SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
BAB I
                                 PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang
         Jenis kalimat bisa dilihat dari strukturnya atau unsur-unsur pembentuknya.
Unsur pembentuk itu bisa dilihat dari unsur bawahannya (klausa), dan prilaku
sintaktis unsur fungsi (S,P, O,K, PEL.).Berdasarkan jumlah klausa, kalimat bisa
dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah
kalimat yang dibentuk oleh sebuah klausa. Kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri atas dua klausa atau lebih. Penentuan jumlah klausa dalam kalimat ditandai
oleh adanya unsur fungsi Subjek (S) dan Predikat (P) sebagai unsur pokok klausa
         Dalam pemberian judul sebuah berita pada koranbiasanya para wartawan
tidak hanya mengunakan kata dan frase akan tetapi para wartawan juga cendrung
mengunakan kalimat agar inti dari berita dapat dijelaskan dengan baik. Alasannya
agar sipembaca dapat menangkap maksud dari inti berita yang disampaikan pada
penikmat berita.Kalimat yang dipakai oleh wartawan yang menulis berita untuk
pemberian judul biasaya adalah kalimat tunggal.Kalimat tunggal adalah kalimat
yang dibentuk oleh satu buah klausa, artinya dalam kalimat tersebut hanya
terdapat satu subjek dan predikat. Unsur lain (O,K, dan PEL) bisa ada maupun
tidak.
         Kalimat tunggal tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan kategori pengisi
predikat (P) maupun ada tidaknya unsur objek. Dilihat dari katergori pengisi P,
kalimat tunggal bisa dikelompokkan menjadi kalimat nominal (predikatnya kata
benda), kalimat adjektival (predikatnya kata sifat), kalimat verbal (predikatnya
kata kerja), kalimat numeral (predikatnya kata bilangan), kalimat preposisional
(predikatnya frasa depan).Dilihat dari prilaku subjek, kalimat bisa dikelompokkan
menjadi kalimat aktif (subjeknya melakukan perbuatan), kalimat pasif (subjeknya
dikenai pekerjaan), kalimat refleksif atau medial (jika prilaku subjek ditujukan
pada diri sendiri), dan kalimat resiprokal (jika subjek melakukan perbuatan
berulang-ulang). Dilihat dari ada tidaknya unsur objek, kalimat tunggal bisa
dikelompokkan menjadi kalimat transitif (berobjek) dan intransitif (tidak



                                                                                  1
berobjek). Kedua jenis itu pun bervariasi. Berdasarkan penjelasan diatas, pada
tulisan sederhana ini menjelaskan dan mengetahui struktur kalimat tunggal yang
dipakai oleh wartawan dalam memberian judul sebuah berita pada koran
Singgalang.


   B. Identifikasi Masalah
       Biasanya untuk menulis judul dari berita, wartawan memilih kalimat yang
menarik agar pembaca memiliki keinginan untuk membaca isi berita yang akan
disampaikan oleh wartawan. Penulisan judulsebuah berita di dalam Koran
biasanya tidak hanya berupa kata dan frase namun para wartawan juga lebih
cendrung mengunakan kalimat.Kalimat yang digunakan untuk memberikan judul
berita tersebut ada yang berupa klausa yakni kalimat yang terdiri dari satu
prediket.Kalimat yang terdiri dari satu prediket itulah yang dimaksud dengan
kalimat tunggal (Tallerman; 1998).Dalam kalimat tunggal tersebut juga ada
beberapa jenis dari struktur kalimat tunggal tersebut.Namun yang dianalisis dalam
tulisan sederhana ini adalah struktur kalimat tunggal dalam pemberian judul
sebuah berita pada info utama pada koran Singgalang.


   C. Pembatasan Masalah
       Berdasarakan identifikasi masalah diatas, tulisan sederhana ini berfokus
pada struktur kalimat tunggal yang ditemukan pada Koran Singgalang. Kalimat
tunggal yang akan dianalisis disini adalah kalimat tunggal yang ditulis oleh
wartawan dalam pemberian judul sebuah berita. Alasannya dalam pemberian
judul, para wartawan lebih cendrung mengunakan kalimat dari pada kata dan
frase.Pada dasarnya ada beberapa jenis kalimat tunggal didalam kajian sintaksis,
akan tetapi yang menjadi batasan masalah disini adalah kalimat tunggalyang
dipakai oleh wartawan dalam pemberian judul berita pada Koran Singgalang yang
diterbitkan pada hari rabu dan jumat tanggal 23 dan 25 November 2011. Namun
yang akan dianalisis adalah judul berita yang terdapat pada info utama. Alasannya
info utama dalam Koran Singgalang ini adalah info pilihan yang menjadi acuan




                                                                               2
pembaca koran tertarik untuk membeli dan membaca Koran. Karena inilah penulis
membatasi tulisan sederhana ini pada info utama pada Koran Singgalang.


   D. Perumusan Masalah
       Rumusan masalah dalam tulisan sederhana ini adalah:
       Apasaja struktur kalimat tunggal dalam pemberian judulsebuah berita
dalam info utama pada koran Singgalang yang diklasifikasikan menurut
kategorinya?


   E. Tujuan
       Tujuan dalam tulisan sederhana ini adalah:
       1. Untuk mengetahui klasifikasikalimat tunggal yang dipakai oleh
          wartawan dalampemberianjudul berita di Koran Singgalang menurut
          kategorinya.
       2. Untuk mengetahui struktur dari kalimat tunggal yang digunakan dalam
          pemberian judul berita di Koran Singgalang.




                                                                           3
BAB II
                                LANDASAN TEORI


   A. Kalimat
       Dalam kajian sintaksis biasanya yang dibicarakan adalah kalimat sehinga
sintaksis   adalah     ilmu   tentang   kalimat   atau   ilmu   mengenai   penataan
kalimat.Menurut Chaer (2003) kalimat adalah susnan kata- kata yang teratus yang
berisi pikiran yang lengkap.Karena kalimat itu merupakan satuan yang langsung
digunakan dalam bahasa, maka para tata bahasawan tradisional mendefinisikan
kalimat dengan mengaitkan peranan kalimat itu sebagai alat interaksi dan
kelengkapan pesan dan isi yang ingin disampaikan.Djuha (1989) dalam Chaer
(2003) mengatakan kalimaat adalah lafal yang tersusun dari dua buah kata atau
lebih yang mengandung arti.
       Menurut Djoko Kentjono (1982) didalam Chaer (2003) kalimat merupakan
satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa
dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan serta disertai dengan intonasi
final.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar kalimat
adalah konstituent dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada jika
diperlukan.Kosntituen dasar bisa berupa klausa.
       Menurut Elson (1983) kalimat diklasifikasikan menurut komposisinya
yakni tipe dari prediket dan korelasi dari predikat dengan konstituen lainnya dari
sebuah kalimat. Jadi didalam kalimat memiliki perdekat sebagai penjelas dari
suatu kalimat dan komposisi akan menjadi kriteria utama didalam sebuah
teks.Selain itu menurut Elson (1983) secara semantik, kalimat merupakan suatu
pemikiran yang lengkap dan secara gramatikal kalimat sebagai pembentuk subjek
dan prediket dan secara gramatikal kalimat merupkan unit yang trdiri dari satu
subjek dan prediket.
   B. Kalimat Tunggal

       Kajian sintaksis sebaiknya dimulai dengan menelaah kalimat Menurut
Chaer (2003) kalimat tungal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa



                                                                                  4
saja.tunggal. Menurut Elson (1983) kalimat tunggal merupakan sentral paling
utama atau unit dasar dari struktur gramatikal.Kalimat tunggal terdiri dari unit
terkecil dari frase dan kata.
        Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang
terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat
dasar sederhana akan tetapi fungsinya yang sebagai unit, kalimat tunggal
bergabung dalam beberapa cara untuk membentuk struktur yang lebih lengkap
(dalam hubungankoordinatatau termasuksatu kalimatdalam lain) hal inipada
gilirannyabergabung untuk membentukparagraf,wacanaatau percakapan. Pada
makalah     ini   menjelaskan   tentang   jenis-   jenis   kaimat   tunggal   dalam
bahasa.Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
       1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda /
            nomina.
            Contoh : Saya siswa kelas VI.
       2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa verba.
            Contoh : Adik bernyanyi


    C. Kalimat Tunggal dan Keterbatasan
       1.   Klausa dan kalimat tunggal

       Untuk menghindari konflik dengan ide orang yang bukan ahli linguis yang
mengatakan bahwa kalimat dimulai dari huruf besar dan diakhiri dengan titik
maka dijelaskan dengan tepat dari klausa.Istilah klausa memiliki makna yang
spesifik yakni menurut Tallerman (1998) klausa adalah kalimat yang terdiri dari
satu prediket.Prediket menandakan kejadian dalam satu klausa dan khususnya
walaupun tidak selalu berpusat pada kata kerja.
       Contoh ilustrasi kalimat tunggal menurut Tallerman (1998) dibawah ini,
secara teknis kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa, oleh karena itu
kalimat tunggal hanya memiliki satu prediket.
        (1) a. Kim waited
            b. These guys like chips



                                                                                  5
c. The first- year students in our department should read a lot of
                books at this stage in the year.
        Ahli bahasa biasanya membagi klausa menjadi dua bagian utama yakni:
subjek dan predikat. Pengunaan predikat tidak hanya pengunaan kata kerja saja
namun kata kerja di tambah prase yang memodifikasi kata kerja atau dipilih oleh
kata kerja. Pada contoh diatas tadi dapat dijelaskan: Kim sebagai subjek dan
waited sebagai predikat. Pada contoh (b) subjeknya adalah these guys dan
predikatnya adalah like chips. Sedangkan pada contoh (c) subjeknya ada paka
seluruh frase The first- year students in our department dan predikanya yakni
should read a lot of books at this stage in the year.Pada contoh ini terlihat jelas
tidak ada masalahnya seberapa panjang atau komplitnya kalimat tunggal, ini
terlihat pada contoh (c) yang jelas juga merupakan kalimat tunggal karena kalimat
ini hanya terdiri atas satu predikat makanya disebut juga sebagai satu klausa.
        Kalimat tunggal pada contoh (a) berdiri sendiri, kalimat ini tidak terikat
pada klausa lainnya maka dari itu juga disebut sebagai kalimat bebas (independent
sentence) atau klausa bebas. Pada bahasa Inggris dan pada bahasa lain khususnya
klausa bebas harus memuat finite verbs (verba biasa). Finite verbs memiliki tense
(waktu/ masa) dan/ atau orang dan number inflection (angka infleksi) atau
ditandaiuntuk     beberapakategoritata        bahasalain      yang    terkaitdenganverba
sepertiaspek.    Verba     biasa     dapat      membentukverbaklausaindependen,yang
dapatberdiri sendirisebagai kalimatlengkap.
        Menurut Tallerman (1998) bentuk-bentuk dari verba biasa adalah bentuk
di mana verba menunjukkan tenses, orang atau nomor. bentuk-bentuk verbatidak
biasa   tidak   memiliki    orang      atau     nomor,     tapi   beberapa   jenis   dapat
menunjukkantense.
        Contoh bentuk:
        Finite verb                : aku pergi (I go), dia pergi (she goes), dia pergi
                                    (he went)
        Non-finite verbs       : to go, going, gone
        Finite Verbs pada contoh (1) diatas adalah: waited, like, dan should.
Walaupun tidak terlalu jelas dari bentuk dari like namun ini temasuk finite karena


