Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
MIMPI_MEMPERLUAS
1. XI IPA 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Boy Binsar Hamonangan. S
Govar Arianzas
M. Adzana moslem
Olivia Ananta Asri
Rifa Rahmah
Rizky Maulana
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mimpi merupakan suatu hal yang sering kita alami ketika kita sedang tertidur, mimpi
juga sering diibaratkan sebagai bunga tidur. Dan terkadang, sebagian orang tidak terlalu
memperdulikan mimpi mereka. Padahal jika kita medalami dan memperbanyak
pengetahuan tentang mimpi, ternyata masih banyak hal yang belum kita ketahui
sebelumnya.
Mimpi memang merupakan hal yang unik, dan hal yang kita mimpikan terkadang
terasa tidak logis jika terjadi pada kehidupan nyata. Tapi mimpi juga dapat menjadi
sebuah pesan atau pertanda tentang apa yang akan terjadi pada diri seseorang yang
bermimpi keesokan dalam waktu dekat.
Di dalam mimpi, tidak jarang kita menemui orang yang sebelumnya tidak kita kenal,
dengan tempat-tempat yang terasa asing bagi kita. Mimpi juga ternyata memiliki manfaat
bagi tubuh dan fikiran kita.
Tuhan merencanakan dan merancang tubuh manusia dengan sangat sempurna, sama
hal-nya seperti mimpi yang tidak datang dengan sendirinya. Dibalik itu semua, ada proses
– proses yang harus dilalui sebelum mimpi dapat muncul dan memberi warna baru ketika
kita tertidur. Jika fase atau satu proses terlewat maka, mimpi tidak akan terjadi.
Hal -hal yang sebelumnya telah dipaparkan kini masih menjadi pertanyaan, hal ini
menjadikan ketertarikan tersendiri bagi kami untuk dapat mengulas lebih jauh tentang
mimpi, pertanyaan – pertanyaan tersebut kami rangkum sedemikian rupa hingga menjadi
sebuah Karya Tulis Ilmiah.
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, adapun
pembatasan masalahnya sebagai berikut.
1. Bagaimana proses terjadinya mimpi ?
2. Bagaimana fenomena-fenomena mimpi seperti mengigau, sleep walking dan
precognitive dream bisa terjadi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Memperluas pengetahuan tentang mimpi.
2. Mengulas peristiwa tentang fenomena mimpi seperti mengigau, dan
precognitive dream.
3. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
3
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mimpi
Kata dream berasal dari Bahasa Inggris Abad Pertengahan dreme, yang berarti
kesenangan dan musik. Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan
penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama
saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (Rapid Eye Movement/REM sleep).
Kehadiran mimpi dalam tidur adalah sesuatu yang dibutuhkan manusia. Bahkan, bayi
di dalam perut ibu pun mengalami mimpi. Setiap hari, manusia bisa bermimpi 4
sampai 5 kali dalam semalam. Siklus tidur seseorang itu bertahap dan naik-turun
berulang kali.
Hanya saja, terkadang Anda tidak ingat mimpi yang Anda alami. Dalam mimpi,
seperti ada muatan emosional yang dirasakan secara nyata.
2.2 Menurut sumber pengendalinya, mimpi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Mimpi yang dikendalikan oleh aktivitas otak
Mimpi yang dikendalikan oleh otak adalah mimpi yang disimpan di dalam
alam bawah sadar manusia. Mimpi ini juga bermacam-macam, tergantung
nyenyaknya tidur seseorang (REM atau non-REM). Tetapi mimpi yang
dikendalikan oleh otak ini, biasanya akan diingat pada saat terjaga, mulai dari
teringat samar, hingga teringat jelas (tergantung dari tidur REM atau nonREM).
