SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Metode atau Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan
Nurindah Laili M., Mahasiswa Pasca Sarjana FKM UI

1. Pendekatan Public Health Dalam Melindungi dan Meningkatkan
Derajat Kesehatan Masyarakat

Sebuah pendekatan intervensi diperlukan untuk memahami unsur-unsur
sistem

kesehatan

masyarakat

dan

interaksinya

untuk

memudahkan

pengambilan keputusan dan kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Berbagai upaya dan strategi dilakukan untuk melindungi dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat antara lain melalui pendekatan
pelayanan kesehatan, tradisional, dan sosial.
a. Pelayanan Kesehatan
Perawatan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan secara
individual seperti pengobatan di rumah sakit, puskesmas dan tempat
pemberi intervensi kesehatan, termaasuk juga vaksinasi, pemberian obat
pencegahan, konseling kejiwaan, .
b. PendekatanTradisional
Upaya ini berfokus pada populasi yang mengandalkan pada tingkat
pencegahan penyakit pada kelompok yang rentan atau beresiko antara lain
dengan mengendalikan penyakit menular, mengurangi resiko penyakit
lanjut, kesehatan lingkungan, pangan atau gizi dan perilaku kesehatan.
c. Intervensi Sosial
Intervensi sosial sangat dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Selain berhubungan dengan tujuan
meningkatnya derajat kesehatan, dengan intervensi sosial ini didukung
oleh peningkatan kesejahteraan masyarakat dibeberapa aspek seperti
pertumbuhan ekonomi, pemukiman, pendidikan, perdagangan global, serta
pelayanan bagi masyarakat miskin. Intervensi sosial yang baik kadang
menimbulkan dua efek yang berlawanan. Contohnya, intervensi sosial
yang berasal dari peningkatan ketersediaan pangan dapat meningkatkan
kesehatan. Namun disisi lain, ketersediaan akan makanan yang berlemak
atau berkalori tinggi dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan.

Pendekatan yang paling efektif dalam melindungi dan meningkatkan
derajat kesehatan adalah dengan pendekatan sosial, dimana ini berkaitan
dengan determinan kesehatan yang sebagian besar dipengaruhi oleh
pendidikan, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan, budaya, dan kebijakan
pemerintah.
Perubahan tren penyakit menular menjadi penyakit tidak menular serta
munculnya berbagai penyakit baru karena mutasi maupun akibat kemampuan
teknologi

biologi

serta

populasi

manusia

semakin bertambah

yang

membutuhkan kesehatan memadai. Oleh karena itu, kemampuan negara yang
dituntut mencakup kebutuhan dasar termasuk pendidikan, kesehatan, pangan
dan papan menjadi pendorong agar sistem kesehatan masyarakat dapat
diintegrasikan kedalam sistem sosial dan perilaku masyarakat sehingga beban
negara tidak terlalu besar. Masalah yang sangat dominan bagi negara
berkembang seperti Indonesia adalah besarnya pengaruh faktor lingkungan
sistem termasuk pengaruh arus liberalisasi dan investasi asing, kebijakan
nasional, sistem diluar sistem kesehatan masyarakat dan perilaku masyarakat
yang harus dilakukan pengaturan dan pembenahan bersamaan dengan
pengembangan sistem kesehatan masyarakat yang handal.
Kesehatan masyarakat haruslah didukung oleh berbagai bidang

serta

pastisipasi masyarakat sehingga diharapkan masyarakat beserta para ahli
memahami bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. Perilaku
kesehatan menjadi awal dasar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat,
dengan individu yang sehat dapat melakukan hal yang banyak untuk
masyarakat khususnya dalam menularkan semangat hidup berperilaku sehat
baik di lingkungan RT, RW, kecamatan, hingga provinsi. Pemerintah setempat
juga dapat berperan serta dengan memberikan apresisasi kepada masyarakat
yang mampu menerapkan hidup perilaku sehat.
Kebijakan nasional khususnya kesehatan perlu mendukung untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui intervensi yang berfokus
pada pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Kebijakan-kebijakan ini perlu
dibuat berdasarkan hasil evaluasi implementasi dari program kesehatan yang
sudah berjalan. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tepat, tentunya akan
mendukung kesejahteraan rakyat yang nantinya juga berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Kebijakan nasional ini juga

diharapkan dapat mengatur suatu program atau implementasi pembangunan
tidak menimbulkan bahaya pada masyarakat.
Peningkatan ekonomi suatu bangsa adalah salah satu faktor dominan untuk
melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini
dikarenakan karena ketergantungan masyarakat akan negara yang cukup
tinggi. Dengan tingkat ekonomi yang tinggi, program-program kesehatan
masyarakat dapat terbantu dan berjalan dengan baik dengan dukungan
berbagai pihak, termasuk praktis kesehatani, ahli, dan masyarakat. Disini juga
terdapat peran pendidikan masyarakat sebagai sumber daya manusia yang
mampu memahami dan membangun sistem kesehatan yang mapan .
Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
dimana pembangunan infrastruktur dalam era globalisasi beresiko terhadap
kesehatan. Dalam manajemen resiko perlu dideteksi bahaya-bahaya yang
mungkin muncul dan berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Untuk itu perlu juga ada regulasi tentang pembangunan guna lingkungan
masyarakat serta pekerja yang sehat. Kesehatan merupakan kebutuhan warga
negara yang harus mendapatkan perlindungan meliputi semua lapisan
masyarakat. Kemampuan mendeteksi lingkungan yang membahayakan sistem
kesehatan masyarakat sangat diperlukan dimana peran semua pihak termasuk
masyarakat, layanan kesehatan, pemerintah dan perusahaan berkerjasama dan
memiliki tanggung jawab sama didalam masalah kesehatan masyarakat.

