SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
MAKALAH
       TEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR


                 SEDIMENTASI




                     Oleh:
                    VIGITA
                 NIM A1H007032




KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
       UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
              FAKULTAS PERTANIAN
                 PURWOKERTO
                     2012
KATA PENGANTAR


       Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWTyang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas terstruktur Teknik Pengawetan Tanah dan Airyang berjudul ”Sedimentasi”.
       Tanpa adanya bantuan dan dorongan serta petunjuk dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
       Penulis menyadarimakalah     ini   masih memiliki banyak kekurangan.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.




                                                    Purwokerto, 06 Juni 2012




                                                          Penyusun
I.      PENDAHULUAN



                                   A. Latar Belakang


       Indonesia sebagai daerah tropis, erosi tanah oleh air merupakan bentuk
degradasi tanah yang sangat dominan. Praktik deforestarisasi merupakan
penyebab utamanya baik di hutan produksi ataupun di hutan rakyat,            yang
menyebabkan terjadinya kerusakan hutan dan lahan. Di samping itu, praktek
usaha tani yang keliru di daerah hulu yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah
konservasi akan menyebabkan terjadinya kemerosotan sumberdaya lahan yang
akan berakibat semakin luasnya lahan kritis. Hal ini terbukti pada tahun 1990-an
luas lahan kritis di Indonesia 13,18 juta hektar, namun sekarang diperkirakan
mencapai 23,24 juta hektar, sebagian besar berada di luar kawasan hutan (65%)
yaitu di lahan milik rakyat dengan pemanfaatan yang sekedarnya atau bahkan
cenderung diterlantarkan. Keadaan ini justru akan membawa dampak lahan
semakin kritis dan kekeringan panjang terjadi dimusim kemarau.
       Arti tanah dan air bagi semua makluk hidup mempunyai peranan penting
dalam kehidupannya sejak diciptakan di planet bumi ini. Sejarah mencatat bahwa
perjalanan peradaban manusia yang dimulai sejak manusia purba sampai saat ini
selalu berada dekat dengan air atau sumber air. Essensi tanah dan air bagi manusia
menyebabkan munculnya adaptasi dan budaya yang berkaitan dengan hal tersebut.
Di negara kita dan juga beberapa negara lain, air mempunyai nilai agama, budaya,
sosial, ekonomi dan bahkan politik. Begitu eratnya ikatan masyarakat dengan
tanah dan air, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi untuk mempertahan
keberadaannya sehingga tetap terpeliharanya komponen utama bagi kehidupan
manusia tersebut tetap terpelihara.
       Erosi, kekurangan air dan unsur hara adalah masalah yg paling serius di
daerah lahan kering. Paket-paket teknologi untuk mananggulangi masalah-
masalah tersebut juga sudah banyak, akan tetapi kurang optimal dimanfaatkan
karena tidak begitu signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani daerah
lahan kering. Memang perlu kesabaran dalam pengelolaan daerah lahan kering,
karena meningkatkan produktivitas lahan di daerah lahan kering yang kondisi
lahannya sebagian besar kritis dan potensial kritis tidaklah mudah.
       Produksi pertanian, perikanan dan penggunaan sumberdaya alam yang
berkaitan dengan air akan menurun. Upaya pencegahan erosi dan sedimentasi
dapat dilakukan dengan perbaikan pola penggunaan lahan dan melakukan usaha
konservasi tanah dan air. Upaya ini umumnya masih dilakukan parsial terutama
karena aktivitas ini masih dihitung sebagai biaya sosial dan bukan sebagai
aktivitas ekonomi yang menguntungkan. Untuk itu perlu dikembangkan
pendekatan tindakan pengendalian erosi dalam rangka konservasi tanah dan air
untuk pertanian berkelanjutan (Agus, 2002).
       Kegiatan yang secara siginifikan menyebabkan meningkatnya laju erosi
tanah adalah pembukaan lahan, pembangunan sarana dan prasarana perkebunan
dan penanaman. Kegiatan pembukaan lahan akan menyebabkan terjadinya
peningkatan laju erosi maksimal sebesar 1014,28 % dari kondisi sebelumnya,
kegiatan sarana dan prasarana akan meningkatkan laju erosi maksimal sebesar
66,88 % dan penanaman akan meningkatkan laju erosi maksimal sebesar 50,59 %.
Dalam rangka menurunkan laju erosi maka perlu melaksanakan tindakan
konservasi tanah dan air. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pembuatan teras
sederhana atau teras berdasar lebar. Tindakan konservasi tanah ini akan dapat
menurunkan laju erosi minimal 125.255 kali lebih kecil dari laju erosi
sebelumnya.
       Konservasi tanah dan air merupakan cara konvensional yang cukup
mampu menanggulangi masalah diatas. Dengan menerapkan sisitem konservasi
tanah dan air diharapkan bisa menanggulangi erosi, menyediakan air dan
meningkatkan kandungan hara dalam tanah serta menjadikan lahan tidak kritis
lagi. Ada 3 metode dalam dalam melakukan konservasi tanah dan air yaitu metode
fisik dengan pegolahan tanahnya, metode vegetatif dengan memanfaatkan
vegetasi dan tanaman untuk mengurangi erosi dan penyediaan air serta metode
kimia yaitu memanfaatkan bahan-bahan kimia untuk mengawetkan tanah.
B. Tujuan


1. Mengetahui pengertian sedimentasi.
2. Mengetahui macam-macamsedimentasi.
3. Mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhisedimentasi.
II.    ISI



