SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Télécharger pour lire hors ligne
BAPPENAS




    Pedoman Penyusunan Sistem
      Monitoring dan Evaluasi

                   Drs. H.
                   Drs H Dadang Solihin, MA
                                Solihin
           Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
                              Bappenas

Bintek Perencanaan, Penganggaran dan Monev Pembangunan Daerah
            Bappeda Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

                 Tanah Grogot, 28 November 2008                       www.dadangsolihin.com   2




                        Materi
 1. Isu dan Masalah Pembangunan Daerah
 2.
 2 Perencanaan Pembangunan Daerah
                                                                  Isu dan Masalah
 3. Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan                  Pembangunan Daerah

                                                                       Bagian 1




                         www.dadangsolihin.com            3
Apa Tujuan Pembangunan?                                                   How?
      (Todaro: the three objectives of development)
                                                           1.
                                                           1 Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap           antar daerah
   orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi p g ,
       g,      p    p     y , g                pangan,
                                                                 antar sub daerah
   sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.
                                                                 antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan
   tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap        2. Memberdayakan masyarakat d mengentaskan
                                                           2 M b d         k              k t dan        t k
   orang.                                                     kemiskinan.
3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap        3.
                                                           3 Menciptakan atau menambah lapangan kerja  kerja.
   orang.                                                  4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
                                                              masyarakat daerah.
                                                                          daerah
                                                           5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber
                                                              daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan
                     www.dadangsolihin.com             5      generasi masa datang (berkelanjutan).
                                                                                 www.dadangsolihin.com            6




     Pembangunan Daerah (1)                                     Pembangunan Daerah (2)
  Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya            Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk
  terencana untuk meningkatkan kapasitas                     memberdayakan masyarakat di seluruh daerah
  pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu                sehingga:
  kemampuan yang andal dan profesional dalam:                 • tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan
   • memberikan pelayanan kepada masyarakat
                                 masyarakat,                    masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang
   • mengelola sumber daya ekonomi daerah.                      lebih baik, maju, dan tenteram,
                                                              • memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat
                                                                bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.




                     www.dadangsolihin.com             7                        www.dadangsolihin.com             8
Pembangunan Daerah (3)                                                         Pembangunan Daerah (4)
• Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan                            • Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif)
  otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya yang                                memainkan peran yang menjalankan dan menciptakan
  mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang                             lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur
                                                                                                                                    unsur-
  baik (good governance).                                                        unsur lain.
• Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya                               • Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan
  dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari                        penciptaan lapangan kerja dan pendapatan.
  tiga pilar, yaitu: pemerintah, dunia usaha swasta, dan                       • Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial,
  masyarakat.                                                                    ekonomi dan politik.




                           www.dadangsolihin.com                          9                                      www.dadangsolihin.com                          10




               Pergeseran Paradigma:                                                Pelaku Pembangunan: Paradigma
       From G
            Government t G
                     t to Governance                                                         Governance
                                                                                    Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan
                                                                                    Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas,
                                                                                    M        k t       b    dik t            i k t bilit
                                                                                    partisipatif, dsb.
                                                                                                                      Tenaga Kerja
                                                                                                                       e aga e ja
                                                                                                       Kontrol                           Kontrol



                                                                                        Dunia Usaha 
                                                                                          Swasta
                                                                                                                     Pemerintah                    Masyarakat
          Government                               Governance
   Memberikan hak ekslusif bagi          Persoalan-persoalan publik
   negara untuk mengatur hal-hal         adalah urusan bersama                                           Nilai                       Redistibusi
   p
   publik,                               p
                                         pemerintah, civil society dan
                                                                 y                                Pertumbuhan                    Melalui Pelayanan
                                                                                                                                 Melalui Pelayanan
   Aktor di luarnya hanya dapat          dunia usaha sebagai tiga aktor
                                                                                                                         Pasar
   disertakan sejauh negara              utama.
       gj        y
   mengijinkannya.
                                                                                    Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance
                           www.dadangsolihin.com                          11        akan Good.          www.dadangsolihin.com                                   12
Troika:
                                                                            Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha
Pelaku Pembangunan: Stakeholders                                                      Swasta, dan Masyarakat


              STATE                    CITIZENS
              Executive                 organized into:
              Judiciary
                 d              Community-based organizations
                                C       it b d          i ti               Masyarakat,
                                                                           Masyarakat
             Legislature        Non-governmental organizations             Bangsa, dan
                                   Professional Associations                 Negara
            Public service                                                                                         Masyarakat
                                                                                                                      y
                                       Religious groups
               Military                Women’s groups
                Police                       Media                                                                              VISI
                                                                                                            Pemerintah
                          BUSINESS
                  Small / medium / large enterprises                     Good Governance          Dunia Usaha
                     Multinational Corporations
                         Financial institutions
                            Stock exchange


              www.dadangsolihin.com                              13                        www.dadangsolihin.com                       14




              Ternyata                                                 Permasalahan Pembangunan Daerah
     Pemerintah M ih Di l k
     P    i t h Masih Diperlukan
                                                                                      (1)
                                                                      1. Pembangunan Ekonomi
                                                                           Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
                                                                           Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk
                                                                           mengembangkan sektor riil
                                                                           Pola
                                                                           P l persebaran i
                                                                                     b      investasi untuk PMA d PMDN
                                                                                                 t i t k        dan
                                                                           secara nasional belum merata dan menunjukkan
                                                                           ketimpangan yang cukup tinggi antarwilayah
                                                                      2. Pembangunan Sosial
                                                                           Menurunnya kemampuan pemerintah dalam
                                                                           pelayanan-pelayanan sosial dasar (pendidikan,
                                                                           kesehatan dan gizi).
                                                                                         g )
              www.dadangsolihin.com                              15                        www.dadangsolihin.com                       16
Permasalahan Pembangunan Daerah                             Permasalahan Pembangunan Daerah
                (2)                                                         (3)
3. Pembangunan Prasarana Wilayah                            4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
     Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi       Hidup
     antar dan i t wilayah.
       t d intra il       h                                      Menurunnya k lit permukiman (k
                                                                 M             kualitas      ki     (kemacetan,
                                                                                                            t
     Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam                kawasan kumuh, pencemaran lingkungan (air, udara,
     pengaturan dan pengelolaan infrastruktur
                                 infrastruktur.                  suara, sampah).
                                                                 suara sampah)
     Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya            Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau
     tenaga listrik.
            listrik                                              (
                                                                 (RTH) di wilayah pe o aa
                                                                       )d     aya perkotaan.
     Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air          Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan
     minum.                                                      p
                                                                 permukiman secara signifikan.
                                                                                        g
     Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi
     kebutuhan pelayanan infrastruktur.
                 p y
                     www.dadangsolihin.com             17                        www.dadangsolihin.com             18




 Permasalahan Pembangunan Daerah                             Permasalahan Pembangunan Daerah
                (4)                                                         (5)
Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)
                                                            4. Permasalahan Khusus
 Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan.
                                                               Lemahnya daya saing investasi
 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum
                                                               Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara
 sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang
                                                               terpadu antar sektor dan antara pemerintah,
 dan fokus hanya pada Perencanaan.
               y p
                                                               masyarakat,
                                                               masyarakat dan dunia usaha
 Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan
                                                               Pemekaran daerah yang belum mampu
 resapan air, serta meningkatnya DAS kritis.
                                                               menyejahterakan masyarakat
 Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang
                                                               Rendahnya proses pembangunan dan penguatan
 frekuensinya meningkat dan dampaknya semakin
                                                               stabilitas keamanan di daerah perbatasan negara.
 meluas, t t
    l    terutama pada k
                     d kawasan yang b f
                                      berfungsi li d
                                              i lindung.


                     www.dadangsolihin.com             19                        www.dadangsolihin.com             20
Definisi Perencanaan
                                                                  Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
                                                                  tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian
           Perencanaan                                            pilihan-pilihan.
                                                                  pilihan pilihan
        Pembangunan Daerah
                                                                   Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan)
                                                                                                                   meyakinkan).
                                                                   Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan
                          Bagian 2                                 Tepat : Dikaitkan dengan tindakan
                                                                   Pilihan-pilihan :
                                                                   1. Pemilihan tujuan dan kriteria
                                                                   2.
                                                                   2 Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi
                                                                      dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan
                                                                   3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan

                                                                                              www.dadangsolihin.com                         22




           Syarat Perencanaan                                     Syarat Perencanaan . . .
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
                   g                       g
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.                                                                 •   Faktual dan Realistis
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang                                        •   Logis dan Rasional
   mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).                                              •   Fleksibel
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.                                                •   Komitmen
                                                                                                  •   Komprehensif atau 
                                                                                                      Komprehensif atau
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
                                                                                                      menyeluruh
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
   pengalokasiannya.
   pengalokasiannya
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi
7 Orang organisasi, atau badan pelaksananya
                               pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
   p
   pelaksanaannya.
               y
                         www.dadangsolihin.com               23                               www.dadangsolihin.com                         24
Fungsi/Manfaat Perencanaan

                                                      Sebagai penuntun arah

                                                  Minimalisasi ketidakpastian
                                                  Minimalisasi ketidakpastian


                                          Minimalisasi inefisiensi sumberdaya
                                          Minimalisasi inefisiensi sumberdaya


                                 Penetapan standar dan pengawasan kualitas




                          www.dadangsolihin.com                             25                     Kegagalan Perencanaan
                                                                                                   K     l P
                                                                                                        www.dadangsolihin.com                      26




       Kegagalan Perencanaan (1)                                                       Kegagalan Perencanaan (2)
1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena:
                                                                                 2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi
                                                                                    p
                                                                                    pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
                                                                                                y          p             y
     informasinya kurang lengkap,                                                      kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan
     metodologinya belum dikuasai,                                                     dengan pelaksanaannya.
                                                                                       aparat p
                                                                                         p    pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,
                                                                                                                  p               p    ,
     perencanaannya tidak realistis 
                       id k     li i
                                                                                       masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga
     sehingga tidak mungkin pernah                                                     tidak mendukungnya.
     bisa terlaksana
     pengaruh politis terlalu besar 
     sehingga pertimbangan‐
     pertimbangan teknis 
     pertimbangan teknis
     perencanaan diabaikan.




