3. HUKUM FARADAY
Michael Faraday
Hukum Faraday
Hukum Faraday II
Hukum Faraday
Hukum Faraday II
Hukum Faraday II
Penerapan Reaksi Elektrolisis
Pembuatan Zat
Pembuatan Zat
Penyepuhan Logam
Penyepuhan Logam
Pemurnian Logam
Pemurnian Logam
Profil EXIT
4. Michael Faraday
Michael Faraday
Signature
Born : 22 September 1791, Newington Butts, England
Died : 25 August 1867 (aged 75), Hampton Court, Middlesex, England
Residence : United Kingdom
Nationality : British
Fields : Physics and Chemistry
Institutions : Royal Institution
Notable awards : Royal Medal (1835 & 1846), Copley Medal (1832 & 1838)
Rumford Medal (1846)
5. HUKUM FARADAY
HUKUM FARADAY
Hukum Faraday menyatakan hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan
massa zat yang dihasilkan baik di katode maupun anode pada proses elektrolisis.
Hukum Faraday dapat diuraikan seperti berikut.
Hukum Faraday I
Hukum Faraday I menyatakan massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah
muatan listrik yang melewati sel elektrolit tersebut.
Hukum Faraday
II
Hukum faraday II menyatakan massa zat yang dihasilkan sebanding dengan massa
ekuivalensi (w) zat tersebut pada sel elektrolisis.
6. HUKUM FARADAY I
Hukum Faraday I menyatakan massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah
muatan listrik yang melewati sel elektrolit tersebut.
Perumusannya sebagai berikut.
extxi C
W= 96.500 W= e x F W= e x 96.500
W = berat zat (endapan) yang terjadi (gram)
i = kuat arus (ampere) Mr
Ar
e = berat ekuivalen zat ( atau )
t = waktu (detik) Valensi Valensi (total)
1F (faraday) = 1 mol elektron = 96.500 coulomb (C)
1 coulomb = 1 ampere (A) x 1 detik (det)
7. HUKUM FARADAY II
Hukum faraday II menyatakan massa zat yang dihasilkan sebanding dengan massa
ekuivalensi (w) zat tersebut pada sel elektrolisis.
Perumusannya sebagai berikut.
W1 : W2 = e1 : e2
W1 , W2 = berat endapan 1 dan2 (gram)
Ar
e1 , e2 = berat ekuivalen zat 1 dan 2 ( )
Valensi
8. Penerapan Reaksi Elektrolisis
Reaksi elektrolisis banyak digunakan pada industri logam. Penggunaan reaksi
elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari berupa pembuatan zat, penyepuhan, dan
pemurnian logam. Penerapan reaksi elektrolisis dapat diuraikan seperti berikut.
Pembuatan Zat
Proses Hall
Proses Klor-Alkali
Penyepuhan Logam
Pemurnian Logam
9. Pembuatan Zat
Beberapa zat kimia dibuat melalui reaksi elektrolisis. Misal logam aluminium,
magnesium, klorin, fluorin, dan natrium hidroksida. Adapun beberapa proses
pembuatan logam.
Proses Hall
Proses pembuatan aluminium secara elektrolisis
Proses Klor-Alkali
Proses pembuatan klorin dan natrium hidroksida dari natrium klorida secara
elektrolisis.
10. Proses Hall
Elektrolisis khususnya bermanfaat untuk produksi logam dengan kecenderungan
ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan
elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles
Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-
1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan lelehan
Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3)
Sebagai syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke
elektroda.
11. Proses Klor-Alkali
Pada awalnya klor ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya
disangka oksigen. Tetapi diberi nama Klor pada tahun 1810 ole Davy yang
bersikeras bahwa zat ini adalah sebuah unsur. Saat di temukan Klor bersenyawa
terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Sifat Klor sendiri yaitu termasuk unsur halogen (pembentuk garam) dan diperoleh
dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan
proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan.
12. Penyepuhan Logam
Penyepuhan logam dilakukan dengan cara elektrolisis. Tujuannya untuk mencegah
korosi. Pelapisan suatu logam dilakukan dengan logam lain yang lebih mudah
teroksidasi. Pada proses tersebut, logam yang akan dilapisi bertindak sebagai
katode dan logam yang melapisi bertindak sebagai anode. Misal besi yang dilapisi
seng. Dalam sel elektrolisis, logam besi bertindak sebagai katode, logam Zn
bertindak sebagai anode, dan larutan ZnSO4 bertindak sebagai larutan elektrolit.
Logam Zn yang terbentuk pada katode akan melapisi logam besi.
13. Pemurnian Logam
Tembaga dan magnesium dapat dimurnikan dengan cara elektrolisis. Elektrolisis
untuk meghasilkan tembaga murni dilakukan dalam larutan tembaga(II) sulfat
(CuSO4) menggunakan elektrode dua jenis tembaga.
14. Profil
Profil
Nama : Heru Aprilian ( Najib Khailani )
Tempat/Tgl Lahir : Bontang 13 April 2013
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : JL. Veteran Rt. 60, Berbas Tengah, Bontang Selatan, Bontang,
Kalimantan Timur, Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa SMA Negeri 3 Bontang
Social Media : Email – najibkhailani@yahoo.com
Facebook - http://www.facebook.com/khailani.najib
Twitter - @najib_khailani
Pin BB – 29E7EE44