2. Pendekatan Analisis Sistem Pada Kesehatan Lingkungan (Kesling) &
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)

Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi beberapa bagian komponen-komponen
dengan tujuan mempelajari kinerja dari masing-masing komponen dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Analisis sistem digunakan sebagai

pembelajaran sebuah sistem dan komponen - komponennya sebagai prasyarat
desain sistem untuk sistem yang akan dibuat ataupun sistem yang akan
diperbaharui. Desain sistem merupakan teknik pemecahan masalah (setelah
kegiatan analisis sistem) dengan menyatukan kembali bagian -bagian
komponen menjadi sebuah sistem yang utuh/lengkap. Desain sistem bertujuan
untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki sistem lama. Sedangkan
Sistem sendiri memiliki pengertian:
1. Churchman

(1968);

sistem

merupakan

seperangkat

bagian

yang

terkoordinasi untuk menyelesaikan seperangkat tujuan.
2. Fiicks (1972); menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat unsur-unsur
yang saling berkaitan, saling bergantung, dan saling berinteraksi atau suatu
usaha yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang
lainnya, dalam usaha untuk mencapai satu tujuan dalam suatu lingkungan
yang kompleks.
3. Johnson, Kast, dan Rosenzweig (1973), tiga pakar teori manajemen
menyatakan bahwa sistem adalah suatu tatanan yang kompleks dan
menyeluruh. Lebih luas lagi pendapat Kast dan Rosenzweig (1974), yaitu
sistem dipahami sebagai suatu tatanan yang menyeluruh dan terpadu terdiri
atas dua bagian atau lebih yang saling tergantung dan ditandai oleh batasbatas yang tegas dari lingkungan supra sistemnya.
4. Huberman (1978); mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan unsur
yang saling berkaitan satu dengan lainnya secara signifikan.
5. Romiszowski (1982); adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan.
6. Bactiar (1988), seorang ahli sosiologi, mengemukakan bahwa sistem
adalah: ”sejumlah satuan yang saling berhubungan satu dengan lainnya
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan yang biasanya
berusaha untuk mencapai tujuan tertentu”. Pada bagian yang sama, Bactiar
juga menambahkan bahwa sistem adalah seperangkat ide atau gagasan,
asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai satu tatanan yang
teratur.
7. Cleland dan King (1988) yang menyatakan bahwa sistem adalah
sekelompok sesuatu yang secara tetap saling berkaitan dan saling
bergantungan sehingga membentuk suatu keseluruhan yang terpadu.
8. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: dinyatakan bahwa sistem adalah:
(1) Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas; (2) susunan yang teratur dari pandangan, teori,
Asas, dan sebagainya; dan (3) metode atau cara untuk melakukan sesuatu.
Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkan analisis
sistem yaitu dengan pendekatan:
a. Prosedur
Yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Prosedur adalah rangkaian operasi klerikal (tulis menulis),
yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang
digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi
bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu. Urutan
kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa
(who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya.
b. Komponen/elemen
Yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa subsub sistem yang lebih kecil.
Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh
bagian sistem. Sering sekali seorang analis terlalu memusatkan perhatian
hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan
yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting
diabaikan. Berbeda dengan pendekatan penilaian risiko tradisional untuk
bahaya lingkungan mengasumsikan bahwa setiap faktor bertindak sendiri
tanpa adanya interaksi faktor lain. Penilaian risiko tradisional mengasumsikan
bahwa paparan yang rendah akan berdampak sedikit dengan melihat hubungan
dose respon untuk memperkirakan bahaya. Padahal tidak semua bahaya
lingkungan sesuai dengan asumsi atau satu faktor tertentu. Contohnya, radon
dan paparan asbes berinteraksi dengan merokok, hal itu akan meningkatkan
risiko penyakit .
Tidak semua penyakit membutuhkan paparan yang tinggi atau dalam waktu
yang lama. Misalnya kanker paru-paru , asbes juga dapat menyebabkan
kanker yang disebut meshotelioma , yang berasal dari lapisan paru-paru atau
pleura . Bahkan dalam jumlah paparan yang kecil dan jangka pendek, asbes
dapat menyebabkan mesothelioma yang dibuktikan dengan adanya laporan
kasus bahwa pembantu rumah tangga suatu keluarga yang terpapar asbes
menderita meshotelioma padahal pembantu tersebut tidak tinggal dirumah.
Untuk itu, dalam menangani masalah kesehatan lingkungan kita perlu melihat
interaksi antara beberapa faktor yang sama-sama membentuk sistem. Masalah
seringkali dating dari berbagai sumber.
Pendekatan analisis sistem merupakan strategi yang semakin penting untuk
mengatasi kesehatan dan keselamatan lingkungan. Pendekatan analisis sistem
telah berhasil digunakan untuk mengatasi masalah kematian dan cacat karena
cedera transportasi. Perbaikan besar dalam keamanan kendaraan bermotor
telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Contohnya, sistem keselamatan
penerbangan komersial telah menjadi model dikarenakan berbagai intervensi
perawatan rutin konstruksi pesawat sebagai upaya untuk mengurangi
kesalahan manusia. Suksesnya usaha ini dibuktikan oleh fakta bahwa tujuan
dari nol kematian per tahun dari penerbangan komersial mendekati kenyataan.
Pada kasus 8-7 telah menggunakan pendekatan analisis sistem, dimana
telah memasukkan unsur-unsur pelayanan kesehatan, kesehatan masyarakat
tradisional, serta intervensi sosial. Masalah utama yakni kematian pada anak
dan remaja disebabkan olek kecelakan berkendaraan dapat diatasi dengan
pendekatan analisis sistem ini. Dengan memperhatikan beberapa komponen
tersebut, intervensi yang diberikan yaitu mengandalkan inovasi teknologi
rekayasa, pelengkap safety pada kendaraan dengan perbaikan desain mobil
dan airbag, konstruksi jalan raya sehingga angka kematian akibat kecelakaan
bermotor dapat diminimalisir.
Selain itu, pendidikan juga menjadi aspek penting. Upaya ini dilakukan
dengan memberikan pendidikan kepada orang tua agar memberikan
pengamanan kepada anak ketika berkendara, juga kepada supir dan
penumpang untuk memakai selt belt dan cara mengendarai yang benar. Upaya
ini juga didukung melalui regulasi hukum dengan memberikan sanksi kepada
pengemudi yang mabuk dan tanpa sabuk pengaman ketika berkendara.
Unsur

