1. Cegah dan Waspadai Gangguan Hidrasi Pada Anak
Anak-anak sangat rentan mengalami gangguan hidrasi atau hilangnya cairan
tubuh, tak lain dan tak bukan karena mereka masih berada pada usia di mana
kegiatan padat sekali dan aktifitas di luar ruangan juga cenderung tidak
terbendung. Kehilangan air pada anak, atau disebut juga insensible water
loss, terjadi melalui kulit, pernafasan, urin dan tinja. Untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dalam tubuh, jumlah air yang masuk dan air yang
keluar harus seimbang, walaupan jumlah ini bisa berubah-ubah.
Air dalam tubuh sebagian besar berasal dari makanan dan minuman, dan
sebagian kecil dari hasil oksidasibahan makanan dan proses oksidasi dalam
jaringan tubuh. Pada bayi, air merupakan porsiterbesar yang dikonsumsi
sehari-hari sebagaimana terlihat dalam makanan bayi yang sebagian besar
berupa cairan. Makanan padat mengandung 60-70% air, sedangkan buah
mengandung 90% air.
Kebutuhan Air Pada Anak
Bayi dan anak memerlukan lebih banyak air untuk setiap kilogram (kg) berat
badannya dibandingkan dewasa. Hal ini disebabkan luas permukaan tubuh
anak yang relatif lebih besar sehinga kehilangan cairan pun menjadi lebih
banyak. Faktor lain yang mempengaruhi adalah fungsi konsentrasi air kemih
oleh ginjal yang belum sempurna dan frekuensi nafas anak yang lebih cepat.
Dalam keadaan yang normal, konsumsi air pada bayi sehat berkisar antara
10-15 % dari berat badan, sedangkan untuk bayi yang masih disusui
kebutuhan air ata-rata adalah 175-200 mL per kilogram berat badan per hari
dalam triwulan pertama, menurun pada triwulan kedua menjadi 150-175 mL,
triwulan ketiga menjadi 130-140 mL dan pada triwulan keempat sebear 120-
140 mL. Kebutuhan akan meningkat pada keadaan tertentu seperti kenaikan
suhu tubuh (12 % untk setiap satu derajat Celcius kenaikan suhu tubuh bayi),
bayi yang mendapat fototerapi (20%), sedang diare dan lain sebagainya.
Mengapa bisa ada gangguanhidrasi?
Jika terjadi ketidakseimbangan antara air yang masuk dan keluar, akan
muncul gangguan hidrasi yang dibagi menjadi hipovolume (dehidrasi,
kurang air) atau overhidrasi (kelebihan air). Hipovolume yang selama ini
lebih lazim disebut dehidrasi terdiri atas derajat ringan, sedang dan berat,

2. namun dalam praktik sehari-hari lebih sering digabung menjadi derajat
ringan-sedang. Hipovolume atas hidrasi dapat disebabkan oleh diare, namun
ada pula penyebab lain seperti sering berkemih (pada kasus penderita
diabetes), luka bakar, kehilangan cairan lewat keringat seperti saat demam
atau keadaan lingkungan panas, atau anak tidak mau minum.
Bagaimana dengankelebihanair?
Selain kurang air, dapat juga terjadi keadaan overhidrasi atau intoksikasi air
yang terjadi karena asupan air (intake) lebih banyak dari pengeluaran air
(output). Keadaan ini jarang terjadi dan kalaupun ada biasanya terdapat pada
anak dengan penyakit ginjal, jantung dan penyakit hati. Otak merupakan
organ yang plaing rentan terhadap overhidrasi, yang ditandai oleh perubahan
perilaku seperti kebingungan dan kurang perhatian. Dalam keadaan berat
dapat terjadi gangguan penglihatan, nausea, muntah, kelemahan, asidodis,
anemia, sianosis hingga kematian.