAN MIKROSKOP ELEKTRON DAN LOLOS
    DARI SARINGAN BAKTERI (BAKTERI FILTER).
   SEJARAH PENEMUAN
   D. IWANOWSKY (1892) DAN M. BEYERINCK (1899)
    ADALAH ILMUWAN YANG MENEMUKAN VIRUS,
    SEWAKTU KEDUANYA MENELITI PENYAKIT MOZAIK
    DAUN TEMBAKAU.
   KEMUDIAN W.M. STANLEY (1935) SEORANG
    ILMUWAN AMERIKA BERHASIL MENGKRISTALKAN
    VIRUS PENYEBAB PENYAKIT MOZAIK DAUN
    TEMBAKAU (VIRUS TVM).
   TUBUHNYA MASIH BELUM DAPAT DISEBUT SEBAGAI
    SEL, HANYA TERSUSUN DARI SELUBUNG PROTEIN DI
    BAGIAN LUAR DAN ASAM NUKLEAT (ARN & ADN) DI
    BAGIAN DALAMNYA. BERDASARKAN ASAM
    NUKLEAT YANG TERDAPAT PADA VIRUS, KITA
    MENGENAL VIRUS ADN DAN VIRUS ARN. VIRUS
    HANYA DAPAT BERKEMBANG BIAK (BEREPLIKASI)
    PADA MEDIUM YANG HIDUP (EMBRIO, JARINGAN
    HEWAN, JARINGAN TUMBUHAN). BAHAN-BAHAN
    YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBENTUK BAGIAN
    TUBUH VIRUS BARU, BERASAL DARI SITOPLASMA
    SEL YANG DIINFEKSI.
   1. PADA BAKTERI :
    1.1. BAKTERIOFAGE.

   2. PADA TUMBUHAN :
    2.1. VIRUS TMV (TABACCO MOZAIK VIRUS)
    PENYEBAB MOZAIK PADA DAUN
    TEMBAKAU.
    2.2. VIRUS TUNGRO: PENYEBAB PENYAKIT KERDIL
    PADA PADI. PENULARAN VIRUS
    INI DENGAN PERANTARA WERENG COKLAT DAN
    WERENG HIJAU.
    2.3. VIRUS CVPD (CITRUS VEIN PHLOEM
    DEGENERATION) MENYERANG TANAMAN
    JERUK
   3. PADA HEWAN :
    3.1. VIRUS NCD (NEW CASTLE DISEASE) PENYEBAB
    PENYAKIT TETELO PADA
    AYAM DAN ITIK.
   4. PADA MANUSIA :
    4.1. VIRUS HEPATITIS, PENYEBAB HEPATITIS (RADANG
    HATI), YANG PALING
    BERBAHAYA ADALAH VIRUS HEPATITIS B.
    4.2. VIRUS RABIES >> PENYEBAB RABIES
    4.3. VIRUS POLIO >> PENYEBAB POLIO
    4.4. VIRUS VARIOLA DAN VARICELLA >> PENYEBAB
    CACAR API DAN CACAR AIR
    4.5. VIRUS INFLUENZA >> PENYEBAB INFLUENSA
    4.6. VIRUS DENGUE >> PENYEBAB DEMAM BERDARAH
    4.7. VIRUS HIV >> PENYEBAB AIDS

Contenu connexe

Tendances

2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesiaabdul samad
 
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganEkologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganShoetiaone
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupFransisca Vivin
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiRacmat Ridho
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Ekal Kurniawan
 
Bab 1 Keanekaragaman Hayati
Bab 1 Keanekaragaman HayatiBab 1 Keanekaragaman Hayati
Bab 1 Keanekaragaman HayatiDian Kartikasari
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganJaniarto Paradise
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRYPEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRYEDIS BLOG
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatikawidian_putri
 
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan BiologiLaporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologinurwiji
 
Ppt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tekPpt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tekAnni Mujahidah
 

Tendances (20)

jurnal limnologi
jurnal limnologijurnal limnologi
jurnal limnologi
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia
 
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganEkologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidup
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGANASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
 
Aves animated
Aves animatedAves animated
Aves animated
 
Bab 1 Keanekaragaman Hayati
Bab 1 Keanekaragaman HayatiBab 1 Keanekaragaman Hayati
Bab 1 Keanekaragaman Hayati
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkungan
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRYPEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
 