                          www.dadangsolihin.com                             27                          www.dadangsolihin.com                      28
Kegagalan Perencanaan (3)                                Kegagalan Perencanaan (4)
3. Perencanaan mengikuti paradigma yang
   ternyata tidak sesuai d
   t     t tid k       i dengan k di i d
                                kondisi dan               4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan
   perkembangan serta tidak dapat mengatasi                  total kehidupan manusia sampai yang paling kecil
   masalah mendasar negara berkembang.
                          g              g                   sekalipun.
                                                             sekalipun
    Misalnya, orientasi semata‐                                  Perencanaan di sini tidak memberikan
    mata pada pertumbuhan                                        kesempatan berkembangnya prakarsa individu
    yang menyebabkan makin                                       dan pengembangan kapasitas serta potensi
    melebarnya kesenjangan.                                      masyarakat secara penuh.
    Dengan demikian, yang 
    Dengan demikian, yang                                        Sistem ini bertentangan dengan hukum
    keliru bukan semata‐mata 
                                                                 penawaran dan permintaan karena pemerintah
    perencanaannya, tetapi 
    falsafah atau konsep di balik 
    falsafah atau konsep di balik
                                                                 mengatur semuanya.
    perencanaan itu.                                             Perencanaan seperti inilah yang disebut
                                                                 sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally
                                                                 planned system)
                                                                          system).
                             www.dadangsolihin.com   29                         www.dadangsolihin.com                   30




                                                                Bias-
                                                                Bias-Bias dalam Perencanaan
                                                                      Pembangunan (1)
                                                           Bias pertama
                                                             Adanya kecenderungan berpikir bahwa:
                                                              – dimensi rasional dari pembangunan lebih penting dari
                                                                dimensi moralnya,
                                                              – dimensi material lebih penting daripada dimensi
                                                                kelembagaannya, dan
                                                              – dimensi ekonomi lebih penting dari dimensi sosialnya.
                                                             Akibat dari anggapan itu ialah alokasi sumber
                                                             daya pembangunan diprioritaskan menurut jalan
                                                             p
                                                             pikiran y g demikian.
                                                                     yang
                           Bias‐bias dalam
                           Bias bias dalam
                Perencanaan Pembangunan
                                     g
                             www.dadangsolihin.com   31                         www.dadangsolihin.com                   32
Bias-
    Bias-Bias dalam Perencanaan                                          Bias-
                                                                         Bias-Bias dalam Perencanaan
          Pembangunan (2)                                                      Pembangunan (3)
                                                                      Bias ketiga
Bias kedua                                                              Pembangunan masyarakat banyak di tingkat
  Pendekatan pembangunan yang berasal dari atas                         bawah lebih memerlukan bantuan material
  lebih sempurna daripada pengalaman dan aspirasi                       daripada keterampilan teknis dan manajerial.
  pembangunan di tingkat bawah (grass-root).
                                  (grass root).
  Akibatnya kebijakan pembangunan menjadi                               Anggapan ini sering mengakibatkan pemborosan
  kurang efektif karena kurang mempertimbangkan                         sumber daya dan dana, karena:
  kondisi yang nyata dan hidup di masyarakat
                                  masyarakat.                            – kurang mempersiapkan keterampilan teknis dan
                                                                           manajerial dalam pengembangan sumber daya manusia,
                                                                           dan
                                                                         – mengakibatkan makin tertinggalnya masyarakat di
                                                                           lapisan bawah.


                    www.dadangsolihin.com                       33                        www.dadangsolihin.com                 34




    Bias-
    Bias-Bias dalam Perencanaan                                             Bias-
                                                                            Bias-Bias dalam Perencanaan
          Pembangunan (4)                                                         Pembangunan (5)
 Bias keempat                                                        Bias kelima
   Teknologi yang diperkenalkan dari atas selalu jauh                  Lembaga-lembaga yang telah berkembang di kalangan
   lebih ampuh daripada teknologi yang berasal dari                    rakyat cenderung tidak efisien dan kurang efektif
   masyarakat itu sendiri.                                             bahkan menghambat proses pembangunan.
   Anggapan demikian dapat menyebabkan                                 Anggapan ini membuat lembaga-lembaga masyarakat
   pendekatan pembangunan yang:                                        di lapisan bawah kurang dimanfaatkan dan kurang ada
      terlalu memaksa dan menyamaratakan teknologi tertentu            ikhtiar untuk memperbaharui, memperkuat serta
      untuk seluruh kawasan pembangunan di tanah air yang              memberdayakannya.
      sangat luas dan beragam tahap perkembangannya ini ini.
                                                                       Bahkan justru terdapat kecenderungan untuk
      pendekatan pembangunan terlalu mengabaikan potensi
      teknologi tradisional yang dengan sedikit penyempurnaan          memperkenalkan lembaga-lembaga baru yang asing
      dan pembaharuan mungkin lebih efisien dan lebih efektif          dan tidak selalu sejalan dengan nilai dan norma
                                                                                          j        g
      untuk dimanfaatkan dibandingkan dengan teknologi                 masyarakat.
      impor.


                    www.dadangsolihin.com                       35                        www.dadangsolihin.com                 36
Bias-
      Bias-Bias dalam Perencanaan                                   Bias-
                                                                    Bias-Bias dalam Perencanaan
            Pembangunan (6)                                               Pembangunan (7)
Bias keenam
                                                               Bias ketujuh
  Masyarakat di lapisan bawah tidak tahu apa yang
  diperlukannya atau bagaimana memperbaiki nasibnya
                                                nasibnya.        Orang miskin adalah miskin karena bodoh dan
  Oleh karena itu, mereka harus dituntun dan diberi              malas. Dengan demikian, cara menanganinya
  petunjuk dan tidak perlu dilibatkan dalam perencanaan          haruslah bersifat paternalistik seperti
  meskipun yang menyangkut di i
      ki                   k t dirinya sendiri.
                                          di i                   memperlakukan orang b d h d malas, d
                                                                         l k k           bodoh dan       l dan
  Akibat dari anggapan ini banyak proyek-proyek                  bukan dengan memberi kepercayaan.
  pembangunan yang ditujukan untuk rakyat, tetapi                Dengan anggapan demikian masalah kemiskinan
  salah alamat, tidak memecahkan masalah, dan bahkan             dipandang lebih sebagai usaha sosial (charity) dan
  merugikan rakyat.                                              bukan usaha penguatan ekonomi.
  Bias ini melihat masyarakat sebagai objek dan bukan
  subjek pembangunan.


                    www.dadangsolihin.com                 37                      www.dadangsolihin.com               38




      Bias-
      Bias-Bias dalam Perencanaan                                    Bias-
                                                                     Bias-Bias dalam Perencanaan
            Pembangunan (8)                                                Pembangunan (9)
Bias kedelapan
Bi k d l                                                       Bias kesembilan
  Ukuran efisiensi pembangunan yang salah                      • Sektor pertanian dan perdesaan adalah sektor
  diterapkan, misalnya ICOR, diartikan bahwa                     tradisional,
                                                                 tradisional kurang produktif dan memiliki masa
                                                                                      produktif,
  investasi harus selalu diarahkan pada yang segera              investasi yang panjang, karena itu kurang menarik
  menghasilkan bagi pertumbuhan.                                 untuk melakukan investasi modal besar-besaran di
  Padahal upaya pemberdayaan masyarakat akan
                                  masyarakat,                    sektor itu.
                                                                         itu
  menghasilkan pertumbuhan, bahkan merupakan                   • Oleh karenanya, bermitra dengan petani dan usaha
  sumber pertumbuhan yang lebih lestari                          kecil di sektor pertanian dan perdesaan dipandang
  (sustainable),
  (sustainable) tetapi umumnya dalam kerangka                    tidak menguntungkan dan memiliki risiko tinggi
                                                                                                          tinggi.
  waktu (time frame) yang lebih panjang.                       • Anggapan ini juga telah mengakibatkan prasangka dan
  Anggapan yang demikian beranjak dari konsep                    menghambat upaya untuk secara sungguh-sungguh
                                                                      g           p y                  gg        gg
  pembangunan yang sangat bersifat t k i d tid k
       b                      t b if t teknis dan tidak          membangun usaha pertanian dan usaha kecil di
  memahami sisi-sisi sosial budaya dari                          perdesaan.
  pembangunan dan potensi y g ada pada rakyat
           g                   yang              y
  sebagai kekuatan pembangunan.
                    www.dadangsolihin.com                 39                      www.dadangsolihin.com               40
Bias-
    Bias-Bias dalam Perencanaan                                Sistem Perencanaan yang Berhasil
          Pembangunan (10)
 Bias kesepuluh                                              • Sistem perencanaan yang mendorong
   Kegiatan investasi makin cenderung terpusat di              berkembangnya mekanisme pasar dan peran
   perkotaan, di sektor industri yang justru banyak            serta masyarakat.
   disubsidi dan diproteksi, yang akibatnya juga             • Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan
   mendorong urbanisasi.
       d         b i      i                                    menentukan sasaran-sasaran secara garis besar,
   Pengalaman Taiwan dan Jepang menunjukkan                    baik di bidang sosial maupun ekonomi, dan pelaku
   bahwa investasi di wilayah perdesaan dapat                  utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta
                                                                                                      swasta.
   meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus
   pemerataan yang menyebabkan ekonominya
   menjadi k k h
       j di kukuh.


                     www.dadangsolihin.com              41                     www.dadangsolihin.com              42




       Perencanaan yang Ideal
                   y g
• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan
  memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut
  serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya
  berhenti pada sat tahap tetapi har s berlanj t
                 satu tahap;         harus berlanjut            Sistem Monitoring dan
  sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus
  dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi
  kemunduran.
  k      d
                                                                Evaluasi Pembangunan
                                                                                g
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
  p
  pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi
                 y          p        y                                          Bagian 3
  (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek,
  dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a
  learning and adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
                     www.dadangsolihin.com              43
Materi                                      Pengertian Evaluasi (1)
•   Pengertian Evaluasi
       g
•   Jenis-jenis Evaluasi                                        PP39/2006: Rangkaian kegiatan membandingkan
•   Standar Evaluasi                                            realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil
•   Apa implikasi jika tidak ada M&E?
                                                                (outcome) terhadap rencana dan standar
                                                                                                  standar.
•   Pengalaman empiris: Australia dan Chili                     Proses menentukan nilai atau pentingnya suatu
•   Kunci K b h il M&E
    K   i Keberhasilan                                          kegiatan, kebijakan
                                                                kegiatan kebijakan, atau program
•   Prasyarat M & E                                           • Sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik
•   Prosedur Pelaksanaan Evaluasi                               mungkin terhadap sebuah intervensi yang
•   Kendala Pelaksanaan M&E                                     direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang
•   Mengembangkan Sistem M&E
       g     g                                                  telah diselesaikan.



