SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
                                      Nomor : 1/I/XI/2012

Sekolah                   :    .............................
Kelas / Semester          :    VII (tujuh)/Semester 1
Mata Pelajaran            :    IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Alokasi waktu             :    4 X 40’

Standar Kompetensi        :    1.  Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam
                                   dengan menggunakan peralatan.
Kompetensi Dasar          :    1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta
                                   satuan-nya.

Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif Produk
    a. Mendefinisikan besaran dan satuan
    b. Menyebutkan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari
    c. Mengelompokkan macam-macam besaran dalam besaran pokok dan besaran turunan
Kognitif Proses
    a. Mencari informasi dari literature tentang macam besaran dan satuan
    b. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana
    c. Mampu menerapkan konversi satuan besaran turunan
Psikomotorik
    a. Menggunakan satuan international dalam pengukuran
Afektif
    a. Karakter : disiplin, perhatian, tekun, tanggung jawab dan teliti
    b. Keterampilan social : bertanya, menjawab dan presentasi
Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
    a. Disediakan LKS dan buku pegangan, siswa dapat mendefinisikan besaran dan satuan dengan
        benar
    b. Dihadapkan pada lingkungan sekitar, siswa dapat menyebutkan besaran-besaran fisika dalam
        kehidupan sehari-hari minimal 10 besaran
    c. Ditayangkan macam-macam besaran, siswa dapat mengelompokkan macam-macam besaran
        dalam besaran pokok dan besaran turunan dengan benar
Kognitif Proses
    a. Disediakan LKS, buku pegangan dan internet, siswa dapat menemukan sendiri tentang macam-
        macam besaran dan satuanya minimal 5 macam
    b. Disediakan beberapa alat ukur dengan skala yang berbeda, siswa dapat mengkonversi satuan
        panjang, massa dan waktu secara sederhana
Psikomotorik
    a. Disediakan beberapa alat ukur di laboratorium, siswa dapat menggunakan alat ukur sesuai
        dengan satuan internasional
Afektif
    a. Disediakan LKS, buku pegangan, internet dan alat-alat ukur di laboratorium, siswa dapat
        menunjukkan karakter disiplin , perhatian, tekun, dan teliti dalam mengikuti proses belajar
        mengajar
    b. Disediakan Laptop, LCD dan Papan tulis, siswa dapat melakukan presentasi dan Tanya jawab
        dengan baik
Materi Pembelajaran       : Besaran dan Satuan

    A. Pengertian Besaran

Pengertian Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan
mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu

    1. dapat diukur atau dihitung
    2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
    3. mempunyai satuan

Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan
sebagai besaran.

Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :

    1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran
       maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika
       karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
    2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
       diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika
       adalah Jumlah.

Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2

    1. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli
       fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s),
       Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok
       mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan
       (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak
       macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu.
       Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan
       mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung,
       mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.

Saat membahas bab Besaran dan Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu pengukuran.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang
ditetapkan sebagai satuan.

Pengertian Satuan

        Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan
yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu
pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w)
mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama
yaitu besaran turunan gaya. Untuk melihat berbagai rumus dalam bab besaran dan satuan silakan klik
http://alljabbar.files.wordpress.com/2008/03/01-besaran-dan-satuan.pdf

Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam

    1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran
       kecepatan, percepatan dan lain-lain.
    2. Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan
       dan lain-lain.

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah
membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran
merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui
pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala
peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.

Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Secara Langsung

         Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang
diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.

2. Secara tidak langsung

       Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai
besaran yang diukur.
Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :

       - alat ukur yang dipakai

       - aturan angka penting

       - posisi mata pengukuran (paralax)

Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat
digolongkan menjadi tiga golongan :

1. Keteledoran

       Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil
       menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak
       komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.

2. Kesalahan sistmatik

Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan
pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm

3. Kesalahan acak

Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),

Contoh :

                 - kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang

                 - pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana

                 - pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II
                 Newton.




Ketidakpastian pada Pengukuran

Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan
mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan
oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa
hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:

· Ketelitian (accuracy)

            adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai
            benar X0

· Kepekaan

            adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer
            memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter

· Ketepatan (precision)

            adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.