BIODIVERSITAS
BIODIVERSITASBIODIVERSITAS
BIODIVERSITAS
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan BiologiLaporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
 
Ppt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tekPpt keragaman hayati med tek
Ppt keragaman hayati med tek
 

Similaire à BIOLOGI KEANEKARAGAMAN

Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)RaissaMaulidya
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiPretty Menur
 
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5ArdanSyaifulAmri
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayatimayavivianti
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatisitiraodah
 
keanekaragaman hayati1.pdf
keanekaragaman hayati1.pdfkeanekaragaman hayati1.pdf
keanekaragaman hayati1.pdfrosandi4
 
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Ig Fandy Jayanto
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Irma Suryani
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Irma Suryani
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Pujiati Puu
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiaufa Nisrina
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiaufa Nisrina
 
keanekaragaman Hayati
keanekaragaman Hayatikeanekaragaman Hayati
keanekaragaman HayatiRahmat Rizky
 

Similaire à BIOLOGI KEANEKARAGAMAN (20)

Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
Bagian 1.pptx
Bagian 1.pptxBagian 1.pptx
Bagian 1.pptx
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
keanekaragaman hayati1.pdf
keanekaragaman hayati1.pdfkeanekaragaman hayati1.pdf
keanekaragaman hayati1.pdf
 
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
biologi konservasi
biologi konservasibiologi konservasi
biologi konservasi
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
keanekaragaman Hayati
keanekaragaman Hayatikeanekaragaman Hayati
keanekaragaman Hayati
 

Plus de NURSAPTIA PURWA ASMARA (20)

MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
Anatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi BatangAnatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi Batang
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Pertumbuhan Buah
Pertumbuhan BuahPertumbuhan Buah
Pertumbuhan Buah
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanPengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Hara Mineral
Hara MineralHara Mineral
Hara Mineral
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Sistem Digesti
Sistem DigestiSistem Digesti
Sistem Digesti
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Sistem Reproduksi
Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
Sistem Reproduksi
 