       Erosi dan sedimentasi merupakan proses terlepasnya butiran tanah dari
induknya di suatu tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air atau
angin, kemudian diikuti dengan pengendapan material yang terdapat ditempat
lain. Terjadinya erosi dan sedimentasi tergantung dari beberapa faktor yaitu
karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah
untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal, dampak dari
erosi tanah dapat menyebabkan sedimentasi disungai sehingga dapat mengurangi
daya tampung sungai.
       Sejumlah bahan erosi yang dapat mengalami secara penuh dari sumbernya
hingga mencapai titik kontrol dinamakan hasil sedimen (sediment yield). Hasil
sedimen tersebut dinyatakan dalam satuan berat (ton) atau satuan volume (m3) dan
juga merupakan fungsi luas daerah pengaliran. Dapat juga dikatakan hasil
sedimen adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah
tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu.
       Dalam rangka pembangunan pertanian berkelanjutan, maka pengelolaan
lahan harus menerapkan suatu teknologi yang berwawasan konservasi. Suatu
teknologi pengelolaan lahan yang dapat mewujudkan pembangunan pertanian
berkelanjutan bilamana memiliki ciri seperti dapat meningkatkan pendapatan
petani, komoditi yang diusahakan sesuai dengan kondisi biofisik lahan dan dapat
diterima oleh pasar, tidak mengakibatkan degradasi lahan karena laju erosi kecil,
dan teknologi tersebut dapat diterapkan oleh masyarakat (Sinukaban, 1994).
       Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport
oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Pelapukan mekanik dan
kimiawi batuan, pelapukan fisik atau kimia biasanya disebabkan oleh terjadinya
fluktuasi suhu. Pada saat dingin batuan akan mengkerut sedangkan ketika panas
akan mengembang, apabila hal ini terjadi berulang kali lama kelamaan batuan ini
akan mengalami lapuk sedikit demi sedikit. Pelapukan kimiawi terjadi karena
adanya perubahan struktur kimiawi batuan yang disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya air hujan misalnya seperti besi yang berkarat karena air hujan.
Pelapukan biologis, melalui bantuan organisme misalnya akar tanaman yang
mampu memecah batuan atau hewan yang mampu melubangi batuan.
       Batuan yang
berasaldarihasilrombakanberbagaijenisbatuanadalahbatuansedimen.Batuansedime
niniterbentukdengan proses
pertamatentunyaadalahpecahnyaatauterabrasinyabatuansumber
yangkemudianhasilpecahannyatertransportasidanmengendap di suatu area
tertentu. proses-prosestersebuttelahlazimdisebutsebagai proses-proses
sedimentasi.
       Proses sedimentasipadabatuansedimenklastikterdiridari 2 proses, yakni
proses sedimentasisecaramekanikdan proses sedimentasisecarakimiawi. Proses
sedimentasisecaramekanikmerupakan proses dimanabutir-
butirsedimentertransportasihinggadiendapkan di suatutempat.




                         Gambar 1.GambarSedimentasi
       Proses inidipengaruhiolehbanyakhaldariluar. Transportasibutir-
butirsedimendapatdipengaruhioleh air, gravitasi, angin, danes.Dalamcairan,
terdapatduamacamaliran,yakni laminar (yang tidakmenghasilkantransportasibutir-
butirsedimen) dan turbulent (yangmenghasilkantransportasidanpengendapanbutir-
butirsedimen).Arusturbuleninimembuatpartikelataubutiran-
butiransedimenmengendapsecarasuspensi, sehinggabutiran-butiran yang
diendapkanmerupakanbutiransedimenberbutirhalus (pasirhinggalempung). Proses
sedimentasi yang dipengaruhiolehgravitasidibagimenjadi 4, yakni yang
dipengaruhioleharusturbidit, grain flows, aliransedimencair, dandebris flows.
Arusturbiditdipengaruhiolehaliran air
danjugagravitasi.Ciriutamapengendapanoleharusiniadalahbutiranlebihkasarakanbe
rada di bagianbawahpengendapandansemakinhaluskebagianataspengendapan.
Grain flowsbiasanyaterjadisaatsedimen yang memilikikemasdan sorting yang
sangat baikjatuhpada slope di bawahgravitasi. Biasanyasedimennyamembentuk
reverse grading. Liquified sediment flowsmerupakanhasildari proses liquefaction.
Sedangkandebris flows, volume sedimenmelebihi volume ar,
danmenyebabkanalirandenganviskositastinggi. Dengansedikitturbulens,
sortingdaripartikelmengecildanakhirnyamenghasilkanendapandengan sorting
buruk.
         Proses sedimentasisecarakimiawiterjadisaatpori-pori yang
berisifluidamenembusataumengisipori-poribatuan. Hal
inijugaberhubungandenganreaksi mineral padabatuantersebutterhadapcairan
yangmasuktersebut.Berikutinimerupakanbeberapa proses
kimiawidaridiagenesisbatuansedimenklastik, Dissolution (pelarutan), mineral
melarutdanmembentukporositassekunder.
         Cementation (Sementasi), pengendapan mineral yang merupakan semen
daribatuan, semen tersebut diendapkanpadasaat proses primer maupunsekunder.
Authigenesis, munculnya mineral baru yang tumbuhpadapori-
poribatuan.Recrystallization, perubahanstruktur Kristal,
namunkompsisimineralnyatetapsama. Mineral yang
biasaterkristalisasiadalahkalsit.Replacement, melarutnyasatu mineral yang
kemudianterdapat mineral lain yang terbentukdanmenggantikan mineral
tersebut.Compaction (kompaksi), bioturbation (bioturbasi), proses
sedimentasiolehhewan (makhlukhidup).
Gambar 2.ContohBatuansedimen
        Perbedaan relief akan menyebabkan perbedaan waktu dalam proses
pembentukan tanah. Bahan induk batuan residual adalah batuan sisa pelapukan
yang masih ditempat yang mengalami pelapukan lagi dan menjadi tanah ditempat
itu juga. Bahan induk angkutan adalah hasil pelapukan batuan yang tersedimentasi
ditempat lain kemudian menjadi batuan sedimentasi setelah itu.
Jenis-jenisSedimentasi:
a. LithougenusSedimen
   Sedimen yang berasaldarierosipantaidan material hasilerosidaerah up land. Material
inidapatsampaikedasarlautmelalui proses mekanik,
yaitutertransportoleharussungaidanatauaruslautdanakanterendapkanjikaenergitertransfo
rkantelahmelemah.
b. BiogeneuosSedimen
   Sedimen yang bersumberdarisisa-sisaorganisme yang hidupseperticangkangdanrangkabiota
lautsertabahan-bahanorganik yang mengalamidekomposisi.
c. HidreogenousSedimen
   Sedimen yang terbentukkarenaadanyareaksikimia di dalam air lautdanmembentuk partikel
yang tidaklarutdalam air lautsehinggaakantenggelamkedasarlaut,
sebagaicontohdansedimenjenisiniadalahmagnetit, phosphoritdanglaukonit.
d. CosmogerousSedimen
   Sedimen yang berasaldariberbagaisumberdanmasukkelautmelaluijalur media
udaraatauangin.Sedimenjenisinidapatbersumberdariluarangkasa,
aktifitasgunungapiatau berbagaipartikeldarat yang terbawaangin.
Sedangkanuntuktempat-tempatterjadinyasedimentasiadalah :
a. Sedimentasisungai
   Pengendapan yang terjadi di sungaidisebutsedimen
fluvial.Hasilpengendapaninibiasanya berupabatugiling, batugeser, pasir, kerikil, danlumpur yang
menutupidasarsungai.Bahkanendapansungaiinisangatbaikdimanfaatkanuntukbahanbangunanata
upengaspalanjalan.Olehkarenaitutidaksedikit orang yang bermatapencaharianmencaripasir,
kerikil, ataubatuhasilendapanituuntukdijual.
b. SedimentasiDanau
   Di danaujugabisaterjadiendapanbatuan.Hasilendapaninibiasanyadalambentuk delta
lapisanbatukerikil, pasir, danlumpur. Proses pengendapan di danauinidisebutsedimenlimnis.
c. SedimentasiDarat
   gugukpasir di pantaiberasaldaripasir yang terangkatkeudarapadawaktuombakmemecahdi
pantailandai, laluditiupanginlautkearahdarat,
sehinggamembentuktimbunanpasir yang tinggi. Contohnya, gugukpasirsepanjangpantai
Barat Belanda yang menjaditanggullautnegaraitu.Di Indonesia gugukpasir yang menyerupai di
Belandabisaditemukan di pantaiParangTritis Yogyakarta.
d. SedimentasiLaut
   Sungai yang mengalirdenganmembawaberbagaijenisbatuanakhirnyabermuara di
laut,sehingga di lautterjadi proses pengendapanbatuan yang paling besar.
Hasilpengendapandilautinidisebutsedimenmarin.JenisSedimenLaut: SedimenTerigenPelagis
        HampirsemuasedimenTerigen di lingkunganpelagisterdiriatasmateri-
materiyang berukuransangatkecil. Ada duacaramateritersebutsampaikelingkunganpelagis.
Pertamadenganbantuanarusturbiditasdanalirangrafitasi.Keduamelaluigerakanesyaitumateriglasial
yang
dibawaolehbongkahaneskelautlepasdanmencair.SedimenBiogenikPelagisDenganmenggu
nakanmikroskopterlihatbahwasedimenbiogenikterdiriatasberbagaistrukturhalusdanko
mpleks.Kebanyakansedimenituberupasisa-sisafitoplanktondanzooplankton laut.
        Batuan sedimen merupakan suatu batuan yang terbentuk dari hasil proses
sedimentasi, baik secara mekanik maupun secara kimia dan organik. Proses
mekanik atau fisik terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen-
fragmen batuan. Faktor-faktor yang penting antara lain:
a. Sumber material batuan sedimen: sifat dan komposisi batuan sedimen sangat
  dipengaruhi oleh material-material asalnya. Komposisi mineral-mineral batuan
  sedimen dapat menentukan waktu dan jarak transportasi, tergantung dari
  persentase mineral-mineral stabil dan nonstabil.