· Presisi

            berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah
            angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.

· Akurasi

            yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.

            Ketelitian alat ukur panjang

1. Mistar : 1 mm

            Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat
            untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.




            Panjang benda melebihi 8,7 cm

            Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm

            Hasil pengukuran panjang 8,75 cm

            Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
2. Jangka Sorong : 0,1 mm

          Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang
          tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius
          yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.

          Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian
          dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm




Contoh:




       Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada gambar,
maka panjang benda:

Skala Utama = 26 mm

Skala nonius 0,5 mm

Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm

3. Mikrometer sekrup 0,01 mm




Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki
dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung
luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali,
maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu
bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga
kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga.
Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).

Cara meningkatkan ketelitian antara lain:

1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar

2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi

3. Melakukan pengukuran berkali-kali

Pengukuran dengan jangka sorong




Cara menentukan / mebaca jangka sorong:

    1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah 2,1 cm dan 2,2
       cm.
    2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5, jadi x = 2,1 cm + 5
       x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal)


Karena ketidakpastian      jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal), maka
hasilpengukuran jangka sorong :
Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup




   1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
   2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.

X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)


Ketidakpastian     mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm


Jadi hasil pengukurannya

Metode Pembelajaran        :   Model
                               -   Direct Instruction (DI)
                               -   Cooperative Learning
                               Metode
                               -   Diskusi kelompok
                               -   Eksperimen

Langkah-langkah Kegiatan
                                       PERTEMUAN PERTAMA

a. Kegiatan Pendahuluan
   . Motivasi dan apersepsi
      - Apakah semua gejala alam termasuk ke dalam besaran?
      - Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?
   . Prasyarat pengetahuan
      - Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?
      - Apakah Satuan Internasional?
   . Pra eksperimen
- Berhati-hatilah dalam membaca skala mistar.

b. Kegiatan Inti
        Eksplorasi
          Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
          o Menjelaskan pengertian besaran dan satuan
          o melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
              materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
              belajar dari aneka sumber;
          o menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
              belajar lain;
          o memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
              guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
          o melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
          o memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan
              secara Disiplin ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility ) serta memiliki
              ketelitian ( carefulness)
          o

        Elaborasi
          Dalam kegiatan elaborasi, guru:
          o membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
              tertentu yang bermakna;
          o memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
              memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
          o Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
          o Secara kelompok, peserta didik mendiskusikan pengertian besaran dan klasifikasinya,
              kemudian membuat kesimpulan sementara dan anggota masing-masing kelompok meng-
              komunikasikannya.
          o Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
          o Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar meja guru dengan
              jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.
          o Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang dan lebar meja guru
              dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.
          o memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
              bertindak tanpa rasa takut;
          o memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
          o memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
              belajar;
          o memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
              maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
          o memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
          o memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
              dihasilkan;
o   memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
              rasa percaya diri peserta didik.

        Konfirmasi
          Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
          o memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
             maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
          o memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
             berbagai sumber,
          o memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
             yang telah dilakukan,
          o memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
             mencapai kompetensi dasar:
              berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
                didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
              membantu menyelesaikan masalah;
              memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
              memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
              memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
                aktif.

c. Kegiatan Penutup
          Dalam kegiatan penutup, guru:
           o bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
              pelajaran;
           o melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
              konsisten dan terprogram;
           o memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
           o merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
              pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
              kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

                                      PERTEMUAN KEDUA
a. Kegiatan Pendahuluan
   . Motivasi dan apersepsi
      Secara klasikal guru memberi pertanyaan; apakah manfaat Satuan Internasional?
   . Prasyarat pengetahuan
      Peserta didik diminta untuk menyebutkan satuan untuk besaran panjang, waktu dan massa.

b. Kegiatan Inti
        Eksplorasi
          Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
o   Guru memberikan informasi cara mengkonversikan satuan dengan memakai tangga
             konversi dimana setiap kali turun 1 anak tangga dikali 10, sedangkan jika naik dibagi 10.
         o   melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
             materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
             belajar dari aneka sumber;
         o   menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
             belajar lain;
         o   memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
             guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
         o   melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
         o   memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

        Elaborasi
         Dalam kegiatan elaborasi, guru:
         o Melalui diskusi kelas, guru memberikan informasi tentang Satuan Internasional dari
             besaran pokok dan besaran turunan.
         o Melalui diskusi kelompok, peserta didik diberi tugas untuk menuliskan beberapa contoh
             penyajian hasil pengukuran, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan
             Internasional.
         o Guru memberikan contoh soal latihan cara mengkonversi satuan panjang dengan
             menggunakan tangga konversi.
         o Peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa hasil pengukuran yang biasa mereka
             temui dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan
             Internasional.