pelayanan

kesehatan

juga

ditegakkan

dengan

memberikan

penanganan yang cepat ketika ada yang mengalami kecelakaan. Pemberian
intervensi yang cepat dan tepat
Pelayanan kesehatan gawat darurat

dapat menyelamatkan banyak nyawa.
terkordinasi dengan memanfaatkan

peralatan komunikasi yang modern guna pengambilan keputusan yang cepat
dalam memberikan intervensi.

3. Kajian Masalah Kesehatan Yang Tidak Teratasi Berdasarkan Aspek
Kebijakan

Kebijakan merupakan

serangkaian konsep dan

asas

yang

menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan,

dan

cara

bertindak.

Kebijakan

berbeda

dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang
suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak
penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin
memperoleh hasil yang diinginkan.
Kebijakan kesehatan memiliki peran strategis dalam pengembangan dan
pelaksanaan program kesehatan. Kebijakan kesehatan juga berperan sebagai
panduan bagi semua unsur masyarakat dalam bertindak dan berkontribusi
terhadap pembangunan kesehatan. Melalui perancangan dan pelaksanaan
kebijakan kesehatan yang benar, diharapkan mampu mengendalikan dan
memperkuat peran stakeholders guna menjamin kontribusi secara maksimal,
menggali sumber daya potensial, serta menghilangkan penghalang pelaksanaan
pembangunan kesehatan.
Pembuat kebijakan khususnya yang berkaitan dengan kebijakan kesehatan
di Indonesia adalah pemerintah. Peran pemerintah sebagai aktor pembuat
kebijakan merupakan salah satu hal yang mendasar, namun sering disalah
artikan. Untuk melihat sejauh mana peran pemerintah dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, kita memandang pada dua filosofi yaitu keadilan
sosial dan keadilan pasar. Dengan dua filosofi yang berbeda ini, diharapkan
kebijakan yang diterapkan dalam sistem kesehatan dapat meingkatkan
pelayanan dan perawatan masyarakat. Kedua filosofi ini berguna untuk
memahami struktur sistem kesehatan.
Pendekatan keadilan pasar melihat kesehatan sebagai barang ekonomi
dengan mengasumsikan kondisi pasar bebas dalam hal pemberian pelayanan
kesehatan, mendistribusi perawatan kesehatan berdasarkan permintaan pasar
sesuai dengan kemampuan masyarakat membayar pelayanan kesehatan. Hal ini
memberikan dampak bahwa kesehatan merupakan kewajiban masing-masing
individu,

pelayanan

kesehatan

diberikan

sesuai

ekonomi

individu,

kesejahteraan terbatas pada individu, berpotensi menjadi permasalahan sosial.
Sedangkan prinsip keadilan sosial melihat bahwa kesehatan adalah sumber
sosial, dimana pemerintah aktif dalam mengalokasikan pemberian pelayanan
kesehatan, rencana terpusat pada pelayanan medis, masyarakat tidak mampu
tetap mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini berdampak bahwa kesehatan
merupakan tanggung jawab bersama dan setiap individu berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang sama.
Sebuah pendekatan sistem untuk memodelkan sistem kesehatan masyarakat
diperlukan untuk memahami unsur-unsur sistem kesehatan masyarakat dan
interaksinya untuk memudahkan pengembangan sistem kesehatan masyarakat.
Suatu model merupakan representasi sederhana dari suatu masalah agar semua
pihak dalam memiliki persepsi, pengertian dan pemahaman yang sama didalam
mengembangkan sistem kesehatan masyarakat termasuk sumber daya yang
dibutuhkan, proses dan interaksi, hasil dan akibat samping termasuk fakorfaktor lingkungan yang perlu diperhatian agar ketahanan sistem kesehatan
masyarakat dapat dipertahankan dan dikembangkan dalam situasi dan kondisi
yang semakin tidak pasti dimasa datang.
Peran kebijakan menjadi salah satu penyebab rentannya sistem kesehatan
yang kurang memadai. Sebagai contoh masalah industrialisasi yang terpusat di
Pulau Jawa memicu urbanisasi dengan berbagai masalah sosial termasuk
masalah kesehatan, sedangkan karakterisktik kepulauan / archipelago Indonesia
memiliki keunggulan generik yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain untuk
dioptimalkan didalam memasuki era globalisasi. Penyebaran industri sesuai
potensi daerah dapat membantu perkembangan ekonomi regional, mengurangi
masalah sosial, urbanisasi dan kesehatan sehingga sistem kesehatan masyarakat
baik regional dan nasional dapat saling menunjang didalam mencapai kesehatan
masyarakat yang terkendali bukan suatu sistem kesehatan masyarakat yang
tidak stabil sehingga lepas kendali menjadi bom waktu bagi penduduk
sekitarnya.
Sistem kesehatan di Indonesia cenderung menganut filosofi keadilan sosial.
Dimana peran serta pemerintah lebih besar terhadap kesehatan masyarakat.
Namun begitu, sistem kesehatan masyarakat tidak dapat berdiri sendiri tanpa
ada partisipasi dari masyarakat. Masyarakat memiliki andil juga karena
kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Ini sesuai dengan pendekatan
justice social .Dengan melakukan upaya perilaku hidup sehat yang dimuali dari
individu, keluarga, dan masyarakat sekitar maka masalah kesehatan dapat
diatasi atau minimal dikurangi khususnya untuk prevalens penyakit endemik
seperti DBD.