Dernier

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 

Dernier (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 

BIOLOGI KEANEKARAGAMAN

  • 1. Matakuliah : Biologi Dasar II Pengampu : Arief Abdillah Nurusman
  • 2. TINGKAT KEANEKARAGAMAN: 2. Keanekaragaman Tingkat Gen • Gen adalah faktor pembawa sifat yang terletak dalam kromosom • Komponen dasar kimia gen semua mahluk hidup sama • Keanekaragaman gen adalah variasi susunan gen dalam suatu species • Species: kelompok mahluk hidup dengan persamaan ciri umum dan dapat melakukan perkawinan dengan hasil keturunan fertil • Adanya varietas, ekotipe
  • 3. 1. Keanekaragaman Tingkat Species • Adanya perbedaan-perbedaan berbagai species mahluk hidup yang ada di suatu tempat, di biosfer • Misalnya di sebuah kolam ikan akan dijumpai ikan, lumut, kodok, ular pemangsa dsb.
  • 4. 1. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem • Interaksi antara berbagai mahluk hidup dengan sesamanya (lingkungan biotik) dan lingkungan abiotik tertentu memunculkan keanekaragaman tingkat Ekosistem. • Misal: ekosistem sungai, ekosistem danau, terumbu karang dsb.
  • 5. Tingkatan Keanekaragaman Hayati Perbedaan gen dapat menyebabkan terjadinya variasi. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
  • 6. Tingkatan Keanekaragaman Hayati Pada spesies yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
  • 7. Tingkatan Keanekaragaman Hayati Ekosistem yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
  • 8. Keanekaragaman Hayati Indonesia Fakta : 1. Keanekaragaman hayati adalah anugerah Tuhan yang sangat besar. 2. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia, setelah negara Brazil. 3. Keanekaragaman hayati indonesia menurut Sastra Pradja meliputi : Mamalia (300 jenis), Burung (7500 jenis), Reptil (2000 jenis), Tumbuhan berbiji (25 ribu jenis), Paku-pakuan (1250 jenis), Lumut (7500 jenis), Algae (7800 jenis), Jamur (72 ribu jenis), serta Monera (300 jenis).
  • 9. Penyebaran Keanekaragaman Hayati Indonesia Meliputi penyebaran flora dan fauna di Indonesia
  • 10. Tipe – Tipe Ekosistem • Ekosistem Air Tawar, yaitu ekosistem yang terbentuk di permukaan daratan. Memiliki kondisi air tawar (konsentrasi garam-garam mineral sedikit). Meliputi danau, sungai, rawa, dll. Ada 2 macam ekosistem air tawar, yaitu : Ekosistem Air Tawar Lentik dan Ekosistem Air Tawar Lotik a. Ekosistem air tawar lentik Ciri : Airnya tidak berarus
  • 11. b. Ekosistem air tawar lontik Ciri : Memiliki air yang berarus
  • 12. Zona litoral Zona laut dangkal Zona fotik Zona Pelagik Lantai Samudra Zona afotik Figure 34.7A
  • 13. Zona Litoral – Berada di tepi laut (pantai) – Menyediakan tempat bagi kebanyakan ikan dan udang, kepiting untuk membesarkan anak-anaknya. – Biasanya dikelilingi oleh daratan yang membentuk hutan bakau
  • 14. b. Ekosistem Terumbu Karang -Terbentuk oleh koloni rangka hewan coelenterata -Berperan sebagai daerah perkembangbiakan ikan -Ekosistem yang mudah rusak oleh polusi, pencemaran, dll
  • 15. -Merupakan wilayah laut terbuka. -Terdiri dari 2 wilayah kedalaman yang berbeda, yaitu zona fotik dan zona afotik Zona fotik Zona Lantai Samudra Zona Pelagik afotik
  • 16. EKOSISTEM DARAT Hutan Tropis Kutub Hutan musim Savana Chaparral Hutan Konifer Gurun Padang rumput Tundra
  • 17. Merupakan sebuah kelompok ekosystem- ekosistem yang memiliki iklim dan komunitas dominan yang sama.
  • 18. Umumnya terletak di daerah katulistiwa  Merupakan ekosistem dengan keanekaragaman yang tinggi  Curah hujan tinggi (200-450 cm pertahun)  Mendapat sinar matahari sepanjang tahun Figure 34.10
  • 19. Kering, terletak di daerah tropis dan sub tropis.  Didominasi oleh padang rumput yang luas dan diselingi oleh tumbuhan semak dan pohon yang berpencar  Hewan yang mendominasi adalah serangga, herbivora dan karnivora Figure 34.12