2. Mimpi yang dikendalikan oleh aktivitas fisik
Mimpi yang dikendalikan oleh aktivitas fisik, adalah sebuah mimpi yang
menghasilkan gerakan atau suara yang tidak dikendalikan oleh otak. Mimpi ini
seperti bangun dari tidur dan berjalan membuka pintu (masih dalam keadaan
tidur), mengigau, memukul-mukul tempat tidur dan lain-lain. Mimpi yang
dikendalikan oleh fisik lebih banyak dalam bentuk gerakan, dan mimpi
tersebut kebanyakan tidak dingat bahwa kita melakukan aktivitas tersebut
pada saat terjaga. Hanya orang lain yang bisa melihat kita, bahwa tadi malam
kita sedang bermimpi.
Tetapi terkadang ada sebuah mimpi yang menyatukan antara aktivitas otak
dengan dengan fisik. Seperti bermimpi dikejar-kejar makhluk aneh, dan
berusaha berlari sekerasnya, tetapi tidak bisa melangkah, dan ada saat
terbangun badan terasa lelah dan masih mengingat mimpi tersebut. Terkadang
pula, ada sebuah mimpi yang merupakan sambungan perisitiwa dari kejadian
4
4. pada waktu terjaga, dan bersambung dalam tidur, dan biasanya mimpi jenis ini
bisa dikendalikan alurnya oleh si pemimpi, tergantung dari tidur keadaan
tidurnya, apakah dalam kedaaan REM atau non-REM.
2.3 Jenis – jenis mimpi
1. Projections
Mimpi adalah proyeksi dari segala sesuatu, seperti halnya kejadian di dunia
nyata. Mimpi dapat berupa bayangan dari sesuatu / seseorang dimana kita bisa
melihat wajah mereka dan berkomunikasi dengan mereka melalui telepati. Mimpi
juga dapat berupa gambaran bergerak seperti halnya kita sedang menonton film.
2. Anxiety Dreams, Nightmares
Mimpi jenis ini biasanya terjadi karena takut dan berakhir dengan terbangun
dalam keadaan basah karena keringat dan jantung yang berdetak cukup kuat. Bisa
saja hal ini merubah kehidupan nyata seseorang sebagai antisipasi dari mimpi dan
mendorong diri untuk berubah.
3. Creative Dreams
Dalam mimpi kita bisa melihat segala karya seni kita dan terkadang
mempengaruhi kehidupan nyata.
4. Color vs (Black and White) Dreams
Beberapa orang merasa bahwa mimpi merupakan manifestasi dan perpindahan
dari dunia hitam putih menjadi dunia penuh warna. Namun demikian ada juga
yang percaya bahwa dunia hitam putih tersebut adalah dunia mimpi sebenarnya,
dan dunia mimpi yang penuh warna merupakan pengalaman yang lain lagi.
Selanjutnya dipercaya juga perubahan dunia mimpi tersebut menandakan bahwa
akan ada perubahan fisik.
5. Episodic or Sequence Dreams
Di jenis mimpi ini, mimpi kita seperti sebuah film, namun kita terlibat di
dalamnya, dan bahkan terasa berseri dan berlanjut dari hari demi hari.
6. Flying Dreams
Mimpi jenis ini bisa saja berupa perasaan memiliki kemampuan terbang,
melarikan diri, dan pindah ke masa lalu maupun masa depan (time travel ability).
5
5. 7. Lucid Dreams
Lucid Dream berasal dari kata Lucid (Sadar) dan Dream (Mimpi). Kalau
diartikan secara langsung bisa saja diartikan bahwa kita sadar bahwa kita sedang
bermimpi. Oleh karena itulah kita memiliki kemampuan untuk mengendalikan
alur mimpi dan bahkan menciptakan apapun yang kita inginkan di dunia tersebut.
Namun demikian walaupun kita pernah mengalami Lucid Dream, belum tentu
seluruh mimpi kita adalah Lucid Dream. Perbedaan Lucid Dream dengan mimpi
lainnya adalah tingkat kesadaran kita bahwa dunia yang sedang kita masuki
adalah dunia mimpi. Dan kita (dalam tingkatan tertentu) sadar bahwa kita sedang
bermipi.