                                                                                        6
tidak adanya infleksion.Dan kata ini dikatakan finite karna adanya kesamaan
distribusi seperti yang lainnya. Bandingkan finite verbs ini: this guy likeschips,
these guys liked chips, pada kalimat ini verbanya temasuk finite karena adanya
kejelasan orang, angka dan infleksi waktu.

       a. Keterbatasan dan auxiliaries (kata bantu)
       Finite      verbs       (verba        biasa)     dapat         menjadiverba
utamaatauauxiliary(tambahan), tekadang juga disebut sebagai a helping verb
(verbabantu). Pada contoh (1) diatas verba terbatasnya yakni waited dan like yang
juga sebagai verba utama (main verbs) dan should sebagai auxiliary (kata bantu).
Kata bantu selalu bersama- sama terjadi dalam verba utama, seperti pada contoh
(1c) kata bantu should terjadi bersama- sama pada verba utama read.
       contoh:
           Kim hasn’t read this book, but Lee has
           Lee hasdiangap sebagai bentuk singkat/ ellipsis dari Lee has read this
           book
           Karena bagianyang mengandungverba utamahanyatersirat atau telah
           ada penjelasan pada kalimat sebelumnya.
       Sedangkan contoh pada (1b) diatas memiliki finite verb utama yakni like
jika dirubah kalimatnya menjadi: these guys don’t like chip. Maka finite verb
menjadi don’t. distribusi tes menunjukkan like disini bukanlah sebagai finite, ini
tidak dapat digantikan dengan likes dan liked seperti * These guys don’t liked
chips atau * Kim doesn’t likes chips. Dalam bahasa Inggris hanya satu kata kerja
didalam klausa dapat menjadi finite.
       Verbabantu yang biasa (finite auxiliary verbs) dalam kalimat tunggal pada
contoh dibawah ini di tunjukkan dengan kata yang dihitamkan. Tidak ada verba
yang biasa lainnya disini. Kata kerja biasa temasuk ‘s, bentuk penciutan fonetik
dari kata has.
       Contohnya:
       a. You can leave early again today
       b. The people in the library may have been working late
       Tes distribusi membuktikan bahwa semua verba yang dihitamkan tentu
saja merupakan finite, karena masing- masing kata tersebut dapat digantikan


                                                                                7
bentuk infleksi lainnya yakni could, might, had dan does seperti (she really does
feel sad).
        Di semua bahasa, auxiliaries (kata bantu) merupakan verba yang
menunjukkan waktu, aspek, modus, diathesis atau polaritas [karakter negarif atau
affirmative] dari verbayang berhubunganyaitukategori dariverbayangsama dapat
dinyatakandengan caraafiks (Schachter 1985: 41)
        1. Modal pembantu (Modal auxiliaries)
        Modal pembantu merupakan bagian dari kelompok kata bebas
(independent) dalam bahasa Inggris yang menyatakan konsep sebagai permintaan
izin, kebutuhan atau kemampuan.Pada bahasa lainnya makna yang serupa di
nyatakan dengan verba infleksi.Modal dalam bahasa inggris tidak mengunakan
orang ketiga tungal pengunaan infleksi –s pada present tense. Dalam bahasa
inggris tidak ada pemakaian seperti contoh dibawah ini dalam penguanaan bentuk
modal:*She mays leave atau *Kim wills arrive soon
        Modal utama dalam bahasa Inggris yakni can/ could; shall/ should; may/
might; will/ would dan must (pengecualian pada must tidak memiliki perbedaan
dalam bentuk lampaunya)
        2. Aspectual Pembantu (Aspectual auxiliaries)
        Kata kerja have dan be dalam bahasa Inggris bisa menjadi verba utama
maupun auxiliaries (kata bantu). Jika kata ini muncul sebagai verba saja dalam
klausa maka menurut pengertian kata tersebut harus menjadi verba utama. Contoh
verba utama pada kata have dan be di jelaskan pada kata yang dihitamkan.
                    Kim isn’t sure about that
                    I had a cold last week
        Contoh have dan be yang fungsinya sebagai aspectual pembantu di
tunjukakn pada contoh kata yang dihitamkan di bawah ini:
                    We’re just leaving
                    She hasn’t written/ played/ sung to me yet
        Aspek adalah kategori gramatikalverbayang mengungkapkaninformasi
sepertiapakah tindakandari verbaitu selesai atau belum diselesaikan.Dua macam
aspek yang diilustrasikan:




                                                                               8
1. Kata bantube di ikuti oleh bentuk –ing dari verba utama. Pada contoh
            We’re just leaving menunjukkan aspek progresif pada tindakan yang
            belum selesai. Been having merupakan progresif juga pada contoh
            they have been having better weather lately
       2. Pada contoh Shehasn’t written/ played/ sung to me yet, katahasn’t
            written/ played/ sung mengilustrasikan perfect aspect (aspek yang
            sempurna) pada dasarnya artinya adalah tindakan yang selesai. Perfect
            aspect dalam bahasa inggris membutuhkan kata bantu have ditambah
            bentuk special dari verba utama yang dikemal sebagai past participle
            yang dalam verba beraturan ditambah akhiran –ed/ -en.
       b. Kata kerja tidak biasa (Non- finite verbs)
       Finite    verb     ditandai   untuk   kategorigramatikalsepertiwaktu   (tense)
dankesepakatan (jika bahasa tersebut memiliki katagori ini) dan ini bias saja
hanya verba dalam klausa independen (bebas). Sedangkan non- finite verbs secara
umum tidak ditandai sebagai tense, kesepakatan, atau katagori gramatikal yang
lainnya berhubungan dengan finite verbs, seperti aspek dan modus. Tellerman
(1998; 68) membagi non- finite verbs kedalam:
       1.   Infinitives
       Infinitive dalam bahasa Inggris khususnya secara umum tidak dimiliki
oleh bahasa lainnya.Beberapa bahasa menandai infinitive dengan infleksi special.
Dalam bahasa Prancis contohnya suffik –er (seperti dessiner bermakna to draw
dalam bahasa Inggris), -ir (finir ‘to finish)
        2. Participles
        Participles are widespread cross- linguistically. Pada bahasa Indo-
Europian, istilah participle adalah secara umum digunakan untuk mengacu pada
tipe- tipe dari non- finite verbs yang terutama kali terjadi bersama- sama
dengankata bantu terbatas (finite auxiliary).        Bahasa Inggris memiliki dua
participle yang berbeda yakni:
        a. The present participle
       Present participle adalah merupakan bentuk –ing dari verba yang mana
diikuti oleh auxiliary (kata bantu) be yang menjadikannya aspek progresif. Akan


                                                                                   9
tetapi present participle tidak hanya terjadi dengan kata bantu. Seperti pada
contoh di bawah ini:
               Kim was laughing loudly
               Kim kept on laughing
               Laughing loudly, Kim rushed into the room
               I found Kim laughing in the corner

       Akan tetapi tidak semua kata yang berakhiran –ing merupakan present
participle, contohnya kata boring merupakan adjektif dalam this very boring film -
ini terjadi bersamaan dengan adjectival modifier very.Dibandingkan dengan
grammar yang tidak terpakai *a very sleeping child yang mana sleeping
merrupakan participle. Dan singing merupakan kata benda dalam kontek seperti
their singing was beautiful. Selain itu pengunaan –ing pada gerund juga termasuk
kepada bentuk non- finite verb seperti I like swimming.
        b. The past participle
       Dalam bahasa Inggris bentuk dari verba ini bersamaan dengan kata
bantuhave yang menunjukkanaspek perfect. Sebagai contoh di bawah kata yang
dihitamkan adalah past participle:
             Have you eaten the cake?
             Kim has had flu
        c. Variasi antar linguistik
       Walaupun verba bahasa inggris hanya memiliki dua bentuk perbedaan
participial yakni past participle dan present participle ada banyak bahasa seperti
bahasa Basque, bahasa Armenia, dan bahasa Lezgian yang memiliki bentuk
lainnya. Dalam bahasa Lezgian memiliki participle kala dulu dan kala nanti dan
juga participle dengan aspek perfect. Sebagai contoh ilustrasi dari particike kala
nanti, bentuk dari kata kerja play:
               A       xwanaxwadiz qe       za koncertd-a ja-da-j
               That friend            today I concert-in play-Fut-Participle
               Daldam xutax-iz              k’an- zawa
               Drum take away-INFIN         want-IMPF
               ‘that friend wants to take away the drum that I will play today at
               the concert’

       Dari contoh di atas, Nampak tidak semua bahasa mengunakan participle
dalam menghubungkannya dengan verba terbatas.Pada contoh that I will play


                                                                               10
today at the concert, tidak ada verba terbatas tetapi hanya participle kala nanti-
bentuk dengan tidak adanya orang dan pembuat angka.