  • 20. Gurun adalah bioma yang sangat kering  Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25 cm pertahun)  Tumbuhan yang mendominasi berupa semak, tumbuhan sukulen, dan rumput-rumputan  Terletak di belahan bumi dengan garis lintang 20 -30 derajat LU dan LS Figure 34.13
  • 21.
  • 22. Padang Rumput / Stepa - Didominasi oleh vegetasi rumput-rumputan dalam skala luas - Curah hujan dibawah savana, yakni 25 – 75 cm pertahun - Di dominasi oleh hewan-hewan herbivora
  • 23. - Didominasi oleh tumbuhan konifer - Terletak di daerah sub tropis atau pegunungan - Memiliki musim dingin yang panjang, musim panas pendek -Hewan yang hidup antara lain rusa, srigala, dll Figure 34.15
  • 24. Memiliki musim dingin yang sangat panjang (ekstrem)  Meliputi daerah- daerah yang terletak dekat dengan kutub utara  Tidak ditemukan pohon, didominasi oleh lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan perdu. Figure 34.18
  • 25. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.  Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.  Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan, aktifitas ramah lingkungan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • 26. Apakah klasifikasi itu ?  Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan-persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran.
  • 27. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal  Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri  Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup  Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya
  • 28. Untuk mempermudah dalam mempelajari organisme yang beraneka ragam  Untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain
  • 29. Berdasarkan Persamaan  Berdasarkan Perbedaan  Berdasarkan Manfaat  Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi  Berdasarkan Ciri Biokimia  
  • 30. Klasifikasi Sistem Alami  Klasifikasi Sistem Buatan  Klasifikasi Filogenetik
  • 31. Kelompok-kelompok Makhluk Hidup   Hewan: ◦ air laut, tawar, ◦ Darat terbang, melata  Tumbuhan   ◦ Semak  ◦ Herba  ◦ Pohon 
  • 32. Dikenalkan oleh orang Swedia bernama Carl Von Linne (Carolus Linnaeus)  Sistem klasifikasinya disebut Binomial Nomenklatur  Menetapkan nama makhluk hidup dengan dua kata saja  
  • 33. Bertolak dari teori evolusi Darwin  Muncul sistem klasifikasi modern berdasarkan filogeni Yaitu klasifikasi yang disusun dgn melihat keturunan dan hubungan kekerabatan
  • 34.
  • 35. .Klasifilasi dan evolusi, kerajaan, divisi, anak divisi, dan beberapa kelas, untuk menunjukkan kemungkinan urutan evolusi tumbuhan.
  • 36. F.1. Sistem Dua Kingdom Dikemukakan oleh Aristoteles, dibagi menjadi 2 kingdom  Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri– ciri : memiliki dinding sel, berklorofil, mampu berfotosintesis  Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil, mampu bergerak bebas 
  • 37. Dikemukakan oleh Ernst Haeckel dibagi menjadi 3 kingdom :     1. Kingdom Protista      Ciri : uniseluler atau multiseluler  2. Kingdom Plantae      Ciri : autotrof, eukariot multiseluler, reproduksi dgn spora 3. Kingdom Animalia     Ciri : heterotrof, eukariot multiseluler.
  • 38.
  • 39.
  • 40. Dikemukakan oleh Herbert Copeland Dibagi menjadi 4 kingdom : 1. Kingdom Monera, ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti (prokariotik) 2, Kingdom Protista, terdiri dari organisme bersel satu dan bersel banyak 3. Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan lumut, tumb. paku, tumbuhan biji   4. Kingdom Animalia, terdiri dari semua hewan dari protozoa sampai chordata   