8. Precognitive or Prophetic Dreams
Mimpi jenis ini memungkinkan kita untuk melihat masa depan atau setidaknya
meramalkan sesuatu. Memang ini hanya mimpi, tetapi pengalaman melihat anak,
istri, rumah maupun kehidupan kita di masa depan dapat menjadi bentuk mimpi
yang menarik.
9. Repetitive or Recurring Dreams
Terkadang kita mengalami mimpi yang sama lagi dan lagi yang seolah-olah
kita diminta untuk memahami sesuatu. Hal ini bisa saja terjadi bila alam bawah
sadar kita ingin memberikan peringatan akan sesuatu hal.
10. Sexual Dreams
Juga dikenal sebagai mimpi basah bagi kaum pria. Mimpi basah merupakan
salah satu jenis mimpi yang dialami oleh laki-laki ketika masuk dalam masa
pubertas. Di mimpi ini tentu saja kita bisa melakukan apa saja terkait sex yang
tidak bisa kita lakukan di dunia nyata.
11. Shared Dreams
Walaupun sedikit, namun ada kasus dimana pada sebuah mimpi, kita bisa
bertemu seseorang dan anehnya seseorang tersebut juga dapat mengingat mimpi
yang sama dengan kita yaitu bertemu dengan kita.
12. Spirit Dreams
Merupakan jenis mimpi yang biasanya muncul dari mereka yang sangat kita
kagumi ataupun sayangi. Bisa saja jenis mimpi ini muncul untuk memberikan
arahan kepada kita bagaimana hidup di dunia atau bahkan pesan dari mereka yang
sudah tiada bahwa mereka baik-baik saja di dunia selanjutnya.
6
6. 13. Teaching Dreams
Mimpi dapat berupa pengalaman yang membuka banyak sekali pengetahuan.
Melalui mimpi kita dapat diajarkan berbagai hal dengan bantuan symbol, sinar,
atau hal lain untuk meningkatkan tingkat kesadaran kita.
14. Tunnel Dreams
Di mimpi ini kita bisa memiliki pengalaman berjalan di sebuah lorong menuju
sinar putih yang menyilaukan atau kebalikannya. Pada perjalanan tersebut
terkadang kita mendengar bunyi percikan air atau tiupan angin. Kita bisa bertemu
seseorang atau bahkan diri sendiri di akhir lorong.
Bisa saja kita berjalan sendirian atau bersama orang lain. Kita juga bisa terbang
dengan cepat atau lambat dan bahkan kita bisa mengalami emosi tersendiri dalam
perjalanan mimpi ini yang terkadang memang memberikan pesan tertentu kepada
kita.
15. Universal Dreams
Bentuk mimpi ini berhubungan dengan informasi-informasi yang kita terima
oleh alam bawah sadar kita, pengalaman kita, pengalaman hidup kita serta realita
kehidupan kita. Mimpi jenis ini bisa berbentuk symbol-simbol yang
menggambarkan pengalaman religi yang bisa berubah di masa depan.
2.3 Manfaat Mimpi
Peneliti dari Fakultas Kedokteran, Universitas Havard, percaya tidur dan
bermimpi usai belajar sesuatu akan membantu otak untuk beradaptasikan kemampuan
berpikir sesuai dengan bidang yang dipelajari. Mereka mengungkapkan jika
seseorang belajar atau bekerja keras lalu tidur mereka akan 10 kali lebih baik
ketimbang mereka terjaga.
Sebelumnya, peneliti melibatkan 99 relawan yang diminta duduk didepan komputer
dan diwajibkan mempelajari aplikasi tiga dimensi. Adapun tujuan riset adalah untuk
mengetahui cara manusia belajar dan beradaptasi dengan pengetahuan barunya.
Mereka diizinkan untuk tidur siang dan kemudian bermimpi tentang tugas yang
diberikan.