   D. Pembahasan verba, Prediket Dan Objek Dalam Kalimat Tunggal

          Menurut Tallerman (1998) dalam kalimat tunggal tentunya juga dibahas
subjek,      prediket    dan    objek.Kehadiranatau     tidak    adanyaverbadalam
kalimatmenghasilkan tipekalimatyang berbeda.
   1. Verba sebagai fitur pembeda
          Tallerman (1998) menyatakan sebagai dasar untuk menguji perbedaan dari
jeni- jenis kalimat tunggal, sangat penting sekali untuk melihat verbanya. Jenis-
jenis dari infleksi verba perlu dipertimbangkan pada pembahasan ini akan dibahas
peranan verbadalam kalimat.
          a. Transitive dan intransitive
          Tallerman (1998) menyatakan istilah transitif berhubungan dengan
beberapa cara untuk kehadiran dari objek atau dapat dikatakan verbayang
membutuhkan objek untuk menyempurnakan arti kalimat atau melengkapi makna
kata, sedangkan istilah intransitive digunakan untuk merujuk pada kekurangan
objek atau verbayang tidak membutuhkan objek karena sudah dapat dipahami
dengan sempurna makna kalimat tersebut. Subkategori dari kata kerja transitive
adalah kelas yang terjadi dengan adanya objek langsung dan objek tidak
langsung.verbaini disebut deengan kata kerja bitransitive/ ditransitive.
              Contohnya:
                He gives generously                   (intransitive)
                He gives a lot of money               (transitive)
                He gives a lot of money to charity (bitransitive/ ditransitive)
          Ada beberapa kata kerja intransitive yang memakai object noun yang searti
dengan verbnya sendiri. Ini disebut cognate object
              contohnya :
              He laughs loudly
              He slept soundly
              He died a miserable death




                                                                                11
Ada beberapa verb transitive dan intransitive walaupun sudah mempunyai
object tetapi artinya belum sempurna sebelum ditambah dengan kata-kata lain
yang dinamakan complemennya. Kata-kata yang memerlukan komplemen adalah:
make, bring, name, give, call, appoint, find, declare, hear, suppose, dan consider
       Contohnya:
          I make you happy
          I make him laugh
          She makes me understand English

        b. Non basic usages
       Menurut Tallerman (1998) ada dua macam bentuk yang dibahas dalam non
basic usage yakni pasif dan kausatif.
        1) Pasif
       Pada kalimat aktif yang dicontohkan pada contoh ilustrasi diatas,
semuanya subjek merupakan sebagai aktor, agent, inisiator (pemrakarsa) dari
tindakan.Dalam kalimat pasif, subjek merupakan tujuan atau penerima dari
tindakan, biasanya juga dikenal dengan istilah patient atau undergoer.Subjek
dalam kalimat aktif menjadi agent dalam kalimat pasif atau bisa saja dihilangkan.
       Dalam bahasa inggris predikat dari kalimat pasif merupakan verb phrase
yang dibentuk dari auxiliary (kata bantu) ditambah dengan bentuk past perfect
sebagai kata kerja utama (main verb).
       Contoh:
       Jill polished the floor today                   (kalimat aktif)
       The floor was polished today (by Jill)          (kalimat pasif)
        2) Kausatif
       Kebanyakan bahasa memiliki affix yang menunjukkan penyebab dari
tindakan seperti, hal ini merubah kata kerja intransitive menjadi transitif; transitif
menjadi bitransitif.Adanya penambahan potensial dari unsur pokok nomina (kata
benda) dalam kalimat. Contohnya:
       I eat it (transitive)  I cause him to eat it (bitransitive)




                                                                                   12
Sintaksis kausatif adalah kalimat yang mengunakan verbakausatif. Dalam
bahasa Inggris kata kerja yang masuk dalam kausatif contohnya adalah make dan
cause:
          I made him go
          I caused him to do it
          3) Impersonal verbs
          Kalimat transitif hanya mengizinkan satu nomina yakni nomina yang
sebagi subjek dalam kalimat.Akan tetapi kebanyakan bahasa, ada verbatrannsitif
yang tidak mengizinkan subjek yang nomina.verbaini disebut sebagai impersonal
verb. Kalimat ambient adalah yang mengambarkan kondisi cuaca, dan ini
merupakn salah satu tipe dari kalimat impersional- verb.
          Ada dalam beberapa bahasa yang mana kalimat ambient tidak menerima/
mengenal subjek akan tetapi yang lainnya diterima. Sebagai contoh dalam bahasa
Spanyol, to be claudy membolehkan sebagai subjek optimal dengan kata kerja
penghubung (copula verb) be:
          (el cielo)esta nublado.     It’s caludy
          [the sky be-3s caluded]
          Kata rain dan snow merupakan kata kerja impersonal tanpa membutuhkan
subjek:
          It rains a great deal here
          it’s snowing
          Dalam bahasa isthmusapotec spertinya memiliki kalimat ambient yang
memasukkan subjek nomina, mengunakan kata kerja intransitive biasa dan
terkaddang juga tidak. Contohnya:
      Rain is falling atau it’s raining
      There is wind atau it’s windy
Ekspresi dari kata heat atau cold, hanya terjadi tanpa subjek. Contohnya:
          Ns-n’da?        It’s hot
          [be-hot]

          Na-‘nanda       it’s cold
          [be- cold]




                                                                             13
2. Kalimat stative
       Kalimatyang menunjukkanstate (keadaan)enjadibiasanya disebutstatif.
Predikat   dari   kalimattersebut   dapatmengidentifikasi,      menemukan,   atau
menggambarkansubjek. Menurut Tallerman (1998) dalam beberapa bahasa
kalimat stative melibatkan 3 unsur pokok (konstituante)yakni subjek, kata kerja
special dapat disamakan untuk kata kerja be dan become dalam bahasa Inggris dan
elemen yang dinamakan komplimen (predikat nomina atau predikat adjektif)
       Banyak ahli bahasa mempertimbangkan kata kerja hanyalah sebagai
elemen gramatikal saja, penting untuk membawa penanda tense, aspek, orang, dll,
tetapi tidak membawa makna utama dari kalimat sebagai kata kerja aktif. Menurut
analisis ini unsur pokok komplemen merupakan predikat dari kalimat, walaupun
kata kerja hanyalah copula (kata kerja penghubung) atau link antara subjek dan
predikat. Bahasa yang lainnya hanya menyatakan kalimat stative hanya dengan 2
unsur utama saja yakni: subjek dan nomina atau predikat adjektif, tanpa memiliki
linking verb. Bahasa Inggris mengunakan bentuk there untuk menemani kata kerja
copula, contohnya adalah:
       There is a shortage of gasoline
       Kalimat stative memiliki predikat yang mengambarkan atau menunjukkan
subjek.Subjek bahasa Inggris dan Spanyol dan kata sifat deskriptif di tandai
dengan kata kerja seperti dalam kalimat stative lainnya. Namun dalam bahasa
spanyol ada dua kata kerja yang berbeda, pengunaannya tergantung pada
ketetapan dari descriptive state:
       Esta pintura es bella         this painting is beautiful
       El cielo esta bonito hoy      the sky is pretty today
       Kalimat stative mengenal lokasi dari subjeknya.Dalam bahasa Inggris dan
Spanyol contoh dari kaimat ini memakai kata kerja to be.
       Mother is in the house.
       Is Jhon there?
       Dalam beberapa bahasa konsep possession (kepemilikan) dinyatakan
dengan kata kerja to be atau dengan bentuk special, berbeda dengan bahasa
Inggris yang mengunakan kata kerja transitif contohnya: I have two books.


                                                                              14
3. Kalimat deklaratif (pernyataan)
       Pada umumnya kalimat yang dilihat sejauh ini merupakan kalimat
deklaratif, yakni dalam kalimat tersebut membuat penyataan, tuntutan,
pernyataan.Kita dapat mempertimbangkan hal ini merupakan dasar atau normal
yang tentunya dapat berubah menjadi kalimat perintah dan pertanyaan.
           a. Kalimat imperative (perintah)
       Kalimat perintah biasanya menyatakan command (perintah) atau order
(pemesanan). Tallerman (1998) menyatakan kalimat perintah dibedakan dengan
kalimat pernyataan dalam cara yakni (1) kalimat imperative lebih pendek
(membolehkan perluasan adverb), (2) kata kerja menunjukkan kata imperative
inflection, (3) subjek sering secara bebas atau wajib tidak hadir.
       Contohnya:
           She is eating foodeat food!
           b. Kalimat interrogative (tanya)
       Tallerman (1998) menyatakan kalimat tanya terdiri atas 2 tipe: satu
mengharapkan jawaban iya/ tidak dan yang kedua adalah mengharapkan hal yang
berisi informasi dalam menjawab. Kata tanya yang jawabannya iya/ tidak
dibedakan dari intonasi pernyataannya. Atau penambahan bentuk atau adanya
perubahan dalam struktur kalimat.Dalam bahasa Inggris fitur ini keduanya dapat
ditemukan. Contohnya:
            Kehadiran intonasi dalam pernyataan  yang diakhiri dengan nada
               rendah pada akhhir kalimat
            Intonasi bertanya  diakhiri dengan nada yang tinggi pada akhir
Perbedaan intonasi membuat adanya perbedaan kalimat pernyataan denngan
kalimat bertanya. Contohnya:
               Alex left yesterday
               Alex left yesterday?
       Sebaliknya dengan perubahan bentuk dari kalimat juga bisa yakni:
               Did Alex leave yesterday?
       Jadi dapat dilihat bahwasanya kalimat tanya bisa ditunjukkan dengan
pemberian intonasi dalam kalimat dan perubahan struktur dalam kalimat.


                                                                               15
BAB III

                               ANALISIS DATA

       Data yang dianalisis dalam tulisan sederhana ini adalah data yang dimbil
pada koran Singgalang tanggal 23 dan 25 November 2011. Data yang diambil
hanyalah judul dari berita yang terdapat pada berita info utama. Alasannya info
utama adalah germbang utama dari berita pada koran tersebut dan hal itu juga
merupakkan berita pilihan agar penikmat berita tertarik dengan isi koran. Agar
pembaca berita berminat membaca dan membeli koran tersebut tentunya penilis
berita yakni wartawan haruslah menulis judul berita semenarik mungkin demi
menikankan kecintaan pembaca pada korannya dan agar daya jualnya laku
dipasaran. Untuk itulah data yang dianalisi adalah judul berita yang hanya berada
di halaman info utama.Dalam menganalisis data penulis menganalisis data ini
sesuai dari pengklasifikasian kalimat tunggal yang haya ditemukan dalam
penulisan judul dari berita pada info utamanya saja.

   A. Data info utama hari rabu 23 November 2011

   1. Wakil presiden tutup sea games XXVI(kalimatverbal aktif intransitive)

       Pada contoh diatas merupakan kalimat tunggal karena hanya terdiri dari
satu subjek dan predikat yang merupakan ketentuan dari kalimat tunggal.Yang
menjadi subjek pada kalimat diatas adalah wakil presiden, predikatnya adalah
tutup dan yang menjadai objek adalah sea games XXVI.Obek ini termasuk
kedalam objek langsung yang bertindak sebagai complimen.Dilihat dari prilaku
subjeknya, kalimat ini tergolong ke dalam kalimat aktif karena subjeknya yang
melakukan tindakan.Dilihat dari unsur objeknya katatutup termasukkedalam verba
intransitive yang tidak memiliki penanda yang masuk ke dalam kalimat ergative.