b. Lingkungan pengendapan, secara umum lingkungan pengendapan dibagi
  menjadi tiga bagian, yaitu: Lingkungan pengendapan darat, transisi, dan laut.




                 Gambar 3. Gambar Lingkungan Pengendapan Laut
c. Pengangkutan (transportasi), media transportasi dapat berupa air, angin dan es.
  Selama transportasi berlangsung, terjadi perubahan terutama sifat fisik
  material-material sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness.
d. Pengendapan, terjadi bilamana arus atau gaya mulai menurun hingga berada
  dibawah titik daya angkutnya.
e. Replacement dan Rekristalisasi
  Proses Replacement proses penggantian mineral oleh pelarutan-pelarutan kimia
  hingga terjadi mineral baru. Rekristalisasi adalah perubahan tau pengkristalan
  kembali mineral-mineral dalam batuan sedimen, akibat pengaruh temperatur
  dan tekanan yang relatif rendah.
f. Diagenesis adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan berlangsung,
   baik tekstur maupun komposisi mineral sedimen yang disebabkan oleh kimia
   dan fisika.
g. Kompaksi terjadi karena adanya gaya berat atau gravitasi dari material-material
   sedimen sendiri, sehingga volume menjadi berkurang dan cairan yang mengisi
   pori-pori akan bermigrasi ke atas.
h. Lithifikasi dan Sementasi, bila kompaksi meningkat terus menrus akan terjadi
   pengerasan terhadap material-material sedimen.
         Secara kimia dan organik terbentuk oleh proses-proses kimia dan kegiatan
organisme. Sedimen kimia dan organik dapat terjadi pada kondisi darat, transisi
dan lautan, seperti halnya dengan sedimen mekanik.




                          Gambar 4. Zone Pengendapan
         Sedimentasimerupakanperistiwaturunnyapartikel-partikelpadat         yang
semulatersebarmeratadalamcairankarenaadanyagayaberatsetelahterjadipengendap
ancairanjernihdapatdipisahkandanzatpadat         yang        menumpuk           di
dasarataubisadisebutdenganpengendapan.
         Selama proses sedimentasiberlangsungterdapattigagaya yang bekerja,
yaitu:
a. Gaya gravitasi
Padagayaini,                         bertajenislarutanlebihkecildariberatjenispartikel,
sehinggapartikellebihcepatmengendap.

                                          Fg = m. g

b. Gaya dorong
   Gaya dorongterjadipadasaatlarutandipompakankedalamtabungklarifier. Gaya
dorongdapatjugadilihatpadasaatmulaiturunnyapartikelpadatankarenaadanyagayagr
avitasi,                     makafluidaakanmemberikangaya                            yang
besarnyasamadenganberatpadatanitusendiri.

                                               Ap.V 2 .Cd.
                                          Fd
                                                   2
c. Gaya apungataumelayang
   Gaya              apungterjadijikamassajenispartikellebihkecildarimassajenisfluida.
Sehinggapartikelpadatanberadapadapermukaancairan.
                                m. . g
                           Fa
                                    p




           Sementaraitu, tindakanupayamenghentikanataumengurangisedimentasi di
suatukawasantelukmisalnya, dapatdilakukandenganpengalihanalursungai yang
diketahuisuplaimuatansedimendarisungaiitumengerahketeluktersebut.Dalamskala
yang lebihluas,
mitigasibencanakarenasedimentasidapatdilakukandenganpengelolaan DAS
(Daerah Aliran Sungai) yang merupakansumberutamamuatansedimen yang
masukkeperairan.
           Faktor-faktor yang mempengaruhisedimentasiyaitu: musim, curahhujan,
run           off,        tumbuh-tumbuhan,              geologidansifattanahpermukaan,
kemiringantanahdansungai, tatagunalahan.
           Strategi lainnya yang biasa dipergunakan dalam bidang pertanian yaitu:
           pertanian tanpa pengolahan tanah
           pengolahan tanah berkontur
           alur penahan angin (windbreak)
rotasi tanaman
       penggunaan pupuk alami
       mengistirahatkan lahan
       Secara garis besar, teknik pengendalian erosi dibedakan menjadi dua, yaitu
teknik konservasi mekanik dan vegetatif. Konservasi tanah secara mekanik adalah
semua perlakuan fisik mekanis dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk
mengurangi aliran permukaan guna menekan erosi dan meningkatkan kemampuan
tanah mendukung usahatani secara berkelanjutan. Pada prinsipnya konservasi
mekanik dalam pengendalian erosi harus selalu diikuti oleh cara vegetatif, yaitu
penggunaan tumbuhan/tanaman dan sisa-sisa tanaman/tumbuhan (misalnya mulsa
dan pupuk hijau), serta penerapan pola tanam yang dapat menutup permukaan
tanah sepanjang tahun.
       Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha
pengawetan tanah untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan
pertanian dengan cara mekanis tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha
perbaikan tanah secara mekanik yang ditempuh bertujuan untuk memperlambat
aliran permukaan dan menampung serta melanjutkan penyaluran aliran
permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak merusak.
III.   PENUTUP



       Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport
oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Pelapukan mekanik dan
kimiawi batuan, pelapukan fisik atau kimia biasanya disebabkan oleh terjadinya
fluktuasi suhu. Pada saat dingin batuan akan mengkerut sedangkan ketika panas
akan mengembang, apabila hal ini terjadi berulang kali lama kelamaan batuan ini
akan mengalami lapuk sedikit demi sedikit.
       Pelapukan kimiawi terjadi karena adanya perubahan struktur kimiawi
batuan yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya air hujan misalnya
seperti besi yang berkarat karena air hujan. Pelapukan biologis, melalui bantuan
organisme misalnya akar tanaman yang mampu memecah batuan atau hewan yang
mampu melubangi batuan.
       Dari uraian sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang
dapat dirangkum dibawah ini :
   1. Ada tigamacamgayadalam proses sedimentasi :
       - Gaya gravitasi
       - Gaya dorong
       - Gaya apungataumelayang
   2. Faktor-faktor yang mempengaruhisedimentasi :
       - Musim :curahhujan, run off
       - Tumbuh-tumbuhan :rimbun, gersang
       - Geologidansifattanahpermukaan
- Kemiringantanahdansungai
       - Tata gunalahan




                            DAFTAR PUSTAKA


Anonim. Teknologi Budidaya pada Sistem Usaha Tani Konservasi. Pedoman
          Umum Budidaya Pertanian di Lahan Pertanian.
Agus, F., E. Surmaini, dan N. Sutrisno. 2002. Teknologi Hemat air dan Irigasi
          Suplemen Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Pusat Penelitian dan
          Pengembangan Tanah dan Agroklimat Balitbang Pertanian Departemen
          Pertanian. Bogor

Arsyad, Sitanala. 1989. Sedimentasi. IPB Press. Bogor


Arsyad, S. 2000. Sedimentasi. IPB Press. Bogor.


Critchley, W. and K. Siegert. 1991. Water Harvesting. A Manual for Design and
           Construction of Water Harvesting Schemes for Plant Production. FAO.
           Rome.

Fahmuddin Agus dan Widianto (2004). Petunjuk Praktis Konservasi Tanah
        Pertanian Lahan Kering. Bogor: WORLD AGROFORESTRY
        CENTRE ICRAF Southeast Asia. Hal 59-60

Riri Fithriadi dkk (1997). Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering di Indonesia;
           Kumpulan Informasi. Bogor: Pusat Penyuluhan Kehutanan.

Sudirja, R. 2008. Pengolahantanahdansedimentasi. Jurusan Ilmu Tanah dan
          Manajemen Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian. Universitas
          Padjajaran. Bandung.
Sinukaban, N. 1994. Membangun pertanian menjadi lestari dengan konservasi.
         Faperta IPB. Bogor.

More Related Content

What's hot

Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)usmansipil
 
Pendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloPendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloSyarifah Nisa
 
Laporan Karya Ilmiah : Banjir Jakarta
Laporan Karya Ilmiah : Banjir JakartaLaporan Karya Ilmiah : Banjir Jakarta
Laporan Karya Ilmiah : Banjir JakartaTaofik Dinata
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalEthelbert Phanias
 
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...robert peranginangin
 
Sce3110 soalan struktur_dan_esey2
Sce3110 soalan struktur_dan_esey2Sce3110 soalan struktur_dan_esey2
Sce3110 soalan struktur_dan_esey2anandhavalli
 
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Biotani & Bahari Indonesia
 
Jakarta floods (faza)
Jakarta floods (faza)Jakarta floods (faza)
Jakarta floods (faza)fazas
 
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjirPencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjirYogos Lee
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
Masalah air dan solusi
Masalah air dan solusiMasalah air dan solusi
Masalah air dan solusiPuji Lestari
 
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)Kiki Reski
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirRosminar
 
alam sekitar
alam sekitar alam sekitar
alam sekitar Aziz Mus
 

What's hot (20)

Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
 
Pendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloPendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan solo
 
SDA (Air) Presentasi
SDA (Air) PresentasiSDA (Air) Presentasi
SDA (Air) Presentasi
 
Modul penuh hidrologi
Modul penuh   hidrologiModul penuh   hidrologi
Modul penuh hidrologi
 
Laporan Karya Ilmiah : Banjir Jakarta
Laporan Karya Ilmiah : Banjir JakartaLaporan Karya Ilmiah : Banjir Jakarta
Laporan Karya Ilmiah : Banjir Jakarta
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
 
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
 
Sce3110 soalan struktur_dan_esey2
Sce3110 soalan struktur_dan_esey2Sce3110 soalan struktur_dan_esey2
Sce3110 soalan struktur_dan_esey2
 
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
Air selintas info di nusantara pada Hari Air Sedunia, 220317
 
Jakarta floods (faza)
Jakarta floods (faza)Jakarta floods (faza)
Jakarta floods (faza)
 
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjirPencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Psda sumber daya air
Psda sumber daya airPsda sumber daya air
Psda sumber daya air
 
Masalah air dan solusi
Masalah air dan solusiMasalah air dan solusi
Masalah air dan solusi
 
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
Groundwater : Global Assesment and Scale (Integrated Water Resource Management)
 
Makalah geo banjir
Makalah geo banjirMakalah geo banjir
Makalah geo banjir
 
EKOHIDROLOGI.docx
EKOHIDROLOGI.docxEKOHIDROLOGI.docx
EKOHIDROLOGI.docx
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang Banjir
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
alam sekitar
alam sekitar alam sekitar
alam sekitar
 

Viewers also liked

Grafica de gantt
Grafica de ganttGrafica de gantt
Grafica de ganttzol963
 
عرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فان
عرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فانعرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فان
عرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فانalshehabcontracting&trade co.
 
En Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos Viviendo
En Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos ViviendoEn Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos Viviendo
En Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos Viviendoguestd40ca7
 
Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012
Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012
Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012Portal Voluntários Online
 
Aradul meu - Despre Bloguri
Aradul meu - Despre BloguriAradul meu - Despre Bloguri
Aradul meu - Despre BloguriOana Nicoleta
 
2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 e
2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 e2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 e
2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 eO Ciclista
 
Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"
Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"
Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"Natalya Bekker
 
Infochief it management series version 2012
Infochief it management series version 2012Infochief it management series version 2012
Infochief it management series version 2012INFOCHIEF institute
 
Funcionamento da biblioteca
Funcionamento da  bibliotecaFuncionamento da  biblioteca
Funcionamento da bibliotecaCsar78
 
Brico intermitente en los retrovisores
Brico intermitente en los retrovisoresBrico intermitente en los retrovisores
Brico intermitente en los retrovisoresdaxiel
 
Case study FACT-Finder w Morele.net
Case study FACT-Finder w Morele.netCase study FACT-Finder w Morele.net
Case study FACT-Finder w Morele.netJustyna Skorupska
 