Sebagai contoh perilaku hidup sehat sederhana yang dapat

mencegah DBD yaitu menguras bak mandi, mengubur barang bekas, menutup
genangan air. Usaha pencegahan penyebaran masalah kesehatan memberikan
penghematan daripada melakukan upaya kuratif. Upaya pencegahan DBD
masih belum menjadi kebijkan daerah secara nasional.
Salah satu penerapan prinsip keadilan sosial dalam penanganan penyakit
DBD, pemerintah telah mengupayakan pengobatan gratis untuk pasien DBD di
rumah sakit pemerintah. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia memiliki tingkat
ketergantungan yang tinggi kepada pemerintah dalam hal kesehatan. Padahal
jika melihat besarnya cost yang dikeluarkan untuk program pemberantasan
DBD melalui upaya kuratif tentu jauh lebih besar daripada menggalakkan
upaya preventif. Upaya preventif dengan melakukan pembinaan diharapkan
dapat memberikan pengendalian masalah kesehatan, dengan proses internalvertikal, profinsi bertanggung jawab kepada seluruh sistem pelayanan
kesehatan masyarakt, juga melibatkan sistem penunjang komunitas sekolah,
perusahaan, dan pelayanan kesehatan swasta sebagai mitra yang saling
menunjang dan melengkapi.
Peran perusahaan yang dilaksanakan humas atau fungsi yang membidangi
kerjasama masyarakat di perusahaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan
dapat membantu upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit sampai
dengan membantu melaksanakan pemetaan penyakit suatu daerah bekerjasama
dengan pelayanan kesehatan. Perlunya partisipasi perusahaan didalam sistem
kesehatan masyarakat akan memberikan persepsi positif bagi masyarakat
setempat dan sekaligus memperkuat sistem kesehatan masyarakat dalam hal
upaya promosi dan pencegahan dalam bidang kesehatan.
Dukungan layanan kesehatan swasta dibutuhkan untuk menerima proses
rujukan yang mana memiliki sarana dan prasarana layanan kesehatan yang
lebih lengkap termasuk tenaga medis atau spesialis / sentra kesehatan
khususnya rumah-rumah sakit khusus. Pelayanan kesehatan swasta yang
memiliki sentra keunggulan kesehatan bersama perusahaan dapat membantu
pelayanan

kesehatan

melalui

program

tanggung

jawab

sosial

dan

pengembangan komunitas mulai dari posyandu sampai dengan rumah sakit
pemerintah di tingkat kota/kabupaten dan propinsi.
Kemampuan ekonomi juga tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu modal
untuk kesuksesan program kesehatan, termasuk untuk penyediaan fasilitas,
sarana dan prasarana guna mendukung implementasi pelayanan kesehatan.
Tanpa adanya pemasukan dari pengguna layanan kesehatan, kegiatan di rumah
sakit tentu akan terhambat. Disini lah prinsip keadilan pasar diterapkan di
beberapa rumah sakit swasta. Tidak ada yang salah dengan prinsip keadilan
pasar, begitu juga dengan keadilan sosial, yang terpenting adalah bagaimana
pembuat kebijakan mampu

memahami

potensi

diri

bangsa didalam
mengembangan sistem yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik bangsa
sendiri.
Dalam menangani masalah kesehehatan, Indonesia harus menggali
pemahaman potensi diri tanpa tergantung kepada pihak manapun, memahami
ancaman dan tantangan serta menyusun strategi yang juga mendukung
ketahanan dan keamanan nasional termasuk cadangan sumber daya alam dan
upaya tabungan nasional untuk mencapai dana abadi jaminan sosial sehingga
memberikan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat didalam suatu ketahanan
sistem kesehatan masyarakat. Suatu masyarakat sehat yang tidak ada masalah
busung lapar, gizi buruk dan kurang nutrisi. Apalagi masalah yang terkait
dengan wabah penyakit seperti DBD yang seharusnya dengan sistem dan
ketersediaan sumber daya termasuk dana, infrastruktur, SDM dan lainnya
mampu mempertahankan dan mengembangkan sistem kesehatan masyarakat
yang lebih baik lagi.