   2. Rakyat sawahlunto paling bahagia di Sumbar (kalimat adjectival)

       Kalimat tunggal di atas adalah kalimat tunggal adjektival yang
menunjukkan superlative.Karena kalimat ini terbentuk dari KB + KS (kata benda
+ kata sifat).Kalimat ini termasuk kedalam adjektival karena predikat dari kalimat



                                                                               16
ini adalah adjektiv.Yang menjadi subjek pada kalimat ini adalah rakyat
sawahlunto, perdikatnya adalah paling bahagia.Kata paling memberikan makna
superlative dari kata adjectival bahagia dan kata di Sumbar adalah merupakn
keterangan tempat.Kalimat tunggal ini merupakan perluasan dari kalimat tunggal
sebab ada keterangan waktu pada kalimat ini.Penambahan keterangan waktu yang
membuat kalimat tunggal ini dapat diperluas.Kalimat ini juga terholong kedalam
kalimat stattive karena kalimat ini memiliki unsur pokok (kostituent) dari kalimat
stative.Yang mana peredikat dari kalimat ini adalah predikat nomina tau perikat
adjektif yakni pada kata bahagia.Kalimat sistative adalah kalimat yang memiliki
predikat yang mengambarkan atau menunjukan subjeknya.

   3. Banjir dan petir menyambar Padang (kalimat verbal aktif trasitif)

        Bentuk dari kalimat tunggal diatas adalah merupakan kalimat verbal
karena prediket di dalam kalimat ini adalah verba yang mana masuk dalam
kategori verba intransitive.Menyambar adalah sebagai verba transitive karena
membutuhkan objek yang objeknya bertindak sebagai kompliment.Kalimat
tunggal ini juga bisa dipasifkan.Karena alasan demikaian maka kalimat tunggal ini
tergolong kedalam kalimat intransitive.Banjir dan petir adalah sebagai subjek
dalam kalimat tunggal ini.Dengan adanya satu subjek dan satu prediket maka
kalimat ini terggolong kedalam kalimat tunggal.


   4. Mahasiswa unand menolak aturan rektor (kalimat verbal aktif transitif)

        Contoh di atas dilihat dari prilaku subjek, kalimat bisa dikelompokkan
menjadi kalimatkalimat tunggal yang masuk pada kalimat aktif yang mana subjek
sebagai pelaku dari perbuatan. Tipe dari kalimat ini adalah masuk kedalam
kategori kalimat deklaratif .Karena kalimat ini menyatakan pernyataan.Kalimat ini
termasuk laimat tunggal disebabkan terdiri dari satu subjek yang berfungsi
sebagai argumen yakni mahasiswa unand.Subjek pada kalimat ini berupa NP
(noun    phrase)   dan   satu   predikatnya    berupa    verba   transitif   yakni




                                                                               17
menolak.objekpada kalimat ini adalah objek langsung yang berfungsi sebagai
komplimen karena merupakan peengkap dalam kalimat.

   5. Warga ditemukan meninggal(kalimat verbal pasif transitif)

       Kalimat ini tergolong kalimat tunggal karena ada satu subjek dan
predikatKalimat tunggal di atas adalah kalimat tunggal yang dikalsifikasikan
kedalam kalimat pasif.Karena verbanya memilki penanda kalimat pasif dalam
bahasa Indonesia yakni awalan di-. Verba dalam kalimat ini adalah ditemukan
yang mana menjadi predikat di dalam kalimat tunggal ini.Prefik di- pada kata ini
merupakan penanda pasif secara gramatikal.Kalimat ini tergolong ke dalam non-
basic usage karena tergolong ke dalam kalimat fasif.Subjek dari kalimat ini
adalah warga yang merupakan sebagai aktor, agen dari tindakan.Pada kalimat
pasif subjek merupakan tujuan dari tindakan.Dan subjek pada kalimat pasif ini
juga disebut sebagai patient (penderita).

   B. Data pada info utama hari jumat tanggal 25 November 2011
   1. Boss rokokorang terkayaIndonesia(Kalimat Adjektival)
            S          P              K

       Pada data di atas ini kata boss rokok merupakan subjek dari kalimat
tunggal.Dilihat dari kategori pengisi prediketnya kalimat ini digolongkan kedalam
kalimat adjectival karena prediket dari kalimat ini adalah kata sifat.Kalimat ini
juga digolongkan kedalam kalimat statif yang mana kalimat yang menunjukkan
keadaan.Prediket dari kalimat ini dapat mengidentifikasi dan mengambarkan
subjeknnya.Dan kalimat ini dikategorikan sebagi kalimat tunggal karena hanya
memlki satu subjek dan prediket.

   2. Truk BBMagardiizinkanlewatSitinjau lawik(kalimat pasif)
           S    K        P     pp        K

       Kalimat ini merupakan kalimat tunggal yang dilihat dari komposisi
prediketnya di kelompokkan sebagai kalimat verbal pasif.Subjek dari kalimat ini
adalah trukk BBM, predikatnya adalah dizinkan.Dengan adanya satu subjek dan
satu prediket maka digolongkan sebagai kalimat tunggal. Penanda secara


                                                                              18
gramatikal yang menyatakan kalimat ini sebagai kalimat pasif dalam bahasa
Indonesia adalah adanya awalan atau affix di- yang melekat pada verbanya.Dilihat
sebagai fitur pembeda verba kalimat ini dikategorikan sebagai non basic usage
karena tergolong pada kalimat pasif. Kalmat asktif yang dipasifkan akan
terjadilah penurunan transitivitas yang hanya bervalensi satu. Subjek pada kalimat
pasif ini Subjek pada kalimat pasif ini yakni truk BBM merupakan sebagai
penerima dari tindakan dan subjek ini dinamai sebagai pasien atau penderita.


   3. Kantor polisi dibakar(kaimat pasif)
          S             P

       Kalimat diatas adalah kalimat tunggal yang mana subjek dari kalimat ini
adalah kantor polisi dan predikatnya adalah dibakar.Namun kalimat ini dilihat
dari prilaku subjeknya diklasifiksikan sebagai kalimat tunggal pasif..Prefik di-
pada kata ini merupakan penanda pasif secara gramatikalsubjek kantor polisi
sebagai undergoer dalam kalimat tunggal yang dalam komposisi verbanya
dikelompokkan sebagai kalimat pasif.keberadaan satu klausalah yang menunjukan
kalimat ini diklasifikasikan sebgai kalimat tunggal.

   4. Permendagridisosialisasikandi Payakumbuh(kalimat pasif)
          S                P             Kt

       Kalimat tunggal diatas merupakan kalimat tunggal yang terggolong
kedalam kalimat pasif.Subjek dari kalimat ini adalah sebagai pasien atau
penderita. Dan istilah lain dari penderita dalam bahasa inggris adalah undergoer.
Secara gramatikal kalimat pasif tidak memilki objek akan tetapi yang dimilikinya
adalah ajungta. Namun ajungta bisa harir dan bisa tidak harir, yang mana sifatnya
tidaklah wajib hadir.Kalimat pasif ini dilihat dari katehgori verbanya masuk
kategori non basic usage.Di Payakumbuah merupakan kompimen atau keterangan
tempat pada kalimat pasiv ini.Dengan adanya keterangan tempat pada kalimat ini
maka kalimat mengalami perluasa.Akan tetatpi kalimat ini tetap tergolong pada
kalimat tunggal karena hanya terdiri dari satu klausa saja.




                                                                               19
BAB IV

                                KESIMPULAN

       Pada pembahasan diatas bahwasanya kalimat tunggal adalah kalimat yang
terdiri dari satu subjek dan satu predikat.Untuk mengklasifikasikan kalimat
tunggal dapat dilihat dari kategori penganti prediket dan subjeknya serta
keberadaan dari objeknya.Kalimat tunggal yang mana hanya terdiri dari satu
klausa saja.Predikat dalam kalimat tunggal tidak hanya berpusat pada verbanya
saja namun verba dalam kalimat tunggal bisa saj tergolong pada kata nominal
yang mana predikatnya berupa kata benda dan juga kata sifat.
       Pada tulisan sederhana ini dapat disimpulkan klasifikasi kalimat tunggal
yang dipakai oleh wartawan dalam pemberian judul berita di Koran Singgalang
menurut kategorinya adalah banyak mengunakan mengunakan kalimat pasif, dan
kalimat aktif.Pemilihan kalimat pasif digunakan lebih banyak dan kalimat ini yang
merupakan kelompok dari non basic usage jika dilihat dari verba sebagai pembeda
fitur dalam kalimat tunggal.Pada umumnya pemberian judul dalam info utama
dikoran ini cendrung mengunakan kalimat pasif.Yangmana subjek pada kalimat
ini adalah sebgai penderita atau sebagai pasien (undergoer).Penulis berangapan
pemilihan kalimat pasif dipakai wartawan adalah untuk menurunkan valensi atau
transitivitas kalimat sebab subjek merupakan tujuan dari wartawan dalam tindakan
yang ada dalam berita tersebut.Selain itu dalam penulisan yang bersifat akademik
kalimat pasif diangap lebih formal dibandingkan kalimat aktif.Selain itu kategoro
kalimat tunggal yang tergolong adjectiva juga dpilih oleh wartawan yangmana
mengambarkan subjek dari inti sebuah berita.Pada pemberian judul sebuah berita,
dilihat dari struktur objeknya kalimat intrasitif dan trasitif juga dipergunakan
dalam kalimat tunggal.




                                                                              20
REFERENSI

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Elson, B. F, dan Pickett, V. B. 1983. Begininning Morfology and Syntax.
       Dalass: The Summer Institute of Linguistics, Inc

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia
       Pustaka Utama.

Tallerman, M. 1998. Undersatanding Syntax. London: Arnold.

Verhaar, J. W. M. 2010. Asas- Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah
      Mada University Press.