                           www.dadangsolihin.com      45                               www.dadangsolihin.com                             46




            Pengertian Evaluasi (2)                                        Jenis Evaluasi (1)
    • Ketika berbagai pembangunan, program, kegiatan,       Tahap Perencanaan
                                                            T h P                    Tahap Pelaksanaan
                                                                                     T h P l k                 Tahap Pasca-Pelaksanaan
                                                                                                               T h P       P l k
                                                                (ex-ante)                (on-going)                   (ex-post)
      sudah dilakukan, apakah kita tahu dampak program
                                                           • dilakukan sebelum     • dilakukan pada saat • Dilaksanakan setelah
      pembangunan tsb?                                       ditetapkannya           pelaksanaan              pelaksanaan rencana
                                                             rencana                 rencana                  berakhir
    • Pemerintah dihadapkan pada desakan untuk memiliki                                                     • untuk melihat apakah
                                                             pembangunan             pembangunan
      pengetahuan objektif tentang dampak dari berbagai                                                       pencapaian (keluaran/ hasil/
                                                           • untuk memilih dan     • untuk menentukan         dampak) program mampu
      intervensi:                                            menentukan skala        tingkat kemajuan         mengatasi masalah
       – Mana yg berhasil vs tidak?                          prioritas dari          pelaksanaan              pembangunan yang ingin
                                                             berbagai alternatif     rencana                  dipecahkan
       – Mana yg dilanjutkan dan/atau direplikasi vs         dan kemungkinan         dibandingkan           • untuk menilai efisiensi
         dihentikan?                                         cara mencapai           dengan rencana           (keluaran dan hasil
                                                             tujuan yang telah
                                                               j            l h      yang telah di
                                                                                             l h ditentukan
                                                                                                        k     dibandingkan
                                                                                                              dib di k masukan),   k )
       – Mana yg didukung anggaran pusat vs anggaran         dirumuskan              sebelumnya               efektivitas (hasil dan dampak
                                                                                                               terhadap sasaran), ataupun
         daerah?                                             sebelumnya
                                                                                                               manfaat (dampak terhadap
                                                                                                                       (    p           p
                                                                                                               kebutuhan) dari suatu
                           www.dadangsolihin.com      47                               www.dadangsolihin.com   program.                   48
Jenis Evaluasi (2)                                               Kegunaan Evaluasi
• Formatif                                                          • Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program
  Fokus pada kinerja yang lebih baik (kegiatan, program atau          dan kegiatan
  kebijakan)
                                                                    • Menjadikan kebijakan, program dan kegiatan mampu
• Sumatif                                                             mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik
  Fokus pada hasil (akibat)
                                                                    • Mambantu stakeholders belajar lebih banyak mengenai
• Prospektif                                                          kebijakan, program dan kegiatan
  Menjawab pertanyaan
                                                                    • Dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pengguna utama
  • Apakah program/kegiatan/kebijakan ini harus dievaluasi?
                                                                      yang dituju oleh evaluasi.
  • Apakah hasil y g akan diperoleh sesuai dengan upaya/
     p           yang       p                 g    p y
    sumberdaya yang dipergunakan?



                         www.dadangsolihin.com                 49                           www.dadangsolihin.com                 50




    Evaluasi Memberikan Informasi
                                                                           Monitoring dan Evaluasi
              mengenai:
  Strategi                                                          • Monitoring
  Apakah yang dilakukan sudah benar?                                   – Kegiatan rutin, sedang berjalan dan internal
                                                                       – Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi terhadap
                                                                         keluaran, hasil dan indikator yang dipergunakan untuk
  Operasi                                                                mengukur kinerja program
  Apakah cara yang ditempuh sudah benar?
                                                                    • Evaluasi
                                                                       – Periodik dan berkala
  Pembelajaran                                                         – D
                                                                         Dapat b if i
                                                                               bersifat internal, eksternal atau partisipatif
                                                                                               l k        l          i i if
  Apakah ada cara yang lebih baik?                                     – Umpan balik periodik kepada pemangku kepentingan utama




                         www.dadangsolihin.com                 51                           www.dadangsolihin.com                 52
Kriteria Evaluasi
•   Relevansi                                                              Mengapa Perlu ada Standar?
    Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan
•   Efektifitas
                                                                        • Meningkatkan akuntabilitas
    Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan
                   j                      g             p   j
•   Efisiensi
                                                                        • M f ilit i kemungkinan pembandingan
                                                                          Memfasilitasi k       ki       b di
    Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan       • Meningkatkan reliabilitas dan mutu layanan yang
    dengan masukan.
    d            k                                                        disediakan
•   Dampak
    Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah
    intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja
    maupun tidak
•   Keberlanjutan
    Keberlanj tan
    Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati
    setelah anggaran tidak diberikan lagi

                          www.dadangsolihin.com                   53                             www.dadangsolihin.com                         54




                Standar Evaluasi                                              Apa Output Sistem M&E?
•   Standar Mutu E l
    S d M        Evaluasi (
                        i (untuk penerapan f
                               k           fase pengujian)
                                                     ji )              • Informasi unik tentang kinerja kebijakan, program serta
    http://www.oecd.org/dataoecd/30/62/36596604.pdf                      kegiatan pemerintah.
•   Standar Evaluasi Program                                              – Informasi ttg hasil hasil idenfitikasi: apa yang berfungsi apa
                                                                                          hasil-hasil                        berfungsi,
    www.eval.org/EvaluationDocuments/progeval.html                          yang tidak berjalan, & mengapa demikian;
•   Norma norma PBB untuk evaluasi dalam Sistim PBB                       – Informasi ttg kinerja ”aktor”, seperti: pemerintah, kementerian,
                                                                            badan pemerintah, manajer dan staf, serta lembaga donor.
    www.uneval.org/docs/ACFFC9F.pdf
•   Standar untuk Evaluasi dalam Sistem PBB
    www.uneval.org/docs/ACFFCA1/pdf
•   Prinsip Pedoman Asosiasi Evaluasi Amerika
    www.eval.org/Publications/GuidingPrinciples.asp
           l    /P bli i     /G idi P i i l



                          www.dadangsolihin.com                   55                             www.dadangsolihin.com                         56
Apa implikasi jika tidak ada M&E?                                                 Kenapa M&E diperlukan?
                                                                          1. Mendukung pembuatan k bij k (kh
                                                                          1 M d k           b      kebijakan (khususnya kkeputusan anggaran)
                                                                                                                                           )
•   Berbahaya, karena:                                                       yaitu penyusunan anggaran berbasis kinerja & perencanaan
     – penilaian kinerja pembangunan dan pengambilan keputusan               nasional.
        terbatas pada ketersedian informasi parsial,                      2. Membantu pemerintah dalam:
     – mekanisme cross-check dan balance (dari masyarakat) tidak
                                                                                pengembangan & analisis kebijakan serta dalam pengembangan
        optimal
                                                                                program;
•   Ide dasar sistem M&E tidak semata-mata berangkat dari tindakan
                                                                                mengelola berbagai kegiatan pada tingkat sektor, program &
    melakukan atau menyediakan informasi M&E, NAMUN lebih
                                                                                  g     ;
                                                                                kegiatan;
    difokuskan pada bagaimana penggunaan informasi M&E
                                                     M&E.
                                                                          3. Meningkatkan transparansi & akuntabilitas      apakah telah
                                                                             mencapai sasaran.




                          www.dadangsolihin.com                      57                             www.dadangsolihin.com                    58




    Best Practices (MacKay 2007)
                   (MacKay,                                                 Pengalaman empiris: Australia
                                                                            Sistem evaluasi pemerintahan menyeluruh ( kihi 1980 ) yang
                                                                            Si         l  i      i h          l h (akihir 1980-an)
             Chile        Memiliki 1.550 indikator kinerja                  dikelola DepKeu
                          untuk seluruh sektor (h.25).
                                                                                Semua kementerian wajib melakukan evaluasi
                                                                                Semua kementrian wajib menyiapkan portofolio rencana
           Colombia       SINERGIA: Sistem Nasional
                                                                                evaluasi (detail rencana evaluasi program, program2 apa yg
                          Evaluasi Kinerja Sektor Publik (
                                        j                (h.33)
                                                              )
                                                                                dievaluasi, i 2 yg dit
                                                                                di   l    i isu2    ditanyakan, d metode evaluasi.
                                                                                                           k    dan    t d     l  i
                                                                            Hasil (1994)
                          Government Evaluation Strategy
           Australia                                                            Hampir 80% usulan anggaran & sekitar 2/3 penghematan
                          (h.39)
                          (h 39)
                                                                                didasarkan hasil temuan evaluasi.
                          SEDESOL: Sekretariat                                  Informasi hasil temuan evaluasi mempengaruhi pembuatan
            Meksiko
            M k ik                                                              keputusan anggaran k bi
                                                                                k                    kabinet.
                          Pembangunan Sosial (h.61)
                                                                                Informasi M&E juga digunakan secara intensif

                          www.dadangsolihin.com                      59                             www.dadangsolihin.com                    60
Pengalaman empiris: Chili                                                       Kunci Keberhasilan M&E
  MenKeu
  M K mengembangkan sistem M&E P
                b k  i         Pemerintah menyeluruh
                                    i h        l h
  (sejak 1994).                                                              •   Keberhasilan institusionalisasi sistem M&E mencakup berbagai
                                                                                 upaya menciptakan kesinambungan & menjamin sistem M&E
   – Sekitar 1,550 indikator kinerja, evaluasi cepat, evaluasi dampak            berfungsi baik bagi pemerintah
   – Pelaksananya pihak ketiga (perguruan tinggi & perusahaan                •   Ada tiga kunci utama yaitu:
     konsultan), dg TOR dan metode standar setiap jenis evaluasi
                                                                                  – pemanfaatan informasi M&E
  Informasi & berbagai temuan M&E digunakan secara intensif dalam
  menganalisis kinerja anggaran kementerian dan badan   masukan                   – kualitas informasi M&E
  dalam pembuatan keputusan anggaran p
        p              p         gg    pemerintah.                                – Kesinambungan M&E
  Berbagai informasi M&E digunakan untuk menentukan ”target
  kinerja” dari setiap badan dan untuk peningkatan manajemen
  berbagai kementrian & badan
                          badan.