Peneliti mencatat, mereka yang tidur memiliki kemampuan 10 kali lebih baik daripada
yang tidak tidur atau mereka yang tidak mimpi. Hasil riset menduga tidur saat bekerja
atau bermimpi merupakan jalan untuk memperoleh kemampuan yang lebih baik.
7
7. Pemimpin riset, Professor Robert Stickgold, Harvard Medical School berpendapat
riset yang dilakukan pihaknya benar-benar menarik, setelah 100 tahun perdebatan
tanpa henti tentang fungsi dari mimpi.
Riset ini menunjukan kepada kita bahwa mimpi merupakan bagian dari aktivitas otak
yang terintegrasi dan coba memahami informasi baru yang masuk.
"Mimpi merupakan indikator bahwa ketika tidur otak terus bekerja dalam berbagai
1
level termasuk hal terkait meningkatkan kemampuan," ujarnya.
Faktanya, kata dia, riset akan menjadi tujuan utama yang mengarahkan pada evolusi
pengetahuan tentang mimpi. " Jika Anda terjaga saat melakukan hal lebih buruk pada
tugas berikutnya. Memori Anda benar-benar meluruh, tidak peduli berapa banyak
Anda
mungkin
berpikir
tentang
cara
yang
ada,
"
terangnya.2
Stigold berpendapat, bukan mimpi yang membuat pikiran menjadi lebih baik tetapi
bagian dari otak yang bekerja keras untuk mengingat cara yang harus dilakukan
kemudian dijabarkan pada mimpi yang lalu berujung pada perbaikan kemampuan.
"Otak kita bekerja pada hal-hal yang dianggap paling penting. Setiap hari, kita
mengumpulkan dan hadapi jumlah besar informasi dan pengalaman baru," tukas
peneliti lain, Erin Warnsley.3
"Tampaknya dalam mimpi kita mengajukan pertanyaan, bagaimana cara
menggunakan informasi ini untuk menginformasikan hidup saya?," tambahnya.4
Prof Stickgold menambahkan, masih ada cara untuk mengambil keuntungan dari
fenomena ini untuk meningkatkan pembelajaran dan memori. Sebagai contoh,
mungkin akan lebih baik untuk mempelajari dengan keras sebelum Anda pergi tidur
dari pada sore hari, atau untuk tidur siang setelah masa studi secara riset.
"Beberapa telah melihat mimpi sebagai hiburan, tetapi riset ini menunjukkan hal itu
adalah produk sampingan dari pengolahan memori," pungkasnya.5
1
Robert Stickgold, Manfaat Mimpi, (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/infosehat/10/04/24/112760-jangan-sepelekan-manfaat-mimpi, 24 April 2010)
2
Ibid
Op.cit
4
Ibid
5
Ibid
3
8
8. 2.4 Fakta menarik mengenai mimpi:
1.
Orang buta juga bermimpi
Orang yang terlahir buta dalam mimpinya memang tidak melihat “gambargambar” tapi mereka bermimpi tentang suara, sentuhan dan emosi yg mereka
rasakan. Memang sulit bagi orang normal untuk bisa memahami, tapi
“keinginan” tubuh untuk tidur dan bermimpi sedemikian kuatnya sehingga
bisa mengatasi segala macam hambatan fisik manusia.
2.
Kamu akan lupa 90% dari mimpimu
Sekitar 5 menit setelah kamu terbangun kamu akan segera melupakan
50% dari mimpimu, 10 menit kemudian 90% “jalan cerita” mimpimu akan
terlupakan. Penulis puisi terkenal Samuel Taylor Coleridge pada suatu waktu
terbangun setelah mendapatkan mimpi yg indah, dia lalu segera
menuliskannya di kertas untuk menggambarkan mimpinya tadi, setelah
menulis 54 baris tiba-2 ada orang yg datang kerumahnya. Setelah urusan dg
orang itu selesai Samuel bermaksud menyelesaikan puisinya tadi, tapi dia tdk
berhasil mengingat lagi mimpinya. Puisinya itu tidak pernah selesai. Puisi yg
tidak pernah terselesaikan itu berjudul “Kubla Khan” dan menjadi salah satu
puisi paling terkenal di Inggris. Robert Louis Stevenson ( penulis buku Doctor
Jeckyll and Mr. Hyde ) dan Mary Shelley’s Frankenstein mendapatkan ide dari
mimpi yg mereka alami.