Http://en.wikipedia.org/wiki/Finite_verb




                                                                    21
SINTAKSIS

            UJIAN TENGAH SEMESTER



STRUKTUR KALIMAT TUNGGAL DALAM PEMBERIAN JUDUL
      SEBUAH BERITA PADA KORAN SINGGALANG




                     Oleh:

                 YOLA MERINA
                   1021215102




           PROGRAM STUDI LINGUISTIK

                PASCASARJANA

             UNIVERSITAS ANDALAS

                   PADANG

                   2010-2011



                                                 22

Contenu connexe

Tendances

Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahMila Urmila
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMuhammad Arifin
 
Aditya hadi s
Aditya hadi sAditya hadi s
Aditya hadi staufiq99
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2Dwimaghfiro
 
Makalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafLalu Enji
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat MajemukEma Rahayu
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Pembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan KalimatPembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan KalimatMuhammad Amal
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektifHanifah14
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIAA-ttiitudEd Kuu
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 

Tendances (18)

Tugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragrafTugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragraf
 
Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalah
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
 
Aditya hadi s
Aditya hadi sAditya hadi s
Aditya hadi s
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Makalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang Paragraf
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat Majemuk
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Tinpus ppt
Tinpus pptTinpus ppt
Tinpus ppt
 
Pembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan KalimatPembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan Kalimat
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 

Similaire à Struktur Kalimat Tunggal

kalimat tunggal
kalimat tunggalkalimat tunggal
kalimat tunggalOla Merlyn
 
Teori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdfTeori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdfZukét Printing
 
Teori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docxTeori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docxZukét Printing
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfMochHendyBayuPratama
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docxVEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docxVm1988
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Makalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah nMakalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah nUdik Pribadi
 
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdf
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdfFrasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdf
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdfZukét Printing
 
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.doc
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.docFrasa dan Ciri-Ciri Frasa.doc
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.docZukét Printing
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAHSharon Alfa Marlina
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMakalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMara Sutan Siregar
 

Similaire à Struktur Kalimat Tunggal (20)

kalimat tunggal
kalimat tunggalkalimat tunggal
kalimat tunggal
 
Teori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdfTeori Analisis Kalimat.pdf
Teori Analisis Kalimat.pdf
 
Teori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docxTeori Analisis Kalimat.docx
Teori Analisis Kalimat.docx
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docxVEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
Yang bner
Yang bnerYang bner
Yang bner
 
Makalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah nMakalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah n
 
bahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragrafbahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragraf
 
Tugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragrafTugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragraf
 
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdf
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdfFrasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdf
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.pdf
 
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.doc
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.docFrasa dan Ciri-Ciri Frasa.doc
Frasa dan Ciri-Ciri Frasa.doc
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMakalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
 
Bahasa indonesia kelas 7 semester 1 dan 2
Bahasa indonesia kelas 7 semester 1 dan 2Bahasa indonesia kelas 7 semester 1 dan 2
Bahasa indonesia kelas 7 semester 1 dan 2
 