                          www.dadangsolihin.com                     61                                   www.dadangsolihin.com                         62




                                                                                  Evaluator Internal, Eksternal dan
                 Prasyarat M&E                                                               Partisipatif
1.
1 Harus ada demand                                                       •   Evaluator Internal
   Menjamin ketersediaan dana untuk aktivitas M&E dan penggunaan             – Biasanya mengetahui lebih banyak mengenai sejarah, organisasi,
   informasi M&E;                                                              budaya, problem, keberhasilan
2. Harus ada insentif                                                        – Mungkin berada terlalu dekat dengan yang dievaluasi
   Menjamin berbagai temuan evaluasi digunakan.                          •   Evaluator Eksternal
3. Harus ada champion                                                        – Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik
     Pemimpin yg memiliki pemahaman benar ttg sistem M&E (alat &             – Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan
     metoda) dan memiliki apresiasi tinggi terhadap berbagai manfaat     •   Evaluator Partisipatif
     informasi M&E bagi pemerintah
                                                                             – Wakil dari dinas dan stakeholders (termasuk penerima manfaat)
     Peran strategis dalam menciptakan keberhasilan sistem M&E                 bekerjasama merancang, melaksanakan dan menerjemahkan sebuah
                                                                                    j                  g                         j
     pemerintah yang menyeluruh (Chili & A
           i h              l h          Australia).
                                               li )                            evaluasi
4. Harus ada pelatihan                                                       – Metode partisipatif mungkin digunakan dalam evaluasi internal dan
   Menciptakan SDM yang memiiliki keahlian memadai
                                           memadai.                            eksternal
                          www.dadangsolihin.com                     63                                   www.dadangsolihin.com                         64
Evaluasi Partisipatif
          (vs. Internal atau Eksternal)
                                                                  Yang Dilakukan oleh Evaluator
• Perbedaan antara ahli dan awam peneliti dan obyek
                                awam,                         • Berkonsultasi dengan semua pemangku kepentingan
  penelitian tidak terlalu ditekankan dan diberi arti baru    • Memeriksa dan/atau mengembangkan teori perubahan
• Evaluator bertindak sebagai fasilitator dan instruktur      • Merancang evaluasi
                                                                M              l    i
• Pihak lain membuat penilaian                                • Mengelola anggaran evaluasi
• Sebuah langkah lebih radikal keluar dari model evaluasi     • Melaksanakan atau menjalankan evaluasi ( t
                                                                M l k     k      t      j l k        l i (atau
  mandiri                                                       mempekerjakan staf untuk melaksanakan evaluasi)
                                                              • Mengidentifikasi standar efektifitas
                                                              • Mengumpulkan, menganalisa, menginterpretasikan dan
                                                                melaporkan data serta temuan


                      www.dadangsolihin.com              65                            www.dadangsolihin.com                       66




    Pertumbuhan Asosiasi Evaluasi
                                                                  Kendala Pelaksanaan M&E (1)
            Profesional
• Meningkatnya jumlah asosiasi di seluruh dunia terutama
                                          dunia,              1.
                                                              1 Anggaran
  dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan lebih               Apresiasi yang kurang terhadap pentingnya M&E menyebabkan
  tingginya penghargaan terhadap profesi evaluasi                anggaran yang dialokasikan kecil.
  pembangunan                                                 2. SDM
                                                                 Belum didukung oleh jumlah dan kualitas SDM yang cukup.
• Berbagai organisasi menciptakan sebuah sistem
        g     g            p
                                                              3. Kemampuan/ K hli
                                                              3 K             / Keahlian
  pendukung dan memungkinkan tumbuhnya
                                                                   ”Tour of duty” PNS, terutama di Pemda
  profesionalisme
                                                                   Kurangnya tenaga teknis terlatih
                                                              4. Perlengkapan/ Peralatan
                                                                 Berkaitan dengan kondisi perekonomian dan infrastruktur wilayah
                                                                 yang masih tertinggal. Mis: listrik, AC, komputer, kendaraan
                                                                 operasional, peralatan telekomunikasi.


                      www.dadangsolihin.com              67                            www.dadangsolihin.com                       68
Kendala Pelaksanaan M&E (2)                                               Masalah Potensial (1)
5.
5 Prosedural                                                         • Tidak ada referensi indikator yang cukup dalam Laporan
     Tidak adanya acuan kerja (Petunjuk Operasional)                   Monitoring untuk dapat melakukan evaluasi seperti
     Tidak diterimanya laporan Monitoring p
                    y    p              g pelaksanaan kegiatan
                                                        g              dimintakan pada Renja/ RKP;
     Tidak adanya kerangka acuan pelaksanaan evaluasi                • Pelaporan M&E memberikan beban tambahan kepada
     Mekanisme pelaporan yang ada inter instansi pemerintah belum      p
                                                                       para p
                                                                            penanggungjawab p g
                                                                                  gg gj         program/ kegiatan y g sudah
                                                                                                           g      yang
     memiliki pola yang j l d pasti.
          iliki l       jelas dan   ti
                                                                       cukup banyak beban M&E sesuai peraturan-
6. Pengiriman
                                                                       perundangan selama ini, khususnya di tingkat
     Kondisi geografis
                                                                       Pemerintah K b
                                                                       P      i h Kabupaten/Kota;
                                                                                              /K
     Masih minimnya prasarana dan sarana transportasi/ komunikasi.
                                                                     • Tidak ada mekanisme umpan balik dari laporan M&E,
                                                                       kalaupun
                                                                       kala p n ada penyelenggara tidak siap melak kann a
                                                                                     pen elenggara             melakukannya.


                         www.dadangsolihin.com                  69                        www.dadangsolihin.com              70




         Masalah Potensial (2)                                          Proses Membangun Sistem M&E
• Kurangnya kemampuan dalam mengkoordinasi                           • Landasan Hukum Evaluasi Kinerja
  kelembagaan terkait, dalam arti seluas-luasnya, yang               • Evaluasi terkait dengan kerangka regulasi/kebijakan
  disebabkan antara lain, kurangnya alokasi anggaran                   publik
  untuk M&E;                                                         • Collecting opinions
• Kurangnya motivasi dan komitmen p
        g y                          para                               – Seminars Workshops etc
                                                                           Seminars, Workshops,
  penanggungjawab dan pelaksana M&E;
                                                                     • Pemetaan peraturan dan opini publik
• Tidak cukup pelatihan yang dapat disediakan untuk M&E
                                                                     • Membangun kerangka kerja (framework) yang baru
  dan untuk menentukan indikator;
                                                                     • Membangun Indikator
• Alokasi tenaga ahli yang tidak memadai.



                         www.dadangsolihin.com                  71                        www.dadangsolihin.com              72
Mengembangkan Sistem M&E                                                                  Membentuk
                                                                            1
                                                        Indicator
                                                                                           Koord. M&E Nasional
                                                     Resource Group
                                                                  p
                                                                           • Formalisasi koordinasi dalam proses pelaksanaan dan
                Koord. M&E Nasional                                          pengembangan M&E yang selama ini berjalan di K/L
                                                             2               secara informal.
                         1                                                 • Merupakan Tim Pengarah pengembangan manajemen
                                                                             kinerja dan indikator y g digunakan Pemerintah.
                                                                                  j                yang g
                                              Database Indikator
                                              D t b     I dik t
    Komunitas                                       Kinerja                • Melaporkan mengenai arah, perkembangan dan
    Evaluator                                                                permasalahan kepada Men. PPN.
                        Jadwal M&E                                         • Terdiri dari empat anggota inti Eselon I dari Bappenas,
                           Baru                          3
        5                                                                    Depkeu, Depdagri dan Menpan.
                                                                           • Ditambah dua anggota tambahan akan dipilih untuk
                               4
                                                                             mewakili K/L, dan ini dapat berganti dari waktu ke waktu
                                                                             sesuai k b t h
                                                                                    i kebutuhan.
                             www.dadangsolihin.com                    73                         www.dadangsolihin.com              74




                         Membentuk                                                            Membangun
    2                                                                        3
                  Indicator Resource Group                                              Database Indikator Kinerja
•   Sebagai Tim Teknis untuk menyediakan dukungan kepada seluruh           • Banyaknya indikator dari proses alokasi sumber daya
    K/L dalam pengembangan indikator dan proses M&E.                         dapat dikontrol.
•   Merupakan Tim Nasional Konsultasi Indikator yang akan bertugas:
                                                                           • Perkembangan dari sebuah indikator dapat ditelusuri
    1. menyusun suatu standar pendekatan dan kriteria yang
       digunakan dalam perumusan indikator pembangunan nasional
                                                                             sehingga perubahannya dapat menjadi bukti bagi
       dan daerah
           daerah,                                                           p gg
                                                                             pengguna.
    2. menjadi tempat penyimpanan indikator yang sudah didefinisikan       • Sebagai alat bagi K/L ketika menyusun indikator untuk
       sebagai alat ukur program-program dan kegiatan-kegiatan.              kegiatan-kegiatan baru
    3. Mereview umpan balik pada penggunaan indikator setelah              • Sebagai alat untuk membantu sumber daya teknis dalam
       setiap langkah besar dalam proses perencanaan dan penerapan
                                                                             mengembangkan indikator baru
       rencana,
       rencana dan akan memasukkan bahan belajar dari pengalaman
       ke dalam proses.                                                    • Indikator program dan indikator kegiatan dapat
                                                                             diselaraskan dengan indikator perencanaan.