3.
Semua orang bermimpi
Semua orang bermimpi ( kecuali pada beberapa kasus penyakit jiwa parah )
tapi pria dan wanita mengalami mimpi yang berbeda dan berbeda pula reaksi
fisiknya. Pria cenderung bermimpi tentang pria lain sedangkan wania
bermimpi cenderung berimbang, yaitu bermimpi mengenai pria atau wanita
lain.
4.
Mimpi mencegah gangguan emosi
Pada penelitian mengenai tidur baru-baru ini, percobaan pada orang yg
dibangunkan pada awal mimpi tapi tetap diperbolehkan tidur 8 jam sehari,
setelah 3 hari menjadi kehilangan konsentrasi, mudah marah, halusinasi dan
tanda-tanda gangguan emosi lainnya.
5.
Rangsangan dari luar mempengaruhi mimpi kita
Disebut “Dream Incorporation” dan mungkin kamu pernah mengalami mimpi
seperti ini. Ketika dirasa kita sangat haus, lalu kita minum sebotol air tapi
9
9. kemudian seperti haus kembali dan terus berulang hingga akhirnya saat kita
bangun dan baru menyadari jika kita memang sedang kehausan. Contoh yg
lain
adalah
saat
kita
bermimpi
ingin
buang
air
kecil.
6.
Saat bermimpi tubuhmu akan lumpuh
Hal ini terjadi untuk mencegah supaya tubuh kita tidak bergerak-gerak
mengikuti “alur cerita” mimpi. Ada hormon yg dihasilkan saat kita tidur yg
membuat saraf mengirimkan pesan ke tulang belakang menyebabkan tubuh
kita menjadi rileks dan lama-kelamaan menjadi lumpuh.
7.
Kita hanya memimpikan apa yang kita ketahui
Seringkali kita bermimpi berada di tempat yang asing dan ketemu dengan
orang-orang yang tidak kita kenal. Tapi tentu saja otak kita tidak asal
menciptakan itu, semua itu sudah pernah kita lihat tapi kita sendiri tidak
mampu untuk mengingatnya lagi. Contohnya, mungkin kamu pernah mimpi
dikejar-kejar orang asing dengan golok yang ingin membunuh kita tapi
mungkin saja dalam kehidupan nyata orang itu adalah teman ayah kamu yang
penah kamu temui di mall ketika kamu berumur 5 tahun.
Sepanjang hidup kita sudah pernah melihat ratusan ribu wajah dan tempat,
para ahli percaya bahwa memori otak kita punya kemampuan yang luar biasa
untuk merekam itu semua.
8.
Mimpi itu tidak seperti apa yang terlihat
Apa yg kita lihat dalam mimpi sebenernya merupakan simbolisasi dari hal
lain. Otak kita akan menggali database memori kita sedemikan dalamnya
sampai terkadang kita dibuat takjub dengan mimpi aneh kita ( padahal
sumbernya dari semua yang pernah kita alami sebelumnya). Bagaikan puisi
mimpi itu merupakan penggambaran simbolisasi yg sangat dalam. Itulah sebab
mengapa banyak orang yg tertarik dengan buku tafsir mimpi
9.
Tidak semua orang mimpinya berwarna
Menurut penelitian 12% orang normal mimpinya selalu hitam-putih lainnya
mimpinya bisa full color.
10.
Saat kamu mendengkur, kamu tidak sedang bermimpi.
11.
Jika kamu terbangun pada saat fase tidur mencapai tahap REM (Randon Eye
Movement), seringkali mimpi kita akan terasa lebih nyata daripada kalo kita
bangun setelah tidur pulas semalaman.
10
10. 12.