Advisory on deferred action for dreamers
Advisory on deferred action for dreamersAdvisory on deferred action for dreamers
Advisory on deferred action for dreamersbtlawgroup
 

Viewers also liked (20)

Grafica de gantt
Grafica de ganttGrafica de gantt
Grafica de gantt
 
Lugares
LugaresLugares
Lugares
 
عرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فان
عرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فانعرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فان
عرض تقديمى للسيارة الحديثة 3 عجلات فان
 
En Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos Viviendo
En Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos ViviendoEn Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos Viviendo
En Estos Tiempos Tan DifíCiles Que Estamos Viviendo
 
Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012
Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012
Apresentação - Oficina para Elaboração de Projetos 2012
 
Aradul meu - Despre Bloguri
Aradul meu - Despre BloguriAradul meu - Despre Bloguri
Aradul meu - Despre Bloguri
 
2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 e
2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 e2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 e
2013 11-29 - escrever é - grupo anita - 8 e
 
Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"
Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"
Знакомим родителей с курсом "Основы религиозных культур и светской этики"
 
Apresentação
ApresentaçãoApresentação
Apresentação
 
Infochief it management series version 2012
Infochief it management series version 2012Infochief it management series version 2012
Infochief it management series version 2012
 
Hr тренды 2012
Hr тренды 2012Hr тренды 2012
Hr тренды 2012
 
Slideshow Twitter Anmeldung
Slideshow Twitter AnmeldungSlideshow Twitter Anmeldung
Slideshow Twitter Anmeldung
 
Funcionamento da biblioteca
Funcionamento da  bibliotecaFuncionamento da  biblioteca
Funcionamento da biblioteca
 
Brico intermitente en los retrovisores
Brico intermitente en los retrovisoresBrico intermitente en los retrovisores
Brico intermitente en los retrovisores
 
La inocencia de los niños (nurham) copia
La inocencia de los niños (nurham)   copiaLa inocencia de los niños (nurham)   copia
La inocencia de los niños (nurham) copia
 
Bαλταδώρειο
BαλταδώρειοBαλταδώρειο
Bαλταδώρειο
 
Case study FACT-Finder w Morele.net
Case study FACT-Finder w Morele.netCase study FACT-Finder w Morele.net
Case study FACT-Finder w Morele.net
 
Test Cerebral
Test CerebralTest Cerebral
Test Cerebral
 
Advisory on deferred action for dreamers
Advisory on deferred action for dreamersAdvisory on deferred action for dreamers
Advisory on deferred action for dreamers
 
Gestão de Projetos 2012 - Módulo 1
Gestão de Projetos 2012 - Módulo 1Gestão de Projetos 2012 - Módulo 1
Gestão de Projetos 2012 - Módulo 1
 

Similar to Makalah vigita

Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Luhur Moekti Prayogo
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airAndrew Hutabarat
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
 
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfmateri kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfvandamustika
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
 
Desertifikasi
DesertifikasiDesertifikasi
Desertifikasidwi sekti
 
Tugas psda1 kelompok 3 a2
Tugas psda1   kelompok 3 a2Tugas psda1   kelompok 3 a2
Tugas psda1 kelompok 3 a2Aswar Amiruddin
 
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIRTUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIRIslamic Photography
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDadang Setiawan
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...Analyst of Water Resources Management
 
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirEkodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirKomarudin Muhamad Zaelani
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanWayan Susanto
 

Similar to Makalah vigita (20)

Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan air
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfmateri kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Usle
UsleUsle
Usle
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Desertifikasi
DesertifikasiDesertifikasi
Desertifikasi
 
Tugas psda1 kelompok 3 a2
Tugas psda1   kelompok 3 a2Tugas psda1   kelompok 3 a2
Tugas psda1 kelompok 3 a2
 
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIRTUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
 
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirEkodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayan
 

More from Nurul Aulia

Presentasi vigita
Presentasi vigitaPresentasi vigita
Presentasi vigitaNurul Aulia
 
Presentasi triani
Presentasi trianiPresentasi triani
Presentasi trianiNurul Aulia
 
Bidadariku annisa
Bidadariku annisaBidadariku annisa
Bidadariku annisaNurul Aulia
 
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   11. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1Nurul Aulia
 
Adsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiAdsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiNurul Aulia
 
Presentasi ruliana
Presentasi rulianaPresentasi ruliana
Presentasi rulianaNurul Aulia
 
Presentasi intan
Presentasi intanPresentasi intan
Presentasi intanNurul Aulia
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferNurul Aulia
 
Tanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamTanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamNurul Aulia
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanNurul Aulia
 
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustinaNurul Aulia
 
Dan kemudian...hening
Dan kemudian...heningDan kemudian...hening
Dan kemudian...heningNurul Aulia
 

More from Nurul Aulia (20)

Presentasi vigita
Presentasi vigitaPresentasi vigita
Presentasi vigita
 
Presentasi triani
Presentasi trianiPresentasi triani
Presentasi triani
 
Bidadariku annisa
Bidadariku annisaBidadariku annisa
Bidadariku annisa
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   11. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
 
Aktivitas air
Aktivitas airAktivitas air
Aktivitas air
 
Adsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiAdsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsi
 
Kekuatan tanah
Kekuatan tanahKekuatan tanah
Kekuatan tanah
 
Presentasi eca
Presentasi ecaPresentasi eca
Presentasi eca
 
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
 
Presentasi ruliana
Presentasi rulianaPresentasi ruliana
Presentasi ruliana
 
Makalah intan
Makalah intanMakalah intan
Makalah intan
 
Presentasi intan
Presentasi intanPresentasi intan
Presentasi intan
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Tanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamTanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanam
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahan
 
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
 
Dan kemudian...hening
Dan kemudian...heningDan kemudian...hening
Dan kemudian...hening
 