                             www.dadangsolihin.com                    75                         www.dadangsolihin.com              76
Menyusun                                                                  Mendirikan
  4                                                                            5
                       Jadwal M&E Baru                                                           Komunitas Evaluator
• Dibutuhkan jadwal M&E baru seiring dengan                                  • Mendirikan Asosiasi Evaluator Indonesia yang terdiri
                                                                                                             Indonesia,
  kompleksitas fungsi-fungsi manajemen K/L, Pemda dan                          dari unsur-unsur:
  SKPD.                                                                         1.
                                                                                1 Pemerintah
• Meningkatnya kebutuhan pelaporan yang makin rumit.                            2. Dunia Usaha
                                                                                3. Masyarakat
• Pemilihan satu wilayah percontohan menerapkan jadwal
                         percontohan,
  M&E baru dan memanfaatkan umpan balik sebelum                              • Melahirkan Jabatan Fungsional Evaluator (JFE)
  dilaksanakan di seluruh wilayah.                                           • Mendirikan Asosiasi Evaluator Pemerintah Indonesia
                                                                               (AEPI)




                          www.dadangsolihin.com                         77                         www.dadangsolihin.com              78




  Membangun Sistem Pelaporan: E-
                              E-
             Monev
  go.id
  go id BASE
  1. Phase Analog
      a. M
         Menyusun pelaporan sebagaimana yang dil k k saat i i
                        l          b    i           dilakukan  t ini,
         tetapi tidak dikirimkan atau diantarkan ke K/L pengumpul,
         melainkan diupload pada website masing-masing K/L,
         Pemda dan SKPD pengirim.
      b. Uploading berbagai indikator pada website masing-masing                          Terima Kasih
         K/L Pemda dan SKPD pengirim
         K/L,
  2. Phase Digital
      Data base M&E
      Dibutuhkan password untuk mengakses data bagi kevel
      tertentu. Mis. Presiden, Menteri, Dirjen, dst

                          www.dadangsolihin.com                         79
Dadang Solihin’s Profile
              Dadang Solihin currently is Director for Regional Development 
              Dadang Solihin currently is Director for Regional Development
              Performance Evaluation at Indonesian National Development 
              Planning Agency (Bappenas). He holds MA degree in Economics from 
                       y            ,          p         p                    y
              University of Colorado, USA. His previous post is Director for System 
              and Reporting of Development Performance Evaluation at Bappenas. 

Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia‐Pacific Studies, 
                g                                                                ,
Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University 
of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
He got various training around the globe, included Shanghai International Program 
He got various training around the globe, included Shanghai International Program
for Development Evaluation Training (2008), Public Officials Capacity Building 
Training Program for Government Innovation, Seoul –Korea (2007), Advanced 
                     g    g                                gy       g
International Training Programme of Information Technology Management, at   ,
Karlstad City, Sweden (2005). the Training Seminar on Land Use and Management, 
Taiwan (2004). Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, 
Malaysia (2003). Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002). 
Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001). and 
Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He 
published more than five books regarding local autonomous. 
You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile 
at +62812 932 2202              www.dadangsolihin.com                           81

Contenu connexe

Tendances

Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaanxadhy20
 
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literaturVina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literaturvinasiringoringo
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...
Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...
Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...Dadang Solihin
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatsamiaji
 
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Randy Wrihatnolo
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanKonsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanRandy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanRandy Wrihatnolo
 
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...Dadang Solihin
 
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...Dadang Solihin
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma  Pembangunan Paradigma  Pembangunan
Paradigma Pembangunan Dadang Solihin
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan Paradigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan Dadang Solihin
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Framework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKA
Framework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKAFramework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKA
Framework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKATri Widodo W. UTOMO
 

Tendances (20)

Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaan
 
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literaturVina panca margaretha s   1406119773  tugas 2_ kajian literatur
Vina panca margaretha s 1406119773 tugas 2_ kajian literatur
 
Ekdes 6
Ekdes 6Ekdes 6
Ekdes 6
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...
Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...
Fungsi Pengawasan DPRD atas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah da...
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
 
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanKonsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
 
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
 
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...
 
Pemberdayaan
PemberdayaanPemberdayaan
Pemberdayaan
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma  Pembangunan Paradigma  Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan Paradigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Framework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKA
Framework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKAFramework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKA
Framework ASEAN Community - Tema Diklatpim I - KKA
 

Similaire à Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah

Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan Dadang Solihin
 
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD Dadang Solihin
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Dadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiDadang Solihin
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...Dadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...Dadang Solihin
 
Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Dadang Solihin
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Dadang Solihin
 
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD Dadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiDadang Solihin
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Kebijakan Penyusunan RPJMD
Kebijakan Penyusunan RPJMD Kebijakan Penyusunan RPJMD
Kebijakan Penyusunan RPJMD Dadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahDadang Solihin
 

Similaire à Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah (20)

Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan
 
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
 
Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM Paradigma Pembangunan SDM
Paradigma Pembangunan SDM
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
 
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
Kebijakan Penyusunan RPJMD
Kebijakan Penyusunan RPJMD Kebijakan Penyusunan RPJMD
Kebijakan Penyusunan RPJMD
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah DaerahPenyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah
 

Dernier

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Dernier (16)