Bayi tidak bermimpi mengenai dirinya sampai sekitar umur 3 tahun. Tapi
sejak umur 3 sampai 8 tahun mereka akan mendapatkan mimpi buruk yang
jauh lebih sering daripada orang dewasa. Itu menjadi jawaban mengapa anak
kecil sering menangis sesaat setelah terbangun dari tidurnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, kami menggunakan dua metode penelitian.
Pertama, kami menggunakan metode literatur, yaitu membaca dari berbagai sumber lalu
disimpulkan dan dituangkan ke dalam karya tulis ilmiah ini. Metode yang kedua adalah
metode angket, yaitu memberi beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan karya tulis ini
kepada siswa/i SMA Negeri 12 Bekasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses terjadinya mimpi
Yang menyebabkan kita mengalami mimpi adalah otak. Sebagai pusat dari
aktivitas, otak selalu mendapat pesan dari panca indera dan mengatur kegiatan apa
yang akan dilakukan pada waktu tidak tidur. Pada saat tertidur, panca indera dari
tubuh Anda tidak bekerja, tetapi otak tetap bekerja, bahkan otak akan lebih aktif saat
kita bermimpi daripada saat kita terbangun dan beraktivitas.
Gelombang otak tetap dihasilkan oleh lalu lintas
neuron-neuron dalam otak. Gelombang otak tersebut
seseorang, apakah orang tersebut terjaga, waspada,
Gelombang
otak
ini
dapat
diukur
bernama elektroensefalograf ( EEG ).
elektro yang melintas melalui
dihasilkan berdasarkan keadaan
mengantuk atau tertidur lelap.
menggunakan
alat
yang
Ada beberapa tahapan dalam tidur manusia, antara lain tahap setengah sadar, tahap
terlelap, tahap NREM (Non Rapid Eye Movement) dan tahap REM (Rapid Eye
Movement).
Tahap NREM adalah tahap saat kita tidur tenang atau tidak ada gerakan mata yang
cepat. Saat tidur tenang atau NREM tubuh kita akan mengalami kegiatan yang tenang,
denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah tubuh akan bergerak lebih tenang dan
teratur. Ini adalah proses dimana tubuh memulihkan otot-otot, kelenjar tubuh dan
susunan tubuh di perbaiki.
11
11. Sedangkan REM adalah kondisi yang ditunjukan manusia ketika sedang bermimpi.
Hal ini ditunjukan dengan gerakan mata yang cepat dibawah kelopak mata. Kondisi
ini terjadi sekitar 20% dari tidur orang dewasa, sedangkan pada bayi yang baru lahir
menghabiskan lebih dari 80% waktu tidurnya dengan REM.
Tahapan tidur terus terjadi berulang hingga 5 kali dengan selang waktu 90 menit.
Periode REM terakhir berlangsung hingga 50 menit. Oleh karena itu, otak dapat
menciptakan gambaran-gambaran berupa imajinasi tanpa ada peranan panca indera.
Inilah mimpi. Uniknya, pada saat bermimpi, otot-otot dalam keadaan tidak aktif
sehingga mencegah kita memerankan apa yang dialami dalam mimpi. Walaupun
mimpi tampak sangat nyata tetapi dengan tidak berfungsinya otot membantu agar kita
tidak menciderai diri sendiri atau orang lain.
4.2 Fenomena – fenomena Mimpi :
1. Mengigau
Mengigau adalah suatu fenomena mimpi yang biasa terjadi pada kehidupan sehari
hari, terkadang para pengigau ini berhalusinasi seperti menyebutkan nama atau
berbicara sendirian, bedasarkan hasil angket yang kami laksanakan 32 dari 36 siswa
menyadari bahwa dirinya pernah mengigau, biasanya mengigau ini disebabkan oleh
faktor kelelahan maupun banyak pikiran.