Struktur Kalimat Tunggal

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenis kalimat bisa dilihat dari strukturnya atau unsur-unsur pembentuknya. Unsur pembentuk itu bisa dilihat dari unsur bawahannya (klausa), dan prilaku sintaktis unsur fungsi (S,P, O,K, PEL.).Berdasarkan jumlah klausa, kalimat bisa dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang dibentuk oleh sebuah klausa. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Penentuan jumlah klausa dalam kalimat ditandai oleh adanya unsur fungsi Subjek (S) dan Predikat (P) sebagai unsur pokok klausa Dalam pemberian judul sebuah berita pada koranbiasanya para wartawan tidak hanya mengunakan kata dan frase akan tetapi para wartawan juga cendrung mengunakan kalimat agar inti dari berita dapat dijelaskan dengan baik. Alasannya agar sipembaca dapat menangkap maksud dari inti berita yang disampaikan pada penikmat berita.Kalimat yang dipakai oleh wartawan yang menulis berita untuk pemberian judul biasaya adalah kalimat tunggal.Kalimat tunggal adalah kalimat yang dibentuk oleh satu buah klausa, artinya dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek dan predikat. Unsur lain (O,K, dan PEL) bisa ada maupun tidak. Kalimat tunggal tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan kategori pengisi predikat (P) maupun ada tidaknya unsur objek. Dilihat dari katergori pengisi P, kalimat tunggal bisa dikelompokkan menjadi kalimat nominal (predikatnya kata benda), kalimat adjektival (predikatnya kata sifat), kalimat verbal (predikatnya kata kerja), kalimat numeral (predikatnya kata bilangan), kalimat preposisional (predikatnya frasa depan).Dilihat dari prilaku subjek, kalimat bisa dikelompokkan menjadi kalimat aktif (subjeknya melakukan perbuatan), kalimat pasif (subjeknya dikenai pekerjaan), kalimat refleksif atau medial (jika prilaku subjek ditujukan pada diri sendiri), dan kalimat resiprokal (jika subjek melakukan perbuatan berulang-ulang). Dilihat dari ada tidaknya unsur objek, kalimat tunggal bisa dikelompokkan menjadi kalimat transitif (berobjek) dan intransitif (tidak 1
  • 2. berobjek). Kedua jenis itu pun bervariasi. Berdasarkan penjelasan diatas, pada tulisan sederhana ini menjelaskan dan mengetahui struktur kalimat tunggal yang dipakai oleh wartawan dalam memberian judul sebuah berita pada koran Singgalang. B. Identifikasi Masalah Biasanya untuk menulis judul dari berita, wartawan memilih kalimat yang menarik agar pembaca memiliki keinginan untuk membaca isi berita yang akan disampaikan oleh wartawan. Penulisan judulsebuah berita di dalam Koran biasanya tidak hanya berupa kata dan frase namun para wartawan juga lebih cendrung mengunakan kalimat.Kalimat yang digunakan untuk memberikan judul berita tersebut ada yang berupa klausa yakni kalimat yang terdiri dari satu prediket.Kalimat yang terdiri dari satu prediket itulah yang dimaksud dengan kalimat tunggal (Tallerman; 1998).Dalam kalimat tunggal tersebut juga ada beberapa jenis dari struktur kalimat tunggal tersebut.Namun yang dianalisis dalam tulisan sederhana ini adalah struktur kalimat tunggal dalam pemberian judul sebuah berita pada info utama pada koran Singgalang. C. Pembatasan Masalah Berdasarakan identifikasi masalah diatas, tulisan sederhana ini berfokus pada struktur kalimat tunggal yang ditemukan pada Koran Singgalang. Kalimat tunggal yang akan dianalisis disini adalah kalimat tunggal yang ditulis oleh wartawan dalam pemberian judul sebuah berita. Alasannya dalam pemberian judul, para wartawan lebih cendrung mengunakan kalimat dari pada kata dan frase.Pada dasarnya ada beberapa jenis kalimat tunggal didalam kajian sintaksis, akan tetapi yang menjadi batasan masalah disini adalah kalimat tunggalyang dipakai oleh wartawan dalam pemberian judul berita pada Koran Singgalang yang diterbitkan pada hari rabu dan jumat tanggal 23 dan 25 November 2011. Namun yang akan dianalisis adalah judul berita yang terdapat pada info utama. Alasannya info utama dalam Koran Singgalang ini adalah info pilihan yang menjadi acuan 2
  • 3. pembaca koran tertarik untuk membeli dan membaca Koran. Karena inilah penulis membatasi tulisan sederhana ini pada info utama pada Koran Singgalang. D. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam tulisan sederhana ini adalah: Apasaja struktur kalimat tunggal dalam pemberian judulsebuah berita dalam info utama pada koran Singgalang yang diklasifikasikan menurut kategorinya? E. Tujuan Tujuan dalam tulisan sederhana ini adalah: 1. Untuk mengetahui klasifikasikalimat tunggal yang dipakai oleh wartawan dalampemberianjudul berita di Koran Singgalang menurut kategorinya. 2. Untuk mengetahui struktur dari kalimat tunggal yang digunakan dalam pemberian judul berita di Koran Singgalang. 3
  • 4. BAB II LANDASAN TEORI A. Kalimat Dalam kajian sintaksis biasanya yang dibicarakan adalah kalimat sehinga sintaksis adalah ilmu tentang kalimat atau ilmu mengenai penataan kalimat.Menurut Chaer (2003) kalimat adalah susnan kata- kata yang teratus yang berisi pikiran yang lengkap.Karena kalimat itu merupakan satuan yang langsung digunakan dalam bahasa, maka para tata bahasawan tradisional mendefinisikan kalimat dengan mengaitkan peranan kalimat itu sebagai alat interaksi dan kelengkapan pesan dan isi yang ingin disampaikan.Djuha (1989) dalam Chaer (2003) mengatakan kalimaat adalah lafal yang tersusun dari dua buah kata atau lebih yang mengandung arti. Menurut Djoko Kentjono (1982) didalam Chaer (2003) kalimat merupakan satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan serta disertai dengan intonasi final.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar kalimat adalah konstituent dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada jika diperlukan.Kosntituen dasar bisa berupa klausa. Menurut Elson (1983) kalimat diklasifikasikan menurut komposisinya yakni tipe dari prediket dan korelasi dari predikat dengan konstituen lainnya dari sebuah kalimat. Jadi didalam kalimat memiliki perdekat sebagai penjelas dari suatu kalimat dan komposisi akan menjadi kriteria utama didalam sebuah teks.Selain itu menurut Elson (1983) secara semantik, kalimat merupakan suatu pemikiran yang lengkap dan secara gramatikal kalimat sebagai pembentuk subjek dan prediket dan secara gramatikal kalimat merupkan unit yang trdiri dari satu subjek dan prediket. B. Kalimat Tunggal Kajian sintaksis sebaiknya dimulai dengan menelaah kalimat Menurut Chaer (2003) kalimat tungal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa 4
  • 5. saja.tunggal. Menurut Elson (1983) kalimat tunggal merupakan sentral paling utama atau unit dasar dari struktur gramatikal.Kalimat tunggal terdiri dari unit terkecil dari frase dan kata. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana akan tetapi fungsinya yang sebagai unit, kalimat tunggal bergabung dalam beberapa cara untuk membentuk struktur yang lebih lengkap (dalam hubungankoordinatatau termasuksatu kalimatdalam lain) hal inipada gilirannyabergabung untuk membentukparagraf,wacanaatau percakapan. Pada makalah ini menjelaskan tentang jenis- jenis kaimat tunggal dalam bahasa.Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda / nomina. Contoh : Saya siswa kelas VI. 2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa verba. Contoh : Adik bernyanyi C. Kalimat Tunggal dan Keterbatasan 1. Klausa dan kalimat tunggal Untuk menghindari konflik dengan ide orang yang bukan ahli linguis yang mengatakan bahwa kalimat dimulai dari huruf besar dan diakhiri dengan titik maka dijelaskan dengan tepat dari klausa.Istilah klausa memiliki makna yang spesifik yakni menurut Tallerman (1998) klausa adalah kalimat yang terdiri dari satu prediket.Prediket menandakan kejadian dalam satu klausa dan khususnya walaupun tidak selalu berpusat pada kata kerja. Contoh ilustrasi kalimat tunggal menurut Tallerman (1998) dibawah ini, secara teknis kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa, oleh karena itu kalimat tunggal hanya memiliki satu prediket. (1) a. Kim waited b. These guys like chips 5
  • 6. c. The first- year students in our department should read a lot of books at this stage in the year. Ahli bahasa biasanya membagi klausa menjadi dua bagian utama yakni: subjek dan predikat. Pengunaan predikat tidak hanya pengunaan kata kerja saja namun kata kerja di tambah prase yang memodifikasi kata kerja atau dipilih oleh kata kerja. Pada contoh diatas tadi dapat dijelaskan: Kim sebagai subjek dan waited sebagai predikat. Pada contoh (b) subjeknya adalah these guys dan predikatnya adalah like chips. Sedangkan pada contoh (c) subjeknya ada paka seluruh frase The first- year students in our department dan predikanya yakni should read a lot of books at this stage in the year.Pada contoh ini terlihat jelas tidak ada masalahnya seberapa panjang atau komplitnya kalimat tunggal, ini terlihat pada contoh (c) yang jelas juga merupakan kalimat tunggal karena kalimat ini hanya terdiri atas satu predikat makanya disebut juga sebagai satu klausa. Kalimat tunggal pada contoh (a) berdiri sendiri, kalimat ini tidak terikat pada klausa lainnya maka dari itu juga disebut sebagai kalimat bebas (independent sentence) atau klausa bebas. Pada bahasa Inggris dan pada bahasa lain khususnya klausa bebas harus memuat finite verbs (verba biasa). Finite verbs memiliki tense (waktu/ masa) dan/ atau orang dan number inflection (angka infleksi) atau ditandaiuntuk beberapakategoritata bahasalain yang terkaitdenganverba sepertiaspek. Verba biasa dapat membentukverbaklausaindependen,yang dapatberdiri sendirisebagai kalimatlengkap. Menurut Tallerman (1998) bentuk-bentuk dari verba biasa adalah bentuk di mana verba menunjukkan tenses, orang atau nomor. bentuk-bentuk verbatidak biasa tidak memiliki orang atau nomor, tapi beberapa jenis dapat menunjukkantense. Contoh bentuk: Finite verb : aku pergi (I go), dia pergi (she goes), dia pergi (he went) Non-finite verbs : to go, going, gone Finite Verbs pada contoh (1) diatas adalah: waited, like, dan should. Walaupun tidak terlalu jelas dari bentuk dari like namun ini temasuk finite karena 6
  • 7. tidak adanya infleksion.Dan kata ini dikatakan finite karna adanya kesamaan distribusi seperti yang lainnya. Bandingkan finite verbs ini: this guy likeschips, these guys liked chips, pada kalimat ini verbanya temasuk finite karena adanya kejelasan orang, angka dan infleksi waktu. a. Keterbatasan dan auxiliaries (kata bantu) Finite verbs (verba biasa) dapat menjadiverba utamaatauauxiliary(tambahan), tekadang juga disebut sebagai a helping verb (verbabantu). Pada contoh (1) diatas verba terbatasnya yakni waited dan like yang juga sebagai verba utama (main verbs) dan should sebagai auxiliary (kata bantu). Kata bantu selalu bersama- sama terjadi dalam verba utama, seperti pada contoh (1c) kata bantu should terjadi bersama- sama pada verba utama read. contoh: Kim hasn’t read this book, but Lee has Lee hasdiangap sebagai bentuk singkat/ ellipsis dari Lee has read this book Karena bagianyang mengandungverba utamahanyatersirat atau telah ada penjelasan pada kalimat sebelumnya. Sedangkan contoh pada (1b) diatas memiliki finite verb utama yakni like jika dirubah kalimatnya menjadi: these guys don’t like chip. Maka finite verb menjadi don’t. distribusi tes menunjukkan like disini bukanlah sebagai finite, ini tidak dapat digantikan dengan likes dan liked seperti * These guys don’t liked chips atau * Kim doesn’t likes chips. Dalam bahasa Inggris hanya satu kata kerja didalam klausa dapat menjadi finite. Verbabantu yang biasa (finite auxiliary verbs) dalam kalimat tunggal pada contoh dibawah ini di tunjukkan dengan kata yang dihitamkan. Tidak ada verba yang biasa lainnya disini. Kata kerja biasa temasuk ‘s, bentuk penciutan fonetik dari kata has. Contohnya: a. You can leave early again today b. The people in the library may have been working late Tes distribusi membuktikan bahwa semua verba yang dihitamkan tentu saja merupakan finite, karena masing- masing kata tersebut dapat digantikan 7