Makalah vigita

  • 1. MAKALAH TEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR SEDIMENTASI Oleh: VIGITA NIM A1H007032 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWTyang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas terstruktur Teknik Pengawetan Tanah dan Airyang berjudul ”Sedimentasi”. Tanpa adanya bantuan dan dorongan serta petunjuk dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadarimakalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca. Purwokerto, 06 Juni 2012 Penyusun
  • 3. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai daerah tropis, erosi tanah oleh air merupakan bentuk degradasi tanah yang sangat dominan. Praktik deforestarisasi merupakan penyebab utamanya baik di hutan produksi ataupun di hutan rakyat, yang menyebabkan terjadinya kerusakan hutan dan lahan. Di samping itu, praktek usaha tani yang keliru di daerah hulu yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah konservasi akan menyebabkan terjadinya kemerosotan sumberdaya lahan yang akan berakibat semakin luasnya lahan kritis. Hal ini terbukti pada tahun 1990-an luas lahan kritis di Indonesia 13,18 juta hektar, namun sekarang diperkirakan mencapai 23,24 juta hektar, sebagian besar berada di luar kawasan hutan (65%) yaitu di lahan milik rakyat dengan pemanfaatan yang sekedarnya atau bahkan cenderung diterlantarkan. Keadaan ini justru akan membawa dampak lahan semakin kritis dan kekeringan panjang terjadi dimusim kemarau. Arti tanah dan air bagi semua makluk hidup mempunyai peranan penting dalam kehidupannya sejak diciptakan di planet bumi ini. Sejarah mencatat bahwa perjalanan peradaban manusia yang dimulai sejak manusia purba sampai saat ini selalu berada dekat dengan air atau sumber air. Essensi tanah dan air bagi manusia menyebabkan munculnya adaptasi dan budaya yang berkaitan dengan hal tersebut. Di negara kita dan juga beberapa negara lain, air mempunyai nilai agama, budaya, sosial, ekonomi dan bahkan politik. Begitu eratnya ikatan masyarakat dengan tanah dan air, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi untuk mempertahan keberadaannya sehingga tetap terpeliharanya komponen utama bagi kehidupan manusia tersebut tetap terpelihara. Erosi, kekurangan air dan unsur hara adalah masalah yg paling serius di daerah lahan kering. Paket-paket teknologi untuk mananggulangi masalah- masalah tersebut juga sudah banyak, akan tetapi kurang optimal dimanfaatkan karena tidak begitu signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani daerah
  • 4. lahan kering. Memang perlu kesabaran dalam pengelolaan daerah lahan kering, karena meningkatkan produktivitas lahan di daerah lahan kering yang kondisi lahannya sebagian besar kritis dan potensial kritis tidaklah mudah. Produksi pertanian, perikanan dan penggunaan sumberdaya alam yang berkaitan dengan air akan menurun. Upaya pencegahan erosi dan sedimentasi dapat dilakukan dengan perbaikan pola penggunaan lahan dan melakukan usaha konservasi tanah dan air. Upaya ini umumnya masih dilakukan parsial terutama karena aktivitas ini masih dihitung sebagai biaya sosial dan bukan sebagai aktivitas ekonomi yang menguntungkan. Untuk itu perlu dikembangkan pendekatan tindakan pengendalian erosi dalam rangka konservasi tanah dan air untuk pertanian berkelanjutan (Agus, 2002). Kegiatan yang secara siginifikan menyebabkan meningkatnya laju erosi tanah adalah pembukaan lahan, pembangunan sarana dan prasarana perkebunan dan penanaman. Kegiatan pembukaan lahan akan menyebabkan terjadinya peningkatan laju erosi maksimal sebesar 1014,28 % dari kondisi sebelumnya, kegiatan sarana dan prasarana akan meningkatkan laju erosi maksimal sebesar 66,88 % dan penanaman akan meningkatkan laju erosi maksimal sebesar 50,59 %. Dalam rangka menurunkan laju erosi maka perlu melaksanakan tindakan konservasi tanah dan air. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pembuatan teras sederhana atau teras berdasar lebar. Tindakan konservasi tanah ini akan dapat menurunkan laju erosi minimal 125.255 kali lebih kecil dari laju erosi sebelumnya. Konservasi tanah dan air merupakan cara konvensional yang cukup mampu menanggulangi masalah diatas. Dengan menerapkan sisitem konservasi tanah dan air diharapkan bisa menanggulangi erosi, menyediakan air dan meningkatkan kandungan hara dalam tanah serta menjadikan lahan tidak kritis lagi. Ada 3 metode dalam dalam melakukan konservasi tanah dan air yaitu metode fisik dengan pegolahan tanahnya, metode vegetatif dengan memanfaatkan vegetasi dan tanaman untuk mengurangi erosi dan penyediaan air serta metode kimia yaitu memanfaatkan bahan-bahan kimia untuk mengawetkan tanah.
  • 5. B. Tujuan 1. Mengetahui pengertian sedimentasi. 2. Mengetahui macam-macamsedimentasi. 3. Mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhisedimentasi.
  • 6. II. ISI Erosi dan sedimentasi merupakan proses terlepasnya butiran tanah dari induknya di suatu tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air atau angin, kemudian diikuti dengan pengendapan material yang terdapat ditempat lain. Terjadinya erosi dan sedimentasi tergantung dari beberapa faktor yaitu karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal, dampak dari erosi tanah dapat menyebabkan sedimentasi disungai sehingga dapat mengurangi daya tampung sungai. Sejumlah bahan erosi yang dapat mengalami secara penuh dari sumbernya hingga mencapai titik kontrol dinamakan hasil sedimen (sediment yield). Hasil sedimen tersebut dinyatakan dalam satuan berat (ton) atau satuan volume (m3) dan juga merupakan fungsi luas daerah pengaliran. Dapat juga dikatakan hasil sedimen adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Dalam rangka pembangunan pertanian berkelanjutan, maka pengelolaan lahan harus menerapkan suatu teknologi yang berwawasan konservasi. Suatu teknologi pengelolaan lahan yang dapat mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan bilamana memiliki ciri seperti dapat meningkatkan pendapatan petani, komoditi yang diusahakan sesuai dengan kondisi biofisik lahan dan dapat diterima oleh pasar, tidak mengakibatkan degradasi lahan karena laju erosi kecil, dan teknologi tersebut dapat diterapkan oleh masyarakat (Sinukaban, 1994). Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Pelapukan mekanik dan kimiawi batuan, pelapukan fisik atau kimia biasanya disebabkan oleh terjadinya fluktuasi suhu. Pada saat dingin batuan akan mengkerut sedangkan ketika panas akan mengembang, apabila hal ini terjadi berulang kali lama kelamaan batuan ini akan mengalami lapuk sedikit demi sedikit. Pelapukan kimiawi terjadi karena adanya perubahan struktur kimiawi batuan yang disebabkan oleh beberapa faktor