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Kebijakan promkes
Kebijakan promkesKebijakan promkes
Kebijakan promkes
 
Kebudayaan dan kesehatan
Kebudayaan dan kesehatanKebudayaan dan kesehatan
Kebudayaan dan kesehatan
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Strategi promkes
Strategi promkesStrategi promkes
Strategi promkes
 
Promosi kesehatan kami
Promosi kesehatan kamiPromosi kesehatan kami
Promosi kesehatan kami
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Kumpulan askep
Kumpulan askepKumpulan askep
Kumpulan askep
 

Similaire à Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenAl-waris Suarez
 
364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.ppt
364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.ppt364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.ppt
364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.pptIndoPutra
 
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatanTugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatansuhendi darma
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengtheningjselv
 
Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016
Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016
Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016Hari Susanto
 
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docxemyubkn033
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Septian Muna Barakati
 
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iIpe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iayudewik
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Warnet Raha
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)Septian Muna Barakati
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursingNursestikes
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 sistem pelayanan kesehatan di indonesia sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
Subsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Subsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptxSubsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Subsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptxRastikaLiaran1
 

Similaire à Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan (20)

Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by Warizen
 
364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.ppt
364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.ppt364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.ppt
364087496-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-kdk-i-ppt.ppt
 
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatanTugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatan
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengthening
 
Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016
Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016
Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun 2016
 
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA Makalah  pengkajian promkes   AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pengkajian promkes AKPER PEMKAB MUNA
 
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iIpe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)Makalah  pengkajian promkes (faktor enabling)
Makalah pengkajian promkes (faktor enabling)
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursing
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 sistem pelayanan kesehatan di indonesia sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
Kolaborasi Kesehatan
Kolaborasi KesehatanKolaborasi Kesehatan
Kolaborasi Kesehatan
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursing
 
Ikm okt2005-9 (7)
Ikm okt2005-9 (7)Ikm okt2005-9 (7)
Ikm okt2005-9 (7)
 
Subsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Subsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptxSubsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Subsistem Pelayanan Kesehatan-Dasar AKK.pptx
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 

Dernier

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Dernier (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan

  • 1. Metode atau Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan Nurindah Laili M., Mahasiswa Pasca Sarjana FKM UI 1. Pendekatan Public Health Dalam Melindungi dan Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sebuah pendekatan intervensi diperlukan untuk memahami unsur-unsur sistem kesehatan masyarakat dan interaksinya untuk memudahkan pengambilan keputusan dan kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai upaya dan strategi dilakukan untuk melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat antara lain melalui pendekatan pelayanan kesehatan, tradisional, dan sosial. a. Pelayanan Kesehatan Perawatan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan secara individual seperti pengobatan di rumah sakit, puskesmas dan tempat pemberi intervensi kesehatan, termaasuk juga vaksinasi, pemberian obat pencegahan, konseling kejiwaan, . b. PendekatanTradisional Upaya ini berfokus pada populasi yang mengandalkan pada tingkat pencegahan penyakit pada kelompok yang rentan atau beresiko antara lain dengan mengendalikan penyakit menular, mengurangi resiko penyakit lanjut, kesehatan lingkungan, pangan atau gizi dan perilaku kesehatan. c. Intervensi Sosial Intervensi sosial sangat dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain berhubungan dengan tujuan meningkatnya derajat kesehatan, dengan intervensi sosial ini didukung oleh peningkatan kesejahteraan masyarakat dibeberapa aspek seperti pertumbuhan ekonomi, pemukiman, pendidikan, perdagangan global, serta pelayanan bagi masyarakat miskin. Intervensi sosial yang baik kadang menimbulkan dua efek yang berlawanan. Contohnya, intervensi sosial yang berasal dari peningkatan ketersediaan pangan dapat meningkatkan
  • 2. kesehatan. Namun disisi lain, ketersediaan akan makanan yang berlemak atau berkalori tinggi dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan. Pendekatan yang paling efektif dalam melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan pendekatan sosial, dimana ini berkaitan dengan determinan kesehatan yang sebagian besar dipengaruhi oleh pendidikan, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan, budaya, dan kebijakan pemerintah. Perubahan tren penyakit menular menjadi penyakit tidak menular serta munculnya berbagai penyakit baru karena mutasi maupun akibat kemampuan teknologi biologi serta populasi manusia semakin bertambah yang membutuhkan kesehatan memadai. Oleh karena itu, kemampuan negara yang dituntut mencakup kebutuhan dasar termasuk pendidikan, kesehatan, pangan dan papan menjadi pendorong agar sistem kesehatan masyarakat dapat diintegrasikan kedalam sistem sosial dan perilaku masyarakat sehingga beban negara tidak terlalu besar. Masalah yang sangat dominan bagi negara berkembang seperti Indonesia adalah besarnya pengaruh faktor lingkungan sistem termasuk pengaruh arus liberalisasi dan investasi asing, kebijakan nasional, sistem diluar sistem kesehatan masyarakat dan perilaku masyarakat yang harus dilakukan pengaturan dan pembenahan bersamaan dengan pengembangan sistem kesehatan masyarakat yang handal. Kesehatan masyarakat haruslah didukung oleh berbagai bidang serta pastisipasi masyarakat sehingga diharapkan masyarakat beserta para ahli memahami bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. Perilaku kesehatan menjadi awal dasar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan individu yang sehat dapat melakukan hal yang banyak untuk masyarakat khususnya dalam menularkan semangat hidup berperilaku sehat baik di lingkungan RT, RW, kecamatan, hingga provinsi. Pemerintah setempat juga dapat berperan serta dengan memberikan apresisasi kepada masyarakat yang mampu menerapkan hidup perilaku sehat. Kebijakan nasional khususnya kesehatan perlu mendukung untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui intervensi yang berfokus
  • 3. pada pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Kebijakan-kebijakan ini perlu dibuat berdasarkan hasil evaluasi implementasi dari program kesehatan yang sudah berjalan. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tepat, tentunya akan mendukung kesejahteraan rakyat yang nantinya juga berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kebijakan nasional ini juga diharapkan dapat mengatur suatu program atau implementasi pembangunan tidak menimbulkan bahaya pada masyarakat. Peningkatan ekonomi suatu bangsa adalah salah satu faktor dominan untuk melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan karena ketergantungan masyarakat akan negara yang cukup tinggi. Dengan tingkat ekonomi yang tinggi, program-program kesehatan masyarakat dapat terbantu dan berjalan dengan baik dengan dukungan berbagai pihak, termasuk praktis kesehatani, ahli, dan masyarakat. Disini juga terdapat peran pendidikan masyarakat sebagai sumber daya manusia yang mampu memahami dan membangun sistem kesehatan yang mapan . Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat dimana pembangunan infrastruktur dalam era globalisasi beresiko terhadap kesehatan. Dalam manajemen resiko perlu dideteksi bahaya-bahaya yang mungkin muncul dan berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu juga ada regulasi tentang pembangunan guna lingkungan masyarakat serta pekerja yang sehat. Kesehatan merupakan kebutuhan warga negara yang harus mendapatkan perlindungan meliputi semua lapisan masyarakat. Kemampuan mendeteksi lingkungan yang membahayakan sistem kesehatan masyarakat sangat diperlukan dimana peran semua pihak termasuk masyarakat, layanan kesehatan, pemerintah dan perusahaan berkerjasama dan memiliki tanggung jawab sama didalam masalah kesehatan masyarakat. 2. Pendekatan Analisis Sistem Pada Kesehatan Lingkungan (Kesling) & Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi beberapa bagian komponen-komponen