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah

  • 1. BAPPENAS Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi Drs. H. Drs H Dadang Solihin, MA Solihin Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas Bintek Perencanaan, Penganggaran dan Monev Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Paser, Kalimantan Timur Tanah Grogot, 28 November 2008 www.dadangsolihin.com 2 Materi 1. Isu dan Masalah Pembangunan Daerah 2. 2 Perencanaan Pembangunan Daerah Isu dan Masalah 3. Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pembangunan Daerah Bagian 1 www.dadangsolihin.com 3
  • 2. Apa Tujuan Pembangunan? How? (Todaro: the three objectives of development) 1. 1 Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan 1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap antar daerah orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi p g , g, p p y , g pangan, antar sub daerah sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll. antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan). 2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap 2. Memberdayakan masyarakat d mengentaskan 2 M b d k k t dan t k orang. kemiskinan. 3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap 3. 3 Menciptakan atau menambah lapangan kerja kerja. orang. 4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah. daerah 5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan www.dadangsolihin.com 5 generasi masa datang (berkelanjutan). www.dadangsolihin.com 6 Pembangunan Daerah (1) Pembangunan Daerah (2) Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk terencana untuk meningkatkan kapasitas memberdayakan masyarakat di seluruh daerah pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu sehingga: kemampuan yang andal dan profesional dalam: • tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan • memberikan pelayanan kepada masyarakat masyarakat, masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang • mengelola sumber daya ekonomi daerah. lebih baik, maju, dan tenteram, • memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri. www.dadangsolihin.com 7 www.dadangsolihin.com 8
  • 3. Pembangunan Daerah (3) Pembangunan Daerah (4) • Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan • Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya yang memainkan peran yang menjalankan dan menciptakan mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur unsur- baik (good governance). unsur lain. • Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya • Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari penciptaan lapangan kerja dan pendapatan. tiga pilar, yaitu: pemerintah, dunia usaha swasta, dan • Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, masyarakat. ekonomi dan politik. www.dadangsolihin.com 9 www.dadangsolihin.com 10 Pergeseran Paradigma: Pelaku Pembangunan: Paradigma From G Government t G t to Governance Governance Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, M k t b dik t i k t bilit partisipatif, dsb. Tenaga Kerja e aga e ja Kontrol Kontrol Dunia Usaha  Swasta Pemerintah Masyarakat Government Governance Memberikan hak ekslusif bagi Persoalan-persoalan publik negara untuk mengatur hal-hal adalah urusan bersama Nilai Redistibusi p publik, p pemerintah, civil society dan y Pertumbuhan Melalui Pelayanan Melalui Pelayanan Aktor di luarnya hanya dapat dunia usaha sebagai tiga aktor Pasar disertakan sejauh negara utama. gj y mengijinkannya. Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance www.dadangsolihin.com 11 akan Good. www.dadangsolihin.com 12
  • 4. Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Pelaku Pembangunan: Stakeholders Swasta, dan Masyarakat STATE CITIZENS Executive organized into: Judiciary d Community-based organizations C it b d i ti Masyarakat, Masyarakat Legislature Non-governmental organizations Bangsa, dan Professional Associations Negara Public service Masyarakat y Religious groups Military Women’s groups Police Media VISI Pemerintah BUSINESS Small / medium / large enterprises Good Governance Dunia Usaha Multinational Corporations Financial institutions Stock exchange www.dadangsolihin.com 13 www.dadangsolihin.com 14 Ternyata Permasalahan Pembangunan Daerah Pemerintah M ih Di l k P i t h Masih Diperlukan (1) 1. Pembangunan Ekonomi Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk mengembangkan sektor riil Pola P l persebaran i b investasi untuk PMA d PMDN t i t k dan secara nasional belum merata dan menunjukkan ketimpangan yang cukup tinggi antarwilayah 2. Pembangunan Sosial Menurunnya kemampuan pemerintah dalam pelayanan-pelayanan sosial dasar (pendidikan, kesehatan dan gizi). g ) www.dadangsolihin.com 15 www.dadangsolihin.com 16
  • 5. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan Pembangunan Daerah (2) (3) 3. Pembangunan Prasarana Wilayah 4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi Hidup antar dan i t wilayah. t d intra il h Menurunnya k lit permukiman (k M kualitas ki (kemacetan, t Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam kawasan kumuh, pencemaran lingkungan (air, udara, pengaturan dan pengelolaan infrastruktur infrastruktur. suara, sampah). suara sampah) Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau tenaga listrik. listrik ( (RTH) di wilayah pe o aa )d aya perkotaan. Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan minum. p permukiman secara signifikan. g Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan infrastruktur. p y www.dadangsolihin.com 17 www.dadangsolihin.com 18 Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan Pembangunan Daerah (4) (5) Pembangunan SDA dan LH (lanjutan) 4. Permasalahan Khusus Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan. Lemahnya daya saing investasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang terpadu antar sektor dan antara pemerintah, dan fokus hanya pada Perencanaan. y p masyarakat, masyarakat dan dunia usaha Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan Pemekaran daerah yang belum mampu resapan air, serta meningkatnya DAS kritis. menyejahterakan masyarakat Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang Rendahnya proses pembangunan dan penguatan frekuensinya meningkat dan dampaknya semakin stabilitas keamanan di daerah perbatasan negara. meluas, t t l terutama pada k d kawasan yang b f berfungsi li d i lindung. www.dadangsolihin.com 19 www.dadangsolihin.com 20
  • 6. Definisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian Perencanaan pilihan-pilihan. pilihan pilihan Pembangunan Daerah Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan) meyakinkan). Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan Bagian 2 Tepat : Dikaitkan dengan tindakan Pilihan-pilihan : 1. Pemilihan tujuan dan kriteria 2. 2 Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan 3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan www.dadangsolihin.com 22 Syarat Perencanaan Syarat Perencanaan . . . Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan: g g 1. Tujuan akhir yang dikehendaki. • Faktual dan Realistis 2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang • Logis dan Rasional mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif). • Fleksibel 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut. • Komitmen • Komprehensif atau  Komprehensif atau 4. Masalah-masalah yang dihadapi. menyeluruh 5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya. pengalokasiannya 6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya. 7. Orang, organisasi 7 Orang organisasi, atau badan pelaksananya pelaksananya. 8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan p pelaksanaannya. y www.dadangsolihin.com 23 www.dadangsolihin.com 24
  • 7. Fungsi/Manfaat Perencanaan Sebagai penuntun arah Minimalisasi ketidakpastian Minimalisasi ketidakpastian Minimalisasi inefisiensi sumberdaya Minimalisasi inefisiensi sumberdaya Penetapan standar dan pengawasan kualitas www.dadangsolihin.com 25 Kegagalan Perencanaan K l P www.dadangsolihin.com 26 Kegagalan Perencanaan (1) Kegagalan Perencanaan (2) 1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena: 2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi p pelaksanaannya tidak seperti seharusnya. y p y informasinya kurang lengkap,  kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan metodologinya belum dikuasai,  dengan pelaksanaannya. aparat p p pelaksana tidak siap atau tidak kompeten, p p , perencanaannya tidak realistis  id k li i masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga sehingga tidak mungkin pernah  tidak mendukungnya. bisa terlaksana pengaruh politis terlalu besar  sehingga pertimbangan‐ pertimbangan teknis  pertimbangan teknis perencanaan diabaikan. www.dadangsolihin.com 27 www.dadangsolihin.com 28
  • 8. Kegagalan Perencanaan (3) Kegagalan Perencanaan (4) 3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai d t t tid k i dengan k di i d kondisi dan 4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan perkembangan serta tidak dapat mengatasi total kehidupan manusia sampai yang paling kecil masalah mendasar negara berkembang. g g sekalipun. sekalipun Misalnya, orientasi semata‐ Perencanaan di sini tidak memberikan mata pada pertumbuhan  kesempatan berkembangnya prakarsa individu yang menyebabkan makin  dan pengembangan kapasitas serta potensi melebarnya kesenjangan.  masyarakat secara penuh. Dengan demikian, yang  Dengan demikian, yang Sistem ini bertentangan dengan hukum keliru bukan semata‐mata  penawaran dan permintaan karena pemerintah perencanaannya, tetapi  falsafah atau konsep di balik  falsafah atau konsep di balik mengatur semuanya. perencanaan itu. Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system) system). www.dadangsolihin.com 29 www.dadangsolihin.com 30 Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Pembangunan (1) Bias pertama Adanya kecenderungan berpikir bahwa: – dimensi rasional dari pembangunan lebih penting dari dimensi moralnya, – dimensi material lebih penting daripada dimensi kelembagaannya, dan – dimensi ekonomi lebih penting dari dimensi sosialnya. Akibat dari anggapan itu ialah alokasi sumber daya pembangunan diprioritaskan menurut jalan p pikiran y g demikian. yang Bias‐bias dalam Bias bias dalam Perencanaan Pembangunan g www.dadangsolihin.com 31 www.dadangsolihin.com 32