  • 41. Dikemukakan oleh Robert H. Whittaker Dibagi menjadi 5 kingdom : 1. Kingdom Monera, ciri: prokariotikEubacteria dan Archaebacteria Termasuk dalam Monera: Bakteri (Schizophyta/Schizomycetes) dan Golongan Ganggang Biru (Cyanophyta) 2. Kingdom Protista, Ciri : uniseluler/multiseluler, eukariotik  Protozoa, Ganggang bersel satu 3. Kingdom Fungi,    Ciri : eukariotik, heterotrof, tidak berklorofil,     dinding sel dari zat kitin.  Divisi: Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina 4. Kingdom Plantae,     Ciri : uniseluler/multiseluler, eukariotik, autotrof 5. Kingdom Animalia,     Ciri : multiseluler, eukariotik, heterotrof   
  • 42.
  • 43. Dikemukakan oleh Carl Woese Dibagi menjadi 6 kingdom :   1. K. Plantae (Tumb.),       ciri : autotrof, eukariot multiseluler, bereproduksi dgn spora.    2. K. Animalia (Hwn),        ciri : heterotrof, eukariot multiseluler    3. K. Eubacteria (Bakteri),        ciri : prokariotik bersel satu    4. K. Archaebacteria (Prokariot)        (berbeda dengan bakteri dalam hal transkripsi dan translasi genetik)    5. K. Protista (Eukariot bersel satu)    6. K. Fungi : eukariotik osmotrofik bersel satu /banyak  
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47. a. Pencandraan Ciri-ciri Makhluk Hidup  b. Pengelompokkan Berdasarkan Ciri-ciri  c. Pemberian Nama Takson  
  • 48. Kingdom  Filum atau Divisio  untuk tumbuhan  Classis (Kelas)  Ordo (Bangsa)  Familia (Suku)  Genus (Marga)  Species (Jenis)
  • 49. a. Klasifikasi hewan: kucing   Kerajaan (Kingdom): Animalia  Filum (Phylum) Chordata  Kelas (Classis): Mammalia  Bangsa (Ordo): Carnivora  Suku (Familia): Felidae  Marga: Felis  Jenis (Spesies): Felis catus
  • 50. Kerajaan (Kingdom): Plantae  Divisi (Divisio): Spermatophyta  Anak Divisi (Sub Divisio): Angiospermae  Kelas (Classis): Monocotyledoncae  Bangsa (Ordo): Poales  Suku (Familia): Poaceae  Marga (Genus): Oryza  Jenis (Spesies): Oryza sativa (padi)
  • 51. Dalam kehidupan, sering ditemukan satu jenis dengan banyak nama.  Contoh: mangga memiliki nama daerah yang berbeda-beda. ◦ Masyarakat Jawa Tengah menyebutnya pelem, ◦ Jawa Timur  Paoh ◦ Sumatera Barat  pauh.  Contoh lain: pisang ◦ Jawa Barat  cau, ◦ Jawa Tengah  gedang  Nama daerah hanya dimengerti oleh penduduk setempat.
  • 52. Agar nama satu jenis dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis perlu diberi nama ilmiah  Nama ilmiah menggunakan bahasa latin, sesuai dengan kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Hewan.  Nama ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia  Walaupun kadang sulit dieja atau diingat, tetapi diharapkan suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar.  Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan, melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur (tata nama biner) yang meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis.
  • 53. Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua kata tunggal yang sudah dilatinkan. ◦ Kata pertama merupakan nama marga (genus), ◦ Kata kedua, merupakan petunjuk spesies atau epitheton specificum ◦ Dalam penulisan nama marga, huruf pertama dimulai dengan huruf besar, ◦ sedangkan nama petunjuk jenis, seluruhnya menggunakan huruf kecil. ◦ Selanjutnya setiap nama jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris-bawahi (terpisah antara kata1 dan kata2) agar dapat dibedakan dengan istilah lain.
  • 54.
  • 55. Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan kata benda berbentuk tunggal (mufrad). Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar. Contoh: marga tumbuhan Solanum (terong- terongan), marga hewan Felis (kucing), dan sebagainya.
  • 56. Nama-nama suku pada umumnya merupakan suku kata sifat yang dijadikan sebagai kata benda berbentuk jamak.  Biasanya berasal dari nama marga makhluk hidup yang bersangkutan.  Bila tumbuhan, maka ditambahkan akhiran aceae. Contoh, nama suku Solanaceae, berasal dari kata Solanum + aceae.  Hewan ditambahkan dengan idea. Contoh, nama suku Felidae, berasal dari kata Felis + idea.
  • 57.