  • 4. dengan tujuan mempelajari kinerja dari masing-masing komponen dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem digunakan sebagai pembelajaran sebuah sistem dan komponen - komponennya sebagai prasyarat desain sistem untuk sistem yang akan dibuat ataupun sistem yang akan diperbaharui. Desain sistem merupakan teknik pemecahan masalah (setelah kegiatan analisis sistem) dengan menyatukan kembali bagian -bagian komponen menjadi sebuah sistem yang utuh/lengkap. Desain sistem bertujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki sistem lama. Sedangkan Sistem sendiri memiliki pengertian: 1. Churchman (1968); sistem merupakan seperangkat bagian yang terkoordinasi untuk menyelesaikan seperangkat tujuan. 2. Fiicks (1972); menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang saling berkaitan, saling bergantung, dan saling berinteraksi atau suatu usaha yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang lainnya, dalam usaha untuk mencapai satu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks. 3. Johnson, Kast, dan Rosenzweig (1973), tiga pakar teori manajemen menyatakan bahwa sistem adalah suatu tatanan yang kompleks dan menyeluruh. Lebih luas lagi pendapat Kast dan Rosenzweig (1974), yaitu sistem dipahami sebagai suatu tatanan yang menyeluruh dan terpadu terdiri atas dua bagian atau lebih yang saling tergantung dan ditandai oleh batasbatas yang tegas dari lingkungan supra sistemnya. 4. Huberman (1978); mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan unsur yang saling berkaitan satu dengan lainnya secara signifikan. 5. Romiszowski (1982); adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. 6. Bactiar (1988), seorang ahli sosiologi, mengemukakan bahwa sistem adalah: ”sejumlah satuan yang saling berhubungan satu dengan lainnya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan yang biasanya berusaha untuk mencapai tujuan tertentu”. Pada bagian yang sama, Bactiar juga menambahkan bahwa sistem adalah seperangkat ide atau gagasan,
  • 5. asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai satu tatanan yang teratur. 7. Cleland dan King (1988) yang menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok sesuatu yang secara tetap saling berkaitan dan saling bergantungan sehingga membentuk suatu keseluruhan yang terpadu. 8. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: dinyatakan bahwa sistem adalah: (1) Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; (2) susunan yang teratur dari pandangan, teori, Asas, dan sebagainya; dan (3) metode atau cara untuk melakukan sesuatu. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkan analisis sistem yaitu dengan pendekatan: a. Prosedur Yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Prosedur adalah rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu. Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. b. Komponen/elemen Yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa subsub sistem yang lebih kecil. Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem. Sering sekali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan. Berbeda dengan pendekatan penilaian risiko tradisional untuk bahaya lingkungan mengasumsikan bahwa setiap faktor bertindak sendiri
  • 6. tanpa adanya interaksi faktor lain. Penilaian risiko tradisional mengasumsikan bahwa paparan yang rendah akan berdampak sedikit dengan melihat hubungan dose respon untuk memperkirakan bahaya. Padahal tidak semua bahaya lingkungan sesuai dengan asumsi atau satu faktor tertentu. Contohnya, radon dan paparan asbes berinteraksi dengan merokok, hal itu akan meningkatkan risiko penyakit . Tidak semua penyakit membutuhkan paparan yang tinggi atau dalam waktu yang lama. Misalnya kanker paru-paru , asbes juga dapat menyebabkan kanker yang disebut meshotelioma , yang berasal dari lapisan paru-paru atau pleura . Bahkan dalam jumlah paparan yang kecil dan jangka pendek, asbes dapat menyebabkan mesothelioma yang dibuktikan dengan adanya laporan kasus bahwa pembantu rumah tangga suatu keluarga yang terpapar asbes menderita meshotelioma padahal pembantu tersebut tidak tinggal dirumah. Untuk itu, dalam menangani masalah kesehatan lingkungan kita perlu melihat interaksi antara beberapa faktor yang sama-sama membentuk sistem. Masalah seringkali dating dari berbagai sumber. Pendekatan analisis sistem merupakan strategi yang semakin penting untuk mengatasi kesehatan dan keselamatan lingkungan. Pendekatan analisis sistem telah berhasil digunakan untuk mengatasi masalah kematian dan cacat karena cedera transportasi. Perbaikan besar dalam keamanan kendaraan bermotor telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Contohnya, sistem keselamatan penerbangan komersial telah menjadi model dikarenakan berbagai intervensi perawatan rutin konstruksi pesawat sebagai upaya untuk mengurangi kesalahan manusia. Suksesnya usaha ini dibuktikan oleh fakta bahwa tujuan dari nol kematian per tahun dari penerbangan komersial mendekati kenyataan. Pada kasus 8-7 telah menggunakan pendekatan analisis sistem, dimana telah memasukkan unsur-unsur pelayanan kesehatan, kesehatan masyarakat tradisional, serta intervensi sosial. Masalah utama yakni kematian pada anak dan remaja disebabkan olek kecelakan berkendaraan dapat diatasi dengan pendekatan analisis sistem ini. Dengan memperhatikan beberapa komponen tersebut, intervensi yang diberikan yaitu mengandalkan inovasi teknologi rekayasa, pelengkap safety pada kendaraan dengan perbaikan desain mobil
  • 7. dan airbag, konstruksi jalan raya sehingga angka kematian akibat kecelakaan bermotor dapat diminimalisir. Selain itu, pendidikan juga menjadi aspek penting. Upaya ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kepada orang tua agar memberikan pengamanan kepada anak ketika berkendara, juga kepada supir dan penumpang untuk memakai selt belt dan cara mengendarai yang benar. Upaya ini juga didukung melalui regulasi hukum dengan memberikan sanksi kepada pengemudi yang mabuk dan tanpa sabuk pengaman ketika berkendara. Unsur pelayanan kesehatan juga ditegakkan dengan memberikan penanganan yang cepat ketika ada yang mengalami kecelakaan. Pemberian intervensi yang cepat dan tepat Pelayanan kesehatan gawat darurat dapat menyelamatkan banyak nyawa. terkordinasi dengan memanfaatkan peralatan komunikasi yang modern guna pengambilan keputusan yang cepat dalam memberikan intervensi. 3. Kajian Masalah Kesehatan Yang Tidak Teratasi Berdasarkan Aspek Kebijakan Kebijakan merupakan serangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan. Kebijakan kesehatan memiliki peran strategis dalam pengembangan dan pelaksanaan program kesehatan. Kebijakan kesehatan juga berperan sebagai panduan bagi semua unsur masyarakat dalam bertindak dan berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan. Melalui perancangan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan yang benar, diharapkan mampu mengendalikan dan memperkuat peran stakeholders guna menjamin kontribusi secara maksimal,