  • 9. Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Pembangunan (2) Pembangunan (3) Bias ketiga Bias kedua Pembangunan masyarakat banyak di tingkat Pendekatan pembangunan yang berasal dari atas bawah lebih memerlukan bantuan material lebih sempurna daripada pengalaman dan aspirasi daripada keterampilan teknis dan manajerial. pembangunan di tingkat bawah (grass-root). (grass root). Akibatnya kebijakan pembangunan menjadi Anggapan ini sering mengakibatkan pemborosan kurang efektif karena kurang mempertimbangkan sumber daya dan dana, karena: kondisi yang nyata dan hidup di masyarakat masyarakat. – kurang mempersiapkan keterampilan teknis dan manajerial dalam pengembangan sumber daya manusia, dan – mengakibatkan makin tertinggalnya masyarakat di lapisan bawah. www.dadangsolihin.com 33 www.dadangsolihin.com 34 Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Pembangunan (4) Pembangunan (5) Bias keempat Bias kelima Teknologi yang diperkenalkan dari atas selalu jauh Lembaga-lembaga yang telah berkembang di kalangan lebih ampuh daripada teknologi yang berasal dari rakyat cenderung tidak efisien dan kurang efektif masyarakat itu sendiri. bahkan menghambat proses pembangunan. Anggapan demikian dapat menyebabkan Anggapan ini membuat lembaga-lembaga masyarakat pendekatan pembangunan yang: di lapisan bawah kurang dimanfaatkan dan kurang ada terlalu memaksa dan menyamaratakan teknologi tertentu ikhtiar untuk memperbaharui, memperkuat serta untuk seluruh kawasan pembangunan di tanah air yang memberdayakannya. sangat luas dan beragam tahap perkembangannya ini ini. Bahkan justru terdapat kecenderungan untuk pendekatan pembangunan terlalu mengabaikan potensi teknologi tradisional yang dengan sedikit penyempurnaan memperkenalkan lembaga-lembaga baru yang asing dan pembaharuan mungkin lebih efisien dan lebih efektif dan tidak selalu sejalan dengan nilai dan norma j g untuk dimanfaatkan dibandingkan dengan teknologi masyarakat. impor. www.dadangsolihin.com 35 www.dadangsolihin.com 36
  • 10. Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Pembangunan (6) Pembangunan (7) Bias keenam Bias ketujuh Masyarakat di lapisan bawah tidak tahu apa yang diperlukannya atau bagaimana memperbaiki nasibnya nasibnya. Orang miskin adalah miskin karena bodoh dan Oleh karena itu, mereka harus dituntun dan diberi malas. Dengan demikian, cara menanganinya petunjuk dan tidak perlu dilibatkan dalam perencanaan haruslah bersifat paternalistik seperti meskipun yang menyangkut di i ki k t dirinya sendiri. di i memperlakukan orang b d h d malas, d l k k bodoh dan l dan Akibat dari anggapan ini banyak proyek-proyek bukan dengan memberi kepercayaan. pembangunan yang ditujukan untuk rakyat, tetapi Dengan anggapan demikian masalah kemiskinan salah alamat, tidak memecahkan masalah, dan bahkan dipandang lebih sebagai usaha sosial (charity) dan merugikan rakyat. bukan usaha penguatan ekonomi. Bias ini melihat masyarakat sebagai objek dan bukan subjek pembangunan. www.dadangsolihin.com 37 www.dadangsolihin.com 38 Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Pembangunan (8) Pembangunan (9) Bias kedelapan Bi k d l Bias kesembilan Ukuran efisiensi pembangunan yang salah • Sektor pertanian dan perdesaan adalah sektor diterapkan, misalnya ICOR, diartikan bahwa tradisional, tradisional kurang produktif dan memiliki masa produktif, investasi harus selalu diarahkan pada yang segera investasi yang panjang, karena itu kurang menarik menghasilkan bagi pertumbuhan. untuk melakukan investasi modal besar-besaran di Padahal upaya pemberdayaan masyarakat akan masyarakat, sektor itu. itu menghasilkan pertumbuhan, bahkan merupakan • Oleh karenanya, bermitra dengan petani dan usaha sumber pertumbuhan yang lebih lestari kecil di sektor pertanian dan perdesaan dipandang (sustainable), (sustainable) tetapi umumnya dalam kerangka tidak menguntungkan dan memiliki risiko tinggi tinggi. waktu (time frame) yang lebih panjang. • Anggapan ini juga telah mengakibatkan prasangka dan Anggapan yang demikian beranjak dari konsep menghambat upaya untuk secara sungguh-sungguh g p y gg gg pembangunan yang sangat bersifat t k i d tid k b t b if t teknis dan tidak membangun usaha pertanian dan usaha kecil di memahami sisi-sisi sosial budaya dari perdesaan. pembangunan dan potensi y g ada pada rakyat g yang y sebagai kekuatan pembangunan. www.dadangsolihin.com 39 www.dadangsolihin.com 40
  • 11. Bias- Bias-Bias dalam Perencanaan Sistem Perencanaan yang Berhasil Pembangunan (10) Bias kesepuluh • Sistem perencanaan yang mendorong Kegiatan investasi makin cenderung terpusat di berkembangnya mekanisme pasar dan peran perkotaan, di sektor industri yang justru banyak serta masyarakat. disubsidi dan diproteksi, yang akibatnya juga • Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan mendorong urbanisasi. d b i i menentukan sasaran-sasaran secara garis besar, Pengalaman Taiwan dan Jepang menunjukkan baik di bidang sosial maupun ekonomi, dan pelaku bahwa investasi di wilayah perdesaan dapat utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta swasta. meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus pemerataan yang menyebabkan ekonominya menjadi k k h j di kukuh. www.dadangsolihin.com 41 www.dadangsolihin.com 42 Perencanaan yang Ideal y g • Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada sat tahap tetapi har s berlanj t satu tahap; harus berlanjut Sistem Monitoring dan sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. k d Evaluasi Pembangunan g • Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan p pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi y p y Bagian 3 (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. • Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system). • Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting). www.dadangsolihin.com 43
  • 12. Materi Pengertian Evaluasi (1) • Pengertian Evaluasi g • Jenis-jenis Evaluasi PP39/2006: Rangkaian kegiatan membandingkan • Standar Evaluasi realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil • Apa implikasi jika tidak ada M&E? (outcome) terhadap rencana dan standar standar. • Pengalaman empiris: Australia dan Chili Proses menentukan nilai atau pentingnya suatu • Kunci K b h il M&E K i Keberhasilan kegiatan, kebijakan kegiatan kebijakan, atau program • Prasyarat M & E • Sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik • Prosedur Pelaksanaan Evaluasi mungkin terhadap sebuah intervensi yang • Kendala Pelaksanaan M&E direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang • Mengembangkan Sistem M&E g g telah diselesaikan. www.dadangsolihin.com 45 www.dadangsolihin.com 46 Pengertian Evaluasi (2) Jenis Evaluasi (1) • Ketika berbagai pembangunan, program, kegiatan, Tahap Perencanaan T h P Tahap Pelaksanaan T h P l k Tahap Pasca-Pelaksanaan T h P P l k (ex-ante) (on-going) (ex-post) sudah dilakukan, apakah kita tahu dampak program • dilakukan sebelum • dilakukan pada saat • Dilaksanakan setelah pembangunan tsb? ditetapkannya pelaksanaan pelaksanaan rencana rencana rencana berakhir • Pemerintah dihadapkan pada desakan untuk memiliki • untuk melihat apakah pembangunan pembangunan pengetahuan objektif tentang dampak dari berbagai pencapaian (keluaran/ hasil/ • untuk memilih dan • untuk menentukan dampak) program mampu intervensi: menentukan skala tingkat kemajuan mengatasi masalah – Mana yg berhasil vs tidak? prioritas dari pelaksanaan pembangunan yang ingin berbagai alternatif rencana dipecahkan – Mana yg dilanjutkan dan/atau direplikasi vs dan kemungkinan dibandingkan • untuk menilai efisiensi dihentikan? cara mencapai dengan rencana (keluaran dan hasil tujuan yang telah j l h yang telah di l h ditentukan k dibandingkan dib di k masukan), k ) – Mana yg didukung anggaran pusat vs anggaran dirumuskan sebelumnya efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun daerah? sebelumnya manfaat (dampak terhadap ( p p kebutuhan) dari suatu www.dadangsolihin.com 47 www.dadangsolihin.com program. 48
  • 13. Jenis Evaluasi (2) Kegunaan Evaluasi • Formatif • Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program Fokus pada kinerja yang lebih baik (kegiatan, program atau dan kegiatan kebijakan) • Menjadikan kebijakan, program dan kegiatan mampu • Sumatif mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik Fokus pada hasil (akibat) • Mambantu stakeholders belajar lebih banyak mengenai • Prospektif kebijakan, program dan kegiatan Menjawab pertanyaan • Dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pengguna utama • Apakah program/kegiatan/kebijakan ini harus dievaluasi? yang dituju oleh evaluasi. • Apakah hasil y g akan diperoleh sesuai dengan upaya/ p yang p g p y sumberdaya yang dipergunakan? www.dadangsolihin.com 49 www.dadangsolihin.com 50 Evaluasi Memberikan Informasi Monitoring dan Evaluasi mengenai: Strategi • Monitoring Apakah yang dilakukan sudah benar? – Kegiatan rutin, sedang berjalan dan internal – Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi terhadap keluaran, hasil dan indikator yang dipergunakan untuk Operasi mengukur kinerja program Apakah cara yang ditempuh sudah benar? • Evaluasi – Periodik dan berkala Pembelajaran – D Dapat b if i bersifat internal, eksternal atau partisipatif l k l i i if Apakah ada cara yang lebih baik? – Umpan balik periodik kepada pemangku kepentingan utama www.dadangsolihin.com 51 www.dadangsolihin.com 52
  • 14. Kriteria Evaluasi • Relevansi Mengapa Perlu ada Standar? Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan • Efektifitas • Meningkatkan akuntabilitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan j g p j • Efisiensi • M f ilit i kemungkinan pembandingan Memfasilitasi k ki b di Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan • Meningkatkan reliabilitas dan mutu layanan yang dengan masukan. d k disediakan • Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak • Keberlanjutan Keberlanj tan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi www.dadangsolihin.com 53 www.dadangsolihin.com 54 Standar Evaluasi Apa Output Sistem M&E? • Standar Mutu E l S d M Evaluasi ( i (untuk penerapan f k fase pengujian) ji ) • Informasi unik tentang kinerja kebijakan, program serta http://www.oecd.org/dataoecd/30/62/36596604.pdf kegiatan pemerintah. • Standar Evaluasi Program – Informasi ttg hasil hasil idenfitikasi: apa yang berfungsi apa hasil-hasil berfungsi, www.eval.org/EvaluationDocuments/progeval.html yang tidak berjalan, & mengapa demikian; • Norma norma PBB untuk evaluasi dalam Sistim PBB – Informasi ttg kinerja ”aktor”, seperti: pemerintah, kementerian, badan pemerintah, manajer dan staf, serta lembaga donor. www.uneval.org/docs/ACFFC9F.pdf • Standar untuk Evaluasi dalam Sistem PBB www.uneval.org/docs/ACFFCA1/pdf • Prinsip Pedoman Asosiasi Evaluasi Amerika www.eval.org/Publications/GuidingPrinciples.asp l /P bli i /G idi P i i l www.dadangsolihin.com 55 www.dadangsolihin.com 56
  • 15. Apa implikasi jika tidak ada M&E? Kenapa M&E diperlukan? 1. Mendukung pembuatan k bij k (kh 1 M d k b kebijakan (khususnya kkeputusan anggaran) ) • Berbahaya, karena: yaitu penyusunan anggaran berbasis kinerja & perencanaan – penilaian kinerja pembangunan dan pengambilan keputusan nasional. terbatas pada ketersedian informasi parsial, 2. Membantu pemerintah dalam: – mekanisme cross-check dan balance (dari masyarakat) tidak pengembangan & analisis kebijakan serta dalam pengembangan optimal program; • Ide dasar sistem M&E tidak semata-mata berangkat dari tindakan mengelola berbagai kegiatan pada tingkat sektor, program & melakukan atau menyediakan informasi M&E, NAMUN lebih g ; kegiatan; difokuskan pada bagaimana penggunaan informasi M&E M&E. 3. Meningkatkan transparansi & akuntabilitas apakah telah mencapai sasaran. www.dadangsolihin.com 57 www.dadangsolihin.com 58 Best Practices (MacKay 2007) (MacKay, Pengalaman empiris: Australia Sistem evaluasi pemerintahan menyeluruh ( kihi 1980 ) yang Si l i i h l h (akihir 1980-an) Chile Memiliki 1.550 indikator kinerja dikelola DepKeu untuk seluruh sektor (h.25). Semua kementerian wajib melakukan evaluasi Semua kementrian wajib menyiapkan portofolio rencana Colombia SINERGIA: Sistem Nasional evaluasi (detail rencana evaluasi program, program2 apa yg Evaluasi Kinerja Sektor Publik ( j (h.33) ) dievaluasi, i 2 yg dit di l i isu2 ditanyakan, d metode evaluasi. k dan t d l i Hasil (1994) Government Evaluation Strategy Australia Hampir 80% usulan anggaran & sekitar 2/3 penghematan (h.39) (h 39) didasarkan hasil temuan evaluasi. SEDESOL: Sekretariat Informasi hasil temuan evaluasi mempengaruhi pembuatan Meksiko M k ik keputusan anggaran k bi k kabinet. Pembangunan Sosial (h.61) Informasi M&E juga digunakan secara intensif www.dadangsolihin.com 59 www.dadangsolihin.com 60