  • 58. ANGGOTA +/- 500.000 - 600.000 SPESIES 1.ALGA/GANGGANG DIBAGI DALAM BEBERAPA KELAS: A.CHLOROPHYTA: GANGGANG HIJAU B.CHRYSOPHYTA: GANGGANG KEEMASAN C.PHAEOPHYTA: GANGGANG PIRANG/COKLAT D.RHODOPHYTA: GANGGANG MERAH.  2.BRYOPHYTA: LUMUT 
  • 59. 3. PTERIDOPHYTA: PAKU-PAKUAN DIBAGI MENJADI BEBERAPA KELAS: A. KELAS PSILOPHYTINAE B. KELAS EQUISETINAE C. KELAS LYCOPODINAE D. KELAS FILICINAE  4. SPERMATOPHYTA ATAU TUMBUHAN BERBIJI Menghasilkan biji sebagai alat berkembang biak, nama lainnya Embriophyta Siphonogamae (tumbuhan berembrio yang perkawinannya melalui suatu saluran) atau Antophyta (tumbuhan berbunga) atau Phanerogamae (alat kelaminnya tampak jelas yaitu berupa benang sari dan putik).
  • 60. Kerajaan/Kingdom Animalia - Pembagian Jenis/Macam atau Kategori Binatang Terbagi Menjadi 10 Filum/Phylum
  • 61. Hewan atau animal yang kita kenal selama ini dapat dibagi manjadi sepuluh macam filum / phylum yaitu protozoa, porifera, coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, echinodermata, arthropoda dan chordata.
  • 62.
  • 63. Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop.  Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri/soliter atau bersama-sama/ koloni. Contohnya : amuba / amoeba.
  • 64.
  • 65. Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya berpori-pori mirip spon dengan bintang karakter terkenal spongebob squarepants hidup di air dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ tubuhnya.  Contohnya : bunga karang, spons, grantia.
  • 66. Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel contohnya seperti ubur-ubur dan polip.  Simetris tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di laut. Contohnya yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
  • 67. Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan.  Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia.  Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati, polikladida.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71. Nemathelminthes atau cacing gilik /gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.  Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria.
  • 72.
  • 73.
  • 74. Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup.  Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.  Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches.
  • 75.
  • 76.
  • 77. Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.  Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.
  • 78.
  • 79.
  • 80. Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial.  Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik.  Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut.
  • 81.
  • 82.
  • 83.
  • 84. Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik.  Tubuh artropoda terbagi atas segmen- segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.  Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, kaki seribu, udang, lalat/laler, kecoa.
  • 85. Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka.  Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung tengkorak untuk berfikir.  Contoh chordata adalah manusia, cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun, lemur, beruk, macan, kucing, dsb.
  • 86. CIRI UTAMA ADALAH (1) MEMILIKI CHORDA DORSALIS/NOTOKORD DAN (2) TUBUHNYA SIMETRIS BILATERAL. DIBAGI MENJADI 4 SUBFILUM : 1.SUBFILUM HEMICHORDATA 2.SUBFILUM TUNICATA/UROCHORDATA 3.SUBFILUM CEPHALOCHORDATA 4.SUBFILUM VERTEBRATA
  • 87. SUBFILUM VERTEBRATA DIBAGI MENJADI BEBERAPA KELAS: 1.KELAS AGNATHA: IKAN TIDAK BERAHANG 2.CHONDRICHTYES: IKAN BERTULANG RAWAN 3.OSTEICHTYES: IKAN BERTULANG SEJATI 4.AMPHIBI: KATAK DAN SALAMANDER 5.KELAS REPTIL: HEWAN MELATA 6.KELAS AVES: UNGGAS 7. KELAS MAMALIA: HEWAN MENYUSUI