  • 8. menggali sumber daya potensial, serta menghilangkan penghalang pelaksanaan pembangunan kesehatan. Pembuat kebijakan khususnya yang berkaitan dengan kebijakan kesehatan di Indonesia adalah pemerintah. Peran pemerintah sebagai aktor pembuat kebijakan merupakan salah satu hal yang mendasar, namun sering disalah artikan. Untuk melihat sejauh mana peran pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kita memandang pada dua filosofi yaitu keadilan sosial dan keadilan pasar. Dengan dua filosofi yang berbeda ini, diharapkan kebijakan yang diterapkan dalam sistem kesehatan dapat meingkatkan pelayanan dan perawatan masyarakat. Kedua filosofi ini berguna untuk memahami struktur sistem kesehatan. Pendekatan keadilan pasar melihat kesehatan sebagai barang ekonomi dengan mengasumsikan kondisi pasar bebas dalam hal pemberian pelayanan kesehatan, mendistribusi perawatan kesehatan berdasarkan permintaan pasar sesuai dengan kemampuan masyarakat membayar pelayanan kesehatan. Hal ini memberikan dampak bahwa kesehatan merupakan kewajiban masing-masing individu, pelayanan kesehatan diberikan sesuai ekonomi individu, kesejahteraan terbatas pada individu, berpotensi menjadi permasalahan sosial. Sedangkan prinsip keadilan sosial melihat bahwa kesehatan adalah sumber sosial, dimana pemerintah aktif dalam mengalokasikan pemberian pelayanan kesehatan, rencana terpusat pada pelayanan medis, masyarakat tidak mampu tetap mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini berdampak bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama dan setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama. Sebuah pendekatan sistem untuk memodelkan sistem kesehatan masyarakat diperlukan untuk memahami unsur-unsur sistem kesehatan masyarakat dan interaksinya untuk memudahkan pengembangan sistem kesehatan masyarakat. Suatu model merupakan representasi sederhana dari suatu masalah agar semua pihak dalam memiliki persepsi, pengertian dan pemahaman yang sama didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat termasuk sumber daya yang dibutuhkan, proses dan interaksi, hasil dan akibat samping termasuk fakorfaktor lingkungan yang perlu diperhatian agar ketahanan sistem kesehatan
  • 9. masyarakat dapat dipertahankan dan dikembangkan dalam situasi dan kondisi yang semakin tidak pasti dimasa datang. Peran kebijakan menjadi salah satu penyebab rentannya sistem kesehatan yang kurang memadai. Sebagai contoh masalah industrialisasi yang terpusat di Pulau Jawa memicu urbanisasi dengan berbagai masalah sosial termasuk masalah kesehatan, sedangkan karakterisktik kepulauan / archipelago Indonesia memiliki keunggulan generik yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain untuk dioptimalkan didalam memasuki era globalisasi. Penyebaran industri sesuai potensi daerah dapat membantu perkembangan ekonomi regional, mengurangi masalah sosial, urbanisasi dan kesehatan sehingga sistem kesehatan masyarakat baik regional dan nasional dapat saling menunjang didalam mencapai kesehatan masyarakat yang terkendali bukan suatu sistem kesehatan masyarakat yang tidak stabil sehingga lepas kendali menjadi bom waktu bagi penduduk sekitarnya. Sistem kesehatan di Indonesia cenderung menganut filosofi keadilan sosial. Dimana peran serta pemerintah lebih besar terhadap kesehatan masyarakat. Namun begitu, sistem kesehatan masyarakat tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada partisipasi dari masyarakat. Masyarakat memiliki andil juga karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Ini sesuai dengan pendekatan justice social .Dengan melakukan upaya perilaku hidup sehat yang dimuali dari individu, keluarga, dan masyarakat sekitar maka masalah kesehatan dapat diatasi atau minimal dikurangi khususnya untuk prevalens penyakit endemik seperti DBD. Sebagai contoh perilaku hidup sehat sederhana yang dapat mencegah DBD yaitu menguras bak mandi, mengubur barang bekas, menutup genangan air. Usaha pencegahan penyebaran masalah kesehatan memberikan penghematan daripada melakukan upaya kuratif. Upaya pencegahan DBD masih belum menjadi kebijkan daerah secara nasional. Salah satu penerapan prinsip keadilan sosial dalam penanganan penyakit DBD, pemerintah telah mengupayakan pengobatan gratis untuk pasien DBD di rumah sakit pemerintah. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi kepada pemerintah dalam hal kesehatan. Padahal jika melihat besarnya cost yang dikeluarkan untuk program pemberantasan
  • 10. DBD melalui upaya kuratif tentu jauh lebih besar daripada menggalakkan upaya preventif. Upaya preventif dengan melakukan pembinaan diharapkan dapat memberikan pengendalian masalah kesehatan, dengan proses internalvertikal, profinsi bertanggung jawab kepada seluruh sistem pelayanan kesehatan masyarakt, juga melibatkan sistem penunjang komunitas sekolah, perusahaan, dan pelayanan kesehatan swasta sebagai mitra yang saling menunjang dan melengkapi. Peran perusahaan yang dilaksanakan humas atau fungsi yang membidangi kerjasama masyarakat di perusahaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan dapat membantu upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit sampai dengan membantu melaksanakan pemetaan penyakit suatu daerah bekerjasama dengan pelayanan kesehatan. Perlunya partisipasi perusahaan didalam sistem kesehatan masyarakat akan memberikan persepsi positif bagi masyarakat setempat dan sekaligus memperkuat sistem kesehatan masyarakat dalam hal upaya promosi dan pencegahan dalam bidang kesehatan. Dukungan layanan kesehatan swasta dibutuhkan untuk menerima proses rujukan yang mana memiliki sarana dan prasarana layanan kesehatan yang lebih lengkap termasuk tenaga medis atau spesialis / sentra kesehatan khususnya rumah-rumah sakit khusus. Pelayanan kesehatan swasta yang memiliki sentra keunggulan kesehatan bersama perusahaan dapat membantu pelayanan kesehatan melalui program tanggung jawab sosial dan pengembangan komunitas mulai dari posyandu sampai dengan rumah sakit pemerintah di tingkat kota/kabupaten dan propinsi. Kemampuan ekonomi juga tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu modal untuk kesuksesan program kesehatan, termasuk untuk penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana guna mendukung implementasi pelayanan kesehatan. Tanpa adanya pemasukan dari pengguna layanan kesehatan, kegiatan di rumah sakit tentu akan terhambat. Disini lah prinsip keadilan pasar diterapkan di beberapa rumah sakit swasta. Tidak ada yang salah dengan prinsip keadilan pasar, begitu juga dengan keadilan sosial, yang terpenting adalah bagaimana pembuat kebijakan mampu memahami potensi diri bangsa didalam
  • 11. mengembangan sistem yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik bangsa sendiri. Dalam menangani masalah kesehehatan, Indonesia harus menggali pemahaman potensi diri tanpa tergantung kepada pihak manapun, memahami ancaman dan tantangan serta menyusun strategi yang juga mendukung ketahanan dan keamanan nasional termasuk cadangan sumber daya alam dan upaya tabungan nasional untuk mencapai dana abadi jaminan sosial sehingga memberikan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat didalam suatu ketahanan sistem kesehatan masyarakat. Suatu masyarakat sehat yang tidak ada masalah busung lapar, gizi buruk dan kurang nutrisi. Apalagi masalah yang terkait dengan wabah penyakit seperti DBD yang seharusnya dengan sistem dan ketersediaan sumber daya termasuk dana, infrastruktur, SDM dan lainnya mampu mempertahankan dan mengembangkan sistem kesehatan masyarakat yang lebih baik lagi.