  • 8. bentuk infleksi lainnya yakni could, might, had dan does seperti (she really does feel sad). Di semua bahasa, auxiliaries (kata bantu) merupakan verba yang menunjukkan waktu, aspek, modus, diathesis atau polaritas [karakter negarif atau affirmative] dari verbayang berhubunganyaitukategori dariverbayangsama dapat dinyatakandengan caraafiks (Schachter 1985: 41) 1. Modal pembantu (Modal auxiliaries) Modal pembantu merupakan bagian dari kelompok kata bebas (independent) dalam bahasa Inggris yang menyatakan konsep sebagai permintaan izin, kebutuhan atau kemampuan.Pada bahasa lainnya makna yang serupa di nyatakan dengan verba infleksi.Modal dalam bahasa inggris tidak mengunakan orang ketiga tungal pengunaan infleksi –s pada present tense. Dalam bahasa inggris tidak ada pemakaian seperti contoh dibawah ini dalam penguanaan bentuk modal:*She mays leave atau *Kim wills arrive soon Modal utama dalam bahasa Inggris yakni can/ could; shall/ should; may/ might; will/ would dan must (pengecualian pada must tidak memiliki perbedaan dalam bentuk lampaunya) 2. Aspectual Pembantu (Aspectual auxiliaries) Kata kerja have dan be dalam bahasa Inggris bisa menjadi verba utama maupun auxiliaries (kata bantu). Jika kata ini muncul sebagai verba saja dalam klausa maka menurut pengertian kata tersebut harus menjadi verba utama. Contoh verba utama pada kata have dan be di jelaskan pada kata yang dihitamkan. Kim isn’t sure about that I had a cold last week Contoh have dan be yang fungsinya sebagai aspectual pembantu di tunjukakn pada contoh kata yang dihitamkan di bawah ini: We’re just leaving She hasn’t written/ played/ sung to me yet Aspek adalah kategori gramatikalverbayang mengungkapkaninformasi sepertiapakah tindakandari verbaitu selesai atau belum diselesaikan.Dua macam aspek yang diilustrasikan: 8
  • 9. 1. Kata bantube di ikuti oleh bentuk –ing dari verba utama. Pada contoh We’re just leaving menunjukkan aspek progresif pada tindakan yang belum selesai. Been having merupakan progresif juga pada contoh they have been having better weather lately 2. Pada contoh Shehasn’t written/ played/ sung to me yet, katahasn’t written/ played/ sung mengilustrasikan perfect aspect (aspek yang sempurna) pada dasarnya artinya adalah tindakan yang selesai. Perfect aspect dalam bahasa inggris membutuhkan kata bantu have ditambah bentuk special dari verba utama yang dikemal sebagai past participle yang dalam verba beraturan ditambah akhiran –ed/ -en. b. Kata kerja tidak biasa (Non- finite verbs) Finite verb ditandai untuk kategorigramatikalsepertiwaktu (tense) dankesepakatan (jika bahasa tersebut memiliki katagori ini) dan ini bias saja hanya verba dalam klausa independen (bebas). Sedangkan non- finite verbs secara umum tidak ditandai sebagai tense, kesepakatan, atau katagori gramatikal yang lainnya berhubungan dengan finite verbs, seperti aspek dan modus. Tellerman (1998; 68) membagi non- finite verbs kedalam: 1. Infinitives Infinitive dalam bahasa Inggris khususnya secara umum tidak dimiliki oleh bahasa lainnya.Beberapa bahasa menandai infinitive dengan infleksi special. Dalam bahasa Prancis contohnya suffik –er (seperti dessiner bermakna to draw dalam bahasa Inggris), -ir (finir ‘to finish) 2. Participles Participles are widespread cross- linguistically. Pada bahasa Indo- Europian, istilah participle adalah secara umum digunakan untuk mengacu pada tipe- tipe dari non- finite verbs yang terutama kali terjadi bersama- sama dengankata bantu terbatas (finite auxiliary). Bahasa Inggris memiliki dua participle yang berbeda yakni: a. The present participle Present participle adalah merupakan bentuk –ing dari verba yang mana diikuti oleh auxiliary (kata bantu) be yang menjadikannya aspek progresif. Akan 9
  • 10. tetapi present participle tidak hanya terjadi dengan kata bantu. Seperti pada contoh di bawah ini: Kim was laughing loudly Kim kept on laughing Laughing loudly, Kim rushed into the room I found Kim laughing in the corner Akan tetapi tidak semua kata yang berakhiran –ing merupakan present participle, contohnya kata boring merupakan adjektif dalam this very boring film - ini terjadi bersamaan dengan adjectival modifier very.Dibandingkan dengan grammar yang tidak terpakai *a very sleeping child yang mana sleeping merrupakan participle. Dan singing merupakan kata benda dalam kontek seperti their singing was beautiful. Selain itu pengunaan –ing pada gerund juga termasuk kepada bentuk non- finite verb seperti I like swimming. b. The past participle Dalam bahasa Inggris bentuk dari verba ini bersamaan dengan kata bantuhave yang menunjukkanaspek perfect. Sebagai contoh di bawah kata yang dihitamkan adalah past participle: Have you eaten the cake? Kim has had flu c. Variasi antar linguistik Walaupun verba bahasa inggris hanya memiliki dua bentuk perbedaan participial yakni past participle dan present participle ada banyak bahasa seperti bahasa Basque, bahasa Armenia, dan bahasa Lezgian yang memiliki bentuk lainnya. Dalam bahasa Lezgian memiliki participle kala dulu dan kala nanti dan juga participle dengan aspek perfect. Sebagai contoh ilustrasi dari particike kala nanti, bentuk dari kata kerja play: A xwanaxwadiz qe za koncertd-a ja-da-j That friend today I concert-in play-Fut-Participle Daldam xutax-iz k’an- zawa Drum take away-INFIN want-IMPF ‘that friend wants to take away the drum that I will play today at the concert’ Dari contoh di atas, Nampak tidak semua bahasa mengunakan participle dalam menghubungkannya dengan verba terbatas.Pada contoh that I will play 10
  • 11. today at the concert, tidak ada verba terbatas tetapi hanya participle kala nanti- bentuk dengan tidak adanya orang dan pembuat angka. D. Pembahasan verba, Prediket Dan Objek Dalam Kalimat Tunggal Menurut Tallerman (1998) dalam kalimat tunggal tentunya juga dibahas subjek, prediket dan objek.Kehadiranatau tidak adanyaverbadalam kalimatmenghasilkan tipekalimatyang berbeda. 1. Verba sebagai fitur pembeda Tallerman (1998) menyatakan sebagai dasar untuk menguji perbedaan dari jeni- jenis kalimat tunggal, sangat penting sekali untuk melihat verbanya. Jenis- jenis dari infleksi verba perlu dipertimbangkan pada pembahasan ini akan dibahas peranan verbadalam kalimat. a. Transitive dan intransitive Tallerman (1998) menyatakan istilah transitif berhubungan dengan beberapa cara untuk kehadiran dari objek atau dapat dikatakan verbayang membutuhkan objek untuk menyempurnakan arti kalimat atau melengkapi makna kata, sedangkan istilah intransitive digunakan untuk merujuk pada kekurangan objek atau verbayang tidak membutuhkan objek karena sudah dapat dipahami dengan sempurna makna kalimat tersebut. Subkategori dari kata kerja transitive adalah kelas yang terjadi dengan adanya objek langsung dan objek tidak langsung.verbaini disebut deengan kata kerja bitransitive/ ditransitive. Contohnya: He gives generously (intransitive) He gives a lot of money (transitive) He gives a lot of money to charity (bitransitive/ ditransitive) Ada beberapa kata kerja intransitive yang memakai object noun yang searti dengan verbnya sendiri. Ini disebut cognate object contohnya : He laughs loudly He slept soundly He died a miserable death 11
  • 12. Ada beberapa verb transitive dan intransitive walaupun sudah mempunyai object tetapi artinya belum sempurna sebelum ditambah dengan kata-kata lain yang dinamakan complemennya. Kata-kata yang memerlukan komplemen adalah: make, bring, name, give, call, appoint, find, declare, hear, suppose, dan consider Contohnya: I make you happy I make him laugh She makes me understand English b. Non basic usages Menurut Tallerman (1998) ada dua macam bentuk yang dibahas dalam non basic usage yakni pasif dan kausatif. 1) Pasif Pada kalimat aktif yang dicontohkan pada contoh ilustrasi diatas, semuanya subjek merupakan sebagai aktor, agent, inisiator (pemrakarsa) dari tindakan.Dalam kalimat pasif, subjek merupakan tujuan atau penerima dari tindakan, biasanya juga dikenal dengan istilah patient atau undergoer.Subjek dalam kalimat aktif menjadi agent dalam kalimat pasif atau bisa saja dihilangkan. Dalam bahasa inggris predikat dari kalimat pasif merupakan verb phrase yang dibentuk dari auxiliary (kata bantu) ditambah dengan bentuk past perfect sebagai kata kerja utama (main verb). Contoh: Jill polished the floor today (kalimat aktif) The floor was polished today (by Jill) (kalimat pasif) 2) Kausatif Kebanyakan bahasa memiliki affix yang menunjukkan penyebab dari tindakan seperti, hal ini merubah kata kerja intransitive menjadi transitif; transitif menjadi bitransitif.Adanya penambahan potensial dari unsur pokok nomina (kata benda) dalam kalimat. Contohnya: I eat it (transitive)  I cause him to eat it (bitransitive) 12
  • 13. Sintaksis kausatif adalah kalimat yang mengunakan verbakausatif. Dalam bahasa Inggris kata kerja yang masuk dalam kausatif contohnya adalah make dan cause: I made him go I caused him to do it 3) Impersonal verbs Kalimat transitif hanya mengizinkan satu nomina yakni nomina yang sebagi subjek dalam kalimat.Akan tetapi kebanyakan bahasa, ada verbatrannsitif yang tidak mengizinkan subjek yang nomina.verbaini disebut sebagai impersonal verb. Kalimat ambient adalah yang mengambarkan kondisi cuaca, dan ini merupakn salah satu tipe dari kalimat impersional- verb. Ada dalam beberapa bahasa yang mana kalimat ambient tidak menerima/ mengenal subjek akan tetapi yang lainnya diterima. Sebagai contoh dalam bahasa Spanyol, to be claudy membolehkan sebagai subjek optimal dengan kata kerja penghubung (copula verb) be: (el cielo)esta nublado. It’s caludy [the sky be-3s caluded] Kata rain dan snow merupakan kata kerja impersonal tanpa membutuhkan subjek: It rains a great deal here it’s snowing Dalam bahasa isthmusapotec spertinya memiliki kalimat ambient yang memasukkan subjek nomina, mengunakan kata kerja intransitive biasa dan terkaddang juga tidak. Contohnya: Rain is falling atau it’s raining There is wind atau it’s windy Ekspresi dari kata heat atau cold, hanya terjadi tanpa subjek. Contohnya: Ns-n’da? It’s hot [be-hot] Na-‘nanda it’s cold [be- cold] 13
  • 14. 2. Kalimat stative Kalimatyang menunjukkanstate (keadaan)enjadibiasanya disebutstatif. Predikat dari kalimattersebut dapatmengidentifikasi, menemukan, atau menggambarkansubjek. Menurut Tallerman (1998) dalam beberapa bahasa kalimat stative melibatkan 3 unsur pokok (konstituante)yakni subjek, kata kerja special dapat disamakan untuk kata kerja be dan become dalam bahasa Inggris dan elemen yang dinamakan komplimen (predikat nomina atau predikat adjektif) Banyak ahli bahasa mempertimbangkan kata kerja hanyalah sebagai elemen gramatikal saja, penting untuk membawa penanda tense, aspek, orang, dll, tetapi tidak membawa makna utama dari kalimat sebagai kata kerja aktif. Menurut analisis ini unsur pokok komplemen merupakan predikat dari kalimat, walaupun kata kerja hanyalah copula (kata kerja penghubung) atau link antara subjek dan predikat. Bahasa yang lainnya hanya menyatakan kalimat stative hanya dengan 2 unsur utama saja yakni: subjek dan nomina atau predikat adjektif, tanpa memiliki linking verb. Bahasa Inggris mengunakan bentuk there untuk menemani kata kerja copula, contohnya adalah: There is a shortage of gasoline Kalimat stative memiliki predikat yang mengambarkan atau menunjukkan subjek.Subjek bahasa Inggris dan Spanyol dan kata sifat deskriptif di tandai dengan kata kerja seperti dalam kalimat stative lainnya. Namun dalam bahasa spanyol ada dua kata kerja yang berbeda, pengunaannya tergantung pada ketetapan dari descriptive state: Esta pintura es bella  this painting is beautiful El cielo esta bonito hoy  the sky is pretty today Kalimat stative mengenal lokasi dari subjeknya.Dalam bahasa Inggris dan Spanyol contoh dari kaimat ini memakai kata kerja to be. Mother is in the house. Is Jhon there? Dalam beberapa bahasa konsep possession (kepemilikan) dinyatakan dengan kata kerja to be atau dengan bentuk special, berbeda dengan bahasa Inggris yang mengunakan kata kerja transitif contohnya: I have two books. 14