  • 88. DARI ASAL KATA BAKTERION (YUNANI = BATANG KECIL). DI DALAM KLASIFIKASI BAKTERI DIGOLONGKAN DALAM DIVISIO SCHIZOMYCETES.  CIRI-CIRI UMUM  -TUBUH UNISELULER (BERSEL SATU)  -TIDAK BERKLOROFIL (MESKIPUN BEGITU ADA BEBERAPA JENIS BAKTERI YANG MEMILIKI PIGMEN SEPERTI KLOROFIL SEHINGGA MAMPU BERFOTOSINTESIS DAN HIDUPNYA AUTOTROF- REPRODUKSI DENGAN CARA MEMBELAH DIRI (DENGAN PEMBELAHAN AMITOSIS)  -HABITAT: BAKTERI HIDUP DIMANA-MANA (TANAH, AIR, UDARA, MAHLUK HIDUP) -SATUAN UKURAN BAKTERI ADALAH MIKRON (10-3)
  • 89.
  • 90. 1. SEBAGAI MAHLUK PENGURAI /SAPROVOR. BERSAMA-SAMA DENGAN JAMUR, BAKTERI BERPERAN SEBAGAI PENGURAI MAHLUK-MAHLUK YANG SUDAH MATI  2. PENGHASIL ANTIBIOTIK . DARI BAKTERI GOLONGAN ACTINOMYCETES (BENTUK PERALIHAN ANTARA BAKTERI DAN JAMUR) DIHASILKAN BERMACAM- MACAM ANTIBIOTIK. MISALNYA: STREPTOMISIN >> DARI STREPTOMYCES GRISEUS, KLORAMFEMIKOL >> DARI STREPTOMYCES VENEZUELAE.
  • 91. 3. PENGHASIL BAHAN PANGAN . - ASAM CUKA >> DARI ACETOBACTER ACETIL - YOGHURT >> DARI LACTOBACILLURS BULGARICUS - SARI KELAPA/NATA DE COCO >> DARI ACETOBACTER XYLINUM  4. PENGIKAT N2 BEBAS DI UDARA: BERSIMBIOSIS DENGAN TANAMAN LEGUMINOSAE (TANAMAN BUAH POLONG) - RHIZOBIUM LEGUMINOSARUM DAN R. RADICICOLA. HIDUP BEBAS : - AZOTOBACTER, RHODOSPIRILLUM RUBRUM, CLOSTRIDIUM PASTEURIANUM.
  • 92. MERUGIKAN MAHLUK LAIN BAKTERI PATOGEN ADALAH BAKTERI PARASIT YANG DAPAT MENIMBULKAN PENYAKIT PADA ORGANISME LAIN.  PADA TUMBUHAN MISALNYA: XANTHOMONAS CITRI >> PENYEBAB KANKER BATANG JERUK. ERWINIA TRACHELPHILIA >> PENYEBAB PENYAKIT BUSUK DAUN LABU.  PADA HEWAN MISALNYA: BACILLUS ANTRAXIS >> PENYEBAB PENYAKIT ANTHRAX PADA HEWAN TERNAK. ACTYNOMYCES BOVIS >> PENYEBAB PENYAKIT BENGKAK PADA RAHANG SAPI.  PADA MANUSIA MISALNYA: SALMONELLA THYPHOSA >> PENYEBAB PENYAKIT TIFUS MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS >> PENYEBAB PENYAKIT TBC MYCOBACTERIUM LEPRAE >> PENYEBAB PENYAKIT LEPRA TREPONEMA PALLIDUM >> PENYEBAB PENYAKIT SIFILIS SHIGELLA DYSENTRIAE >> PENYEBAB PENYAKIT DISENTRI BASILER DIPLOCOCCUS PNEUMONIAE >> PENYEBAB PENYAKIT RADANG PARU-PARU VIBRIO CHOLERA >> PENYEBAB PENYAKIT KOLERA
  • 93. ILMU TENTANG VIRUS DISEBUT VIROLOGI. VIRUS (BAHASA LATIN) = RACUN. HAMPIR SEMUA VIRUS DAPAT MENIMBULKAN PENYAKIT PADA ORGANISME LAIN. SAAT INI VIRUS ADALAH MAHLUK YANG BERUKURAN PALING KECIL. VIRUS HANYA DAPAT DILIHAT DENGAN MIKROSKOP ELEKTRON DAN LOLOS DARI SARINGAN BAKTERI (BAKTERI FILTER).  SEJARAH PENEMUAN  D. IWANOWSKY (1892) DAN M. BEYERINCK (1899) ADALAH ILMUWAN YANG MENEMUKAN VIRUS, SEWAKTU KEDUANYA MENELITI PENYAKIT MOZAIK DAUN TEMBAKAU.  KEMUDIAN W.M. STANLEY (1935) SEORANG ILMUWAN AMERIKA BERHASIL MENGKRISTALKAN VIRUS PENYEBAB PENYAKIT MOZAIK DAUN TEMBAKAU (VIRUS TVM).
  • 94. TUBUHNYA MASIH BELUM DAPAT DISEBUT SEBAGAI SEL, HANYA TERSUSUN DARI SELUBUNG PROTEIN DI BAGIAN LUAR DAN ASAM NUKLEAT (ARN & ADN) DI BAGIAN DALAMNYA. BERDASARKAN ASAM NUKLEAT YANG TERDAPAT PADA VIRUS, KITA MENGENAL VIRUS ADN DAN VIRUS ARN. VIRUS HANYA DAPAT BERKEMBANG BIAK (BEREPLIKASI) PADA MEDIUM YANG HIDUP (EMBRIO, JARINGAN HEWAN, JARINGAN TUMBUHAN). BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBENTUK BAGIAN TUBUH VIRUS BARU, BERASAL DARI SITOPLASMA SEL YANG DIINFEKSI.
  • 95.
  • 96.
  • 97. 1. PADA BAKTERI : 1.1. BAKTERIOFAGE.  2. PADA TUMBUHAN : 2.1. VIRUS TMV (TABACCO MOZAIK VIRUS) PENYEBAB MOZAIK PADA DAUN TEMBAKAU. 2.2. VIRUS TUNGRO: PENYEBAB PENYAKIT KERDIL PADA PADI. PENULARAN VIRUS INI DENGAN PERANTARA WERENG COKLAT DAN WERENG HIJAU. 2.3. VIRUS CVPD (CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION) MENYERANG TANAMAN JERUK
  • 98. 3. PADA HEWAN : 3.1. VIRUS NCD (NEW CASTLE DISEASE) PENYEBAB PENYAKIT TETELO PADA AYAM DAN ITIK.  4. PADA MANUSIA : 4.1. VIRUS HEPATITIS, PENYEBAB HEPATITIS (RADANG HATI), YANG PALING BERBAHAYA ADALAH VIRUS HEPATITIS B. 4.2. VIRUS RABIES >> PENYEBAB RABIES 4.3. VIRUS POLIO >> PENYEBAB POLIO 4.4. VIRUS VARIOLA DAN VARICELLA >> PENYEBAB CACAR API DAN CACAR AIR 4.5. VIRUS INFLUENZA >> PENYEBAB INFLUENSA 4.6. VIRUS DENGUE >> PENYEBAB DEMAM BERDARAH 4.7. VIRUS HIV >> PENYEBAB AIDS