        Konfirmasi
          Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
         o   Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
         o   Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
             penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup
          Dalam kegiatan penutup, guru:
           o Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
           o Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal tentang besaran dan satuan

Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu
b. Buku kerja
c. Lingkungan sekitar
d. Alat ukur
e. Internet
Penilaian :(Lengkap Terlampir)
                                              Teknik     Bentuk
  Indikator Pencapaian Kompetensi            Penilaia   Instrume            Instrumen/ Soal
                                                n           n
 Kognitif Produk :                           Tes        Tes PG      Pasangan besaran fisika yang
  - Mendefinisikan besaran dan satuan        tertulis               benar … .
  - Menyebutkan besaran- besaran                                    a. berat dan kilogram
 fisika dalam kehidupan sehari-hari                                 b. kecepatan dan kg/jam
                                                                    c. usaha dan joule sekon
  - Mengelompokkan dalam besaran                                    d. massa dan newton
    pokok dan besaran turunan.
                                             Tes        Tes Isian   Panjang meja 100 cm setara
 Kognitif Proses :
  - Mencari informasi dari literatur         Tertulis               dengan
    tentang macam besaran dan satuan                                … m dan massa 100 gram setara
  - Mengkonversi satuan panjang,                                    dengan … kg
    massa, dan waktu secara sederhana
  - Mampu menerapkan konversi
    satuan besaran turunan
 Psikomotorik :                              Tes        Uji
  - Menggunakan satuan internasional                                Tunjukkan satuan panjang dalam
                                             Kinerja    Petik       SI yang terdapat pada skala metlyn
    dalam pengukuran
 Afektif :
  - Karakter : disiplin, perhatian, tekun,   Lembar     Skala       Terlampir
 tanggung jawab, teliti                      Penga-     Sikap
  - Keterampilan sosial :bertanya,           matan
    menjawab, presentasi




               Mengetahui,                              …..,…………………… 20 …….
     Kepala SMP/MTs ……………                               Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam




     (__________________________)                       (_______________________)
     NIP/NIK :                                          NIP/NIK :

More Related Content

What's hot

Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanJun Hidayat
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran1000 guru
 
2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensiDanang Pc
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianRezky Amaliah
 
Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)
Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)
Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)Mukti Ali
 
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuranDaeng Makassar
 
alat ukur besaran dan satuan
alat ukur besaran dan satuanalat ukur besaran dan satuan
alat ukur besaran dan satuanwinda yani
 
Penuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarPenuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarHelvyEffendi
 
Fisika pengukuran mekanik
Fisika pengukuran mekanikFisika pengukuran mekanik
Fisika pengukuran mekanikYuli Riskianto
 
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURANSAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURANMuhammad Amirul
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Arif Wicaksono
 

What's hot (19)

Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
 
Fisika XI SMA/MAN
Fisika XI SMA/MANFisika XI SMA/MAN
Fisika XI SMA/MAN
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)
Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)
Penuntun Praktikum Fisika Dasar Umum (Prodi Pendidikan Biologi)
 
Bab ii adi
Bab ii adiBab ii adi
Bab ii adi
 
Modul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranModul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuran
 
Rpp besaran satuan
Rpp besaran satuanRpp besaran satuan
Rpp besaran satuan
 
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
 
alat ukur besaran dan satuan
alat ukur besaran dan satuanalat ukur besaran dan satuan
alat ukur besaran dan satuan
 
Penuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarPenuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasar
 
Alat ukur 2
Alat ukur 2Alat ukur 2
Alat ukur 2
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
 
Fisika pengukuran mekanik
Fisika pengukuran mekanikFisika pengukuran mekanik
Fisika pengukuran mekanik
 