  • 7. diantaranya air hujan misalnya seperti besi yang berkarat karena air hujan. Pelapukan biologis, melalui bantuan organisme misalnya akar tanaman yang mampu memecah batuan atau hewan yang mampu melubangi batuan. Batuan yang berasaldarihasilrombakanberbagaijenisbatuanadalahbatuansedimen.Batuansedime niniterbentukdengan proses pertamatentunyaadalahpecahnyaatauterabrasinyabatuansumber yangkemudianhasilpecahannyatertransportasidanmengendap di suatu area tertentu. proses-prosestersebuttelahlazimdisebutsebagai proses-proses sedimentasi. Proses sedimentasipadabatuansedimenklastikterdiridari 2 proses, yakni proses sedimentasisecaramekanikdan proses sedimentasisecarakimiawi. Proses sedimentasisecaramekanikmerupakan proses dimanabutir- butirsedimentertransportasihinggadiendapkan di suatutempat. Gambar 1.GambarSedimentasi Proses inidipengaruhiolehbanyakhaldariluar. Transportasibutir- butirsedimendapatdipengaruhioleh air, gravitasi, angin, danes.Dalamcairan, terdapatduamacamaliran,yakni laminar (yang tidakmenghasilkantransportasibutir- butirsedimen) dan turbulent (yangmenghasilkantransportasidanpengendapanbutir- butirsedimen).Arusturbuleninimembuatpartikelataubutiran- butiransedimenmengendapsecarasuspensi, sehinggabutiran-butiran yang diendapkanmerupakanbutiransedimenberbutirhalus (pasirhinggalempung). Proses sedimentasi yang dipengaruhiolehgravitasidibagimenjadi 4, yakni yang dipengaruhioleharusturbidit, grain flows, aliransedimencair, dandebris flows.
  • 8. Arusturbiditdipengaruhiolehaliran air danjugagravitasi.Ciriutamapengendapanoleharusiniadalahbutiranlebihkasarakanbe rada di bagianbawahpengendapandansemakinhaluskebagianataspengendapan. Grain flowsbiasanyaterjadisaatsedimen yang memilikikemasdan sorting yang sangat baikjatuhpada slope di bawahgravitasi. Biasanyasedimennyamembentuk reverse grading. Liquified sediment flowsmerupakanhasildari proses liquefaction. Sedangkandebris flows, volume sedimenmelebihi volume ar, danmenyebabkanalirandenganviskositastinggi. Dengansedikitturbulens, sortingdaripartikelmengecildanakhirnyamenghasilkanendapandengan sorting buruk. Proses sedimentasisecarakimiawiterjadisaatpori-pori yang berisifluidamenembusataumengisipori-poribatuan. Hal inijugaberhubungandenganreaksi mineral padabatuantersebutterhadapcairan yangmasuktersebut.Berikutinimerupakanbeberapa proses kimiawidaridiagenesisbatuansedimenklastik, Dissolution (pelarutan), mineral melarutdanmembentukporositassekunder. Cementation (Sementasi), pengendapan mineral yang merupakan semen daribatuan, semen tersebut diendapkanpadasaat proses primer maupunsekunder. Authigenesis, munculnya mineral baru yang tumbuhpadapori- poribatuan.Recrystallization, perubahanstruktur Kristal, namunkompsisimineralnyatetapsama. Mineral yang biasaterkristalisasiadalahkalsit.Replacement, melarutnyasatu mineral yang kemudianterdapat mineral lain yang terbentukdanmenggantikan mineral tersebut.Compaction (kompaksi), bioturbation (bioturbasi), proses sedimentasiolehhewan (makhlukhidup).
  • 9. Gambar 2.ContohBatuansedimen Perbedaan relief akan menyebabkan perbedaan waktu dalam proses pembentukan tanah. Bahan induk batuan residual adalah batuan sisa pelapukan yang masih ditempat yang mengalami pelapukan lagi dan menjadi tanah ditempat itu juga. Bahan induk angkutan adalah hasil pelapukan batuan yang tersedimentasi ditempat lain kemudian menjadi batuan sedimentasi setelah itu. Jenis-jenisSedimentasi: a. LithougenusSedimen Sedimen yang berasaldarierosipantaidan material hasilerosidaerah up land. Material inidapatsampaikedasarlautmelalui proses mekanik, yaitutertransportoleharussungaidanatauaruslautdanakanterendapkanjikaenergitertransfo rkantelahmelemah. b. BiogeneuosSedimen Sedimen yang bersumberdarisisa-sisaorganisme yang hidupseperticangkangdanrangkabiota lautsertabahan-bahanorganik yang mengalamidekomposisi. c. HidreogenousSedimen Sedimen yang terbentukkarenaadanyareaksikimia di dalam air lautdanmembentuk partikel yang tidaklarutdalam air lautsehinggaakantenggelamkedasarlaut, sebagaicontohdansedimenjenisiniadalahmagnetit, phosphoritdanglaukonit. d. CosmogerousSedimen Sedimen yang berasaldariberbagaisumberdanmasukkelautmelaluijalur media udaraatauangin.Sedimenjenisinidapatbersumberdariluarangkasa, aktifitasgunungapiatau berbagaipartikeldarat yang terbawaangin. Sedangkanuntuktempat-tempatterjadinyasedimentasiadalah :
  • 10. a. Sedimentasisungai Pengendapan yang terjadi di sungaidisebutsedimen fluvial.Hasilpengendapaninibiasanya berupabatugiling, batugeser, pasir, kerikil, danlumpur yang menutupidasarsungai.Bahkanendapansungaiinisangatbaikdimanfaatkanuntukbahanbangunanata upengaspalanjalan.Olehkarenaitutidaksedikit orang yang bermatapencaharianmencaripasir, kerikil, ataubatuhasilendapanituuntukdijual. b. SedimentasiDanau Di danaujugabisaterjadiendapanbatuan.Hasilendapaninibiasanyadalambentuk delta lapisanbatukerikil, pasir, danlumpur. Proses pengendapan di danauinidisebutsedimenlimnis. c. SedimentasiDarat gugukpasir di pantaiberasaldaripasir yang terangkatkeudarapadawaktuombakmemecahdi pantailandai, laluditiupanginlautkearahdarat, sehinggamembentuktimbunanpasir yang tinggi. Contohnya, gugukpasirsepanjangpantai Barat Belanda yang menjaditanggullautnegaraitu.Di Indonesia gugukpasir yang menyerupai di Belandabisaditemukan di pantaiParangTritis Yogyakarta. d. SedimentasiLaut Sungai yang mengalirdenganmembawaberbagaijenisbatuanakhirnyabermuara di laut,sehingga di lautterjadi proses pengendapanbatuan yang paling besar. Hasilpengendapandilautinidisebutsedimenmarin.JenisSedimenLaut: SedimenTerigenPelagis HampirsemuasedimenTerigen di lingkunganpelagisterdiriatasmateri- materiyang berukuransangatkecil. Ada duacaramateritersebutsampaikelingkunganpelagis. Pertamadenganbantuanarusturbiditasdanalirangrafitasi.Keduamelaluigerakanesyaitumateriglasial yang dibawaolehbongkahaneskelautlepasdanmencair.SedimenBiogenikPelagisDenganmenggu nakanmikroskopterlihatbahwasedimenbiogenikterdiriatasberbagaistrukturhalusdanko mpleks.Kebanyakansedimenituberupasisa-sisafitoplanktondanzooplankton laut. Batuan sedimen merupakan suatu batuan yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi, baik secara mekanik maupun secara kimia dan organik. Proses mekanik atau fisik terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen- fragmen batuan. Faktor-faktor yang penting antara lain:
  • 11. a. Sumber material batuan sedimen: sifat dan komposisi batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh material-material asalnya. Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan waktu dan jarak transportasi, tergantung dari persentase mineral-mineral stabil dan nonstabil. b. Lingkungan pengendapan, secara umum lingkungan pengendapan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Lingkungan pengendapan darat, transisi, dan laut. Gambar 3. Gambar Lingkungan Pengendapan Laut c. Pengangkutan (transportasi), media transportasi dapat berupa air, angin dan es. Selama transportasi berlangsung, terjadi perubahan terutama sifat fisik material-material sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness. d. Pengendapan, terjadi bilamana arus atau gaya mulai menurun hingga berada dibawah titik daya angkutnya. e. Replacement dan Rekristalisasi Proses Replacement proses penggantian mineral oleh pelarutan-pelarutan kimia hingga terjadi mineral baru. Rekristalisasi adalah perubahan tau pengkristalan kembali mineral-mineral dalam batuan sedimen, akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang relatif rendah.
  • 12. f. Diagenesis adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan berlangsung, baik tekstur maupun komposisi mineral sedimen yang disebabkan oleh kimia dan fisika. g. Kompaksi terjadi karena adanya gaya berat atau gravitasi dari material-material sedimen sendiri, sehingga volume menjadi berkurang dan cairan yang mengisi pori-pori akan bermigrasi ke atas. h. Lithifikasi dan Sementasi, bila kompaksi meningkat terus menrus akan terjadi pengerasan terhadap material-material sedimen. Secara kimia dan organik terbentuk oleh proses-proses kimia dan kegiatan organisme. Sedimen kimia dan organik dapat terjadi pada kondisi darat, transisi dan lautan, seperti halnya dengan sedimen mekanik. Gambar 4. Zone Pengendapan Sedimentasimerupakanperistiwaturunnyapartikel-partikelpadat yang semulatersebarmeratadalamcairankarenaadanyagayaberatsetelahterjadipengendap ancairanjernihdapatdipisahkandanzatpadat yang menumpuk di dasarataubisadisebutdenganpengendapan. Selama proses sedimentasiberlangsungterdapattigagaya yang bekerja, yaitu: a. Gaya gravitasi
  • 13. Padagayaini, bertajenislarutanlebihkecildariberatjenispartikel, sehinggapartikellebihcepatmengendap. Fg = m. g b. Gaya dorong Gaya dorongterjadipadasaatlarutandipompakankedalamtabungklarifier. Gaya dorongdapatjugadilihatpadasaatmulaiturunnyapartikelpadatankarenaadanyagayagr avitasi, makafluidaakanmemberikangaya yang besarnyasamadenganberatpadatanitusendiri. Ap.V 2 .Cd. Fd 2 c. Gaya apungataumelayang Gaya apungterjadijikamassajenispartikellebihkecildarimassajenisfluida. Sehinggapartikelpadatanberadapadapermukaancairan. m. . g Fa p Sementaraitu, tindakanupayamenghentikanataumengurangisedimentasi di suatukawasantelukmisalnya, dapatdilakukandenganpengalihanalursungai yang diketahuisuplaimuatansedimendarisungaiitumengerahketeluktersebut.Dalamskala yang lebihluas, mitigasibencanakarenasedimentasidapatdilakukandenganpengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang merupakansumberutamamuatansedimen yang masukkeperairan. Faktor-faktor yang mempengaruhisedimentasiyaitu: musim, curahhujan, run off, tumbuh-tumbuhan, geologidansifattanahpermukaan, kemiringantanahdansungai, tatagunalahan. Strategi lainnya yang biasa dipergunakan dalam bidang pertanian yaitu: pertanian tanpa pengolahan tanah pengolahan tanah berkontur alur penahan angin (windbreak)
  • 14. rotasi tanaman penggunaan pupuk alami mengistirahatkan lahan Secara garis besar, teknik pengendalian erosi dibedakan menjadi dua, yaitu teknik konservasi mekanik dan vegetatif. Konservasi tanah secara mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan guna menekan erosi dan meningkatkan kemampuan tanah mendukung usahatani secara berkelanjutan. Pada prinsipnya konservasi mekanik dalam pengendalian erosi harus selalu diikuti oleh cara vegetatif, yaitu penggunaan tumbuhan/tanaman dan sisa-sisa tanaman/tumbuhan (misalnya mulsa dan pupuk hijau), serta penerapan pola tanam yang dapat menutup permukaan tanah sepanjang tahun. Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara mekanis tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik yang ditempuh bertujuan untuk memperlambat aliran permukaan dan menampung serta melanjutkan penyaluran aliran permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak merusak.
  • 15. III. PENUTUP Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Pelapukan mekanik dan kimiawi batuan, pelapukan fisik atau kimia biasanya disebabkan oleh terjadinya fluktuasi suhu. Pada saat dingin batuan akan mengkerut sedangkan ketika panas akan mengembang, apabila hal ini terjadi berulang kali lama kelamaan batuan ini akan mengalami lapuk sedikit demi sedikit. Pelapukan kimiawi terjadi karena adanya perubahan struktur kimiawi batuan yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya air hujan misalnya seperti besi yang berkarat karena air hujan. Pelapukan biologis, melalui bantuan organisme misalnya akar tanaman yang mampu memecah batuan atau hewan yang mampu melubangi batuan. Dari uraian sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat dirangkum dibawah ini : 1. Ada tigamacamgayadalam proses sedimentasi : - Gaya gravitasi - Gaya dorong - Gaya apungataumelayang 2. Faktor-faktor yang mempengaruhisedimentasi : - Musim :curahhujan, run off - Tumbuh-tumbuhan :rimbun, gersang - Geologidansifattanahpermukaan
  • 16. - Kemiringantanahdansungai - Tata gunalahan DAFTAR PUSTAKA Anonim. Teknologi Budidaya pada Sistem Usaha Tani Konservasi. Pedoman Umum Budidaya Pertanian di Lahan Pertanian. Agus, F., E. Surmaini, dan N. Sutrisno. 2002. Teknologi Hemat air dan Irigasi Suplemen Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Balitbang Pertanian Departemen Pertanian. Bogor Arsyad, Sitanala. 1989. Sedimentasi. IPB Press. Bogor Arsyad, S. 2000. Sedimentasi. IPB Press. Bogor. Critchley, W. and K. Siegert. 1991. Water Harvesting. A Manual for Design and Construction of Water Harvesting Schemes for Plant Production. FAO. Rome. Fahmuddin Agus dan Widianto (2004). Petunjuk Praktis Konservasi Tanah Pertanian Lahan Kering. Bogor: WORLD AGROFORESTRY CENTRE ICRAF Southeast Asia. Hal 59-60 Riri Fithriadi dkk (1997). Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering di Indonesia; Kumpulan Informasi. Bogor: Pusat Penyuluhan Kehutanan. Sudirja, R. 2008. Pengolahantanahdansedimentasi. Jurusan Ilmu Tanah dan Manajemen Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran. Bandung.
  • 17. Sinukaban, N. 1994. Membangun pertanian menjadi lestari dengan konservasi. Faperta IPB. Bogor.