  • 15. 3. Kalimat deklaratif (pernyataan) Pada umumnya kalimat yang dilihat sejauh ini merupakan kalimat deklaratif, yakni dalam kalimat tersebut membuat penyataan, tuntutan, pernyataan.Kita dapat mempertimbangkan hal ini merupakan dasar atau normal yang tentunya dapat berubah menjadi kalimat perintah dan pertanyaan. a. Kalimat imperative (perintah) Kalimat perintah biasanya menyatakan command (perintah) atau order (pemesanan). Tallerman (1998) menyatakan kalimat perintah dibedakan dengan kalimat pernyataan dalam cara yakni (1) kalimat imperative lebih pendek (membolehkan perluasan adverb), (2) kata kerja menunjukkan kata imperative inflection, (3) subjek sering secara bebas atau wajib tidak hadir. Contohnya: She is eating foodeat food! b. Kalimat interrogative (tanya) Tallerman (1998) menyatakan kalimat tanya terdiri atas 2 tipe: satu mengharapkan jawaban iya/ tidak dan yang kedua adalah mengharapkan hal yang berisi informasi dalam menjawab. Kata tanya yang jawabannya iya/ tidak dibedakan dari intonasi pernyataannya. Atau penambahan bentuk atau adanya perubahan dalam struktur kalimat.Dalam bahasa Inggris fitur ini keduanya dapat ditemukan. Contohnya:  Kehadiran intonasi dalam pernyataan  yang diakhiri dengan nada rendah pada akhhir kalimat  Intonasi bertanya  diakhiri dengan nada yang tinggi pada akhir Perbedaan intonasi membuat adanya perbedaan kalimat pernyataan denngan kalimat bertanya. Contohnya: Alex left yesterday Alex left yesterday? Sebaliknya dengan perubahan bentuk dari kalimat juga bisa yakni: Did Alex leave yesterday? Jadi dapat dilihat bahwasanya kalimat tanya bisa ditunjukkan dengan pemberian intonasi dalam kalimat dan perubahan struktur dalam kalimat. 15
  • 16. BAB III ANALISIS DATA Data yang dianalisis dalam tulisan sederhana ini adalah data yang dimbil pada koran Singgalang tanggal 23 dan 25 November 2011. Data yang diambil hanyalah judul dari berita yang terdapat pada berita info utama. Alasannya info utama adalah germbang utama dari berita pada koran tersebut dan hal itu juga merupakkan berita pilihan agar penikmat berita tertarik dengan isi koran. Agar pembaca berita berminat membaca dan membeli koran tersebut tentunya penilis berita yakni wartawan haruslah menulis judul berita semenarik mungkin demi menikankan kecintaan pembaca pada korannya dan agar daya jualnya laku dipasaran. Untuk itulah data yang dianalisi adalah judul berita yang hanya berada di halaman info utama.Dalam menganalisis data penulis menganalisis data ini sesuai dari pengklasifikasian kalimat tunggal yang haya ditemukan dalam penulisan judul dari berita pada info utamanya saja. A. Data info utama hari rabu 23 November 2011 1. Wakil presiden tutup sea games XXVI(kalimatverbal aktif intransitive) Pada contoh diatas merupakan kalimat tunggal karena hanya terdiri dari satu subjek dan predikat yang merupakan ketentuan dari kalimat tunggal.Yang menjadi subjek pada kalimat diatas adalah wakil presiden, predikatnya adalah tutup dan yang menjadai objek adalah sea games XXVI.Obek ini termasuk kedalam objek langsung yang bertindak sebagai complimen.Dilihat dari prilaku subjeknya, kalimat ini tergolong ke dalam kalimat aktif karena subjeknya yang melakukan tindakan.Dilihat dari unsur objeknya katatutup termasukkedalam verba intransitive yang tidak memiliki penanda yang masuk ke dalam kalimat ergative. 2. Rakyat sawahlunto paling bahagia di Sumbar (kalimat adjectival) Kalimat tunggal di atas adalah kalimat tunggal adjektival yang menunjukkan superlative.Karena kalimat ini terbentuk dari KB + KS (kata benda + kata sifat).Kalimat ini termasuk kedalam adjektival karena predikat dari kalimat 16
  • 17. ini adalah adjektiv.Yang menjadi subjek pada kalimat ini adalah rakyat sawahlunto, perdikatnya adalah paling bahagia.Kata paling memberikan makna superlative dari kata adjectival bahagia dan kata di Sumbar adalah merupakn keterangan tempat.Kalimat tunggal ini merupakan perluasan dari kalimat tunggal sebab ada keterangan waktu pada kalimat ini.Penambahan keterangan waktu yang membuat kalimat tunggal ini dapat diperluas.Kalimat ini juga terholong kedalam kalimat stattive karena kalimat ini memiliki unsur pokok (kostituent) dari kalimat stative.Yang mana peredikat dari kalimat ini adalah predikat nomina tau perikat adjektif yakni pada kata bahagia.Kalimat sistative adalah kalimat yang memiliki predikat yang mengambarkan atau menunjukan subjeknya. 3. Banjir dan petir menyambar Padang (kalimat verbal aktif trasitif) Bentuk dari kalimat tunggal diatas adalah merupakan kalimat verbal karena prediket di dalam kalimat ini adalah verba yang mana masuk dalam kategori verba intransitive.Menyambar adalah sebagai verba transitive karena membutuhkan objek yang objeknya bertindak sebagai kompliment.Kalimat tunggal ini juga bisa dipasifkan.Karena alasan demikaian maka kalimat tunggal ini tergolong kedalam kalimat intransitive.Banjir dan petir adalah sebagai subjek dalam kalimat tunggal ini.Dengan adanya satu subjek dan satu prediket maka kalimat ini terggolong kedalam kalimat tunggal. 4. Mahasiswa unand menolak aturan rektor (kalimat verbal aktif transitif) Contoh di atas dilihat dari prilaku subjek, kalimat bisa dikelompokkan menjadi kalimatkalimat tunggal yang masuk pada kalimat aktif yang mana subjek sebagai pelaku dari perbuatan. Tipe dari kalimat ini adalah masuk kedalam kategori kalimat deklaratif .Karena kalimat ini menyatakan pernyataan.Kalimat ini termasuk laimat tunggal disebabkan terdiri dari satu subjek yang berfungsi sebagai argumen yakni mahasiswa unand.Subjek pada kalimat ini berupa NP (noun phrase) dan satu predikatnya berupa verba transitif yakni 17
  • 18. menolak.objekpada kalimat ini adalah objek langsung yang berfungsi sebagai komplimen karena merupakan peengkap dalam kalimat. 5. Warga ditemukan meninggal(kalimat verbal pasif transitif) Kalimat ini tergolong kalimat tunggal karena ada satu subjek dan predikatKalimat tunggal di atas adalah kalimat tunggal yang dikalsifikasikan kedalam kalimat pasif.Karena verbanya memilki penanda kalimat pasif dalam bahasa Indonesia yakni awalan di-. Verba dalam kalimat ini adalah ditemukan yang mana menjadi predikat di dalam kalimat tunggal ini.Prefik di- pada kata ini merupakan penanda pasif secara gramatikal.Kalimat ini tergolong ke dalam non- basic usage karena tergolong ke dalam kalimat fasif.Subjek dari kalimat ini adalah warga yang merupakan sebagai aktor, agen dari tindakan.Pada kalimat pasif subjek merupakan tujuan dari tindakan.Dan subjek pada kalimat pasif ini juga disebut sebagai patient (penderita). B. Data pada info utama hari jumat tanggal 25 November 2011 1. Boss rokokorang terkayaIndonesia(Kalimat Adjektival) S P K Pada data di atas ini kata boss rokok merupakan subjek dari kalimat tunggal.Dilihat dari kategori pengisi prediketnya kalimat ini digolongkan kedalam kalimat adjectival karena prediket dari kalimat ini adalah kata sifat.Kalimat ini juga digolongkan kedalam kalimat statif yang mana kalimat yang menunjukkan keadaan.Prediket dari kalimat ini dapat mengidentifikasi dan mengambarkan subjeknnya.Dan kalimat ini dikategorikan sebagi kalimat tunggal karena hanya memlki satu subjek dan prediket. 2. Truk BBMagardiizinkanlewatSitinjau lawik(kalimat pasif) S K P pp K Kalimat ini merupakan kalimat tunggal yang dilihat dari komposisi prediketnya di kelompokkan sebagai kalimat verbal pasif.Subjek dari kalimat ini adalah trukk BBM, predikatnya adalah dizinkan.Dengan adanya satu subjek dan satu prediket maka digolongkan sebagai kalimat tunggal. Penanda secara 18
  • 19. gramatikal yang menyatakan kalimat ini sebagai kalimat pasif dalam bahasa Indonesia adalah adanya awalan atau affix di- yang melekat pada verbanya.Dilihat sebagai fitur pembeda verba kalimat ini dikategorikan sebagai non basic usage karena tergolong pada kalimat pasif. Kalmat asktif yang dipasifkan akan terjadilah penurunan transitivitas yang hanya bervalensi satu. Subjek pada kalimat pasif ini Subjek pada kalimat pasif ini yakni truk BBM merupakan sebagai penerima dari tindakan dan subjek ini dinamai sebagai pasien atau penderita. 3. Kantor polisi dibakar(kaimat pasif) S P Kalimat diatas adalah kalimat tunggal yang mana subjek dari kalimat ini adalah kantor polisi dan predikatnya adalah dibakar.Namun kalimat ini dilihat dari prilaku subjeknya diklasifiksikan sebagai kalimat tunggal pasif..Prefik di- pada kata ini merupakan penanda pasif secara gramatikalsubjek kantor polisi sebagai undergoer dalam kalimat tunggal yang dalam komposisi verbanya dikelompokkan sebagai kalimat pasif.keberadaan satu klausalah yang menunjukan kalimat ini diklasifikasikan sebgai kalimat tunggal. 4. Permendagridisosialisasikandi Payakumbuh(kalimat pasif) S P Kt Kalimat tunggal diatas merupakan kalimat tunggal yang terggolong kedalam kalimat pasif.Subjek dari kalimat ini adalah sebagai pasien atau penderita. Dan istilah lain dari penderita dalam bahasa inggris adalah undergoer. Secara gramatikal kalimat pasif tidak memilki objek akan tetapi yang dimilikinya adalah ajungta. Namun ajungta bisa harir dan bisa tidak harir, yang mana sifatnya tidaklah wajib hadir.Kalimat pasif ini dilihat dari katehgori verbanya masuk kategori non basic usage.Di Payakumbuah merupakan kompimen atau keterangan tempat pada kalimat pasiv ini.Dengan adanya keterangan tempat pada kalimat ini maka kalimat mengalami perluasa.Akan tetatpi kalimat ini tetap tergolong pada kalimat tunggal karena hanya terdiri dari satu klausa saja. 19
  • 20. BAB IV KESIMPULAN Pada pembahasan diatas bahwasanya kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.Untuk mengklasifikasikan kalimat tunggal dapat dilihat dari kategori penganti prediket dan subjeknya serta keberadaan dari objeknya.Kalimat tunggal yang mana hanya terdiri dari satu klausa saja.Predikat dalam kalimat tunggal tidak hanya berpusat pada verbanya saja namun verba dalam kalimat tunggal bisa saj tergolong pada kata nominal yang mana predikatnya berupa kata benda dan juga kata sifat. Pada tulisan sederhana ini dapat disimpulkan klasifikasi kalimat tunggal yang dipakai oleh wartawan dalam pemberian judul berita di Koran Singgalang menurut kategorinya adalah banyak mengunakan mengunakan kalimat pasif, dan kalimat aktif.Pemilihan kalimat pasif digunakan lebih banyak dan kalimat ini yang merupakan kelompok dari non basic usage jika dilihat dari verba sebagai pembeda fitur dalam kalimat tunggal.Pada umumnya pemberian judul dalam info utama dikoran ini cendrung mengunakan kalimat pasif.Yangmana subjek pada kalimat ini adalah sebgai penderita atau sebagai pasien (undergoer).Penulis berangapan pemilihan kalimat pasif dipakai wartawan adalah untuk menurunkan valensi atau transitivitas kalimat sebab subjek merupakan tujuan dari wartawan dalam tindakan yang ada dalam berita tersebut.Selain itu dalam penulisan yang bersifat akademik kalimat pasif diangap lebih formal dibandingkan kalimat aktif.Selain itu kategoro kalimat tunggal yang tergolong adjectiva juga dpilih oleh wartawan yangmana mengambarkan subjek dari inti sebuah berita.Pada pemberian judul sebuah berita, dilihat dari struktur objeknya kalimat intrasitif dan trasitif juga dipergunakan dalam kalimat tunggal. 20
  • 21. REFERENSI Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta Elson, B. F, dan Pickett, V. B. 1983. Begininning Morfology and Syntax. Dalass: The Summer Institute of Linguistics, Inc Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tallerman, M. 1998. Undersatanding Syntax. London: Arnold. Verhaar, J. W. M. 2010. Asas- Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Http://en.wikipedia.org/wiki/Finite_verb 21
  • 22. SINTAKSIS UJIAN TENGAH SEMESTER STRUKTUR KALIMAT TUNGGAL DALAM PEMBERIAN JUDUL SEBUAH BERITA PADA KORAN SINGGALANG Oleh: YOLA MERINA 1021215102 PROGRAM STUDI LINGUISTIK PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2010-2011 22