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURANSAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
 

Viewers also liked

Rpp pngukuran dg kinestesis
Rpp pngukuran dg kinestesisRpp pngukuran dg kinestesis
Rpp pngukuran dg kinestesisNuryaningsih -
 
Adaptasi dan seleksi mh 1
Adaptasi dan seleksi mh 1Adaptasi dan seleksi mh 1
Adaptasi dan seleksi mh 1Sugeng Pamudji
 
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4Nuryaningsih -
 
Adaptasi morfologi pada hewan
Adaptasi morfologi pada hewanAdaptasi morfologi pada hewan
Adaptasi morfologi pada hewanYudi Rahmanda
 
Adaptasi dan seleksi makhluk hidup
Adaptasi dan seleksi makhluk hidupAdaptasi dan seleksi makhluk hidup
Adaptasi dan seleksi makhluk hidupSugeng Pamudji
 
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4Nuryaningsih -
 
Jenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burungJenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burungWarnet Raha
 
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinyaBerbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinyaAay' Oey
 
1. rpp sistem ekskresi
1. rpp  sistem ekskresi1. rpp  sistem ekskresi
1. rpp sistem ekskresiSugeng Pamudji
 
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rppNuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rppNuryaningsih -
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mhSugeng Pamudji
 
Rpp ipa 9 1 1617
Rpp ipa 9 1 1617Rpp ipa 9 1 1617
Rpp ipa 9 1 1617Desty Erni
 

Viewers also liked (16)

Rpp pngukuran dg kinestesis
Rpp pngukuran dg kinestesisRpp pngukuran dg kinestesis
Rpp pngukuran dg kinestesis
 
Adaptasi dan seleksi mh 1
Adaptasi dan seleksi mh 1Adaptasi dan seleksi mh 1
Adaptasi dan seleksi mh 1
 
Sistem gerak man
Sistem gerak manSistem gerak man
Sistem gerak man
 
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
 
Adaptasi morfologi pada hewan
Adaptasi morfologi pada hewanAdaptasi morfologi pada hewan
Adaptasi morfologi pada hewan
 
Adaptasi dan seleksi makhluk hidup
Adaptasi dan seleksi makhluk hidupAdaptasi dan seleksi makhluk hidup
Adaptasi dan seleksi makhluk hidup
 
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
Rpp supervisi ipa fis muh 8 kd 3.4
 
Jenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burungJenis jenis kaki burung
Jenis jenis kaki burung
 
Gaya
GayaGaya
Gaya
 
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinyaBerbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
Berbagai bentuk paruh dan kaki unggas serta fungsinya
 
1. rpp sistem ekskresi
1. rpp  sistem ekskresi1. rpp  sistem ekskresi
1. rpp sistem ekskresi
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rppNuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rpp
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh
 
Rpp kelas 9 ganjil
Rpp kelas 9 ganjilRpp kelas 9 ganjil
Rpp kelas 9 ganjil
 
Rpp ipa 9 1 1617
Rpp ipa 9 1 1617Rpp ipa 9 1 1617
Rpp ipa 9 1 1617
 

Similar to OPTIMALKAN IPA

rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangil1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangilgud_din
 
1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 jeRiyand Say
 
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerangModul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerangAndhikaHartanty
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
besaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.pptbesaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.pptWidiya26
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdfAgusHidayat69
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanbilly ferdian
 
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13Mawar Hitam
 
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptxMedia Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptxRamliAzhari1
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfAgathaHaselvin
 
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Febri Susanti
 

Similar to OPTIMALKAN IPA (20)

rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangil1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangil
 
PENGUKURAN
PENGUKURANPENGUKURAN
PENGUKURAN
 
1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je
 
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerangModul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
Modul ipa kelas 7a smp benteng betawi tangerang
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
besaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.pptbesaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.ppt
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuan
 
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
 
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptxMedia Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 
Rpp (besaran dan satuan)
Rpp (besaran dan satuan)Rpp (besaran dan satuan)
Rpp (besaran dan satuan)
 
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1
 
besaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.pptbesaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.ppt
 
Modul media-pemb
Modul media-pembModul media-pemb
Modul media-pemb
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 