2. Sleep Walking
Sleep walking adalah suatu fenomena mimpi yang jarang terjadi dikalangan
remaja maupun dewasa, terkadang para Sleep Walkers ini berjalan maupun
melakukan kegiatan sehari hari seperti mematikan lampu dan berpindah ketempat
yang lainnya. Bedasarkan hasil survey angket yang kita lakukan 7dari 36 siswa
menyadari bahwa dirinya pernah mengalami fenomena yang satu ini.
3. Precognitive Dreams
Precognitive dreams adalah suatu fenomena mimpi dimana seseorang dapat
memprediksi masa depan dari dalam mimpinya, walaupun sebagian besar peristiwa
didalam mimpi belum tentu terjadi. Ini merupakan suatu fenomena yang menarik
dikarenakan seseorang dapat melihat masa depan dari peristiwa yang mengagumkan
sampai menyedihkan.
12
12. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya mimpi adalah otak, melalui
beberapa proses atau tahap tidur hingga mimpi dapat terjadi. Setelah dilakukan survei,
sebagian besar fenomena – fenomena mimpi yang telah dipaparkan sebelumnya
seperti mengigau, sleep walking dan precognitive dreams memang tidak jarang
dialami oleh manusia khususnya siswa/i SMAN 12 Bekasi kelas XI IPA.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
2. Perlu diadakan survey dengan tingkat pertanyaan yang lebih mendalam
13
13. DAFTAR PUSTAKA
Gunadi, Tateng. 2007. Pelajaran Bahasa Indonesia 2. Depok : ARYA DUTA.
http://ingenadya.wordpress.com/2012/12/29/jenis-jenis mimpi/
http://situsaja.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-mimpi-berdasarakan.html
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/10/04/24/112760-jangan-sepelekanmanfaat-mimpi
http://taufan-fhm.blogspot.com/2012/12/proses-terjadinya-mimpi.html#ixzz2HQN7k24J
14
14. REM (Rapid Eye Movement) adalah
gerakan mata yang cepat.
Projections
(Proyeksi)
adalah
proyeksi dari segala sesuatu yang
terjadi di dalam mimpi.
Anxiety Dreams, Nightmares (Mimpi
buruk) adalah Mimpi biasa terjadi karena
takut .
Shared Dreams adalah mimpi bertemu
seseorang dan anehnya seseorang
tersebut juga dapat mengingat mimpi
yang sama dengan kita yaitu bertemu
dengan kita.
Spirit Dreams adalah jenis mimpi yang
biasanya muncul dari mereka yang
sangat kita kagumi ataupun sayangi.
Creative Dreams adalah jenis mimpi
yang bisa melihat segala karya seni.
Teaching Dreams adalah mimpi yang
berupa pengalaman yang membuka
banyak sekali pengetahuan.
Color vs (Black and White) Dreams
adalah manifestasi dan perpindahan
dari dunia hitam putih menjadi dunia
penuh warna. Namun demikian ada
juga
Tunnel Dreams adalah mimpi dimana
kita berjalan di sebuah lorong menuju
sinar putih yang menyilaukan atau
kebalikannya.
Episodic or Sequence Dreams adalah
jenis mimpi dimana mimpi kita seperti
sebuah film.
Universal Dreams adalah Mimpi yang
berbentuk
symbol-simbol
yang
menggambarkan pengalaman religi
yang bisa berubah di masa depan.
Flying Dreams adalah mimpi yang bisa
saja berupa perasaan memiliki
kemampuan terbang.
Lucid Dreams (Sadar bermimpi)
adalah perasaan sadar bahwa kita
sedang bermimpi.
Precognitive or Prophetic Dreams
adalah mimpi yang memungkinkan
kita untuk melihat masa depan atau
setidaknya meramalkan sesuatu.
Sexual Dreams (Mimpi Basah) adalah
salah satu jenis mimpi yang dialami
oleh laki-laki ketika masuk dalam
masa pubertas.
Repetitive or Recurring Dreams adalah
mimpi yang sama lagi dan lagi yang
seolah-olah kita diminta untuk
memahami sesuatu.