2. BIOPESTISIDA
Adalah salah satu solusi ramah
lingkungan dalam rangka menekan dampak
negatif akibat penggunaan pestisida non
hayati yang berlebihan sebagai pemanfaatan
bekas dari bumbu dapur
3. MACAM-MACAM BIOPESTISIDA
Pestisida dari tanaman
Pestisida dari tanaman adalah pestisida yang berasal dari ekstrak tumbuhan.
Pestisida jenis ini hanya terbatas dalam membunuh beberapa jenis
hama, seperti belalang, kutu daun dan ulat.Seperti
Tembakau (Nicotium tabacum) Tembakau diambil batang atau daunnya
untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang
atau daun tembakau selama 3 - 4 hari, atau bisa juga dengan direbus
selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air hasil saringan ini
bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.
Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit) Bahan diambil dari
rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air
kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 :
2 - 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga
penyerang tanaman.
Bawang Putih (Allium sativum) Bawang putih secara alami akan menolak
banyak serangga. Tanamlah di sekitar pohon buah dan lahan sayuran untuk
membantu mengurangi masalah -masalah serangga. ,
Kembang Kenikir (Tagetes spp), Ambil daunnya 2 genggam, kemudian
campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay.
Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan. Kemudian
tambahkan 4 - 5 bagian air, aduk kemudian saring. Air saringan tersebut
4. Pestisida dari Mikroba
Mikroba yang biasa digunakan sebagai pestisida adalah
mikroba, nematoda, cendawan,bakteri,,virus,dan protozoa
yang mampu membunuh penyakit spesifik yang
disebabkan dan hama serangga . Selain itu, mampu
meningkatkan pertumbuhan dari tanaman sehingga dapat
dikatakan bahwa penggunaan dari pestisida ini potensial
untuk mendapatkan pertanian yang ramah lingkungan.
Entomopatogenik virus, bakteria, fungi dan protozoa
banyak digunakan untuk melawan hama lepidopteran
.Contoh Viral patogen seperti NPV dan GV dapat
mengontrol dari
Spilosoma, Amsacta, Spodoptera, Helicoverpa, dll.
Bakteri seperti Bacillus thuringiensis, terkenal dalam
mengontrol Plutella dan Helicoverpa.
5. Agen Biokontrol
Salah satu cara biokontrol adalah dengan memberikan musuh
alami.
1. Penggunaan Feromon dan Atraktan dalam Pengontrolan
Hama
Feromon dalam pengontrolan hama adalah dengan
mengganggu dari perkawinan serangga dengan cara
memperlakukan tanaman dengan feromon yang tepat dan hal
ini akan menyebabkan serangga jantan tak dapat memanggil
serangga betina sehingga perkawinan akan ditekan. Prinsip
utamanya adalah menjaga agar feromon yang ada tetap
dalam konsentrasi tinggi dan waktu kawain dari serangga juga
perlu diketahui agar hasil lebih maksimal.
2. Tanaman Terproteksi
Materi genetik yang berkaitan dengan produksi dari zat
pestisida dimasukkan ke dalam genom dari tanaman target
yang dapat menghancurkan hama tanaman. Sebagai contoh
adalah gen yang memproduksi protein BT, pestisida yang
diperkenalkan di kapas yang akan membuat tanaman tersebut
6. BIOPESTISIDA
RESEP CARA MEMBUAT
1. 1500 ml EM4
2. Air
3. Bumbu-bumbu dapur
- 8 gr laos
- 38 gr jahe
- 125 gr tomat
- 52 gr ketumbar
- 22 gr cabai kecil
- 10 gr kencur
- 26 gr kunyit
- 42 gr pala
- 24 gr merica
- 30 gr seledri
4. Blender
5. Saringan
6. Pisau
1. Timbang semua bumbu dapur sesuai
takaran yang telah di tentukan
2. Potong kecil-kecil menggunakan pisau
dan giling menggunakan blender
hingga halus
3. Tuangkan EM (1500 ml) ke dalam
bumbu yang sudah di haluskan, lalu di
aduk hingga rata dan difermentasi
kira-kira 1-2 minggu dengan bak yang
sudah di beri lubang
4. Ketika akan di pakai, saring dan
ditambah air dengan perbandingan
1:20 kemudian di aduk hingga rata
5. Biopestisida siap di gunakan