More from Nuryaningsih -

More from Nuryaningsih - (7)

PPT MABAR AH.pptx
PPT MABAR AH.pptxPPT MABAR AH.pptx
PPT MABAR AH.pptx
 
Rpp ogan sel pertemuan kelima nuryaningsih
Rpp ogan sel pertemuan kelima nuryaningsihRpp ogan sel pertemuan kelima nuryaningsih
Rpp ogan sel pertemuan kelima nuryaningsih
 
Siklus ca co3
Siklus ca co3Siklus ca co3
Siklus ca co3
 
Dongeng sang guru durna
Dongeng sang guru durnaDongeng sang guru durna
Dongeng sang guru durna
 
Gambar neuron
Gambar neuronGambar neuron
Gambar neuron
 
Sist transport prest
Sist transport prestSist transport prest
Sist transport prest
 
Bioteknologi. prest
Bioteknologi. prestBioteknologi. prest
Bioteknologi. prest
 

OPTIMALKAN IPA

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nomor : 1/I/XI/2012 Sekolah : ............................. Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 1 Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Alokasi waktu : 4 X 40’ Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan-nya. Indikator Pencapaian Kompetensi Kognitif Produk a. Mendefinisikan besaran dan satuan b. Menyebutkan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari c. Mengelompokkan macam-macam besaran dalam besaran pokok dan besaran turunan Kognitif Proses a. Mencari informasi dari literature tentang macam besaran dan satuan b. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana c. Mampu menerapkan konversi satuan besaran turunan Psikomotorik a. Menggunakan satuan international dalam pengukuran Afektif a. Karakter : disiplin, perhatian, tekun, tanggung jawab dan teliti b. Keterampilan social : bertanya, menjawab dan presentasi Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk a. Disediakan LKS dan buku pegangan, siswa dapat mendefinisikan besaran dan satuan dengan benar b. Dihadapkan pada lingkungan sekitar, siswa dapat menyebutkan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari minimal 10 besaran c. Ditayangkan macam-macam besaran, siswa dapat mengelompokkan macam-macam besaran dalam besaran pokok dan besaran turunan dengan benar Kognitif Proses a. Disediakan LKS, buku pegangan dan internet, siswa dapat menemukan sendiri tentang macam- macam besaran dan satuanya minimal 5 macam b. Disediakan beberapa alat ukur dengan skala yang berbeda, siswa dapat mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana
  • 2. Psikomotorik a. Disediakan beberapa alat ukur di laboratorium, siswa dapat menggunakan alat ukur sesuai dengan satuan internasional Afektif a. Disediakan LKS, buku pegangan, internet dan alat-alat ukur di laboratorium, siswa dapat menunjukkan karakter disiplin , perhatian, tekun, dan teliti dalam mengikuti proses belajar mengajar b. Disediakan Laptop, LCD dan Papan tulis, siswa dapat melakukan presentasi dan Tanya jawab dengan baik Materi Pembelajaran : Besaran dan Satuan A. Pengertian Besaran Pengertian Besaran Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu 1. dapat diukur atau dihitung 2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai 3. mempunyai satuan Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : 1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. 2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah. Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2 1. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
  • 3. 2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. Saat membahas bab Besaran dan Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Pengertian Satuan Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya. Untuk melihat berbagai rumus dalam bab besaran dan satuan silakan klik http://alljabbar.files.wordpress.com/2008/03/01-besaran-dan-satuan.pdf Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam 1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain. 2. Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Secara Langsung Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan. 2. Secara tidak langsung Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.
  • 4. Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain : - alat ukur yang dipakai - aturan angka penting - posisi mata pengukuran (paralax) Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan : 1. Keteledoran Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil. 2. Kesalahan sistmatik Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm 3. Kesalahan acak Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif), Contoh : - kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang - pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana - pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton. Ketidakpastian pada Pengukuran Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
  • 5. Beberapa istilah dalam pengukuran: · Ketelitian (accuracy) adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0 · Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter · Ketepatan (precision) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. · Presisi berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran. · Akurasi yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya. Ketelitian alat ukur panjang 1. Mistar : 1 mm Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil. Panjang benda melebihi 8,7 cm Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm Hasil pengukuran panjang 8,75 cm Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
  • 6. 2. Jangka Sorong : 0,1 mm Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm. Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm Contoh: Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada gambar, maka panjang benda: Skala Utama = 26 mm Skala nonius 0,5 mm Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm 3. Mikrometer sekrup 0,01 mm Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung
  • 7. luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX). Cara meningkatkan ketelitian antara lain: 1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar 2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi 3. Melakukan pengukuran berkali-kali Pengukuran dengan jangka sorong Cara menentukan / mebaca jangka sorong: 1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah 2,1 cm dan 2,2 cm. 2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5, jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal) Karena ketidakpastian jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasilpengukuran jangka sorong :
  • 8. Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup 1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih. 2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama. X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal) Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm Jadi hasil pengukurannya Metode Pembelajaran : Model - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning Metode - Diskusi kelompok - Eksperimen Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah semua gejala alam termasuk ke dalam besaran? - Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan? - Apakah Satuan Internasional? . Pra eksperimen
  • 9. - Berhati-hatilah dalam membaca skala mistar. b. Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: o Menjelaskan pengertian besaran dan satuan o melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; o menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; o memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; o melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan o memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan secara Disiplin ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility ) serta memiliki ketelitian ( carefulness) o  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: o membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; o memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; o Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. o Secara kelompok, peserta didik mendiskusikan pengertian besaran dan klasifikasinya, kemudian membuat kesimpulan sementara dan anggota masing-masing kelompok meng- komunikasikannya. o Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. o Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik. o Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik. o memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; o memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; o memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; o memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; o memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; o memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
  • 10. o memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: o memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, o memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, o memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, o memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;  membantu menyelesaikan masalah;  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. c. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: o bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; o melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; o memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; o merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi Secara klasikal guru memberi pertanyaan; apakah manfaat Satuan Internasional? . Prasyarat pengetahuan Peserta didik diminta untuk menyebutkan satuan untuk besaran panjang, waktu dan massa. b. Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
  • 11. o Guru memberikan informasi cara mengkonversikan satuan dengan memakai tangga konversi dimana setiap kali turun 1 anak tangga dikali 10, sedangkan jika naik dibagi 10. o melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; o menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; o memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; o melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan o memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: o Melalui diskusi kelas, guru memberikan informasi tentang Satuan Internasional dari besaran pokok dan besaran turunan. o Melalui diskusi kelompok, peserta didik diberi tugas untuk menuliskan beberapa contoh penyajian hasil pengukuran, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional. o Guru memberikan contoh soal latihan cara mengkonversi satuan panjang dengan menggunakan tangga konversi. o Peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa hasil pengukuran yang biasa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional.  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan c. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: o Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. o Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal tentang besaran dan satuan Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja c. Lingkungan sekitar d. Alat ukur e. Internet
  • 12. Penilaian :(Lengkap Terlampir) Teknik Bentuk Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaia Instrume Instrumen/ Soal n n Kognitif Produk : Tes Tes PG Pasangan besaran fisika yang - Mendefinisikan besaran dan satuan tertulis benar … . - Menyebutkan besaran- besaran a. berat dan kilogram fisika dalam kehidupan sehari-hari b. kecepatan dan kg/jam c. usaha dan joule sekon - Mengelompokkan dalam besaran d. massa dan newton pokok dan besaran turunan. Tes Tes Isian Panjang meja 100 cm setara Kognitif Proses : - Mencari informasi dari literatur Tertulis dengan tentang macam besaran dan satuan … m dan massa 100 gram setara - Mengkonversi satuan panjang, dengan … kg massa, dan waktu secara sederhana - Mampu menerapkan konversi satuan besaran turunan Psikomotorik : Tes Uji - Menggunakan satuan internasional Tunjukkan satuan panjang dalam Kinerja Petik SI yang terdapat pada skala metlyn dalam pengukuran Afektif : - Karakter : disiplin, perhatian, tekun, Lembar Skala Terlampir tanggung jawab, teliti Penga- Sikap - Keterampilan sosial :bertanya, matan menjawab, presentasi Mengetahui, …..,…………………… 20 ……. Kepala SMP/MTs …………… Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam (__________________________) (_______________________) NIP/NIK : NIP/NIK :