  • 16. Pengalaman empiris: Chili Kunci Keberhasilan M&E MenKeu M K mengembangkan sistem M&E P b k i Pemerintah menyeluruh i h l h (sejak 1994). • Keberhasilan institusionalisasi sistem M&E mencakup berbagai upaya menciptakan kesinambungan & menjamin sistem M&E – Sekitar 1,550 indikator kinerja, evaluasi cepat, evaluasi dampak berfungsi baik bagi pemerintah – Pelaksananya pihak ketiga (perguruan tinggi & perusahaan • Ada tiga kunci utama yaitu: konsultan), dg TOR dan metode standar setiap jenis evaluasi – pemanfaatan informasi M&E Informasi & berbagai temuan M&E digunakan secara intensif dalam menganalisis kinerja anggaran kementerian dan badan masukan – kualitas informasi M&E dalam pembuatan keputusan anggaran p p p gg pemerintah. – Kesinambungan M&E Berbagai informasi M&E digunakan untuk menentukan ”target kinerja” dari setiap badan dan untuk peningkatan manajemen berbagai kementrian & badan badan. www.dadangsolihin.com 61 www.dadangsolihin.com 62 Evaluator Internal, Eksternal dan Prasyarat M&E Partisipatif 1. 1 Harus ada demand • Evaluator Internal Menjamin ketersediaan dana untuk aktivitas M&E dan penggunaan – Biasanya mengetahui lebih banyak mengenai sejarah, organisasi, informasi M&E; budaya, problem, keberhasilan 2. Harus ada insentif – Mungkin berada terlalu dekat dengan yang dievaluasi Menjamin berbagai temuan evaluasi digunakan. • Evaluator Eksternal 3. Harus ada champion – Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik Pemimpin yg memiliki pemahaman benar ttg sistem M&E (alat & – Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan metoda) dan memiliki apresiasi tinggi terhadap berbagai manfaat • Evaluator Partisipatif informasi M&E bagi pemerintah – Wakil dari dinas dan stakeholders (termasuk penerima manfaat) Peran strategis dalam menciptakan keberhasilan sistem M&E bekerjasama merancang, melaksanakan dan menerjemahkan sebuah j g j pemerintah yang menyeluruh (Chili & A i h l h Australia). li ) evaluasi 4. Harus ada pelatihan – Metode partisipatif mungkin digunakan dalam evaluasi internal dan Menciptakan SDM yang memiiliki keahlian memadai memadai. eksternal www.dadangsolihin.com 63 www.dadangsolihin.com 64
  • 17. Evaluasi Partisipatif (vs. Internal atau Eksternal) Yang Dilakukan oleh Evaluator • Perbedaan antara ahli dan awam peneliti dan obyek awam, • Berkonsultasi dengan semua pemangku kepentingan penelitian tidak terlalu ditekankan dan diberi arti baru • Memeriksa dan/atau mengembangkan teori perubahan • Evaluator bertindak sebagai fasilitator dan instruktur • Merancang evaluasi M l i • Pihak lain membuat penilaian • Mengelola anggaran evaluasi • Sebuah langkah lebih radikal keluar dari model evaluasi • Melaksanakan atau menjalankan evaluasi ( t M l k k t j l k l i (atau mandiri mempekerjakan staf untuk melaksanakan evaluasi) • Mengidentifikasi standar efektifitas • Mengumpulkan, menganalisa, menginterpretasikan dan melaporkan data serta temuan www.dadangsolihin.com 65 www.dadangsolihin.com 66 Pertumbuhan Asosiasi Evaluasi Kendala Pelaksanaan M&E (1) Profesional • Meningkatnya jumlah asosiasi di seluruh dunia terutama dunia, 1. 1 Anggaran dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan lebih Apresiasi yang kurang terhadap pentingnya M&E menyebabkan tingginya penghargaan terhadap profesi evaluasi anggaran yang dialokasikan kecil. pembangunan 2. SDM Belum didukung oleh jumlah dan kualitas SDM yang cukup. • Berbagai organisasi menciptakan sebuah sistem g g p 3. Kemampuan/ K hli 3 K / Keahlian pendukung dan memungkinkan tumbuhnya ”Tour of duty” PNS, terutama di Pemda profesionalisme Kurangnya tenaga teknis terlatih 4. Perlengkapan/ Peralatan Berkaitan dengan kondisi perekonomian dan infrastruktur wilayah yang masih tertinggal. Mis: listrik, AC, komputer, kendaraan operasional, peralatan telekomunikasi. www.dadangsolihin.com 67 www.dadangsolihin.com 68
  • 18. Kendala Pelaksanaan M&E (2) Masalah Potensial (1) 5. 5 Prosedural • Tidak ada referensi indikator yang cukup dalam Laporan Tidak adanya acuan kerja (Petunjuk Operasional) Monitoring untuk dapat melakukan evaluasi seperti Tidak diterimanya laporan Monitoring p y p g pelaksanaan kegiatan g dimintakan pada Renja/ RKP; Tidak adanya kerangka acuan pelaksanaan evaluasi • Pelaporan M&E memberikan beban tambahan kepada Mekanisme pelaporan yang ada inter instansi pemerintah belum p para p penanggungjawab p g gg gj program/ kegiatan y g sudah g yang memiliki pola yang j l d pasti. iliki l jelas dan ti cukup banyak beban M&E sesuai peraturan- 6. Pengiriman perundangan selama ini, khususnya di tingkat Kondisi geografis Pemerintah K b P i h Kabupaten/Kota; /K Masih minimnya prasarana dan sarana transportasi/ komunikasi. • Tidak ada mekanisme umpan balik dari laporan M&E, kalaupun kala p n ada penyelenggara tidak siap melak kann a pen elenggara melakukannya. www.dadangsolihin.com 69 www.dadangsolihin.com 70 Masalah Potensial (2) Proses Membangun Sistem M&E • Kurangnya kemampuan dalam mengkoordinasi • Landasan Hukum Evaluasi Kinerja kelembagaan terkait, dalam arti seluas-luasnya, yang • Evaluasi terkait dengan kerangka regulasi/kebijakan disebabkan antara lain, kurangnya alokasi anggaran publik untuk M&E; • Collecting opinions • Kurangnya motivasi dan komitmen p g y para – Seminars Workshops etc Seminars, Workshops, penanggungjawab dan pelaksana M&E; • Pemetaan peraturan dan opini publik • Tidak cukup pelatihan yang dapat disediakan untuk M&E • Membangun kerangka kerja (framework) yang baru dan untuk menentukan indikator; • Membangun Indikator • Alokasi tenaga ahli yang tidak memadai. www.dadangsolihin.com 71 www.dadangsolihin.com 72
  • 19. Mengembangkan Sistem M&E Membentuk 1 Indicator Koord. M&E Nasional Resource Group p • Formalisasi koordinasi dalam proses pelaksanaan dan Koord. M&E Nasional pengembangan M&E yang selama ini berjalan di K/L 2 secara informal. 1 • Merupakan Tim Pengarah pengembangan manajemen kinerja dan indikator y g digunakan Pemerintah. j yang g Database Indikator D t b I dik t Komunitas Kinerja • Melaporkan mengenai arah, perkembangan dan Evaluator permasalahan kepada Men. PPN. Jadwal M&E • Terdiri dari empat anggota inti Eselon I dari Bappenas, Baru 3 5 Depkeu, Depdagri dan Menpan. • Ditambah dua anggota tambahan akan dipilih untuk 4 mewakili K/L, dan ini dapat berganti dari waktu ke waktu sesuai k b t h i kebutuhan. www.dadangsolihin.com 73 www.dadangsolihin.com 74 Membentuk Membangun 2 3 Indicator Resource Group Database Indikator Kinerja • Sebagai Tim Teknis untuk menyediakan dukungan kepada seluruh • Banyaknya indikator dari proses alokasi sumber daya K/L dalam pengembangan indikator dan proses M&E. dapat dikontrol. • Merupakan Tim Nasional Konsultasi Indikator yang akan bertugas: • Perkembangan dari sebuah indikator dapat ditelusuri 1. menyusun suatu standar pendekatan dan kriteria yang digunakan dalam perumusan indikator pembangunan nasional sehingga perubahannya dapat menjadi bukti bagi dan daerah daerah, p gg pengguna. 2. menjadi tempat penyimpanan indikator yang sudah didefinisikan • Sebagai alat bagi K/L ketika menyusun indikator untuk sebagai alat ukur program-program dan kegiatan-kegiatan. kegiatan-kegiatan baru 3. Mereview umpan balik pada penggunaan indikator setelah • Sebagai alat untuk membantu sumber daya teknis dalam setiap langkah besar dalam proses perencanaan dan penerapan mengembangkan indikator baru rencana, rencana dan akan memasukkan bahan belajar dari pengalaman ke dalam proses. • Indikator program dan indikator kegiatan dapat diselaraskan dengan indikator perencanaan. www.dadangsolihin.com 75 www.dadangsolihin.com 76
  • 20. Menyusun Mendirikan 4 5 Jadwal M&E Baru Komunitas Evaluator • Dibutuhkan jadwal M&E baru seiring dengan • Mendirikan Asosiasi Evaluator Indonesia yang terdiri Indonesia, kompleksitas fungsi-fungsi manajemen K/L, Pemda dan dari unsur-unsur: SKPD. 1. 1 Pemerintah • Meningkatnya kebutuhan pelaporan yang makin rumit. 2. Dunia Usaha 3. Masyarakat • Pemilihan satu wilayah percontohan menerapkan jadwal percontohan, M&E baru dan memanfaatkan umpan balik sebelum • Melahirkan Jabatan Fungsional Evaluator (JFE) dilaksanakan di seluruh wilayah. • Mendirikan Asosiasi Evaluator Pemerintah Indonesia (AEPI) www.dadangsolihin.com 77 www.dadangsolihin.com 78 Membangun Sistem Pelaporan: E- E- Monev go.id go id BASE 1. Phase Analog a. M Menyusun pelaporan sebagaimana yang dil k k saat i i l b i dilakukan t ini, tetapi tidak dikirimkan atau diantarkan ke K/L pengumpul, melainkan diupload pada website masing-masing K/L, Pemda dan SKPD pengirim. b. Uploading berbagai indikator pada website masing-masing Terima Kasih K/L Pemda dan SKPD pengirim K/L, 2. Phase Digital Data base M&E Dibutuhkan password untuk mengakses data bagi kevel tertentu. Mis. Presiden, Menteri, Dirjen, dst www.dadangsolihin.com 79
  • 21. Dadang Solihin’s Profile Dadang Solihin currently is Director for Regional Development  Dadang Solihin currently is Director for Regional Development Performance Evaluation at Indonesian National Development  Planning Agency (Bappenas). He holds MA degree in Economics from  y , p p y University of Colorado, USA. His previous post is Director for System  and Reporting of Development Performance Evaluation at Bappenas.  Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia‐Pacific Studies,  g , Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University  of Darma Persada, Jakarta, Indonesia. He got various training around the globe, included Shanghai International Program  He got various training around the globe, included Shanghai International Program for Development Evaluation Training (2008), Public Officials Capacity Building  Training Program for Government Innovation, Seoul –Korea (2007), Advanced  g g gy g International Training Programme of Information Technology Management, at  , Karlstad City, Sweden (2005). the Training Seminar on Land Use and Management,  Taiwan (2004). Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur,  Malaysia (2003). Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002).  Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001). and  Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He  published more than five books regarding local autonomous.  You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile  at +62812 932 2202 www.dadangsolihin.com 81